F*CK BUDDY (INDONESIA)

o)(o

Translated by

baexepuy

Original Story

F*CK BUDDY by lordbaekhyun

www wattpad com/user/lordbaekhyun

(spasi diganti dengan titik)

Copyright © 2016 lordbaekhyun

All Rights Reserved

.

.

Chanbaek Sky

Presents

Pairing:

Chanbaek and Other casts

Summary:

Byun Baekhyun pria berusia 19 tahun, yang mana kecanduan sex. Dia pergi mengelilingi Seoul, mencari seseorang untuk menyetubuhinya, dan setelah mereka memberikan apa yang ia inginkan, ia meninggalkan mereka untuk mencari orang lain. Pada dasarnya, ia tidak pernah bicara kepada mereka lagi.

Sampai bertemu dengan Park Chanyeol, pria terseksi yang pernah ada.

Rate : NC -17

WARNING:

Strong Language, Sadness and SO MUCH SMUT

.

.

-Enjoy-

Setelah Kai dan Kyungsoo pergi, Chanyeol menanggalkan pakaiannya dan pergi ke ranjang. Terimakasih tuhan dia ditinggal sendirian.

Pria itu melihat kembali pada tubuh telanjang yang Baekhyun kirim dan mulai merasakan area bawahnya mengeras. Andaikan mainan sex itu digantikan oleh penisnya yang berdenyut.

Chanyeol: Fuck.. aku tidak tahu jika kau terlihat sexytanpa mengenakan pakaian.

Fuckbuddy: kau menyukainya?

Chanyeol: Aku menyukainya, baby.

Saat itulah Chanyeol menyadari perubahan namanya. "Fuckbuddy? sungguh, Kyungsoo..?" Chanyeol menggelengkan kepalanya, tetapi tetap fokus.

Fuckbuddy: Apakah aku mempunyai kesempatan untuk mendapatkan photo penis mu?

Chanyeol: Yeah... ini sudah menegang karenamu.

Fuckbuddy: Sungguh? Aku merasa bangga pada diriku

Chanyeol: Yep... kau siap, babe?

Fuckbuddy: hanya tunjukkan padaku

Chanyeol: Baiklah..

Chanyeol mulai mengusap member panjangnya, sementara menatap ke photo telanjang Baekhyun. Setelah ia merasa cukup keras, ia mengambil photo dan mengirim nya ke pria yang lebih tua.

.

.

.

Baekhyun ternganga melihat photo penis Chanyeol; itu lebih besar daripada pria lain yang ia setubuhi.

Oh, bagaimana dia menginginkan Chanyeol untuk berada didalam nya, untuk memenuhi nya, untuk menyetubuhinya hingga pingsan. Dia sangat menginginkan penis Chanyeol. Itu membuatnya gila.

Ia meraih dildo di atas meja sampingnya dan berlutut bergaya doggy style. Mendorong mainan sex kedalam dan keluar dari lubang nya yang longgar.

Baekhyun berhenti sebentar untuk mengirimkan pesan kepada Chanyeol.

Fuckbuddy: Chanyeol~ aku sangat horny sekarang.. apakah kau mempunyai skype?

Chanyeol: Yeah, DaraxPark

Baekhyun memutar matanya dengan malas ketika melihat username tersebut.

Fuckbuddy: Okay, baby...

Baekhyun menarik keluar dildonya dari pantatnya dan membuka aplikasi skype, calling Park Chanyeol.

Setelah itu, Pria raksasa itu muncul di layar, Baekhyun tersenyum dengan malu. "Hey, Baby.." Chanyeol menyeringai, menunjukan salah satu dimples yang menggemaskan.

Baekhyun terduduk. "Apa yang kau lakukan... aku ingin melihat.."

Yeol meletakkan ponselnya kebawah, sehingga seluruh tubuhnya terlihat di dalam layar dan mulai membelai dirinya, membuat yang lebih tua sangat terangsang. Baekhyun melakukan hal yang sama dan mereka berdua saling melihat ketika mereka mulai masturbasi.

Pria mungil membiarkan desahannya keluar dan menggigit bibirnya, membuat yang lainnya mengutuk. "So sexy.." Chanyeol berguman, menatap pria sembilan belas tahun itu.

Baekhyun meraih dildo untuk ketiga kalinya di malam ini dan berjalan ke arah kamera, jadi hanya wajahnya yang terpampang. "Lihat aku..." Dia berguman, sebelum menjilati ujung dildo,Berpura-pura bahwa itu adalah penis lezat milik Chanyeol. Masih menatap ke arah Chanyeol, dia menjilat sisi lain dari mainan sex tersebut, lalu memasukannya ke dalam mulut, merangsang yang lebih muda.

Saat itulah Chanyeol menyadari apa yang telah ia lakukan. "Baekhyun... Aku tidak bisa melakukan ini.."

Sebelum pria yang lebih tua dapat bertanya kenapa, Chanyeol sudah mengakhiri panggilan skype tersebut.

"Ugh... ketika aku pikir ia akan menjadi teman sex yang terbaik yang aku miliki, ia memutuskan untuk pergi. Fuck you, Chanyeol."

.

.

.

"Dia melakukan apa?" Seohyun bertanya, terdengar cukup marah.

"Dia pergi! Aku sudah mencoba untuk menggodanya dan aku pikir ia menyukai itu, tetapi aku jelas-jelas salah."

"Tapi, coba tebak..?" aku menyeringai. "Apa?"

"Aku merekam video call-nya. Jadi meskipun ia mungkin pergi, aku tetap bisa menonton video nya kapanpun aku mau."

"Wow! Keberatan jika aku menonton nya? Maaf, itu terdengar menyeramkan. Tapi apa salahnya dengan seorang wanita gay menonton seorang pria gay yang brengsek, huh?"

"Yeah, tidak masalah! Aku hanya ingin memastikan, aku tidak terlalu excited dengan pemikiran ini."

Aku mengeluarkan ponselku dari saku, mencari video nya dan menekan tombol play.

"Hey, baby..."

"Awh, Menggemaskan... dia memanggilmu baby.."

"Apa yang kau lakukan... aku ingin melihat.."

"Ooh, aku juga!" Seohyun bercanda. "Oh~! Lumayan! Kau benar-benar tahu bagaimana cara memilih pria mu."

"Aku tahu," Aku menyingkirkan rambut ku yang tak terlihat dan menyeringai. "Kau juga tidak buruk dalam memilih wanita baikmu. Jika aku seorang straight, aku akan menjadi pacar mu selanjutnya saat ini juga."

"Nah, hati nya hanya untuk ku!" Dia menempatkan sebelah tangan nya ke dadanya, sebelum kembali fokus ke layar ponsel. "Tidak bohong, kau terlihat cukup panas disini." Seohyun menyeringai.

"Aww... Thanks, babe."

"Aku harap aku terdengar bagus saat mendesah..."

"SO SEXY..."

"Dia memanggilmu sexy! Dia jelas berpikir kau terlihat sangat menarik, jadi kenapa bisa dia pergi? Chanyeol benar-benar terlihat aneh."

"Lihat aku."

"Oh, aku tahu... Mari kita lihat ekspresi wajahnya sebentar... Dia terlihat seperti, dia baru saja menyadari sesuatu. Aku heran."

Setelah video nya berhenti, aku berdiri. "Aku lebih baik pergi.."

"Baekie," Dia berdiri sendiri dan meletakkan tangannya di bahu ku. "Biarkan aku mengantarmu pulang."

Baekhyun panik. Dia tidak bena-benar mengatakan Seohyun bawha dia seorang tunawisma.

"Uhm... Kau tidak bisa—"

"Kenapa tidak? Aku tidak keberatan. Bagaimanapun juga, aku belum melihat tempat tinggal mu. Aku ingin tahu."

"Itu tidak ada yang istimewa."

"Aku yakin itu. Sebuah rumah selalu istimewa bagi pemiliknya."

"Tidak.. aku serius. Tidak ada yang istimewa." Dia berguman, menekan kata 'tidak' untuk mencoba memberikan fakta bahwa 'rumahnya' benar-benar tidak istimewa.

"Well... aku ingin melihat. Aku tidak akan menilai."

Baekhyun mendesau. "Aku tahu kau tidak akan. Tapi aku tidak bisa membiarkanmu mengantarku pulang," Aku berjalan ke arah pintu. "Aku berjalan."

.

.

.

"Jadi, Chanyeol..." Kyungsoo menyeringai kearah giant disampingnya. Sekali lagi, mereka berada di Cafe.

Chanyeol meletakkan ponselnya di atas meja dan menghela napas. "Apa?"

"Apa yang terjadi semalam?"

Chanyeol melotot ke arah Kyungsoo, sebelum berdiri. "Aku ingin ke toilet."

Setelah mereka berdua tahu bahwa Chanyeol telah pergi, Kai meraih ponsel nya. "Apa kau rasa ia meninggalkan ponsel nya disini dengan sengaja?"

"Nah, Dia adalah seorang idiot." Kyungsoo tertawa kecil, sebelum mendaratkan kepalanya di bahu Kai dan melihat pada ponsel di tangannya.

"Dia berkata, dia terlihat sexy tanpa pakaian dan dia menyukai itu..." Kai tersentak.

"Dan dia memanggil Baekhyun seorang jalang..."

"Sialan. Baekhyun meminta photo penisnya. Chanyeol mengatakan ia sudah menengang karena dia."

"Aku tahu itu! Aku bisa mengetahuinya dari wajahnya bahwa dia menyukai photo tersebut."

"Ooh. Baekhyun terdengar sangat membutuhkan disini... Holy shit. Lihatlah penis Chanyeo!" Kai memiringkan ponsel nya dan Kyungsoo meringis. "Itu lebih baik daripada milikmu."

"Kau bisa mengatakan nya lagi malam ini setelah aku menyetubuhi mu hingga pingsan."

Kyungsoo merona. "L-lanjutkan."

"Hah.. Oke.. Baekhyun berkata dia horny dan meminta skype Chanyeol dan... disitulah berakhir."

"Berarti itu..." Kyungsoo memulai. "Mereka sudah.." Kai berguman, menatap pacarnya.

"Skype sex"

Kai meletakkan ponsel tersebut dan mereka berdua mulai tertawa seperti orang gila.

"Apa yang lucu?"

"Baekhyun?!" Kyungsoo berkata, terkejut. "Aku pikir kau telah dikeluarkan."

"Tidak.. tidak lagi."

"Itu bagus!"

"Bisakah aku duduk bersama kalian?"

"Uhm.. tentu." Kai tersenyum. "Bagaimana dengan semalam..?" dia sengaja berkata.

"T-tunggu. Kau tahu apa yang terjadi?"

"Well...kami harus mengakui sesuatu... Kami adalah yang mengirimi mu pesan.."

"Tunggu, jadi Chanyeol benar-benar tidak pernah menginginkan bercinta denganku?"

"Well, yeah..." Kyungsoo melirik ke arah Jongin. "itu sampai ketika ia melihat photo telanjang yang kau kirim."

"Sungguh? Astaga, ini sangat memalukan... aku minta maaf dengan apa yang kalian baca.. dan lihat." Dia merona.

"Jangan meminta maaf, kita berpikir bahwa tubuhmu sangat bagus. Chanyeol menegang oleh photo tersebut. Lalu, siapa yang mengambil photo nya?"

"Kau tahu Seohyun? Waitress yang bekerja disini?"

"Salah satu pekerja yang memberikan mu minum?"

"Ya, dia. Dia satu-satunya yang mengambil photo tersebut.."

"Tidakkah ia terangsang oleh pikirannya?"

"Dia gay.. dan kita teman dekat, jadi ini akan terlihat aneh jika ia menyukai itu.."

"Oh, i see."

"Apa yang dilakukan oleh jalang sialan itu disini?" Mereka semua melihat dari sisi meja untuk melihat Chanyeol marah.

'Damn... dia terlihat sangat hot ketika marah' Pikir Baekhyun, Sambil menggigit bibir bawahnya dan memperhatikan Chanyeol dari kepala hingga kaki. 'dan dia sangat sexy sekarang.'

"Berhenti memanggilnya seorang jalang." Kyungsoo menatap tajam Chanyeol, yang hanya duduk di kursi, sebelah Baekhyun. "Tapi itu adalah kenyataannya."

Chanyeol mengetahui Baekhyun menatap padanya dengan mata penuh napsu dan memberengut. "Apa yang kau lihat?"

Baekhyun tersentak dari keadaan yang tak sadar diri dan tersenyum bodoh. "Hanya tubuh sexy milikmu." Chanyeol berhenti marah, terkejut dengan apa yang di katakan olehnya.

Dua lainnya melihat apa yang terjadi dan memulai percakapan mereka sendiri, tak ingin mengganggu apapun yang tampaknya sedang terjadi.

"Kenapa kau mengakhiri panggilannya?" Baekhyun berbisik, bersandar di atas meja. "Apakah kau memutuskan bahwa aku tidak cukup baik?"

Chanyeol menolak untuk menjawab.

"kyung katakan padaku bahwa kau terangsang dengan photo yang aku kirim. Benarkah itu?"

"Aku kira kau bisa mengatakan itu, ya.." Chanyeol mengakui.

Di bawah meja, lutut mereka saling bersentuhan, tetapi tidak satupun dari mereka yang berpindah.

"Tidakkah kau ingin melihatnya lagi.. tetapi secara pribadi..?" Baekhyun menjilat lidahnya dengan menggoda, membuat Chanyeol meneguk.

Bagaimana bisa ia mengatakan tidak untuk itu?

"Kau pulang denganku malam ini.." Chanyeol berguman, berkedip ke pria yang lebih tua.

To be Continue...

[A/n] :

Yo, jika kau bertanya-tanya kenpa chapters ini di update dengan cepat, itu karena mereka sudah membuat nya jauh-jauh hari, tapi chapter selanjutnya belum selesai, lolp.

[T/n] :

Maksudnya di update dengan cepat di FF aslinya wkwk tapi di aku slow update hahahaha

Mianheyoo wkwkwk aku nunggu FF ku untuk selesai diketik supaya bisa update bareng hehehe

Jangan lupa baca FF ku juga, okay? Cek di Wp pribadi ku :* kalau di FFN, kalian bisa scroll di akun 'chanbaeksky' dgn judul [ZERO-FOUR]

Dan...

ASTAGAAAAA, ku terkejut liat review dari senpai-nim yang muncul di kolom review fufufufu

Huweee, kak shita saranghae, makasih uda mau mampir kesini wkwkwk

Saranghae reader-nim, terimakasih buat yang sudah review ILY.