THIS IS LOVE( GS)

Cast :

Kim Jongin

Do Kyungsoo

All member of EXO

Other cast is Fiction

Rated : M

Hari sudah malam ketika Kyungsoo dan Jongin sampai di rumahnya, setelah acara di kampus selesai sore tadi Jongin membawa Kyungsoo untuk makan malam romantis di restoran Italy. Kini Kyungsoo tengah menyandarkan tubuh mungilnya yang terasa sangat lelah setelah aktifitasnya hari ini yang cukup menguras tenaganya.

"Kau lelah sayang?"Jongin menghampiri Kyungsoo, duduk di sisi ranjang seraya mengusap kepala sang istri.

"Lelah yang aku rasakan belum sebanding dengan kebahagiaan yang kurasakan hari ini. Aku tidak pernah membayangkan kebahagiaan seperti ini, saat aku menghadiri kelulusan tanpa kehadiran orang tuaku. Tapi kehadiranmu membuatku bisa merasakan kebahagiaan yang sama seperti teman-temanku yang datang dengan orang tua mereka, gomawo Jongin"Kyungsoo berucap seraya menggengam jemari Jongin.

"Tak perlu berterima kasih sayang, membuatmu bahagia adalah tugasku sebagai suamimu dan aku yakin saat ini orang tuamu juga bahagia melihat kebahagiaanmu dari atas sana"Jongin membawa Kyungsoo ke dalam pelukannya, mengusap punggung Kyungsoo untuk menenangkannya dari tangisan haru.

"Kau terlihat sangat lelah jadi sekarang kau harus istirahat karena besok pagi kita harus bangun pagi untuk bersiap-siap ke bandara"Jongin berkata seraya membaringkan tubuh mungil Kyungsoo, mengusap jejak air mata di pipi kemudian memberikan kecupan sayang di puncak kepalanya.

"Ke bandara? Memangnya kita mau kemana Jongin? Apa kau ada pekerjaan di luar negri lagi?"Kyungsoo bertanya pada Jongin yang kini telah berbaring seraya memeluk tubuhnya.

"Kita akan ke luar negri untuk liburan"jawab Jongin seraya mengusap pipi Kyungsoo.

"Benarkah? Kemana kita akan liburan, Jongin?"Kyungsoo terlihat antusias mendengar jawaban Jongin.

"Kita akan ke beberapa Negara di Eropa dan mengunjungi tempat-tempat indah yang ada di sana. Kita akan berbulan madu di ulang tahun pernikahan kita yang pertama ini"

"Ulang tahun pernikahan?"

"Hari ini tepat satu tahun, kau resmi berstatus sebagai isrti Kim Jongin dan aku juga resmi menjadi suami dari Do Kyungsoo"

"Astaga, kenapa aku bisa melupakan hari penting ini. Padahal aku yang mengingatkanmu beberapa waktu yang lalu"Kyungsoo berkata dengan raut wajah kecewa, keduanya memang telah mendiskusikannya, dan Kyungsoo pernah mengatakan ingin berbulan madu dan karena itu kini Jongin menyiapkan kejutan berupa paket bulan madu ke Eropa untuk mereka berdua.

"Kau sibuk menyambut hari kelulusanmu jadi wajar saja jika kau melupakannya"

"Harusnya kau memberitahuku agar aku juga menyiapkan hadiah"Kyungsoo merajuk seraya mempoutkan bibirnya imut.

"Senyum cantik yang kau berikan seharian ini adalah hadiah terindah untukku"balas Jongin cheesy yang membuat pipi Kyungsoo merona karena malu.

"Ya sudah kalau begitu, aku akan berkemas saja agar besok kita tinggal berangkat"Kyungsoo berusaha untuk bangun tapi di cegah oleh Jongin.

"Tidak perlu, aku sudah mengurus semuanya sayang. Kau tinggal mempersiapkan tas kecil serta alat make up mu saja dan itu bisa di lakukan besok pagi"

"Lalu apa yang harus aku lakukan untuk liburan kita?"

"Kau cukup beristirahat saja agar besok pagi tak lelah saat kita berangkat"Jongin berucap seraya membimbing Kyungsoo untuk kembali berbaring berbantalkan lengannya.

"Selamat hari ulang tahun pernikahan yang pertama suamiku sayang, maaf karena aku melupakannya tapi aku berjanji jika Tuhan masih memberikan kesempatan pada kita untuk merayakan di tahun-tahun yang akan datang, Aku pasti akan mengingatnya dan aku juga akan mempersiapkan hadian istimewa untukmu. Saranghae uri namyeon, Kim jongin"Kyungsoo memberikan kecupan di bibir Jongin.

"Aku juga mencintaimu sayang, terima kasih telah berada di sampingku selama satu tahun ini. Untuk ke depannya aku akan belajar menjadi suami yang baik untukmu, happy first anniversary untuk kita sayang" Jongin meraup bibir Kyungsoo dengan bibirnya begitu ia menyelesaikan kalimatnya.

Mereka berpagut mesra selama beberapa saat, mengungkapkan perasaan satu sama lain. Dan setelah ciuman berakhir mereka bersiap untuk tidur karena malam mulai larut.

.

Keesokan harinya Kyungsoo bangun lebih pagi dari biasanya karena ia kembali merasa mual seperti kemarin, walaupun tak sampai muntah tapi rasa mual cukup membuat Kyungsoo sedikit terganggu. Bahkan Kyungsoo hanya memakan sedikit sarapan yang di siapkan oleh maidnya. Jongin sempat bertanya tapi Kyungsoo menjawab kalau ia hanya sedang tak nafsu makan saja. Kyungsoo sengaja tak memberitahukan apa yang di rasakannya pada Jongin karena ia tak
ingin membuat suaminya khawatir. Lagi pula bisa saja Jongin membatalkannya acara liburan mereka kalau ternyata Kyungsoo sakit, dan Kyungsoo tak ingin hal itu terjadi.

Mereka telah berada di bandara setelah menempuh perjalanan hampir dua jam dari rumah, dan kini keduanya telah berada di ruang tunggu karena pesawat yang akan membawa mereka ke Paris baru akan berangkat satu jam lagi. Jongin membeli beberapa makanan ringan dan juga minuman untuk bekal mereka selama menunggu tapi Kyungsoo sama sekali tak menyentuhnya. Perutnya masih terasa mual, bahkan sekarang kepalanya mulai terasa pusing. Ia hanya duduk diam sambil menyandar di bahu suaminya. Tapi lama-lama rasa mual dan pusing yang Kyungsoo rasakan semakin menjadi, hingga ia memutuskan untuk pergi ke toilet hanya untuk sekedar membalurkan minyak angin seperti saat di kampus kemarin. Ia meminta ijin pada suaminya, dan Jongin langsung mengijinkannya tanpa curiga karena Jongin sendiri tengah berbincang dengan Chanyeol melalui sambungan telefon.

Kyungsoo baru berjalan beberapa langkah ketika ia merasa semua yang di lihatnya berputar-putar seperti roda. Ia mecoba memejamkan matanya beberapa kali dan berusaha mencari sesuatu untuk menyangga tubuhnya yang kini mulai terasa limbung tapi dengan cepat seseorang menyambar tubuhnya yang hampir ambruk seraya memanggil namanya, sayangnya Kyungsoo tak melihat siapa yang memanggilnya karena kini gelap menguasai penglihatannya. Kyungsoo pinsan, di pangkuan Jongin yang tadi langsung mengejarnya begitu mendapati Kyungsoo terus memegangi kepala dan perutnya ketika berjalan ke toilet.

Jongin langsung membawa Kyungsoo menuju klinik yang ada di bandara, ia terus berjalan mondar mandir di depan ruang gawat darurat dimana Kyungsoo kini tengah di tangani oleh tenaga medis yang ada di sana. Bahkan Jongin terus mendesahkan nafasnya beberapa kali untuk mengatasi rasa panik yang mulai meliputi dirinya.

"Bagaimana keadaan istri saya dokter?"Jongin langsung menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruang gawat darurat.

"Istri anda baik-baik saja, ia hanya sedikit kelelahan dan butuh istirahat untuk sementara waktu"balas sang dokter yang membuat Jongin bisa mendesahkan nafasnya lega dan mengucap terima kasih.

"Apa anda akan bepergian ke luar negri?"tanya sang dokter tak lama kemudian.

"Ya, kami akan pergi ke Paris"Jawab Jongin ramah.

"Kalau boleh saya sarankan, sebaiknya anda batalkan saja perjalanan anda mengingat saat ini istri anda sedang mengandung dan usia kandungannya masih cukup rawan untuk bisa menempuh perjalanan jauh dengan pesawat"

"Mengandung?"Jongin bertanya kaget mendengarkan penjelasan dokter.

"Owh, jadi anda belum tahu kalau istri anda tengah mengandung?"dokter bertanya yang hanya di jawab gelengan oleh Jongin.

"Oh pantas saja, seperti yang saya jelaskan tadi saat ini istri anda sedang mengandung dan munurut perkiraan saya usianya baru sekitar 2 bulan karena dari gejala yang tampak sepertinya istri anda sedang mengalami sickness yang di tandai dengan mual, muntah dan pusing-pusing tapi untuk lebih jelasnya, anda bisa langsung membawa istri anda ke dokter kandungan setelah istri anda siuman nanti" Dokter mengakhiri penjelasannya dan langsung pergi setelah Jongin mengucap terima kasih.

Jongin langsung menghampiri Kyungsoo yang kini terbaring lemah di ranjang perawatan. Jongin menggenggam jemari Kyungsoo setelah mendaratkan kecupan lembut di pucak kepala sang istri. Wajah Kyungsoo terlihat pucat saat ini tapi Jongin tak merasa cemas, karena ia telah mendengar penjelasan dari dokter kalau Kyungsoo baik-baik saja. Bahkan kini senyum tampan terukir di bibirnya saat sebelah tanganya meraba perut rata sang istri yang kini telah berisi satu nyawa yang merupakan buah cinta mereka berdua.

"Jongin, aku ada di mana?"Kyungsoo langsung bertanya begitu ia membuka mata dan mendapati ruangan yang terasa asing baginya.

"Di klinik bandara sayang, kau pinsan saat hendak ke toilet tadi"jawab Jongin seraya mengusap lembut kepala Kyungsoo.

"Pinsan?, jadi apa kita ketinggalan pesawat? Apa penerbangan kita di tunda?"Kyungsoo bangun untuk duduk dengan raut wajah yang terlihat panik.

"Kita tidak ketinggalan pesawat, tapi aku sengaja membatalkan rencana liburan kita karena saat ini kau harus banyak istirahat "Jongin menjawab dengan senyum yang terulas di bibirnya.

"Kenapa kau membatalkannya Jongin? Aku tidak sakit parah, aku hanya sedikit lelah dan lemas karena tak nafsu makan saat sarapan tadi. Kau berlebihan kalau sampai membatalkan liburan kita, Jongin"Kyungsoo mulai merajuk, wajahnya terlihat cemberut karena kesal.

"Kau memang tidak sakit sayang, tapi kau sedang hamil jadi kau harus banyak beristirahat dan untuk sementara ini kau tidak boleh naik pesawat dulu"Jongin berkata dengan lembut.

"Aku hamil"Kyungsoo berucap lirih, seperti halnya Jongin, Kyungsoo juga terkejut dengan apa yang baru saja Jongin ucapkan.

"Iya sayang, dokter bilang kau sedang hamil. Di sini ada bayi kita" Jongin berkata seraya mengusap perut rata Kyungsoo dan Kyungsoo hanya diam seraya menatap ke arah perutnya dimana kini tangan Jongin tengah bermain di sana. Butiran bening jatuh membasahi tangan Jongin yang membuat Jongin mendongak menatap mata bulat Kyungsoo yang kini basah oleh air mata bahagia. Jongin langsung membawa tubuh mungil Kyungsoo ke dalam pelukannya, mengusap punggungnya dan mencium puncak kepalanya beberapa kali.

"Aku hamil Jongin, kita akan punya bayi, hiks..hiks..hiks"Kyungsoo berucap di sela isak tangis bahagianya.

"Iya sayang, kita akan punya bayi. Aku bahagia, sangat bahagia saat ini. Terima kasih sayang"

Jongin melepas pelukannya, mengusap air mata di pipi Kyungsoo kemudian memberikan kecupan singkat di bibirnya. Mereka kembali berpelukan, meluapkan rasa bahagia yang kini tengah mereka rasakan.

Seperti saran dari dokter tadi, Jongin dan Kyungsoo memutuskan untuk pergi ke dokter kandungan. Keduanya terlihat ceria ketika melangkah untuk pulang setelah mengetahui bahwa kandungan Kyungsoo dalam keadaan baik, walaupun bentuknya belum terlihat jelas tapi mereka sangat bahagia saat melihat tampilan bayi mereka yang ada di layar saat di lakukan pemeriksaan USG.

Jongin langsung menyampaikan kabar bahagia itu pada ke dua orang tuanya dan mereka sangat bahagia. Bahkan mereka langsung datang ke rumah untuk memberikan selamat dan eomma Jongin yang memang sudah menebak dari beberapa waktu yang lalu datang dengan berbagai macam hadiah, makanan, maupun vitamin untuk Kyungsoo. Baekhyun dan Chanyeol juga datang untuk memberikan selamat setelah mereka tahu dari pesan yang di kirim Kyungsoo pada Baekhyun.

.

Hari sudah malam dan kini Kyungsoo dan Jongin sudah bersiap untuk tidur, seperti biasanya Kyungsoo akan menempel di dada Jongin sambil mencium aroma khas dari suami tercintanya.

"Jongin aku sangat bahagia saat ini, apa kau juga merasakan hal sama denganku?"Kyungsoo berucap lirih seraya menatap wajah tampan yang kini tersenyum dengan tatapan teduh.

"Tentu saja sayang, Aku juga bahagia , sangat bahagia sampai aku tak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Aku belum pernah merasakan kebahagiaan yang seperti ini sebelumnya"Jongin membalas seraya mengusap pipi chubby Kyungsoo.

Keduanya tersenyum bahagia, Jongin memeberikan kecupan selamat malam tak lupa kini ia juga mulai membiasakan mengusap perut Kyungsoo dan mengucapkan selamat malam untuk buah hatinya. Buah hati yang menjadi symbol cinta dan kebahagiaan yang kini mereka rasakan setelah perjuangan hampir satu tahun lamanya untuk meyakinkah perasaan masing-masing hingga akhirnya kita mereka menjadi satu dalam bingkai kebahagiaan yang sesungguhnya.

.

.


Kaisso-This is Love


.

.

Natal, 6 tahun kemudian…

Suasana ramai tampak di halaman sekolah taman kanak-kanak, disana terlihat para murid datang bersama denga orang tua mereka. Hari ini akan di adakan merayaan natal di sekolah itu dan setiap murid akan tampil dalam berbagai pertunjukkan seperti menari, menyanyi maupun melakukan beberapa adegan untuk drama musical.

Kyungsoo juga terlihat datang dengan bocah laki-laki berumur 5 tahun yang kini tampak mengerucutkan bibirnya beberapa centi karena tengah merajuk. Tampak sang guru memanggil tapi bocah tampan itu malah bersembunyi di balik badan mungil sang eomma.

"Taeoh sayang, kau harus ikut ibu guru untuk melakukan persiapan penampilan. Kita kan sudah berlatih, jadi sekarang saatnya Taeoh menunjukkan penampilan di depan teman-teman dan juga di depan Appa nanti"Kyungsoo berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan tinggi bocah tampan yang bernama lengkap Kim Taeoh, putra tercinta dari Kim Jongin dan Do Kyungsoo.

"Tapi Appa tidak datang eomma, Taeoh tidak mau tampil"Taeoh mulai merajuk persis seperti saat Kyungsoo merajuk pada Jongin ketika ia tengah mengandung Taeoh 6 tahun yang lalu.

"Appa pasti akan datang sayang, saat ini Appa masih dalam perjalanan dari bandara. Karena ini hari natal jadi jalanannya padat, Appa mungkin akan sedikit terlambat tapi eomma janji saat Taeoh tampil nanti Appa sudah ada bersama eomma untuk menyaksikan penampilan Taeoh"Kyungsoo mengusap pipi gembil sang putra yang kini mulai sedikit menyunggingkan senyum tampan yang sangat mirip dengan sang ayah.

"Baiklah eomma, Taeoh akan ikut dengan Ibu guru"kata Taeoh yang kemudian menghampiri gurunya dan sang guru langsung membawa Taeoh ke dalam, mereka akan melakukan persiapan untuk menampilkan paduan suara nanti.

Kyungsoo lega karena akhirnya ia bisa membujuk Taeoh, tapi kini ia merasa cemas karena suaminya belum juga datang. Seminggu ini Jongin berada di Jepang untuk urusan bisnis dan dua hari yang lalu ia melakukan panggilan video dengan istri dan juga putra tercintanya. Taeoh dengan semangat menceritakan tentang penampilannya untuk menyambut natal hari ini, sebagai dukungan Jongin mengatakan pada sang putra bahwa ia akan hadir saat pesta natal sekolah di adakan. Taeoh sangat senang mendengarnya bahkan ia jadi rajin berlatih tanpa harus di bujuk oleh Kyungsoo seperti sebelumnya.

Kyungsoo terus melihat jam tangannya seraya berjalan mondar-mandir di depan gedung sekolah, ia tengah menunggu Jongin yang belum juga datang padahal acara sudah di mulai. Beberapa saat yang lalu, Jongin sempat menghubungi Kyungsoo dan mengatakan kalau ia akan segera sampai tapi sudah hampir 30 menit berlalu Jongin belum juga datang dan itu membuat Kyungsoo sangat khawatir.

Tapi akhirnya ke khawatiran Kyungsoo sirna ketika ia mendapati Jongin berlari ke arahnya dengan senyum lebar.

"Maaf sayang, pesawatnya delay dan jalanan menuju ke sini sangat padat tadi"Jongin berucap di sela nafas yang tersengal karena berlari saat keluar dari mobil untuk menghampiri Kyungsoo yang tengah menunggunya.

"Tidak apa-apa, aku lega karena akhirnya kau datang. Taeoh pasti akan marah kalau kau tak datang"Kyungsoo membalas seraya merapikan penampilan Jongin yang terlihat sedikit berantakan.

"Jadi, Taeoh belum tampil?"

"Belum, sepertinya sebentar lagi jadi ayo kita masuk saja sekarang"

"Tunggu sayang"Jongin menghentikan langkahnya saat Kyungsoo menarik lengannya untuk masuk ke dalam gedung sekolah.

"Aku merindukanmu"Jongin kembali berucap setelah mendaratkan ciuman singkat di bibir hearthshape Kyungsoo yang membuat pipi Kyungsoo merona malu karena Jongin yang tiba-tiba menciumnya di tempat umum seperti itu.

Kyungsoo dan Jongin telah berada di dalam gedung sekolah, mereka duduk di barisan depan hingga membuat Taeoh bisa melihat dengan jelas Appa dan eommanya yang kini tersenyum memberikan semangat sebelum penampilannya di mulai.

Taeoh sukses dengan penampilan perdananya dan itu membuat orang tuanya sangat bahagia. Senyum lebar tampak dari keluarga kecil itu ketika mereka tengah berfoto bersama mengabadikan moment bahagia penampilan pertama sang putra saat merayakan natal di sekolahnya.

Setelah acara selesai mereka berkunjung ke mansion Kim untuk makan bersama karena kebetulan Jongdae dan keluarga kecilnya juga datang dari Cina untuk merayakan natal bersama. Mereka baru pulang saat malam dan langsung beristirahat karena lelah mendera.

Jongin masuk ke kemar dan mendapati Kyungsoo tengah menyandarkan tubuh mungilnya di kepala ranjang dengan sebuah buku dalam genggamannya.

"Taeoh sudah tidur?"tanya Kyungsoo ketika Jongin menghampirinya dan merebahkan badan di sampingnya dan menggunakan pahanya sebagai alas kepala.

"Sudah, sepertinya Taeoh kelelahan setelah bermain dengan Daeul sore tadi. Ia langsung tertidur saat aku mulai membacakan cerita padahal kadang dia belum tidur walaupun sudah habis satu cerita"Jongin menjawab seraya menggenggam jemari mungil Kyungsoo karena Kyungsoo kini tengah mengusap pipinya.

"Itu bagus kan, jadi kita bisa berduaan lebih awal seperti ini. "Kyungsoo mengusap bibir Jongin dengan jari telunjuknya hingga membuat Jongin gemas dan langsung beranjak untuk meraup bibirnya.

"Kau nakal sekali eoh, berani menggodaku?"Jongin berkata setelah melepaskan ciumannya.

"Aku merindukanmu jadi aku ingin menjadi nakal sesekali"Kyungsoo berucap seraya mengubah posisinya untuk naik ke pangkuan Jongin yang kini tengah duduk di hadapannya seraya mengalungkan kedua lengannya di leher kokoh sang suami.

"Jangan salahkan aku, kalau malam ini aku tak bisa mengendalikan diri"balas Jongin sebelum kembali meraih bibir Kyungsoo untuk di lumat, di hisap dan di kulumnya dengan penuh gairah yang telah tertunda selama mereka berpisah satu minggu ini.

Jongin telah merubah posisi dan kini ia telah mengurung tubuh mungil Kyungsoo di bawahnya tanpa melepaskan tautan bibir mereka. Lenguhan indah mengalun dari bibir Kyungsoo saat Jongin mulai menyentuh titik-titik sensitive di tubuhnya. Desahan dan erangan menggema di kamar mereka, menjadi irama khas pepaduan dua insan yang tengah melepas kerinduan. Ucapan cinta selalu menjadi menutup manis usai penyatuan mereka. Dan senyum bahagia terulas dari bibir keduanya sebelum mereka menutup mata untuk merajut mimpi indah di malam itu.

Mimpi yang mungkin terkalahkan dengan kenyataan bahagia yang Jongin rasakan setiap harinya. Keluarga kecil yang mampu membuat hidupnya penuh warna. Kehadiran Kyungsoo yang membuat ia kembali merasakn cinta di antara kepingan hatinya yang hancur karena duka di masa lalu. Terlebih ketika Taeoh lahir di tengah keluarga kecilnya, sungguh Jongin merasa menjadi pria yang paling beruntung di dunia ini. Semua lelah dan masalah yang di hadapinya akan terlupakan saat ia melihat senyum terulas dari dua orang yang kini menjadi harta yang paling berharga untuknya.

Akhirnya Jongin dan Kyungsoo menemukan cinta yang sebenarnya. Cinta yang tak pernah Jongin bayangkan akan datang dari orang yang kehadirannya pernah ia pandang sebelah mata namun kini orang itu telah menjelma menjadi sumber kebahagiaanya. Dan sebuah keajaiban yang terasa nyata adalah kata yang selalu Kyungsoo gumamkan untuk mengambarkan kebahagiaan yang kini ia rasakan setiap harinya.

End.

Yeay, akhirnya ending juga setelah beberapa kali nambah chapter. Moga aja chingu yang masih setia dengan ffku ini, puas dengan endingnya. Terima kasih buat chingu semua yang udah menemaniku selama beberapa bulan ini. Terima kasih untuk kata-kata yang kalian tinggalkan di kolom review. Walaupun aku belum bisa membalasnya tapi aku pasti membacanya satu persatu. Maaf kalau ada salah-salah kata dan typo yang masih kalian temui selama membaca. Buat yang masih menjadi sider, terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca, semoga di next ff kalian sudah tak menjadi sider lagi.

Thanks and big love to :

Park RinHyun-Uchiha,2ndsoo,Lovesoo,kimkaaaaai,kim gongju,awrerei,ryaauliao,TulangrusuknyaDyo,Kyungni sarang,Ulfamaria,Kaiwulan,Eun810,sushimakipark,LittleOoh,papiyeol61,wulankai500,yixingco m,DK12soo,deaacn,ucritti,SityTasya,kjongsoo1214,21hana,kim pratama1108,misslah,arintyph,iL,rianita,kyungilove, ,guest.
(maaf kalau ada yang belum kusebut maupun salah penulisan)

Untuk yang udah follow dan juga favorite, makasih banyak. Maaf ga bisa nyebutin satu-satu…

Sampai jumpa di FF berikutnya setelah lebaran nanti…

Bye-bye….