.
.
When Bestfriend Meet Love
.
.
.
.
Story By
PinkuPinkuHunnie
.
.
.
Main Cast : Park Chanyeol, Do Kyungsoo, Kim Jongin, Oh Sehun
Other Cast : Exo ot12
Main Pairing : CHANSOO and find it by yourself!
WARNING! : Rate M, GENDERSWITCH ,Dirty Talk, Typo(s), OOC and other!
.
.
DONT LIKE? DONT READ ! GO OUT!
.
.
.
.
Review please?
.
.
.
.
.
.
She's so Pretty
When i see her, I just want to
Hug her..
Take Care of Her..
Kiss her..
Love her...
And
I Just wanna make you Love Me.
Can I?
.
.
.
PROLOG
.
.
.
Bunga bermekaran ketika lelaki tampan nan populer itu mengangkat kepalanya. Mengalihkan pandangannya pada sesosok gadis dengan kacamata tebal bergantung di hidungnya. Dengan gugup si gadis memberikan sepucuk surat berwarna merah muda dengan tulisan yang teramat rapi di dalamnya.
"Aku sudah lama sekali menyukaimu, Chanyeol-ah."
Lelaki kelas dua smp itu menghela nafas. "So?"
"Terima lah ini. Maukah kau menerima perasaanku?"
Chanyeol, si anak kelas dua smp yang punya tinggi badan di atas rata rata itu tertawa, kencang sekali.
"Kau? Perempuan kuper dan super duper pendiam ingin berpacaran denganku? oh my god, yg benar saja girl! Mimpimu terlalu jauh!"
Gadis berkaca mata dan kepang dua itu melongo mendengar perkataan Chanyeol. Helloo? Itu bukan perkataan yg pantas bukan untuk bocah se usianya?
"Tapi aku benar benar menyukaimu sejak kita masih di taman kanak kanak." Gadis kecil itu mulai cemberut.
"Heol, aku bahkan tidak tahu siapa kau." Chanyeol menatapnya remeh.
Gadis kecil itu menunduk dan mulai meneteskan air matanya.
"Dengar ya girl. Kalau kau sudah cantik, pintar, bertubuh seksi, berambut panjang dan tidak berkacamata lagi. kau boleh datang padaku." Chanyeol tersenyum kesal.
"Yaa Itupun kalau kau tidak kalah cantik dengan pacar baruku. Hahahaha." Sambungnya.
"Kalau begitu aku pergi dulu ya. Sweet dream nerd." Chanyeol tersenyum, meledek.
Dia kembali pada gadis bersurat merah muda itu, mengambil suratnya dengan cepat. "Ini ku ambil ya, lumayan. Permen karetku sudah tidak manis lagi gara gara melihatmu."
Keparat.
Gadis kecil itu menangis sendirian, memeluk lutut dan melempar kaca matanya jauh jauh. Ditolak sekaligus di cemooh oleh lelaki paling tampan seantereo sekolah, oh tuhaan bunuh saja aku!
"Aku bencii kepang dua iniii! Huweeeeeee-!" dia menarik narik rambutnya kesal.
Dia, Gadis kelas dua smp dengan tubuh kecil yang pendek, kacamata bundar, kepang dua, dan rambut berantakan menangis keras sambil berjongkok memeluk lutut. Oh tuhan, kasihan sekali gadis kecil itu. tidakkah kau melihat betapa terpukulnya dia?! Ditolak di pernyataan cinta pertamanya. Itu pasti takkan terlupakan.
Tak lama kemudian segerombol anak anak SMA berjalan di sana. mereka tertawa kencang, entah membicarakan hal apa. Sampai akhirnya salah satu dari mereka menepuk yang lainnya sambil berkata "Apa kalian lihat anak itu?". dan saorang siswa dengan postur tubuh paling tinggi menoleh. Ia menyipitkan mata, kepalanya kekanan dan ke kiri. Entah apa motivasinya menggerakkan kepala padahal ia jelas jelas tidak punya gangguan penglihatan. 'Tunggu. Kok mirip seseorang ya?' ucap si jangkung itu dalam hati.
Si Jangkung memutuskan untuk permisi dari gerombolannya dan berjalan menghampiri sesosok gadis yang sedang menangis frustasi itu. dan dia melebarkan kelopak matanya, tidak lupa mulutnya yang menganga.
"Kau baik baik saja?!"
"Yak! Apa yang terjadi padamu Kyungsoo-ya?!" Lelaki tinggi dengan seragam SMA itu terbelalak.
"Aku ngga mau kepang dua lagiiii!" Kyungsoo, gadis kecil berkaca mata dan kepang dua itu berteriak sambil bangkit berdiri dan memukul dada si lelaki SMA. Ngomong ngomong namanya Kris. Kakak kandung Kyungsoo.
"Katakan siapa yang membuat adik kesayanganku seperti ini huh?!"
"Chanyeol..."
"Apa?!"
"Park Chanyeol."
"KEPARATT!" Kris berteriak Murka.
Semua teman temannya melongo. Menyaksikan betapa overprotektifnya teman mereka pada adik perempuannya itu.
Reputasi si Tampan Chanyeol itu tak pernah redup begitu saja. Hari pertama ia masuk di Tahun Kedua Sekolah Menengah Atasnya pun seluruh gadis di lorong kelas menatapnya dengan kagum. Seakan akan tidak ada adik kelas yang menyaingi ketampanannya. Dia tinggi, tidak terlalu kurus, dan sangat tampan. Belum lagi dengan info yang tersebar kalau dia anak seorang pengusaha kaya raya dan hidupnya kelewat makmur! Ia bukan tipikal ABG yang terlalu baik. Ia sedikit nakal dan bringasan. Hobbynya membully dan dia tukang atur. Cerewet dan hobby ganti ganti pacar. Katanya 'ini masa remaja, berbejat bejat dahulu baik baik kemudian'. Yeah, agak stress memang.
Ia duduk di kursinya, baru saja lima belas menit yang lalu teriakan para gadis tertuju padanya. Menit ke enam belas teriakkan itu lebih kencang dari sebelumnya, menandakan pangeran lain yang lebih tampan darinya sudah datang.
'Sial' pikir Chanyeol.
Seorang anak laki laki yang tingginya tak jauh berbeda dari Chanyeol masuk kedalam kelas. Rambut hitamnya ia sisir dengan jari jarinya. Yap, dia Oh Sehun. Satu lagi anak tampan yang sebelas dua belas dengan Chanyeol. Lain halnya dengan Chanyeol yang punya obsesi lebih pada wanita, si Sehun ini justru ogah ogahan soal masalah Cinta.
"Heh Kutu Albino!" Chanyeol meneriaki Sehun.
Sehun hanya menatapnya malas. "Begitukah salam mu setelah kita naik kelas?"
Chanyeol tersenyum sok ramah. "Long Time no see my Lovely Dovey Oh Sehun!" Chanyeol merentangkan tangannya, lebay memang.
"Jijik." Sehun mendelik padanya. Tidak minat.
Seseorang masuk kedalam kelas dengan sok sibuk. Tidak lain adalah si ketua kelas.
"Kosongkan satu bangku. Ada murid baru hari ini." Jongdae, si ketua kelas bicara sambil menunjuk kearah beberapa kursi kosong.
"Dia perempuan ? atau laki laki?" Chanyeol menatap Chen antusias.
"Di pojok kiri, barisan paling belakang, di sebelah Chanyeol. Kosongkan." Jongdae memerintah, tanpa menjawab pertanyaan Chanyeol, lalu duduk di bangkunya, dan diam.
"Ketua kelas Keparat." Chanyeol mendecih.
KRIIIIINGGG-!
Bel masuk berbunyi, dan semua murid di koridor kelas berhamburan masuk kedalam kelas. Berebut dan nyaris saja terjatuh-jatuh.
"Mana Jongin?" Sehun duduk di depan Chanyeol.
"Mati mungkin." Chanyeol menjawab asal.
Ada satu lagi kawan mereka, Namanya Kim Jongin. Ia biasa dipanggil Kai, atau Kamjong, atau apapun panggilan panggilan jelek lainnya dari kedua sahabatnya, si Jongin terima terima saja. Dia jarang masuk sekolah, hobby terlambat, dan seusai sekolah ia akan mejeng di gang sempit atau tempat tempat liar lainnya hanya untuk menghisap sebatang dua batang rokok. Ia sedikit lebih liar dari kedua sahabatnya, dan hidupnya bertolak belakang dengan Chanyeol dan Sehun.
"Pagi." Nah itu dia Kim Jongin! Anak laki laki dengan kulit tan masuk sambil menciumi baju nya sendiri.
"Biar kutebak kau pasti ga mandi!" Jongdae si ketua kelas menutup hidung.
"Berisik tengkorak dinosaurus!" Kai menendang meja Jongdae.
"Tendang mejaku sekali lagi, takkan kupinjamkan lagi buku catatanku. Awas saja." Jongdae membenarkan dasinya.
Jongin, alias Kai melihat kekanan dan kekiri, wah bisa gawat kalau begitu! Ini mengancam kehidupan SMAnya! Biar dia bodoh, setidaknya ia selalu mengerjakan tugas, yah walaupun semuanya cuma copy paste tulisan Jongdae. Tapi setidaknya ia mengerjakan tugas bukan?
Jongin merogoh saku dan memberi kartu nama. "Ini, kartu nama gadis yang kemarin. Namanya Minseok. Adik kelas kakakku dulu. Hehe." Kai nyengir sambil menaruh kartu nama itu di meja Jongdae. Dan mereka jabat tangan.
Wali kelas mereka masuk dengan tergesa gesa, membuat Jongin mengumpat pada pria tua itu sambil berjalan ke tempat duduknya, di sebelah Sehun. Si wali kelas menaruh map beserta buku buku mata pelajarannya diatas meja guru, dan berdehem. Tidak lama ia memperkenalkan seseorang yang biasa kalian sebut dengan murid baru.
"Aku berharap kalian semua dapat menyambutnya dengan baik."
"Ya, Kau boleh masuk!" Perintah si wali kelas.
Pintu kelas terbuka dan semua mata menatap kearah yang sama. seorang gadis masuk, rambut lurusnya terurai se dada, dengan potongan layer yang indah. Ia menebarkan senyuman dari bibir tebalnya. Gadis cantik itu berdiri di depan kelas. Dia sempurna, sebuah mahakarya!
Hampir seluruh murid lelaki menatapnya tanpa kedip. Tak terkecuali Sehun, Jongin dan Chanyeol. Mereka melongo, lebih lebar dari yang lainnya.
"A-annyeonghaseyo." Gadis itu membungkukkan badan.
"...Kyungsoo Imnida. Salam kenal semuanya. Mari berteman untuk dua tahun kedepan." Dia tersenyum.
"Wow, kelas kita kedatangan bidadari. pasti surga kerepotan karena satu bidadarinya turun ke bumi." Sehun menggeleng gelengkan kepalanya seraya berbalik ke arah Chanyeol.
" Kurasa si Suzy kelas C itu untuk mu saja Chanyeol-ah. Aku sih si anak baru ini saja cukup." Kai menyilangkan kaki, dan tersenyum seakan akan ia adalah manusia paling tampan di kelas.
"Yak-! Kau mendengarku kan?!" ucap Sehun dan Jongin serentak.
"Kyung- soo?" Chanyeol mengerutkan dahinya.
"Bangkumu di pojok kiri, di sebelah jendela." Si wali kelas mempersilahkan Kyungsoo untuk duduk.
"Terima kasih songsaenim." Kyungsoo membungkuk.
Si wali kelas mengangguk kemudian melanjutkan perkataannya. "Yak mari kita mulai semester baru ini dengan pelajaran matematika. Buka buku kalian!"
Dan sorak suara keluhan memenuhi isi kelas.
Kyungsoo berjalan pelan ke arah bangkunya diujung jendela, dengan senyuman teman temannya dan ucapan salam kenal dari mereka mengiringin langkahnya.
Kyungsoo duduk dengan manis di kursinya. Ia menengok ke arah Sehun yang sedari tadi melihatinya. "Salam Kenal." Kyungsoo sedikit membungkuk.
Tidak Lupa ia menebar senyum pada Jongin yang duduk di depannya, dan Si Hitam itu nyengir. Bahagia sentosa.
Kyungsoo mengambil buku tulis dan pulpennya, lalu menaruh tasnya di pinggir meja. Baru saja ia akan memperhatikan si wali kelas, suara dari sampingnya menyapa begitu saja.
"Lama tidak bertemu amplop merah muda." Chanyeol setengah berbisik dengan suara yang tetap berat, ia tersenyum kecil.
Kyungsoo menatap Chanyeol bingung.
"Kacamata bundar." Kata Chanyeol.
Kyungsoo mengerutkan dahinya, masih bingung.
"Kepang dua."
Kyungsoo mulai menatap Chanyeol kaget.
"Kita benar benar bertemu di saat dirimu sudah berubah. Hahaha kau membuatku menyesal."
Kyungsoo sedikit tidak yakin, apa laki laki ini "Chanyeol-ah?"
"Iya. Long time no see Kyungsoo." Chanyeol tersenyum.
Kyungsoo menutup wajahnya, sial sekali dia. Bertemu lagi dengan anak laki laki kelewat songong yang menolaknya beberapa tahun ke belakang. Menjadi teman sekelas , dan terlebih lagi bangku mereka bersebelahan. Rasanya Kyungsoo mau mati saja.
"Kita selalu menghabiskan waktu bersama seolah kita adalah satu orang"
"Kita adalah Sahabat Baik, dalam masa masa kanak kanak, semua alasan bagi kita untuk mengenal satu sama lain seperti punggung tangan kita sendiri."
"Aku mengingatmu dengan mataku. Aku melacakmu dengan pikiranku dan aku merasa Hangat."
.
"Jika kau merasakan hal yang sama, harap ingat aku!"
.
"Kita saling mengirim pesan setiap malam hingga Bermain Hal yang kekanakan."
.
.
Kyungsoo-ya, Terima kasih karena dirimu yang tidak pernah menjauh dariku, dan yang lainnya. Terima kasih selalu mengizinkanku tidur di bahumu yang lemah itu. Maaf soal persaanmu yang terombang ambing.
Kyungsoo-ya, kau tahu? Meskipun aku tidak bisa berlari lagi, hatiku akan tetap berlari bersama kalian. Aku selalu ingin kau menyadari, siapa mataharimu sebenarnya. jangan sia siakan mataharimu, Kyungsoo-ya! Matahari(ku) tak pernah pergi dan Berkhianat.
-Sehun to Kyungsoo-
"Coretan Mengisi Halaman Halaman buku yang kau pinjamkan. Juga Noda Lumpur di pakaian Olahraga yang kau cuci kemarin."
.
"Potongan rambutmu, Kepribadian keras kepalamu, tapi aku mengira apa yang aku sukai darimu?"
.
.
Bagaimanapun diriku saat ini.. Aku hanya meminta satu hal. Jangan Lupakan bahwa aku Adalah Pria yang kau Kejar dan Kau Cari di setengah Hidupmu Kyungsoo-ya. Maafkan aku Karena menjadi seperti ini. Maaf atas hati yang telah kusayat dengan belati tajam. Maaf atas perasaan cinta murnimu yang ku tumpahkan dengan tinta hitam. Maaf atas Semuanya. Jangan pernah lupakan semua memori memori singkat kita selama lima tahun ini. Jangan lupakan semuanya... aku mohon.. jangan.
-Kai to Kyungsoo-
"Setelah musim dingin ini terlewati. Aku masih merasakan hal yang sama, aku akan memberitahumu."
.
"Jujur, Aku jatuh Cinta Padamu."
.
.
"Setelah musim dingin ini terlewati. Tak peduli berapa kali aku di tolak."
.
"(Selamanya, Selalu aku akan) seperti sekarang. Aku mencintaimu."
.
.
Kau tahu bagaimana sakitnya aku ketika kau menolakku di musim salju sebelum kelulusan? Dan keesokan harinya kau tetap ceria sambil menggandeng tanganku, dan berkata "Aku ingin menyimpan foto kita berdua di atas meja belajarku"
Atau kau tahu bagaimana perasaanku ketika kau melihat Sehun dengan tatapan kagum dan berkaca kaca? Kau tahu bagaimana remuknya hati ini saat kau menangisinya? Tapi aku tetap memelukmu dan berkata, masih ada aku disini.
Jujur aku ingin marah saat kau mencoba menjodohkan teman perempuanmu denganku. kau tahu sakitnya saat kau menamparku dan memukulku dengan semua buku buku tebalmu karena aku merampas mahkota teman gadismu itu? semua itu kulakukan karena aku hanya mencintaimu!
Kau ingat saat aku dan Kai beradu jotos karena ia menamparmu keras keras? dan kau tetap membelanya? Kau tahu bagaimana aku ingin menyerah saat kau menjalin tali merah dengannya? Namun ketika kau tahu titik hitam dalam dirinya, siapa yang menarikmu dan melindungimu? Ya, aku.
Semuanya terasa sia sia saat kau menangis padaku dan berkata bahwa Cinta menghancurkan persahabatan kita. Maaf Kyungsoo.. sejak awal aku ingin memilikimu sebagai seorang kekasih. Bukan sebagai sahabat.
Aku sadar.. saat itu waktuku untuk menyerah atas perasaanku selama lima tahun ini..
I Love You for the Last Time Kyungsoo.
-Chanyeol to Kyungsoo-
.
.
.
.
.
Indonesia Translation for EXO Girl x Friend from :
2015/12/10/lyric-exo-girl-x-friend-with-english-hangeul-indonesia/
I change a little bit word, im so sorry.
.
.
Mind To Review?