Sleep with the Devil

-TaeKook-

.

.

BoysLove inside | M-Preg

BTS X SVT

Disc: I'm not the Owner of this story.

Author just ReMake it by wearing TaeKook as cast.

So, if you want to Read the original Story, you can visit SanthyAgatha's blog on link below

www. anakcantikspot. blogspot. co. id (Delete Space)

Note: hasil Cerita ini diRemake oleh Dua Author. Dan kami sudah meminta izin kepada pemilik cerita ini (Santhy Agatha) untuk menghindari terjadinya pelanggaran Hak Cipta.

And, if you are still under age or Dislikes BL, please just left this page.


.

.

.

Wajah Jungkook tampak sedih sekaligus kuat membalas tatapan Taehyung yang membara.

"Aku tidak bisa hidup hanya sebagai boneka pengganti seseorang. Aku juga punya kepribadian sendiri dan aku lelah"

Kemarahan Taehyung yang semula menggelegak langsung surut mendengar perkataan Jungkook. Kenapa Taehyung tidak menyadarinya? Yang diinginkan Jungkook hanyalah pengakuan bahwa dia bukanlah pengganti Seokjin. Hanya itu. Dan Taehyung bodoh karena selama ini tidak menyadarinya. Baiklah, jika memang itu yang diinginkan Jungkook, dia akan memberikannya.

"Ikut aku."

Taehyung mengambil tangan Jungkook dan membawanya keluar kamar, dia setengah menyeret Jungkook yang kebingungan menuruni tangga, langsung menuju sayap kebun mawar itu. Sayap rumah di mana lukisan Seokjin terpasang rapi di balik pintu bernuansa emas.

Para pelayan tampak mengintip mendengar keributan itu, bahkan Yoongi juga muncul dari depan dengan waspada. Tetapi kemudian langsung mundur ketika menyadari bahwa Taehyung membawa Jungkook ke sayap rumah itu. Taehyung berhenti menyeret Jungkook ketika mereka berada di pintu kamar emas itu.

"Kau ingin jawaban bukan?"

Taehyung melangkah masuk dan kemudian keluar lagi sambil membawa lukisan Seokjin yang semula tergantung di dinding. Lalu melangkah dengan langkah berderap marah meninggalkan Jungkook.

Dengan segera Jungkook mengikutinya, ingin tahu apa yang akan dilakukan Taehyung kepada lukisan itu. Taehyung melangkah ke halaman belakang, membanting lukisan itu di tanah, dan ketika Jungkook menyadari apa yang akan dilakukan oleh Taehyung.

semuanya sudah terlambat.

"Jangan!"

Terlambat.

Taehyung sudah melempar api ke lukisan itu, dan dalam sejejam api itu sudah membakar kanvasnya yang rapuh. Seluruh lukisan Seokjin yang sedang hamil muda dan tersenyum itu habis menjadi arang tipis yang kehitaman dilalap oleh api yang begitu ganas. Jungkook berdiri terpaku menatap sisa pembakaran itu dan menoleh menatap Taehyung dengan bingung.

"Kenapa kau melakukannya?"

"Karena"

Taehyung tiba-tiba meraih Jungkook dan merenggutnya ke dalam pelukannya. Ciumannya kasar sekaligus mendamba, penuh gairah. Bibir Taehyung melahap bibir Jungkook seolah-olah akan mati kalau tidak mencecapnya. Lidahnya menjelajah dengan bergairah, mencicipi seluruh rasa manis Jungkook yang sudah lama tidak dicecapnya.

Taehyung memuaskan kerinduannya, amarahnya, dan rasa frustrasinya dalam ciuman itu. Sebuah ciuman menggelora yang hanya dilakukan oleh pasangan yang luar biasa merindu. Ketika Taehyung melepaskan ciumannya yang membara itu, tubuh Jungkook lemas hingga Taehyung harus menopangnya. Dengan gerakan tegas, lelaki itu mengangkat dagu Jungkook dan menghadapkan ke arahnya.

"Karena Tuan Kim Jungkook, aku mencintaimu, Sungguh mencintaimu, sebagai Jungkook yang menjengkelkan dan keras kepala yang selalu menentangku."

Taehyung melumat bibir Jungkook yang menganga takjub dengan penuh gairah.

"Kau tersimpan di hatiku," dengan lembut Taehyung membawa tangan Jungkook ke dadanya.

"Hati ini dulu sudah kubuang jauh-jauh ke dasar, tapi kau membawanya ke permukaan lagi dan meletakkan dirimu di sana. Aku tidak bisa mengeluarkanmu dari sana setelahnya."

Taehyung menatap lukisan yang sudah terbakar habis itu.

"Aku pernah mencintai Seokjin sebelumnya. Tetapi sekarang, dia hanyalah kenangan yang harus kuhormati. Hanya itu. Cintaku kepadanya sudah pergi pelan-pelan seiring berjalannya waktu, dan kutegaskan padamu Nyonya Kim Jungkook, aku memperisterimu bukan karena kau harus menggantikan siapapun, aku memperisterimu karena aku mencintaimu, dan ternyata kita sangat cocok di ranjang merupakan bonus"

"Taehyung .. aku seorang pria."

pipi Jungkook memerah, berusaha menahan Taehyung mengucapkan kata-kata vulgar yang lebih parah. Mereka ada di ruang terbuka dan Jungkook tahu para pelayan yang terkejut dengan kehebohan itu sedang berkumpul di sudut-sudut, berusaha menguping dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Taehyung menghentikan ucapannya dan menyadari bahwa banyak yang mengintip mereka dengan diam-diam, tetapi dia tak peduli lagi.

"Sekarang Kim Jungkook, waktumu untuk menjawab!"

Taehyung berdiri di situ menatap Jungkook dengan tatapan arogannya, sejenak memunculkan dorongan hati Jungkook untuk melawannya. Rupanya Taehyung menyadari niat Jungkook entah dari ekspresi wajahnya, atau mungkin dari kilatan matanya.

"Dan jangan mencoba membantah," Gumam Taehyung sombong, "Aku tahu kau juga mencintaiku"

Jungkook merasa pipinya memerah, panas sampai ke telingatelinganya.

"Darimana kau berkesimpulan seperti itu?"

"Aku mendengar pengakuan itu langsung dari bibirmu,"

Taehyung tersenyum puas menatap Jungkook yang kebingungan.

"Ketika kau terbaring koma, kau berkali-kali mengigau dan mengucapkan 'aku mencintaimu Taehyung' berulang-ulang dengan kerasnya hingga semua dokter dan suster mendengarnya".

Sebenarnya Jungkook hanya mengucapkan satu kali, dan hanya Taehyung yang mendengarnya, tetapi sungguh memuaskan melihat wajah Jungkook yang makin memerah karena malu ketika mendengar kata-katanya.

"A- aku tidak mungkin mengucapkan itu .. mana buktinya?"

Taehyung bersedekap, menatap Jungkook dengan puas.

"Para dokter dan perawat bisa menjadi saksi,"

dia mulai merasa geli melihat ekspresi Lana yang tampak amat malu.

"M-mungkin itu akibat pengaruh obat."

Jungkook berusaha menghindari tatapan Taehyung, merasa amat sangat malu. Benarkah dia meneriakkan kata-kata cinta kepada Taehyung ketika dia sedang tidak sadar? Astaga alangkah malunya dia, dia tidak mau ke rumah sakit itu lagi.

Taehyung terkekeh melihat ekspresi Jungkook yang berubah-ubah, dengan lembut dirangkumnya wajah Jungkook di kedua tangannya.

"Jungkook, kau sungguh keras kepala. Di sini aku, seorang Kim Taehyung menyatakan cintanya kepadamu, dan kau bahkan masih menyangkal perasaanmu kepadaku."

tawa di mata Taehyung menghilang dan berubah menjadi sensual. Bibirnya mendekat ke bibir Jungkook dan mengecupnya dengan kecupan yang panas dan menggoda.

"Katakan kau mencntaiku".

Jungkook mengerang dalam hati merasakan ciuman itu, Taehyung curang telah memanfaatkan pesona tubuhnya untuk memaksa Jungkook mengakui perasaannya. Bibir Taehyung mengecupnya dengan kecupan-kecupan kecil menggoda di sekitar bibrinya, membuat Jungkook ingin meminta lebih banyak lagi.

"Katakan Jungkook,"

bibir Taehyung menggodanya lagi, lelaki itu sudah sangat mengenal Jungkook dan mengetahui kelemahan Jungkook, ketika Taehyung mengigit bibirnya lembut dan melepaskannya. Jungkook setengah menjerit, setengah mengerang.

"Ya!"

seru Jungkook hampir berteriak, marah karena didesak.

"Aku mencintaimu Taehyung!"

Taehyung langsung melumat bibir Jungkook, memuaskan gairahnya dan mencium Jungkook lagi, dan lagi tanpa ampun. Para pelayan hanya menatap takjub, dan Yoongi yang mengamati sedari tadi tersenyum samar, lalu membalikkan badan memasuki rumah dengan perasaan lega. Lega karena tuannya, Kim Taehyung, akhirnya menemukan cahaya yang membawanya kembali kepada kebahagiaan.

.

.

.

Pesta itu berlangsung elegan, sebuah jamuan makan malam yang diadakan Taehyung bersama rekan-rekan bisnisnya, untuk keberhasilan proyek mereka yang terbaru. Jungkook ada di sana bersama Wonwoo dan isteri-isteri pengusaha lainnya, mengamati Taehyung yang ada di seberang ruangan, sedang mengobrol dengan rekan-rekannya.

Jantung Jungkook berdegup kencang. Dia sudah menghitung di kalendernya. Malam ini dia sudah bebas. Dan memang kondisi tubuhnya sudah membaik sejak hampir dua bulan melahirkan. Dan Taehyung masih belum tahu itu.

Taehyung sendiri merasakan Jungkook sedang mengamatinya, dan gairahnya naik, gelenyar ketegangan seksual telah menggeletar di antara mereka mengingat telah lama mereka tidak bercinta. Taehyung menunggu dengan sabar dan menahan diri, meskipun lama-lama hal itu membuatnya sedikit frustrasi, dorongan untuk memeluk Jungkook, merasakan Jungkook menyerah di dalam pelukannya sangat kuat.

Mereka belum pernah bercinta sejak pernyataan cinta yang hebat itu, dan Taehyung terobsesi, ingin menunjukkan kepada Jungkook, betapa hebatnya sebuah percintaan jika kedua pasangan telah terbuka untuk saling mencintai.

"Taehyung,"

suara Mingyu menggugah Taehyung dari lamunannya, dia menoleh dan mendapati Mingyu sedang bersama dengan seorang lelaki.

"Aku ingin memperkenalkan salah satu rekan bisnisku, kami mengembangkan kerja sama di bidang properti."

Mingyu mengedikkan bahunya, dan menyebut nama sebuah perusahaan yang cukup terkenal karena maju pesat dalam waktu singkat. Gosipnya karena pemiliknya adalah seseorang yang jenius.

"Dia pemilik perusahaan itu," jelas Mingyu tenang,

"Kenalkan Kim Taehyung, ini Hansol Vernon."

Taehyung menjabat tangan yang kuat itu dan menatap mata Vernon dalam-dalam. Lelaki yang kuat jiwanya, batinnya.

"Semoga ke depannya kita bisa bekerjasama,"

Vernon menggumam dengan suaranya yang tenang, lalu mengangguk untuk berpamitan karena ada urusan lain. Mingyu dan Taehyung menatap kepergian Vernon.

"Dia si jenius yang membuat perusahaan luar biasa itu?"

Mingyu tersenyum,

"Kenapa? Tidak sesuai bayanganmu?"

Entah sejak kapan Taehyung dan Mingyu berteman. Mungkin karena kedekatan isteri-isteri mereka.

"Sama sekali tidak sesuai bayanganku. Aku membayangkan seorang laki-laki aneh yang serius dengan penampilan tak kalah serius, Vernon terlalu tampan untuk menjadi seorang jenius yang menghebohkan"

Kali ini Mingyu terkekeh mendengar kata-kata Taehyung.

"Dia memang tampan, tapi dia tak pernah punya reputasi sebagai playboy, seperti kita sebelum menikah"

Mingyu melirik Taehyung dengan tatapan menyindir. Taehyung tersenyum miring.

"Mungkin agar tidak merusak reputasi jeniusnya," sahut Taehyung,

"Kurasa aku akan menyukainya kalau ada kesempatan mengenalnya"

Mingyu tersenyum lagi.

"Yah kau akan lebih sering bertemu dengannya nanti, kami sudah bersahabat sejak lama. Dia sudah menjadi patner bisnis resmiku sejak sebulan yang lalu."

Mingyu melirik jam tangannya,

"Sudah malam, kami harus segera berpamitan. Terima kasih atas pesta yang luar biasa ini"

. . .

Tamu terakhir sudah pulang dan para pelayan mulai membersihkan seluruh rumah supaya esok hari seluruh bagian rumah sudah bersih dan sempurna.

Jungkook sedang duduk di depan meja rias setelah mencuci muka, Dia mengganti bajunya dengan piyama. Saat itulah Taehyung masuk, tampak begitu tampan dan mempesona, dengan kemeja putih yang sudah dibuka dua kancingnya.

"Hmm, aromamu sangat menyenangkan."

Taehyung memeluk Jungkook dari belakang dan menempelkan bibirnya ke leher Jungkook, mengecupnya lembut.

Jungkook tersenyum menatap rambut coklat Taehyung yang terpantul di cermin sementara lelaki itu mencumbu lehernya. Kehidupan pernikahan mereka luar biasa baiknya setelah pernyataan cinta itu. Semua salah paham sudah dilepaskan, Taehyung berhasil meyakinkan Jungkook bahwa di satu titik tertentu dia sudah jatuh cinta kepada Jungkook tanpa dia menyadarinya, Jungkook percaya karena dia pun merasakan hal yang sama.

Tidak ada yang tahu kapan cinta itu muncul, Sungguh tak terduga, Jungkook tidak menyangka akan jatuh cinta dan

berbahagia menjadi seorang isteri dari lelaki yang bahkan di pertemuan pertama mereka menyekapnya di dalam bagasi, melemparnya dari balkon, menculik dan menahannya di rumahnya dan menghujaninya dengan berbagai arogansi yang tidak terkira. Tetapi Jungkook memang jatuh cinta, kepada Taehyungnya yang tampan, yang meskipun emosinya masih meledak-ledak dan arogansinya sering muncul ke permukaan, lelaki itu ternyata juga mencintai Jungkook dan memperlakukannya dengan luar biasa lembut.

Ketika tidak ada penghalang di antara mereka, Taehyung ternyata adalah suami yang baik. Dia memperlakukan Jungkook dengan hormat dan penuh kasih sayang. Kadang mereka masih beradu argumentasi, tetapi mereka menikmatinya sebagai rutinitas suami-isteri, bukan sebagai ajang luapan kebencian. Dan terhadap Angelo, Taehyung benar-benar menjadi ayah yang luar biasa.

Begitu penuh kasih sayang dan ketakjuban, layaknya seorang ayah baru dengan putera pertamanya. Jungkook membayangkan betapa Angelo nanti akan begitu mirip ayahnya, dan mungkin menjadi anak yang memuja ayahnya, semoga begitu. Mengenai kehidupan percintaan mereka di ranjang … Well selama ini mereka belum bisa melakukannya karena Jungkook belum boleh melakukannya setelah melahirkan. Tetapi hari ini bisa. Jungkook mengingat hitungan kalender itu, dan jantungnya berpacu liar.

Taehyung sekarang sedang menggigit ringan telinga Jungkook, lalu membalikkan tubuh Jungkook dengan lembut dan memeluknya erat. Pelukan itu begitu erat hingga Jungkook bisa merasakan kejantanan Taehyung yang menekan tubuhnya dengan kerasnya.

"Mungkin aku harus memelukmu beberapa lama, sebelum aku masuk ke balik selimut, mencoba tidur dan menjadi gila seperti biasanya."

Taehyung menyentuh bibir Jungkook dengan jemarinya, lalu mengecupnya lembut.

"Malam ini aku sudah bebas."

Jungkook berbisik pelan sambil berjinjit di telinga Taehyung. Kata-katanya langsung berimbas ke seluruh bagian tubuh Taehyung. Matanya menyala penuh gairah dan antisipasi, dan Jungkook bisa merasakan bahwa di bawah sana, Taehyung makin mengeras menekan tubuhnya.

"Jadi .." suara Taehyung terdengar parau, "Kau sudah bisa …"

Jungkook menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Detik itu juga Taehyung langsung mengecup bibirnya dengan penuh kehausan, tanpa ampun, malam ini mereka bisa menuntaskan kerinduan mereka, yang telah tertahan sekian lama.

Tanpa melepas kecupannya, Taehyung mengangkat tubuh Jungkook, lalu membaringkannya di ranjang dan menindihnya, senyumnya penuh gairah dan matanya penuh cinta.

"Aku mencintaimu, Nyonya Kim Jungkook, dan kuharap aku bisa menjadi lelaki yang bisa kau andalkan."

"Berapa kali kukatakan Taehyung, aku seorang pria."

tatapan lembut Taehyung membuat mata Jungkook berkaca-kaca. Mereka telah melalui segalanya, kebencian yang meluap, kemarahan, kesalahpahaman, dan kemudian kekecewaan, Tetapi pada akhirnya mereka dipersatukan oleh cinta, yang luar biasa dalam dan tumbuh begitu saja tanpa di sadari.

Jungkook menatap Taehyung dengan lembut dan kemudian memejamkan mata ketika bibir Taehyung menunduk ke arahnya, hendak mengecupnya dengan kecupan lembut.

"Dan aku juga mencintaimu, Kim Taehyung, suamiku, ayah dari anakku."

suara Jungkook berubah menjadi desahan ketika bibir Taehyung melumat bibirnya dalam gairah cinta yang menggelora.

.

.

.

-END-

*Tentang Penulis:

Santhy Agatha, sang penulis, adalah perempuan biasa-biasa saja. Seorang isteri merangkap seorang wanita karier yang mencuri waktu untuk menuliskan rangkaian kata-kata yang terpendam di otaknya, di sela-selakesibukannya setiap hari. Santhy Agatha mengkhususkan genre novelnya pada genre romantic karena tak habis-habisnya dia mengagumi begitu banyak kisah indah yang bisa dimunculkan dari dua manusia yang saling mencintai.

. . .

Yeayy! Finnaly last chapterrr!

Thanks ya buat reader yg setia baca, buat vkook shipper yg setia revieww, buat kukiee yg udh setia gantiin mphii selama mphii dlm masaa2 sengsara huhuu (ㅠㅅㅠ) maaf kalo mphii selama ini bnyk salah bnyk typo bnyk ngerepotin kukiee, maaf juga kalo mphii jarangg muncul. Pokoknya thanks buat semuanya yg udah baca. Mphi rencanyaa bakal terus bikin ff vkook baik original maupun remake. So.. fav&follow akun ffn ini yaaa^^

Ohh last, ada yg minat Taekook oneshoot NC ga? Mphii lagi pen buat, tapi bagusan vkook pas SMA/KERJA/MARRIED nc-an nya? Kasih saran ya^^

. . .

Finally, ff swtd remake ver. TaeKook end~ :') /lap ingus

Sejujurnya banyak kesan yang kuki dapetin dari remake ff ini, disaat orang lain pada tidur nyenyak, kuki nahan mata sambil ditemanin kopi merombak novel ka'santhy menjadi ff yang saat ini sudah end x'D

Terima kasih banyak buat ka'santhy yang sudah menulis novel ini, bahkan kuki pribadi sudah sekian kali membaca original novelnya maupun remakenya berulang kali tapi tetap tidak bosan~

Terima kasih banyak buat semua reader ff ini, sungguh kuki berharap kalian dapet feelnya pas baca ff ini dengan gaya tulisan kuki yang masih amatir *hehe x'D

Terima kasih banyak juga buat riview, favorite, maupun follownya~ tanpa itu bertiga, kuki gapunya semangat hidup buat lanjutin ff ini wkwk XD

Intinya kalian terbaik, dan akhirnya kini kuki bisa istirahat dengan tenang, dan kuki berharap semoga kita bisa bertemu lagi yah~ /slap/

Ow, kuki baru inget kalau ada utang di ff partner wkwk, yeahh kita akan bertemu lagi~ di ff yang lain, namun tetap dengan TaeKook as cast ❤ dah, kepanjangan wkwk. SEE YOU AGAIN IN ANOTHER FICTION, MPHIKUK LAFF KALIAN~~~~❤ *tebar tiket wingstour x'D

Can you give Riview for the LAST?^^

[Friday, 07/04/17]

-MPHIKUK-