Punishment Chapter 3, a screenplays fanfic

Tak lama setelah Jimin ke toilet yang katanya ingin buang air kecil, Yoongi beranjak dari tempat duduknya berniat mencari Jimin. Entah kenapa Yoongi tak enak hati pada Jimin. Yoongi menelusuri lorong-lorong kampusnya itu, memasuki bilik-bilik toilet berharap ada Jimin di sana.

Yoongi sudah memasuki semua toilet pria yang ada di kampusnya tetapi ia tak dapat menemukan Jimin. Satu-satunya yang ada dipikirannya adalah "Apa jangan-jangan Jimin salah masuk toilet ya?"

Yoongi berjalan kembali menuju kelas nya namun dengan pikiran yang masih penasaran kemana Jimin sebenarnya. Yoongi sudah tiba di depan kelasnya namun ia teringat sesuatu. Yoongi urungkan untuk memasuki kelasnya tadi dan berlari tak tahu kemana.

Setelah di rasa sampai di tempat tujuannya, Yoongi perlahan masuk ke dalam.

"Ah, aku melupakan toilet ini" ucap Yoongi, bukan hal yang mustahil jika Yoongi melupakan toilet ini, toilet ini berada jauh sekali dari kelasnya, tetapi dekat dengan kelas Jimin.

Yoongi masuk ke dalam toilet tersebut, samar-samar ia mendengar suara seseorang dari salah satu bilik yang ada di toilet tersebut.

"Uhmm ahhh~" Yoongi terkejut bukan main. "Apa orang itu sedang melakukannya sendiri?" pikir Yoongi.

"Hhhhh mmm" Yoongi terlihat berfikir kembali, ia seperti mengenali suara itu. Itu terdengar seperti-

"Uhh Yoonhgi hyunghh"

-Jiminnya.

Dengan sigap dan pasti, Yoongi mendobrak salah satu bilik yang diyakininya di dalamnya terdapat Jimin yang sedang memuaskan hasratnya sendiri.

BRAKK

Yoongi mendobrak dan Jimin terkejut.

"Aa.. H-hyung" ucap Jimin kikuk dengan tangan kanan yang masih memegang juniornya sendiri dan tangan kiri menggaruk-garuk tengkuknya canggung.

"Apa ini yang kau sebut 'buang air kecil'?" tanya Yoongi sinis. Jimin membetulkan celananya dan berdiri di hadapan Yoongi.

"Maafkan aku hyung.. Aku sungguh-sungguh minta maaf, tadi pagi saat melihatmu, aku terbawa emosi karena kau tidak menjawab pesanku semalaman, dan tiba-tiba aku bernafsu" ucap Jimin.

"Aku sungguh menyakitimu hingga jam istirahat bahkan sampai dirimu tak fokus dengan pelajaran. Aku minta maaf. Aku memilih menuntaskannya sendiri dari pada aku menyakitimu" lanjut Jimin. Yoongi yang mendengarnya pun langsung berjalan selangkah lebih dekat dengan Jimin.

"Untuk apa kau melakukannya sendiri jika memilikiku? Jika ada aku, kenapa kau melakukannya sendiri?" tanya Yoongi.

"M-maksud hyung?" Tanpa menjawab pertanyaan Jimin, Yoongi dengan perlahan menurnkan resleting jeans panjang Jimin lalu menurunkannya bersamaan dengan boxer hitam yang dikenakan Jimin. Yoongi tersenyum, lalu dimainkannya junior Jimin yang sudah menegang.

"H-hyung- ah~" Yoongi terus memaju mundurkan kepalanya, menjilat, menggigit, menghisap junior Jimin dengan nikmat. Tak lupa tangannya juga bermain di twinsball Jimin dan membuat Jimin semakin menggila.

"Yoongi- hummm hahhhh" desah Jimin ketika cairan putihnya kelua di dalam goa hangat Yoongi, Yoongi menelannya tanpa rasa jijik.

Jimin menyuruh Yoongi untuk berdiri. Yoongi pun menurut, tanpa babibu Jimin langsung menerjang bibir mungil Yoongi. Di lumatnya pelan lalu beralih ke leher putih mulus milih Yoongi. Jimin menjilat lalu menghisap hingga terdapat bercak kemerahan.

"Mmmmmhh J-jimh" desah Yoongi saat Jimin menjamah lehernya serta tangannya yang bermain nakal di nipplenya.

Jimin terus mencumbu Yoongi, ia tanggalkan kaos yang di kenakan Yoongi entah bagaimana caranya. Jimin menciumi dada Yoongi, memberinya tanda bahwa Yoongi adalah miliknya. Di hisapnya nipple menegang Yoongi yang membuat sang empu mendesah.

"A-ahh~ Jiminiehh ughhh"

Jimin pun seketika berhenti dari aktifitasnya dan menatap Yoongi, meminta izin aoakah ia boleh melakukannya atau tidak. Dan Yoongi hanya mengangguk.

Jimin dengan cepat melepas jeans Yoongi beserta dalamannya, Jimin berjongkok dan melahap rakus junior mungil Yoongi.

"Ummhh uhhh" desah Yoongi sambil memainkan rambut Jimin. Jimin terus saja melahap junior mungil itu, sesekali ia menjilat twinsball Yoongi, lalu man hole nya yang sudah sangat membutuhkan junior besar Jimin di dalamnya.

Setelah acara foreplay tadi dirasa cukup, Jimin memerintahkan Yoongi untuk mengemut ketiga jarinya. Setelah itu tanpa basa-basi Jimin memasukkan tiga jadinya langsung ke dalam manhole Yoongi.

"Ugh J-jim ahh" racau Yoongi. Jimin mengeluarkan jari-jarinya lalu berdiri dan membalikkan Yoongi untuk membelakanginya.

"I'm your daddy now, babe. Call me daddy or you got the other punishment" bisik Jimin.

"U-ugh daddy~" ucap Yoongi sambil menggoda Jimin dengan menggoyang-goyangkan pinggulnya yang membuat man hole berkedutnya terlihat.

"Menggoda ku hm?" bisik Jimin sedangkan Yoongi tak menjawab dan masih dalam acara 'mari menggoda Jimin'.

Jimin mendekatkan Juniornya ke manhole Yoongi lalu memasukkannya dengan sekali hentakan.

"Ahhh! Appo" ringis Yoongi.

"Maaf hyung" ucap Jimin lalu mengecupi punggung Yoongi.

Jimin mulai memaju mundurkan pinggulnya perlahan. "Lebih cepat jim ahh" ucap Yoongi.

"Kau lupa babe?" bisik Jimin lagi.

"Ah~ ku mohon daddyh~ lebih cepat uh"

Jimin menyodok manhole itu dengan kecepatan maksimum/? Yang mempuat Yoongi melayang entah kemana. Tak lupa kedua tangan Jimin ikut bermain, kanan memainkan junior Yoongi sedangkan yang kiri memilin-milin nipple menengang milik Yoongi.

"Daddyhh uhh I wanna-"

"Together baby~" potong Jimin, lalu mempompa lebih cepat dan-

"AHH~" mereka pun mendesah bersama.

"Lelah hm?" tanya Jimin, Yoongi mengangguk lemas.

"Kita membolos hari ini" ucap Jimin sambil membetulkan pakaiannya dan memakaikan pakaian Yoongi kembali, lalu menggendong Yoongi menuju parkiran kampusnya.

"Terimakasih hyung, saranghae" Jimin mengecup kening Yoongi yang tertidur di gendongannya.

-END-

Woooooo apaini? Ewh banget. Receh tau gaaa TT ku gabisa bikin adegan naena yang hot. Ini udah maksimum huhu dan cepet banget ya hahaha ku harap ini tidak mengecewakan.

Terima kasih untuk semua yang sudah review Ffgajelas ini. Makasih buat yang udah ngikutin ceritanya, TT

BIG THANKS TO:

ALL READER. BAIK ITU YANG UDAH REVIEW ATAUPUN SIDER ^^