Ceraunophile.

Mereka bertemu ketika petir menyambar dan suara kilat bergemuruh.

Seorang pria berjas hitam berjalan menuju meja resepsionis dengan seekor anjing yang ia gendong dengan kedua tangannya. Pria itu tampak begitu panik dan khawatir. Tampak dari kerutan didahinya dan tubuhnya yang cukup bergetar sambil menggendong anjing kecil berbulu coklat panjang yang gelap.

"Aku baru saja menabrak anjing ini dan aku rasa dia mengalami patah tulang." Pria itu menyuarakan apa yang barusaja ia alami kepada resepsionis di hadapannya.

"Maaf, Tuan, tapi jam buka klinik kami sudah tutup sejak tiga puluh menit yang lalu."

Pria itu terlihat tidak setuju, "Aku tahu. Aku bahkan bisa membaca tulisan 'tutup' dipintumu tapi bukankah ini keadaan darurat? Apa kau tidak bisa melihat anjing ini kesakitan?"

"Maafkan saya sekali lagi, Tuan, saya bukan dokter disini saya hanya—"

"Kim Yunhye-ssi aku pamit— Ada apa ini," pembicaraan antara si pria dan sang resepsionis terhenti ketika seorang pria lain yang masih mengenakan jas laboratorinya muncul dengan sebuah tas kerja miliknya.

"Cho Kyuhyun-ssi, maafkan aku, aku sudah memberitahu tuan ini bahwa klinik kita sudah tutup namun—"

Pria yang menggendong anjing itu memotong ucapan sang resepsionis dengan tergesa, "Aku baru saja menabrak anjing dan dia sedang kesakitan. Aku mohon. Will you help me?"

.

.

.

"Dia tiba-tiba dia ada di depan mobilku tanpa sepengetahuanku dan saat itu sebuah kilat dihadapanku membuatku terkejut. Aku menyadari bahwa aku telah menabrak sesuatu dan memeriksanya. Saat aku menemukannya dia berusaha berjalan namun kaki belakangnya tampak bermasalah." Pria berjas itu menjelaskan kronologi kejadiannya pada dokter hewan dihadapannya.

"Aku rasa kau benar. Menurut hasil rontgen ini, anjingmu mengalami patah pada tulang fibulanya dan harus dilakukan sebuah operasi untuk membenahi struktur tulang yang patah." Pria yang dipanggil Cho Kyuhyun sebelumnya, melihat lembaran hasil rontgen ditangannya dengan teliti. Membenahi letak kacamatanya kemudian menatap pria dihadapannya.

"Apakah kau bisa melakukan operasinya sekarang juga?" Pria berjas itu terdengar putus asa.

Pria berkacamata menghembuskan nafasnya pelan kemudian melirik jam tangan di tangan kanannya. Pukul sebelas malam. Tersenyum miring tanpa sepengetahuan pria dihadapannya. Hari yang sial.

"Aku rasa aku bisa melakukannya. Tapi itu akan memakan waktu lama dan karena aku bekerja seorang diri tanpa asistenku, well, aku tidak bisa memprediksi kapan operasinya berakhir…"

Pria berjas itu bernafas lega, "Thank, God. Tidak masalah. Aku akan menunggunya. Apakah aku bisa menunggu di ruang operasi selama kau bekerja? Aku tidak tahu dimana aku harus menunggu di klinik ini."

Pria yang lain, Cho Kyuhyun, tertawa kecil, "Tentu saja."

.

.

.

01:00 AM

Operasinya berjalan lancar. Pria berjas itu kini sedang menggendong anjingnya yang sudah terlelap akibat obat anastesi yang diberikan. Mendengarkan dengan seksama penjelasan dari sang dokter hewan yang telah menolongnya.

"Jadi pemulihannya sekitar empat bulan namun setiap minggu kau harus membawanya ke klinik untuk mengganti perbannya agar tidak terjadi radang ataupun infeksi. Jangan biarkan dia mengusik perbannya. Kemudian ini beberapa obat untuk rasa nyeri, kemudian antibiotik, dan sebaginya. Kau bisa melihat petunjuk pemakaiannya dikemasan yang telah aku tuliskan. Semuanya diberikan per oral atau kau bisa melarutkannya dalam minumnya jika dia bisa melakukannya."

Pria berjas itu menganggukkan kepalanya, "Jadi setiap minggu aku harus kesini dan memberikan obat ini melalui minumnya. Aku rasa aku bisa melakukan itu untuknya."

Sang dokter hewan terkekeh kecil, "Anjingmu adalah anjing yang kuat. Aku rasa dia akan pulih dengan cepat. Kau tidak perlu khawatir."

"Sebenarnya dia bukan anjingku, tapi kini aku berniat untuk menjadikannya anjingku."

Dokter hewan itu menatap tidak percaya kepada pria dihadapannya yang sedang menggaruk belakang kepalanya. Kemudian tersenyum tipis dan mengedikkan bahunya.

"Terima kasih telah peduli terhadap anjing itu. Tidak semua orang mau melakukannya."

"Well, setelah kejadian ini aku tidak akan bisa memaafkan diriku jika aku tidak melihatnya sembuh dengan mata kepalaku sendiri."

Keduanya tertawa kecil setelahnya.

"Choi Siwon. Kita sudah mengobrol sepanjang malam dan aku barusaja memperkenalkan diriku. Betapa tidak beretikanya aku." Ucap pria berjas itu sambil mengulurkan tangannya untuk sebuah jabatan tangan.

Sang dokter hewan tertawa renyah, "Cho Kyuhyun. Kau mungkin sudah tahu karena tadi resepsionisku sempat menyebutkan namaku."

Choi Siwon mengangguk singkat, "Baiklah, Cho Kyuhyun-ssi. Berapa yang harus aku bayar untuk membalas jasamu yang telah menyelamatkan anjingku diluar jam kerjamu ini?"

Kyuhyun tersenyum tulus sambil mengedikkan bahunya, "Well, aku rasa kau tidak perlu membayarnya."

Siwon menatap tidak percaya pada Kyuhyun, "Kau pasti bercanda."

Kyuhyun menyilahkan keduanya untuk keluar dari ruang operasi dan mengantar Siwon menuju meja resepsionis.

Kyuhyun tersenyum tipis sambil menatap Siwon, "Kau sudah berbaik hati untuk menolong anjing yang kau tabrak dan berniat untuk merawatnya. Aku rasa aku juga bisa memberikan sedikit kebaikan hatiku untuk menolong pasienku. Jadi aku tidak akan memungut biaya untuk hal ini."

Siwon tertegun. Tidak semua orang memiliki hati seperti itu. Siwon tersenyum tipis.

"Kau bersungguh-sungguh?"

Kyuhyun mengangguk singkat tanpa menghapus senyuman diwajahnya.

"Lebih baik kau pulang karena ini sudah sangat larut, Siwon-ssi. Dan aku tidak ingin kau menabrak anjing lain karena kau mengantuk ketika mengemudi."

Siwon tertawa keras mendengar lelucon Kyuhyun. "Kau ada benarnya. Baiklah. Maaf aku mengganggumu hingga selarut ini. Sampai jumpa minggu depan, Kyuhyun-ssi."

Pria yang dituju hanya mengangguk singkat.

Mempertahankan senyum tulus dibibirnya.

.

.

.

Minggu ke-4.

Siwon tersenyum puas ketika Kyuhyun datang menghampirinya dengan Browny, nama yang Siwon berikan untuk anjingnya, yang menjilati tangan Kyuhyun yang bermain dengannya.

"Baiklah. Sudah selesai. Jahitannya sudah lepas dan perbannya telah aku ganti."

Siwon mengambil Browny dari gendongan Kyuhyun dan anjing itu segera menjilati wajah Siwon yang tertawa kecil.

"Apa yang aku katakan mengenai jilatan di wajah, Browny? Dasar kau anjing nakal."

Kyuhyun meyilahkan keduanya untuk berjalan menyusuri lorong sembari mengantarkan Siwon menuju meja resepsionis.

Kyuhyun terkekeh kecil, "Dia tumbuh dengan cepat. Apa kau pernah memelihara anjing sebelumnya?"

Siwon menggeleng kemudian menatap Kyuhyun dengan sebuah senyum dibibirnya, "Tidak. Browny adalah hewan peliharaan pertamaku. Aku kira dengan pekerjaanku aku tidak memiliki waktu untuk hal semacam itu, tapi aku rasa aku salah."

Kyuhyun mengerutkan dahinya, "Dan pekerjaanmu adalah…"

Siwon mengedikkan bahunya singkat, "Karyawan dari sebuah perusahaan kecil."

Kyuhyun tertawa kecil, "Kau mengucapkannya seperti kau membenci pekerjaanmu, Siwon-ssi."

Kini giliran Siwon yang tertawa kecil, "Tampaknya kau bisa membaca orang dengan baik, Kyuhyun-ssi."

"Hey, jika kau mengeluh mengenai masalah gaji, tidak semua hal harus berhubungan dengan uang," Kyuhyun tertawa kecil mengucapkannya. Mengisyaratkan bahwa ia sedang bercanda.

"Sayangnya hanya sebagian kecil dari orang yang ku kenal yang berpikir seperti itu, Kyuhyun-ssi."

Kyuhyun tersenyum tipis, "Apakah kau salah satunya?"

Siwon menatap Kyuhyun dan membalas senyumnya, "Apakah aku tampak seperti salah satunya, Kyuhyun-ssi?"

Kyuhyun membuang tatapannya dan mendengus kecil, "Well, tidak semua orang mau merawat anjing yang ditabraknya tanpa dibayar sepeserpun."

Untuk beberapa alasan yang tidak Siwon ketahui, hatinya terasa begitu hangat.

Dan Siwon menyukainya.

Untuk pertama kalinya Siwon mengamati bagaimana cara Kyuhyun memperlakukan orang disekitarnya. Bagaimana dia tersenyum tipis ketika pemilik hewan yang menjadi pasiennya menyapanya singkat. Bagaimana dia menyapa karyawan kliniknya dengan begitu akrab dan hangat. Bagaimana bibir Kyuhyun membentuk sebuah kurva yang begitu sempurna dan matanya memiliki eye smile yang begitu indah. Siwon mendengus kepada dirinya sendiri. Dasar bodoh.

Keduanya sampai dimeja resepsionis ketika Kyuhyun mengucapkan salam perpisahan untuk Siwon. Namun Siwon segera memotong ucapan Kyuhyun sebelum dia bisa mengakhirinya. Siwon tampak terkejut dengan dirinya sendiri

"Sebentar lagi jam makan siang dan tidak selamanya kau mengambil shift pagi seperti ini. Selain itu, kau sudah berbaik hati menyembuhkan Browny. So…"

Kyuhyun menunggu Siwon mengakhiri racauannya.

'Apa yang kau lakukan, Choi Siwon? Apakah kau sudah kehilangan akal sehatmu?'

"Will you go with me for lunch?"

.

.

.

.

.

To be continued.

Hello, I'm back with another story.

Jangan khawatir! Untuk Personable Personan Non-Grata, sudah aku upload chapter selanjutnya (:

Maaf aku baru balik setelah lama hiatus karena kuliahku baru liburan semester hehe…

Dan kali ini aku bakal jawab beberapa pertanyaan dari reader yang masuk ke inbox.

Q: Umur?

A: 20, tapi Agustus tahun ini jadi 21.

Q: Bakal nulis dengan pairing berbeda selain WonKyu?

A: Untuk saat ini tidak.

Q: Kok bisa dapet feel ketika nulis rated M?

A: It is in my blood. *wq becanda ding, sering baca novel sama ff lain aja.

Q: Genre favorit ketika menulis?

A: Action.

Q: Kapan tobat bikin ff rated M?

A: Kalo situ uda berhenti baca cerita rated M saya -_-

Dan buat reader yg request buat review karyanya bisa kirim link lewat inbox ya biar ga tenggelam…

Dan terima kasih buat para readers setiaku yang tetep stay sama aku. Thank you for not giving up on me walau aku selalu mengecewakan kalian. Xx

Kyueen