AKHIR TRAGIS SANG PISANG

Oleh

Vanilla Sky

Wayang

Kelinci gembul PMS

Beruang cokelat merana

Tetua BTS linglung

Genre

Manis; Manja; GAGAL MESUM

Rated

CUMA SIAGA GAK JADI WASPADA!

Tae Hyung mulai mengupas kulit pisang yang ada di tangan Jung Kook. Melepaskan semua kulitnya, lalu memasukkan buah itu ke mulutnya.

"Kemarilah, dan habiskan pisangmu, kelinciku sayang," goda Tae Hyung yang sukses membuat Jung Kook terkikik.

Si manis mulai mendekatkan wajah, meraup rakus ujung pisang dan mulai memakannya. Tae Hyung juga melakukan hal sama. Cukup sulit untuk mengunyah buah berserat itu.

Satu gigit, dua gigit, sampai semuanya nyaris tak bersisa. Bibir mereka juga dipenuhi sisa pisang yang menempel. Lucu, sampai akhirnya Tae Hyung tertawa tepat di bibir Jung Kook.

Si manis mengecup ujung hidung Tae Hyung, meninggalkan noda pisang di sana. Membuat si beruang memekik geli karena wajahnya jadi kotor.

"Sudah ya, sayang. Hadiahnya sudah aku berikan," ucap Tae Hyung dengan tangan terulur untuk mengusap sisa pisang di sudut bibir Jung Kook.

"Masih banyak pisang di dalam kulkas, ayo lakukan lagi, Hyung," pinta Jung Kook dengan mengedipkan matanya lucu.

Tae Hyung otomatis menggeleng. "Aku kenyang dan mengantuk. Sebaiknya kita bereskan semua kekacauan ini sebelum Ibu dan Ayah pulang."

Menghela napas berat, sebelum akhirnya Jung Kook menyetujui ucapan Tae Hyung. Ciuman pisang sama sekali tidak romantis. Mana yang kata Yoon Gi jika itu akan sangat panas dan menggairahkan? Hanya menghabiskan satu pisang saja Jung Kook juga bisa melakukannya sendiri.

Masih menekuk wajah, dan Tae Hyung cukup peka dengan perubahan raut wajah kesayangannya itu. Sampai akhirnya, ia menarik wajah Jung Kook dengan menangkupnya menggunakan kedua tangan besarnya.

"Tidak perlu media apa pun untuk melakukan sebuah adegan ciuman romantis, Kook-ie," ujar Tae Hyung sebelum ia meraup rakus belahan chery milik Jung Kook yang terbuka menggoda.

Mereka saling memagut mesra, melakukannya dengan sangat lembut, membuat Jung Kook bergetar hebat karena perlakuan beruang cokelat kesayangannya ini sungguh membuat perutnya diliputi rasa geli yang nyaman.

Tae Hyung melepaskan bibir Jung Kook, kemudian mengecup dan meninggalkan kepemilikan yang sah di leher bagian dalam si manis.

Jung Kook otomatis mengerang geli, sensasi yang ditimbulkan oleh kecupan dari bibir Tae Hyung membuat si kelinci bergerak gelisah dan tanpa sadar tangannya mencari pegangan.

Jung Kook mencengkram kuat rambut Tae Hyung, sementara si beruang terus mengerjai titik sensitifnya semakin menjadi.

Menghentikan aksinya, dan Tae Hyung kini menatap wajah Jung Kook yang merona parah.

"Ayo bangun," pinta Tae Hyung sambil tangannya terulur menunggu Jung Kook menyambutnya.

Mereka kembali berciuman dengan posisi Jung Kook kini berada dalam pangkuan Tae Hyung yang terus berjalan menaiki tangga untuk menuju kamar Jung Kook di lantai dua.

"Argh!"

Jung Kook memekik keras ketika bokongnya harus ia relakan menubruk ujung tangga.

"Kook, maafkan Hyung!"

Jung Kook meringis, melupakan sejenak kegiatan panas yang harusnya bisa ia lanjutkan dengan Tae Hyung di kamar. Tangga sialan. Kenapa harus dengan tidak elitnya ia terjatuh dari pangkuan Tae Hyung?

"Maaf, kakiku tersandung anak tangga, Kook," ujar Tae Hyung begitu melihat Jung Kook yang masih berbaring menyamping dengan tangannya yang memegang bokong terus-terusan.

"Hyung, kenapa tidak hati-hati? Ini sakit…" keluh Jung Kook.

"Maaf, aku benar-benar tidak sengaja. Habisnya kelinci lucuku berat, sih," kata Tae Hyung polos.

"AKU BENCI, HYUNG! BENCI PISANG JUGA!"

Semua anggota yang mendengar cerita Tae Hyung sontak tertawa. Yoon Gi bahkan sampai berguling di lantai sambil memegang perutnya. Sungguh, cerita Tae Hyung benar-benar lucu. Jadi, mereka sudah salah paham. Bukan pisang (?) Tae Hyung yang menyakiti bokong Jung Kook. Tapi, gara-gara insiden ciuman pisang, bokong Jung Kook jadi memar karena terjatuh dan membentur anak tangga. Pantas saja jalan si kelinci persis seperti Yoon Gi yang ketika itu pertama kali digagahi oleh Ji Min.

"Jadi tersangka utamanya adalah tangga, dan pisang yang jadi kambing hitam. Kasihan sekali kelinci manisku," ujar Yoon Gi.

"Dan ini semua karena ide gilamu, Min Yoo Gi!"

Yoon Gi menunjuk dirinya sendiri. Merasa kesal karena sekarang Tae Hyung menuduhnya.

"Aku hanya memberi ide saja. Kupikir Jung Kook tidak akan mengikuti ideku!" jawab Yoon Gi tak kalah meradang.

"Jika bukan karena idemu, mungkin bokong Jung Kook-ku masih baik-baik sa—"

"Hentikan!"

Mereka semua menoleh, menatap Jung Kook dan Seok Jin yang berdiri mematung di belakang mereka. Sejak kapan kedua manusia beda generasi itu berdiri di sana?

"Kook, bagaimana bokongmu?" itu Ho Seok yang berbasa-basi.

"Apa perlu kita antar ke rumah sakit untuk memastikan jika bokongmu baik-baik saja, Kook," dan ini Ji Min yang berusaha memberi saran.

"Sebaiknya biar aku saja yang melihat apakah benar bokongmu memar atau lebih dari itu, Bunny," lalu yang mengedip nakal itu Yoon Gi.

Jung Kook masih tetap diam, ekspresinya benar-benar menakutkan. Kenapa aura di dalam dorm tiba-tiba berubah kelam?

Semua anggota mengantisipasi sesuatu hal yang buruk mungkin saja terjadi. Tae Hyung meringis begitu Jung Kook menatapnya dengan ekspresi yang seolah ingin menelan Tae Hyung bulat-bulat.

"Aku akan meremas pisangmu sampai kempes, Kim Tae Hyung!"

[TBC]

P.S : ini beneran masih ada lanjutannya kok :')

Maafin Vanilla kalo ceritanya makin receh, ya, hehehe

Makasih banyak loh udah mau baca ff receh Vanilla #kecupkecup