Jyushimatsu menatap gadis itu dengan tatapan tak percaya. Berkali-kali ia memejamkan mata, lalu membukanya lagi untuk melihat si gadis. Perasaannya campur aduk—antara bahagia dan sedih, atau marah, dia juga tidak tahu yang mana yang ia rasakan.
Karena gadis itu ...
Gadis itu benar-benar—
"Osomatsu ..."
it's nice to meet you
Osomatsu-san © Akatsuka Fujio
Dibuat untuk kesenangan semata, tidak ada keuntungan lainnya yang didapatkan.
Sera!Osomatsu/Jyushimatsu. Setting lima tahun kemudian dari manga Osomatsu-kun; The Terrifying Lodger.
[01/05 & 01/14 - OsoJyushi Day]
"Osomatsu," panggilnya, sambil berjalan mendekati gadis itu, yang kini menoleh dengan heran.
Benar. Itu benar-benar saudara kembarnya, yang dulu dibawa pergi oleh perampok yang sempat tinggal di rumah mereka. Saudara kembarnya, yang sampai sekarang tidak ada kabar. Saudara kembarnya, yang kini memakai seragam perempuan dengan rambut yang sebahu.
Sedang apa Osomatsu berada di sini? Dari mana saja ia selama lima tahun terakhir? Apa dia tahu bahwa suasana rumah menjadi berbeda setelah ia pergi? Apa dia baik-baik saja bersama Tougou—ah, mengingat nama di perampok membuatnya muak—selama ini? Apa yang dilakukan oleh Tougou terhadap Osomatsu?
Banyak sekali pertanyaan yang datang ke pikirannya, yang ingin ia sampaikan, namun dia tahu sekarang bukan waktu yang tepat untuk menanyakan semua itu. Dia harus sabar. Setidaknya, dia harus bisa membuat Osomatsu kembali ke rumah.
Ekspresi Osomatsu berubah ketika menyadari siapa yang memanggilnya. Mulutnya terbuka dan tertutup seakan ingin mengatakan sesuatu. Mengapa dia tidak bisa mengatakannya? Jyushimatsu tidak mengerti.
"Aku bukan Osomatsu,' kata gadis itu kemudian. Suaranya lembut, sedikit berat, namun halus dan dia hapal sekali pemilik suara itu. Gadis itu benar-benar Osomatsu, mengapa ia berbohong?
"Tapi—" Perkataan Jyushimatsu dihentikan dengan tangan Osomatsu yang terangkat. Menghela napas, ia mengeluarkan buku dan sebuah pena dari tasnya. Merobek satu kertas, ia menuliskan sesuatu di sana. Jyushimatsu tidak lagi membuka suara, hanya berdiri enam langkah dari Osomatsu dan menunggunya selesai menulis.
Astaga. Jyushimatsu ingin sekali memeluknya. Ia rindu. Kangen. Tapi rasanya Osomatsu tidak akan suka jika dia melakukan itu.
Sebuah gumpalan kertas diberikan, membuatnya sedikit terkejut. Osomatsu tersenyum, lalu menjulurkan tangannya.
"Namaku Osoko. Senang bertemu denganmu."
Jyushimatsu menatap tangan itu sedikit lama, hingga akhirnya ia membalas juluran tangan itu. Dia ingin terisak ketika Osomatsu menggenggam tangannya erat, membuatnya harus menahan diri untuk menarik tangan itu dan membawanya pergi.
"Namaku Jyushimatsu. Aku juga ... senang bertemu denganmu."
.
.
.
Sekarang bukan saat yang tepat. Dia masih mengawasiku dan aku belum bisa mengambil risiko. Jangan khawatir, aku pasti kembali pulang, Jyushimatsu.
.
.
.
Tamat.
Padahal mereka cocoknya tema yang lucu-lucu bodoh gimana gitu tapi ini jadinya tema serius (...)