Ice Castle

Negeri es ajaib, Negeri makmur yang berlapis es abadi. Dipimpin seorang raja terpandang, namun tiba-tiba pergi meninggalkan tahta demi seorang rakyat jelata.


Kerajaan ini sudah berdiri sejak beratus-ratus tahun yang lalu. YDan selalu makmur oleh pengabdian para leluhur. Oleh karena itu, tiap seratus tahun sekali akan ada persembahan besar yang harus dilakukan. Yaitu menari berpasangan dengan tarian wajib, dan pasangan itupun haruslah dipilih oleh leluhur sendiri. Saat cinta sejati saling menari di atas es, maka memancarlah cahaya biru tanda mereka mendapat restu. Otomatis keduanya harus melakukan tarian wajib secara berpasangan untuk persembahan besar sekali dalam seabad.

Pada kesempatan yang lalu, tak ada persembahan semacam itu. Karena kau tahu, cinta sejati itu sudah musnah seiring berjalannya waktu. Setelahnya lapisan es satu persatu kehilangan kekuatannya, dan kini hanya tinggal satu lapisan es yang berkuasa memilih. Ya, lapisan es leluhur agung. Yang kini usianya semakin bertambah dan tak tahu sampai kapan ia akan bertahan. Dan mereka takut, suatu saat nanti es-es abadi itu akan meleleh dan meninggalkan negeri yang kian memburuk.

Namun seolah dewi fortuna menaungi, keberuntungan datang. Tahun ini tarian itu akan dilakukan, karena cinta sejati sudah ditemukan. Harapan telah datang, tapi itu juga mengundang cercaan. Seorang raja dan rakyat jelata, akan mengikat takdir mereka bersama dalam ikatan cinta.


Malam ini Yuri berusaha tidur setelah menangis tersedu-sedu sepanjang sore. Usai mengantar pulang Yuri, Yuko dan Nishigori menjelaskan kejadian yang terjadi. Keluarga Yuri terkejut dibuatnya. Bagaimana mungkin Legenda turun temurun itu akan terjadi pada anaknya.

Mengabaikan keributan yang terjadi, Yuri segera menuju kamarnya untuk beristirahat. Ia terlalu lelah hari ini, baik secara lahir maupun batin. Dan disinilah ia, meringkuk dengan berlindung di bawah selimut. Ia memang bermimpi untuk menari di atas es yang sama dengan Viktor rajanya. Namun kenapa malah ia mendapat yang lebih. Ya, legenda itu benar-benar terjadi.

"Kenapa aku yang terpilih? jika Raja viktor yang melakukannya aku percaya. Dia adalah orang yang hebat, baik dan rupawan. Lalu kenapa harus orang sepertiku yang menjadi pasangannya?" tanya Yuri pada diri sendiri. Dia hanyalah pemuda kelewat biasa, bukan dari kalangan bangsawan atau penari yang hebat. Ia hanya pemuda yang menghabiskan waktu untuk belajar menari, membantu orang tua, dan berlatih. Apa yang istimewa darinya coba? Perbedaan dirinya dengan Viktor bagai segenggam tanah dibumi dengan gumpalan awan di langit. Bagai butir pasir dan bongkahan emas. Bagai batu dengan berlian. Apapun yang kau dapat bandingkan pasti Viktor lebih baik darinya kemana-mana.

Terlalu lama memikirnya membuat Yuri tanpa sadar terlelap dengan nyenyak. Angin malam yang berhembus masuk dari jendela memainkan rambut hitam Yuri dengan lembut, seolah membelai dalam diam pemuda yang tengah bersedih itu. Tapi dalam senyap juga, sang angin berbisik untuk mempercayakan semuanya pada kekuatan cinta.


Cahaya lembut menyambutnya, Yuri melangkahkan kaki mendekati cahaya itu. Sebuah taman bunga tiba-tiba terhampar. Meski merasa terkejut dan was-was, Yuri tetap melangkah untuk mengelilingi taman itu. Ada dorongan dalam dirinya untuk mencari, entah dia tidak tahu apa yang ia cari. Tibalah dia pada taman mawar putih, taman indah itu tampak damai dan mempesona ditambah seorang berambut perak yang duduk tenang pada bangkunya.

" Raja Viktor!" dengan mata terbelalak Yuri mengucapkannya. Pria itu segera menatapnya, senyum langsung tersungging di wajah tampan itu.

"Hai, mari kemari. Duduk bersamaku." suara ramah itu memanggilnya untuk mendekat. Yuri hanya megap-megap gugup. Enggan mendekat karena takut, tapi karena permintaan raja adalah perintah. Maka Yuri terpaksa mendekat dan duduk disampingnya meski memang hatinya merasa senang bukan main. "Siapa dirimu?" tanya Viktor.

"Yuri, Katsuki Yuri dari hasetsu wilayah negeri bagian timur baginda." kata Yuri sesopan mungkin. Astaga, ia menyesal bukan main, ia lupa pelajaran tata krama yang diajarkan Minako padanya. Apa mungkin ini pengaruh gugup yang ia alami.

"Hahaha... ayolah Yuri, santai saja. Panggil aku Viktor." Yuri tahu bahwa Viktor adalah raja yang ramah. Tapi ia tetap kaget saat sang raja memintanya memanggil namanya tanpa embel-embel raja.

"Baik, Ra-eh.. Viktor"

"Yuri! Kamu kok manis sekali sih?" tanya Viktor sambil memeluk Yuri dengan eratnya. Yang dipeluk hampir kehabisan napas, jantungnya juga ikut bermasalah jika terus menerus berdetak tak karuan seperti ini. "Aku jadi sayang kamu. Pantas saja leluhur agung memilih kita sebagi pasangan cinta sejati."

"Benarkah?" tanya Yuri.

"Tentu saja tidak, akukan baru kenal kamu." kata Viktor mematahkan hati Yuri. "Kita tiba-tiba dipilih sebagai pasangan, padahal kenal juga tidak." lanjut Viktor. Aneh, bukannya merasa sependapat ia justru merasa sedih luar biasa. Air mata kembali menggenang di pelupuk mata, Viktor yang melihatnya tampak gelagapan.

"Yuri.. ada apa?"

"Kini aku tahu Viktor. Perasaanku yang sesungguhnya padamu.." Yuri mulai menangis tersedu-sedu.

"Yuri.."

"Aku mencintaimu sejak dulu Viktor. Pandangan pertamaku padamu waktu itu memang kagum. Tapi kemudian aku mencintaimu sejak waktu itu. Bagiku kau adalah sosok yang takkan mungkin kugapai, lucunya aku malah terus berlatih agar suatu saat dapat bersamamu meski sebentar. Dan sekarang leluhur agung memilih kita sebagai pasangan cinta sejati, bagaimana mungkin. Ini adalah cinta sepihak!" Yuri kesal. Kesal bukan main, apanya yang cinta sejati bila dia tak punya perasaan apa-apa padamu. Bahkan kenal juga tidak.

Viktor tanpa berkata apa-apa kembali memeluk Yuri dalam dekapannya. Seketika tangis dan amarah Yuri lenyap entah kemana.

"Sekarang aku tahu kenapa kau jadi pasanganku." kata Viktor lalu menangkup wajah Yuri, kedua mata berbeda warna itu saling bertatapan. "Oleh karena itu, izinkan aku mengenalmu lebih jauh hingga cinta itu mampu tumbuh secara perlahan." Belum juga Yuri memberi jawaban, Viktor segera mencium bibirnya.

Saat itu pula semua mawar putih di taman itu berubah menjadi biru, bersamaan dengan itu angin berhembus menerbangkan kelopak-kelopaknya ke atas dan berhamburan.


Pagi menyambut, hari baru telah datang. Yuri tampak lebih murung dari semalam, mungkin karena mimpinya. Bahkan semangkuk katsudon besar tak mampu menggugah selera makannya. Ibu, ayah bahkan kakaknya mari sampai tidak tega melihat apalagi menanyakannya.

"Yuri, apa kau tidak mau makan katsudon? Mau ibu buatkan yang lainnya?" tanya sang ibu perhatian.

"Tidak bu, ini saja sudah cukup." kali ini Yuri mulai memakannya, ia tak tega membiarkan masakan yang ibunya buat dibiarkan dingin tanpa dimakan. Ia tak mau menyia-nyiakannya. Namun baru separuh porsi ia habiskan, Yuri sudah berhenti karena merasa kenyang.

"Aku akan pergi berlatih dulu." pamitnya lalu keluar rumah. Ia hendak berlatih menari di rumah Minako-sensei saja, masih trauma dengan ice skating rupanya. Minako dulunya adalah penari yang sering pergi ke berbagai wilayah, bahkan dulu ia juga pernah menari di istana kerajaan. Namun sekarang ia memutuskan untuk berhenti dan menjadi guru menari di kota kecil nan damai, Hasetsu.

Dan sekarang Yuri sedang berjalan menapaki jalan setapak kecil menuju rumah Minako. Daun-daun momiji yang memerah rapuh, terombang-ambing di tiup angin sebelum jatuh ke tanah. Musim gugur akan tiba. Yuri menatapnya dengan takjub.

"Merah" bisiknya lirih. Setelah semalam pemandangannya penuh warna putih yang berganti menjadi biru. Entah kenapa ia menilai dunia ini lebih berwarna dari yang ia kira. dan sehelai daun tertiup angin kearahnya. Refleks, Yuri menangkapnya. Saat diamati, ternyata daun momiji itu punya delapan sisi.

"Ah, apa sih yang kulakukan. Aku harus ke rumah Minako!" dengan bergegas ia pergi. Baru juga Yuri memasuki pekarangan rumah, Tiba-tiba seseorang menerjang.

"YUURI!"

"GYAAAAA!" meski tahu itu adalah Minako, ia tetap saja terkejut.

"Apa kabar itu benar? Kau dan raja Viktor terpilih sebagai pasangan? Astaga, ini kejadian langka sekali dalam seabad dan bahkan jadi legenda lho!" Minako memberondong Yuri dengan pertanyaan. Yuri hanya bisa terdiam gugup tak tahu harus berkata apa. Apakah kemarin Minako juga ada di rumahnya? Kenapa ia sampai tahu berita ini.

"Anu, Mina-"

"Eh, apa yang kau pegang itu?" Minako langsung mengambil sehelai daun momiji yang sedari tadi di pegang oleh Yuri.

"Aku ingin menyimpannya karena bentuknya berbe-"

"Kyaaaaaaaaaaaa! Yuri, apa kau tidak tahu artinya ini?" tanya Minako sambil menunjuk-nunjuk daun momiji bersisi delapan itu. Astaga, berapa kali Yuri harus berhadapan dengan legenda dan takhayul dalam hidupnya? "Kau akan segera bertemu cinta sejatimu! Lihat, bahkan alam merestui kalian Yuri."


Derap kaki kuda terus terdengar membelah hutan di perbukitan, langkahnya perlahan tampak hati-hati dengan tanah miring dibawahnya. Sementara itu seekor anjing besar dengan setia mengikuti Tuannya yang berkuda dengan tenang. Si penunggang yang memakai jubah bertudung itu tampak tak ingin dikenali, ia selalu menunduk dengan sikap waspada dan fokus ke depan. Namun angin musim gugur yang kencang datang menyingkap tudung yang ia kenakan.

Maka tampaklah surai indah berwarna perak, mata seindah samudra, wajah rupawan pria dewasa serta ekspresinya yang kelelahan.

"Ah, sudah lama aku tidak ke hutan. Padahal dulu aku sering berburu dan mencari makan didalamnya. Sekarang baru berkuda semalaman melintasinya saja membuatku lelah. Ya kan Makkachin?" tanya Viktor pada Anjingnya.

"Guk, guk!" jawab sang anjing dengan semangat meski tampak mengiyakan.

"Hahaha.. bagaimana kalau kita istirahat sebentar?" lagi-lagi si anjing menyalak tanda setuju. "Tampaknya di pinggir hutan ini ada sebuah kuil, mari kita istirahat disana." katanya saat melihat pemandangan yang terhampar di depannya. Kota kecil hasetsu yang terhampar di bawah bukit serta di pinggir lautan yang membentang luas membiru. "Katsuki Yuri, tunggu aku."

TBC


Hahahaha... Hola :v /akhirnya chap ini mampu saya tulis. Btw, ini ada sedikit info/plaks/ eh, trivia :

Mawar biru : menurut artikel yang saya baca. Mawar biru memiliki arti Mystery, Simbol kemustahilan, Spesial, Ambiguitas, Cinta pertama, Simbol Kekhawatiran, dan Simbol Kesempatan. Nah-nah.. cocok kan untuk Viktor maupun Yuri? :3

Daun momiji bersisi delapan : menurut legenda jepang artinya memang akan segara datang cinta sejatimu. Saya lupa pernah baca dimana

TLatar waktu : tempo dulu, karena inikan temanya kerajaan. Hehe

Latar tempat : sebut saja negeri es ini punya wilayah yang luas. diapit pegunungan, perbukitan, laut luas dan hutan-hutan yang lebat masih ada di tiap tempat. Saking luasnya sampai tiap tempat punya budaya masing-masing. untuk hasetsu budayanya jepang tempo dulu, dan demikian pula untuk daerah lain yang berbeda budaya (tenang, ntar menyusul :3 ). Kastilnya sendiri saya memilih arsitektur bergaya eropa dan berdekatan dengan arena tempat lapisan es leluhur agung terbentang.

Hehehehe... kalau ada waktu saya gambarin ilustrasinya sekalian, ya walau gambar saya ga bisa bagus (hiks). Apapun itu trimakasih sudah mampir. Maaf blum bisa balas review satu2, ngetik di hp itu ternyata susah :"

We were born to ship Vikturi~