WINTER PAIN

.

.

.

Cast : Park Chanyeol

Byun Baekhyun

Oh Sehun

Xi Luhan

ONESHOOT/GS FOR UKE/TYPOS

RATED : T to M(?)

.

.

.

Winter pain

.

'Kutakkan pergi bila kau anggan aku ada. Hanya mencintaimu pun aku bisa. Jika, Ku tak ada di hatimu lagi. Takkan kusesali hidup tanpamu aku bisa, akan hanya cinta yang kubawa pulang.'

"Oppa, apa kau hari ini latihan lagi?"

Chanyeol memejamkan matanya malas, jengah dengan pertanyaan yang kesekian kalinnya dari mulut kekasihnya itu. Menurutnya, kekasihnya ini terlalu berlebihan dengan segala perhatian yang diberikan kepadanya. Setiap saat ia selalu mendapatkan pesan dari kekasihnya, menanyakan kabarnya, menanyakan apakah ia sudah makan atau belum, apakah ia hari ini ada latihan atau tidak, menanyakan apakah...masih banyak lagi yang kekasihnya itu tanyakan pada dirinya.

Bukan perhatian seperti ini yang diinginkan Chanyeol. Cukup dengan memperhatikan dirinya seorang dengan wajar, tanpa harus menanyakan segala hal yang akan dilakukan olehnya. Itu terlalu berlebihan dan kekanakan. Ia sudah bukan remaja lagi, bukan saatnya untuk bersikap seperti remaja labil yang tengah kasmaran di mabuk cinta.

"Baekhyun! Sudah kukatakan berkali-kali untuk tidak mengkhawatirkanku berlebihan seperti ini. Cukup dengan memperhatikanku sewajarnya saja. Tidak perlu menanyakan apa yang akan kulakukan. Aku tak akan berpaling pada wanita lain, tetapi jika kau seperti ini mungkin itu akan terjadi."

Sebenarnya Chanyeol tak tega mengatakan itu dengan sekali tarikan napas. Kekasihnya ini begitu rapuh perasaannya, tak mudah menerima segala sesuatu yang tak sepaham dengannya pria tinggi bertelinga peri itu memijat dahinya yang pusing. Ia juga bingung harus bersikap seperti apa pada Baekhyun. Ia merasa Baekhyun masih terlalu muda akan hubungan ini.

Tak bisa dipungkiri, bahwa faktor usia mereka yang terpaut lumayan jaiuh ini menjadi pemicu adanya masalah dalam hubungannya. Awalnya Chanyeol yakin bahwa perbedaan umur ini bukan masalah baginya, namun ternyata ini begitu sulit ia lakukan.

"Apakah salah jika aku mengkhawatirkan mu oppa? Se..sebagai kekasihmu..hiks...a..a..aku hanya tak ingin kau ..terluka..hiks..atau kekurangan apapun."

Isak Baekhyun tertahan menahan cairan kristal bening yang berada di pelupuk matanya. Chanyeol yang mendengarnya ia merasa seperti ribuan pisau sedang menyayat hatinya, ingin sekali ia mengusap pipi gembul sang kekasih namun, untuk kali ini ia akan egois agar Baekhyun bisa menjadi lebih dewasa lagi, karena ia tak ingin bermain-main dengan hubungan ini. Ia ingin hubungan ini berjalan untuk menuju ke tahap yang lebih serius lagi.

Karena ketika mengingat usianya yang sudah tak muda lagi, 27 tahun tentu bukanlah angka muda. Apalagi ketika ia pulang ke rumah, ibunya akan selalu menanyakan kapan ia menikah. Oleh karena itu ia pindah ke apartment ini.

"Tetapi tidak berlebihan seperti ini juga. Aissh yasudalah... aku akan menghubungi Sehun agar ia mengantarmu pulang. Aku pergi"

Chanyeol meninggalkan Baekhyun yang masih mematung disana dan menangis melihat punggung lelaki yang ia cintai meninggalkannya tanpa adanya pelukan hangat yang selalu diberinya. Hatinya sakit mendapat perlakuan seperti itu, ia jatuh ke lantai dengan kencangnya suara tangis dan banyaknya air mata. Memang sudah tak aneh jika Baekhyun mengetahui kode password apartment Chanyeol, karena ia terlalu sering datang ke sana.

'TING'

Pintu terbuka dan tampaklah lelaki putih tinggi dengan raut wajah yang khawatit.

"Baekhyun-ah! Kau tak apa?" Sehun yang dihubungi oleh Chanyeol segera pergi menuju apartment Chanyeol. Dan ia menemukan Baekhyun yang sedang terduduk dilantai dengan keadaan menangis, sungguh miris melihatnya.

"Kau bertengkar lagi dengan Chanyeol hyung? Sebelum pergi latihan, tadi hyung menghubungiku untuk mengantarmu pulang."

Baekhyun sama sekali tidak menjawab pertanyaan Sehun, yang tak lain adalah adik sepupu kekasihnya- Park Chanyeol. Bahkan mungkin sejak tadi ia tak mendengarkan apa yang dikatakan Sehun. Baekhyun menatap pria itu sejenak dengan tatapan yang seolah megambarkan jika saat ini ia sedang tidak baik-baik saja. Baekhyun pun segera memeluk kembali Sehun dan menangis di pelukannya. Sehun? Tentunya ia sangat terkejut akan hal ini, ia tak tahu harus melakukan apa, membalas pelukan atau tidak.

Namun, lima detik selanjutnya Sehun pun membalas pelukan itu dan Baekhyun semakin terisak disana.

"Hei! Aku yakin ketika kita keluar dari sini, para tetangga akan memberikan pertanyaan yang bertubi-tubi padaku apalagi dengan tatapan sinisnya serasa ingin membunuhku karena membuatmu menagis. Jadi...Baekhyun yang cantik jangan menangis lagi ya, aku bisa mati nanti ketika keluar. Kau kan tahu bagaimana para penghuni apartemen di sini-AKH!"

Suara Sehun diberhentikan oleh cubitan sadis yang diberikan oleh Baekhyun.

"Kau..." sentak saja Baekhyun memukuli dada Sehun bertubi-tubi. Senyum di muka Sehun berkembang karena setidaknya tak ada air mata lagi yang menetes.

"Jja, aku antar kau pulang. Aku tak ingin hyung memarahiku jika kau tak pulang dengan selamat."

00oo00

Di tempat lain...

"Untukmu..." Luhan menyodorkan sebotol minuman penambah energi pada Chanyeol yang tengah mengistirahatkan kakinya yang lelah sehabis latihan berat tadi.

Chanyeol merupakan pemain kapten tim basket di sebuah club terkenal di Seoul. Sudah beberapa kali timnya memenangkan penghargaan dalam ajang bergengsi. Oleh karena itu, setiap ada atau pun tidak ada pertandingan tim nya akan selalu berlatih.

"Gomawo" Chanyeol menyambut botol minum itu dari sahabatnya yang sekaligus menjadi manajer tim basketnya itu.

"Latihan hari ini begitu berat ya? Aku harap perjuangan kalian berbuah dengan manis agar tak sia-sia latihan kalian. Ingat lusa adalah pertandingannya"

"Gomawo atas doamu,Luhan noona. Aku pun berharap seperti itu."

Chanyeol menenggak minuman itu hingga sebagian botol tersisa. Ia menyeka dahinya yang akan keringat.

Memang benar hari ini begitu menguras tenaga ditambah lagi akan beban pikirannya. Sebenarnya ia tak ingin memikirkan pertengkarannya dengan Baekhyun, namun tetap saja tindakannya terhadap Baekhyun selalu terbayang. Air mata Baekhyun adalah kelemahannya, apalagi jika ia sendiri yang membuat air mata itu keluar.

"Untuk pertandingan lusa, aku ingin kalian lebih fokus dan waspada terhadap lawan. Jangan sampai strategi yang kita buat terbaca oleh lawan."

Luhan yang lebih tua darinya itu memiliki pemikiran yang dewasa. Untuk itu Chanyeol nyaman berbicara bersama Luhan, tidak dengan Baekhyun yang masih memiliki pemikiran kekanakan jadi ia masih harus membimbingnya. Bukan nya tak mau membimbing, hanya saja ia terlalu malas jika pada ujungnya Baekhyun tetap pada keras kepalanya.

"Ya, tentu saja itu tak akan terjadi"

"Aku percaya pada kalian. Ah iya, ngomong-ngomong kemana kekasih mungilmu itu? Selama latihan aku tak melihatnya"

Chanyeol hanya bisa menghela napas. Memang setiap latihan pasti Baekhyun akan selalu ikut dan menyemangatinya, oleh karena itu hampir seluruh orang disini mengenalnya, karena Baekhyun selalu membuat lelucon yang lucu dan ia adalah wanita yang ceria. Mengingat itu membuat Chanyeol tersenyum dan karena itu juga ia bisa jatuh hati pada wanita mungil itu.

"Hari ini ia memiliki kuis di kampusnya sampai malam nanti jadi yah... dia tak bisa menemaniku."

Chanyeol yang dulu tak suka membohong, kini ia harus melakukan itu secara terpaksa. Bahkan hari ini Baekhyun tak memiliki kelas satu pun. Hari ini ia sedang libur, untuk mempersiapkan ujiannya. Chanyeol hanya tak ingin orang lain tahu jika ia sedang bertengkar dengan sang kekasih.

"Oh ya? Tetapi Kyungsoo hari ini tak memiliki kelas apapun, ia sedang berlibur"

Skak mat!, ia lupa jika Kyungsoo adalah sahabat Baekhyun dan adik dari Luhan.

"Kau tak pandai berbohong Chanyeolie. Terlihat jelas dai mata seksi mu itu. Jadi... ceritalah apa yang terjadi dengan kalian berdua?"

Akhirnya Chanyeol menceritakannya pada Luhan, walau tak banyak yang ia ceritakan tapi itu cukup membuat Luhan tak bertanya lagi. Cukup dirinya dan Baekhyun lah yang tahu, ia tak ingin orang lain ikut terlibat dalam masalahnya. Ia cukup berterimaksih kepada Luhan karena selalu memerhatikannya.

Dan tanpa Chanyeol sadari itu bukan perhatian akan sahabat melainkan keinginan untuk memilikimu.

TBC

IG : bomipark_6104

Line : parkbyun_

Akhirnya sampai juga di kata tbc...oke fix bomi gk akan banyak ngomong sekarang mah tinggal nunggu review dari kalian aja~~~~

Satu lagi, ini ff pertama bomi yg bergenre hurt/comfort.

=BOMIPARK6104=