...School Of Magic...
.
.
.
Disclaimer : Naruto [Masashi Kishimoto]
Created by : Al - kun666
Rated : T
Genre : Action, Martial Art, School, Sci - Fi and Etc.
Pairing : ?
Warning : Typo (s), Miss Typo (s), OOC, OC, Alternative Universe and Etc.
Don't like, Don't read ..
.
.
Summary : Kyoto Akademi, salah satu sekolah sihir terbesar dijepang, Namikaze Naruto seorang pemuda dengan minat yang kurang tentang sihir, terpaksa harus masuk sekolah tersebut karena paksaan kedua orang tuanya.
.
.
Chapter 1
.
.
Sihir, siapa yang tidak kenal dengan istilah itu sekarang, beberapa ratus tahun yang lalu, para ilmuan dan peneliti menemukan sebuah kemampuan tersembunyi yang ada dalam diri manusia, yang kini dinamakan Energi Sihir atau Mana.
Bertahun - tahun bereksperimen dengan kekuatan tersebut, akhirnya beberapa negara dibelahan dunia mulai mengkonfirmasi dan mensahkan penggunaan sihir didepan umum, namun karena banyaknya tingkat penyalahgunaan penggunaan sihir oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab, akhirnya beberapa negara memutuskan untuk melarang penggunaan sihir secara terang - terangan dimuka umum.
Beberapa tahun kemudian, beberapa negara besar seperti Amerika, Jepang, dan Korea mulai membangun sebuah sekolah khusus untuk para Magic User.
Dan setiap sepuluh tahun sekali, selalu diadakan sebuah turnamen untuk memperebutkan gelar God Of Magic, atau gelar untuk penyihir terkuat di dunia.
...xxXxx...
Seorang pemuda yang kira - kira berumur 18 tahun dengan surai kuning cerah menghela nafas untuk kesekian kalinya.
"Oh ayolah ini pasti bercanda kan?".Ucap pemuda tersebut yang entah bertanya pada siapa sambil melihat sebuah surat ditangan kirinya dengan heran.
Melirik kembali surat yang dipegangnya itu, pemuda tersebut mengacak - ngacak rambutnya pusing, oh ayolah dirinya bahkan tidak mendaftar sekolah lagi, kenapa dirinya malah mendapat surat pindah ke Kyoto Akademi?, dan lagi bukan kah Kyoto Akademi itu sebuah sekolah sihir?.
Kriing .. Kriing ..
Dering bunyi ponsel menghentikan kegiatan yang dilakukan pemuda tersebut, mengambil ponsel yang berada dimeja tak jauh darinya itu, pemuda tersebut mengernyit kesal saat melihat nama kontak yang bertuliskan 'Habareno - sama' diponselnya.
"Moshi moshi, ada apa Kaa - san?".Ucap pemuda tersebut malas.
"Moshi moshi Naruto, kau sudah menerima surat dari Kyoto Akademi itu kan?".Balas suara wanita yang terdengar antusias ditelinga Naruto itu.
"Ya ampun, jadi ini ulah Kaa - san?".Tanya Naruto sambil mengelap wajahnya menggunakan tangan kiri yang masih memegang surat dari Kyoto Akademi.
"Te ~ he ~, tidak apa - apa kan? lagipula kau sudah cukup pintar untuk urusan pelajaran Akademik, sekarang kau harus mulai belajar juga menggunakan kekuatan sihirmu itu yaa?".Ucap Kushina yang masih menggunakan nada yang terdengar antusias di telinga Naruto.
"Tapi Kaa - san, aku tidak mau jadi penyihir seperti Tou - san dan Kaa - san, aku mau jadi orang biasa saja".Balas Naruto yang mencoba memberikan pengertian pada Kushina.
"Pokoknya kau harus belajar sihir di Kyoto Akademi, Kaa - san tidak mau tahu, Kaa - san sudah menyuruh Kakashi untuk menjemputmu di appartementmu, jadi untuk hari ini kau jangan kemana - mana ya".Ucap Kushina dengan nada yang kali ini sedikit memaksa.
"Ta-tapi Kaa - san aku tid-"
"Tidak ada tapi - tapian, pokoknya kau harus pindah sekolah kesana, Kaa - san juga sudah menyuruh Kakashi untuk mengurus semua berkas perpindahanmu dari Konoha Gakuen ke Kyoto Akademi, jadi jangan membantah lagi oke?, jaga dirimu baik - baik ya Naru, Kaa - san menyayangimu daahh~"
Tuutt .. Tuuuttt ..
"Cih, menyayangi darimananya coba, memaksa anaknya sendiri untuk belajar sihir".Umpat Naruto kesal.
Kyoto Akademi merupakan salah satu sekolah sihir terbesar di jepang, banyak anak yang ingin sekali masuk ke Akademi tersebut, sedangkan Konoha Gakuen sendiri adalah sekolah Akademik biasa untuk orang - orang yang tidak berminat tentang sihir tentunya.
"Ya ampun, apa enaknya sih jadi penyihir, kenapa juga aku harus punya energi sihir sih?!".Lanjut Naruto sambil menidurkan kepalanya diatas meja.
Naruto menghela nafas lelah, mengadahkan tangan kanannya kedepan, tak lama kemudian muncul sebuah lingkaran sihir berwarna kuning berdiameter 30cm didepan telapak tangan Naruto.
"Apa bagusnya ini coba?".Tanya Naruto pada dirinya sendiri.
Ting .. Tong ..
Terdengar bunyi bel yang membuyarkan lamunan Naruto, tak lama kemudian lingkaran sihir yang tadi Naruto buat menghilang, mengurai menjadi partikel - partikel kecil.
"Ha'i ha'i, tunggu sebentar".Teriak Naruto sedikit kesal karena tamunya terus memencet tombol bel appartementnya berkali - kali, dengan malas Naruto berjalan dengan gontai kearah pintu masuk appartementnya.
Cklekk ..
Naruto membuka pintu appartementnya dengan malas, melirik tamu menjengkelkannya yang ternyata adalah Hatake Kakashi, seorang pria berumur 27tahun yang mempunyai rambut silver mirip uban, dengan masker yang entah kenapa selalu menempel diwajahnya, dan yang membuat Naruto semakin jengkel adalah Kakashi yang kini tetap memencet tombol bel appartement Naruto, dan Naruto sangat yakin kalau Kakashi kini tengah tersenyum polos dibalik masker yang dipakainya.
Ting .. Tongg.. Tingg .. Tong ..
Braakk ..
Naruto menutup pintu appartementnya dengan kesal.
"Dasar tamu tak diundang".Ucap Naruto jengkel, lalu berbalik menjauhi pintu appartementnya sambil menghela nafas lelah.
Cklekk ..
"Oh ayolah Naruto jangan marah begitu, aku ini tamu mu loh".Ucap Kakashi yang kini berjalan masuk ke appartement Naruto sambil menenteng sebuah koper ditangan kanan nya.
"Yahh, tamu ti-dak di-un-dang".Balas Naruto malas sambil kembali menidurkan kepalanya di meja makan.
"Ngomong - ngomong, itu apa isinya Kakashi - Nii?".Tanya Naruto sambil melirik koper yang dibawa Kakashi.
"Oh ini, tentu saja ini seragam dan perlengkapanmu untuk tinggal di Kyoto nanti".Balas Kakashi sambil mendudukan dirinya dikursi yang bersebrangan dengan Naruto, yang membuat Naruto menghela nafas atas persiapan ibunya yang sangat matang.
"Aahhh lelahnya".Ucap Kakashi sambil meregangkan tubuhnya diatas kursi.
"Aku tidak mempersilahkanmu untuk duduk Kakashi - Nii".Ucap Naruto sinis.
Sedangkan Kakashi yang mendengar ucapan sinis Naruto hanya tertawa pelan.
"Hahaha, kau tidak menawariku teh, jus atau apa Naruto?".Tanya Kakashi sambil memberi isyarat bahwa dirinya haus.
Naruto memutar matanya bosan.
"Ambil sendiri sana".Balas Naruto yang nampak tidak peduli.
"Ya ampun, kau ini tidak berubah ya".Ucap Kakashi tersenyum kecil dibalik maskernya, sambil mengacak - ngacak rambut Naruto pelan, lalu beranjak ke dapur untuk mengambil minum.
"Oh ya Naruto, Kushina - Nee menyuruhku untuk membawamu ke Kyoto sekarang, katanya agar kau tidak kabur".Ucap Kakashi yang baru saja datang dari dapur sambil membawa dua gelas jus jeruk ditangan nya.
"Haahh, dasar ibu durhaka".Umpat Naruto kesal sambil mengadu keningnya dengan meja lalu menghela nafas pasrah, sedangkan Kakashi yang melihatnya hanya menggeleng pelan, sambil tersenyum kecil dibalik maskernya.
...xxXxx...
"Cih, dasar jones ubanan sialan !".Umpat Naruto menggerutu pelan saat dirinya sama sekali tidak menemukan batang hidung Kakashi digerbong kereta.
Tak lama setelah Kakashi datang ke rumahnya, dirinya bersama Kakashi memang langsung berangkat ke stasiun untuk jadwal pemberangkatan kereta pukul satu siang tadi, dan kini Naruto hanya menggerutu pelan karena dirinya berpisah dengan Kakashi saat memasuki gerbong kereta, dan yang tambah membuatnya kesal adalah dia tidak mendapatkan tempat duduk.
"Haahh, hari minggu yang benar - benar buruk !".Umpat Naruto sambil melonggarkan dasi yang menggantung di kemeja putihnya dengan asal, dirinya kini memang memakai pakaian formal layaknya pegawai kantoran, salahkan Kakashi yang dengan seenaknya memaksanya memakai pakaian itu.
"Permisi, maaf nona bisakah anda menyingkir sebentar".Ucap Naruto sopan kepada sesosok gadis bersurai orange panjang didepan nya, gadis tersebut nampak seumuran Naruto, mengenakan dress putih selutut yang sangat kontras dengan rambutnya.
Namun nampaknya gadis tersebut hanya diam tak bergeming sambil terus memainkan smartphone nya.
"Permisi nona?!".Ucap Naruto dengan nada yang sudah naik satu oktaf, oh ayolah dirinya ingin segera ke toilet dan berganti baju sekarang.
Naruto mendesah kesal saat gadis tersebut hanya diam mematung seperti sebelumnya.
Merasa panggilan nya sia - sia, Naruto pun memegang pundak gadis tersebut yang membuat si gadis menoleh kearah Naruto dengan sedikit kaget.
Braakk .. Cup ..
Terjadi guncangan di gerbong kereta untuk sesaat, yang membuat Naruto secara tidak sengaja mengecup bibir gadis yang sedang menoleh tersebut.
"Ahh maaf".Ucap Naruto santai, kemudian berniat melanjutkan perjalanan nya ke toilet.
Greepp .. Braakk ..
Dan tanpa aba - aba, gadis tersebut langsung memegang pergelangan tangan Naruto yang tadi menepuk pundaknya lalu membantingnya ke lantai gerbong kereta, yang membuat para penumpang terkaget sesaat lalu sedikit menjauh dari mereka.
"Aww, apa yang kau lakukan ?".Ucap Naruto kesal sambil memegang punggungnya yang sakit akibat bantingan gadis tersebut.
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu padamu, mesum!".Balas gadis tersebut dengan wajah marah.
"Ha?! tadi itu tidak sengaja, lagipula hanya kecupan, kenapa terlalu dipermasalahkan sih?".Balas Naruto sambil duduk, lalu menepuk - nepuk baju kemejanya.
"H-hanya kau bilang hah?!".Ucap gadis tersebut sambil berjongkok lalu menarik kasar kerah kemeja yang Naruto pakai.
Naruto memutar matanya bosan.
"Oke oke aku minta maaf, asal kau tahu saja, kau pikir aku suka mengecup gadis liar sepertimu?".Balas Naruto sinis.
"K-kau, beraninya kau bilang begitu padaku, kau tidak tahu siapa aku ha?!".Balas gadis tersebut marah.
"Maaf aku sama sekali tidak mengenalmu, dan sama sekali tidak ingin mengenalmu, kau dengar gadis liar?".Balas Naruto sambil menatap gadis yang kini terlihat tambah marah itu.
"K-kau !".Teriak gadis tersebut dengan kesal.
Plukk ..
"Sudahlah nak, memangnya pacarmu kenapa hingga kau banting seperti itu?".Ucap seorang pria tua sambil menepuk bahu gadis tersebut pelan.
"Ha?!, dia bukan pacarku !".Balas gadis tersebut kesal, sedangkan Naruto hanya diam tak peduli.
"Ya ampun dasar anak muda, tak usah malu - malu begitu, sudah - sudah cepat baikan sana".Ucap pria tua tersebut sambil tersenyum maklum.
"Maaf jii - san, dia memang bukan pacarku, siapa juga yang mau pacaran dengan gadis kasar sepertinya".Ucap Naruto sambil berdiri dari duduknya, tak lama kemudian dia berlalu ke toilet, meninggalkan para penumpang yang bengong dan gadis tadi yang menatap marah kearahnya.
...xxXxx...
"Haahh".Naruto menghela nafas untuk kesekian kalinya, oke hari ini dia benar - benar sial.
Untuk kesekian kalinya lagi Naruto mengutuk Kakashi yang belum Naruto temukan, bahkan setelah dirinya menunggu setengah jam di stasiun Kyoto, batang hidung Kakashi belum juga ia temui, dirinya memang sudah sampai di Kyoto dari setengah jam yang lalu.
Melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya, Naruto berdecak kesal kala jam sudah menunjukan pukul tujuh malam, mengambil ponselnya, Naruto kemudian memencet tombol call pada kontak bernama 'Masker Uban' di ponselnya.
"Ck sialan !".Umpat Naruto kesal sambil mengusap kasar wajahnya menggunakan tangan kanannya, saat no ponsel Kakashi tidak bisa ia hubungi, dengan kesal Naruto memasukan kembali ponsel ke saku celananya.
Kriingg .. Kriing ..
Tiba - tiba ponsel Naruto berbunyi seperti suara jam weker, dengan malas Naruto mengambil ponsel yang ada di saku celananya itu.
Naruto mengernyit heran melihat rentetan no yang tidak ada dalam kontaknya itu.
"Moshi moshi?".Tanya Naruto sambil memandang malas orang yang berlalu lalang di stasiun.
"Moshi moshi Naruto, ini aku Kakashi".Balas suara orang yang menelpon Naruto tersebut.
"...".Sedangkan Naruto hanya diam tak menjawab ucapan Kakashi.
"Moshi moshi Naruto, apa kau marah? ahaha gomen - gomen, aku tadi ketiduran di gerbong dan sekarang keretanya sedang dalam perjalanan ke Okinawa, ah kau bisa menginap dihotel dahulu, besok pagi akan aku jemput, jangan lupa kirimkan alamat tempat kau menginap nan-"
Tuutt .. Tuut .. Tuut ..
Naruto memutuskan panggilan secara sepihak, tak lama kemudian dirinya menghela nafas pasrah.
"Ya ampun".Keluhnya sambil memerosotkan tubuhnya di bangku tunggu stasiun.
...xxXxx...
Keesokan harinya, Naruto kembali dibuat kesal oleh Kakashi yang dengan seenak udelnya datang ke hotel lalu membangunkan nya untuk segera berangkat ke Akademi Kyoto pagi - pagi sekali, oh ayolah dirinya masih lelah dengan kejadian kemarin, bahkan dirinya baru bisa istirahat dihotel jam 11 malam kemarin, salahkan supir taksi yang tidak konsisten menyetir hingga membuatnya sulit untuk sekedar mencari hotel.
"Hooaamm".Naruto menguap pelan sambil melirik jam ditangan nya yang baru menunjukan pukul 7 pagi.
"Kenapa sih aku harus datang pagi - pagi sekali, apa sekolah sihir memang seketat itu ya".Keluh Naruto sambil menguap pelan.
Sedangkan Kakashi yang kini tengah mengenakan pakaian formal layaknya pegawai kantoran itu hanya menggeleng pelan.
"Ayo bangun Naruto, hari ini kau harus terlebih dahulu mengecek tipe energi sihirmu".Ucap Kakashi yang kini tengah memandang malas Naruto yang masih meringkuk di kasur dengan santai.
"Tipe energi sihir?".Tanya Naruto heran.
"Ya, tipe energi sihir itu semacam istilah untuk sihir apa yang kau punya, misalnya tipe energi sihirku adalah Element Magic dan Teleportation Magic, artinya aku mempunyai energi sihir elemen dan sihir teleport, setiap orang yang menjadi penyihir rata - rata mempunyai satu tipe energi sihir, sedangkan orang biasa tidak akan mempunyai energi sihir sama sekali, meskipun ada juga beberapa orang yang mempunyai tipe sihir lebih dari satu, seperti aku".Jelas Kakashi yang disetiap ucapan nya terdengar nada bangga.
"Yah meskipun pengecekan tipe energi sihir kadang tidak selalu tepat sih, jadi intinya seperti sebuah job dalam sebuah game yang sudah diatur sejak kau lahir".Lanjut Kakashi sambil tersenyum singkat dibalik maskernya.
"Lalu apa yang terjadi jika kita mempelajari sihir yang tidak sesuai dengan tipe energi sihir kita?".Tanya Naruto sambil memandang Kakashi.
"Tentu saja itu mustahil, seberapapun kau berusaha kau tidak akan bisa menguasainya, yang jelas, sihir yang bisa kau kuasai hanyalah sihir yang sesuai dengan energi sihirmu, itu juga diperlukan latihan tentunya, ah sudahlah nanti akan ku jelaskan secara lebih rincinya di perjalanan".Jelas Kakashi.
"Tunggu dulu, memangnya ada berapa jenis energi sihir sih?".Tanya Naruto heran.
"Hmm untuk sekarang kurasa hanya ada enam, pertama Teleportation Magic, orang yang mempunyai tipe energi sihir jenis ini, mampu menguasai tahapan - tahapan sihir ruang dan waktu, masing - masing orang juga memiliki cara teleport yang berbeda - beda dan mantra yang berbeda, sihir ini jarang dipakai pada saat pertarungan, karena memerlukan mantra yang lumayan panjang, kecuali jika kau sudah mencapai level tinggi sihir ini, kau bisa memperpendek mantra yang kau gunakan, intinya semakin tinggi level sihir maka semakin singkat mantranya dan itu berlaku untuk semua jenis sihir, bahkan level akhir sihir ini, kau tidak perlu mantra untuk berteleport, meskipun sampai sekarang belum ada yang pernah mencapainya".Jelas Kakashi sambil berhenti sejenak untuk melihat Naruto yang kini mengangguk - nganggukan kepala dengan mata tertutup, meskipun begitu, Kakashi yakin kalau Naruto sedang mendengarkan penjelasan nya.
"Kedua, Element Magic, tipe ini merupakan tipe energi sihir yang paling umum dan paling banyak digunakan dalam pertarungan, karena rata - rata setiap orang memang memilikinya, minimal satu orang memiliki satu Element Magic, Element Magic sendiri terbagi menjadi beberapa jenis seperti Api, Air, Petir, Tanah, Udara dan unsur - unsur alam lain nya, sama seperti Teleportation Magic, Element Magic juga mempunyai beberapa tahapan ditiap Element nya, hanya saja Element Magic lebih mudah dikuasai daripada Teleportation Magic".Jelas Kakashi panjang lebar.
"Ketiga?".Tanya Naruto saat Kakashi yang malah terdiam melihatnya yang masih meringkuk dikasur.
Kakashi menghela nafas untuk sesaat.
"Ketiga, Magic Healer, merupakan sihir penyembuh, jenis sihir ini lumayan sulit untuk menguasainya, meskipun tidak sesulit Teleportation Magic, Magic Healer juga jarang dipakai pada pertarungan, jenis sihir yang sulit dikuasai memang jarang dipakai didalam pertarungan sih, tapi katanya jika kau sudah bisa mencapai level akhir jenis sihir ini, kau akan abadi".Penjelasan Kakashi kali ini membuat Naruto dengan cepat menoleh kearahnya.
"Abadi?".Tanya Naruto yang terlihat penasaran.
"Yah itu hanya rumor, karena belum ada yang mencapai level itu sampai sekarang, Tsunade - hime saja yang dikabarkan adalah Magic Healer terbaik di jepang baru mencapai level 7 tingkatan sihirnya, sedangkan untuk mencapai level akhir kau harus mencapai tingkat level 10".Balas Kakashi sambil mengangkat bahunya.
Sedangkan Naruto hanya menganggukan kepalanya tanda ia mengerti.
"Lalu keempat?".Tanya lagi Naruto.
"Keempat, Body Magic, jenis sihir ini merupakan jenis sihir tubuh untuk memperkuat serangan dan pertahanan fisik, lumayan mudah untuk menguasainya, namun jarang yang memilikinya, dan kau tahu orang yang sudah mencapai level tinggi sihir ini tubuhnya itu tidak dapat dilukai bahkan oleh senjata api sekalipun".Jelas Kakashi.
"Benarkah? ah pasti tidak ada yang mencapai level itu, seperti jenis - jenis sihir sebelumnya".Balas Naruto malas.
"Tidak, kabarnya di Amerika ada orang yang pernah mencapai level itu".Balas Kakashi yang membuat Naruto kembali menoleh kearahnya dengan cepat.
"Sekarang orang itu masih hidup?".Tanya Naruto penasaran.
"Entahlah, kenapa tidak kau cari tahu saja?".Balas Kakashi sambil tersenyum dibalik maskernya.
Naruto memutar matanya bosan.
"Kelima?".Tanya nya lagi.
"Kelima, Foribidden Magic, jenis sihir ini tidak diketahui informasinya, namun kabarnya jenis sihir ini adalah jenis sihir yang paling kuat dari kelima jenis sihir lain nya".Jelas Kakashi pendek.
"Kenapa disebut sihir terlarang?".Tanya Naruto sambil mengangkat sebelah alisnya bingung.
Kakashi sendiri hanya mengangkat bahunya pelan.
"Mungkin karena sihirnya merupakan sihir yang sangat diluar akal sehat, karena kabarnya salah satu di tingkatan jenis sihir ini bisa menghidupkan orang mati dan mengendalikan nya".Balas Kakashi seadanya.
"Seperti zombie?".Tanya Naruto.
"Yah mungkin saja".Balas Kakashi sambil melihat jam yang sudah menunjukan pukul setengah delapan.
"Ayo cepat bersiap, kita bisa telat berangkat Naruto".Ucap Kakashi sambil menaruh seragam Kyoto Akademi Naruto di kasurnya.
"Yang terakhir belum kau jelaskan Nii - san".Balas Naruto sedikit menuntut.
Kakashi sendiri hanya menggaruk tengkuknya sambil memberikan eye smile nya pada Naruto.
"Yah baiklah, yang terakhir adalah Magic Maker, jenis sihir ini merupakan jenis yang paling lemah diantara kelima lain nya, jenis sihir ini sebenarnya unik, karena bisa membuat sesuatu benda dari ketiadaan, namun meskipun begitu sangat sulit untuk menguasainya, dan juga sangat jarang orang yang memiliki jenis sihir ini".Jelas Kakashi sambil menghela nafas.
"Sudah kan? sana cepat bersiap, nanti kita telat".Lanjut Kakashi malas.
"Ohh".Balas Naruto yang sama sekali tidak tertarik.
"Kau bilang kau juga mempunyai sihir teleport?".Tanya Naruto yang kini tengah menatap Kakashi dengan satu alis terangkat.
"Ya, memangnya kena-"
Bbukkk ..
"KENAPA KAU TIDAK MENGGUNAKANNYA KEMARIN HAH?".Teriak Naruto kesal sambil melempar bantal ke wajah Kakashi, sedangkan Kakashi sendiri hanya menggaruk tengkuknya sambil tersenyum polos dibalik maskernya.
"Hehe, kau tahu sendiri kan, penggunaan sihir tanpa izin itu dilarang, bisa - bisa aku kena sanksi".Balas Kakashi sambil terkekeh pelan.
"Yah terserah kau lah".Balas Naruto yang kembali menyelimuti tubuhnya dengan selimut.
"Hei bangun Naruto, kita harus bergegas"
"..."
"Naruto hei !"
"..."
"Naruto, cepat bangun kalau tidak aku akan menelpon Kaa - sanm-"
"Iya iya dasar cerewet"
...xxXxx...
Naruto memandang takjub Kyoto Akademi yang begitu megah, bahkan menurut Naruto ini lebih mirip istana daripada sebuah sekolah.
"Sudah ayo cepat".Ucap Kakashi saat melihat Naruto yang hanya diam mengamati sekolah barunya.
Tak lama kemudian Naruto pun mengekor Kakashi yang sudah terlebih dahulu berjalan didepan nya.
Diperjalanan Naruto sering bertemu para siswa maupun siswi yang menyapa Kakashi dengan sebutan - sensei, hingga membuat Naruto mengernyitkan alisnya bingung.
"Kau sensei disini?".Tanya Naruto sambil menatap Kakashi curiga.
"Ah memangnya aku belum memberitahumu ya?".Balas Kakashi santai.
Sedangkan Naruto hanya memutar matanya bosan, tak lama kemudian keduanya berhenti didepan ruangan yang bertuliskan Laboratorium.
Cklekk ..
Kakashi membuka pintu laboratorium tersebut pelan, dan Naruto maupun Kakashi dapat melihat seorang pria berambut hitam panjang dengan mata yang mirip ular menatap mereka dengan tatapan bertanya, orang tersebut mengenakan baju setelan jas putih khas proffesor jaman sekarang.
"Ah Kakashi ada apa?".Tanya orang tersebut sambil tersenyum menyeringai.
"Aku hanya ingin kau mengecek jenis energi sihir murid baru ini, Orochimaru - dono".Balas Kakashi sambil sedikit membungkuk hormat pada Orochimaru.
"Oh murid baru?, bukan nya semua murid baru sudah di cek minggu kemarin Kakashi?".Tanya Orochimaru heran.
"Yah, anak ini harus menyelesaikan berkas - berkas perpindahan nya kesini terlebih dahulu, karena dia tadinya berasal dari sekolah Akademik biasa".Jelas Kakashi yang membuat Naruto sedikit bingung.
"Oh begitukah, baiklah, kemari bocah".Ucap Orochimaru sambil memasuki sebuah ruangan yang bertuliskan Test Room.
Naruto melirik Kakashi sejenak, tak lama kemudian Kakashi mengangguk pelan.
Naruto pun mengikuti Orochimaru yang sudah terlebih dahulu masuk.
Didalam ruangan serba putih yang hanya berukuran 3x3 meter itu, Naruto dapat melihat sebuah kursi yang dipasangi kabel - kabel kecil yang tersambung kepada komputer yang kini dioperasikan Orochimaru.
"Duduklah disana, dan lakukan apa yang kukatakan".Ucap Orochimaru tanpa mengalihkan pandangan nya dari komputer didepan nya.
Tanpa banyak bertanya lagi, Naruto pun duduk dikursi yang dimaksud Orochimaru.
Slebb .. Slebb ..
Tanpa aba - aba, enam kabel berbeda warna menancap dengan cepat dilengan kiri dan kanan Naruto, namun anehnya Naruto sama sekali tidak merasakan sakit.
"Sekarang, rileksan badanmu, dan coba alirkan energi sihir ketubuhmu secara perlahan".Intruksi Orochimaru.
Dan tanpa bertanya lagi Naruto pun mengalirkan energi sihir ketubuhnya, jangan bertanya kenapa dia bisa melakukan nya, untuk orang - orang yang mempunyai energi sihir, mereka memang dilatih cara dasar menggunakan sihir oleh orang tua mereka dari mereka kecil.
Ptass ..
Kabel putih yang tadi menempel ditangan Naruto kini terlepas dengan sendirinya yang membuat Naruto sedikit kaget dibuatnya.
"Terus alirkan energi sihirmu, jangan hiraukan kabel - kabel itu".Ucap Orochimaru sambil mencoret nama Teleportation Magic di buku yang dipegangnya.
Ptass ..
Kini giliran kabel berwarna hijau yang terlepas dari tangan Naruto, dan Orochimaru kembali mencoret nama Magic Healer di bukunya.
Ptass .. Ptass ..
Kabel berwarna merah dan biru terlepas secara bersamaan hingga membuat Orochimaru mengernyitkan alisnya bingung.
'Dia bahkan tidak mempunyai Element Magic?'.Batin Orochimaru heran sambil mencoret Element Magic dan Body Magic pada buku yang dipegangnya.
Kini hanya tersisa dua kabel berwarna ungu dan kuning yang masih menempel Naruto, beberapa menit berlalu tidak ada kabel yang terlepas hingga membuat Orochimaru senang dalam hati.
'Mungkinkah dia memiliki jenis sihir Foribidden Magic?'.Batin Orochimaru yang mulai senang, karena akan ada pengguna sihir langka.
Ptass ..
Tiba - tiba saja Orochimaru mendesah kecewa saat kabel berwarna ungu terlepas dari tangan Naruto.
Dengan kecewa Orochimaru mencoret nama Foribidden Magic pada buku yang dipegangnya.
"Cukup, hentikan energi sihirmu".Intruksi Orochimaru yang langsung Naruto lakukan.
"Namamu siapa?".Tanya Orochimaru.
"Namikaze Naruto".Balas Naruto singkat.
"Namikaze Naruto hmm, aku tak tahu harus mengucapkan selamat atau kasihan kepadamu, jenis energi sihirmu adalah Magic Maker, yang merupakan jenis energi sihir paling lemah".Ucap Orochimaru sambil memandang Naruto dengan seksama.
"Oh".Balas Naruto yang nampak sama sekali tidak peduli.
"Nah sekarang kau boleh keluar".Lanjut Orochimaru yang kini kembali berkutat dengan komputer didepan nya.
"Ha'i, arigatou".Ucap Naruto sambil membungkukan badan nya untuk sesaat, tak lama kemudian dirinya keluar meninggalkan Orochimaru yang masih berkutat dengan komputernya.
...xxXxx...
"Bagaimana?".Tanya Kakashi saat melihat Naruto yang baru saja keluar dari ruangan.
"Apanya yang bagaimana?".Balik tanya Naruto heran.
Kakashi memutar matanya bosan.
"Apa jenis energi sihirmu?".Tanya Kakashi penasaran.
Sedangkan Naruto hanya berlalu tidak menjawab pertanyaan Kakashi.
"Hei Naruto, beritahu aku"
"..."
"Oii Naruto !"
"..."
"Haahh dasar calon murid durhaka".Keluh Kakashi saat melihat Naruto yang sama sekali tidak menghiraukan nya.
Naruto sendiri hanya menghela nafasnya pelan sambil berjalan keluar Laboratorium diikuti Kakashi yang mengejar dibelakangnya.
Inilah awal kisah dari seorang Namikaze Naruto disekolah sihir, Kyoto Akademi.
To Be Continued ..
A/N : Ini hanya pengganti Fic yang dihapus kemaren - kemaren.
Silahkan berikan tanggapan nya untuk fic kali ini.