"Soonyoung bodoh. Merepotkanku saja."

Jihoon sibuk mengomeli Soonyoung yang sedang terbaring lemah di ranjang kamar mereka. Sedangkan yang menjadi bahan omelannya hanya memandangi Jihoon dengan tersenyum.

Kejadiannya adalah ketika Soonyoung, pada pukul sepuluh pagi baru pulang dari kantornya. Iya, lelaki dengan piercing di telinga kirinya itu baru pulang ke rumahnya setelah tiga hari memendam diri didalam ruangan di kantornya bersama pekerjaannya yang bertumpuk-tumpuk.

Tentu saja, Jihoon ingin menyemprot lelaki itu dengan segala kalimat pedas yang dia punya. Tapi pada saat melihat keadaan Soonyoung, yang saat itu terlihat agak pucat, tapi tetap berusaha tersenyum pada Jihoon, lelaki mungil itu jadi tidak tega melihatnya. Apalagi ketika tangannya bersentuhan dengan dahi Soonyoung, suhu tubuhnya terasa panas.

"Sudah kubilang, kalo kerja itu ingat waktu! Dasar workaholic—

Jihoon mengganti kain kompres yang ada di dahi Soonyoung dan menggantinya dengan yang baru. Soonyoung hanya diam memerhatikan gerak-gerik Jihoon.

—lain kali aku tidak mau merawatmu lagi kalau kamu sakit."

Jihoon tetaplah Jihoon.

Walaupun bibirnya sibuk menggerutu dan mengomeli Soonyoung, tapi lelaki mungil itu tetap dengan telaten mengurus Soonyoung. Mengganti kain kompresnya, menyiapkan makanan yang sehat dan memberikan juga memastikan suaminya itu menelan obatnya.

Soonyoung hanya tersenyum melihat Jihoon yang sedang mengambilkan obat miliknya. Kepalanya terasa berdenyut tapi dengan melihat Jihoon dia merasa sakitnya perlahan hilang.

Jihoon menyudurkan beberapa butir obat yang ada ditangannya pada Soonyoung, "Cepat minum. Biar cepat sembuh. Terus engga nyusahin aku lagi."

Soonyoung menelan butir-butir obat itu lalu menerima gelas yang berisikan air dari Jihoon. Setelahnya dia masih duduk memandangi Jihoon yang sedang membereskan meja nakas disebelah ranjang.

"Jihoon." Soonyoung memanggil, Jihoon menoleh. Melemparkan tatapan ada-apa.

"Terimakasih."

"Untuk?" Jihoon menatapnya bingung. Lalu mengambil duduk di sisi ranjang yang kosong, matanya menatap pada Soonyoung, masih menatapnya tidak mengerti.

"Semuanya. Aku hanya ingin berterima kasih. Terima kasih sudah selalu ada untukku, selalu ada bersamaku."

Entah kenapa, pipi Jihoon jadi merona saat mendengarnya. Dia hanya mengangguk, dan Soonyoung memberikan kecupan di pipinya.

"Aku tidak mau kamu tertular sakitku, mangkanya aku cium di pipi saja ya. Cukup aku aja yang sakit. Kamu jangan. Nanti kasian baby kalau kamu sakit juga."

"Iya, tuan Kwon." Jihoon tertawa kecil, Soonyoung jadi gemas melihatnya.

Jihoon tiba-tiba berdiri. Lalu mengambil hoodie yang ada di gantungan. Tidak lupa mengambil dompet.

Dompet Soonyoung.

Soonyoung melihatnya dan meringis. Dompetnya pasti akan jebol beberapa saat kemudian dan tagihan kartu kreditnya pasti akan diluar batas kewajaran. Soonyoung sengaja tidak membiarkannya memegang kartu kredit sendiri, bisa-bisa dia menangis saat melihat tagihan kartu kreditnya Jihoon. Jihoon pasti ingin belanja, kalau tidak ke supermarket, ya kemana saja suka-suka dia.

Dan Soonyoung tidak bisa melarangnya, tidak tega tepatnya. Bagaimana bisa dia melarangnya jika beberapa saat kemudian Jihoon akan memandangnya dengan mata yang berkaca-kaca, dan berulang kali mengucap kalimat,

'Soonyoung jahat, Soonyoung tidak sayang aku lagi ya, hiks.'

Mana tega Soonyoung kalau sudah begitu.

"Soonyoung, aku mau ke supermarket dulu ya. Bahan makanan di kulkas sudah habis."

Tuh kan.

Soonyoung hanya mengangguk. "Ya sudah. Ayo aku antar." Soonyoung sudah siap akan berdiri kalau tidak mendapat pelototan dari Jihoon.

"Aku bisa jalan sendiri Soonyoung. Kamu masih sakit, dirumah aja." Jihoon menolak. Sebenarnya bukan hanya karena Soonyoung sedang sakit, sih.

Tapi karena memang Jihoon lebih suka belanja sendiri, menurutnya itu akan lebih bebas. Jihoon bisa berkeliling kesana-kemari tanpa ada Soonyoung yang menceramahinya. Menyuruhnya untuk tidak kecapean, ataupun tidak berjalan terlalu cepat dan dapat mengakibatkan jatuh.

Dan ini adalah kesempatan emas, dengan dalih Soonyoung masih sakit, Jihoon dapat berbelanja dengan puas, sendirian. Menghabiskan uang di dompet Soonyoung dan menggesek kartu kreditnya semau dirinya.

Kelakuan emang.

"Benar tidak mau diantar? Aku sudah mendingan. Aku bisa antar Jihoonie." Soonyoung meyakinkan. Agak tidak terima membiarkan Jihoon keluyuran diluar sana sendirian. Mengingat namja mungil itu yang sedang mengandung.

Jihoon mengangguk. "Tidak apa."

"Nanti kalau ada yang culik kamu gimana, Jihoon?"

"Memangnya aku anak kecil!"

"Nanti kalo kamu jatuh, gimana? Kamu kan sekarang gendut, bulet Jihoon. Nanti kamu gelundung kayak bola gimana?"

"IH SOONYOUNG JELEK! MASA AKU DISAMAIN SAMA BOLA!"

Jihoon membentak, mengerucutkan bibirnya. Lalu pergi keluar kamar dengan menghentakkan kakinya, kesal. Dan meninggalkan Soonyoung yang hanya cekikian di kamar.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc / end?

a/n : eum—hai.

Ini mengecewakan, ya? Merasa chapter ini paling engga jelas, serius akhir-akhir ini mood saya turun buat nulis. Hawa-hawa kena wb kayaknya. Saran dong biar saya mood lagi gimana? :(

Balasan review :

Guest : manis kayak jihoon hwhwhw. Jihoon kalau hamil jadi bulet kayak bola /gk. Makasih udah review, review lagi ya~ selamat membaca ^^

Soonyoungienoona : anaknya nanti manis mirip uji galaknya juga mirip uji /apaan. Uji sok sok galak padahal salting(?) makasih udah review, review lagi ya~ selamat membaca ^^

uekaraoneesama : aaaak kok pemikiran kita sama, aku juga maunya kembar hwhwhw kan lucu bayinya ada kembar bia repot urusinnya /gk. Makasih udah review, review lagi ya~ selamat membaca ^^

LittleOoh : ini udah dilanjut. Makasih udah review, review lagi ya~ selamat membaca ^^

Hantu Just In : iya emang momentnya dikit banget, ff nya apalagi, kan sedih T ^ T makasih udah review, review lagi ya~ selamat membaca ^^

Park RinHyun-Uchiha : iya nanti dibikin kembar 4 /gk. Makasih udah review, review lagi ya~ selamat membaca ^^

byeolie : anaknya sunhun dipending dulu ya hwhw makasih udah review, review lagi ya~ selamat membaca ^^

newtrie12 : iya jihun emang cute kok (?) makasih udah review, review lagi ya~ selamat membaca ^^

Candycandy : ini udah dilanjut. Makasih udah review, review lagi ya~ selamat membaca ^^

UkhRayy : keren kayak sunyong (?) /apaan. Makasih udah review, review lagi ya~ selamat membaca ^^

SoonHoonic : iya aku juga mau jadi jihunnya :( /gk. Makasih udah review, review lagi ya~ selamat membaca ^^

Kanayaa : manis kayak jihun kyaaaa. Makasih udah review, review lagi ya~ selamat membaca ^^