Thank you 2016

Welcome 2017

Hello Fanboy!

Twoshoot!

SULAY

YAOI

Cast

Kim Junmyeon

Zhang Yixing

e)(o aka B3ST

Many typo(s)

The most important day Is the day

decide you're good enough for you

It's the day you set yourself free

Thank God for fantastic 2016

Hope 2017 more peaceful for all of us!

.

Pagi yang paling indah untuk seorang penikmat musik kpop adalah ketika kita membuka mata dan mendengar suara alarm ponsel lagu kpop kegemaran kita. Seorang namja yang masih meringkuk dalam selimut putihnya sama sekali tidak bergerak mendengar nyaring alarm ponselnya berbunyi. Tubuhnya memang tidak bergerak tapi pendengarannya tajam mengikuti alunan musik yang semakin lama semakin keras itu. Bibir Yixing tersenyum seiring dengan line lirik bias nya bernyanyi.

" Yak..Yak..Yak! Matikan alarm mu atau kubuang ponselmu!." Seru Baekhyun kepada Yixing

Yixing masih diam didalam selimutnya, tidak menjawab ataupun menuruti kemauan Baekhyun. Hingga namja cantik itu memasang wajah murkanya dan menarik selimut Yixing. Hingga terlihat wajah tolol yang di pasang Yixing.

" Aku tahu kau sudah bangun. Matikan alarm nya Yixing!."

" Hu! Dasar kau tidak sopan! Aku lebih tua tau."

" Kau memang lebih tua tapi kelakuanmu tidak jauh berbeda dengan anak kecil. Cepat matikan!." Seru Baekhyun dengan suara delapan oktaf nya.

" Ne..Ne.."

Yixing akhirnya mengambil ponselnya, tersenyum pada ponselnya dan mematikan alarmnya.

" Maafkan aku oppa. Nanti kita lanjut lagi yah." Ucap Yixing masih tersenyum tolol pada ponselnya

" Dasar gila. Kau tahu tidak ada laki-laki yang mengucapkan oppa pada laki-laki."

" Ada! Seungri! Dia panggil G Dragon dengan sebutan Oppa. Kau tahu Seungri? Kau tahu G Dragon? Aaaa aku bisa gila mengingat mereka."

" Kau memang sudah gila!." Ucap Baekhyun sinis

" Biarin. Paling tidak aku tidak memakai celana dalam wanita sepertimu!." Ucap Yixing

" Apa kau bilang? A-aku tidak pakai celana dalam wanita tau!." Ucap Baekhyun panik

" Lalu yang kau cuci itu punya siapa? Kau curi punya orang?." Tanya Yixing memancing

" Berisik! Dasar pengintip."

" Siapa yang mengintip. Kau sendiri jemur di dekat handuk ku."

Baekhyun akhirnya pergi meninggalkan Yixing dengan mulut yang masih mengomel. Yixing tertawa melihat sahabatnya. Walau mereka sama-sama sedikit lemah lembut dan sering berkelahi, mereka tidak pernah sekalipun menanggapinya dengan serius. Satu jam kelahi dan satu jam berikutnya saling mencari. Tidak ada Yixing tanpa Baekhyun, begitu pula sebaliknya.

Yixing menatap dinding kamarnya yang dipenuhi poster group kesukaannya dan poster bias nya. Hal yang setiap hari ia lakukan ketika bangun tidur dan sebelum tidur malam.

" Good morning oppa. Mari kita taklukan dunia! Fighting!." Ucap Yixing semangat

Berbeda dengan dinding depan hadapannya di sebelah kiri dindingnya terletak tiga boneka yang menyerupai bias nya. Yixing sangat menyukai B3ST, ia hafal semua lagu-lagu mereka, membeli semua merchandies hingga menonton semua pertunjukan mereka. Yixing rela tidak masuk dalam kelas untuk streaming berjam-jam menungu group kesayangannya tampil, padahal ia sudah tahu dan hafal bahwa group itu akan menjadi penutup acara. Walaupun dia sangat fanboy pada B3ST tapi ia tidak pernah melakukan hal-hal diluar kewajaran. Ia tidak pernah memanggil mereka dengan sebutan Oppa kecuali di dalam kamarnya dan hanya Baekhyun sahabatnya yang tahu. Jika menonton konser dan pertunjukan mereka secara live Yixing sangat terlihat cool untuk seorang fanboy. Ia hanya sibuk memotret bias nya dan menyanyikan lagu mereka dengan pelan. Sangat berbeda jauh ketika dirinya mulai memasuki kamar pribadinya. Seketika ia akan kesurupan setan B3ST yang diyakini Baekhyun bersemayam di kamar Yixing.

Setelah mandi dengan diiringi lima lagu B3ST, akhirnya Yixing kini berada di depan meja makan. Memakan dengan tenang sereal nya bersama Baekhyun yang akhirnya bisa menikmati nuansa paginya dengan rileks. Melihat Yixing yang sudah siap memakan serealnya, Baekhyun menghampiri Yixing. Duduk didepannya dan memandanginya dengan tajam. Begitu juga dengan Yixing yang memandangi Baekhyun dengan tatapan tajam. Dua orang itu kini memegang buku kecil yang sedari tadi sudah berada di dalam kantong celana mereka masing-masing. Baekhyun membuka buku nya dan mencentang beberapa hal.

" Nilai matematika 90 done!."

Kini Yixing juga membuka bukunya ikut melakukan apa yang dilakukan Baekhyun.

" Berlari pagi 10 kali dalam sebulan done!."

Mata Baekhyun yang semula mengarah ke Yixing kini menuju bukunya kembali.

" Pacaran dengan seseorang yang lebih tinggi daripada aku done!."

" Whaat!." Teriak Yixing dengan mata melotot

" Apa sih teriak-teriak." Omel Baekhyun

" Ka-Kau benar punya pacar? Siapa?!." Tanya Yixing histeris

" Haha jangan remehkan aku yah. Tuh si pemain bas disekolah kita..."

" PARK CHANYEOL?!." Teriak Yixing lagi

" Haha ne." Ucap Baekhyun dengan wajah merona

" Hiks kau tega. Bahkan aku tidak tahu." Ucap Yixing

" Makanya kau itu jangan sibuk dengan B3ST saja! Aku di depan matamu tidak kau pedulikan." Ucap Baekhyun merajuk

" Ne..Ne hiks."

" Ok selanjutnya cheklist 2016 mu?."

" Er… mempunyai pacar.. not clear…" ucap Yixing pelan

" Haha makan tuh B3ST mu!." Ucap Baekhyun sinis

" Waee! Mereka tidak salah apa-apa. Aku saja yang malas mencari."

" Haha terserah!. Mendapat beasiswa done!."

" Hiks aku semakin ingin menangis. Sekolah di luar negeri…not clear Huaaa." Teriak Yixing menangis.

Baekhyun yang menatap Yixing dengan pandangan aneh nya hanya mendiami pria manja di depannya itu. Ia tahu Yixing selalu mempunyai harapan yang sangat muluk-muluk. Ia ingin mempunyai pacar laki-laki, tapi yang dilakukannya hanya melihat poster sambil memainkan boneka bias nya. Daripada keluar berkenalan dengan namja-namja yang menarik. Dan satu lagi ia ingin bersekolah di luar negeri tapi kemampuan bahasa inggrisnya jauh dari kata pantas. Mendekat akhir tahun seperti ini biasanya mereka berdua melihat kembali cheklist untuk memastikan jika keinginan dan harapan mereka tercapai atau tidak. Tinggal 2 bulan lagi mendekati akhir tahun. Dan tampaknya cheklist mereka harus ditutup.

" Yixing kau tahu daripada kau menangis tidak tentu arah. Lebih baik sekarang kau lihat antara dua itu mana yang mungkin kau gapai?."

" Untuk apa?."

" Ya setidaknya kau harus bisa menggapainya. Ya minimal sebuah usaha."

" Er sepertinya aku lebih mampu bersekolah diluar negeri." Ucap Yixing yakin

" Er.. Baiklah, kalau begitu pergi les bahasa inggris yang terbaik di negara ini."

" Untuk apa?"

" Apa kau kurang sadar bahwa kemampuan bahasa inggrismu jauh dibawah rata-rata!." Teriak Baekhyun emosi

" Masa sih? Hmm baiklah, mana tempat les paling mahal di Seoul?." Tanya Yixing percaya diri

Baekhyun menatap Yixing kesal, kadang kala sahabatnya ini bisa menjadi menjengkelkan dan menggemaskan dalam satu waktu yang bersamaan.

Baekhyun akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan Yixing daripada menjawab pertanyaan Yixing. Ia sudah ada janji dengan Chanyeol, kekasih yang baru ia dapatkan dengan penuh perjuangan yang berat. Ia tidak hanya bersaing dengan laki-laki lucu lainnya tetapi juga dengan wanita-wanita yang menggilai pria nya itu. Yixing hanya diam melongo melihat kepergian Baekhyun, diluar kegilaannya pada B3ST dia hanyalah seorang yang kesepian. Perhatiannya teralih ke bukunya yang di depannya terdapat foto biasnya.

" Kalau Baekhyun sudah punya pacar, yang jomblo bisa apa Junmyeon oppa!." Rengek Yixing seakan meminta saran pada biasnya itu.

Yixing mengambil ponselnya, mulai mencari tempat kursus yang bagus dan menjanjikan hasil yang cepat. Paling tidak dengan kegiatannya ini dia bisa mengisi waktu luangnya, Yixing yakin dia akan bisa bersekolah di luar negeri ada ataupun tanpa beasiswa. Yixing harusnya berterimakasih pada Tuhan, karena ia lahir sebagai anak orang kaya. Ibu nya selalu memanjakannya, tidak pernah ada kata tidak ada dalam hidupnya. Yixing dengan royal membeli semua yang berhubungan dengan kegemarannya pada musik kpop. Membeli album lebih dari satu hanya agar group yang ia sukai penjualannya meningkat, membeli boneka-boneka Junmyeon biasnya dalam berbagai ukuran. Yixing yang boros dengan segala pengeluarannya. Apa yang dia inginkan selalu dituruti, termasuk ketika ia meminta rumah untuk ditempati berdua dengan Baekhyun sahabatnya itu.

Tangan Yixing masih mengscroll dan mendapatkan satu tempat bergensi, dalam kotak pendapat yang ia baca, disana tempat les berbagai artis kpop. Tanpa pikir panjang Yixing langsung menghubungi contact person untuk mengatur jadwal dirinya, berapapun biaya yang harus ia bayar. Yang penting tempat duduk di les nya pernah di duduki artis kpop. Pikirnya kekanak-kanakan, syukur-syukur jika dia bisa sekelas dengan salah satu penyanyi kegemarannya.

..

Dorm B3ST

Ruangan yang sepi dan rapi, itulah yang pertama kali dijumpai ketika Sehun si maknae masuk ke dalam dorm mereka. Bukan karena para anggota B3ST adalah orang-orang yang pendiam dan rapi. Melainkan karena semalaman ruangan mereka dibersihkan oleh petugas kebersihan akibat terlalu kotor dan sekarang para anggota yang pemalas itu masih tertidur kecuali Sehun yang baru pulang dari sekolahnya. Ya Sehun adalah anggota paling muda dan masih bersekolah.

" Banguun Hyung banguun." Teriak Sehun di toa yang biasa digunakan untuk mengumpulkan anggota.

Walau nama group mereka B3ST atau tulisan alay dari BEST, personil mereka bukanlah tiga melainkan ada delapan. Cuma mereka terbagi menjadi tiga bagian yaitu Jongin dan Sehun sebagai lead dancer, Junmyeon, Kyungsoo dan Jongdae sebagai lead vocal, Minseok, Tao dan Kris sebagai rapper. Mungkin tulisan tiga itu bisa melambangkan pembagian mereka.

Kini dorm yang semula tenang itu berubah menjadi ramai seperti pasar, kelima hyung yang dipanggil Sehun tadi keluar dari berbagai pintu kamar mereka. Walaupun Sehun seorang maknae dia memiliki peranan penting di dalam dorm. Tidak ada satu orang pun yang berani mengganggunya. Konser mereka bisa batal hanya karena Sehun tidak merajuk tidak mau tampil. Dan itu pernah terjadi sekali, ia harus di pujuk mati-matian oleh manajer mereka hingga akhirnya putus asa dan meminta Lucan si pelatih vokal mereka datang dan membujuk Sehun untuk tampil. Acara yang semula berlangsung jam tujuh malam akhirnya molor hingga jam sembilan malam karena tingkah si maknae satu itu.

Jongin seorang yang paling keras di group itu sering menyalahkan Junmyeon karena ia terlalu sayang pada Sehun. Sehingga Sehun menjadi manja seperti ini. Junmyeon selaku leader memang tidak bisa marah pada Sehun. Ia selalu kasihan pada Sehun yang tidak bisa menikmati masa sekolahnya karena harus menjalani berbagai macam latihan dan tour mereka.

" Kau sudah pulang." Sapa Junmyeon

" Ne. Mana makananku?." Tanya Sehun terus terang

" Kyungsoo masaklah, kasihan Sehun dia baru pulang sekolah dan lapar." Pinta Junmyeon

" Oh memangnya aku ibu nya." Ucap Kyungsoo pedas

Kyungsoo anggota yang terkenal memiliki mulut dan tangan yang pedas. Sehun sendiri pernah merasakan demam dua hari karena terkena pukulan dari tangan Kyungsoo. Sejak saat itu Sehun tidak pernah mengerjai Hyung bermata bulat itu. Sehun sangat heran, bagaimana caranya Jongin bisa tidak pernah berkelahi dengan Kyungsoo padahal mereka satu kamar. Jongin memang tidak usil seperti dirinya, tapi bukan berarti Jongin tidak pernah melakukan hal yang menjengkelkan untuk Kyungsoo. Sehun merasa, Kyungsoo punya sejuta rasa sabar untuk Jongin tetapi tidak untuk anggota lainnya apalagi dirinya.

" Beli sajalah Hyung." Ucap Sehun tidak ingin membuat Kyungsoo marah

" Aku bisa bangkrut kalau kalian makan diluar terus. Kita harus berhemat, pengeluaran kita semakin banyak belum lagi untuk nanti kita tour keliling Amerika." Ceramah Junmyeon

Apa yang di hasilkan dari ceramah Junmyeon 30 menit lalu selain untuk latihan otot mulut Junmyeon, kini setiap anggota memegang pizza yang dipesan Sehun yang dibayar oleh Junmyeon. Ketujuh anggota itu memang tidak pernah hidup susah, beruntung mereka memiliki leader yang kaya raya.

Minseok dan Jongdae sedang memakan pizza mereka berdua saling bercerita tidak mempedulikan yang lain, seakan asik dengan dunia mereka berdua. Sedangkan Kris dan Tao saling mengoper toping pizza. Tao yang tidak menyukai paprika memberikanya ke pizza milik Kris. Lain lagi Kyungsoo dan Jongin yang tampak menguasai Pizza dengan cepat-cepat memakan nya agar dapat menambah lagi. Sedangkan Sehun dan Junmyeon, orang yang seharusnya berperan penting atas order pizza itu hanya terdiam melihat kelakuan para anggota lainnya.

" Kau makanlah tadi katanya lapar." Ujar Junmyeon

" Tidak jadi. Aku sudah kenyang melihat cara Jongin makan." Ucap Sehun

Jongin yang merasa terpanggil memalingkan wajahnya ke arah Sehun dengan mulut yang penuh dan kedua tangan yang masing-masing tengah memegang pizza.

" Aopa?." Tanya Jongin dengan mulut penuh pizza

" Tidak ada apa-apa. Lanjut saja." Ucap Sehun geli.

Junmyeon akhirnya menyibukkan diri dengan ponselnya, membaca pesan dari manajer mereka yang memberitahu acara mereka selanjutnya. Junmyeon membacakan isi pesan itu kuat-kuat agar pesonilnya juga tahu jadwal mereka.

" Rabu 02.00 PM Music Bank, Jumat 12.00 PM acara amal, sabtu private english Junmyeon." Junmyeon kembali membaca isi pesan itu, baru kali ini sepertinya ia menerima pesan seperti ini. Les bahasa inggris? Untuk apa. Semua tahu bahwa kemampuan bahasa Inggrisnya terbaik di groupnya. Bahkan jika ada yang harus menerima les bahasa Inggris orang itu adalah Minseok. Dengan percaya diri Junmyeon menelepon manajer nya. Ia yakin bahwa ada kesalahan dalam isi pesan itu.

" Halo Hyung, yang les bahasa inggris itu kau maksud untuk Minseok? Atau Jongin?." Tanya Junmyeon

" Apa katamu? Kenapa aku?." Ucap Minseok murka

" Akho ugah napa." Ucap Jongin dengan mulut penuhnya

" Apa? Er benarkah? Tidak salah? Baiklah." Junmyeon menutup teleponnya.

" Kenapa?." Tanya Kris kalem

" Yang les bahasa inggris itu memang aku. Karena nanti di tour ke Amerika aku akan interview dengan beberapa stasiun radio dan tv lokal Amerika." Ucap Junmyeon

" Wah hebat." Ucap Chen

" Ne, karena itu mereka meminta aku memperlancar bahasa Inggrisku. Tapi kenapa bukan kau?." Ucap Junmyeon mengarah ke Kris

" Kau leader nya man. Sudah terima saja." Ucap Kris bijak.

Junmyeon hanya bisa terdiam, setiap weekend mereka memang tidak menerima jadwal karena Sehun yang tidak bersekolah akan kembalin kerumah dan menikmati hidupnya sebagai anak dan remaja, anggota yang lain juga akan memutuskan pulang kerumah untuk tetap mendapatkan kasih sayang dari orangtua nya. Begitu juga Junmyeon, minggu ini seharusnya jadwal bermain golf bersama ayahnya. Mau tidak mau dia harus membatalkan jadwal olahraga kegemarannya itu. Junmyeon memang terlahir di keluarga kaya raya, tapi ia tidak pernah minta perlakuan istimewa dari agensi nya. Ia memang mendapatkan uang yang banyak dari ayahnya, tapi Junmyeon tidak pernah membeli barang-barang yang tidak berguna. Ia lebih memilih menabungnya ataupun menggunakannya untuk mentraktir anggotanya.

Ponsel Junmyeon bergetar mendandakan sebuah pesan masuk, Junmyeon membaca isi pesan yang menyebutkan dimana lokasi ia akan mulai pempelancar bahasa inggrisnya.

" GYTen... Inikan tempat Minho kemarin." Ucap Junmyeon pelan membicarakan sahabatnya yang juga menjadi leader di group lain.

" Wah hebat hyung. Itu tempat terbaik di Seoul. Aku yakin cuma sampai 8 kali pertemuan kau pasti sudah sangat-sangat lancar." Ucap Kyungsoo memberikan semangat

" Aku rasa dia hanya butuh 3 kali pertemuan saja. Kau lupa berapa genius nya leader kita itu?." Ucap Kris

" Ya aku rasa 3-4 pertemuan saja sudah cukup. Agar jadwal weekend ku bisa kembali, lagipula sebentar lagi kan tahun baru. Kita akan merayakan nya di pantai. Bagaimana?." Tanya Junmyeon

" Terserah saja, idemu selalu terbaik." Ucap Jongdae

" Ok kalau begitu akan kuminta manajer mengkosongkan jadwal kita di tahun baru ini." Ucap Junmyeon yang disambut dengan sorakan bahagia anggota lainnya.

...

Junmyeon menatap tajam manajernya yang tampak sedikit takut karena kesalahan yang ia buat. Ia lupa memesan VIP class untuk Junmyeon, sehingga seluruh kelas VIP sudah penuh. Tersisa special class untuk dua orang. Akhirnya si manajer mencoba menghubungi pihak agensi berharap ada recommend artis lainnya untuk satu ruangan bersama Junmyeon nantinya. Setelah percakapan yang lumayan berat, karena diselingi oleh tatapan Junmyeon. Akhirnya si manajer meletakkan ponselnya kembali ke kantong celananya.

" Er maaf Junmyeon, group lain sudah full jadwal karena sudah mendekati akhir tahun. Sepertinya kau akan bersama orang lain di kelas. Tapi tenang, tempat ini kan mahal aku rasa tidak orang sembarangan bisa mendaftar disini." Ucap si manajer

" Kenapa tidak anak B3ST saja?." Tanya Junmyeon

" Tidak bisa Junmyeon, aku hanya seorang manajer bukan CEO kalian. Kita semua punya prosedur. Dan pihak agensi hanya meminta kau. Kudengar sih jatah setiap group memang hanya untuk leader nya saja." Ucap si manajer bisik-bisik.

" Hmm mau bagaimana lagi. Ya sudah kapan aku mulai?." Tanya Junmyeon

" Sabtu ini Junmyeon, jangan lupa." Ucap manajer

Beda Junmyeon di dorm beda juga Junmyeon di luar. Di luar dan di atas stage, Junmyeon terkenal sebagai leader yang berkharisma. Jarang tersenyum dan terlihat cool walau hanya dengan gerakan matanya. Sudah dua tahun ini dia menjadi leader favorit versi para penggemar Kpop.

.

.

Yixing menunjukkan formulir pendaftaran online yang sudah ia isi berikut dengan bukti pembayaran pada administrasi tempatnya mendaftar online. Untuk sebuah tempat terkenal dan mahal, memang tempat ini sangat nyaman untuk Yixing. Yixing membayangkan di tempat tunggu ini pernah artis-artis Kpop keluar masuk. Ia membayangkan si kharismatik Junmyeon pernah belajar disini, tentu ia pernah belajar disini mengingat kemampuan bahasa Inggris Junmyeon yang cukup bagus. Yixing dibuat senyum-senyum sendiri akibat pikirannya.

" Permisi.. permisi.." ucap wanita di depan Yixing

" Eh iya.. bagaimana?." Tanya Yixing

" Baik kau sudah boleh masuk sabtu ini di special class seperti yang kau daftarkan. Maaf karna kau orang umum ini ada beberapa syarat yang harus kau tanda tangani terlebih dahulu." Ucap wanita itu lagi sambil menyerahkan selembar kertas

Yixing mengambil lembarannya dan mulai membacanya.

" Tidak boleh membicarakan apapun yang terjadi di kelas ketika berada di luar, tidak membawa ponsel,kamera, alat perekam apapun ke dalam kelas, menjaga privasy rekan artis baik sekelas ataupun tidak, tidak melakukan tindakan tidak menyenangkan baik di dalam kelas maupun diluar kelas kepada rekan artis..."

Yixing terus membaca syaratnya, bukan semakin capek malah semakin semangat membacanya.

" Sudah ditanda tangani?." Tanya wanita itu melihat Yixing selesai membaca syarat

" Apa ini berarti aku akan satu kelas dengan artis?." Tanya Yixing semangat

" Er mungkin saja." Ucap wanita itu

" Hmm ok." Ucap Yixing mengembalikan sisi cool nya. Orang lain tidak boleh tahu jika ia adalah fanboy akut.

Yixing menadatangani surat perjanjian itu kemudian di scan dan masuk dalam segala administrasi onlinenya. Dalam diam nya yang tenang, rasanya Yixing ingin menari-nari. Paling tidak ia akan sekelas dengan artis, siapapun itu. Di dalam hatinya Yixing bersorak dan tertawa heboh. Ia berjanji akan mencium pipi Baekhyun karena sahabatnya itulah ia memikirkan untuk mengambil les.

.

.

.

Junmyeon tertidur di dalam mobil yang membawanya menuju tempat les nya, ia hanya diminta untuk mempelancar saja. Walau itu akhirnya ia harus memulai dari awal lesnya. Ia sudah mendapatkan kabar bahwa ia akan sekelas dengan seorang laki-laki. Ya laki-laki paling tidak lebih kalem dari wanita. Pikir Junmyeon.

Dengan celana jeans hitam dan baju putih yang sederhana Yixing berjalan masuk kedalam kelasnya. Walau ia tidak tahu ia akan sekelas dengan siapa, tapi paling tidak dandananya tidak norak. Didalam kelas yang nyaman itu hanya terdapat dua meja dan kursi. Sepertinya pengajar harus berdiri selama dua jam mengajarinya. Pikir Yixing.

Yixing mendudukkan pantatnya di kursi, memeriksa jam di tangannya. Setidaknya seharusnya mereka sudah mulai sekarang.

Clek

Pintu terbuka dan masuklah seorang laki-laki pengajar yang membawa alat procesor. Matanya menatap Yixing yang senyum riang kepadanya. Pengajar itu menilai Yixing, dengan cermat seakan penasaran dengannya.

" Bukan artis ya?." Tanya pengajar

" Ha?." Ucap Yixing

" Pasti bukan. Siapa namamu? Kalau begitu kita tunggu satu lagi ya."

" Yixing. Oh baiklah."

Kini Yixing menunggu dengan bosan, ia mulai sedikit risih akibat si pengajar masih memandanginya.

Clek

Pintu terbuka lagi, masuk seorang laki-laki memakai topi menutupi matanya. Ia memandang ke bawah tidak memperhatikan isi ruangan. Tubuhnya yang memakai jaket hitam dan celana hitam itu langsung ia senderkan di kursi. Yixing memandangi rekan sekelasnya, walau ia belum yakin sekali siapa pemilik tubuh disampingnya. Tapi ia hafal aroma yang digunakan si namja itu, itu adalah parfum Dior dengan aroma casual. Parfum yang pernah dibelinya karena biasnya menggunakan parfum itu. Ya Junmyeon. Yixing semakin deg-degan melihat tampilan pria disampingnya. Apa mungkin setan B3ST yang bersarang di kamarnya mengikutinya sampai kelas ini. Sehingga ia menjadi gila bayangan Junmyeon biasnya.

" Baiklah kita mulaikan saja. Boleh di lepas topinya?. Perkenalkan aku Eunkwang."

Yixing tidak terlalu mendengar perkataan si pengajar, matanya terus mengarah ke sosok disebelahnya yang dengan dramatis membuka topinya. Junmyeon menyibakkan rambutny keatas. Mengarahkan rambutnya menuju comma hair dan meletakkan topinya di mejanya. Kaki Yixing bergetar hebat melihat penampilan lelaki disebelahnya. Ini terlalu dekat antara dirinya yang seorang fanboy dengan bias nya. Bahkan jika ia bisa menenangkan dirinya ia bisa mendengar alunan nafas Junmyeon yang seperti lagu kegemarannya dalam group Junmyeon. Meja Yixing ikut bergetar mengikuti hentakan kakinya yang sudah seperti orang kesurupan.

" Yixing? Apa kau baik-baik saja?." Tanya Eunkwang

Tidak jangan memandangiku tidak jangan tolong jangaan!. Teriak Yixing dalam hati

Terlambat sorot mata hitam Junmyeon kini menatap dirinya yang masih bersikap aneh itu. Junmyeon melihat Yixing dengan tatapan aneh, ia tidak tahu mengapa laki-laki disebelahnya itu bertindak seperti ini.

" Kau sakit?." Tanya Junmyeon

" Kyaaak Oppa!." Teriak Yixing akhirnya

" O..Oppa?." Junmyeon sedikit ketakutan melihat kelakuan pria disebelahnya.

" Kim Junmyeon! Give me B give me 3 give me S give me T Im a team For B3ST! Kyaaa.."

Selanjutnya yang diketahui Yixing adalah suara panggilan dari pengajarnya Eunkwang sebelum semuanya menjadi gelap.

Tidaak jangan pingsan sekarang tidaaak.. teriak Yixing dalam hati

.

.

.

" Bagaimana bisa hyung tidak tahu kalau aku sekelas dengan fanboy B3ST? Dan hyung tadi tahu dia memanggilku dengan sebutan apa? Oppa! Bayangkan seorang namja bisa menyebutkan panggilan itu kepadaku."

Yixing perlahan membuka matanya, kepalanya masih pusing dan matanya terasa berat. Tampaknya akibat terlalu gembira ataupun badannya tidak sanggup menerima keterkejutan ini ia jatuh pingsan. Dengan matanya yang masih lemah ia mencoba mengingat. Hal terakhir yang ia ketahui adalah ia sekelas dengan Kim Junmyeon, bias nya dalam dunia Kpop. Mata kecil Yixing langsung mencari Junmyeon yang suaranya masih terdengar mengalun merdu ketika berbicara via telepon itu.

Yixing menangkap sosok Junmyeon sedang duduk membelakanginya dengan ponsel masih setia di telinganya, Yixing mencoba mengajak jantungnya berdamai. Ia tidak akan jatuh pingsan lagi. Cukup sekali dan itu sudah sangat memalukan. Dia adalah fanboy! Bukan fangirl. Setidaknya ia harus bisa lebih mengontrol dirinya seperti biasa berada diluar kamarnya.

Enyahlah kau setan B3ST, kembalilah kau ke kamar jangan ikuti aku jangaan OMG! OMG! Junmyeon akan membalikkan badannya. Aku harus apa? Apa pura-pura tidur atau...

Terlambat, Junmyeon telah membalikkan badannya dan kini menatap Yixing yang sedang bertarung dengan isi hatinya sendiri. Junmyeon seperti memikirkan sesuatu, dan dengan helaan nafas akhirnya ia mulai berbicara.

" Hai kurasa kau fans dari group ku..."

Iya eh tidaak lebih tepatnya aku fans dirimu! You're my bias!. Teriak isi hati Yixing lagi

" Aku jarang berjumpa langsung dengan fanboy. Tapi terimakasih sudah menjadi fans kami. Apa kau tidak apa-apa? Tadi kepalamu sedikit terbentur..."

Ya Junmyeon kepalaku sudah terbentur error sejak lama, sejak kau mulai debut! Apa kau tahu Junmyeoon.

"...kurasa kepalamu sedikit sakit."

Memang kepala, otak ku semua sakit itu kata sahabatku Baekhyun. Sakit karena mu kyaaak.

" Er Yixing? Kau Yixing kan? Tadi pengajar Eunkwang memberitahukan namamu."

J-J-Junmyeon oppa memanggil namaku. Apa aku masih pingsan?.

Junmyeon akhirnya menjentikkan jarinya di mata Yixing karena tidak mendapat respon sedikitpun dari Yixing. Dengan tatapan kosong dan mulut yang menganga lebar yang disuguhkan Yixing kepada bias nya itu.

" Eh iya aku Yixing. Maaf..Maaf aku tadi pingsan."

" Oh baiklah, aku takut benturan tadi mengakibatkan kau jadi seperti ini. Apa kau baik-baik saja?."

" Ne." Jawab Yakin Yixing

Hati Yixing berbunga-bunga mendengar Junmyeon yang mengkhawatirkan dirinya. Ia merasa Junmyeon memang seorang yang perhatian dan dewasa seperti sosok yang ditampilkan nya di depan umum.

" Hari ini kita tidak jadi belajar bahasa Inggrisnya, sebagai ganti besok kita akan belajar selama empat jam.."

Jangankan empat jam, dua puluh empat jam nonstop juga aku sanggup. Yakin hati Yixing

" Oh ba-baiklah." Ucap Yixing

" Ok aku tinggal dulu yah, sampai berjumpa lagi besok."

Aku akan menginap disini! Menunggu sampai waktu kita berjumpa lagi.

" Baiklah, aku juga mau pulang." Ucap Yixing pelan

Akhirnya Yixing dan Junmyeon keluar dari ruangan kesehatan itu, Junmyeon yang sudah mengambil ponselnya langsung menuju keluar tempat mobil yang menjemputnya. Yixing melihatnya hingga bayangan Junmyeon tidak terlihat lagi didepan matanya. Ternyata interaksi Junmyeon sama seperti yang ditampilkan di depan umum. Ia sangat ramah dan dewasa. Yixing melamun jauh memikirkan Junmyeon yang sudah berlalu bersama mobil hitam.

TBC

..

*JANGAN LUPA REVIEW KAKA^^*

Maaf belum bisa post lanjutan The Killers malah buat FF Sulay lain lagi T.T

Ini FF judul terakhir di 2016 aku yang cuma 2 eps aja

Maaf juga kalau ceritanya agak ga seru wkwk T.T

The Killers masih dikerjain cuma belum selesai daripada buru-buru n bikin bingung

Jadi mending aku belum upload mianhe hiks hiks