lu han/sehun

warning : lapslock, hunhan!au

"i want to touch you too, but i cannot..."

posted on sachimalff drabbles 1/3

'evergreen'

standard disclaimer applied


"...jadi aku hanya mengikuti permainannya saja," kata sehun mengakhiri ceritanya dengan ketenangan yang tak terduga.

psikiatri di depannya menatapnya kasihan, kemudian mendekat untuk berbisik lirih.

"sehun-ssi, kau tidak sedang berada pada sebuah permainan."

sehun tertawa, namun terdengar begitu jauh dan hampa. "min hee-ssi, kau tidak tahu apa-apa."

"sehun-ssi, lu han benar-benar menyayangimu, mencintaimu. tidak ada yang sedang bermain dalam hubungan kalian saat ini."

sehun menatap udara kosong di depannya dengan hampa—seolah ia memang sudah tak berniat mengais setitik cahaya yang telah hilang dari kedua maniknya.

"dulu mungkin dia pernah menyayangiku. lebih dari apa yang bisa orang lain bayangkan, tapi... tidak untuk sekarang."

"sehun-ssi..."

"buat apa dia mencintai orang buta sepertiku?"

"tapi, sehun-ssi..."

"percayalah, rasa yang tertinggal untukku darinya adalah rasa kasihan. aku tahu itu. walaupun mataku tak bisa melihatnya, aku bisa tahu dari caranya menahan diri untuk tak memelukku atau memegang tanganku... ia—hanya mengasihaniku."

"..."

"kau tahu, min hee-ssi? semenjak kecelakaan yang menimpa kami berdua setahun yang lalu, ia tak pernah sekalipun menyentuhku. bahkan saat aku terbaring lemah di kamar operasi, aku tak sekalipun merasakan tangannya menyentuhku. jangankan mengurusku, menyentuh tanganku saja ia kini enggan. dan hal yang lebih parah adalah kenyataan bahwa ia bahkan menggaji kyungsoo untuk datang setiap hari kesini, merawatku dan mengurus semua urusan rumah seolah ia tak peduli dengan apapun lagi.

seperti ia tak ingin berhubungan apapun denganku lagi, bahkan bernapas dalam satu ruangan denganku. dan itu—rasanya sungguh menyakitkan."

min hee memejamkan matanya erat, menghembuskan napas lelah.

di belakang sana, lu han duduk di atas sofa krem yang sehun beli empat tahun lalu dalam ekspresi sedih yang siapapun pasti takkan mampu menggambarkannya. ia menyenderkan badannya ke sofa, memejamkan mata dan merutuki dirinya sendiri yang tak memiliki kuasa untuk melakukan semua hal yang sehun inginkan.

memeluknya, memegang tangannya, menenangkannya—

karena saat sehun kehilangan kedua matanya setahun silam saat mobil mereka menabrak truk dan tergelincir hingga terbalik di jalan sepi di ujung mokpo, iapun kehilangan kedua tangannya.


author's note: tujuan sachi ngepos banyak ff adalah agar... kalian... tidak... nagih... fanfiksi home... /menangis/ /terkenyot/

#tolongtunggusachi #lagistuckide #lagiWB #maafkan #nikmatisajafanfiksilain