Blood Sweat and Tears
sequel from 'Dance Room'
Warn. Rated M! Daddy kink, is ma fav kinky ever 3
You've been warned, baby
-oOo-
"A-ahh, daddy... Hoski—ahhh! —hampir sampai..."
Hoseok meremas rambut Taehyung dengan frustasi. Lidah lelaki bersurai blonde itu terus-menerus memainkan kejantanannya yang sudah ereksi dibawah sana. Hoseok harusnya tahu itu, Taehyung akan selalu terbakar gairah apabila dirinya menari dengan pakaian kebesaran ditambah peluh diseluruh tubuh. Harusnya tadi Hoseok terus menangis kesal dan pura-pura tertidur dipelukan Taehyung. Demi apapun, Taehyung yang sudah tersulut api gairah tidak akan pernah bisa dihentikan oleh apapun. Hoseok tahu, Taehyung punya banyak cara untuk mengembalikan moodnya.
Dan Taehyung menambahkan Daddy kink dalam list tersebut.
Taehyung suka Hoseok yang out of character saat sedang kesal dan marah. Dia akan menjadi seseorang yang memiliki hati serapuh sayap kupu-kupu yang mudah untuk terkoyak. Karena, hal itu akan membuat Hoseok jatuh kedalam pelukannya, menangis di dekapannya, dan... mendesah dibawahnya. Hoseok memang setahun lebih tua daripada dirinya. Tapi, jika Jimin dan Yoongi saja bisa daddy kink, mengapa dia dan Hoseok tidak? Bahkan Taehyung dapat melakukan yang lebih hot daripada itu.
"T-tae! Ahnn!" Tubuh Hoseok melemas seketika saat mencapai puncaknya. Dadanya naik-turun meraup oksigen sebanyak mungkin dengan ratusan tetes peluh membasahi tubuhnya. Bibir merahnya mulai bengkak karena terus menyambut ciuman basah dari Taehyung. Rambut oranye-nya lepek sekali, tetapi masih tetap mengeluarkan aroma vanilla yang memabukkan untuk Taehyung. "Ckck, daddy tidak tahu jika Hoski akan sampai begitu cepat. Apakah blowjob yang daddy berikan sangat nikmat, hm?"
Wajah Hoseok merona hebat, matanya sengaja dipejamkan agar tidak terlalu terbawa suasana panas yang sudah mengudara di dance room. Menatap Taehyung di cermin saja Hoseok sudah tidak kuat, apalagi jika akan bertatapan langsung. Taehyung gemas menatap pemandangan dibawahnya. Saat ini, Hoseok benar-benar terlihat helpless sekali. Tangan Taehyung menelusup ke bagian bokong Hoseok, meremasnya dengan begitu sensual. Membuat satu desahan yang cukup nyaring memenuhi gendang telinganya. "Jawab jika daddy bertanya padamu, sayang. Apakah Hoski suka dengan sentuhan daddy? Apa yang Hoski suka dari sentuhan daddy?"
"H-hoski suka, daddy. Hoski suka sentuhan daddy. Sentuhan daddy membuat Hoski tenang. Daddy percaya 'kan?" Taehyung terkekeh gemas dan melumat bibir Hoseok. Great. Hoseok jauh lebih menggairahkan disaat seperti ini. Hoseok tidak berbohong, setiap sentuhan apapun yang diberikan oleh Taehyung adalah suatu penenang baginya. Baik dalam keadaan apapun, sentuhan Taehyung akan mampu membuatnya tenang, begitu out of character tentu saja. "Daddy selalu percaya padamu, sayang. Baiklah, sekarang apa yang ingin Hoski inginkan dari daddy? Jika Hoski menangis, daddy harus memberikannya hadiah supaya Hoski berhenti menangis. Nah, apa yang Hoski minta dari daddy?"
Sialan.
Walau Hoseok menjawab minta berhenti, pasti Taehyung tidak akan melakukannya. Lagipula, Hoseok tidak berniat menghentikan kegiatan mereka. Taehyung itu tidak kasar padanya—dengan tetap menunjukkan sikap dominannya—dan hal itu membuatnya selalu tenang. Ditambah suasana sepi dance room dan lagu Blood Sweat and Tears masih terus berputar untuk kedua kalinya. Mata Hoseok terasa berkunang-kunang karena merasakan kenikmatan, baik secara internal ataupun eksternal. Dan hal itu mampu untuk membuat kejantanannya kembali ereksi tanpa sentuhan dan rangsangan.
"H-hoski ingin daddy..." Hoseok mencicit pelan dengan suaranya yang sudah serak, akibat terlalu banyak mengeluarkan desahan. Taehyung menggesekkan hidungnya dengan hidung Hoseok. Menghujani wajah itu dengan kecupan-kecupan gemas. "Kau akan mendapatkannya—"
Peaches and cream. Sweeter than sweet. Chocolate cheeks and Chocolate wings. But neoui nalgaeneun agmaui geos. Neoui geu sweet ap-en bitter bitter.
"—sayang."
"AHN! Daddy!"
Part rapp Namjoon jika diartikan akan terdengar sangat ambigu sekali. Begitu menggairahkan orang yang sedang tersulut gairah seperti Taehyung. Sampai dirinya tidak tahan dan memasukkan kejantanannya sekali hentak dalam lubang Hoseok. "Akh—daddy, it's hurt." Hoseok menggigit bibir bawahnya, menahan sakit. Walaupun kegiatan seperti ini sering sekali dilakukan, tetapi rasanya tetap sama saja. Terasa sakit bercampur nikmat. Memberi perpaduan rasa terbaik sepanjang hidup mereka.
"Maafkan daddy, oke? Daddy tidak tahan tadi. Katakan jika Hoski sudah siap. Ugh, mengapa lubang Hoski masih terasa begitu sempit, hah? Padahal daddy sudah memasukinya berulang kali." Wajah Hoseok memerah hebat mendengar perkataan vulgar Taehyung. Hal itu benar-benar membuatnya ikut terangsang. Hoseok memejamkan matanya sebentar, meraup nafas sebanyak-banyaknya. Dengan perlahan, matanya terbuka sedikit. Terhalangi oleh sisa air mata dan gairah, membuat mata itu semakin sayu. Bibirnya terbuka sedikit dengan suara yang terdengar parau. Mengatakan bahwa dirinya sudah siap, menerima pergerakan Taehyung dibawah sana. Taehyung mengulum senyumnya, badannya sedikit menunduk untuk melumat sekilas bibir Hoseok.
Taehyung mulai menggerakkan kejantanannya didalam tubuh Hoseok. Diawali dengan gerakan yang pelan, karena sosok dibawahnya masih menggigit bibir menahan rasa nyeri. Sang dominan sengaja tidak membuka pakaian atas sang submisif. Baginya, pakaian kebesaran berwarna abu-abu itu membuat Hoseok terlihat semakin manis dan menggairahkan. Tentu saja. Taehyung 'kan, dominan yang mudah sekali terbakar gairah hanya karena melihat bahu putih sang submisif yang terekspos jelas.
Nae pi ttam nunmul, nae majimag chumeul. Da gajyeoga ga.
"Hei, saat part ini, kau terlihat seksi. Kau ingat saat kita sedang ada di M!Countdown Dance Together? Kau memperagakan gerakan Jimin dan kau melanjutkannya dengan gerakan pada part ini. Di depan semua member, di depan para staff, bahkan di depan semua orang yang menonton ini. Kau tahu, daddy rasa Hoski sekarang benar-benar nakal. Anak nakal harusnya dihukum." Hoseok mengadahkan kepalanya dan mengeluarkan desahan nikmat saat kejantanan Taehyung semakin masuk kedalam dirinya.
"T-tapi, memang begitu gerakannya. Setiap perform—ahhh—bukankah kita selalu begitu? Ahh! J-jangan disana, mhh..." Hoseok melayangkan protesnya, dibalas oleh satu hentakan disana dan lumatan panas pada bibirnya. Taehyung mendekatkan wajahnya pada wajah Hoseok, melihat betapa merahnya wajah itu, nafasnya yang tidak beraturan, matanya yang semakin sayu, dan bibir bengkaknya yang mengeluarkan suara desahan juga rintihan. "Itu beda lagi, Hoski sayang. Di acara saat itu, kau memberikan ekspresi yang begitu seksi dan aku melihat gerakanmu saat itu sangat serius. Sebenarnya, daddy ingin langsung menghukum Hoski saat itu. Tetapi, acara kita begitu banyak. Dan saat ini adalah waktu terbaik untuk memberi hukuman pada Hoski yang nakal."
Mata Hoseok terbelalak lebar, tangannya mencengkram kuat bahu Taehyung. Lelaki diatasnya itu berkata panjang-lebar dengan kejantanan yang bergerak semakin cepat di dalam lubangnya. Adrenalin Hoseok serasa dipacu dengan cepat saat mendengar perkataan Taehyung. Pikirannya sudah melayang kemana-mana, sialan. Apakah Taehyung juga akan melakukan bondage sadisme kepadanya setelah melakukan daddy kink yang sedari tadi belum selesai?
"Daddy, tolong jangan lakukan itu. Hoski—ahh—Hoski sudah sangat lelah. Angh! Aku memang bersalah, tolong maafkan aku." Hoseok mengerang dengan kalimat memohonnya yang ditujukan pada Taehyung. Dia benar-benar tidak siap melakukan permainan itu saat ini. Cukup daddy kink saja sudah membuatnya kelimpungan macam ini.
Taehyung tersenyum miring, menggesekkan pucuk hidungnya pada pucuk hidung Hoseok. Taehyung sangat suka Hoseok yang helpless. Itu adalah momen terindah baginya. "Tidak. Daddy hanya bercanda. Tujuan daddy 'kan, hanya untuk menenangkan Hoski yang sedang bersedih. Jadi, daddy tidak akan menghukum Hoski. Daddy sudah memaafkan Hoski, tenang saja. Tapi, ingat hal ini terus. Hoski yang seperti itu hukumnya ilegal. Hanya daddy yang boleh melihat Hoski seperti itu. Paham?"
"P-paham. Hoski pa—ahhh!"
Taehyung menggerakkan kejantanannya dengan konstan di dalam sana. Menggeram rendah saat dinding rektum Hoseok memberi sensasi memijat pada kejantanannya. Sangat rapat, hangat, dan basah. Kedua tangan Taehyung mengurung tubuh Hoseok dibawahnya, menatap sang submisif yang memejamkan matanya dengan linangan air mata nikmat dan desahan-desahan merdu yang terus mengudara. Taehyung tidak peduli pada lagu Blood Sweat and Tears yang sudah berputar lebih dari tiga kali. Taehyung lebih peduli pada suhu panas dance room yang meningkat drastis.
Hoseok meremas rambut Taehyung untuk menyalurkan rasa nikmatnya. Merasakan saat ujung kejantanan Taehyung tepat mengenai sweet spotnya disana. "Daddy—angh!—deeper. Please, do it faster. H-hoski sudah tidak tahan." Taehyung menyeringai mendengar permohonan Hoseok. Dalam hatinya, terbesit rencana untuk menggoda dan mempermainkan Hoseok. Tetapi, sosok dibawahnya terlihat sangat lelah dan frustasi karena gerakan Taehyung yang semakin cepat.
Taehyung tidak berkata macam-macam lagi. Dia melakukan apa yang diminta oleh Hoseok, mempercepat gerakannya dan melesakkan kejantanannya semakin dalam. Hoseok tidak bisa melakukan hal lain untuk menyalurkan segala kenikmatannya. Hanya bisa mendesah dan mencengkram kuat bahu Taehyung untuk menahan tubuhnya yang berguncang hebat semakin melemas. Baik geraman rendah ataupun erangan nikmat terus bersahut-sahutan. Sang dominan yang merasakan betapa hebat rektum submisifnya yang meremas kejantanannya di dalam sana. Lalu, sang submisif yang merasakan serangan kenikmatan bertubi-tubi dari hentakan demi hentakan di lubangnya, ditambah dengan tangan sang dominan yang mempermainkan kejantanannya. Taehyung terus bergerak mendominasi, ingin segera menuntaskan hasrat mereka masing-masing. Sampai saat hentakan ketiga mengenai sweet spot Hoseok, rasa melayang menyambut mereka.
"Ahh! Taehyung daddy!"
Teriakan nyaring Hoseok saat klimaks adalah suara paling indah yang pernah Taehyung dengar, ditambah bibir itu meneriakkan namanya dengan penuh kenikmatan. Cairan Hoseok mengenai sedikit pakaian Taehyung yang berwarna hitam—sementara itu, cairan Taehyung sudah menyembur jauh kedalam tubuh Hoseok. Dengan perlahan, Taehyung mengeluarkan kejantanannya dari dalam Hoseok, membuat sosok dibawahnya mendesah kecil. Hoseok berusaha menetralkan nafasnya seraya memejamkan matanya, merasa begitu lelah. Taehyung memakai kembali celananya dan duduk bersila disebelah Hoseok. Kedua tangan Taehyung mengangkat tubuh Hoseok dengan mudah dan memakaikan kembali ripped jeans hitam milik Hoseok dengan benar, lalu menarik Hoseok keatas pangkuannya.
"Dasar menyebalkan. Aku sangat lelah, kau tahu?!"
Suara tawa Taehyung membalas perkataan yang barusan saja ditujukan padanya. Hoseok menyandarkan kepalanya pada dada Taehyung dan melingkarkan kedua tangannya pada leher Taehyung. Tubuhnya terasa lelah sekali, dia sudah memaksakan dirinya untuk terus menari. Tiba-tiba, Taehyung menyerangnya karena tidak tahan terbakar gairah. Hoseok kesini hanya berniat untuk menyalurkan rasa kesalnya karena cibiran dari para nitizen. Dan malah berakhir seperti ini.
"Iya, hyung. Makanya, lain kali jangan menggodaku dengan pakaian seperti itu—aduh!—tidak, aku hanya bercanda. Lain kali, jika kau merasa kesal atau semacamnya, ceritakan saja semua masalahmu padaku. Jangan paksakan dirimu seperti itu. Kau mengerti, hyung?" Hoseok hanya bergumam malas mendengar perkataan Taehyung. Matanya terasa berat menahan kantuk dan mulutnya menguap kecil. Dia benar-benar lelah. Taehyung yang menyadari hal itu, segera memberi Hoseok pelukan hangat. Mengelus rambut lepek Hoseok dengan lembut, sesekali menghirup aroma vanilla yang tetap menguar memabukkan dari tubuh Hoseok.
Tubuh dipelukan Taehyung semakin tenang saat tangan itu beralih untuk memberi usapan di punggungnya. Hoseok jatuh terlelap dengan wajah lelah, nafasnya sudah teratur, dan dari mulutnya mengalun dengkuran halus. Tangannya beralih untuk mengusap dahi Hoseok yang dibasahi peluh. Dalam hati, gumaman mengutuknya pada nitizen yang telah membuat Hoseok menangis sedikit menguap. Dalam hatinya, Taehyung berharap semoga Hoseok melupakan cibiran sialan dari para nitizen itu. Taehyung tersenyum kecil dan mengecup bibir Hoseok yang sedikit terbuka.
"Aku mencintaimu, Hoski hyung."
-E N D-
[saya rasa ini sudah melenceng dari plot awal :""]
[kalau nulis netnot suka kebawa suasana, maaf]
[maaf jika terlalu eksplisit atau apapunlah itu]
[saya suka daddy kink, sangat :v]
[terimakasih sekali buat yang sudah review]
[ternyata banyak yang sulit menemukan Hoski sebagai uke. Sama, saya juga]
[saya cinta kalian semua :*]