Night

saat ini sekolah sedang mengadakan camping di area sekolah untuk merayakan malam halloween.

Masing masing kelas dibagi menjadi 8 kelompok. Dengan misi mengitari area sekolah sesuai petunjuk untuk mencari kertas gulungan sebanyak banyaknya. Tentu saja tidak mudah bagi mereka karna area sekolah yang sangat luas dan begitu banyak ruangan disana. Terlebih lagi sudah pasti banyak jebakan di setiap ruangannya.

Setiap kelompok yang mendapatkan lebih banyak kertas gulungan akan mendapat hadiah dan terbebas dari remedial saat Ujian akhir semester nanti.

Kelompok Jimin terdiri dari.

- Jimin

- Taehyung

- Youngjae

- Daehyun

- Jinyoung

- Rose

- Lisa

- Jisoo

Mereka berjalan beriringan di koridor yang sangat gelap dan hanya dibantu dengan sebuah lilin yang berukuran sedang.

"Kenapa banyak sekali ruangannya astagaa" Gadis bernametag Rose terlihat frustasi melihat begitu banyak pintu yang ada disekelilingnya.

"Berapa yang sudah kita dapat?"

"5, kita baru dapat 5 dan waktunya tinggal 30 menit lagi sedangkan masih banyak ruangan yang belum kita datangi" Youngjae menatap teman temannya gelisah. Karna mungkin kelompok mereka mendapatkan kertas gulungan yang paling sedikit dibandingkan kelompok lainnya.

"Kita berpencar. Beberapa dari kita akan memasuki ruangan yang berbeda untuk mempercepat waktu" Perintah Daehyun hanya dibalas anggukan dari teman temannya. Lalu mereka segera berpencar memasuki ruangan berbeda beda.

.

.

Jimin dan Taehyung berpegangan erat melewati koridor yang sangat gelap hanya dengan sebuah senter yang diam diam Taehyung sembunyikan di kantong jaketnya. Karna sebenarnya dalam misi ini sama sekali tidak diperbolehkan membawa dan menggunakan alat penerangan kecuali lilin yang sudah disediakan oleh panitia.

Saat ini mereka berdua sudah mendapatkan 3 kertas gulungan. Dan mereka sekarang sedang mencari anggota kelompok mereka yang lain sekaligus mencari kertas gulungan terkutuk itu. Tanpa menyadari ada seseorang yang memperhatikan mereka dan mengikuti mereka secara diam diam.

"Aku benar benar akan mengutuk siapapun yang mengusulkan misi bodoh ini" Jimin mengusak surainya frustasi dengan satu tangannya yang bebas sedangkan tangan yang satunya masih setia berpegangan erat dengan lengan Taehyung.

"Guru pucat itu yang membuat permainan konyol ini, bahkan ini hanya kertas kosong yang digulung dan diikat lalu disembunyikan dimana mana" Taehyung menatap horror kertas gulungan yang sedari tadi dia pegang.

"ungh, Tae.. itu ruangan apa?" Jimin menatap lurus pintu yang berada beberapa meter dihadapannya.

"Sepertinya itu gudang Jim" Jimin merinding. Pegangannya pada lengan Taehyung semakin erat.

"Tae-ah.. kita kembali saja yaa"

"Tidak Jim, Aku yakin disana banyak kertas gulungan itu"

"Tapi Tae.. kau tau cerita yang pernah beredar disekolah tentang gudang ini kan Tae.." Jimin menatap gelisah ruangan dihadapannya. Keringat dingin sudah mengalir di pelipisnya. Wajahnya memucat. Jantungnya berdetak kencang.

"Cerita apa? maksudmu tentang petugas kebersihan yang ditemukan meninggal disini dengan mata yang tercongkel keluar?" Jimin menyikut perut Taehyung hingga membuat pemuda itu meringis pelan.

"Sudahlah kita masuk saja, waktu kita tidak banyak" Taehyung menarik Jimin untuk mengikutinya masuk kedalam ruangan itu.

Didalam terasa pengap dan gelap. Debu debu berserakan diman mana. Tapi hal itu tidak membuat kedua pemuda itu berhenti mencari kertas gulungan.

"Aku tidak menemukan apapun Jim, bagaimana denganmu?"

"Aku tidak menemukan apapun"

"Aku juga tidak melihat apapun"

Karna tidak mendapatkan apapun Jimin dan Taehyung memutuskan keluar dari ruangan itu. Lalu segera berlari menjauh dari ruangan itu.

Tiba tiba ada seseorang yang menarik Jimin dan menghimpit tubuh mungilnya didinding. Baru saja Jimin ingin berteriak bibirnya sudah dibungkam dengan sebuah bibir yang terasa sangat familiar bagi Jimin.

"H-hyungh" Jimin melengguh tertahan, lalu melingkarkan tangannya dileher pemuda yang kini sedang menikmati manisnya bibir Jimin.

Tak lama kemudian pemuda itu melepas tauatan bibir keduanya. Tangannya bergerak lembut membersihkan sisa saliva dibibir menggoda Jimin.

"Apa yang hyung lakukan disini?" Jimin menatap bingung Yoongi hyungnya yang seharusnya saat ini berada di aula sekolah.

"Aku mengikutimu, aku lupa jika kau tidak suka dengan permainan seperti ini, Jadi aku mengikutimu untuk menjagamu baby.." Yoongi memberikan kecupan kecupan ringan diwajah manis kekasihnya.

"Dan saat ini aku menginginkanmu"

"Eunghhh" Yoongi menjilat dan melumat mesra telinga Jimin yang terlihat memerah. Jimin bergerak gelisah diantara dinding dan juga tubuh Yoongi yang menghimpit tubuhnya. Tanpa sengaja lutut Jimin mengenai sesuatu yang mengembung dibalik celana kekasihnya hingga membuat kekasihnya mengerang.

"Shit. Park Jimin. Ayo pulang" Yoongi langsung menarik tangan Jimin pergi keluar gedung sekolah berjalan cepat menuju mobil Yoongi yang terparkir rapih di basement dan segera melajukan ke apartemen mereka.

.

.

.

.

Sesampainya di apartemen mereka. Yoongi segera mengunci pintu dan menghempaskan tubuh mungil Jimin di ranjang lalu mengunci tubuh Jimin dibawah tubuhnya.

Yoongi meraup bibir menggoda Jimin melumatnya dengan kasar sambil menggesekkan ereksi keduanya yang sudah terasa sesak. Tangannya ikut bekerja

melepaskan kancing seragam Jimin lalu membuangnya kesembarang tempat.

"A-ahhh hmmphh"

"A-akhhh hyunghhh" Ciuman Yoongi kini turun ke leher Jimin. Menjilat dan menghisap leher mulus Jimin meninggalkan banyak tanda kemerahan di permukaan kulit Jimin.

Tangan kanan Yoongi bergerak memelintir dan menarik nipple Jimin yang sudah tegang. Yoongi menurunkan ciumannya ke dada Jimin lalu menggigit dan menghisap nipple Jimin lainnya yang sempat terabaikan.

"Hyuunghh aahhh" Jimin bergerak gelisah dibawah tubuh Yoongi. Keringat telah membasahi pelipisnya. Wajahnya memerah membuat Jimin terlihat semakin sexy dimata seme manapun tapi sayangnya hanya Yoongi yang dapat menikmati manisnya tubuh Jimin.

Yoongi menghentikan gerakannya dan menatap lembut kekasihnya yang hanya dibalas tatapan sayu dari Jimin. Tangan mungil Jimin kini bergerak melepas kancing kemeja Yoongi lalu membuang kemeja Yoongi kesembarang tempat.

Jimin mendudukan dirinya dihadapan Yoongi dan mulai menggigit dan menjilati leher Yoongi mencoba membuat beberapa tanda kemerahan disana. Sedangkan Yoongi mulai melumat mesra telinga Jimin sesekali membisikkan kata-kata Cinta kepada kekasihnya.

Jimin mendorong tubuh Yoongi hingga dia berada diatas tubuh Yoongi.

"Hyung bolehkah aku menikmati milikmu?" Tangan Jimin bergerak mengusap ereksi Yoongi dibalik celana panjang yang Yoongi gunakan.

"Mhhh lakukan sesukamu anak nakal" Jimin merambat turun lalu melepas celana panjang dan cd Yoongi dengan cepat lalu membuangnya ke lantai.

Wajah Jimin merona merah saat junior Yoongi mengacung tegak didepan wajahnya. Tangan mungilnya bergerak meremas dan men-shake junior Yoongi dengan tempo cepat.

"Aahhh Jiminieehh" Jimin mulai memasukan junior Yoongi ke dalam mulut hangatnya, mengulum dan menghisapnya seperti lolipop dengan rakus hingga membuat Yoongi sedikit kewalahan.

"Akhh Jiminhhh.. kau pintar babyhh.. " Jimin menaik turun kan kepalanya bergerak meng in out kan junior Yoongi yang sudah mulai membesar didalam mulut hangatnya.

"Jiminhhh" Yoongi mencapai klimaksnya didalam mulut hangat Jimin. Menumpahkan semua cairan cum nya didalam mulut Jimin. Karna saking banyaknya hingga membuat Jimin tersedak.

Yoongi membalik posisi mereka, Mengunci tubuh Jimin dibawah tubuhnya. Mengecup dan menggigit bibir bengkak Jimin.

"Kau bahkan belum melepas celanamu baby"

"Tolong lepaskan hyung"

"Dengan senang hati baby" Tangan Yoongi bergerak melepas celana panjang dan juga cd yang Jimin pakai. Lalu membuangnya ke lantai.

Yoongi menarik tangan Jimin dan mendudukan Jimin di atas pangkuannya dengan posisi membelakangi tubuhnya. Jimin bergerak gelisah saat Yoongi melebarkan kaki Jimin. Ingin rasanya Yoongi memotret Jimin dalam keadaan menggoda seperti ini

"H-hyungieehh A-ahhhh" Yoongi memasukkan Jari telunjuk dan tengahnya ke dalam hole hangat Jimin sekaligus. Lalu meng in outkan jarinya dengan tempo cepat.

"Y-yoongi hyunghhh ngghhh" Tangan kiri Yoongi yang bebas ikut bergerak untuk men shake junior Jimin dengan tempo cepat. Bibir Yoongi menciumi tengkuk dan bahu Jimin yang sudah dipenuhi tanda kemerahaan buatannya.

"Ouhhhh H-hyunghh i wanna cum eunghhh" Jimin semakin menyandarkan tubuhnya di dada Yoongi dan menggelengkan kepalanya kuat, lalu mengeluarkan cairannya memenuhi ranjang dan juga tangan Yoongi.

Dengan cepat Yoongi kembali menghempaskan tubuh Jimin dan menindihinya dibawah tubuh Yoongi.

Tangan Yoongi bergerak meletakkan bantal dibawah butt Jimin lalu melebarkan kaki Jimin dan mengarahkan juniornya untuk masuk kedalam hole hangat dan sempit Jimin.

"Akhhh Hyunghh" Yoongi melesakkan juniornya ke dalam hole Jimin dalam sekali hentakkan dan langsung bergerak dengan tempo cepat hingga membuat Jimin kewalahan dan mendesah keras.

"Aahhh hyunghhh.. There.. ngghhh.." Tak sulit bagi Yoongi untuk menemukan titik kenikmatan Jimin. Junior Yoongi terus menghantam hole hangat Jimin dan menumbuk titik yang sama berkali kali hingga mereka mencapai kenikmatan mereka bersama.

End

maap itu gajelas wkwk :'v maap juga klo ada yg typo atau semacamnya. Sesungguhnya aku hanya manusia biasa :'

Adakah yg ngerasain janggal dari ff ini?

see you