Tittle: I Miss You (Up All Night)
Author: BabyLyi
Tukang Revisi: MarbleHazel
Pair: VKOOK, TAEKOOK.
Slight! NamJin, MinKook.
Rating: little bit M;)
Genre: Romance, Hurt/Angst.
Disclaimer: FF ini murni pemikiran Lyi, dengan sentuhan sentuhan nista MarbleHazel. BTS milik BigHit, Tae milik orangtuanya, Kookie milik Tae.
WARNING!
Just a little bit nc inside! don't like don't read.
WARNING!
Kata-kata yang di Bold dan Italic adalah lirik dari lagu Lee Hi – Up All Night
Yuhuu imback~
Lyi ganti dn? Hooh ganti. Tapi tetep panggil Lyi ae kay.
.
Aku tidak merasa baik.
Kurasa aku harus pergi ke rumah sakit.
Taehyung meremas rambutnya kesal. Ia merasa kepalanya sakit, ingin rasanya ia memakai obat bius ataupun semacamnya.
Hari ini ia melihat kelinci kecilnya tersenyum.
Hari ini ia melihat kelinci kecilnya tertawa.
Hari ini ia melihat kelinci kecilnya bahagia.
Dan, hari ini ia melihat kelinci kecilnya,
Bersama pria lain.
.
Terulang lagi, aku memikirkanmu sepanjang malam.
Bahkan saat aku menutup mata,
Aku hanya melihat wajahmu.
Taehyung kembali meremas rambutnya, merasa kesal karena ia kembali mengingat seseorang yang tidak sepantasnya untuk diingat.
Taehyung menghela nafas pelan sambil membaringkan tubuhnya di kasur. Ia menatap nanar langit-langit kamarnya yang dipenuhi oleh berbagi macam foto berukuran kecil sampai besar.
Foto Jeon Jungkook.
Terpikir kembali semua perkataan Yoongi padanya tadi siang.
.
"Hei, anak itu memperhatikanmu lagi."
Taehyung tau betul siapa yang sedang dibicarakan oleh Yoongi. Tetapi ia lebih memilih untuk berpura-pura tidak tau.
Karena disana ada Jeon Jungkook. Disana ada pria bergigi kelinci yang sedang bersembunyi di bilik toilet kampusnya. Taehyung tau.
Taehyung tau disana ada Jungkook karena sepatu adidas putih kesayangannya terlihat menyembul dari balik pintu itu.
Taehyung tau sepatu itu adalah sepatu kesayangan Jungkook karena itu adalah pemberiannya di hari ulang tahun Jungkook yang ke-19.
.
"Dia memperhatikanku? Astaga, harusnya dia tidak melakukan itu. Itu bisa membuat Joy kesayanganku marah. Ya, tapi tak apa jika Joy marah, dia semakin cantik kkk~"
Taehyung menjawab pertanyaan Yoongi dengan berpura-pura sedang dimabuk cinta, karena ia tau, Jungkook akan mendengarnya.
Taehyung sengaja menjawab Yoongi dengan perkataan itu karena dia sering mengatakan bahwa Jungkook akan berkali-kali lebih cantik ketika marah.
.
"Aku dengar ia diincar banyak pria, apa kau baik-baik saja?"
TIDAK! SAMA SEKALI TIDAK!
Taehyung hampir meninju kaca didepannya saat tau bahwa kelinci miliknya diincar banyak pria.
Taehyung hampir meninju semua pria yang berani melirik Jeon Jungkook.
Dan Taehyung hampir meninju dirinya sendiri karena memikirkan hal itu.
.
"Aku menyuruhmu berhenti bermain-main saat kau bersama Jungkook, dia masih polos, dia tidak tau apa-apa, tidak seperti Joy, dia hanya me-"
Jungkook masih polos dan dia tidak boleh dipermainkan.
Tidak seperti Joy, dia hanya me-manfaatkanmu.
Taehyung tau semua itu. Dan ia lebih memilih untuk berpura-pura tidak tau apapun.
.
"Kau membencinya?"
Taehyung membencinya. Membenci bahwa ia terlalu mencintai Jeon Jungkook.
.
Aku ingin menutup mataku sedikit saja tetapi,
Mimpi buruk tentangmu akan menemukanku.
Taehyung menggeram. Untuk beberapa jam kedepan, bisakah ia beristirahat sebentar? Keluar dari semua hal tentang Jeon Jungkook.
Taehyung menyerah-memejamkan matanya perlahan. Dan bisa dipastikan malam ini pun, ia akan melihat Jeonnya lagi.
.
Aku akan dimarahi.
Mereka akan bertanya apa yang kulakukan sepanjang malam.
Taehyung terbangun karena merasakan guncangan pada bahunya. Ia mengerjapkan mata beberapa kali-menyesuaikan cahaya yang masuk melalui indra penglihatnya.
"Kim Taehyung kau harus bangun, sekarang." Suara dingin yang memenuhi pendengarannya membuat Taehyung sepenuhnya sadar. Ia melihat kedua sahabatnya sedang menatapnya dengan pandangan iba.
"Ada apa?" Tanya Taehyung. Ia mengerutkan keningnya binggung.
"Kenapa?" Taehyung akhirnya bersuara setelah tidak mendapatkan jawaban apapun.
Yoongi yang pertama menyadari bahwa mereka hanya diam sedari tadi mulai mendecakan lidahnya. "Kau menyedihkan." Lanjutnya diiringi oleh anggukan yang lainnya.
"Apa aku membuat kesalahan?" Tanya Taehyung lagi-sungguh ia tidak mengerti mengapa tatapan teman-temannya bertambah iba seperti rumahnya sudah kemasukan maling atau ia sedang mangalami kebakaran.
"Tidak, tidak, kau tidak melakukan kesalahan apapun." Namjoon akhirnya mengeluarkan suara setelah mengontrol wajahnya.
"Kau berkelahi? Kau mempunyai masalah? Apa terasa sakit? Kenapa kau berkelahi? Apa kau dirampok? Kenapa-hei kenapa tubuhmu bau alkohol? Jawab aku Taehyung!" Pertanyaan bertubi-tubi dilayangkan oleh Hoseok yang baru masuk ke dalam kamar Taehyung.
"Aku tidak berkelahi." Jawab Taehyung mantap, ia ingat kemarin malam ia minum-minum sedikit-menghilangkan rasa kesalnya, tapi untuk berkelahi ia yakin ia tidak melakukan hal bodoh semacam itu-ia tidak dalam mood untuk berkelahi lebih tepatnya.
.
Karena malamku tanpamu,
Terasa seperti pagi bagiku.
Yoongi menekan sudut bibir Taehyung yang membengkak dan mendapat erangan kesakitan dari sang empunya. "Kau masih payah dalam hal berbohong, bocah."
"Aku bukan bocah!" Sentak Taehyung tidak setuju dengan perkataan yang dilayangkan Yoongi barusan. Mendapat kerlingan mata dari yang lebih tua, Taehyung pun meringis kesal. "Sungguh, Aku tidak mengingat apa-apa."
Namjoon menghela nafasnya pelan. Ia menatap langit-langit kamar Taehyung. "Kurasa kau harus mulai melepasnya, Tae." Ucap Namjoon menatap Taehyung serius.
Taehyung kembali merebahkan tubuhnya dikasur. Melihat senyum indah Jungkook terpajang manis disana, ada beberapa foto mereka berdua, tetapi kebanyakan foto disana adalah foto Jungkook.
.
Aku terlalu lelah untuk merasakan lelah,
Terlalu sakit untuk merasa kesakitan.
"Ayo pergi." Ajak Namjoon melihat Taehyung yang sudah bersiap untuk tidur-lagi.
Hoseok yang sudah lelah menanyakan Taehyung akhirnya hanya menerima keputusan yang paling tua.
"Aku ikut." Mendengar suara decitan kasur Taehyung membuat mata Hoseok berbinar senang. Hoseok langsung merangkul bahu Taehyung saat pria itu selesai menggunakan jaketnya.
.
Taehyung menyesap caffein yang ada dalam minumannya dengan tenang, sesekali tertawa bersama yang lainnya ketika mendengar lelucon Hoseok. Ia berharap harinya akan tenang seperti ini, harinya akan cerah seperti ini bersama teman-temannya.
Tetapi Tuhan tidak mengizinkannya.
.
Tapi pagiku tanpamu,
Hanyalah kegelapan bagiku.
Matanya menangkap pria bersurai coklat berada di seberang cafe tempatnya berada, pria itu kelihatan seperti sedang menunggu seseorang karena sedari tadi dia selalu melihat jam yang bertengger manis di tangan kirinya-hanya sekedar mengeceknya lalu menurunkan kembali tangannya.
Dan benar, pria itu langsung tersenyum ketika orang yang mungkin sedari tadi ditunggunya datang, pria dengan surai perak mengacak rambut yang lebih muda, memberikan ciuman hangat pada pria bersurai coklat itu-mungkin jika yang lebih muda tidak memukul kecil dadanya si perak tidak akan melepaskan panggutannya begitu saja. Pria bersurai coklat itu begitu kelihatan bahagia-Jeon Jungkook begitu kelihatan bahagia bersama Park-sialan-Jimin.
Taehyung tanpa sadar sudah menggebrak meja, membuat ketiga sahabatnya menatapnya heran sekaligus takut. "Ada apa, Tae?" Yoongi tidak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini, apakah Taehyung sedang kerasukan setan? Yoongi memang tau sebagian diri Taehyung tidak disini-Taehyung selalu melamun sedari tadi, tapi melihatnya menggebrak meja seperti kalah taruhan itu menyeramkan.
"Tidak, tidak ada apa-apa." Taehyung memberikan cengiran kotaknya sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
Setelah sahabat-sahabatnya itu sibuk kembali dengan obrolannya, Taehyung mendongakan kepalanya-melihat Jungkook yang sekarang sedang menatapnya juga lalu segera memalingkan wajahnya ke arah lain. Ingin sekali Taehyung berteriak untuk memanggil Jungkook-menyuruhnya untuk segera menjauh dari Park Jimin-menghukumnya karena dengan seenaknya memberikan bibir manisnya kepada orang lain-mengikatnya di ranjang dan bercinta sampai pagi-
Tapi tidak, Taehyung tidak bisa melakukan itu, karena Taehyung tau, dan sangat tau bahwa,
Jeon Jungkook sudah bukan miliknya lagi.
.
Karena aku tidak bisa tidur tanpamu.
Setelah memutuskan dengan matang, Taehyung akhirnya mencopot semua foto Jungkook dari langit-langit kamarnya.
Menyimpan semua barang peninggalan Jungkook di kardus, dari sandal yang ditinggalkan Jungkook di apartemennya sampai baju dan hoodie pemberian pria bergigi kelinci itu.
Taehyung meletakkan kardus itu dibawah kasurnya, terpikir olehnya untuk membuang semua barang itu, tapi Taehyung segera mengurungkan niatnya. Ia hanya berharap, masih berharap bahwa pemuda kelincinya akan kembali. Jeon Jungkook akan kembali kepelukannya, walaupun Taehyung tau, itu tidak mungkin terjadi.
Taehyung membaringkan tubuhnya di kasur-merasa kosong saat melihat langit-langitnya sudah tidak terisi oleh senyum Jungkook. Taehyung tertawa miris, ia harus bisa melupakan Jungkook. Pemuda kelinci itu dengan mudahnya mendapatkan kebahagiaan bersama Park Jimin, dan Taehyung pun seharusnya bisa mendapat kebahagiaan dengan bersama Joy.
Tapi disisi lain Taehyung tau, itu tidak akan terjadi.
.
Karena aku tidak bisa hidup tanpamu
Aku membutuhkanmu disisiku.
Taehyung terbangun dengan peluh membanjiri tubuhnya. Ia mengelap dahinya dengan punggung tanggan, mimpi apa dia barusan? Taehyung tidak mengingat apa-apa.
Taehyung menggigil merasakan udara pagi menusuk tubuhnya. Tangan Taehyung mulai bergerak mencari kehangatan yang seharusnya berada disebelahnya, tapi nihil.
Ia hanya menemukan gulingnya tergeletak begitu saja. Taehyung mendengus menyadari bahwa ia sedang mencari-cari Jeon Jungkook.
Pria yang dulu selalu ada setiap Taehyung membuka matanya di pagi hari. Taehyung akan dengan sengaja memeluk kelincinya sampai kehabisan nafas lalu terbangun dari tidurnya-merengek meminta waktu lebih untuk tidur karena saat malam Taehyung tidak memberikan istirahat yang cukup kepadanya.
Lalu dengan senang hati Taehyung akan memperhatikan kelincinya yang tertidur sampai ia membuka matanya kembali.
.
Berfikir bahwa aku hilang tanpamu.
Taehyung menghela nafas berat menyadari betapa bodohnya ia kembali mengingat Jeon Jungkook.
Taehyung mulai membuka ponselnya, melihat akun Line-nya, 584 pesan dari CleverJoy. Apa-apaan wanita ini, dia seperti seorang stalker gila.
Tidak ingin membuka pesan itu, Taehyung akhirnya memutuskan untuk melihat Timeline-nya dan la langsung dihadapkan oleh kiriman yang membuat ponselnya hampir rusak karena dibanting oleh sang pemilik ponsel itu.
Kookie Jeon 7 minute ago
Says: "I love you from the moon to the back, Park Jimin."
Taehyung akan memuntahkan semua isi perutnya jika saja yang mengirim kata-kata itu bukanlah Jeon Jungkook, tetapi ia ingin sekali meninju si-sialan-Jimin karena mengambil tempatnya pada kiriman Jungkook.
Taehyung melemparkan ponselnya pada sisi lain tempat tidur-memilih untuk tidak membuka ponselnya karena mungkin akan membuat kepalanya tambah sakit.
Menghela nafas mungkin akan menjadi kebiasaan baru Taehyung karena sekarang ia kembali melakukan hal itu. Sambil menatap nyalang ke depan Taehyung mulai bergumam.
Jeon Jungkook, apakah kau akan kembali padaku?
.
TBC
.
Lyi ga bacot?
Ngga, lagi pake hotspot orang ini:'