Hoggy Warty Hogwarts
written by sebeuntiin
ix. EPILOG: sorting hat
Oh, Hogwarts! Sekolah yang penuh dengan anak muda penuh mimpi. Dan sihir. Mari kukenalkan diriku, tetapi sebenarnya kalian tidak perlu tahu namaku siapa. Aku suka saja melihat anak-anak kecil yang muda dan polos, belum tahu apa-apa kebusukan dunia sihir, dipilih menuju asramanya masing-masing. Tiga belas orang, akan aku jelaskan asal-usul mereka. Tidak perlu penasaran mengapa aku tahu masa lalu dan masa depan mereka. Sudah kubilang—kalian tidak perlu tahu aku siapa.
Yang pertama—Seungcheol Choi. Nama yang bagus! Sangat khas asia sekali. Aku ingat dia berterima kasih kepadaku ketika aku memuji namanya. Dengan segala keberanian dan keaktifan dan kesolidaritasnya, seharusnya dia lebih cocok masuk Gryffindor. Hei, tetapi Slytherin juga bisa memproduksi pemimpin yang ambisius, sangat cocok dengan jiwanya. Ketika dirundung masalah, dia cenderung melarikan diri, hei, itu pengecut, tetapi aku akui dia memang punya rencana yang lebih licik setelah dia kabur. Contoh? Dia membawa lari pacarnya selama beberapa minggu dari rumah, sebelum dengan berani menemui orang tuanya dan meminta maaf, tetapi mengatakan beberapa dari kelemahan mereka supaya agak impas sedikit. Hei, aku juga tahu tentang koleksi kartu asrama Slytherinnya. Lantas tunggu apa lagi? Si topi seleksi langsung meneriakkan dengan lantang, Slytherin katanya.
Karena suka menindas Lee Chan dalam bentuk 'kasih sayang' dan suka iseng curang kalau sedang bermain, Jeonghan Yoon dibilang lebih cocok masuk Slytherin. Anak-anak yang kenal dia sebelum masuk Hogwarts meneriakkan 'Slytherin! Slytherin!' ketika anak itu maju menerima topi seleksi. Cuma gara-gara si topi itu merasa Jeonghan tidak cocok jadi Slytherin, lantas menendangnya ke asrama yang 180 derajat beda total. Apa? Gryffindor. Awalnya banyak yang tidak percaya. Hingga ada satu kejadian dimana kelasnya tersandung masalah penindasan sehingga beberapa guru marah besar pada mereka. Jeonghan maju dan berteriak, "Saya! Saya bisa memberikan anda memori saya." Luar biasa. Melalui pensieve ketahuan kalau memang terjadi penindasan. Setelah itu Jeonghan mengalami penindasan minor di snii dan di sana, tapi dia mengatasinya like a boss. Tepuk tangan, kawan? Catatan tambahan di sekitar situ lah Seungcheol jatuh cinta pada Jeonghan.
Jisoo 'Joshua' Hong cerdas terbawa hobinya membaca dan matanya yang observan. Punya pacar yang lebih muda, sebenarnya Jisoo juga bisa masuk Hufflepuff karena dia sabar dalam menangani Seokmin yang agak lemot—bodoh—. Di tahun mendatang Jisoo menghadapi kesulitan masuk departemen Auror karena fisiknya tergolong mungil untuk petugas yang akan melawan sihir hitam. Dia juga ditubruk tubi-tubi oleh kondisi finansialnya yang sewaktu-waktu bisa ambruk karena Lee Seokmin, pacarnya itu susah cari kerja karena tidak ikut ujian. Huh. Siapa suruh? Tapi memang anak ini cerdas, dia mengambil pelajaran dari semua masalah yang membombardirnya. Si topi itu sepertinya sudah tahu nilai dasar Jisoo—lantas saja dia memasukkan Jisoo ke Ravenclaw.
Junhui Wen itu... tipikal cowok yang bakal banyak penggemarnya. Bawaan punya adik perempuan yang jauh lebih muda darinya, dia jadi suka menggendong Jihoon kemana-mana (loh, memang Jihoon adik perempuannya?) meski ada risiko nanti dipukul. Junhui dikenal sebagai judging man karena biasanya kalau Jihoon dan Seungcheol mulai sengklek dia cuma menonton dengan muka menilai khas ibu tiri. Junhui itu darah murni. Dia seharusnya tidak begitu bangga bila kedapatan pacaran dengan Minghao yang half-blood, terutama disini dia perannya sebagai penduduk asrama yang sangat ketus kalau berhadapan dengan half-blood dan muggle. Junhui memergoki Minghao pernah ditindas karena pacaran dengan seorang Slytherin. Sebagai gantinya, esok hari Junhui keliling sekolah sambil menggandeng tangan Minghao dan menyatakan dengan bangga kalau dia senang Minghao mau jadi pacarnya. Itu (amat) memalukan, tapi, yah, Junhui punya karakteristik bangga, ambisius dan jahil yang tumbuh di dalam dirinya. Dia anak Slytherin.
Soonyoung 'Edward' Kwon berisik sekali ketika saat-saat dimasukkan ke asramanya. Dia memang tidak berceloteh langsung, tetapi memohon-mohon di dalam hati supaya dimasukkan ke Slytherin. Siapa sangka, ternyata Soonyoung Kwon ini dulunya punya teman-teman lebih tua di kompleks penyihir yang lama, yang merupakan Slytherin. Melihat teman-temannya yang pamer kedua orang tua mereka penyihir hebat dari berbagai muasal, Soonyoung ikutan berbohong bahwa dia penyihir darah murni, mengabaikan fakta bahwa ibunya adalah muggle. Si topi seleksi itu meneriakkan identitas kedua orang tuanya di aula besar, lalu memasukkannya ke asrama Gryffindor. Teman-teman Soonyoung sangat murka waktu itu, sehingga kata mudblood langsung keluar dari mulut mereka tanpa pikir panjang. Oh, anak yang malang! Dia ditindas dengan sebegitunya hingga pulang dengan muka babak belur. Sang ayah yang waktu itu melihatnya, hanya diam setelah mengobati mukanya. Di pangkuan Soonyoung diletakkan tangannya yang besar dan mulai menceritakan keberanian-keberanian asrama Gryffindor. Di saat Soonyoung berhasil berbicara kepada mereka, meski pulang dengan wajah terluka, tetapi dia merasa lega. Setelah itu, Soonyoung pindah kediaman menuju dunia muggle. Oh, aku sudah bisa melihat masa depannya sebagai seorang Gryffindor yang mengajari anaknya dengan keberanian.
Wonwoo Jeon memohon-mohon, menangis-nangis supaya bisa dimasukkan ke dalam Slytherin bersama dengan pujaan hatinya, Seungcheol! Ketika aku melihat wajahnya saat dia dimasukkan ke Ravenclaw, sepertinya dunianya sudah terbelah dua. Wajar saja sih. Saking tidak sukanya pada asramanya itu, Wonwoo melewatkan satu-dua minggu tanpa berbaur kepada teman-temannya yang seasrama. Dia ingin sekali masuk Slytherin. Tapi memang, hatinya tahu benar kalau dia memang dimiliki oleh Ravenclaw—bukan Kim Mingyu, belum—dia memiliki karakteristik suka membaca membuatnya mudah belajar. Wonwoo nanti akan dilamar menjadi penulis Daily Prophet, jangan bilang-bilang!
Jihoon Lee dibesarkan savage, sudah turunan dari keluarganya. Dan sedikit tsundere. Apa lagi kata yang dibutuhkan? Semuanya sudah diceritakan di kisah cinta dia dengan pemuda Kwon itu. Slytherin!
Ada yang sudah pernah cerita Lee Seokmin sulit cari kerja? Oh, aku sudah pernah bilang ya? Kurasa di situ sifatnya Gryffindor Seokmin mulai muncul kuat. Waktu itu dia sangat ketakutan karena teman-temannya beranjak sukses, berkeluarga, dia sendiri yang melekat pada uang orang tuanya seperti parasit karena menganggur terlalu lama. Seokmin awalnya sangat depresi—mengurung diri di kamar dan memaki diri sendiri karena dia sungguh tidak berguna, menurutnya. Tiba-tiba saja, dia menemukan buku biografi Godric Gryffindor yang selama ini dielu-elukannya, dijadikan tapak langkahnya. Benar, Seokmin dari dulu mengidolakan Godric Gryffindor. Seokmin menemukan keberanian yang selama ini terkubur, berakhir mendapatkan kerja atas usahanya sendiri.
Mingyu Kim dibesarkan di dalam keluarga yang menjunjung tinggi loyalitas dan kesabaran, rasanya tidak heran kalau dia masuk ke Hufflepuff. Rumahnya dipenuhi dengan bulu-bulu hewan yang dipelihara keluarganya. Hufflepuff merupakan asrama yang cocok untuknya, well, Mingyu sudah ketahuan memelihara sifat kerja kerasnya dari paling awal sekali. Hanya dia yang tidak mengomel kalau pekerjaan rumahnya disalin ulang—pasrah saja anak itu. Sifat ini kembali muncul dalam perjalanan menunggu Wonwoo menyukainya balik. Ini rahasia, tapi sebenarnya Mingyu itu lumayan populer—wajahnya ganteng dan kulitnya eksotis. Dia tahu ada adik kelas yang suka padanya, Mingyu bisa beralih kapan saja, tapi dia setia menunggu Wonwoo. Yah... Hufflepuff!
Minghao Xu itu lebih cocok Slytherin, iya nggak sih? Dia juga savage, persis seperti Jihoon hanya kurang adegan kekerasannya saja. Tapi ada satu cerita—yang bahkan Junhui takut menyinggungnya—satu alasan paling kuat. Minghao berteman dengan satu anak ini yang diketahui asramanya di Slytherin. Gara-gara dianggap aneh, temannya itu ditindas oleh kakak kelasnya yang seasrama. Awalnya Minghao tidak tahu tapi ketahuan juga. Sebenarnya waktu itu Minghao punya pilihan untuk kabur karena dia mengintip—melihatnya tidak sengaja. Minghao lari seperti orang kesetanan, bukan menjauhi, tetapi mendekati dan memilih untuk ikut dipukul sebagai ganti temannya. Hari itu temannya menangis di samping Minghao yang berbaring di Hospital Wing. Keesokan harinya dia pindah. Cinta pertama Minghao. Loyal—kurasa si topi melihatnya dan memutuskan mendorong Minghao ke Hufflepuff.
Seungkwan Boo jauh-jauh datang dari Korea Selatan sehingga dia yang paling cengeng dan gampang sekali menangis kalau sudah menyebut-nyebut keluarga. Sikapnya itu kurang cocok untuk masuk ke Gryffindor, tapi dia toh masuk juga. Aku kurang ngerti sama keputusan si topi aneh itu, tapi akhirnya aku mengerti juga di penghujung tahun ketujuh angkatannya si Boo. Dia memutuskan untuk jadi Auror dan tetap tinggal di London meski dia bisa pulang ke Korea Selatan. Puh. Kalau aku boleh bilang, sebenarnya dia pasti mau sama pacarnya, si Hansol itu. Kurasa si topi memasukkannya ke Gryffindor karena memang determinasinya kuat.
Hansol Chwe—Choi—ah, apalah itu, masuk Ravenclaw. Mudah ditebak sebenarnya. Ayahnya seorang Auror, Ibunya dokter. Hansol dari dulu diterapkan untuk rajin, ayahnya punya harapan besar untuknya masuk auror mengikuti jejaknya. Hansol memang cerdas seperti yang dideskripsikan karakteristik Ravenclaw, tapi kadang-kadang dia melihat asrama lain dan berpikir kepada dirinya sendiri apa dia dikekang terlalu kuat oleh ayahnya. Hansol fans dari Godric Gryffindor, tapi dia melepaskannya karena sekarang dia merupakan jiwa Ravenclaw. Ya sudahlah, toh tidak ada yang bisa dia lakukan lagi. Ravenclaw, dia merupakan pria yang pintar.
Lee Chan itu turunan kakaknya, Seokmin Lee. Apa lagi yang mesti kuceritakan? Dia riang, pemberani, tepat sekali karakternya Gryffindor. Dia akan jadi auror yang hebat. Bukan spoiler, tapi aku tahu saja dia akan jadi begitu.
Author's Note
- sudah beres ya! Terima kasih udah mau ngikutin dan sabar menunggu cerita yang tenggat empat bulan (uhuk). Terima kasih buat yang udah bela-belain review panjang, cerita-cerita sama aku dan ikut nge-hype dunia sihirnya Harry Potter. Terima kasih. Met jumpa di karyaku yang lain :*