Sebelumnya di Shinobi and Saiyajin…

Soundtrack : Dragon Ball Super Original CHA-LA HEAD-CHA-LA (Days of Battle)

Sebuah petualangan baru menanti Naruto dan Sasuke yang kali ini akan mendapat sebuah misi dari para dewa.

"HEHHH MANA BISA BEGITU?" Ucap Naruto sewot.

"Hah." Kaioshin hanya menghela nafas ternyata membujuk Naruto tidak semudah yang ia kira.

"Kaioshin-sama, aku tidak mau menjalankan misi sejauh dan selama itu, bagaimana dengan Konoha nanti? Dan juga kenapa aku tidak boleh mengajak Hinata? Kalau begitu caranya aku tidak mau." Naruto bersedekap sambil kemudian memalingkan wajahnya kearah lain.

Dilain sisi, para shinobi Konoha kini tengah berjuang habis-habisan melawan para Ootsutsuki demi melindungi desa tempat mereka bernaung. Tapi meski demikian, mereka masih belum tandingan para Ootsutsuki ini, beberapa shinobi cukup putus asa melawan para Ootsutsuki, namun beberapa juga ada yang terus berjuang seakan tidak ada kata "menyerah" pada kamus kehidupan mereka, hingga setitik harapan mereka dapatkan dengan munculnya dua sosok pahlawan yang beberapa kali pernah menyelamatkan dunia dari kehancuran.

"Kenapa kau lama sekali Rubah?"

Naruto hanya diam tidak menghiraukan ucapan Momoshiki, matanya hanya menatap tajam sosok didepannya.

Sedangkan Momoshiki sendiri hanya menyeringai makin senang.

"Pertarungan menyenangkan yang sesungguhnya, baru akan dimulai."

End Of Soundtrack

Disclaimer…

Naruto by Masashi Kishimoto

Dragon Ball Z/Super by Akira Toriyama

Kemungkinan akan ada beberapa karakter-karakter lain yang akan saya pinjam dari para pemiliknya

Summari...

Uzumaki Naruto dan Uchiha Sasuke yang notabenya adalah shinobi terkuat, ternyata tidak hanya mewarisi kekuatan chakra dari Rikudo Sennin, tapi juga mewarisi kekuatan Ki Saiyajin dari Son Goku dan Vegeta. Kemudian musuh barupun muncul, entah takdir apa yang akan mereka hadapi kali ini.

Rate : Semi M/mungkin jadi M tergantung Author.

Genre : Adventure, Romance, Semi Humor, dll.

Warning : AU, Makin gaje, banyak typo, OC, OOC, abal-abal, alay, dsb kekurangan dalam fic ini.

Pairing : [NaruHina] [SasuSaku] & Canon / terserah Author.

Happy Reading

Shinobi and Saiyajin

By Musasi

Chapter 11 : Momoshiki Saga part II (Lindungi Semua)

Hutan Konoha

Seorang pemuda berambut jabrik pirang kini berjalan cukup santai di kawasan hutan, ia terlihat sedang menggendong seorang gadis berambut indigo yang kondisinya saat ini sedang tak sadarkan diri (pingsan).

"Ck, awas saja kau Teme! Setelah semua ini selesai, akan kuberi pelajaran kau." Gerutunya.

Entah bagaimana ceritanya Naruto yang sebelumnya berhadapan dengan Momoshiki, kini malah berada di kawasan hutan Konoha sambil menggendong Hinata yang masih tak sadarkan diri.

Flashback

Suasana mencekam dapat dirasakan para shinobi Konoha yang kini menyaksikan Naruto dan Momoshiki mengeluarkan aura untuk saling mengintimidasi.

"Heeeehh, apa kita akan seperti ini terus? Kapan bisa kita mulai pertarungannya?" Ucap Momoshiki dengan nada yang terdengar remeh.

Sebuah seringai terukir dibibir Naruto, jantungnya berdebar lebih kencang lagi. Entah kenapa akhir-akhir ini setiap kali bertemu lawan yang kuat, adrenalin dan nafsu bertarungnya meningkat drastis. Rupanya benar apa yang diucapkan sahabatnya Kiba sebelumnya, dirinya yang sekarang bukan hanya dianugerahi kekuatan yang hebat namun juga sifat maniak bertarung yang mungkin akan cukup merepotkan jika ia kurang bisa mengendalikannya.

"Kapanpun kau maju, aku selalu siap."

"Kheh sombong juga kau rubah, jangan meremehkanku hanya karena kau memiliki kesembilan bijuu!"

"Bukan begitu, meskipun kau cuma cecunguk, entah kenapa aura kekuatanmu mampu sedikit membuatku berdebar-debar." Ucap Naruto sedikit memprovokasi.

"Apa kau bilang?" Momoshiki mulai geram, pertama kalinya ada manusia yang memanggilnya 'Cecunguk' dengan nada merendahkan seperti ini.

Ia mulai mengarahkan tangan kirinya yang berwarnah hitam kehadapan Naruto, dan detik berikutnya Naruto cukup terkejut karena mata mirip rinnegan dan berwarna merah terbuka dari telapak tangan Momoshiki.

"Hati-hati Naruto! Menyerang menggunakan ninjutsu sama sekali tidak berpengaruh pada mereka." Teriak Minato yang saat ini hanya bisa berbicara tanpa bergerak sedikitpun bersama sang istri karena pergerakan mereka sudah terkunci oleh godou damma yang menancap pada tubuh mereka.

"Souka? Terimakasih Tou-san sudah memberitahuku! Tenang saja, aku sudah menyiapkan sesuatu untuk melawan mereka!"

"Naruto jangan sampai kalah ya!" Tambah Kushina menyemangati.

"Haii, Kaa-san."

Menyadari lawan yang sepertinya akan melancarkan serangan, Naruto mulai siaga dengan memasang pose kuda-kuda bertarung Kame Senryu.

Set...

"Matte!"

Bentrokan yang hampir terjadi antara Naruto dan Momoshiki harus terhenti, kemudian perhatian mereka teralih pada Sasuke yang kini menghalangi Naruto dengan tangan kirinya.

"Sekarang ini giliranku Dobe, biar aku yang menghadapi para Ootsutsuki ini! Terutama Momoshiki."

Set...

"Giliran-giliran kepalamu Teme! Kau tidak lihat kekuatan mereka mampu membuat keadaan teman-teman dan semuanya kacau seperti ini? Lagian Momoshiki itu bagianku, jangan memutuskan seenaknya kau!" Sekarang giliran Naruto yang berada didepan Sasuke.

Set...

"Setauku tadi, kita tidak ada kesepakatan bahwa kau yang harus melawannya." Sasuke maju kedepan Naruto lagi dan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.

Set...

"Teme, kondisimu belum pulih sepenuhnya lho..."

Set...

"Berisik Dobe, kondisimu juga tidak beda jauh."

Set...

"Hoii Teme!"

Set...

"Hn? Tak akan kubiarkan kau yang berbuat seenaknya."

Set...

"Jangan kekanakan Teme!"

Set...

"Kau yang kekanakan Dobe."

Dan lagi-lagi suasana konyol selalu tercipta didalam kondisi yang seharusnya dianggap serius. Sebelumnya juga seperti itu, hal yang dialami Hakaishin Beerus saat akan melawan kelima Kage.

Para shinobi dan teman-teman mereka hanya bisa sweatdrope melihat kelakuan mereka, terutama pada Sasuke, ini benar-benar diluar dugaan.

Beralih ke Momoshiki yang kini hanya terdiam melihat kelakuan Naruto Sasuke, hal tersebut membuat perempatan siku yang mendadak muncul dipelipisnya . "Beraninyaaa... Beraninya mereka meremehkanku seperti ini."

"Baiklah-baiklah, biar adil kita tentukan dengan Janken, siapa yang menang dia yang berhak memilih lawannya." Ucap Naruto.

"Aku tidak akan bermain hal bodoh seperti itu, dari pada kau memikirkan janken, sebaiknya kau pikirkan dimana gadismu itu!" Ucap Sasuke dengan nada santai.

"...?" Naruto hanya bisa menyerngitkan alisnya karena bingung oleh ucapan sahabatnya.

"Sebaiknya kau segera mencarinya Dobe!" Ucapan Sasuke terhenti sejenak kemudian menoleh kearah puing-puing reruntuhan yang disebabkan oleh terlemparnya Tanaka karena tendangan Naruto tadi, dan saat ini Tanaka memang sedang memulihkan kondisi tubuh dibagian rusuk kanannya yang hancur.

"Sebelum orang yang kau tendang tadi mendahuluimu."

Sadar akan apa yang dimaksutkan sahabatnya, Naruto yang memang sebelumnya sudah masuk dalam mode senjutsu langsung menggunakan dan memperluas jangkauan kemampuan sensornya untuk mendeteksi chakra milik Hinata.

Dan reaksi selanjutnya membuat Naruto terkejut karena Hinata ternyata berada dikawasan perbatasan Hutan Konoha sebelah utara.

"Dasar, sialan kau Teme! Itu curang sekali, bisa-bisanya kau memindahkan Hinata hingga sejauh itu!"

"..." Sasuke hanya diam mengabaikan tiap makian yang Naruto tujukan padanya, pandanganya kini lebih terfokus pada musuh didepannya.

Perlahan demi perlahan aliran Ki mulai mengalir dalam diri Sasuke, tanah yang tadinya tenang kini secara perlahan mulai tergoncang, serta gaya gravitasi disekitar Sasuke yang mulai tidak teratur mengakibatkan beberapa bebatuan hingga gumpalan tanah melayang tak tentu arah.

Baik teman-teman shinobi maupun musuh mulai tersentak akan kejadian barusan yang disebabkan oleh Sasuke. Dan dengan satu kali hentakan ki kuat oleh Sasuke maka-

Swuuuusssshhh...

Rambut raven yang tadinya berwarna hitam kini menjadi rambut menjulang keatas dan hanya menyisakan 2 untaian rambut, warna kuning keemasan, serta luapan energi yang juga berwarna kuning keemasan dan lebih transparan terlihat meledak-ledak disekitar tubuhnya.

"A-apa ini? Kekuatanmu meningkat secara drastis?" Ucap Momoshiki disela keterkejutannya.

"Suppa Saiyajin." Ucap Sasuke singkat.

"Suppa Saiyajin?" Momoshiki masih cukup terkejut dengan transformasi milik Sasuke barusan, namun beberapa detik kemudian seringaian terukir dibibirnya.

"Kau yakin akan menggunakan itu Teme? Kondisimu yang sekarang tidaklah memungkinkan untuk melakukan energi kombinasi seperti sebelumnya."

"Hn."

"Kau yakin? Kau saat ini tidak bisa menggunakan Susanoo untuk membuat tangan kirimu lho…" Ucap Naruto dengan ekspresi seolah-olah ia sedang khawatir.

"Kau ini crewet sekali Dobe. Cepat pergi sana!"

"Tsk."

Naruto hanya mendecih pelan dan membalikan badan kemudian berjalan perlahan meninggalkan Sasuke.

"Jangan sampai kalah Teme!"

"Hnhh." Sahut Sasuke singkat disertai dengan senyum tipis yang terkesan remeh.

Zwinggg...

Dan detik berikutnya bisa dipastikan bahwa Naruto sudah menghilang dari tempat tersebut.

Flashback end

.

.

.

"Eeengghh..." Kelopak mata yang tadinya tertutup rapat kini mulai mengerjap pelan kemudian terbuka secara perlahan hingga memperlihatkan pupil mata lavender indah milik Hinata yang kini masih berada dalam gendongan punggung Naruto.

Menyadari bahwa gadis dalam gendongannya mulai sadar, Naruto menoleh kemudian menyapanya.

"Akhirnya kau sadar juga, Hinata."

"Ehmm... Na-ruto-kun, kita ada dimana?" Ucap Hinata sambil berusaha mengumpulkan kesadaran sepenuhnya.

"Kita ada di kawasan perbatasan hutan Konoha bagian utara."

"Eh? Kenapa kita bisa ada disini Naruto-kun?"

"Sebelumnya saat si Ootsutsuki siapa itu yang berwajah jelek seperti Teme hendak menculikmu, aku meminta bantuan Teme dengan Rinnegannya untuk memindahkanmu kesuatu tempat. Eh malah si Teme memindahkamu hingga sejauh ini agar aku menyusulmu dan tidak mengganggu pertarungannya, dasar Teme sialan."

Mendengar ucapan Naruto barusan membuat Hinata membelalakan mata karena terkejut, ia hampir lupa bahwa saat ini Konoha masih bertarung melawan para Ootsutsuki.

"Kalau begitu tunggu apalagi? Ayo kita segera kembali ke desa, Naruto-kun!" Ucap Hinata sedikit panik, dan secara mengejutkan dirinya turun dari gendongan Naruto kemudian segera berlari menuju desa.

Set...

Hinata mendadak berhenti saat merasakan sebuah tangan kekar menggenggam lengan kirinya.

"Naruto-kun?"

"Tenanglah! Ada Teme disana, aku yakin jika dia bisa mengatasinya. Dan sebelum itu, ada yang ingin kutanyakan padamu."

"Hmmm?"

"Apa kau tadi menggunakan kekuatan mata itu Hinata?" Ucap Naruto dengan nada mulai serius

"..." Hinata hanya terdiam, kepalanya menunduk dan matanya hanya menatap kosong tanah dibawahnya.

Naruto sendiri hanya terheran kenapa Hinata hanya terdiam seperti ini? Apa ada yang salah dengan yang ia tanyakan?

"Hina-" "Gomenasai Naruto-kun!" Naruto yang hendak berbicara tiba-tiba ucapannya dipotong oleh Hinata.

"G-gomen! Aku t-tidak akan menggunakannya lagi tanpa pantauan darimu." Lirihnya.

"Hemmmhhh," Naruto menghela nafas sejenak kemudian ia memegang kedua bahu Hinata pelan agar posisi arah si gadis bisa sejajar dengannya.

"Dengar Hinata! Aku tidak masalah kau menggunakan kemampuan mata barumu itu. Namun aku hanya khawatir akan terjadi hal buruk karena kau belum begitu menguasainya." Nada serius yang sempat Naruto lontarkan tadi, kini mulai melembut.

"..." Hinata hanya terdiam lagi, ia hanya berfikir hanya ingin menjadi lebih berguna lagi bagi semuanya.

"Hinata maaf! Aku sama sekali tidak bermaksut untuk mengatur-atur dirimu." Ucap Naruto dengan ekspresi lesu.

Hinata hanya menggelengkan kepala, ia kemudian tersenyum pada Naruto.

"Tidak apa, justru aku senang Naruto-kun peduli padaku." Dan ucapan singkat membuat Naruto yang tadinya lesu, kini berubah menjadi sumingrah.

"Nee, Hinata! Aku mengkhawatirkanmu saat menggunakan mata itu bukan tanpa alasan, akan kuceritakan kau kejadian sebenarnya beberapa bulan lalu di Myobokuzan yang berhubungan dengan matamu itu. Tapi sebelum itu ayo kita segera kembali ke desa!"

"Umh." Setelah anggukan singkat dari Hinata, Naruto langsung memegang bagian tubuh Hinata kemudian membawanya menggunakan Shunsin menuju ke desa.

.

.

.

Konohagakure

"Galick... Houuu..."

Sebuah lontaran ki berwarna merah yang dihasilkan dari manipulasi Ki milik Sasuke kini mendorong tubuh Kinshiki, dan sekarang nampak Kinshiki dengan kerepotan menahan sekuat tenaga Ki Galick Hou yang terus mendoron tubuhnya.

"Kghheeeghh..." Kinshiki masih terus berusaha menahan Galick Hou tersebut, ia tidak bisa membiarkan serangan merepotkan ini mengenai tuannya dibelakang.

Dorongan energi Galick Hou secara perlahan mulai menyusut hingga tembakannya benar-benar mengecil seukuran jari kelingking dan-

Bommmm...

Sebelum energi tersebut benar-benar menghilang, sebuah ledakan terjadi pada tubuh Kinshiki, meski tidak terlalu besar namun padatnya energi ledak yang tercipta membuat beberapa orang merasa ngeri akan kekuatan Sasuke.

Samar-samar kabut tebal akibat ledakan yang menutupi tubuh Kinshiki mulai memudar hingga terlihat seluruh tubuh Kinshiki masih pada posisi bertahan dengan kedua tangan masih terangkat kedepan, juga sebuah asap mengepul dari telapak tangannya akibat menahan energi milik Sasuke.

Sasuke sedikit menyerngitkan alisnya "Orang ini, lebih kuat dari yang aku perkirakan."

Melihat sang pengawal masih baik-baik saja dan hanya sedikit terluka dibagian tangan, Momoshiki mulai tersenyum dan sedikit memandang remeh Sasuke.

"Uchiha Sasuke, sudah setahun lebih sejak pertarungan terakhir kita, kau bertambah semakin kuat. Juga gelombang energi macam apa yang kau lontarkan tadi, entah kenapa tidak bisa kuserap sama sekali?" Ucap Momoshiki.

"Heh, kau tidak perlu tau." Jawab Sasuke sinis.

Mendengar jawaban sinis dari Sasuke membuat Momoshiki sedikit emosi, namun tak berselang lama ia kembali tersenyum dan memandang remeh Sasuke.

"Kuharap kau tidak mengecewakanku lagi seperti seperti sebelumnya. Dan kali ini, kupastikan kau tidak akan bisa kabur lagi."

Sasuke menatap tajam Momoshiki, sepertinya cukup waktu berbicaranya. Kali ini ia akan langsung menyerang Momoshiki.

Shyuuttt...

Belum sempat ia melancarkan serangannya, Sasuke sedikit tersentak kala sosok yang bernama Tanaka tiba-tiba muncul dibelakangnya sambil melakukan gerakan mengayunkan sebuah pedang yang sudah teraliri chakra tepat kelehernya.

Tang..ng..ng...

Suara dentingan nyaring terdengar saat pedang Tanaka berbenturan dengan kepalan tangan milik Sasuke.

Dan giliran Tanaka yang sangat terkejut, rupanya pedang yang ia gunakan ternyata dapat ditangkis oleh Sasuke menggunakan tangan kosong yang teraliri energi Ki berwarna kuning.

Melihat sebuah kesempatan menyerang saat Tanaka masih terkejut, Sasuke tidak akan melewatkan kesempatan itu. Ia mengumpulkan energi ki dikakinya kemudian dengan sangat cepat melayangkan sebuah tendangan ke perut Tanaka.

Bheggggg…

"Ghuaahhh…" Tanaka berteriak, ia merasakan sakit yang bukan main saat tendangan Sasuke menghantam tubuhnya. Sasuke sendiri tidak akan mengakhiri ini begitu saja, ia menarik bergelangan tangan musuhnya sebelum terhempas jauh. Dan dengan cepat sebuah tendangan susulan ia siapkan untuk menghajar lagi Tanaka.

Whussshhh…

Sebuah kepalan tinju dengan ukuran diatas normal rata-rata manusia pada umumnya melesat kearah Sasuke, sang pelaku tidak lain adalah Kinshiki.

Duaaagghh…

Benturan antara kaki milik Sasuke dan tinju milik Kinshiki menciptakan gelombang kejut yang luar biasa. Namun, diluar dugaan Sasuke terkejut bukan main karena tubuhnya terpelanting sangat cepat hingga menghancurkan beberapa bangunan yang ia tabrak, ia tak menyangka akan kalah adu hantaman dengan Kinshiki.

Dan dengan sigap Sasuke melakukan salto lalu menapakan kakinya ditanah guna menahan laju tubuhnya. Sesaat setelah ia berhenti, ia menatap Kinshiki sejenak, dan benar saja dirinya merasakan aura energi yang berbeda dari Kinshiki, aura tersebut terasa jauh lebih berat dari sebelumnya, dan lagi pakaian warna putih berukuran besar ditubuhnya tergantikan oleh pakaian zirah berwarna silver yang terlihat seperti logam dengan ukiran-ukiran aneh.

"Ada apa sebenarnya? Orang itu tiba-tiba menjadi sangat kuat."

Momoshiki yang melihat raut kebingungan Sasuke pun tersenyum sejenak.

"Ada apa Uchiha? Kau fikir hanya dirimu saja yang bisa meningkatkan level kekuatan?" Ucap Momoshiki.

"Sebagai seorang raja aku punya wewenang untuk menyegel sebagian kekuatan baik itu pengawal maupun bawahanku lainnya, melihat kekuatan tempurmu yang meningkat drastis tadi, aku sengaja membuka tahap ke 2 kekuatan milik Kinshiki." Lanjutnya disertai sebuah seringai remeh.

Sasuke hanya mendecih pelan kemudian melesat dengan kecepatan penuh menuju Kinshiki. Jual beli serangan baik pukulan maupun tendangan pun terjadi diantara mereka, beberapa shinobi bahkan tidak melihat gerakan pukulan juga perpindahan mereka karena kecepatan mereka benar-benar diluar kemampauan para shinobi.

ooOOoo

Begghh… Whussss… braakkkkk….x3

"Ughh…" Satu pukulan telak dari Kinshiki berhasil mendarat dengan sempurna keperut Sasuke. Alhasil Sasuke pun terlempar dengan kerasnya hingga masuk kehutan Konoha.

"SASUKEEE-KUN!" Teriak Sakura keras, dan beberapa shinobi pun memasang ekspresi terkejut melihat Sasuke yang terlempar tadi.

Sasuke terbaring terlentang di kawasan hutan Konoha, ia menatap langit sejenak hingga sosok pemuda tiba-tiba berjongkok disampingnya sambil memandang remeh kearahnya.

"Dasar Teme, bisa-bisanya kau malah enak-enakan tiduran disini."

"Tsk." Satu decakan ditambah sedikit umpatan kecil akhirnya keluar dari mulut sang pemuda berambut raven tersebut.

"Kinshiki-san!" Panggil Tanaka yang tiba-tiba mendarat disampingnya

Kinshiki hanya menoleh sejenak kearah Tanaka kemudian kembali menatap kedepan tepat dimana Sasuke terlempar tadi.

"Neee… Kinshiki-san, kuberitahu satu hal agar kau bisa merasakan kekuatan penuh Sasuke-san…" Bisik Tanaka.

"Hmmm?"

"Habisi saja gadis berambut merah muda itu."

Setelah ucapan Tanaka barusan, Kinshiki kemudian menatap Sakura yang kini tengah memulihkan kondisi beberapa shinobi yang terluka. Dalam beberapa saat ia hanya diam tanpa bergeser sedikitpun dari tempatnya berdiri dan hal itu membuat Tanaka mulai tak sabar.

"Ck, kurasa kau terlalu lama Kinshiki-san. Gadis itu biar aku saja yang mengurusnya."

"Tunggu!" Satu kata dari Kinshiki membuat Tanaka mengurungkan niatnya untuk menghabisi Sakura.

"Caramu itu melanggar kode etik para petarung sejati diseluruh semesta kita. Tak akan kubiarkan kau bertindak bodoh dan berakibat mencoreng nama baik raja Ootsutsuki."

"Tsk, lalu apa yang akan kau lakukan? Menunggu?"

Tak mempedulikan perkataan Tanaka barusan, Kinshiki hanya diam menunggu kedatangan Sasuke.

Tap…

Tap…

Tap…

Tap…

Tap…

Suara langkah kaki yang mulai mendekat membuat Kinshiki sedikit tersenyum akan sosok yang ia lihat merupakan Sasuke.

"Hmmmh Uchiha Sasuke, kau tetap saja membuatku terkesan sejak pertarungan kita yang pertama. Bisa bertahan oleh serangan telak dari Jishin Hitto milikku bahkan dengan kondisiku yang sekarang ini telah dibuka hingga tahap kedua. Baiklah sejak pertama aku sudah penasaran dengan kekuatan penuhmu." Kinshiki mulai memasang kuda-kuda bertarung dan terlihat aliran energi yang padat mulai terpancar dari tubuhnya.

"Gheh, sayang sekali." Ucap Sasuke singkat kemudian ia mulai menunduk dan memejamkan matanya untuk berkonsentrasi.

Shyuuussshh…

Kinshiki sedikit tersentak kala sebuah tingkatan Ki milik Sasuke meningkat drastis, apalagi tingkatan itu dihitung 3 kali lipat kondisi Sasuke saat ini yang dalam mode Suppa Saiyajin bukan mode normalnya. Sedikit perbedaan mulai terlihat dari 2 untaian rambut didahinya menjadi hanya satu untaian saja, serta efek percikan api listrik yang tercipta akibat gesekan antara energi Ki dari tubuhnya.

"D-dasar, bagaimana sialan itu memiliki energi sebesar ini." Bahkan Momoshiki kini terkejut bukan main saat merasakan aura energi yang dipancarkan Sasuke.

"Sejujurnya untuk saat ini aku tidak berharap menggunakannya. Baiklah ini adalah tahapan yang melampaui Suppa Saiyajin, anggap saja Suppa Saiyajin 2."

"Cih, dasar Uchiha."

"Momoshiki-sama, kurasa sekarang saatnya kita menggunakannya." Ucap Tanaka yang kini mendekati tuannya.

"Gheh, mana sudi aku menggunakan kekuatan itu hanya untuk menghadapi mahluk rendahan seperti mereka."

"Heeeeee, kau yakin tidak mau menggunakan sesuatu apalah yang kau sembunyikan itu?" Teriak Naruto yang tiba-tiba kini muncul disamping Sasuke.

"Sakura-chan, biar kubantu."

"Haii, terimakasih Hinata."

"Cih, Rubah. Muncul juga kau."

Naruto maju sedikit hingga sejajar dengan Sasuke, sepasang safir miliknya menatap tajam kearah sang raja Ootsutsuki dihadapannya.

"Akhirnya kita akan bertarung, Rubah."

Naruto masih menatap tajam Momoshiki kemudian beberapa detik kemudian ia memejamkan matanya dan sedikit tersenyum kemudian beralih menatap Kinshiki.

"Sayangnya saat ini aku lebih tertarik beradu tinju dengan pengawalmu."

Swushhh…

Naruto melesat dengan sangat cepatnnya menuju Kinshiki. Bahkan baik Momoshiki maupun Tanaka terkejut karena mereka tidak menyadari gerakan mendadak dari Naruto barusan.

Namun berbeda dengan Kinshiki yang kini justru sudah menyiapkan pukulan Jishin Hitto andalannya. Dan Narutopun juga memfokuskan cakra biju mode ketangan kanannya hingga hanya tangan kanannyalah yang berwarna kuning padat.

Bggghhmmmmmm…

Dua tinju super kuat kini beradu antara pukulan bijuu milik Naruto dan Jishin Hitto milik Kinshiki hingga menghasilkan gelombang kejut yang sanggup membentuk kawah raksasa diantara mereka. Dan setelah beberapa saat gerakan mereka berubah menjadi saling mendorong dengan kedua tangan mereka masing-masing.

"Ghhheeeehhh, kuat juga kau." Ucap Naruto.

"Uzumaki Naruto, aku sangat kagum denganmu, tak kusangka sebagai seorang manusia kau mampu mencapai kekuatan seperti ini. Aku yakin bila kau seroang Ootsutsuki pasti kau sudah menjadi bagian dari jajaran para prajurit elit kami." Dan setelah ucapan Kinshiki barusan, Naruto merasakan aura energi milik Kinshiki meningkat lagi secara drastis. Hingga kini posisinya menjadi berlutut karena ditekan kebawah oleh Kinshiki.

Krrrraaaakkkk… Pyarrrr…

Pakaian zirah yang tadi dikenakan Kinshiki yang notabenya untuk menyegel sebagian besar kekuatannya, kini hancur berkeping-keping.

Zwosshhh… Dan kini hentakan energi sangat dahsyat mulai mengguncang seisi Bumi.

Ghuughh apa-apaan sebenarnya orang ini?"

"Hoee-hoee, apa itu tidak berlebihan Momoshiki-sama? Untuk apa Kinshiki menggunakan kekuatan penuhnya hanya untuk melawan si Rubah?" Ucap Tanaka.

"Tanaka. Segera pergi dan siapkan ritualnya! Kali ini, aku akan mulai serius melawan mereka." Bukan jawaban yang Tanaka dapatkan dari tuannya melainkan perintah yang membuatnya memasang wajah sebal.

"Ya ampun lagi-lagi dia mengabaikanku." Gerutu Tanaka pelan, kedua mata byakugannya secara mendadak berubah menjadi Rinnegan, lalu sebuah portal hitam terbuka dan menariknya ke tempat lain.

"Baiklah kita mulai sekarang, Uchiha!"

Dan sebuah bijuudamma padat tercipta ditangan kiri Momoshiki kemudian melesat kearah Sasuke.

Shinobi and Saiyajin

Blammmmm… ghmmmmmmm…

Adu pukulan yang menggetarkan Konoha.

Blammmmm… ghmmmmmmm…

Adu Tendangan menciptakan gelombang kejut yang cukup tajam bahkan cukup untuk memotong benda-benda disekitarnya.

Blammmmm… ghmmmmmmm…

Dan kontak fisik terus terjadi antara Naruto melawan Kinshiki, Pukulan Naruto yang bersarang diwajah Kinshiki, kemudian tendangan Kinshiki bersarang diperut Naruto.

Keduanya nampak bertarung sengit dalam Hand to hand combat, dari kekuatan sepertinya saat ini memang Kinshiki lebih unggul. Namun dalam kemampuan bela diri, bisa dibilang Naruto lebih unggul karena ia yang lebih sering sukses melancarkan serangan pada tubuh Kinshiki. Pertarungan terus berlangsung hingga beberapa menit mereka putuskan untuk berhenti sejenak.

Baik Naruto maupun Kinshiki keadaannya tidak beda jauh, tubuh mereka sama-sama babak belur. Namun beberapa detik kemudian tubuh Naruto mulai pulih pada kondisi normal lalu disusul Kinshiki yang kini kondisi tubuhnya juga mulai membaik secara perlahan, biar bagaimanapun masing-masing dari mereka juga memiliki kemampuan regenerasi tubuh yang baik. Walau, pada dasarnya kemampuan regenerasi milik Naruto jauh lebih baik lagi.

"Naruto…

Naruto kau mendengarku? Naruto?" panggil yin Kurama.

"Aku mendengarmu Kurama."

"Dengar, sebaiknya jangan terlalu sering melakukan kontak langsung dengannya. Orang itu mampu menyerap energimu tiap kali kau berkontak fisik dengannya."

"Huh, benarkah? Pantas saja aku merasa agak aneh sebelumnya."

"Berbeda dengan Momoshiki, dia masih bisa terkena efek dari ninjutsu Naruto. Tapi yang perlu kau garis bawahi saat ini adalah daya tahan tubuhnya yang sangat besar, juga kemampuan mengambil cakra lawan lalu menggunakannya kembali pada tubuhnya sendiri."

"Yah, kalau yang kau katakan memang benar Kurama, berarti dia juga mampu menahan dampak pembekuan tubuh dari energi senjutsuku yang ia serap. Padahal tidak semua orang mampu melakukannya tanpa latihan panjang, berbeda dengan orang ini yang bisa melakukannya dalam waktu singkat."

"Saranku gunakan saja serangan skala besar langsung padanya."

"Tidak bisa, itu terlalu beresiko Kurama. Jika kulakuan dampak seranganku bisa saja melukai teman-teman dan para penduduk saat ini."

"Baiklah itu terserah dirimu Naruto, tapi dengan begini mau tidak mau kau harus bisa mengulur waktu sampai diriku yang satunya dan para bijuu lain sudah terbangun atau, kau harus mengalahkannya sesegera mungkin dengan sekali serang."

"Maa, semoga saj…

Beegghhhh…

"Tcih." Ucapan Naruto pada Kurama harus terpotong karena pukulan mendadak Kinshiki mengarah kewajahnya dan kini ia tahan dengan menyilangkan kedua tangannya.

Posisinya yang memang kurang siap hingga membuat dirinya terdorong cukup jauh akebelakang menghantam keras gedung dibelakangnya dan mengakibatkan beberapa reruntuhan menimpanya.

"Kau terlalu banyak melamun Uzumaki."

Grrrgggkkk… brakgggggg.

Perlahan reruntuhan yang menimpa Naruto kini sudah tersingkir kesegala arah.

"Ck, dasar meskipun tubuhmu sangat besar, tak kusangka kau bisa bergerak sangat gesit." Ucap Naruto yang baru keluar dari puing-puing reruntuhan tadi.

"Uzumaki Naruto kuakui kemampuan beladirimu sangat menakjubkan, aku merasa kau benar-benar unggul dariku, sebenarnya aku ingin bertarung denganmu lebih lama lagi sebagai alhi beladiri, tapi dengan terpaksa pertarungan kali ini akan segera aku akhiri." Kinshiki melihat kearah tuannya yang kini sedang terdesak saat bertarung melawan Sasuke. Kemudian sebuah pil berbentuk hitam muncul ditelapak tangan kanannya. Dan berikutnya saat Kinshiki menelan pil tersebut, Energinya kini mulai meningkat berkali-kali lipat.

"Jadi itu ya pil chakara yang dimaksut Sasuke?"

"Kurama! Siap atau tidak dirimu, kita harus melakukan kombinasi energi pada tubuh kita."

"Gheh, terserah kau saja bocah."

"Wah tidak kusangka kau begitu pengecut menggunakan doping untuk meningkatkan kekuatamu."

"Sudah kubilang kan Uzumaki, aku akan segera mengakhiri ini." Dan setelah ucapan Kinshiki tersebut, Naruto harus merasakan pukulan super kuat menghantam perutnya tanpa bisa ia sadari. Pukulan Kinshiki yang kuat bahkan membuat Naruto harus terlempar kembali hingga keluar dari desa Konoha.

ooOOOoo

"GGhhuuhh, huh, huuuh… BRENGSEK KAU UCHIHA! BAGAIMANA BISA KAU MEMPEROLEH KEKUATAN SEBESAR INI?" Semua hal remeh yang tadi Momoshiki pikirkan, kini sirna tergantikan dengan sesuatu diluar perkiraannya tentang kekuatan yang dimiliki Sasuke. Semua serangan kuat yang ia lancarkan bisa dengan mudah ditepis Sasuke kelangit.

"Ada apa? Bukankah kau menganggap dirimu sebagai Dewa?" Ucapan tenang dan terkesan menghina kini giliran Sasuke ucapkan.

"Cih, tentu saja Uchiha, dan mahluk rendahan seperti kalian, selalu, selalu, dan akan selamanya menjadi sesuatu yang akan kami konsumsi."

"Hn, seharusnya kau lihat sendiri seperti apa dirimu sekarang sebelum bicara, dasar dewa bodoh."

Dan berikutnya Sasuke mengarahkan telapak tangan kanannya dihadapan Momoshiki, kemudian sebuah ki berbentuk bola berwarna merah mulai tercipta ditelapak tangannya.

"Tak perlu ada kata terakhir untukmu Momoshiki, maaf saja sekarang adalah akhirmu."

Momoshiki benar-benar terpojok sekarang, semua pil chakra yang ia gunakan dalam membuat serangan skala besar tinggal sedikit.

"Ghaahhkk, kusoo taree guhhkkkk." Naruto hanya bisa mengumpat dalam hati, cekikan Kinshiki benar-benar kuat, matanya mulai terasa berat untuk terbuka, kemungkinan sebentar lagi ia bisa pingsan. Dan, bila itu benar terjadi, tertangkapnya dirinya oleh para Ootsutsuki ini jelas-jelas kekacauan benar-benar akan sulit diatasi. Tidak! Ia tidak boleh berakhir sekarang.

"Uuhhgg, Kurama maaf saja aku akan memaksa keluar kekuatanmu lebih dari ini!"

"…"

Kinshiki mulai tersenyum, dengan tumbangnya Naruto, ia bisa memberi kesempatan besar untuk tuannya mengakhiri semua ini.

"Inilah akhirmu UZUMAK-"

"HAAAAAAA… KAIOOO…KENNNNN…"

Bwussshhhhhh…

Kinshiki tersentak karena lonjakan energy merah Naruto yang tiba-tiba melampaui kekuatannya. Kemudian kedua tangan yang tadi ia gunakan untuk mencekik, kini dihempaskan oleh Naruto dengan kuatnya hingga membuat keseimbangan tubuhnya terganggu sejenak.

Tak menunggu lama sebelum kesempatan hilang, Naruto mengancang-ancang kepalanya kebelakang dan dalam waktu singkat ia hantamkan sekuat tenaga kekepala Kinshiki hingga membuatnya terpental jauh menabrak beberapa reruntuhan gedung, dan detik berikutnya energi merah yang sering disebut Kaioken langsung lenya dari tubuhnya.

Duak…

"Iteee… Woyyy jangan seenaknya menjitak kepalaku Kurama!"

"Kusoo gaki, apa yang kau lakukan barusan? Kau membuang-buang energiku percuma dengan meningkatkannya secara paksa."

"Heh, maaf Kurama! Banyak hal yang belum kau ambil dari ingatanku terutama ingatan milik Yang Kurama. Yang tadi itu namanya Kaioken, itu merupakan sebuah teknik untuk meningkatkan energy atau kemampuan mahluk hidup. Untuk jelasnya kau bisa memindai lebih banyak ingatanku setelah semua ini berakhir."

"Gheh, begitu rupanya. Baiklah ada beberapa informasi yang nanti akan aku korek dari kepalamu itu.

"Huuuhhkk, apa-apaan itu? Bagaimana bisa energinya meningkat sesingkat itu? Terlebih ia melampaui kekuatan penuhku yang sudah ditambahkan dengan pil chakra." Batin Kinshiki, kemudian ia memegang kepalanya dan ia merasakan sesuatu. Ya, tanduk pelingdung kebanggaanya kini hancur dan hanya terasa permukaan dahinya yang kini terluka berat.

"Daya tahan tubuhnya bahkan langsung meningkat, terbukti kepalanya mampu menjadi sekuat itu."

Bughhh…

"Gahhh…"

Dan kini keterkejutan Kinshiki bertambah saat melihat tuannya secara tiba-tiba terlempar dan jatuh dihadapannya.

"Momoshiki-sama!"

Tap… Tap… Tap…

Langkah kaki Sasuke kian mendekat hingga ia berdiri sejajar dengan Naruto.

"Kau terlihat menyedihkan Dobe." Ucap Sasuke datar.

"Terimakasih Teme!"

Dan jawaban singkat dari Naruto menciptakan perempatan kesal didahi Sasuke.

Berikutnya beberapa shinobi mulai berjalan dan mereka berdiri bersama disamping Naruto dan Sasuke.

"Terimakasih Naruto Sasuke kalian sudah berjuang dengan sanga baik." Ucap Minato disampingnya juga ada Kushina, Hinata dan beberapa shinobi lainnya.

Ternyata secara diam-diam sebelumnya Naruto menyebarkan bunshin untuk membebaskan edo tensei Minato Kushina dari tonggak senin yang menyegel pergerakan mereka, karena saat ini hanya Naruto atau Sasuke sendiri yang mewarisi kekuatan agar bisa memegang Omydon atau sering disebut Gudou Dama.

Dan beberapa shinobi termasuk elit Konoha sudah memiliki kondisi cukup baik akibat pertolongan chakra Kyubi yang dulu Naruto bagikan saat perang.

"Kita buat mereka merasakan akibanya Naruto." Ucap Kakashi.

Naruto mengangguk, kemudian kepalanya menengok kebelakan dimana Hinata berada.

Hinata sendiri hanya mengangguk sejenak kemudian tersenyum.

"Aku juga akan membantu sebisaku, Naruto-kun."

Naruto menyeringai singkat, tatapannya mulai mengarah kebeberapa rekan-rekannya serta para shinobi yang terlihat mulai bersemangat lagi.

Tab…

Suara benturan antara telapak tangan kiri serta tinju kanan Naruto menciptakan suara yang mungkin terkesan bisa membuat seluruh shinobi dan teman-temannya berfokus hanya pada dirinya. Ia kemudian menarik nafas dalam-dalam lalu,…

"YOSSHHH MINAAA, KITA TUNJUKAN PADA MEREKA PARA BEDEBAH OOTSUTSUKI." Naruto berhenti bicara sejenak kemudian menunjuk kearah Momoshiki dan Kinshiki.

"KEKUATAN KITA SEBAGAI SHINOBIII…"

"YOSHHHAAAAA…"

"OORRYAAAAAA…"

Dan teriakan singkat dari para shinobi terdengar sangat lantang sebelum mereka benar-benar menghajar para Ootsutsuki.

Momoshiki sangat terkejut, ia merasa kekuatan lain bersemayam dalam diri Naruto. Kekuatan yang paling menakutkan didunia ini. Ya, kekuatan untuk membuat semua orang berpihak padanya.

Dan entah kenapa Momoshiki merasakan Naruto mirip dengan sosok yang sangat familiar baginya, sosok yang dulu pernah membuat dirinya selalu bersemangat menjalani hidupnya hingga sebuah penghkianatan ia terima dari sosok tersebut.

Giginya bergemelutuk dan amarahnya kian menjadi.

"TERKUTUKKK KAU UZUMAKI NARUTO, KAONASHI…"

Setelah teriakannya barusan dirinya langsung diterjang oleh segerombolan beberapa shinobi yang mulai menghajarnya, perlawanan memang sempat terjadi, namun stamina dan daya tahan tubuh mereka yang mulai menurun membuat mereka berdua terpojok oleh para shinobi yang sebelumnya bisa dengan mudah mereka kalahkan.

Mengesampingkan hal tersebut Sasuke mulai berfikir tentang ucapan Momoshiki barusan yang melibatkan nama Kaonashi. Ia jadi semakin penasaran.

Shinobi and Saiyajin

Kondisi saat ini benar-benar terbalik Momoshiki dan Kinshiki yang sebelumnya mendominasi kemenangan dalam pertarungan kini tersungkur tak berdaya dengan tubuh penuh luka. Satu hal yang perlu mereka ingat, mereka terlalu meremehkan para shinobi.

Dan Toneri sendiri jangan lihat! Ia merasa minder atas ucapan Naruto barusan, bagaimanapun ia juga seorang Ootsutsuki.

"Sudah berakhir, Momoshiki." Ucap Sasuke yang kini sudah berada pada mode normalnya.

Naruto sendiri hanya diam ia menatap Momoshiki dengan datar.

"Aku akui kalian benar-benar membuatku terkesan para manusia Bumi. Tapi kupikir akan sangat membosankan jika berakhir sekarang. Jadi, sebagai hadiah akan kuberi kalian hidangan yang bisa kalian nikmati."

Setelah berucap demikian sebuah pil chakra dengan ukuran lebih besar dari sebelumnya muncul, kemudian Momoshiki langsung menelannya bulat-bulat. Dan hal itu membuat Naruto, Sasuke dan shinobi lainya sangat terkejut.

Hingga sebuah gelombang energi muncul secara mendadak dari Momoshiki dan menghempaskan seluruh shinobi kecuail Naruto, Sasuke dan beberapa shinobi elit lainya yang masih bisa bertahan.

"Maa, masih ada lagi. Aku tidak peduli dengan apa yang terjadi padaku tapi akan kugunakan ini."

Sebuah bola kecil berwarna perak muncul lalu terbuka dan terlihat sebuah batu berwarna ungu yang bersinar.

"I-Itukan." Ucap Sasuke sangat terkejut.

"Ada apa Teme?"

"Aku pernah membacanya digulungan Ootsutsuki, itu adalah salah satu dari kelima batu abadi, batu yang paling diincar oleh para mahluk yang gila akan kekuatan, dan salah satunya yang ia pegang merupakan Chikara no Ishi (Batu Kekuatan)."

"Lalu memangnya kenapa Teme?"

"Itu merupakan batu yang sanggup melenyapkan sebuah galaxy Naruto."
"G-galaxi? Jangan bercanda."

"Momoshiki-sama, anda yakin akan menggunakan batu itu? Ini pertama kalinya bagi anda akan berkontak dengan batu kekuatan."

"Gheh apa peduliku. Dengan ini aku akan mempecundangi mereka semua."

Momoshiki langsung memegang batu tersebut dan detik berikutnya ia merasakan sebuah energi dahsyat mulai merasuk kesistim syarafnya.

Dan lagi-lagi lonjakan energi kuat mengguncang kembali seluruh penjuru Bumi.

Sunagakure.

Baik Gaara, Kankuro maupun Temari merasa aneh, dari tadi mereka seperti ada gempa.

"Ada apa sebenarnya, sejak tadi aku merasa tidak nyaman, energi itu terasa menyengat kulit dan itu berasal dari Konoha."

"Gaara apa mungkin ini?" Ucap Kankuro.

"Aku mengerti, sepertinya mereka datang lebih cepat dari perkiraan kita. Kurasa aku harus membantu Konoha."

"Gaara kita tidak bisa meninggalkan Suna seenaknya, dan kita harus menyelidiki dulu apa benar mereka sudah benar-benar ada di Konoha." Ucap Kankuro.

"Maaf Kankuro, Temari aku akan kesana sendirian kalian tolong jaga desa sebentar dan cover semua pertemuan dengan para petinggi, tolong hubungi juga para kage dari desa lain. Aku tidak akan punya muka untuk bertemu Naruto jika tidak ikut membantu mereka.

Kemudian dengan sangat cepatnya Gaara terbang dengan pasirnya menuju Konoha.

Konohagakure.

"Ghwaahhhh… arghhh… Momoshiki nampak kesakitan, benar seperti yang dirumorkan, batu kekuatan memang menyimpan hal yang mengerikan.

"Itu dia celahnya terbuka, kita harus menyerangnya selagi ia mengendalikan kekuatan batu itu." Ucap Lee yang sudah memasang kuda-kuda bertarung.

"Tunggu!" Tahan Sasuke.

"Kalau kita langsung menyerangnya saat ia sedang mengendalikan batu itu, tubuhnya bisa saja meledak dan itu mungkin lebih dari cukup untuk membinasahkan planet kita beserta isinya." Terang Sasuke.

Baik Naruto, Lee dan lainya terdiam.

"Menunggunya menguasai kekuatan itu juga merupakan resiko besar, tapi setidaknya masih ada peluang kita bisa melawannya dari pada kita semua langsung hancur."

Kembali ke Momoshiki, ia merasa tubuhnya akan meledak tapi,

"Batu sialan, kau tidak akan bisa, jadi tunduklah!"
Momoshiki langsung menghantamkan batu tersebut kedadanya dan seluruh energi yang meledak-ledak tadi langsung bersirkulasi dengan tenang ditubuhnya.

Sebuah pola bergambarkan akar dan berwarna ungu kini terlihat melekat ditubuh Momoshiki, ini adalah wujud saat mereka berhasi menguasai batu kekuatan.

"Sudah berakhir? Jangan bercanda Uchiha! Justru pertunjukan sebenarnya baru saja akan kumulai. Sebenarnya memakan pil chakra dengan ukuran lebih dari standar pada umumnya, merupakan penghinaan bagi kami para Ootsutsuki dalam melawan mahluk rendahan seperti kalian. Tapi, sepertinya setelah yang kulalui hari ini akan menjadi sebuah pengecualian untuk kalian. Dan juga kekuatan batu ini merupakan bonus special untuk kalian."

"Berbicara soal harga diri, apa mereka tidak bercemin." Batin Naruto.

Berikutnya Momoshiki mensummon kembali bola hitam raksasa yang sebelumnya sempat ia hilangkan, dan beberapa pil chakra ia ciptakan lalu ia lemparkan kearah Kinshiki.

"Ya-ampun apa-apaan orang ini Teme?"

"Sialan, mereka benar-benar menyebalkan." Umpat Sasuke, dan ia langsung kembali masuk dengan cepat ke mode suppa saiyajin 2 kemudian menyiapkan kuda-kuda untuk menciptakan Galick Hou.

"Sasuke!" Ucap Shikamaru yang kini sudah berada disampingnya.

"Kau seharusnya mengerti dengan dampaknya nanti."

Sasuke melirik kearah Shikamaru kemudian ia menghentikan persiapan serangan yang ia lakukan dan langsung kembali ke mode normal lagi.

"Aku yakin kau bisa dengan mudah menghancurkan bola energy itu, tapi bagai mana caramu mencegah dampak kehancuran yang dihasilkan oleh bola energy itu?"

Sasuke terdiam sejenak benar apa yang dikatakan Shikamaru. Tapi apa yang harus ia lakukan.

"Dengan ukuran sebesar itu, aku tidak mungkin bisa menggunakan Amenotejikara untuk memindahkannya, terlebih dengan energi sebesar itu pasti akan menolak sistim perpindahan dimensi yang aku lakukan."

"Ukuran ya?" Shikamaru Nampak berpikir sejenak.

"Bagaimana jika ukurannya diperkecil, maksutku mungkin memadatkannya?" Ucap Shikamaru.

"Kemungkinan bisa, tapi resikonya akan sangat besar jika ia meledak sebelum dipadatkan, terlebih lagi bagaimana cara kita memperkecilnya?"

"Sudah selesai menyusun rencanannya? Maaf saja aku akan segera mengakhiri ini." Ucap Momoshiki sejenak, kemudian melepaskan bola energy kearah para shinobi.

"Gawat!" Batin Shikamaru dan Sasuke.

Shriingggg…

Secara mengejutkan Edo Tensei Minato muncul didekat bola energi tadi, ia mulai merapal segel dan munggunaka kunai cabang tiganya. Ya, kemungkinan Minato akan menggunakan Jikukan/Hiraishin. Tapi diluar dugaan,

"K-kenapa aku tidak bisa memindahkannya."

Shringgg…

Dan Minato bertelport kembali ketempat ia sebelumnya.

"Ini buruk, aku tidak bisa memindahkannya."

Dan dugaan Sasuke sebelumnya memang benar adanya bahwa dengan sistim energi sekuat itu akan sangat sulit menyingkronkannya dengan perpindahan dimensi.

Tep… Naruto menyentuh bahu kiri Sasuke.

"Sasuke tolong lindungi Konoha, percayakan saja bola energi itu padaku!" Naruto kemudian melangkah sedikit kedepan sehingga ia digaris utama jajaran para shinobi.

"Apa rencanamu Dobe?"

Naruto tidak langsung menjawab, ia hanya memejamkan mata dan berkonsentrasi kemudian masuk ke mode bijuu. Lalu chakra Kyubi tersebut tiba-tiba menyebar bagai lautan menutupi para shinobi.

Dan para shinobi sangat terkejut karena chakra Kyubi berwarna merah muncul dari tubuh mereka.

"Naruto, apa kau berniat menanggung serangan gila itu seorang diri? Jangan bertindak bodoh!" Tanya Shikamaru.

"Sasuke, meski aku memadatkan bola energi itu. Kemungkinan kau belum bisa memindahkannya karena kuatnya energi tersebut, jika begitu kau bisa memindahkanku dan aku akan menariknya. Kumohon kalian percaya padaku!" Bukannya menjawab Shikamaru malah Naruto terkesan memberi perintah Sasuke.

"Ap-"

Dan saat Sasuke akan mejawab Naruto langsung memotong perkataannya.

"MINNAAAAA! BERSIAGALAH, BIAR KUURUS BOLA INI!" teriak Naruto lantang.

"Yosh Kurama, apa persiapannya sudah selesai?"

"Maju saja bocah! Aku sudah siap sejak tadi, mari kita hentikan mereka!

"Yoshhh, HHAAAAAAAAAAAAAAA…"
Wujud bijuu Kyubi mulai membesar bahkan ukurannya meningkat tiga kali lipat dari ukuran normal yang sering ia pakai, serta chakranya juga menyebar hingga mampu membungkus bola energi tersebut.

"HAAAAAAAAAAAA/GROAAAAAAAA…"

Naruto dan Kurama menerima bola tersebut hingga tanah berguncang akibat tubuh mereka tertekan, mereka berusaha menarik kedalam/memadatkan bola tersebut agar semakin kecil.

"Uzumaki Naruto kau memang orang yang menarik, kita lihat sampai kapan kau bisa bertahan." Seringai Momoshiki.

"Ghkengggheeeh… Bola ini terlalu kuat sangat susah juga memadatkannya, kalau seperti ini terus tidak akan berhasil, Kurama maaf aku akan memaksa peningkatan kekuatanmu lagi."

"Lakukan sesukamu Narutoo…"

"Hrraaaaaa, Sanbai Kaiokennn (Kaioken 3x)…" Sebuah energi merah secara besar melapisi tubuh bijuu Kurama.

"Sudah kuduga kekuatan itu lagi." Ucap Kinshiki.

"Naruto-kun." Hinata juga teman-teman mulai khawatir akan kondisi Naruto yang terlalu memaksakan diri.

Dan itupun juga membuahkan hasil, terlihat Bola Energi tersebut mengecil menjadi tiga perempat dari ukuran sebelumnya.

"Masih belum… Gobai Kaiokeennnn (Kaioken 5x)…"

Bola tersebut mulai mengecil hingga setengah ukuran aslinya.

Momoshiki sangat terkejut, baru kali ini ada yang bertindak sejauh ini hingga mampu memadatkan bola energi pemusnah milik Ootsutsuki.

"Jubaaaiiiii Kaioookeennn… (Kaioken 10x)…"

Bolanya mengecil menjadi seperempat…

Dan ini membuat Momoshiki semakin geram.

"Naruto cukup kau sudah terlalu memaksakan diri!"
"Maaf saja Kurama! Ini masih belum seberapa."

"HAAAAAAAAAAA… Kaiokennnn… Nii Jubaidaaaaa… (Kaioken 20 kali lipat)…"

Dan secara mengejutkan bola energi tadi langsung memadat dengan drastis hingga seukuran rasengan normal milik Naruto. Namun, segala materi ledak yang semakin dipadatkan maka akan mempunyai daya ledak berkali-kali lipat lebih kuat dari pada ukuran normalnya.

Sekarang sangat terlihat bola tersebut mulai sedikit bocor dan sedikit membentuk laser yang mampu menembus dekapan tangan chakra Kurama, dan untung saja mengarah keatas sehingga tidak mengenai para shinobi.

"CK, SASUKE TEME! APA YANG KAU TUNGGU? SEKARANG GILIRANMU…"

Sasuke memfokuskan chakra kemata kirinya, kemudian…

"Amenotejikara."

Sebuah pusaran hitam menarik tubuh bijuu Naruto beserta bola energy tersebut sebelum benar-benar meledak mengenai para shinobi.

.

.

.

To Be Continue

Haloo gimana kabar para readers sekalian? Saya harap kalian selalu berbahagia dan juga maaf ya mungkin author sudah keterlaluan karena membiarkan fic ini hiatus 1 tahun. Bukan berarti author sudah ga ada niat untuk melanjutkan ini fic, namun memang author banyak urusan dikehidupan nyata hingga kadang cukup malas untuk update cerita, saya harap kalian maklum karena pasca menikah saya lebih ingin focus ke dunia nyata, terlebih alhamdulillah sekarang kebahagian kami bertambah dengan hadirnya buah hati yang melengkapi rumah tangga author, saya benar-benar bersyukur dan berterimakasih atas doa-doa kalian.

Oke untuk mulai saat ini ada sedikit pembahasan tentang chapter ini.

Untuk mode suppa saiyajin, seharusnya jika author mengambil konsep asli dari manga/anime, seharusnya Momoshiki dan Kinshiki disini sudah kalah dalam waktu singkat.

Namun, author sendiri sengaja agar para karakter Ootsutsuki yang mejadi musuh Naruto Sasuke jauh lebih kuat dari canon (cerita aslinya). Bagi yang nonton anime Dragon Ball pastitau lah perbandingan kekuatan antara karakter saiyan dari DB dan Naruto.

Oke dan jika ada yang penasaran kenapa Sasuke kalah dengan Rein? Padahal kekuatan SSJ 2 mampu membuat Momoshiki kalah telak.

Baiklah kalian tau sendiri diepisode saat Sasuke tertangkap Rein, anggap saja kekuatan Sasuke tidak bisa full atau all out karena ia masih belumpulih seutuhnya paska melawan Beerus.

Ohh dan untuk chapter 9 maaf ada sedikit kesalahan pada power stone/batu kekuatan dimana warnanya seharusnya ungu malah author tulis biru, maaf saya sedikit lupa waktu itu.

Dichap ini terjawab kalau tangan kiri Sasuke tidak dipasang tangan buatan.

Oh juga author hadir di Wattpad, pen name saya Musasiii. Disana saya hadirkan beberapa gambar agar kelian bisa lebih nyaman membaca.

Fix untuk sekarang jika masih ada pertanyaan silahkan tanyakan pada review nanti.

Karena saya sudah menjadi ayah sekarang mungkin update cerita akan sedikit lama, saat ini author ingin lebih fokus pada keluarga dulu, juga selama tidak banyak halangan akan author usahakan untuk update lebih cepat.

Mungkin itu saja, terimakasih atas penantian kalian selama ini.

Salam Hormat,

Musasi,