SUB TITLE

LET's SEE

.

CAST

Lee Jihoon

Kwon Soonyoung

Kim Mingyu

Lee Seokmin

And the others

..

..

SUMMARY

Jihoon ingin membuat Soonyoung merasakan apa yang dia rasakan saat Soonyoung collab dengan gadis itu di MAMA Awards tempo lalu.. Tapi Jihoon tau batasnya, kok! /SOONHOON/DLDR/SEVENTEEN/

"Kurang dekat, Nayeon-ssi!"

Gadis dengan gigi kelinci dan mata besar itu menggigit bibir bawahnya. Dengan pelan juga gugup dia maju sedikit lebih dekat ke Pemuda yang lebih pendek dari nya.

"Dan Woozi-ssi, Tangan mu, pegang pinggangnya.."

Jihoon menghembuskan nafas nya, dia menatap sebentar Nayeon, dan Nayeon menganggukkan kepalanya, maka itu Jihoon menempatkan tangannya di pinggang Nayeon.

Sedikit mencuri pandang ke arah kiri, sudut panggung. Mendapatkan pemuda dengan mata segaris itu berdiri dengan tangan disilangkan, menatap tepat ke dalam mata Jihoon.

.

.

.

"Woozi, Seungkwan, Dino, Vernon, kalian bisa pergi ke backstage sekarang.. Penampilan Collab akan segera dimulai dan kalian juga harus merapikan rambut juga make-up kalian.."

"Ne!" Lee Chan dengan semangat menjawab, wajahnya sangat berseri. Dengan sekali hentak dia berdiri dan sedikit berlari ke ujung venue, Jeonghan harus menahan dirinya untuk tidak menjitak kepala anak kesayangannya itu. Dari semua member, Jeonghan masih sedikit bingung. Kenapa mereka malah memilih yang termuda? Dan jika memang harus yang termuda, kenapa Jihoon dipilih juga?

Jeonghan memijat pangkal hidungnya, Seungcheol yang berjarak beberapa member darinya tertawa saat melihat Jeonghan seperti itu.

"Aku yakin, setelah ini jika Jeonghan-hyung menanyakan 'Dino-ya, bayi nya siapa kau ini?' maka Chan akan menjawab 'Bayi nya Momo-noona!'" Mingyu berucap membuat hampir seluruh member tertawa. Jeonghan memutar bola mata nya malas, "Chan akan tetap menjadi bayi ku dan Seungcheol. Ingat itu!"

Dan Jawaban Jeonghan itu malah membuat mereka semakin tertawa.

Jihoon tertawa kecil sebentar sebelum mengalihkan pandangannya pada Soonyoung di ujung sana. Soonyoung terlihat tenang melihat penampilan di panggung. Tapi benar-benar datar. Soonyoung tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Soonyoung-ah.." Jihoon memanggil dan sedikit mendekat ke arah Soonyoung. Soonyoung menatapnya sebentar sebelum tersenyum tipis.

"Kau tidak ke backstage? Chan, Hansol dan Seungkwan sudah duluan.."

Jihoon mengerucutkan bibirnya. Jihoon kira Soonyoung akan memohon agar dirinya tidak usah ikut tampil. Tapi? Huh!

"Aku pergi!"

Jihoon dengan kesal berjalan sambil menghentakkan kakinya. Kesal dengan Soonyoung.

Memangnya Soonyoung tidak merasa cemburu? Apalagi dia kan akan berdansa sedikit intim dengan Nayeon! Bahkan melebihi Soonyoung dengan Yuna!

"Lihat saja, Kwon Soonyoung!"

.

.

.

"Bagaimana, Woozi-ah? Siap untuk tampil?"

Menyapa nya dengan nada ramah, Nayeon tersenyum imut sambil menunjukkan kedua gigi kelinci nya. Jihoon menyambutnya dengan senyuman. Tunggu, sebenarnya itu bukan senyuman. Tapi seringai-an.

"Tentu saja, Noona.. Mohon bantuannya.."

Nayeon tersenyum hangat, "Baiklah.."

"5 menit lagi!"

.

.

.

Penampilan nya dengan 3 member lain bersama beberapa member dari GOT7 sudah selesai beberapa saat lalu. Kini tinggal penampilan mereka semua dengan beberapa member dari TWICE dan GFRIEND. Jihoon sebenarnya awalnya sedikit berharap dia berpasangan dengan Yuju, supaya Soonyoung lebih merasa kesal lagi. Tapi, Nayeon juga tidak apa.

Penampilan dimulai, suara dentuman lagu dengan keras menggema di venue yang sangat luas itu. Jihoon mulai sedikit menggerakkan pinggulnya seperti choreo yang sudah di ajarkan pada nya. Memasang wajah yang sedikit menantang juga seksi, mata nya juga sedikit dia sayu kan. Dia menggerakkan tangannya sedikit ke arah pasangannya, seakan memanggil pasangannya itu dengan sedikit godaan.

Dan setelahnya, Nayeon sedikit berlari dengan centil dan menempatkan ujung jarinya di pundak Jihoon. Jihoon sedikit menaikkan ujung bibirnya dengan mata melirik ke ujung kiri. Dimana para member yang tidak ikut tampil duduk dengan wajah penasaran juga menikmati. Tapi dia tidak focus ke mereka semua.

Hanya satu orang.

Laki-laki dengan mata segaris itu. Yang duduk dengan tenang. Melihat ke arahnya. Bahkan dengan tatapan yang tepat menusuk ke hati nya. Wajahnya sangat datar, tidak ada senyum di wajahnya. Tapi tetap terkesan ramah. Jihoon tertegun sebentar.

Walaupun begitu, Jihoon tau akan tatapan itu.

Tatapan yang dulu ditujukannya pada Soonyoung saat dia menari dengan seorang gadis dengan backsound 'Nostalgia'. Seakan mengingatkan Jihoon akan batasnya dan tidak berbuat lebih.

Jihoon sekarang sadar. Dia hanya ingin Soonyoung merasakan apa yang dia rasakan saat Soonyoung duet dengan diva girlgroup sebelah. Jihoon hanya ingin membuat Soonyoung kesal. Kenapa bisa sseperti itu? Jujur, sekarang Jihoon merasa sangat ingin mengetuk kepalanya dengan keras. Kenapa dia sangat kekanak-kanakan sekali?

Nayeon di depannya dengan tiba-tiba berbalik. Meletakkan salah satu lengan yang di tekuk menjadi sudut lancip itu di atas kepalanya.

Seakan tahu dan yakin, Jihoon memposisikan tangannya di depan pinggang Nayeon. Tidak seperti yang hari itu Pembimbing tari nya bilang, dia hanya memposisikannya di depan pinggang gadis itu. Tanpa benar-benar meletakkannya disana.

Menjurus kebawah, Jihoon menarahkannya ke bawah dengan gerakan lentik dan lembut, sekalipun dia tidak menyentuhkan tangannya ke tubuh Nayeon. Tapi mungkin jika dilihat dari angle tertentu, orang mungkin akan beranggapan Jihoon menyentuh Nayeon.

Mereka melanjutkan dance nya dengan lebih sedikit semangat. Jihoon juga sama. Karena dia telah merasa melakukan hal yang benar.

Kedua tangannya di ulurkan ke depan, Nayeon berada di tengah-tengah dan mereka menggerakkan badan dengan asik ke kanan dan kiri. Jihoon sekali lagi melirik ke tempat Soonyoung duduk. Soonyoung-nya disana, tersenyum tipis ke arahnya. Dan Jihoon merasa sangat senang, maka dari itu dia membalas senyumannya.

Melanjutkan tariannya, dia melesatkan tubuhnya ke samping Nayeon, berjongkok disampingnya dan memasang wajah datar supaya meyakinkan kamera.

.

.

.

"Who's your Mama yoo Who's your Mama!~" Mingyu menggoda pemuda kecil yang sedang mengambil minum di Dispenser listrik di ujung ruangan itu. Jihoon memberikan death-glare nya kearah Mingyu yang sedang menungging bebek itu sebentar sebelum meneguk air minum nya.

"Shake your booty Shake your booty.." Kini giliran Seokmin menggunakan suara sok ceweknya sambil memukul-mukul pantat Mingyu yang kini sedang nungging. Seokmin dan Mingyu memang lebih cocok tampil tadi di atas panggung dari pada dirinya dan member yang lain.

Jihoon melirik sapu yang terletak di samping dispenser depannya. Lalu dia melirik kembali dua orang aneh yang sedang asik tepuk—tepuk pantat. Lihatlah! Bahkan mereka saling menepuk!

Menampar masing-masing pantat mereka dengan gagang sapu tidak akan membuat mereka tidak bisa berjalan ataupun menjebloskannya ke penjara, kan?

Tanpa memerdulikan Jihoon, mereka terus melanjutkannya.

"Shake Shake Shake your butt—"

PLAK! PLAKK!

"Shake your butt, pantat ku!"

Jihoon berujar kejam sebelum kembali memukul pantat Mingyu sebagai penutup.

Dengan kejam lagi dia melemparkan gagang sapu tadi hingga jatuh mengenai kaki Seokmin. Dia meninggalkan mereka berdua yang meraung sambil menyumpahi Jihoon.

.

.

.

Pemuda kecil itu menghempaskan tubuhnya kesal di atas tempat tidurnya. Tidak ada orang di kamarnya dengan Soonyoung dan Minghao itu. Ngomong-ngomong, Soonyoung dimana, ya? Dia belum berbicara dengan Soonyoung sejak mereka pulang tadi.

Mengingatnya membuat Jihoon merasa semakin kesal. Dia memasukkan tubuhnya ke dalam selimut tebal yang biasa digunakannya dengan Soonyoung. Meringkuk di dalamnya dengan kedua tangan mengepal kesal. Memukul kasur di bawahnya dengan sebal.

Jihoon terdiam setelah merasakan seseorang duduk di sampingnya.

"Bukannya harusnya aku yang merasa kesal?"

Dengan sekali hentak dia menebaskan selimutnya dan menegakkan tubuhnya. Duduk bersilang di depan laki-laki yang sangat dicintainya itu.

Kwon Soonyoung sedang duduk dengan ponsel di tangannya,

"Soonyoungie.." Jihoon bergumam sambil merangkak ke samping Soonyoung. Soonyoung membalasnya dengan senyuman, setelahnya Jihoon bisa merasakan salah satu tangan Soonyoung menyelinap ke belakang tubuhnya dan memeluk pinggangnya hangat.

Hanya hal kecil tapi bisa membuatnya merasa lemas.

"Bagaimana tadi? Menyenangkan?"

Lisan Soonyoung membuatnya terkekeh kecil. Dia menyelipkan tangan kanannya ke belakang pinggang Soonyoung dan tangan kirinya di depan perut Soonyoung. Menautkan kedua tangannya saat sudah bertemu, dia memeluk Soonyoung dari samping dan mengubah posisinya jadi tengkurap. Dia meletakkan wajahnya di perut Soonyoung dan menggoyang-goyangkan kepalanya disana.

Membuat Soonyoung sedikit merasa geli dan tertawa sambil mengusap kepala Jihoon dengan lembut.

"Lihatlah, bagaimana bisa aku marah jika kau begini, hm?"

Jihoon tertawa lagi sebelum mengadahkan kepalanya pada Soonyoung. Menunjukkan senyuman paling manis juga menggemaskannya.

"Kau tidak bisa marah pada ku.. Aku tidak menyentuh nya, kok.." ucap Jihoon lalu kembali ke senyumannya. Dan mau tidak mau membuat Soonyoung tersenyum juga.

"Baiklah, kau menang.." ucap Soonyoung sambil mengusap pipi Jihoon dengan pelan dan lembut. Semua terasa sangat hangat di hati Jihoon. Maka sebagai imbalan, Jihoon sedikit menaikkan tubuhnya lalu—

CUPP!

Jihoon dengan pelan membenturkan bibirnya ke bibir hamster Soonyoung. Dia melakukannya sambil menatap tepat ke dalam matanya. Menyalurkan berapa besar cinta nya pada laki-laki di depannya ini.

"Aku menyesal tidak mengatakan perasaanku dari awal.. Coba saja aku menyatakannya dari awal, 'kan aku bisa merasakan bibir manis ini dari dulu.." Soonyoung berujar pelan sambil mengarahkan telunjuk tangannya ke sekitar bibir Jihoon lalu mengusap lembut bagian bawahnya.

Soonyoung dengan pelan mengecup bibir Jihoon yang hanya berjarak 2 cm dari nya. Lagi-lagi tanpa menutup mata.

"Aku mencintai mu.." Soonyoung berujar pelan dengan sangat lembut. Kedua tangannya digunakannya untuk mengusap kedua pipi Jihoon. Sedikit tersenyum saat merasakan kedua tangan Jihoon lepas dari pinggangnya dan beralih ke pundaknya.

"Kau tau jawabannya, Soonyoung-ah.."

"Kau harus memperjelasnya, sayang.." Sekali lagi, Soonyoung mengecup bibir bawah Jihoon kecil. Bersamaan dengan itu, Soonyoung merasakan Jihoon mengalungkan tangannya di leher nya. Membuat kedua nya menjadi semakin dekat. Dengan posisi Jihoon yang menumpu bebannya di lututnya sambil menatap tepat ke dala matanya.

"Aku juga mencintai mu.."

Soonyoung dengan lembut langsung saja mendekatkan wajahnya dan menempelkan kembali bibirnya pada bibir yang akhir-akhir ini menjadi candu nya. Menutup mata setelah itu, Soonyoung mulai mengambil alih bibir bawah Jihoon, menggerakkan bibirnya pelan sambil meletakkan salah satu tangannya ke belakang kepala Jihoon. Menekannya sedikit lebih dekat dengannya. Hingga kini benar-benar tidak ada jarak antara dirinya dengan Jihoon.

Jihoon melumat bibir atas Soonyoung dengan halus dan tidak kalah lembut dari Soonyoung, membiarkan dirinya merasa di ambang kenikmatan karena Soonyoung terus saja melumat bibir bawahnya dengan sangat lembut dan penuh perasaan.

Bahkan semakin melayang saat Soonyoung mulai melibatkan lidah saat mempermainkan bibir bawahnya.

Jihoon suka Soonyoung. Bagaimana cara Soonyoung memeluknya, meredakan amarahnya, terlebih lagi saat Soonyoung mencium bibirnya dengan sangat lembut. Seakan-akan Jihoon adalah barang yang sangat berharga yang bisa pecah jika salah sentuh.

Soonyoung berpindah ke bibir atas Jihoon yang belum dijamahnya. Sama seperti bibir bawah Jihoon, dia melakukannya dengan sangat lembut juga. Melumatnya dengan sangat lembut.

Soonyoung memutuskan untuk mengakhiri ciuman mereka dengan sebuah kecupan lembut di bibir Jihoon.

Tersenyum dengan sangat lembut dan tatapan mata teduh, Soonyoung menggunakan tangannya untuk mengusap pipi Jihoon yang bersemu merah. Jihoon kini sedang melipat bibirnya ke dalam dengan mata yang tidak menatap ke Soonyoung.

Jihoon sedang malu,

"Tidak mau tidur?"

Jihoon mengangguk dengan pelan dan mulai kembali ke posisi sebelumnya saat Soonyoung belum datang, berbaring miring. Jihoon bisa merasakan pipi nya kembali memerah dan panas saat pinggangnya di lingkarkan oleh sepasang tangan. Soonyoung di belakang, memeluk Jihoon hangat dan melayangkan beberapa kecupan di sekitar leher dan belakang kepala Jihoon.

"Soonyoungie.. Jaljayo.."

Soonyoung tertawa kecil sebelum kembali mencium pucuk kepala Jihoon,

"Jaljayo, Jihoonie.."

.

.

.

.

.

.

.

.

OMAKE

"Dino-ya, Nugu Aegi?"

"Jeonghannie-hyung"

Tak cukup hanya sekali bertanya, maka Jeonghan kembali menanyakan hal yang sama,

"Dino-ya, Nugu Aegi?"

"Jeonghannie-hyung.."

Tidak, 2 kali bukan menjadi patokan, 'kan?

"Dino-ya, Nugu Aegi?"

"Jeonghannie-hyung"

"Dino-ya, Nugu Aegi?"

Dino menatap Jeonghan sebentar dengan sangat kesal, " .Aegi.." Dino mengucapkan kalimatnya dengan penuh penekanan.

"Dino-ya, Nugu Aegi?"

"Ish. MOMO-NOONA AEGI!"

CTAKK! PLAKK!

"RASAKAN ITU, PABBO-YA AEGI!"

.

.

..

.

.

.

.

.

.

.

..

.

.

.

A/N

ANjir si jihoon malah sok seksi sadar woy lo tuh uke .

Sorry yang minta seoksoo, mungkin chap 4 kali ya wkwk

Chap depan rencananya verkwan kekekek..

Mau dijdiin series nihhehehehe