Pt.10 : HopeKook ( Jung Hoseok x Jeon Jungkook"
Even if I Scared, I'll Protect You
Jungkook kesal, dia sangat kesal kepada sang kekasih yang notabene lebih tua darinya, Jung Hoseok. Pemuda yang secerah mentari pagi itu selalu memperlakukannya seperti anak kecil padahal Jungkook adalah pemuda tanggung berusia 20 tahun, tapi tetap saja di mata kekasihnya dia adalah anak kecil.
"Huh, dia saja takut dengan ular, bahkan dia takut dengan hantu! Ck, sok sekali dia memperlakukanku seperti bocah! Dasar kuda pabo!"
Wajah Jungkook berkerut-kerut, ini adalah malam minggu, semua orang yang memiliki pasangan pastilah memadati semua date spot yang ada. Sedangkan Jungkook bergelung dengan baju rapi di sofa apartemennya, memaki kekasihnya sambil menatap ponsel yang dari tadi bergetar memunculkan tulisan 'KudaQ :*'. Hoseok sudah mengajaknya pergi tapi langsung ditolak mentah-mentah oleh Jungkook, karena dia mengajak Jungkook ke timezone. Dengan kesal Jungkook akhirnya menjawab panggilan dari hyung kudanya itu.
"Aku tidak mau pergi ke tempat anak-anak itu! Pergi dengan keponakanmu saja sana!"
"Kookie, jangan marah dulu dong, sekali-kali kita kencan ke sana, ya ya mau ya?"
"Kuda gila! Kita sudah beribu kali kesana, PABO!"— Diseberang sana Hoseok sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga.
"Oke oke, sayang, my bunny, jadi kau mau kemana, hm?" Jungkook mulai merasakan setitik harapan.
"Aku mau ke taman, hyung! Itu loh, yang di dekat sungai. Uuhh, kata Jiminie tempat itu sangat romantis."
"What? Taman? Manisku, ini sudah malam, bagaimana kalau ada orang jahat, atau mungkin hantu? Nanti kau diculik lohh."
"Aku maunya kesana atau tidak sama sekali! Aku sudah dewasa hyung, mana mungkin aku takut yang begituan. Pokoknya ke sana, maunya kesana!"
"Hhhh, oke oke. Sekarang cepat bersiap, aku sudah di depan pintu."
Jungkook membulatkan mata, memutuskan sambungan, menyambar jaket dan ponsel, melompat dari sofa, berlari ke pintu depan dan menghambur ke arah hyungnya yang tersenyum lebar.
"Let's go!"
.
.
"Kau menyukainya, Kookie?" Jung Hoseok terkekeh geli melihat kekasihnya melahap habis permen kapas yang baru mereka beli.
"Ne! Hyung, coba dari dulu mengajakku kesini, pasti tidak bosan, dasar penakut."
"Siapa yang penakut? Aku tidak kenal tuh."
Jungkook hanya memasang mengejek sambil memainkan bola mainan ditangannya, bola itu memiliki corak yang sangat lucu dan langsung menjadi benda favoritnya. Mereka tertawa-tawa bahagia menikmati kencan kali ini, obrolan didominasi oleh Hoseok dengan berbagai candaan dan tingkah ababilnya yang memalukan tapi selalu membuat Jungkook terhibur.
"Kookie, ayo pulang, sudah malam loh, besok kau ada kuliah kan?"
"Kuliah siang, jadi nan—"
Seseorang menyenggol tangan Jungkook yang memegang bola dan membuatnya jatuh. Bola itu menggelending dan tertendang orang-orang yang lewat sehingga pergi semakin jauh. Jungkook terkejut dan langsung mengejar bolanya, dia tidak meghiraukan Hoseok yang berteriak memanggilnya. Susah payah Jungkook mengejar bola itu, yang akhirnya dapat dia tangkap. Bola itu menggelinding ke area taman yang gelap dan sepi. Dengan bingung Jungkook menatap sekelilingnya
"Hyung? Hoseok hyung?"
Jungkook merasa ada yang mengawasinya, namun dia menghalau perasaan itu dan mulai berjalan mengikuti jalan setapak yang dia lewati tadi. Dia berdoa semoga Hoseok hyungnya dapat menemukannya. Tiba-tiba 3 orang pria berbadan kekar menghalau jalannya.
"Mau kemana heh?!"
"Bayar kalau mau lewat!"
"Sendirian saja, manis?"
Jungkook mulai melangkah mundur, namun langkahnya terhenti karena dia merasa ada yang sedang bersembunyi dekatnya, mungkin teman mereka.
"Enyah kalian, dasar ******"
"Wah wah, ternyata hanya wajahmu yang manis hm, mulutmu sama saja dengan sampah!"
Perasaan Jungkook mulai tak enak, dia meronta saat salah seorang dari mereka mencengkram tangannya. Dalam hati dia berdoa dan berjanji untuk mendengarkan kata-kata kekasihnya kalau dia selamat. Tenaga Jungkook yang besar bukan tandingan bagi tiga orang didepannya. Saat tenaganya mulai habis, Jungkook merasakan ada yang menariknya.
"Hyung, tolong~" Jungkook memejamkan mata pasrah, hingga—
"Singkirkan tanganmu dari kekasihku, dasar babon!"
Jung Hoseok menendang selangkangan orang yang memegang Jungkook hingga pegangannya terlepas, tanpa menyia-nyiakan kesempatan, dia langsung menarik Jungkook, menabrak mereka dan melarikan diri dari tiga orang itu. Mereka baru berhenti saat sampai di dekat air mancur dan terduduk di tepinya. Hoseok dan Jungkook mengatur napas mereka yang memburu sambil menyeka keringat.
Hoseok berdiri, menghampiri sebuah vending machine, membeli dua kaleng minuman ringan dan menghampiri kekasihnya. Dia duduk disebelah Jungkook yang langsung mengambil salah satu soft drink dan meminumnya.
"Gomawo, hyung."
Jungkook membuang kaleng kosong di tangannya ke tempat sampah di dekatnya, dan memperhatikan sang kekasih yang masih pucat wajahnya. Dia sedikit menyesal mengatai hyung kesayangannya itu.
"Hoseok hyung."
"Ya?"
"Maaf ya."
"Untuk apa? Seharusnya aku yang minta maaf karena tidak bisa menjagamu. Hahh, untung saja kita bisa lari. Astaga, my hearteu oh my god. Rasanya mau mati, untung kau selamat Kookie, apa jadinya aku kalau kau ti—"
Jungkook memeluk erat sang hyung, menyalurkan kasih sayangnya. Hoseok yang ucapannya terputus bengong lalu tersenyum, dia membalas pelukan yang lebih muda.
"Kita pulang sekarang, hm?"
"Ne~"
.
.
"Hyung..."
"Hm?"
"Lain kali ke timezone saja."
"Kesini lagi juga tak apa, aku akan melindungimu Kookie~~"
.
.
A/N : Hai! Ketemu lagi kita hehehe :D Moga suka dengan tema kali ini, walaupun agak cheesy T^T Honestly, ff ini salah satu request dari one of my fellow reader, semoga suka ya
Thank you for spending your time to read my story Kritik, saran, dan request selalu diterima.
Annyeong~~