Chapter 2: Perkenalan
Perlahan pemuda pirang itu membuka kedua matanya hal pertama yang dia lihat adalah warna putih dan bau menyengat khas obat-obatan yang menyeruak. Menoleh kesamping kananya dia sangat terkejut saat ada dua tubuh yang dikenalnya sedang berada dalam kondisi yang memprihatinkan, begitu banyak selang-selang yang memenuhi tubuh kedua orang itu.
Srieet!
Pintu kamar itu terbuka, memperlihatkan dua orang gadis berambut merah dan berambut hitam. Kedua gadis itu tersenyum pada pemuda berambut pirang itu.
"Ah, kau sudah sadar ya? Akeno cepat panggilkan dokter." Ucap gadis berambut merah menyuruh gadis berambut hitam.
"Ha'i buchou!" Jawab gadis bernama Akeno itu.
Setelah itu, gadis berambut merah berjalan ke ranjang Naruto, dan menduduki tepi ranjang itu.
"Siapa namamu pemuda tampan?" Tanya gadis itu.
"Eng.. namaku Naruto."
"Hanya Naruto?"
"Eh.. iya hanya Naruto."
"Namaku Rias. Rias Gremory! Orang yang menolong kalian bertiga." Ucap gadis itu.
"Terima kasih telah menolongku dan temanku Rias-san." Ungkap Naruto.
"Tak apa-apa itu sudah kewajibanku sebagai sesama makhluk hidup." Ujar Rias.
"Ngomong-ngomong boleh kah aku bertanya satu hal padamu Naruto?" Tanya Rias hati-hati.
"Tanya apa Rias-san?"
"Em, begini.. kemarin itu kamu dan kedua temanmu keluar dari pusaran dimensi dengan luka yang cukup parah, apa kamu dari dimensi lain?"
Pemuda itu sangat terkejut mendengar penuturan dari gadis yang kini duduk di ranjangnya.
"Eh, ano.. itu.. iya seperti kami dari dimensi lain, aku tidak begitu ingat kemarin tapi satu hal yang aku tau. Saat mencoba menggunakan teleportasi aku terlempar kesini." Ungkap Naruto pada Rias.
"Oh, apa di duniamu sama seperti disini." Tanya Rias.
"Kalau itu aku kurang tau, Rias-san. Maaf!" Ucap pemuda itu menyesal.
Srieet!
Pintu dibuka oleh seorang dokter dan dua orang suster yang dipanggil Akeno tadi. Kemudian dokter itu mulai memeriksa keadaan fisik Naruto.
"Naruto, ini temanku namanya Akeno Himejima." Rias memperkenalkan gadis berambut hitam pada Naruto.
"Salam kenal, Naruto-kun." Ucap Akeno dengan senyuman palsunya.
"Namaku Naruto, hanya Naruto. Terima kasih telah menolong kami, Akeno-san." Ucap Naruto.
"Baiklah, kalau begitu kami pamit dulu Naruto. Selamat beristirahat dan semoga kedua temanku lekas sadar." Ucap Rias pamitan.
"Iya, sebelumnya terima kasih banyak karena telah menolong kami. Rias-san, Akeno-san."
••
•••
"Bagaimana keadaan ketiga orang yang kemarin, buchou?" Tanya seorang pemuda berambut coklat.
"Yang satu sudah siuman, tapi yang lainya belum." Ucap Rias singkat.
Kini, kelompok Gremory dan Sitri sudah berkumpul di ruang klub ORC, sedang membahas tentang perkumpulan tiga fraksi yang akan dilakukan di Akademi Kuoh dalam beberapa jam lagi.
Kedua kelompok itu terlihat sedang mendiskusikan tentang berbagai keadaan nanti saat pertemuan ketiga fraksi dilakukan, untuk pencegahan kalau ada pihak yang tidak di inginkan mengganggu perdamaian tiga fraksi maka kelompok Sitri berpamitan untuk memasang barier di segala sudut sekolah.
Kini, diruangan itu hanya meningkalkan kelompok Iblis Gremory.
"Sayang juga ya, kemarin kamu tidak bisa membangkitkan salah satu dari mereka ya buchou." Ucap Akeno dengan senyum palsunya.
"Ya, memang sangat disayangkan.. kenapa mereka tidak ada yang cocok dengan salah satu bidak evil piece-ku." Ucap Rias kecewa.
"Ya bagaimana pun kita harus tau asal mereka. Kalau mereka bertiga sudah keluar dari rumah sakit aku akan mendaftarkan mereka di sekolah ini." Ucap Rias. Setidaknya mereka bisa membantunya dikemudian hari.
Pertemuan 3 Fraksi
Malam pun tiba, kini Akademi Kuoh sudah menjadi tempat pertemuan ketiga fraksi, di dalam ruangan yang besar terlihat ada meja bundar besar dan ada 4 makhluk yang berbeda jenis sedang duduk.
Pihak Iblis diwakili 2 orang Maou yang bernama, Shirzek Lucifer dan Serafall Leviatan dan ditemani dua kelompok Iblis muda Gremory dan Sitri.
Pihak Malaikat jatuh diwakili seorang Gubernur mereka yang bernama, Azazel dan ditemani seorang bernama Vali, seorang pemegang Sacred gear Hakuryuko.
Pihak Malaikat diwakili Pimpinan tertinggi mereka yaitu, Mikael yang ditemani seorang Malaikat reinkarnasi bernama Shidou Irina.
"Sekarang kita sudah berkumpul, jadi ayo cepat tanda tangani berkas perdamaian ini." Ucap tiba-tiba Gubernur Malaikat jatuh.
Mendengar penuturan dari Gubernur Malaikat jatuh barusan, membuat kedua pemimpin Iblis geram. Bagaimana bisa dia berkata gampang seperti itu soal menyangkut perdamaian tiga fraksi yang telah lama memendam amarahnya.
"Bagaimana bisa kau berkata begitu tanpa berpikir lebih dulu. Hah!" Ucap marah salah satu Maou yang bergender perempuan. Serafall Leviatan.
"Terus mau apa kalian. Bukannya kalian mau berdamai? Ya ini jalan menuju perdamaian dengan menandatangani berkas perdamaian ini." Sanggah Azazel tidak mau kalah.
"Maaf memotong, kami pihak Malaikat sangat setuju atas usul perdamaian yang kalian bicarakan, tapi membentuk perdamaian tidak segampang itu Azazel." Ucap salah satu orang disitu yang dari tadi terdiam.
Blaarr! Blaarr!
Semua orang yang berada disitu terkejut setelah mendengar suara ledakan yang berada di luar ruangan itu.
Brakk!
Tiba-tiba dinding di ruangan itu jebol, karena pukulan seorang wanita berambut pirang keriting.
"Katerea!" Teriak Serafall terkejut.
Semua orang yang berada dalam ruangan itu terkejut dengan keatangan seorang yang dikenal mereka seorang penghianat dari pihak Iblis, karena wanita itu berasal dari pihak Old Satan.
Ke empat pimpinan fraksi mereka masing-masing masih memilih duduk, karena pendamping mereka sudah siap dalam mode tempur mereka.
"Perdamaian yang kalian impikan itu tidak akan pernah terjadi selama kami para generasi Old Satan masih hidup." Ucap Katerea dengan sombongnya.
"Maa.. sepertinya kau masih tidak mengerti ya Katerea!" Ucap Azazel yang masih dengan santainya.
"Aku tidak mau dengar apapun darimu Malaikat jatuh brengsek!" Teriak Katerea.
Katerea tiba-tiba mengeluarkan sihir airnya dengan intensitas besar ke dalam ruangan itu mencoba menenggelamkan semua orang sebelum dihentikan oleh Vali yang memukul uluh hati Katerea yang membuatnya terpental keluar dari gedung itu.
Kini, semua orang mengikuti Vali keluar dan betapa terkejutnya mereka setelah melihat seluruh area Akademi Kuoh telah diserbu oleh para penyihir yang entah berapa banyak jumlahnya itu.
Penyihir-penyihir itu mengeluarkan sebuah laser beam dari dalam matanya dan meluluh lantakan bangunan-bangunan sekolah. Tak tinggal diam para Iblis muda itu maju dengan mengeluarkan kekuatan mereka masing-masing untuk menyerang para penyihir itu.
Katerea mencoba bangun dan kini terbang di atas kumpulan pimpinan tiga fraksi. Tubuh Katerea mengeluarkam sinar yang berwarna emas kemudian dia berubah wujud seperti memiliki armor pelindung.
"Balance Braker!" Ucap Azazel terkejut.
"Haha.. bagaimana kekuatan baruku ini, dengan ini aku akan menghancurkan kalian semua." Teriak Katerea sambil mengeluarkan demonic power yang besar.
"Heh! Kalau seperti itu aku juga punya." Ucap Azazel dan terbang menuju Katerea. "Balance Breaker." Ucap Azazel lagi.
Kini tubuh Azazel sudah berganti dengan tubuh berarmor naga berwarna emas dengan membawa sebuah tombak besar yang bentuknya seperti bor.
"Lihat! Aku juga bisa dasar wanita bodoh! Ini adalah Sacred gear buatan dengan roh Raja Naga Fafnir." Ucap Azazel.
"Kau! Sialan kau gagak!" Geram Katerea yang kini tengah mengeluarkan sihir airnya yang berbentuk seperti cambuk.
Katerea mulai menyerang Azazel dengan melancarkan cambuknya pada tubuh armor Azazel, tak tinggal diam pria tua itu juga mulai menyerang tubuh armor Katerea dengan tombaknya.
Crassh! Crassh! Crassh!
Sayatan demi sayatan didapat Azazel karena kecerobohannya melawan cambuk Katerea. Wanita itu tertawa meremehkan saat melihat sayatan-sayatan yang ada pada tubuh Azazel semakin banyak.
"Haha.. kau tidak bisa menang melawanku gagak bodoh!" Katerea tertawa psyco.
"Jangan banyak bicara." Ucap Azazel sambil menusukkan bor nya ke tubuh Katerea dan ternyata berhasil karena tombak Azael mulai berputar layaknya bor yang memberikan damage yang besar.
Jleb!
Katerea membatuk darah saat tombak Azazel berhasil menembus tubuh armornya. Dia merintih menahan sakit yang amat parah. Tak memberikan kesempatan pada Katerea, Azazel kini membuat sebuah light spear yang begitu besar dan langsung melemparnya ke tubuh Katerea yang masih menahan tusukan tombaknya.
Arghhh!
Tubuh Katerea terjatuh ketanah dengan keras setelah menerima light spear milik Azazel.
Masih tidak puas, Azazel tutun menuju tubuh tak berdaya Katerea dan menusukkan tombaknya lagi dan lagi sampai tubuh wanita Iblis itu pecah bagaikan kaca yang terjatuh dari tempatnya.
"Akhirnya dia lenyap juga." Ucap Azazel santai.
Brakk!
Tubuh Azazel terpental kedepan dan menabrak dinding sekolah setelah menerima pukulan yang begitu dahsyat.
Mereka semua yang ada disitu terkejut karena orang yang memukul Azazel adalah pendampingnya sendiri yaitu Vali.
"Maaf Azazel, tapi kalau kalian berdamai aku nanti tidak bisa memuaskan hasrat bertarungku yang besar ini." Ucap Vali dengan mengeluarkan demonic power yang begitu besar.
"Aura ini." Gumam Shirzek Lucifer.
"Haha.. aku sudah terlalu tua kau tau, sial! Pukulanmu sangat sakit." Ucap Azazel keluar dari puing-puing bangunan.
"Hei, kau Hakuryuko kenapa kau memiliki aura Iblis didalam tubuhmu?" Tanya Shirzek.
"Gampang! Karena aku adalah manusia setengah Iblis." Ucap Vali sambil mengeluarkan enam pasang sayap Iblisnya. "Aku perkenalkan sekali lagi, namaku Vali... lucifer!"
Semua yang berada disitu nampak terkejut mendengar penuturan dari pemuda berambut putih itu.
"Sudah kuduga." Ucap Azazel.
Tubuh Vali kini sudah tertutupi armor milik Sacred gearnya yang bernama White One Albion.
"Aku akan membunuh kalian semua yang ada disini." Ucap Vali dengan suara khas robot. Demonic power keluar dengan intenitas yang sangat beaar dari tubuh Vali, membuat para Iblis muda yang ada disini terjatuh karena perbedaan kekuatan yang mereka miliki.
"Tidak akan aku biarkan!" Ucap seseorang dari dalam pusaran aneh yang muncul di tengah-tengah pertarungan mereka.
"Siapa kau! Berani menganggu acaraku." Ucap sombong Vali.
"Siapa aku? Kau tidak perlu tau!"
Orang miaterius itu kemudian berlari menuju Vali dengan membawa bola energi berwarna biru ditangannya.
"Terima ini! Rasengan!" Teriak orang itu.
Bola energi itu menghantam perut Vali dengan cepat dan membuat pemuda berambut putih itu terlempar ke belakang dengan keras.
Brak!
"Mana tadi omong kosong yang kau bicarakan. Ino! Sekarang." Ucap pria itu sambil menyuruh temannya.
"Oke! Shiranshin no jutsu!" Ucap orang yang dipanggil Ino tadi.
"Sakura, sekarang!" Ucap orang misterius itu.
"Jangan seenaknya menyuruh, baka!" Ucap orang yang dipanggil Sakura.
Sakura meloncat ke atas Vali, kemudian turun dengan sebuah pukulan yang mengarah tepat ke wajah pemuda berambut putih itu.
Blarr!
Setelah tinjuan itu mengenai sasaran, tanah disekitar korban runtuh kedalam seperti terjadi gempa kecil.
Semua orang yang ada disitu begitu takjub dengan fenomena barusan.
"Apa dia sudah mati?" Ucap seorang pemuda berambut coklat mencoba membuka suara.
"Siapa yang tau?" Ucap orang misterius itu.
Rias dan Akeno sangat terkejut setelah melihat wajah orang misterius tadi.
"Rias, bukannya itu Naruto-kun?" Ucap Akeno.
"Ya.. kenapa bisa dia berada disini dan kapan sadarnya dua gadis itu." Ucap Rias masih dengan keterkejutannya.
"Oh, ada Rias-san dan Akeno-san ternyata! Apa yang kalian lakukan disini." Ucap orang itu.
Menghiraukan ucapan orang misterius itu, Rias berjalan menuju orang yang dipanggilnya Naruto itu.
"Kenapa kau disini.. bukannya kau masih di rumah sakit tadi?" Tanya Rias.
"Maa.. saat di sana tadi aku merasakan energi yang sangat besar muncul di sini jadi aku mencari tau asalnya dan ya kau kelanjutannya." Ucap pemuda bernama Naruto santai.
"Oh, dan juga kapan kedua orang itu sadarnya." Ucap Rias lagi.
"Setelah kau dan Akeno-san pergi."
"Sebenarnya siapa kalian ini?" Ucap Shirzek menginterupsi.
"Perkenalkan namaku Naruto. Dan kedua gadis cantik yang disana itu Haruno Sakura dan Yamanaka Ino." Ucap Naruto.
"Aku adalah Maou Lucifer. Namaku Shirzek Lucifer." Ucap Shirzek.
"Maou!" Ucap ketiga orang yang baru tiba itu.
"Hei, jangan abaikan aku dasar kalian sampah! Aku belum kalah." Ucap Vali keluar dari dalam tanah.
"Kalian layak melihat kekuatan dari Albion yang sebenarnya." Ucap Vali. Setelah itu pemuda itu bergumam sesuatu yang sangat panjang dan diakhiri dengan kata.
"Juggernaut-"
Krakk!
Tiba-tiba langit diatas mereka retak dan memunculkan dua orang berbeda gender.
"Sudah cukup, Vali.. saatnya kita pergi." Ucap seorang pemuda yang seperti kera itu.
"Kita sudah dipanggil Ophis lagi-nyan." Ucap wanita yang mempunyai telinga kucing.
"Sial! Tunggu saja kalian semua pasti akan mati ditanganku." Ucap Vali.
Kemudian tubu mereka bertiga seperti terserap kedalam tanah dan menghilang.
"Fiuhh, akhirnya mereka pergi." Ucap Naruto.
"Memangnya kenapa Naruto." Ucap Sakura.
"Ya.. aku merasakan energi yang besar setelah orang itu membacakan sebuah mantra tadi."
"Tapi, Naruto.. sebenarnya ini dimana? Maksudku kita di dimensi mana?" Ucap Ino.
"Entahlah Ino-chan.. kita tanyakan ke mereka saja." Ucap Naruto.
Ino terlihat sedikit kecewa karena jawaban yang diberikan Naruto sangat tidak spesifik.
Kemudian mereka semua akhirnya berhasil mengusir sisa-sia penyihir yang masih berada disana dan setelah itu mereka memutuskan untuk membuat aliansi ketiga pihak.
Dan kini, Naruto serta kedua temannya sedang berada dalam ruangan klub ORC yang berisikan semua magkhluk dari ketiga fraksi.
"Jadi kalian ini bukan manusia? Melainkan makhluk astral?" Tanya Sakura mewakili kedua temannya.
"Ya, semua yang ada disini itu Iblis, Malaikat, dan Malaikat jatuh. Dan mereka semua itu pimpinan dari setiap fraksi." Ucap Rias menerangkan.
"Hmm.. dimensi ini sesikit aneh bagiku." Ucap Ino sambil menatap para makhluk supernatural itu.
"Memangnya di dunia kalian hal semacam ini tidak ada kah?" Tanya Azazel.
"Entahlah paman.. tapi di dunia kami ada satu dewa yang kuat yang dapat menghancurkan dunia dengan cepat. Tapi kami sudah mengalahkan dewa itu tiga tahun yang lalu." Ucap Naruto sambil mengingat-ingat kenangan saat dia melawan Kaguya.
•
•
•
•
•
•
T B C
Profil
Name: Naruto
Race: Human
Dojutsu: Sharingan
Element: Wind, Lava, Fire, Dark
Name: Haruno Sakura
Race: Human
Dojutsu: Sharingan
Element: Fire
Name: Yamanaka Ino
Race: Human
Dojutsu: Sharingan
Element: Water