The Unpredictable Descendant

.

By Darkheroes

.

Disclaimer: Both of Anime is not my Mine

.

Rated M

.

Warning: OOC, Au, OC, Little Gore, Dramatic Scene, Death-Chara, Lime, Lemon, Mainstream & Other warn for you

.

Enjoy to my Third Fic


Chapter 1 - Fiance part 1

.

Tik~ Tik~ Tik~

Hujan deras membasahi daerah Kota Kuoh. Matahari yang baru saja terbit dari arah Timur menerangi gelapnya sudut-sudut Kota. Disebuah Sekolah yang bertuliskan 'Academy Kuoh', ada seorang Pemuda Culun yang memakai kacamata bulat yang tebalnya 50 ml dan rambut yang disisir tengah rapi membuatnya dicap sebagai 'Good Boy'.

Didada Kanannya ada Bet bertuliskan nama 'Namikaze Naruto'. Rambut Pirang si Culun menandakan dirinya yang merupakan Blasteran Jepang/Jerman. Mata Biru Shaphirenya menatap kearah sebuah Pintu masuk yang bertuliskan 'Occult Research Club'. Terdengar adanya pertengkaran yang terjadi didalam.

Plaaaak !

"Berapa kali harus kukatakan? Jawabannya tetap tidak boleh! Aku tidak akan mengijinkanmu menyelamatkan Suster Gereja itu."

"Kalau begitu aku akan pergi sendirian. Aku khawatir mengenai 'Ritual' yang mereka katakan. Para 'Da-Tenshi' itu pasti melakukan suatu hal yang buruk dan keselamatan Asia menjadi taruhannya!."

Perdebatan itu terus berlanjut sampai 10 menit kemudian, 3 Orang keluar dari pintu itu dan salah satunya menabrak Naruto.

Bruugh !

"Cih! Jangan ditengah jalan lemah." Umpat Pemuda berambut Coklat lalu berlari bersama 1 Gadis dan 1 pemuda lainnya.

"Hahhh~" Naruto hanya menghela napas lelah kemudian menguping kembali dari balik pintu.

"Ara~ Ara~ Buchou! Apa kau yakin membiarkan Issei-Kun pergi duluan bersama Kiba-Kun dan Koneko-Chan."

"Tentu Saja!, Kita akan ke gereja 30 menit lagi dan membantu Issei. Aku sudah memperkirakan kalau Gadis itu pasti sudah mati saat kita kesana nanti, Jadi dengan itu aku akan merenkarnasikan Suster Gereja itu menjadi Paeregeku dan nantinya Issei akan semakin Menghormatiku."

"Ara~ Ara~ Kau sungguh licik Buchou fufufufu~"

Naruto yang mendengar itu menghela napas kemudian berjalan meninggalkan gedung tua itu. Matanya menangkap sebuah Pohon yang ada dipinggir lapangan yg sedang digunakan oleh murid-murid Extrakulikuler Sore yang bermain Sepak bola. Kakinya melangkah ke pohon rindang itu kemudian berbaring tidur merasakan angin halus menyentuh seluruh tubuhnya.

Tangan kirinya memegang sebuah Bidak Pion berwarna merah yang entah darimana datangnya. Pion itu adalah Pion dari Evil Piece milik Rias Gremory, Heries Pilar Gremory yang merupakan adik dari Maou Lucifer dan Sahabat Sona Sitri, Heries Pilar Sitri. Rias Gremory adalah seorang Iblis murni berdarah Gremory dan Bael dari ibunya yang memungkinkannya dapat memiliki kekuatan Pilar Bael yaitu Power of Destruction. Sebuah kekuatan yang menghancurkan sebuah entitas bahkan tidak menyisakan debu. Karena hal itulah Rias Gremory cukup terkenal di Mekai, Underworld.

Si pemilik rambut Crymson ini memiliki Bidak-Bidak yang cukup menarik seperti Himejima Akeno, Seorang Iblis setengah Da-Tenshi yang memiliki kekuatan Petir dan Koneko Toujou yang merupakan salah satu dari ras Nekomata yang tersisa sedikit didunia. Apalagi baru-baru ini dia merenkarnasikan 2 Bidak baru, satunya bernama Hyodou Issei, Seorang pemuda Mesum yang memiliki Sacred Gear 'Boosted Gear', salah satu dari 13 Longinus yang dikatakan dapat membunuh tuhan.

Sedangkan satunya adalah Naruto, Si Siswa Culun dengan peringkat nomor 1 di Ujian Nasional tingkat Daerah mengalahkan Sona Shitori (Sitri). Saat itu Naruto tidak sengaja melihat kejadian dimana Issei dibunuh oleh Da-Tenshi dan akhirnya karena menjadi Saksi itulah Naruto dibunuh juga, Itusih Ceritanya Rias Gremory tapi aslinya itu memang disengaja Naruto. Dengan pura-pura mati terkena Light Spear, Naruto direnkarnasikan menjadi Iblis, Naruto dengan sedikit Ilusi mengambil 1 Bidak Pawn dan kemudian menaikan sedikit Aura Iblis yang sudah ada didirinya sejak lahir.

Seringai miring muncul dibibirnya ketika merasakan Pertarungan digereja tak terpakai yang digunakan Da-Tenshi sebagai penarikan Sacred Gear paksa didalamnya.

"Flash~." Gumam Naruto.

Cliiiing !

.

.

.

Cliiiing !

Naruto muncul dibelakang Gereja tersebut sambil melirik Pertarungan antara Rias Gremory dan Akeno Himejima dengan 3 Da-Tenshi bersayap sepasang. Dalam waktu 10 Menit, 3 Da-Tenshi yang bernama Dohnnasek, Mittelt dan Kalawarner itu mati terkena serangan Power of Destruction khas Bael. Setelah itu, Rias dan Akeno berjalan memasuki Gereja.

Mata Safire Naruto melirik kebelakang tepat pada Seorang Pria berambut Putih sebahu yang memakai Jubah Hitam.

"Ada apa seorang Petinggi Da-Tenshi ada didaerah ini ?." Tanya Naruto tanpa takut sedikitpun walau tau kalau dibelakangnya adalah seorang Petinggi Da-Tenshi.

"Hmm, Tidak-Tidak, Aku hanya lewat disekitar sini saja. Aku kesini karena merasakan aura Da-Tenshi lain dan Akuma murni Gremory disini. Tapi yang kutemukan jauh lebih besar dari itu ne~, Bukankah begitu...Naruto." Ucap Orang itu tersenyum pada Naruto.

"Hn...Bagaimana dengan Kokabiel ?, Sariel!" Tanya Naruto datar merasakan Keluarga Rias Gremory telah pergi. Sariel hanya mendesah lelah.

"Hahhh, Orang itu sama sekali tidak kapok setelah kau beri pelajaran tahun lalu. Dia sekarang malah berniat memulai 'Great War' lagi, Karena kematian 'Ayah' dia jadi gila sekarang." Ucap Sariel.

"Oh" Gumam Naruto menatap bulan purnama. Seringai tipis muncul diwajahnya ketika memikirkan sesuatu. "...Hei Sariel!"

"Hmm?"

"Jika kau dan Kokabiel bertarung. Siapakah yang menang?" Tanya Naruto.

"Hm?! Tentu saja aku. Tapi kalau dia memakai darah Naga dan mengeluarkan kartu Asnya mungkin aku akan kewalahan menghadapinya jika aku tidak dekat Bulan." Jawab Sariel jujur.

"Souka! Jadi aku tidak bisa mengandalkanmu. Tapi apa kau bisa membuat kekkai yang bisa menahan pertarungan antara aku dengan Kokabiel?."

"Hmm, Mungkin bisa"

"Baiklah!, sebaiknya kau bersiap-siaplah terlebih dahulu."

"Tentu Saja, Naruto-Dono."

.

.

.

Sudah 2 Minggu sejak penyelamatan Asia dilakukan dan sekarang Keluarga Rias Gremory menghadapi masalah baru, Yaitu pertunangan Rias Gremory dengan Raiser Phenex dimajukan 2 Minggu lagi. Saat ini Raiser tengah duduk di samping Rias dan disekitar mereka ada Paerege Rias dan Grayfia.

"Teh yang dibuat oleh 'Ratu' Rias memang enak!" Puji Raiser meminum Teh buatan Akeno.

"Terima Kasih!" Ucap Akeno tersenyum aneh. Raiser kembali dengan kesibukannya. Tangannya membelai rambut merah milik Rias dengan lembut dan terkadang-kadang menyentuh tangan si Heiress Gremory ini.

"Cih!" Decih Issei menggeram marah pasa sosok Raiser seakan ingin menelannya bulat-bulat. Kalau saja Raiser bukanlah tunangan dari Rajanya, pasti Issei akan menghajarnya habis-habisan karena berani sekali menyentuh Calon Haremnya.

"CUKUP RAISER!" Bentak Rias sontak berdiri dan menatap geram pada Raiser disampingnya yang malah hanya menyeringai seperti biasa. "...Sudah kukatakan padamu sebelumnya, Aku tidak akan menikah denganmu."

"Ya, Aku mendengar hal itu sebelumnya. Tapi Rias, kau tahu itu tidak bisa ?. Kulihat keluargamu terburu-buru mengatasi Krisis."

"Itu bukan urusanmu!. Jika aku pewaris selanjutnya dari Pilar Gremory, maka aku berhak memilih Suamiku sendiri nantinya dan juga janji aku akan bebas sampai lulus Universitas."

"Itu benar, Kau dapat pergi bebas kemanapun. Kau dapat pergi ke Universitas dan kau dapat melakukan apapun yang kau suka dengan budak-budakmu ini. Tapi Otou-Sama dan Sirzech-Sama mu khawatir, mereka takut keluargamu akan punah. Kita kehilangan banyak iblis berdarah murni dalam perang terakhir. Bahkan jika perang sudah selesai, Rivalitas kita dengan pihak Grigori dengan Surga masih tegang. Tak jarang Iblis darah murni terbunuh dan mengakibatkan Iblis darah murni semakin Langka bukan ?. Karena itu banyak Iblis berdarah murni yang ditunangkan dengan iblis darah murni lainnya agar tetap menjaga keutuhan Iblis darah murni yang ada di Mekai." Jelas Raiser serius.

"..." Rias hanya diam tanpa menyangkal. Badannya mulai Rileks tapi matanya masih tetap menunjukan kemarahan.

"Iblis Produksi!, yang seperti budakmu. Iblis renkarnasi, mempertinggi fraksi Iblis dalam hal kekuatan, tapi itu akan membuat kita, Iblis berdarah murni kehilangan tempat. Ada Iblis renkarnasi bangsawan tua yang mempunyai kekuatan yang sangat kuat. Tapi itu baik-baik saja, itu merupakan hal yang juga penting bagi Fraksi iblis. Tapi kita tidak bisa begitu saja membiarkan Iblis darah murni menjadi punah ?. Kita dipilih untuk menjaga Iblis darah murni dari kepunahan. Aku memiliki 2 kakak laki-laki dalam keluargaku yang telah menikah dengan iblis darah murni lain dan adikku Ravel, beberapa bulan yang lalu dia juga telah ditunangkan oleh seorang Iblis darah murni Noble yang entah siapa sebenarnya dia. Karena itu Pilar Phenex sudah aman, Lalu kau Rias?, Pewaris pilar Gremory. Jika kau tidak mengambil Suami secepatnya maka keluarga Gremory akan punah digenerasimu. Apa kau mencoba untuk menghancurkan keluarga yang telah ada dalam sejarah sejak zaman kuno?, Karena 'Great War', tidak ada bahkan setengah dari 72 Pilar Iblis tidak sampai. Pernikahan disebut masa depan Iblis!" Ujar Raiser yang semakin mendesak Rias.

"Aku tidak akan menghancurkan keluargaku. Aku akan memiliki Suami!" Ujar Rias tegas. Raiser tersenyum lebar.

"Ahhh kalau begitu ayo kita per-"

"Tapi aku tidak akan menikah denganmu Raiser. Aku hanya akan menikah dengan orang yang kucintai, bahkan Iblis yang mematuhi aturan lama boleh memilih!" Potong Rias. Raiser menggeram marah mendengarnya.

"Kau tahu Rias...Aku juga Iblis murni yang memegang nama Pilar Phenex dipundakku. Aku tidak bisa membiarkan nama itu tergores begitu saja. Aku bahkan tidak ingin datang kesebuah bangunan tua kecil seperti ini didunia Manusia. Sebenarnya aku tidak suka didunia Manusia. Api dan Angin didunia ini begitu Kotor. Untuk Iblis sepertiku yang melambangkan Api dan Angin. Aku tak tahan!" Geram Raiser.

Bruuuushht !

Raiser diselimuti api yang mengelonjak tinggi disertai beberapa tempat di ruangan ini mulai terbakar. Tekanan tinggi juga dikeluarkan oleh Raiser hingga membuat Issei dan Asia gemetar ketakutan, walau dapat disembunyikan baik oleh Issei yang tak ingin nama Sekiryuuteinya tercemar. Naruto sendiri hanya diam dipojokan, duduk disebelah Koneko sambil membaca Buku Oranye yang mencurigakan dengan wajah datar seperti biasa.

"Aku akan membawamu kembali keneraka, Bahkan jika aku harus membakar seluruh budak-budakmu disini." Ujar Raiser penuh ancaman. Sebuah Sayap api terbentuk dipunggungnya. Rias yang tak ingin kalah mengeluarkan energi Crymson miliknya hingga hampir menyamai tekanan kekuatan milik Raiser.

"Raiser-Sama, Ojou-Sama. Jika kalian tetap meneruskan ini, maka aku tak akan tinggal diam." Ujar Grayfia dengan wajah Stoic yang ajaibnya membungkam Rias dan Raiser yang mulai menghilangkan tekanan kekuatannya.

"Huhh, Diberitahu oleh 'Ultimate Queen', bahkan aku akan takut. Aku tidak ingin menghadapi Paerege Siezech-Sama yang dirumorkan terdiri dari monster." Desah Raiser menenangkan diri. Rias juga diam dan menatap kearah Grayfia.

"Semua orang seperti Master, Sirzech-Sama dan lainnya tahu hal ini akan terjadi. Sebenarnya ini adalah Diskusi terakhir. Semua orang tahu ini tidak akan berjalan dengan baik, sehingga mereka memutuskan pilihan terakhir!." Ucap Grayfia.

"Pilihan terakhir!?, apa maksudmu Grayfia ?." tanya Rias bingung.

"Ojou-Sama!, jika anda ingin membatalkan pernikahan antara anda dengan Raiser-Sama maka bagaimana kalau Ojou-Sama bertanding melawan Raiser-Sama dalam pertandingan 'Rating Game'." Ujar Grayfia tenang tanpa menghiraukan raut terkejut Rias. "...Seperti yang anda ketahui, Rating Game hanya dapat dilakukan oleh Iblis berusia matang. Tapi itu kalau pertandingan resmi dan iblis darah murni yang belum mencapai usia matang maka tidak dapat berpatisipasi. Tapi dalam kasus ini-"

"Ini biasanya melibatkan kasus masalah keluarga atau rumah tangga'kan?" Sela Rias menghela napas tegang. "...Dengan kata lain, Otou-Sama dan Onii-Sama memilih untuk membuat kita melakukan permainan sebagai pilihan terakhir jika aku menolak pernikahan ini'kan ?...Apa hak mereka terus mengendalikan Hidupku ?."

"Lalu Ojou-Sama!, Apa anda akan mengatakan kalau anda menolak tentang Pilihan terakhir ini ?"

"Tidak, ini adalah sebuah kesempatan. Baiklah kalau begitu, Mari kita selesaikan ini Raiser, Di Rating Game!." Tantang Rias dengan raut wajah tegas dan dibalas seringai oleh Raiser.

"Hee!. Kamu menerima hal itu? Aku tidak keberatan. Tapi aku sudah menjadi Iblis Matang dan aku telah berpatisipasi dalam pertandingan resmi. Sampai sekarang aku telah memenangkan sebagian besar pertandingan. Meski begitu, Kau masih ingin bermain Rias ?." Ujar Raiser dengan seringai Arogan. Rias mulai kembali tidak percaya diri.

"A-Aku akan...Aku akan membuatmu menghilang Raiser!" Deklarasi Rias.

"Baik, Jika kau menang, Lakukan apa yang kau suka. Tapi kalau aku yang menang, Kita akan menikah segera!." Ujar Raiser. Keduanya saling melotot dengan energi iblis masing-masing yang tampak tinggi.

"Mengerti. Aku, Grayfia, telah memastikan kedua belah pihak sepakat. Aku akan bertanggung jawab dengan pertandingan kedua belah pihak, apa kalian setuju ?."

"Ya!" Jawab Rias tanpa ragu.

"Ya!"

"Baiklah. Aku akan mengkonfirmasi hal ini dan memberitahu kedua pihak keluarga." Ujar Grayfia. Raiser kemudian melirik semua Paerege Rias, Seringai memuakan Raiser mulai terbentuk kembali dibibirnya.

"Rias, Apa ini semua budak-budakmu ?" Tanya Raiser dengan nada geli.

"Ya, memangnya kenapa ?" Jawab tajam Rias.

"Hahahahahaha, berarti Rating Game ini hanyalah sebuah lelucon. Hanya Ratumu 'Priestess of Thunder' yang bisa setara dengan budak-budakku!." Tawa Arogan Raiser. Raiser kemudian menjetikan jarinya.

Cliiiing !

Sebuah lingkaran sihir dengan lambang Phenex muncul kembali di ruangan itu. Api berkobar terang dan kemudian menghilang meninggalkan 15 Wanita yang beragam pakaian di sana.

"Inilah Budak-budak imutku!" Ucap Raiser bangga.

"..." Issei menatap kearah 15 Wanita tadi dengan pandangan yang tidak bisa diartikan. Air liur keluar dari mulutnya dan darah keluar dari hidungnya. Matanya menatap penuh puja pada Gadis cantik Blonde dengan Dress eropa pink selutut yang kelihatan sangat berkharisma, hingga menyebabkan si korban tatapan menjadi tidak nyaman. "...Homina-Homina-Homina-Homina-Homina."

"Hey Rias!, apa-apaan budakmu ini hah ?, beraninya mata rendahan itu melihat Adikku yang imut ini Hah?!" Tanya Raiser sedikit menggeram. Ya akuilah kalau Raiser punya sedikit sifat Siscon yang dia tiru dari kedua kakaknya yang sangat Overprotektiv pada Ravel. Rias hanya menghela napas lelah.

"Mimpi anak ini adalah menjadi Raja Harem. Mungkin dia tergerak setelah melihat Paeregemu." Jawab Rias.

"Bejad!" Comment Koneko.

"Nii-Sama!, Iblis rendahan ini membuatku ingin membakarnya hidup-hidup lalu kuberikan pada Singa-Singa dirumah kita." Rengek Gadis Blonde itu pada Raiser. Raiser menatap adiknya itu dengan tatapan sedikit lembut.

"Jangan beri dagingnya pada Leon-Chan, Nanti mereka sakit perut karena dagingnya sama sekali tidak higienis...Lebih baik potong kecil-kecil saja lalu tuangkan ke laut biar dimakan Ikan-Ikan kecil." Ujar Raiser memberi Nasehat. Ravel hanya mengangguk-angguk (sok) Polos. Raiser kemudian mendekat pada Paeregenya. Wajahnya kembali Arogan. "...Hoy Iblis Rendahan!, kau bermimpi menjadi Raja Harem ?, sepertinya itu tidak akan terwujud. Bahkan kau tidak bisa melakukan hal ini."

Cuup !

Raiser mencium Queen miliknya, Yubelluna tepat didepan semua orang bahkan Rias. Issei melongo seperti orang gila. Suara kecupan dan desahan membangkitkan gairah Issei. Raiser mengakhiri Ciuman panasnya kemudian menatap remeh pada Issei.

"Kau tidak akan pernah bisa melakukan hal itu!"

"Jangan katakan apa yang kupikir kau akan katakan! Sialan! Boosted Gear!"

Sebuah Gauntlet merah dengan tanda Naga dan kristal Hijau muncul ditangan kiri Issei, kemudian diarahkan pada Raiser dengan wajah sombong.

"Seorang Cassanova sepertimu tidak cukup baik untuk menjadi pasangan Buchou!"

"Hah?. Apa kau tidak tahu apa yang disebut Bad Boy ?."

"Tu-Tutup mulutmu!. Itu berbeda dengan Buchou!. Pada tingkat ini, kau akan terus main mata dengan gadis lain bahkan setelah kau menikah dengan Buchou!" Ujar Issei tak terima membuat Raiser mendengus kasar.

"Pahlawan mencintai Wanita. Itulah pepatah dalam dunia manusia bukan ?, Sebuah Frase yang baik memang. Tapi ini hanya hubungan dekat antara aku dengan Budak-KU dan tidak ada kaitannya dengan BuchouMU itu." Ucap Raiser menatap remeh pada Issei.

"Pahlawan pantatku!. Kau hanya seorang pria burung. Api burung Phoenix! Hahahahaha itu sama saja dengan Yakitori hahahaha!" Tawa Issei memprovokasi Raiser.

Wuuuushh !

Tekanan kekuatan yang lebih tinggi dari yang tadi sontak menggetarkan para Iblis kelas rendah disana. Api phoenix meraung-meraung keluar dari tubuh mungil Ravel Phenex, mata Birunya yang secerah laut tadi kini menjadi merah vertikal. Wajah imut Ravel menjadi Datar penuh emosi dengan tatapan membunuh pada Issei. Hawa membunuh membeludak keluar dari tubuhnya, bahkan Raiser sedikit menjauh karenanya. Tangan kanan Ravel yang menciptakan lingkaran sihir Phenex mengarah pada Issei yang masih diam terpaku tak bisa bergerak.

*Fire Ball*

Sebuah Bola api besar mengarah pada Issei dengan cepat dari lingkaran sihir itu

"ISSEI."

*Ice Wall*

Bllllaaaaaarh !

Grayfia tepat waktu membuat Dinding Es untuk melindungi Issei dari Bola api itu. Naruto melirik Ravel dengan tatapan tertarik.

"Phoenix'kah?!" Gumam Naruto. Matanya kembali teralihkan ke Bukunya tanpa mempedulikan Koneko yang sudah berdiri tegang disampingnya.

"Ravel Ojou-Sama!. Jika anda menyerang satu kali lagi, maka saya tidak akan segan untuk campur tangan dalam masalah ini." Peringat Grayfia disertai lonjakan energi yang sangat dingin muncul dari tubuhnya. Matanya masih menatap Ravel dengan wajah Stoic miliknya. Ravel hanya menatap Grayfia dengan pandangan membunuh disertai menaikan Intensitas energi Api Phoenixnya. Beberapa menit mereka saling menatap tanpa ada yang mengalah, sampai Raiser yang telah memberanikan diri maju dan mendekati Adiknya.

"Su-Sudahlah R-Ravel-Chan, N-Nanti kita akan menyiksa iblis rendahan itu lebih baik saat Rating Game!. U-Untuk saat ini bersabarlah dulu ya." Tenang Raiser. Ravel masih menatap tajam Grayfia tapi energinya sudah mulai menurun. Ravel segera memutus kontak lalu berjalan ke barisan belakang Paerege Raiser Phenex meninggalkan seluruh Iblis disini kecuali Grayfia, Naruto, Issei dan Asia menghela napas lega.

"Hei Yakitori!, Aku akan mengembalikan semua omong kosong yang keluar dari mulutmu dengan Boosted Gearku." Ujar Issei Sombong. "...Kita tidak perlu pertandingan. Aku hanya akan mengalahkan kalian semua disini! Sekarang juga dengan Longinus milikku!."

[Boost]

Suara mekanik dari [Boosted Gear] Issei menggema dalam ruangan itu. Issei berlari cepat hendak menyerang Raiser. Raiser hanya mendengus sejenak.

"Mira. Lakukan!" Ucap Raiser memerintahkan salah-satu Pawn miliknya menahan Issei.

"Ha'i Raiser-Sama!" Jawab gadis menggunakan tongkat yang bernama Mira. Mira dan Issei berlari kearah masing-masing. Mira mengayunkan Tongkatnya kepada Issei, Issei yang berniat menepisnya segera melakukan kesalahan. Gerakan Tongkat itu jauh lebih cepat darinya sehingga Mira berhasil melakukan serangan penuh pada perutnya.

Brruuuuuagh !

"Gaaaah!"

Issei terdorong kebelakang hingga menghancurkan beberapa perabotan didalam ruangan Occult Research Club.

"Ise-San!" pekik Asia menghampiri Issei kemudian menyembuhkannya menggunakan Twilight Healing. Issei yang masih belum sadar apa yang terjadi hanya menatap penuh keterkejutan pada Mira yang sudah tidak melakukan gerak siaga. Raiser berjalan kearah Issei kemudian membungkuk disamping Issei.

"Kau Lemah!" Ejek Raiser yang melukai hati Issei. Issei menggeram marah, sebagai pemilik dari salah satu 13 Longinus yang dikatakan bisa membunuh Tuhan, [Boosted Gear]. Sacred Gear yang dikatakan bisa melipat-ganda'kan kekuatan setiap 10 detik. Sacred Gear yang bisa membuat penggunanya dapat meningkatkan kekuatannya dengan cepat dan bisa melebihi Tuhan ataupun Raja Iblis. Bagi Issei, Ini sungguh penghinaan besar baginya.

"Orang yang baru saja kau lawan adalah Pionku 'Mira'. Dia yang terlemah diantara para budak-budakku. Tapi dia memiliki pengalaman bertarung lebih banyak dan memiliki bakat lain sebagai iblis daripada kau. Boosted gear ? Hah ?" Dengus Raiser. Raiser kemudian mengetuk-ketuk Gauntlet Boosted Gear itu kemudian tertawa. "...Ini tentunya merupakan salah satu Sacred Gear tak terkalahkan dan berbahaya. Dengan menggunakannya, kau tidak hanya bisa mengalahkanku saja, Tapi juga Maou dan Tuhan. Ada cukup banyak pemiliknya sebelum kau. Tapi belum ada kasus dimana pemiliknya sudah melampaui Maou ataupun Tuhan. Kau tahu apa artinya itu ?...Itu artinya Sacred Gearmu tidak sempurna dan pemiliknya adalah kelompok orang lemah yang tidak bisa menggunakannya!. Kau sama juga seperti mereka, bagaimana kau mengatakan ini di dunia Manusia. Oh ya!...'Mutiara setelah Babi', Fuahahahahahaha. Ya, Mutiara kepada Babi. Ini tentangmu Rias 'Pion'-Kun."

"..."

"Rias, Besok bersiaplah menghadapiku dalam rating Game." Ujar Raiser.

"Apa!?, Besok?" Pekik Rias kaget

"Tentu Saja, ada apa ?. Kau takut ?!"

"..." Rias hanya diam tak menjawab.

"Bes-" Raiser tidak melanjutkan omongannya ketika melihat Naruto berjalan mendekatinya dengan membawa buku mencurigakan. "...Ada apa Iblis rendahan ?."

"..." Naruto hanya diam saja dan memberikan buku Oranyenya pada Raiser. Raiser menerima buku itu dengan bingung. Naruto lalu mendekatkan kepalanya pada telinga Raiser. "...Ciumanmu tadi masih kurang Hot. Jika ingin lebih panas, baca saja Buku Icha-Icha Paradise season 1 itu. Jika kau ketagihan maka aku akan memberikan lanjutannya 10 hari lagi."

Raiser segera membuka halaman pertama Buku mencurigakan itu. Wajahnya kemudian berseri-seri dan menyengir pada Rias. "...Baiklah Rias, Bagaimana kalau kita melakukan pertandingan 10 hari lagi?, kita bisa melakukannya sekarang. Tapi itu tidak akan menarik."

"Apa kau memberiku keringanan ?" Tanya Rias bingung pada buku apa yang diberikan Naruto.

"Apa kau menolak itu? Apa itu memalukan? Rating Game bukanlah sesuatu yang sederhana yang kau bisa menangkan hanya dengan perasanmu. Jika kau tidak bisa memenuhi kekuatan Budak sebelumnya maka kau akan kalah segera. Jadi tidak aneh jika kau dan Budak-budakmu berlatih sebelum Rating Game pertamamu ini. Tidak peduli berapa banyak Potensi yang kau miliki dan tidak peduli berapapun kekuatan yang kau miliki. Aku telah melihat Iblis yang kalah karena kekuatan Budak-budaknya yang lemah dan bukan karena sang Raja yang terlalu bodoh." Jelas Raiser yang entah kenapa jadi bijak.

"..." Rias hanya terdiam mendengarkan Raiser.

"10 hari!, Jika itu Kau, aku yakin kau dapat meningkatkan kemampuan budak-budakmu dengan singkat." Ujar Raiser. Raiser kemudian menoleh pada Issei yang masih terbaring. "...Jangan menjadi beban bagi Rias 'Pion'-Kun...Rias, waktu berikutnya kita akan bertemu yaitu 10 hari lagi."

Cliiing !

Bruuushhtt !

Raiser dan paeregenya menghilang dalam kobaran api. Rias lalu menoleh pada Naruto dan tidak menemukannya diruangan itu.

"Sejak kapan Anak itu menghilang!?" Gumam Rias bingung.

.

.

.

Seorang Pria berambut Silver dan berjubah hitam sedang terduduk disebuah Mansion di badai salju yang sangat dingin itu. Mata merahnya menatap kearah seorang Remaja pirang yang tiduran disofa disebelahnya.

"Hoi, Naruto! Sedang apa kau ada dirumahku Haah?!" Bentak Pria itu kesal. Naruto membuka matanya yang memperlihatkan Iris Biru Shaphire secerah Langit biru.

"Ayolah Kakek!, Aku hanya mampir saja!." Ucap Naruto pelan kemudian kembali menutup matanya.

"Dasar bocah kurang ajar!, Aku masih muda bodoh! Cepat pergi dari Sofa kesayanganku!." Bentak Pria itu sambil menjejak tubuh Naruto hingga jatuh kebawah.

Duaagh !

Dahi Pria itu mengkerut tidak menemukan tanda-tanda Naruto mau bangun. Seringai iblisnya muncul dengan pikiran negatifnya.

Sebuah lingkaran sihir khas Lucifer muncul ditelapak tangan kanannya lalu menteleport Naruto.

#Disuatu Tempat#

Byuuursh !

Naruto sontak membuka matanya ketika merasakan hawa dingin menyelimuti seluruh tubuhnya. Iris Safirenya membulat ketika melihat 77 Hiu Megalodon peliharaan Kakeknya itu sekarang menuju dirinya.

Naruto langsung cepat berenang ke permukaan air dan berteriak...

"KAKEK REZIVEM BANGSAT SIALAN."

...Sebagai penutup Chapter 1.