VEROVERAAR

Felix'sBae Present

CHANBAEK/BAEKYEOL

Slight KRISLU

YAOI/BL/RATE- T to M/TYPO'S

DISCLAIMER:

This story belong to me, But the character not be mine.

Don't CO-Pas

Summary :

"Ciuman memabukkan tidak menjamin kesejahteraan perkawinan. Bagi orang yang pernah miskin tentu akan menjauhi pasangan yang masih berada dibawahnya. Seperti Baekhyun yang menempatkan pria kaya pada urutan atas meminangnya. Apa yang terjadi jika kaya adalah urutan trakhir pada diri Chanyeol dan hanya ciumannya yang bisa membuat Baekhyun kehilangan kontrol?

- VEROVERAAR -

.

.

PREV

"Tuan Park." Luhan memulai, melangkah mendekat "Aku minta maaf. Aku tak bisa melanjutkan apa yang kita bahas waktu itu."

Chanyeol mendekat dengan langkah tegas dan tenang. Dan itu membuat Baekhyun mengakui ketampanannya. "Aku sangat senang mendengarnya." Chanyeol menjawabnya dengan senyum tulus.

"Bagus sekali." Taeyeon tersenum senang karena masalah ini sungguh tak sulit seperti yang ia bayangkan. Tapi dia taktau apa yang akan terjadi beberapa menit kedepan.

"Tunggu, biarkan aku mengatakan beberapa kata." Luhan menahan Taeyeon yang akan beranjak keluar. "Aku tidak bodoh, Tuan Park. Aku sadar saat itu aku.." Kata-kata LUhan terpotong karena suara ketukan pintu.

.

.

" Tuan Park tidak menerima tamu." Pelayan Chanyeol berusaha menolak orang yang berada diluar pintu hotel mereka.

"Maaf,tapi kami akan tetap masuk." jawab suara dibalik pintu.

Ini pertanda tak baik. Mereka mengira itu Jongdae. Secepat kilat, Taeyeon dan Luhan berlari menyembunyikan diri mereka. Baekhyun hanya tau ada tirai tinggi disebelahnya, maka ia akan menggunakan itu.

BRRAAAKK

Pintu terbuka dengan kasar.

- VEROVERAAR -

CHAPTER 4

mungkin berdiri dibalik tirai mengamati melalui celah kecil. Satu orang menodongkan pistol dikepala pelayan Chanyeol, sementara orang kedua menodongkan senjatanya pada kepala Chanyeol. Chanyeol terlihat sangat tenang.

"Apakah ada yang kalian inginkan, boy?" Chanyeol bertanya sangat tenang.

Suara Chanyeol yang tenang tanpa ketakutan ternyata membuat para penodong geram. Terlihat dari keduanya menatap nyalang dan memberengut. Meskipun semakin takut, Baekhyun merasa ini sangat menarik.

"Kami mendengar bahwa orang yang paling disengani se-Busan sedang tinggal dikamar ini. Tentu kau orangnya bukan, Tuan Park?" Tanya seorang penodong itu.

"Aku akan berterima kasih jika Tuan Park yang terhormat mau duduk nyaman di sofa itu." si penodong melanjutkan.

Chanyeol berjalan dengan tenang menuju sofa, dan duduk dengan santai. Pelayannya mengikuti duduk di sofa ketika penodong mengayunkan senjatanya memberi tanda.

"Begini, Tuan Park. Aku akan meminta temanku untuk mengeledah kamar ini." si perampok berbicara dengan sangat sopan.

Baekhyun terkesikap saat satu perampok berjalan ke arah persembunyian Luhan dan Taeyeon. Baekhyun berdoa semoga mereka punya inisiatif untuk bersembunyi. Dia kembali bernafas ketika tak ada apapun selain pintu lemari dan laci yang ditutup dengan amat keras. Baekhyun merasa amat sangat marah sekarang. Bagaimana mereka mau merampok jika Tuan Park ini tak punya apa-apa.

"Berikan jam tangan yang melekat ditanganmu itu Tuan." perampok itu melanjutkan "Dan barang berharga yang kau simpan disini."

Baekhyun berfikir andai dia bisa memukul satu saja perampok ini dari belakang. Baekhyun mundur beberapa langkah dari tirai, kemudian memandang sekitar. Dia menemukan jendela yang langsung terhubung pada halaman belakang hotel. Baekhyun mencoba membuka jendela pelan, dan mendorong sedikit terbuka dengan ujung jarinya. Dia melihat kebawah, ada dua orang dibawah.

Baekhyun bisa melempar sesuatu kebawah tetapi orang dibawah akan berteriak dan tentu para perampok ini akan menyadari jika ada orang bersembunyi. Baekhyun berfikir bagaimana dia memperoleh perhatian orang dibawah tanpa perampok-perampok ini tahu. Baekhyun mencoba keluar dari jendela, berjalan hati-hati menyusuri susuran besi balkon. Sebelumnya Baekhyun sempat melihat para perampok melucuti kemeja Chanyeol. Baekhyun tak bisa menahan lagi, melihat wajah Chanyeol yang merah karena menahan amarah. Maka Baekhyun memutuskan ..

" Tolong ! Diatas ada perampok !" Baekhyun berteriak lantang. Dan berhasil dua orang dibawah dan dua secrurity segera berlari kedalam hotel setelah melihat Baekhyun. Sebuah tangan kasar menyentuh bahu Baekhyun dan menarik Baekhyun begitu cepat.

Perampok itu menghempaskan Baekhyun ke sofa. Baekhyun berputar dan baru akan jatuh ke lantai ketika sebuah lengan kokoh menahannya, Chanyeol menariknya ke pelukannya.

"Dia punya jalang yang disembunyikan di balkon."

"Seharusnya kita menggeledah semua sudut." gerutu para perampok itu.

Para perampok itupun pergi, sebelum Baekhyun mampu mengerjapkan matanya.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Chanyeol sembari tersenyum menatap kedalam mata Baekhyun. Baekhyun terkesima mendengar suara baritone yang rendah dan serak.

Baekhyun menutup matanya dengan tangan. "Kemejamu." lirihnya.

Saat Chanyeol mencoba memakai kemejanya lagi, suara bantingan pintu terdengar. Para staff keamanan berhasil masuk dan mencoba meminta keterangan tentang apa yang terjadi barusan. Tiga keamanan berhasil membekuk satu perampok yang membawa dompet serta barang-barang berharga milik Chanyeol. Baekhyun berfikir jika ini sudah berakhir. Hampir. Ketika tiba-tiba ada sesorang masuk kedalam kamar. Baekhyun menelan ludah kasar saat mengetahui siapa yang baru datang.

"Apa yang kau lakukan disini malam-malam Byun Baekhyun?" suara lembut namun tegas.

"Hai, Suho hyung. Kami hanya mengunjungi... " perkataan Baekhyun terpotong.

"Kami?"

Baekhyun terkesikap. "Luhan!. Luhan! kau baik-baik saja?."

Luhan dan Taeyeon keluar dari persembunyiannya. "Aku baik-baik saja."

Suho mucul dari ambang pintu. "Kim Taeyeon."

Chanyeol berjalan melewati Suho, menghampiri Taeyeon dan Luhan. "Apa semua baik-baik saja?" Chanyeol memandang sekilas dan berucap lagi. "Kalian tidak terluka, kan?"

Taeyeon menatap nyalang kaki tangan Chanyeol. "Kau!" Seru Taeyeon. "Ini semua salahmu, kenapa kau membiarkan mereka masuk saat kami sedang berada dalam kamar! Berani sekali kau!" Taeyeon berbicara dengan nada tinggi penuh amarah.

"Maafkan aku, mereka menodongku dengan pistol." Pelayan itu membela dirinya.

"Apa yang kalian lakukan dalam kamar hotel seorang pria malam-malam begini." Suho menginteruksi mereka.

"Kau tak pantas mendapat jawaban apa-apa." Taeyeon masih dibawah amarah.

"Aku perlu tau, jika kau lupa aku adalah pemilik hotel ini. Dan kalian mendapat sebuah masalah dalam wilayahku." Suho mengatakan dengan suara sedikit tenang. Ya, sedikit.

"Aku tau tentang anda Tuan Park, Tuan Park seorang CEO dari Busan."

"Aku hanya ingin tau ada apa sampai dua dari keluarga Byun berada disini, terutama si kecil pembuat skandal." Suho tersenyum remeh.

Taeyeon maju dengan mata berkilat marah. Dia jauh dari kata wanita angun yang sangat di agung-agungkan para kalangan atas.

"Kim Jumyeon." Suho terkesikap saat Taeyeon memanggilnya dengan nama aslinya. Ini menandakan jika Taeyeon tidak dalam emosi yang bagus. "Jika kau mengatakan sepatah katapun tentang malam ini, atau jika salah seorang pegawaimu membisikkan pada salah satu temannya, kau akan membayarnya!"

Suho tertawa gugup. "Well, kurasa aku takkan berkata apa-apa. Tapi mengenai pegawaiku kau tahu apa..."

"Jangan coba-coba menyelesaikan kalimat itu!" Taeyeon menginteruksi.

"Aku sama sekali tidak tahu kenapa kau merasa sangat marah seperti ini. Tentu aku akan mengingatkan semua pegawaiku tentang malam aneh ini. Terlebih anak kedua Byun yang berada di dalam kamar Tuan Park dan pada kenyataannya Tuan Park sedang bertelanjang. Ditambah Kim Taeyeon seorang yang sangat disenggani dan anak kecil Byun yang sering membuat ulah sedang bersembunyi." Suho mengeluarkan smirk.

"Aku akan memastikan semua diam." Suho berjalan keluar ruangan.

"Baekhyun, Luhan kita pergi." Taeyeon segera melangkah keluar. Baekhyun hanya melirik Chanyeol tanpa mengucap ssepatah kata. Chanyeol hanya mampu memandang punggung sempit itu keluar dari kamarnya.

"Malam ini tak pernah terjadi, kalian mengerti!" Interupsi Taeyeon saat mereka sudah dalam perjalanan pulang.

.

.

- VEROVERAAR -

Serangannya dimulai, seperti kebanyakan kabar buruk, dalam bentuk surat kabar yang tersedia didepan rumahmu pada jam tujuh pagi. Kepala pelayan keluarga Kim, Lee Taemin, mengambil surat kabar itu dan berjalan kembali kedalam rumah dengan pelan. Dia membawa surat kabar itu kedalam dapur, meletakkan di meja sementara dia menyiapkan secangkir coklat panas dan sepotong kue. Semua siap dan dia bergegas menaiki tangga menuju kamar Tuannya.

Kepala pelayan Lee hampir saja menjatuhkan nampan berisi sarapan itu, saat matanya tak sengaja melirik berita utama pada surat kabar itu. Dia tak kaget jika yang jadi Hot news adalah Byun Luhan, berita Byun Luhan sudah sangat sering entah positif atapun negatif. Sejenak dia berhenti tangannya bergerak resah tak seperti biasanya. Firasatnya mengatakan jika akan ada yang menganggu ketenangan rumah ini.

Pelayan Lee mengetuk pelan pintu kamar majikannya, lalu membuka tanpa ada persetujuan orang didalamnya. Dia masuk dan segera meletakkan nampan berisi sarapan juga surat kabar tadi.

"Siapa kau? masuk ke kamarku?." Tanya sesorang dengan khas suara bangun tidur.

"Pelayan Lee Tuan. Surat kabar sudah sampai." pelayan Lee memberitahukan itu berharap majikannnya segera bangun dan melihat ini. Tapi yang terjadi..

"Biarkan disitu dan segera pergi."

"Tapi Tuan muda.."

"Berikan pada Taeyeon noona jika itu sangat penting."

"Saya mohon Tuan muda Kris segera bangun dan melihat ini."

"AAARRGGHH.." Kris bangun dengan erangan seperti hewan buas. "Apa beritanya hingga kau berani-beraninya menganggu tidurku."

mulai membaca huruf-huruf besar yang menjadi sampul surat kabar itu. Kris menyipitkan matanya.

"Sial kepalaku.. Tuan muda dari .. B. B. H berambut soft pink-.. Kurasa ini Byun Baekhyun.. Ditemukan bersama seorang CEO muda berambut merah disebuah kamar hotel dan bertelanjang..."

"FUCK.. Omong kosong apa ini! ini tipuan! Baekhyun pergi dengan Luhan juga Taeyeon semalam."

Mulut Pak Lee berkedut ingin bersimpati. Tapi dia mengurungkan.

Kris terus membaca dengan perasaan tak percaya. "..Pria itu seperti kata orang-orang, sedang bertelanjang, sementara sang carrier dengan manisnya meminta agar hubungan mereka tak berlanjut. Kami dengan gembira melaporkan bahwa sang dominan menyetujui permintaan tersebut dan bersikap dengan sopan yang selayaknya dalam situasi tak menguntungkan ini. Kami yang hanya berada dipinggir pergaulan tidak bisa mencegah diri untuk berharap bahwa para dominan yang bergelar itu takkan keluar dari wilayah mereka. Baru beberapa bulan kemarin orang ini dilaporkan terlibat dalam tingkah laku tidak senonoh terhadap adik BBH-- !"

" BYUN BAEKHYUN!" Kris berteriak kesetanan.

TBC

Happy 1st anniversary Chanbaek _room. Semoga menjadi acc yang lebih baik lagi. Selamat yang kemarin dapet notice dari our puppy Chanbaekidclub. Nah ini sebagian baukti nyata kalo ChanBaek itu tau bahwa ChanBaekshippers itu ada dan mereka ngak marah dikatain GAY COUPLE. Emank kenyataan kan (?) kkkkk.. Happy new year 2017 ya.. semoga menjadi pribadi yang lebih baik lagi. ok untuk cerita ini aku rasa aku perlu review. jadi jika sudah terpenuhi target review aku akan lanjutin. Tapi jika tidak, maka aku anggurin dampai reviewnya sesuai..

see ya.. BOW