.

.

.

Kingka Or Queenka?

.

Inspiration by 'Checkmate'

Misscelyunjae

.

Chapter 25

.

.

Happy Reading~

.

.

Untuk sesaat mereka melupakan dimana mereka berada saat ini, melupakan bagaimana ramainya tempat mereka mereka berpijak, mengabaikan puluhan pasang mata yang terbelalak menyaksikan bagaimana kedua pasang bibir itu saling melahap satu sama lain.

Serta, melupakan bagaimana kedua lengan Jungkook meremas kuat; sedikit menarik helaian hitam Taehyung yang terlihat sedikit memanjang, dan bagaimana tangan Taehyung yang menarik pinggang Jungkook; merapatkan tubuh keduanya, menimbulkan desahan kecil yang sialnya terdengar begitu menggairahkan dari mulut Jeon Jungkook.

Maka, Hoseok pun yang sedari tadi hanya terdiam; tidak akan tinggal diam lagi saat kedua bola matanya mendapati dengan pasti tangan Taehyung yang mencoba merambah naik dengan gerakan pelan penuh sensual ke arah punggung Jeon Jungkook, adiknya.

Dan dengan langkah pelan namun pasti Hoseok mendekat, menyentak tangan Taehyung dari balik mantel yang digunakan Jungkook dan menarik Jungkook disisinya, menjauhkannya dari Taehyung yang tampak kesal karena merasa terganggu dengan kehadiran Jeon Hoseok yang tiba-tiba.

"Cukup sampai disitu bung, ingat batasanmu. Dia adikku. Ku ingatkan jika kau lupa," Hoseok berucap serius, menggenggam erat lengan Jungkook dan menyembunyikan adiknya itu tepat dibelakang punggungnya.

"Ayolah Hoseok Hyung, jangan ikut campur disini. Adikmu sendiri yang menawarkan dirinya padaku." tangan Hoseok terkepal erat, menahannya sekuat tenaga agar tidak menghancurkan rahang indah milik laki-laki dihadapannya ini dan merusak sebuah hubungan yang sudah terjalin lama dengan label, sahabat.

"Kau bisa menyewa pelacur untuk melampiaskan napsu liarmu tapi tidak dengan melampiaskannya ke adikku. Aku akan membayar pelacur yang kau sewa untuk malam ini, anggap saja sebagai balasan karena sudah membantu Jungkook."

Taehyung mendecah tidak percaya begitu mendengar ucapan Hoseok, "Aku tidak serendah itu, Jeon Hoseok." desis Taehyung tidak suka.

"Dan adikku juga tidak serendah itu Kim Taehyung." balas Hoseok.

Maka, begitu melihat kedua orang berstatus sahabatnya saling bersitegang, Namjoon mengambil langkah lebih dulu untuk segera menengahi kedua sahabatnya tersebut.

"Hei, apa yang kalian bicarakan. Ayolah, ini bukan sesuatu yang harus diperdebatkan." ucap Namjoon yang sudah berdiri ditengah-tengah mereka.

Namjoon menghela napasnya sejenak dan beralih menatap Hoseok, "Hoseok, sebaiknya kau bawa Jungkook untuk segera pulang. Ini sudah tengah malam, tidak baik untuk gadis seperti Jungkook berada disini." Hoseok mendesah, sebelum mengangguk dan segera menarik lengan Jungkook untuk ikut pulang bersamanya.

Pandangan Namjoon beralih ke arah Taehyung saat punggung Hoseok tidak terlihat lagi di pandangannya.

"Taehyung." Taehyung tidak menjawab.

"Kau terlihat kacau malam ini. Aku tidak tau apa yang terjadi antara kau dan Jungkook sebelumnya. Tapi, melihat kau bersikap seperti itu pada Hoseok tadi bukan sesuatu yang harus ku benarkan, jadi minta maaflah padanya esok hari. sekarang tenangkan dirimu dulu, kawan." Taehyung membuang napasnya kasar sebelum menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan Namjoon.

Namjoon tersenyum tipis, sebelum akhirnya merangkul bahu Taehyung erat. Mengajaknya untuk segera berkumpul dengan yang lain.

Dan Namjoon meringis sesaat membuat Taehyung menatapnya bingung, "Ada apa Hyung?"

"Sepertinya kali ini kau harus menghadapi salah satu sahabatmu lagi, Kau tidak lihat? Yoongi Hyung sedari tadi seperti sedang melubangi keningmu dengan tatapannya."

Taehyung mengerutkan keningnya sejenak sebelum matanya mengedar dan menatap ke arah sahabatnya yang berada tidak jauh darinya.

Cengiran polos tanpa dosa yang diberikan Taehyung dan dibalas dengusan kesal dari Yoongi yang segera membuang mukanya, terlalu muak melihat wajah konyol Taehyung saat ini.

Maka masih dengan cengiran lebarnya, Taehyung mendekat menghampiri sahabatnya. Merangkul, setengah memeluk Yoongi erat yang sudah berontak sejak Taehyung mendekatinya.

Pun, Namjoon tersenyum tipis, melihat bagaimana semua sahabatnya yang ikut menertawai Taehyung yang tengah ditarik kuat helaian rambutnya oleh Yoongi. Berharap tidak akan ada masalah apapun yang dapat menghancurkan persahabatan mereka yang sudah terjalin sejak dahulu.

"Aku berharap; aku tidak akan pernah melihat kalian berkelahi satu sama lain untuk masalah apapun itu. Yah, semoga saja."

.

.

.

"Memang dasar adik bodoh. Aku tau kau tolol tapi tidak perlu kau tunjukkan ketotolanmu itu didepan semua orang, bodoh." Hoseok menggerutu kesal sembari mengendari mobilnya untuk segera pulang. Disampingnya ada Jeon Jungkook yang hanya mendecah kesal mendengar ocehan sang kakak.

"Berisik sekali kau Jeon Hoseok," Hoseok mendengus, mendelik tajam ke arah Jungkook yang juga menatapnya tidak perduli.

"Kau itu bodoh atau tolol sih. Sudah jadi wanita jadi-jadian seperti ini dan sekarang kau mau saya dicium sembarangan oleh Taehyung? Memang sudah seharusnya eomma menyesal melahirkanmu jika hasilnya seperti ini." sinis Hoseok menyindir Jungkook yang sudah tampak berang mendengar ucapannya.

"Apa? Kau tidak terima dengan ucapanku?" ejek Hoseok, maka jangan salahkan Jungkook jika dia dengan beringas menarik helain rambut Hoseok dengan kuat.

"Mati saja kau sialan mati." pekik Jungkook kesal tidak memperdulikan teriakan Hoseok yang menjerit kesakitan karena kelakuannya.

Hoseok yang tidak dapat konsentrasi karena siksaan Jungkook segera menepikan mobilnya sebelum hal-hal yang tidak di inginkan terjadi dan membuatnya mendapatkan siksaan lahir dan batin dari kedua orang tuanya karena telah membuat anak kesayangan mereka ini celaka.

"Berenti Jeon, rambutku bisa habis jika kau terus menariknya seperti itu!" pekik Hoseok setengah menjerit yang sama sekali tidak diperdulikan oleh Jungkook yang malah semakin semangat menarik rambut Hoseok dengan kuat.

Maka menghindari kebotakan dini Hoseok segera menarik tangan Jungkook dari kepalanya, menggenggam kuat lengan adiknya itu.

"Kau ini memang terlahir hanya untuk menyiksaku, huh?" tanya Hoseok yang hanya dibalas dengusan dari Jungkook.

"Kau ini sedang menjadi wanita Jeon, lembutlah sedikit," ejek Hoseok membuat Jungkook mendelik tajam ke arahnya.

"Kenapa melihatku seperti itu? Jatuh cinta dengan kakakmu sendiri?"

"Bajingan brengsek, matilah kau sana, Jeon Hoseok!" pekik Jungkook geram mencoba menarik kedua tangannya yang masih digenggam erat oleh Hoseok.

"Mulutmu Jeon, ingin sekali kucium bibirmu yang kotor itu." gemas Hoseok menarik tubuh Jungkook mendekat padanya.

"Sialan ka—"

Mata Jungkook membulat sempurna, begitu Hoseok menutup mulut Jungkook dengan telapak tangannya dan menempelkan bibirnya tepat diatas lengannya yang menutupi mulut Jungkook.

Jungkook terperangah sesaat sebelum kewarasannya kembali dan segera mendorong tubuh Hoseok menjauh darinya. napasnya terengah-engah masih terlampau terkejut dengan tindakan Hoseok yang tiba-tiba.

Mata Jungkook melirik tajam ke arah Hoseok yang hanya menampilkan senyum selebar matahari andalannya itu.

"Bajingan mesum kau, Jeon Hoseok!" dan secepat kilat Jungkook membenturkan kepala Hoseok ke arah kaca mobil mereka.

"Yak! Jeon Jungkook!" Hoseok berteriak sembari memegangi kepalanya yang berdenyut sakit karena serangan dadakan dari Jeon Jungkook.

"Apa?!Apa huh?! Mau kubenturkan lagi otakmu agar kembali normal!" kesal Jungkook.

Hoseok mendecah kesal, "Saat Taehyung menciummu tadi kau menikmatinya giliran denganku yang bahkan mencium tanganku sendiri kau perlakukan seperti tadi? Hidup sungguh tidak adil." cibir Hoseok membuat Jungkook menggeram kesal dan kembali menyiksa sang Kakak tertua dengan mencubit perutnya.

"Kau itu Kakakku bodoh, kenapa kau membanding-bandingkannya dengan orang lain huh?! Lagipula Taehyung itu gay dia tidak mungkin tertarik denganku yang berpenampilan seperti ini."

Hoseok seketika tersedak dan memandang horror ke arah Jungkook,"Kau bilang apa?" tanya Hoseok mencoba memastikan jika dirinya salah dengar ucapan Jungkook.

"Yang mana?" tanya Jungkook kembali dengan kening yang mengerut menatap heran sang Kakak tertua.

"Tentang Taehyung."

"Oh, dia gay." jawab Jungkook santai berbanding terbalik dengan Hoseok yang masih tampak terkejut mendengar ucapannya Jungkook.

"Mustahil." ujar Hoseok pelan. Kening Jungkook semakin mengerut, "Kenapa kau terlihat begitu terkejut seperti itu? Jangan bilang kau sama sekali tidak tau soal ini? Itu tidak lucu Jeon Hoseok!" ucap Jungkook sembari mendecah tidak percaya.

"Tapi nyatanya seperti itu Jeon. Setauku, ah— tidak, kami semua yang notabenenya berstatus sahabat seorang Kim Taehyung saja sampai saat ini tidak tau apa orientasi seksualnya yang sebenarnya." ucap Hoseok menjelaskan alasan keterkejutannya.

"Apa maksudmu? Jangan bilang kalo selama ini Taehyung itu 'bersih' Jeon Hoseok," Hoseok mengangguk pasrah,

"Nyatanya memang seperti itu Jeon, dia tidak menyentuh siapapun. Pria ataupun wanita; tidak ada satupun yang berhasil menarik perhatian Taehyung. Hanya kau— hanya kau yang berhasil menyeret Taehyung kedalam lingkaran hubungan yang menarik untuknya sejauh ini."

Dan Jungkook total mengumpat keras.

Sialan,

Dia salah mencari lawan.

.

.

Maaf, untuk segala keburukanku di FF ini yang makin tidak jelas arah melintangnya.

Ini udah semua kemampuanku yang ku keluarkan demi melawan wb yang makin menjadi dan tugas kuliah yang semakin mencekik.

Aku berharap masih ada yang mau baca ini :"))

So, sampai Jumpa? Next year?