Chapter 1

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Mak Comblang Amatir by nawanawachan

Pairing : Sai x Ino

Rate : T+ (bahasa, situasi, dan setting)

Warning : AU, OOC, Typo (s), EYD kurang tepat, dll

Di sebuah klub malam bernama Akatsuki Club, kehidupan dunia gemerlap sangatlah terasa. Lantai dansa yang terletak di tengah ruangan menjadi tempat favorit bagi para pengunjung yang mencari kesenangan. Namun di bagian sisi lain klub, tepatnya di meja bar, sekumpulan wanita seksi sedang berkumpul mengerumuni seorang bartender muda yang sangat tampan. Mereka menatap kagum keahlian sang bartender yang dengan lincahnya mencampur beberapa minuman dari botol yang berbeda ke dalam sebuah gelas. Mereka sesekali berteriak ketika dengan sengaja bartender tersebut memutar botolnya di udara.

Hal yang membuat mereka kagum dari bartender itu bukan hanya keahliannya mencampur minuman-minuman tersebut dengan sedikit atraksi, tetapi juga karena ketampanan sang bartender dengan rambutnya yang hitam legam, kulitnya yang putih pucat, dan wajahnya yang menawan dengan senyum mempesona yang tidak pernah lepas dari bibirnya. Para wanita yang berkumpul itu juga sesekali menggoda sang bartender. Bahkan sampai ada yang berani memberikan kecupan di pipinya ketika dia memberikan pesanan minuman pada sang wanita. Si bartender yang menerima perlakuan seperti itu hanya dapat terus tersenyum seakan senang diperlakukan begitu.

Di saat mereka sedang gencar-gencarnya meggoda pria bartender itu, tiba-tiba suara seorang wanita menggelegar mengejutkan sekumpulan wanita seksi tersebut.

"Hei! Kalau kalian sudah selesai memesan minuman, bisakah kalian minggir? Aku juga ingin memesan minuman. Dan keberadaan kalian semua di sini itu sangat mengganggu tahu!" teriak wanita itu.

Sekumpulan wanita itu langsung menengok dan memandang risih pada wanita yang baru datang ini. Begitu juga dengan sang bartender yang sedang menerima kecupan di bibir dari seorang wanita berambut merah, langsung terkejut dan menatap wanita itu. Namun, saat tiba-tiba cahaya lampu menyorot wajah wanita yang berteriak tadi, para kumpulan wanita tadi terbelalak kaget. Mereka tahu wanita itu. Dia adalah Ino Yamanaka. Seorang model majalah dewasa yang akhir-akhir ini banyak digosipkan di media. Dia digosipkan bukan karena foto-foto panasnya di majalah, tapi karena berita tentang dia yang diputuskan kekasihnya yang seorang fotografer terkenal bernama Naruto Uzumaki yang ternyata lebih memilih selingkuhannya yang seorang dancer ternama, Hinata Hyuga, dari pada dirinya.

Sekumpulan wanita seksi tadi akhirnya membubarkan diri dari meja bar. Mereka berjalan menjauh sambil berbisik-bisik menggosipkan Ino. Ino sebenarnya sedikit mendengar apa yang mereka bicarakan, tapi dia tidak ambil pusing. Ino, sang model terkenal yang cantik dan seksi dengan balutan dress hitamnya yang ketat dan rambut pirang panjangnya yang dia ikat ponytail, langsung duduk di meja bar.

"Hai, nona cantik. Kau ingin pesan minuman?" sapa sang bartender sambil tersenyum menggoda.

Ino yang digoda begitu malah memberenggut sebal. Mata aquamarine-nya menatap sang bartender.

"Apa kau selalu begitu, menggoda semua pelangganmu.." tanya ino sambil kemudian menatap nametag yang tersemat di seragam bartender untuk mengetahui nama pria itu. "Sai?" lanjut ino pada pria tersebut yang ternyata bernama Sai.

Sai sang bartender hanya tersenyum mendengar pertanyaan Ino.

"Aku tidak sedang menggodamu nona cantik. Aku hanya ingin menawarkan minuman. Bagian mana dari kata-kataku tadi yang terkesan menggoda?" tanya Sai balik.

"Bagian kau menyebutku nona cantik," jawab Ino sebal.

"Bagiku sebutan itu sangatlah cocok untuk Ino Yamanaka sang model terkenal. Jujur saja, aku mengoleksi semua majalah yang dibintangi dirimu," kata Sai jujur sambil tetap mempertahankan senyum menggodanya.

Ino yang mendapat kata-kata jujur dari pria itu hanya dapat menatap antipati. Dia senang sih mendengar ada orang yang sampai mengoleksi majalah yang dibintangi dirinya. Tapi tolong dicatat, majalah-majalah itu adalah majalah dewasa. Dan tentu saja posenya dalam majalah itu sangatlah panas. Kalau pria ini benar-benar berkata jujur, berarti dia sudah sering memandangi tubuh Ino. Dan dia tidak dapat membayangkan apa saja yang dilakukan pria itu pada gambar dirinya.

"Sudahlah! Aku ke sini kan mau pesan minuman. Berikan aku minuman!" kata Ino cepat-cepat untuk mengalihkan pikirannya yang tidak-tidak.

"Baiklah, kau mau pesan apa? Tunggu, biar ku tebak. Kalau wanita seksi sepertimu, kau pasti akan pesan Sherry atau Vermouth," tebak Sai dengan wajah sok tahu.

Ino tidak menjawab. Dia hanya menatap pria bartender itu dengan bosan. Melihat wajah Ino yang terlihat kesal, Sai merasa tebakannya salah. Dia pun mencoba menebak lagi.

"Kalau bukan, berarti kau ingin minuman yang lebih menantang. Kau pasti akan memesan Gin atau Tequilla," tebaknya lagi.

Ino masih tak menjawab. Melihat Ino yang diam, Sai merasa tebakannya salah lagi. Sai akan menyebutkan beberapa minuman lagi sebelum akhirnya Ino berkata.

"Aku pesan Martini,"

Sai terkejut mendengar suara Ino tiba-tiba. Tapi kemudian dia tersenyum dan berbalik untuk mengambil sebotol martini di rak dan menuangkannya ke gelas. Kemudian dia membawakannya untuk Ino.

"Kenapa martini? Kau seperti berkabung?" tanya Sai heran.

"Aku memang sedang berkabung," jawab Ino.

"Kenapa?" tanya Sai lagi.

Ino mengernyitkan dahi bingung. "Kenapa kau bilang? Bagaimana sih katanya kau penggemar majalah-majalahku. Tapi kau masih bertanya kenapa. Apa kau tidak melihat beritaku di media?"

"Oh, maksudmu berita tentang kekasihmu yang berselingkuh dengan seorang dancer dan kemudian membuangmu dan memilih dancer itu?"

Ino yang mendengar jawaban Sai semakin kesal dengan pria itu. Baru mengobrol beberapa menit namun dia tahu kalau pria itu adalah orang yang sangat blak-blakan. 'Menyebalkan', gerutunya dalam hati.

"Lalu apa masalahnya kalau putus? Kau hanya perlu mencari penggantinya kan? Fans mu banyak. Aku yakin banyak pria yang mau menjadi kekasihmu," kata Sai menghibur sambil tersenyum.

"Haaahh,, kau ini. Kau pikir mudah bagiku mencari pengganti? Aku ingin pria yang mapan. Yah,, setidaknya derajatnya di atas mantanku itu. Aku tidak mau kalau berpacaran dengan orang biasa, dan media akan mulai memberitakan bahwa seleraku menurun," kata Ino dengan kesal.

Sai yang mendengar perkataan Ino itu berhenti tersenyum. Dia menatap Ino dengan tatapan aneh yang sulit diartikan. Ino yang sudah mulai kehilangan sedikit demi sedikit kesadarannya karena pengaruh alkohol, tidak dapat melihat tatapan Sai itu. Namun dengan tiba-tiba Ino berkata.

"Hei Sai, klub Akatsuki ini kan klub malam terelit di Konoha. Apakah ada pengunjung-pengunjung kaya dan tampan yang bisa kau kenalkan padaku?" tanya Ino setengah sadar.

Sai terdiam sebelum menjawab. "Ya, ada beberapa pengunjung elit yang aku kenal,"

"Hontou desu ka? Mana? Di mana pengunjung itu Sai?" tanya Ino dengan wajah penuh binar sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.

Sai melihat perubahan raut wajah Ino itu, langsung terkejut dan kemudian tersenyum.

"Ini sudah tengah malam Yamanaka-san. Teman-teman pengunjungku itu biasa datang sekitar jam delapan sampai jam sepuluh. Dan biasanya datang di malam Minggu. Mungkin besok malam kau bisa bertemu salah satu dari pengunjung itu. Datanglah ke sini sekitar pukul sembilan," jelas Sai.

"Benarkah? Jadi besok aku bisa bertemu pengunjung elit itu?" tanya Ino lagi.

"Tenang saja Yamanaka-san, aku yang akan mengatur pertemuannya," jawab Sai.

"Baiklah, mulai sekarang aku nobatkan kau menjadi mak comblang ku. Kau harus bantu aku sampai aku berhasil mendapatkan kekasih baru yang elit," kata Ino bersemangat.

Sai yang mendengar kata mak comblang malah terbingung-bingung. Dia tidak mengerti apa arti kata itu. Tapi sepertinya tugasnya hanya mempertemukan Ino dengan seoarang laki-laki elit seperti keinginannya. Dan bagi Sai itu tugas mudah. Apalagi melihat semangat Ino, membuat dia jadi semakin ingin membantu.

Sai melihat Ino menjulurkan tangannya seakan meminta persetujuan. Sai pun dengan semangat menjabat tangan Ino dan tersenyum.

"Baiklah kerja sama kita di mulai dari sekarang," kata Ino lagi

"Hai, Yamanaka-san," jawab Sai sambil menarik tangannya dari jabatan tersebut. Namun sebelum berhasil lepas, Ino menariknya kembali dan menggenggamnya erat seraya berkata,

"Dan mulai sekarang panggil aku Ino. Kau memanggilku Yamanaka-san seakan aku sudah tua. Umurku kan baru 21 tahun," kata Ino cemberut.

Sai pun tertawa dan kemudian berkata. "Kalau begitu kau tetap lebih tua dariku karena usia ku baru 19 tahun,"

"Haaahhh! Kau pasti bercanda?" Ino memekik kaget mendengar penuturan pria tersebut.

"Tidak, aku serius,"

Ino hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saat mengetahui kenyataan bahwa pria yang terlihat dewasa di hadapannya itu ternyata hanyalah bocah yang baru saja lulus sekolah menengah atas. Pantas saja pria itu sangat polos saat digoda tante-tante seksi tadi. Namun kemudian Ino tidak mempermasalahkannya. Kerja sama di antara mereka pun segera dimulai.

To be continued

Ohayo minna..

Aku newbie yang baru mulai nulis fic nih. Terinspirasi dari senpai dan sensei sekalian yang udah banyak nulis fiction.

Aku jadi pengen buat fic ku sendiri. Sambil belajar nulis cerita sambil menyalurkan ide-ide di kepala daripada cuma bisa mengkhayal.

Mohon bantuannya ya semua.

Yoroshiku Onegaishimasu...