Holaa ^^
Vill dateng lagi dengan cerita baru setelah sekian lama gak muncul.

Fic ini...,err... untuk melupakan kesedihan rusaknya Latop kesayangan Vill yang berisi 'Fic-fic' lanjutan Vill *pundung*
Iya deeh, Vill bakalan lanjutin GGKN kok... *pundung part 2*

Sudah Vill cantumkan kalau ni fic bakalan ane buat jadi BoyxBoy lagi. Yang punya Homophobia atau semacamnya harap mundur yah ^^
Oya! Vill ingetin kalau fic yang Vill buat kali ini bakal nista. Sekali lagi, bakal NISTA PERMISAH. *nista juga* dan juga untuk kedepannya ni Fic mengandung Mpreg *senyum setan*

YOSH! XD


Dikamar, sambil memandangi langit-langit kamar dengan wajah horror, pemuda pirang berumur 17 th terduduk lesu di samping kasur. AC dibiarkan menyala di suhu terrendah dan saktinya pemuda itu masih berkeringat. Jiwanya lagi pergi entah kemana.

"Tidak mungkin..." lagi, Pemuda pirang A.K.A. Naruto Namikaze mengulang kalimat itu bagaikan sebuah mantra, "Nggak mungkiiiinn..."

Hening beberapa saat, tak mengiraukan sosok pemuda bersurai OrangeRed A.K.A. Kyuubi Namikaze yang lebih tua darinya 2 tahun memandangi dirinya sambil garuk-garuk leher yang gak gatal sama sekali, bersender di tembok.

Lalu tiba-tiba Pemuda pirang itu memperbaiki posisi duduknya dan memandangi dan mengusap perutnya dengan pilu, "Kyuu-nii, aku ini 100% cowok-" ia memejamkan matanya dan mengambil nafas panjang—"tapi kenapa aku 'BERDARAH'?"

Sang kakak memutar kedua bola matanya, 'Ya elaaah, adek gue lebay bett.'

.

.

.

.

Naruto Fanfiction

'IMPOSSIBLE'

Desclaimer :

Punya Masashi Kishimoto-sama

Genre :

Yaoi, comedy(gagal), comfort, family, Mpreg(nanti XD)

Rate : T (Rate akan berubah sesuai selera(?) #plak)

Warning : OOC, TYPO(?), GJ, bikin gila(menurut saia), nggak nyambung, berserta kawan-kawannya.

Pair : SasuNaru slight ItaKyuu

Note : -tidak di anjurkan untuk Senpai yang mengerti dan paham tentang EYD

ENJOOOY~ ^_^

.

.

.

.

Naruto POV

'Nggaknggaknggak... Gak. Mungkin. Ini pasti lelucon, lelucon! Gak mungkin boxerku berdarah ini— ini pasti ulah Kyuu-nii!'

Inner ku kemana-mana. Sumpah ye, bayangin deh ; kau cowok. Tulen. Dan pas bangun, kau udah disuguhi pemandangan merah horror,err... darah di boxer-mu. Dan pas kau treak-treak manggil nyokap dan panik nunjukin merah horror ini, nyokapmu cuma tertawa dan bilang "oh, ini normal kok, nak... namanya datang bulan..."

. . . .

APA ITU?! KALO ITU SIH NARU UDAH TAU, KAA-SAN! *nangis*

Puk.
sesuatu nyentuh bahuku, dan aku langsung menoleh sambil masang 'help me' face dengan air mata menggantung di pelupuk.

"elu normal kok dek... ada kok, cowok berrahim—err...pria 'berdarah'" ucap Kyuu-nii dengan ekspresi sok perhatian, padahalnya tuh aku tau dianya samasekali nggak peduli sama hal beginian. Dengar itu, aku langsung mencelos. NORMAL DARIMANA SIH KYUU-NII?! Bisa aja kan, ini penyakit? Atau apa— santet dari orang lain mungkin? Lalu dari sekian banyak diagnosa, kenapa kau malah bilang 'rahim'?! Trus ada apa dengan penekanan itu?! 'pria berdarah' emangnya Naru pembunuh?!

"hueee" perkataan tadi malah membuat semuannya semekin seram.

Kyuu-nii mendengus, "Denger Ya, Naru! Elu itu tetep cowok, tapi bisa aja lu rupanya pengidep salahsatu sindrom.. err apa sih namanya—dibetkati rahim, dan harusnya itu istimewa!"

What?

"HU—

'God. That information doesn't make me happy at all.'

—AAAAAA" Jeritku sambil menahan nyeri membayangkan ada rahim di dalam perutku yang manly(?) ini, "APANYA YANG SPESIAL—HENTIKAN, KYU-NII!"

"Khekhekhe... Joke Nar..."

Kami-sama.. kalau dia bukan kakakku, entah hal jahat apa yang akan ku lakukan padanya.
Aku cuma bisa merengut takut dan meraba-raba perut manlyku ini.

"Oya Naru," Kyuubi-nii merogoh kantong celananya, dan di wajahnya menunjukkan wajah iba "tadi Kushi—Kaa-san suruh kamu pakai ini—" memberikan barang itu ke aku.

Aku mencelos.
Sekali lagi, aku mecelos pemirsa.

3 detik..

"Err... Nar?"

6 deti—

AKU HARUS PAKAI INI?!
Ogah...
OGAH MAK (OAQ)

Wajahku mengeras. Dengan otomatis aku mundur menjauhi Kyuu-nii dan bersiap lari—

"LANGKAHI DULU MAYATKU—"

.

.

*Skip adegan kejar-keajaran a'la Namikaze brothers*

.

.

Kalian tau?
Benda apa yang lagi-terpaksa-ku pakai sekarang ini?
Kalian pasti tau. *pundung*

"Biarkanlah Naru, toh biar kamu nggak repot nyuci boxer, pakai 'PEMBALUT' adalah salahsatu cara aman" ujarnya santai sambil ngelus-elus pipinya-akibat aegan ricuh tadi-
"... risih.. *hiks*"
"*senyum setan* khekhekhe shabar yak"

"*hiks* jahat..."

"pfft—Yuk capcus(?) ke mobil, Kaa-san udah nunggu. Kita priksa keadaanmu"

-SKIP TIME-

.

.

.

Intersex.
itu adalah yang ku derita saat ini.
seorang yang memiliki 'hormon aneh' dan menyebabkan organ reproduksi ganda. Aku ini lelaki tulen, tapi memiliki rahim, ovum, saluran—(a/n: kenapa jadi mbahas Biologi? -,-) dan masih sehat sempurna karena aku selalu menjaga badan indahku ini dari luar dan juga dala—#woi
Dan parahnya tuh, hormon ini sudah diketahui oleh Tesangka yang tidak lain adalah OKAA-SAN ku sendirii *nangis* Kaa-san! Kenapa engkau tak bercerita tentang fenomena penting ini padaku sih? Pantas saja beliau tampak tenang saat kutunjukkan 'barang bukti' tadi!

Kaa-san memandang ekspresiku yang sedang tak bernyawa(?) mendengar penjelasan dari dokter sambil masang wajah sumringah. What? Kaa-san, seneng ya lihat anak kesayanganmu yang imut ini jantungan?

"—jadi selamat, nak! Kamu memiliki rahim!" ujar Iruka-sensei, dokter kepercayaan keluarga kami dengan ceria. Salah sensei! Bukan 'selamat'! berita ini bikin jantungan lho, serus dah!

"OH ini berita yang sempurna!" Kaa-san memulai, "sudah lama Kaa-san mau anak yang bisa melahirkan di keluarga kitaa~ akhirnyaa!"
err—Kaa-san. Anakmu ini sekarang sedang menahan diri untuk gak menjedotkan diri ke tembok terdekat.

Aku melirik Kyuu-nii yang lagi nyender di tembok deket pintu, kami bertatapan sekilas, dan dengan tidak enaknya dia melempar pandangannya seolah berkata 'sorry Duren, not my problem'

Ck.
Aku menggembungkan pipiku, menahan semua omelanku pada 'dunia'
'Awas kau Kyuu-nii, gak bakalan ku penjemin X-box lagi.'

.

.

.

-SKIP TIME AGAIN~-

.

.

.

Kalian pasti nggak kebayang deh seorang pemuda pakai.. err pembalut.
Duh...! Risih.. OI RISIH banget nih! Apalagi ada 'anu' yang menghalangi 'sesuatu'... ugh.

NORMAL POV

Pemuda berambut pirang dan pemuda berambut jingga sedang duduk di meja belajar masing-masing. Kyuubi Namikaze, bukannya belajar atau apa, dia malah asik memainkan kotak canggihnya-entah sedang melihat apa-sambil mengunyah sesuatu dengan tak berperikebuahan, sementara adiknya Naruto Namikaze yang membolak-balik bukunya dan.. err tampak tak tenang. Gelisah, noleh sana, sini. Muter sana-sini. Gerak sana, gerak sini—

"kssk... kssruk.."

Dan setiap perubahan gerakan itu dilaterbelakangi oleh suara... err 'sesuatu' yang bergesekan dengan kulit.

"Njir Nar! Lu jangan gerak-gerak napa? " Kyuubi yang udah frustasi denger suara yang mengganggu nya melihat gambar cewek seksi(ups. Ketahuan)pun mulai sebel, "tuh, err... pembalut lu bikin berisik pas lu gerak..."

"I know nii, i KNOW" Naru mendadak sewot, "Suwer nii, Naru juga risih keles, pakai ini!" Naruto tiba-tiba mengipas-ngipas dirinya, "malah panas banget lagi! Ih, AC nyalain nii!"

Dan demi sempak Minato, Kyuubi baru pertamakali mellihat wajah kesewotan Naru yang notabene seorang pemuda manis. Bahkan AC yang dinyalakan saat ini sudah minus maksimal ; 12 Celcius! Kyuubi aja udah menggigil, tangan udah gatel mau mencet tombol off. 'Apa ini efek datang bulan?' inner Kyuubi horror. Kyuubi memandanginya terus, melupakan gambar-gambar yang ada di dalam smartphone-nya.

"APA?"

Dengan begitu adegan tengok-mengengok tadi mereda... mereka memulai kembali aktifitas masing-masing dan hening... sampai Kyuubi terpikirkan sesuatu dan menjadi kepo—"Naru, Kaa-san mau anak perempuan—" tanpa sadar ia membangunkan—

"jadi lu bakal transgender?"

—membangunkan singa tidur.

"—SRAAK, BUGH!—"
dan buku paket MTK melayang mengenai wajah tampan sang kakak "angay!"-sangking kagetnya ia sendiri salah sebut-

"BERISIK AH! AKU OGAH JADI CEWEK! AWAS KAU KYUU-NII! RAWR!"
"DASAR ADEK DURHAKA LU—"

Oke, mari kita tinggalkan kakak-adek yang lagi bertempur disana, kita menuju kamar sang ibunda tercinta, Kushina.

"Minatooo! Sayang! Aku senang deh! Kita akhirnya punya anak yang bisa melahirkan di keluarga kita ini~~! Dan aku punya rencana Minato, bagaimana jika—" sedang asyik telfonan dengan Ayah dari Namikaze brothers, yang sedang berkerja di America, sementara sang Ayah yang bernama Minato hanya bisa menggeleng pasrah sambil meng-iba anak 'kuning'nya satu itu.

Aaah~ keluarga bahagia(?)

.

.

.

TBC~

Jadi? Jadi?
Gimana? Apakah fic ini pantas untuk mendapatkan part selanjutnya? GIMANA? *maksa* #DitendangReaders

Trus, ni Fic emang nista kan? XD *ngakak guling2* yodah!

Fyuh... Baiklah, jika kalian berkenan, silahkan tinggal jejak kalian di Review.
Vill tunggu, VILL TUNGGU LHO *maksa lagi* #Dibakar

RnR? :D