Naruto Belongs to Masashi Kishimoto
Story Made by Me
Pair:?
Rate: T-T+
Kesalahan:Ancur,Abal-Abal,EYD ancur,kalimat tidak efektif,Author masih newbie,dan kesalahan lainnya.
CHAPTER 1
Malam,saat-saat yang kadang selalu membawa ketenangan bagi orang lain,dan dimana orang bisa meninggalkan kenyataan,walaupun hanya sementara.
Namun,ketenangan malam itu hilang seketika,disaat ada sebuah suara tangisan dari seorang bocah yang berumur sekitar 8 tahun.
"Hiks..Tou-chan...Kaa-san...Hiks..".ucap bocah tersebut dengan suara lirih,karena melihat kondisi kedua orang tuanya yang berlumuran darah dan dalam keadaan sekarat di tengah jalanan yang berusaha mencari pertolongan,namun sia-sia karena tidak ada satu orang pun yang melewati jalan tersebut di tengah malam,yang ia lakukan hanya bisa menangis.
Di jalan tersebut hanya ada 5 orang,2 orang dewasa bersenjata yang telah tewas karena tembakan di kepalanya,dan 3 orang lainnya yaitu Ayah,Ibu,dan bocah tersebut.
"Na-r-ru-to".Seketika bocah itu menoleh ke arah sumber suara,yang ternyata adalah suara dari ayahnya.
"Tou-chan...hiks..a-aku t-takut..hiks".ucap bocah tersebut yang bernama Naruto sambil memeluk ayahnya.
"N-na-ru".Naruto segera menoleh ke arah suara itu,ia sangat mengenali suara ,itu adalah suara dari ibu Naruto.
Tanpa aba-aba,Naruto pun juga memeluk ibunya yang sedang berusaha untuk memeluknya.
Naruto memeluk kedua orang tuanya dengan air mata yang terus bercucuran keluar dari matanya.
Suasana malam saat itu sungguh sangat mengharukan dan menyedihkan bagi Naruto. Dia tidak pernah menyangka bahwa jalan hidupnya harus menjadi seperti ini. Naruto terus memeluk kedua orang tuanya dengan erat,tanpa disadari tangan ibunya berusaha untuk memegang kedua pipi Naruto. dan menghapus air matanya.
"Naruto..kau tidak boleh terus menangis,Kaa-san akan sangat sedih jika melihatmu menangis".ucap Ibu Naruto sembari memeluknya.
"Kau...harus berjanji pada..Kaa-san untuk tidak m-menangis l-lagi..ugh-huk",kata ibu Naruto bersusah payah untuk bicara,karena luka tembakan yang cukup parah di bagian perutnya.
"I-ibumu benar N-naruto..kau harus berhenti menangis. Kau harus menjadi laki-laki yang tidak cengeng,agar kau tidak membuat kami i-ikut ber-sedih karena tangisanmu."ucap Ayah Naruto.
"N-naruto...kau adalah anak Kaa-san yang sangat istimewa, karena itulah kau harus menjadi orang y-yang kuat dalam me-nghadapi segala cobaan.K-kami tau,cobaan ini terlalu b-berat bagimu,Naruto.M-maafkan kami,karena kami bukanlah o-rang tua yang b-baik...hiks".Ucap Ibu Naruto sambil menangis.
"Naruto,Tou-chan i-ingin kau juga menjadi laki-laki yang kuat dalam menjalani hidup. T-terkadang kau berada di posisi p-paling b-bawah,tetapi k-kau ti-dak boleh menyerah untuk mendapatkan posisi yang paling atas. Jika k-kau telah men-dapatkan posisi yang p-paling atas,ka-kau juga tidak b-boleh tinggi hati. Tou-chan ingin kau menjadi laki-laki yang selalu rendah hati,t-tidak menghianati temanmu,se-selalu menghargai satu sama lain,dan selalu me-nepati janjimu",kata Ayah Naruto.
"Naru-to,Kaa-san juga ingin memberikan n-nasihat kepadamu.K-kau juga tidak boleh egois dalam mengambil kep-utusan,lindungilah orang-orang yang b-berharga bagimu,jadilah seorang pemuda yang baik hati,serta suka menolong. Kau mengerti N-naruto?"
Naruto mengangguk menandakan bahwa ia mengerti.
"Anak baik".Ucap Ibu Naruto sambil berusaha untuk tersenyum.
Tiba-tiba,terdengar suara mobil yang sedang datang kearah keluarga tersebut.
Naruto juga mendengar suara mobil tersebut,dan ia mengira bahwa itu adalah ambulan,namun anehnya, ia tidak mendengar suara sirene mobil ambulan.
"N-Naruto...ce-cepat lari..".ucap Ayahnya dan Ibunya bersamaan.
"T-tidak..aku ti-tidak akan meninggalkan Tou-chan dan Kaa-san".Ucap Naruto sambil menahan tangisnya.
"N-naruto,a-apa kau tidak me-ngingat k-ata-kata Tou-chan dan Kaa-san?Kau harus menjadi laki-laki yang kuat dan harus kuat dalam menjalani cobaan dan pintar dalam mencari jalan keluarnya."Ucap Ibunya.
"Naruto,saat ini k-kau sedang berada di posisi yang paling bawah,dan Tou-chan ingin kau tidak mudah menyerah jika kau selalu gagal. Kau harus terus berusaha untuk bangkit,tidak masalah berapa banyak rintangan yang menjatuhkanmu. K-kau harus menghadapi cobaan yang kau alami saat ini,karena cobaan inilah yang akan menjadikanmu sosok yang kuat. Tou-chan tau,bahwa saat ini kau masih terlalu muda untuk ini,tapi ini demi kebaikanmu N-naruto."Ucap Ayahnya
"Naruto,kebahagiaanmu adalah kebahagiaan kami,karena itu k-kau harus terus berjuang demi hidupmu,dan menemukan kebahagiaanmu,karena itulah Narut-to,kau harus lari dan terus melanjutkan kelangsungan hidupmu. Maafkan kami karena kami ti-dak bisa menemanimu ,cepat lari."Ucap Ibunya
Naruto pun segera memeluk kedua orang tuanya sambil menahan air mata.
"Bangkitlah menjadi orang yang baik dan kuat Naruto."Bisik kedua orang tua Naruto.
"Kami mencintaimu".
Naruto kemudian terpaksa melepaskan pelukannya dan berlari sekuat tenaganya,ia berlari dengan nafas yang tidak beraturan,karena ia tidak tahu harus lari kemana,akhirnya ia berlari ke arah hutan yang letaknya berada di pinggir jalan. Dia tidak peduli apakah hutan tersebut terdapat hewan buas atau tidak,ia hanya menuruti kata-kata orang tuanya,lari.
DI TEMPAT ORANG TUA NARUTO
Orang tua Naruto sangat terpukul saat melihat kepergian Naruto. Lebih tepatnya,saat ini mereka terpukul bukan karena melihat kepergian Naruto,melainkan karena jalan hidup dan cobaan yang Naruto hadapi saat ini.
Tidak lama kemudian,sebuah mobil berhenti tepat dihadapan mereka. Dapat mereka lihat seseorang keluar dari mobil dengan membawa sebuah pistol,mereka tahu bahwa ini adalah waktu bagi mereka untuk meninggalkan dunia ini.
"Khu...khuu...khuu..Tidak kusangka kalian dapat bertahan dari luka tembakan yang lumayan parah itu,Minato dan Kushina. Aku cukup terkejut karena kalian berhasil membunuh kedua bodyguard kepercayaanku,huhh sulit untuk dipercaya,tapi aku beruntung karena penyelidikan kalian berakhir disini."Ucap sosok tersebut sambil tersenyum.
Minato dan Kushina tidak mengucapkan satu kata pun.
Mereka tahu bahwa ini adalah akhir bagi mereka ,mereka tidak memperdulikan kondisi mereka,yang mereka pedulikan hanya kondisi Naruto. Mereka senang karena anak semata wayang mereka dapat melarikan diri tepat pada waktunya.
"Aku rasa kalian tidak memiliki kata-kata terakhir",kata sosok tersebut sambil mengeluarkan 2 pistol dari sakunya.
"Senang bertemu denganmu,Minato,Kushina,hehehe".
DOR!
Naruto Place
Naruto masih berlari dengan nafas terengah-engah dan kemudian berhenti karena mendengar suara tembakan.
Naruto tahu suara tembakan itu berasal,dan saat itu juga ia mulai ingin menangis,namun ia tetap berusaha untuk kuat dengan menahan air matanya. Namun,Naruto hanyalah seorang bocah yang tidak berdaya dan air matanya tetap mengalir dengan deras.
Tanpa disadari,kesadaran Naruto mulai menghilang,dan akhirnya ia jatuh pingsan di tengah hutan, tidak peduli jika ia harus mati dimakan hewan buas. Di dalam pikirannya,bagaimana ia bisa menemukan kebahagiaan dalam hidupnya,jika kebahagiaannya hanya ada pada kedua orang tuanya.
Tanpa ia sadari,ada seseorang datang ke arahnya,dan menggendongnya. Ia dibawa orang tersebut entah kemana. Naruto pikir,ini adalah akhir dari segalanya,tapi,ini merupakan awal bagi semua ceritanya.
8 YEARS LATER
8 tahun lamanya telah dilewati oleh Uzumaki Naruto,sekarang ia telah menjadi remaja 16 tahun dengan ciri-ciri 3 kumis kucing di kedua pipinya,rambut pirang,dan juga mata secerah langit yang biru.
Saat ini,ia hidup sebatang kara di sebuah apartemen. Oh ya,jangan lupakan seseorang yang telah menolongnya di tengah hutan 8 tahun yang lalu, Iruka. Ia membawa Naruto ke tempatnya, Konoha , ia sangat ketakutan karena terbangun di rumah orang asing,namun akhirnya Iruka dapat menenagkannya, pada saat itu Iruka sedang mengumpulkan tanaman-tanaman jamur untuk obat-obatan di tengah hutan,dan mendengar suara langkah kaki Naruto.
Iruka kemudian bertanya bagaimana Naruto bisa berakhir pingsan di tengah hutan,akhirnya,Naruto pun menceritakan semua kejadian itu.
Iruka yang mendengar cerita Naruto pun turut prihatin,sehingga ia memutuskan untuk mengasuh Naruto layaknya seorang adik.
Naruto juga menganggap Iruka sebagai seorang kakak yang sangat baik,karena Iruka mau mengasuh dan mendidik Naruto,bahkan mendaftarkan Naruto sekolah untuk melanjutkan pendidikannya.
Setelah beberapa tahun berlalu,akhirnya Naruto merasa sudah cukup dewasa untuk mengurus dirinya sendiri,dan ia memutuskan untuk tinggal di apartemen yang tidak cukup mewah,tetapi nyaman untuk ia tempati dan bekerja paruh waktu di sebuah kedai ramen Ichiraku.
Naruto memutuskan untuk bekerja dan tinggal sendiri karena tidak ingin terus-menerus merepotkan Iruka,tapi,Iruka selalu bersenang hati untuk membantu Naruto dalam urusan biaya apapun,termasuk biaya sekolahnya.
Saat ini,Naruto merupakan murid kelas 11 di Konoha Senior High School.
Saat ia masih di kelas 10,Naruto sangat terkenal dengan sifatnya yang sangat pendiam dan jarang sekali untuk berbicara.
Bukannya tidak mau berbicara,hanya saja orang-orang di sekolahnya tidak ada yang mau memperhatikannya atau mengajaknya untuk mengobrol.
Jangankan mengobrol,satu orang pun tidak ada yang mau duduk sebangku dengannya,karena mereka beranggapan bahwa Naruto adalah orang asing dari luar Konoha,dan lebih banyak lagi orang beranggapan bahwa ia adalah anak buangan,sehingga murid-murid enggan untuk mendekatinya.
Walaupun dijauhi murid-murid tersebut,Naruto tetap menjalani pendidikannya dengan baik,dan juga merupakan siswa yang termasuk rajin,walaupun tidak terlalu pintar,ia selalu berada di urutan 8-10 di kelasnya.
Naruto saat ini sedang bekerja di kedai ramen Ichiraku Ramen milik Teuchi. Teuchi juga salah satu orang yang sangat menyayangi Naruto selain Iruka,dan sudah menganggap Naruto sebagai cucunya sendiri.
"Hei,Naruto sekarang kau pulanglah".Ujar Teuchi
"Eh?,Tapi Paman,ini baru jam 3 sore,biasanya aku bekerja sampai jam 6 sore,kenapa Paman menyuruhku pulang lebih awal?",kata Naruto yang sedikit bingung.
"Kau butuh istirahat untuk besok Naruto. Paman tau besok adalah hari pertamamu sekolah di kelas 11. Maka dari itu kau harus mempersiapkan barang-barangmu untuk sekolah besok hari."
"Tapi,Paman,pekerjaanku belum selesai,sebaiknya aku menyelesaikan semua pekerjaanku ini,kemudian aku akan pulang."Ucap Naruto.
"Sudahlah,tidak usah dipikirkan,Paman akan membereskan piring-piring itu nanti,sekarang kau pulanglah,kau butuh istirahat yang cukup Naruto."Ucap Teuchi.
"Baiklah Paman,kalau begitu aku pulang duluan ya Paman,Arigatou."ucap Naruto sambil membungkukkan badan.
"Ya sama-sama Naruto.",kata Teuchi sambil melambaikan tangan ke arah Naruto yang sudah meninggalkan kedai ramennya.
Sesampainya Naruto di apartemennya,ia pun menyiapkan buku-bukunya untuk sekolah besok.
Setelah menyiapkan barang-barangnya,ia pun beristirahat di atas kasur,mencoba untuk tidur.
Dalam pikirannya,Naruto tidak berharap banyak untuk hari pertamanya sekolah besok,ia hanya berharap murid-murid tidak mengganggunya. Akhirnya,mata Naruto pun perlahan menutup dan akhirnya tidur untuk menuju alam mimpinya yang indah.
Semoga saja.