Dragon Shinobi
Disclaimer : Naruto Mashashi Kishimoto
Author : Namikaze Fansboy
Rated : T
Genre: Adventure/ Friendship/ Romance/ Other
Pair : Naruto X
Warnig : AU, OC, OOC, Typo, Mainstream, and other
- Dont Like Dont Read -
.
.
.
Summary : Lucifer itu dulu kini namanya Naruto Uzumaki, kematian dirinya didunia lain membuat takdir baru tercipta untuk dirinya agar menapaki dunia baru, bersama kedua Heavenly Dragon mampukah ia menjalani
takdirnya?
~XXX~ Chapter 1 : Destiny ~XXX~
Nampak pemuda surai merah dengan iris ruby masih bingung dengan situasi yang terjadi.
"Siapa kau, kenapa kau membawaku ketempat ini?" Tanyanya pada sosok Kakek yang melayang.
'Auranya sangat kuat terutama mata itu aku harus hati -hati' Batin pemuda itu.
Ia tersenyum. "Namaku Otsusuki Hagoromo, apa kau lupa kau telah mati dalam Great War Lucifer"
Lucifer menunduk ia sadar dan ingat akan kenekatannya menantang Kami-sama hingga membuat dirinya tewas.
"Ya aku ingat tapi apa yang membuatmu membawaku kemari?"
Tak menjawab Hogoromo hanya memperlihatkan Vision yang iris ruby Lucifer menatap pandangan didepannya dengan heran pasalnya ia menyaksikan sepasang orang tua yang berusaha melindungi putra mereka dari seekor Rubah berekor sembilan.
"Apa maksudnya ini?"
Hagoromo mendekat. "Anak yang kau liha disana sudah tak bernyawa aku ingin Jiwamu masuk kedalam tubuhnya" Jawab Hagoromo to the point.
Mata Lucifer membola. "Apa kau sudah gila hah?"
"Tenang Lucifer aku melakukan ini bukan tanpa alasan"
Lucifer mengangguk. "Sebutkan satu alasan pasti kenapa aku harus melakukan ini"
"Penebusan dosa, Kami-sama memberimu kesempatan kedua dengan perantara diriku untuk membentuk takdir yang baru"
Lucifer menunduk jika ia menerima penebusan dosa ini, mungkin ini bisa membuat dirinya terampuni karena berani menantang sang Ayah.
"Baiklah aku akan menerima, tapi tentu saja ada ketentuannya bukan?"
Hagoromo mengangguk. "Takdir yang kau jalani akan sangat berat namun kau terlahir dengan jiwa yang besar, kekuatan Lucifermu tak akan berguna dalam balutan tubuh yang baru"
Lucifer memandang heran.
"Apa maksudmu?"
"Kekuatanmu sebagai Lucifer akan hilang tapi tubuhmu kelak akan bersemayam dua naga surga Welsh Dragon dan Vanishing Dragon dengan wujud baru"
"Apa? Bagaimana bisa? Apa yang terjadi pada mereka?"
"Sama halnya dengan dirimu Kami-sama menghapus raga mereka karena membuat kekacauan di Great War pasca gugurnya dirimu, jadi kalian akan menebus Dosa bersama -sama"
"Tapi wujud baru?"
"Ya, Keduanya kelak terlahir kembali sebagai perwujudan Api yang lebih panas daripada Amaterasu dan Dingin sedingin Salju"
Lucifer mengangguk. "Aku mengerti dan aku akan menerima takdir yang tercipta untukku sekarang"
Hagoromo tersenyum bahagia. "Setelah kau merasuk kedalam tubuh bayi itu ingatanmu sebelumnya akan hilang untuk selamanya dan Chakra yang mengalir dalam tubuhmu tak akan mengalir sebelum kau dapat membangunkan kedua naga dalan tubuhmu karena kekuatanmu akan tersegel bersaamanya"
"Chakra?" Tanya Lucifer tak mengerti.
"Itu adalah sumber kekuatan dari dunia yang akan kau tempati"
Lucifer mengagguk paham.
"Terimakasih"
"Sama -sama Lucifer, kita akan bertemu lagi tapi dengan waktu, suasana, dan dalam wujud yang berbeda"
Setelah itu keduanya melebur dalam kilauan cahaya bersiap menapaki takdir yang tercipta.
~XXX~ Dragon Shinobi ~XXX~
Naruto Point Of View On
Aku Uzumaki Naruto, aku adalah warga Konoga Gakure dimana pusat pemerintahan Hi No Kuni umurku sekarang 10 tahun putra dari Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina, aku tinggal bersama orang yang sudah ku anggap nenek dia bernama Senju Tsunade.
Aku tinggal bersama nenekku bukan berarti aku tak memiliki orang tua hanya saja keluargaku itu menitipkanku ke Tsunade-Baasan karena bisa dibilang aku adalah Aib karena aku tak memiliki kemampuan apapun, dan aku membenci mereka tapi bagaimanapun mereka adalah orang tuaku sebencinya aku pada mereka ataupun sebaliknya tapi rasa sayangku akan jauh lebih besar tapi walau begitu ada rasa kecewa dihatiku.
Aku juga memiliki sepasang adik kembar bernama Menna dan Yuki mereka 1 tahun dibawahku yang merupakan Jinchuriki Kyuubi, aku dekat dengan Yuki dan aku menyayanginya, tapi satu hal yang membuatku marah pada Tousan dan Kaasan karena faktanya Adikku tidak tahu kalau aku adalah kakaknya karena memang penduduk sipil tak tahu kalau dirikuputra sang Yondaime.
Naruto Point Of View Off
"Naru"
Naruto menoleh ternyata adalah Tsunade.
"Ada apa Baachan?"
Tsunade mengambil duduk disamping Naruto. "Ada yang ingin Baachan bicarakan"
"Memang apa yang ingin Baachan bicarakan?" Tanya Naruto heran.
"Apa kau ingin masuk keakademi?"
Naruto menunduk. "Tapi Baachan tahu aku tak memiliki kemampuan apapun lagipula untuk apa ini akan membuatku semakin terlihat tak berguna dihadapan mereka"
Tsunade tersenyum miris mengingat selama ini Naruto seperti dianak tirikan oleh Minato dan Kushina padahal ia anak kandung mereka.
"Tapi bisakah kau memikirkannya?"
Sambil menunduk akhirnya Naruto mengangguk. "Aku akan pikirkan Baachan"
Tsunade tersenyum mengacak surai pirang cucunya itu, Naruto adalah alasan kenapa dirinya masih bertahan di Konoha jika bukan karena Naruto saat ini ia sedang mengembara.
"Huft"
Sepeninggalan Tsunade Naruto hanya dapat menghela nafas rasanya ia ragu untuk masuk ke Akademi walau sebenarnya ia masuk keakademi 2 sampai 3 tahun yang lalu.
"Lebih baik aku tidur saja"
Naruto melempar tubuhnya keranjang kemudian memejamkan mata bersiap menjelajahi alam mimpi.
[Mindscape]
Tik!
Tik!
Kedua kelopak mata Naruto terbuka begitu indra pendengarannya menangkan dentingan tetesan air.
"Dimana aku?"
Naruto mengalihkan perhatian kesegala penjuru kemudian matanya terbelalak melihat dua makhluk seperti kadal tapi bersayap berwarna merah dan putih yang sedang tertidur.
"Huaaaaa... Ada kadal raksasa"
Rupanya teriakan membahana Naruto membuat kedua makhluk itu terbangun dari tidur panjangnya.
"Bisakah kau membangunkan kami tanpa berteriak dan siapa yang kau sebut kadal hah?"
Naruto berjalan merangkak mundur ketika kedua makhluk itu mendirikan tubuh mereka.
"Si -siapa ka-kalian?" Tunjuk Naruto ketakutan.
Sang Naga merah tertawa. "Tenang gaki kami disini ditugaskan untuk menjadi partnermu bukan membunuhmu jadi tenanglah lagipula ini dialam bawah sadarmu"
"Ehhhhh... Alam bawah sadar?" Ucap Naruto bingung.
Kedua naga itu mengangguk. "Ya, perkenalkan aku Vanishing Dragon kau bisa memanggilku Shiroi" Ucap sang naga putih.
"Dan aku adalah Welsh Dragon kau bisa memanggilku Akka"
Naruto mengangguk mengerti walau masih terbesit rasa takut.
"Jadi Shiroi-san Akka-san kenapa aku bisa disini?"
Shiroi menggeleng.
"Kami tak tahu mungkin ini sudah takdir"
"Lagipula kami adalah partnermu jadi bisa dibilang kami adalah kekuatanmu sebenarnya"
Naruto terkejut. "Kekuatanku yang sebenarnya? Kalian pasti bercanda bagaimana aku memiliki kekuatan kalau Chakra saja aku tak punya"
"Lihat tubuhmu" Ucap Shiroi menunjuk tubuh Naruto.
Naruto terkejut karena tubuhnya memancarkan Chakra namun anehnya berwarna ungu.
"Apa ini Chakra? Tapi kenapa berwarna ungu?"
"Itu adalah chakra spesial karena chakra itu tak akan terdeteksi oleh kemampuan sensorik" Jelas Akka.
"Lagipula chakra itu setara dengan chakra para Bijuu" Lanjut Shiroi.
Naruto tak menyangka jika kekuatan chakra ungu ini benar -benar luar biasa kemudian perbincangan mereka berlanjut menuju dasar -dasar penggunaan chakra ungu itu yang ternyata dapat membuat dirinya memanipulasi kelima elemen.
"Lalu sebenarnya kemampuan kalian sebenarnya apa?" Tanya Naruto pada Shiroi dan Akka.
"Kekuatan kami adalah Api merah Abadi dan Es Abadi, kekuatan kami setara dengan 4 makhluk dari 4 penjuru mata angin tapi masih satu tingkat dibawah Juubi no Kami" Jawab Akka.
"Juubi no Kami? bukankah hanya sampai Kyuubi?"
Shiroi menyeringai. "Suatu saat nanti kau akan tahu Gaki"
Iris saphire itu menatap bingung. "Kalian begitu kuat tapi kenapa kalian memberikan kekuatan ini padaku?"
"Walau kami memberikannya tapi itu tidak semua sekaligus kau harus mengikuti tingkatan -tingkatan kekuatan, jika dilevelkan kemampuanmu sekarang masih Low Chunin"
"Tapi satu yang perlu kau ingat kekuatanku bukan hanya api merah abadi, aku juga memiliki kekuatan teleportasi cahaya"
"Aku juga memiliki kemampuan es penyegel yang setara dengan Segel Bulan dengan kemampuanku kau bisa menjadi master Fuinjutsu"
Naruto terharu tanpa sadar likuid menetes. "Arigatou aku akan menggunakan kekuatan ini untuk melindungi orang yang kusayang"
"Sekarang kembalilah sepertinya wanita pirang itu sedang berusaha membangunkanmu, dan ingat belum saatnya kau menunjukka kekuatanmu yang sebenarnya jadi jika ingin berlatih kau harus menyembunyikan diri" Ucap Akka.
"Jikalaupun ada yang tahu pastikan mereka adalah orang yang dapat kau percaya karena akan sangat berbaya jika ada yang mengetahui tekanan kekuatan ini"
Naruto mengangguk.
[Real World]
"Uaghhhh..." Naruto langsung gelagapan karena Tsunade menyiram kepalanya dengam air.
"Kenapa Baachan menyiramku?" Ucap Naruto tak terima menatap tajam neneknya.
Tsunade balik menatap tajam Naruto. "Kau pikir ini jam berapa hah? aku sudah berusaha membangunkanmu sejak setengah jam yang lalu"
Nyali Naruto langsung menciut ketika sang nenek berteriak penuh amarah padanya.
"Go -gomenne" Naruto menunduk kemudian ia teringat akan sesuatu yang membuatnya mendongak senangat.
"Aku ingin masuk ke Akademi Baachan?"
"Ehhh..."
'Secepat itu dia berubah pikiran?' Pikir Tsunade.
"Kenapa Baachan malah melamun?"
Tsunade buru -buru menggeleng. "Bukan, hanya saja agak aneh kau berubah pikiran secepat itu"
"Aku hanya ingin membuktikan pada Tousan dan Kaasan aku bukan Aib seperti yang mereka pikirkan dan aku juga ingin membuktikan pada Konoha bahwa aku layak menjadi bagian desa ini"
Tsunade tersenyum, ia bahagia karena cucunya memiliki semangat lagi dan ia bersumpah akan menjaga semangat ini.
'Kau lihat Minato Kushina putramu benar -benar berhati besar kuharap kalian sadar sebelum kalian kehilangan Naruto'
~XXX~ Dragon Shinobi ~XXX~
Untuk pertama kali Naruto menapakkan kakinya di Akademi tak menyangka akan seramai ini.
"Naruto"
Naruto menoleh ternyata adalah Iruka. "Ada apa Iruka-nii?"
"Aku dengar dari Tsunade-sama kau akan masuk akademi hari ini?"
Naruto mengangguk tenang.
"Benar, lalu apa Iruka-nii tahu dimana kelasku?"
Iruka tersenyum. "Kau beruntung karena kau berada dikelasku"
Naruto membalas senyuman iruka dengan serupa kemudian mengikuti langkah Iruka yang membawanya kemana keberadaan kelasnya.
"Ohayou Minna kita dapat murid baru"
Naruto masuk sontak dua pasang mata disana terkejut yang tak lain adalah Sasuke dan Menma.
"Namaku Uzumaki Naruto, senang bertemu kalian semua" Ucap Naruto datar.
Iruka menghela. "Baik kau bisa duduk di samping Menma"
Naruto mengangguk kemudian menuju ketempat duduk yang dimaksud.
"Aku senang kau masuk akademi Dobe"
Naruto menengok sesaat. "Seperti kau tidak tahu saja bagaimana Baachan jika sudah berkemaunan"
"Kukira kau membujuk kedua orang tuamu"
Senyum Naruto lenyap, Sasuke adalah salah satu orang yang tahu ia putra Yondaime . "Aku tak perlu melakukan itu lagipula aku sudah bahagia tinggal bersama Baachan walau ia orang yang keras"
Sasuke meringis membayangkan nasib sahabatnya ini berada diasuhan Senju Tsunade tapi menurutnya itu lebih baik daripada diacuhkan oleh kedua orang tuanya.
"Oy Dobe, bukan aku mengejek atau apa tapi apa kau sudah yakin?" Tanya Sasuke yang duduk dibelakang Naruto.
"Jika aku tidak siap maka aku tidak akan duduk disini" Sahut Naruto tanpa mengalihkan perhatiannya pada dua orang berambut merah darah dua meja didepannya.
'Namikaze Menma dan Naamikaze Yuki' Pikir Naruto, jujur ia sedih karena faktanya warga Konoha tak tahu kalau dirinya Yondaime karena itu menjadi Rahasia kalangan atas dan tak pernah menanyakan kenapa ia memakai marga Uzumaki.
"Baiklah kita mulai saja pelajarannya" Ucapan Iruka membuat ketiganya fokus kearah papan tulis walau ini pertama kalinya ia mengikuti pelajaran tapi jangan pernah remehkan kecerdasan seorang Namikaze.
Hari sudah menunjukkan petang tapi Naruto masih berada dikedalaman hutan hari ini ia mempelajari jutsu ringan walau hanya Kage Bunshin, Kawarimi, dan Chakra Control yang ia pelajari dari Scroll di Akademi tadi tapi ia puas dengan kerjanya hari ini.
"Kau lihat sendiri bagaimana keunggulan Chakra Ungu itu ketimbaang Chakra biasa?"
Naruto mengangguk. "Kau benar Akka-san bahkan hanya dalam beberapa kali percobaan saja aku sudah dapat membuat 10 Kage Bunshin"
"Itu masih belum seberapa Gaki, saat Chakra Controlmu sudah baik kau harus mempelajari tentang Jutsu elemen tapi aku sarankan untuk mempelajari jutsu yang situasional"
"Aku mengerti Akka-san Shiroi-san jangan memperlakukanku seperti bayi"
Kedua naga itu hanya tertawa mendengar rajukan dari Naruto.
"Tertawalah sepuas kalian aku mau pulang"
Naruto beranjak ingin pulang tapi diperjalanan ia melihat Sasuke tengah termenung dipinggir sungai dengan raut muka sedih.
"Yo Teme, ada apa denganmu kau nampak sedih? memikirkan Itachi-nii lagi?"
Sasuke menengok kearah Naruto sesaat. "Tanpa aku harus menjelaskan kau pasti sudah tahu Dobe"
"Ia tak akan melakukan tanpa alasan Teme, aku yakin ada sesuatu dibalik ini semua bukankah sebelum peristiwa itu klan Uchiha mengadakkan pertermuan besar -besaran?"
Sasuke menngangguk. "Kau benar, lalu apa hubungannya?"
"Dasar Teme, pasti ada hubungannya dengan pertemuan itu kau harus mencari tahu apa isi dari rapat itu bisa saja itu menjadi petunjuk"
"Kau benar, aku harus mencarinya terimakasih Dobe" Ucap Sasuke langsung meninggalkan Naruto.
'Dasar, selalu saja meninggalkanku' Pikir Naruto kemudian berdiri bersiap pulang.
Naruto ikut berdiri kemudian melangkahkan kaki untuk segera pulang kerumah jika tidak ingin Tsunade memarahinya.
"Darimana saja kau Gaki? Ini sudah jam 7 malam kenapa baru kembali?"
Benar saja dugaan Naruto sesampainya dirumah ia langsung disemprot oleh Tsunade.
"Tadi a-aku habis ja-jalan -jalan tebayou" Jawab Naruto gugup.
Tsunade nampak tak percaya dengan ucapan Naruto dan memandangnya lekat -lekat.
"Katakan yang sejujurnya atau aku akan memukulmu" Keringat seukuran butir jagung menetes dari pelipis Naruto.
"1..."
"2..."
"Ti-..."
"Baik Baachan aku jujur tadi aku sedang berlatih Kagebunshin, Kawarimi, dan Chakra Control di hutan" Ucap Naruto cepat sambil menutup kepalanya.
Tsunade menatap Naruto bingung. "Berlatih? Tunggu dulu apa kau sudah memiliki Chakra?"
Naruto mengangguk ragu karena tatapan Tsunade benar -benar mengintimidasinya.
"Coba perlihatkan"
Naruto berkonsentrasi kemudian chakra ungu keluar dari tubuhnya membuat Tsunade dibuat terkejut karenanya.
"Kenapa Chakramu berwarna ungu?" Tanya Tsuande heran.
"Entahlah aku tak tahu kenapa, tapi kemarin keluar begitu saja" Naruto merasa belum saatnya ia menceritakan keberadaan kedua naga itu pada Tsunade.
"Aku akan mengambil sample chakramu kemudian menelitinya dan kurasa Minato dan Kushina akan senang mndengar kabar ini"
Tsunade senang karena dengan ini cucunya tak akan lagi diabaikan oleh kedua orang tuanya.
"Jangan beritahu mereka" Ucap Naruto dasar.
Tsunade menautkan alis. "Kenapa?"
"Aku tidak ingin mereka mengakuiku hanya karena aku memiliki Chakra lagipula aku sudah bahagia dengan kehidupanku yang sekarang jadi itu tak perlu"
Setelah berucap seperti itu Naruto beranjak dari tempatnya menuju kekamarnya.
'Rasa kekecewaan yang besar lebih buruk daripada rasa benci yang berkubang' Batin Tsunade miris menatap cucunya.
~XXX~ Dragon Shinobi ~XXX~
Blaaaar!
Naruto menatap bekas ledakan itu dengan senyun menghias wajahnya, sudah dua minggu ini ia berlatih keras.
"Hebat Naruto, kau sudah dapat menguasai beberapa jutsu A-Rank" Puji Shiroi pada Naruto.
"Hah... Hah... Hah... tapi ini masih belum cukup aku harus lebih kuat lagi agar keberadaanku diakui"
"Kau tak perlu memaksakan diri"
"Aku tak memaksakan diri Akka-san, tapi apakah aku belum siap mempelajari kekuatan kalian?" Tanya Naruto.
"Siap atau tidaknya bukan kami yang menentukkan Naruto tapi tubuhmu, jika kau sudah siap maka tubuhmu akan menunjukkan tanda -tanda" Balas Akka.
"Tanda -tanda?" Tanya Naruto tak mengerti.
"Ya, Tubuhmu akan merespon sendiri kekuatan kami jadi hanya waktu yang akan menentukkan" Jelas Shiroi.
Naruto menghela nafas sesaat. "Lebih baik aku berlatih lagi"
Dengan sigap Naruto membuat Hand Seal.
[Katoon : Goryuuka no jutsu]
Sebuah naga api muncul kemudian menghantam tanah didepannya menimbulkan ledakan yang cukup besar.
"Huh... Chakra Controlku masih sangat buruk chakra yang ku keluarkan jauh dari hasil serangan tersebut"
"Kau mintalah pada Baachanmu itu untuk mengajarimu Chakra Control aku merasakan Chakra Controlnya mendekati sempurna dengan kapasitas Chakra yang cukup besar"
"Kau benar Shiroi, setelah ini aku akan meminta bantuan Baachan untuk melatih Chakra Control"
"Tapi hati -hati saat menggunakan Chakra itu terlalu berlebihan"
Naruto mengrenyit mendengar ucapan Shiroi. "Dengan tubuhmu sekarang sangat berbahaya mengonsumsi chakramu itu dalam kapasitas besar karena akan membuat tubuhmu mengalami komplikasi"
Naruto mengangguk mengerti. "Jadi seperti itu, aku mengerti"
~XXX~ Dragon Shinobi ~XXX~
Mata Tsunade menatap Naruto ragu sepertinya tadi ia salah dengar.
"Bisa kau ulangi perkataanmu Naru?"
"Aku ingin berlatih Chakra Control pada Baachan, memang ada yang salah?" Tanya Naruto santai.
Tsunade menggeleng. "Bukan seperti itu hanya saja aku tak menyangka kau ingin mendalami Chakra Control"
"Mau bagaimana lagi Baachan dengan komposisi Chakraku sekarang setiap aku mengeluarkan jutsu Chakra yang dikeluarkan terlalu Over hingga membuat staminaku cepat terkuras"
Tsunade mengangguk mengerti kemmarin ia sudah meneliti Chakra Naruto dan hasilnya mengejutkan karena Chakra ungu itu setara dengan Chakra Bijuu yang diberikan pada Jinchurikinya dan memikiki peredaran chakra yang sangat cepat, apabila pengguna tak kuat menahannya bisa saja terjadi komplikasi pada organ dalam.
"Dengan senang hati Baachan aku membantumu tapi kau akan melewati penyiksaan dunia"
Gluk!
Naruto meneguk ludah berat. "A-ada apa dengan tatapanmu itu Baachan"
"Pelatihan Chakra Control paling tidak memerlukan pelatihan selama satu tahun, apa kau siap?"
Naruto mengangguk semangat karena ia semakin dekat untuk membuktikan pikiran naif kedua orang tuanya itu salah, seberat apapun ia akan melaluinya.
~XXX~ Dragon Shinobi ~XXX~
Trak!
Lagi -lagi Naruto mendapat pukulan rotan dikepalanya dari Tsunade karena konsentrasinya selalu pecaah.
"Kau harus lebih berkonsentrasi Gaki fokuskan dirimu pada aliran Chakra" Geram Tsunade.
Naruto dengan berat mengangguk kemudian memejamkan mata berkonsentrasi kembali.
'Ia lebih cepat menguasai Chakra Control dariada yang aku duga"
"Ohooook"
Tsunade langsung terbelalak panik kala Naruto tiba -tiba muntah darah, dengan cekatan ia mengalirkan energi penyembuh pada Naruto.
"Kau tak apa Gaki?" Tanya Tsunade cemas.
Naruto menggeleng. "Aku tak apa hanya tak menyangka saja kekuatan Chakra itu begitu besar"
"Sudah kubilang jangan terlalu memaksakan diri chakra itu tubuhmu masih belum mampu menahannya"
Naruto mengangguk pelan menanggapi sebuah suara yang terngiang dikepalanya.
"Apa sudah baikan?"
Naruto mengangguk. "Sudah baikkan hanya sedikit nyeri saja"
"Huft... kau membuatku cemas saja Gaki, latiha hari ini sudah cukup lebih baik kau istirahat agar besok kau bisa segar bugar lagi"
Setelah itu Naruto dan Tsunade berjalan menuju kekediaman Senju lagipula hari sudah sore sebentar lagi waktu makan malam.
"Hey Gaki boleh aku bertanya?"
Naruto menoleh kearah Tsunade. "Tentu saja"
"Sebenarnya makhluk apa yang mendiami tubuhmu dari auranya mereka bertentangan"
Mata Naruto membole terkejut tak mengerti kenapa Tsunade tahu tentang hal ini.
"Bagaimana Baachan tahu?"
"Aku sudah tahu dari dulu tapi aku merahasiakan ini dari semuanya ternasuk Minato dan Kushina, aku mengetahui ini karena bagaimanapun juga ada darah seorang Uzumaki Mito yang mengalir didarahku dan aku dapat merasakan aura sesuatu walau tidak dapat dideteksi oleh ninja type sensorik..."
Tsunade mengambil nafas sesaat. "... Dulu mereka masih tertidur tapi sepertinya mereka sekarang sudah bangun"
Naruto menghela jadi selama ini ia sia -sia membohongi Baachannya karena Tsunade bahkan sudah menyadari sebelum dirinya, dan melupakan fakta bahwa seorang Senju Tsunade adalah cucu Uzumaki Mito.
'Bagaimana menurut kalian Akka Shiroi apa aku harus menceritakan pasal kalian pada Tsunade-Baachan?' Pikir Naruto berbicara pada Akka dan Shiroi.
"Aku pikir tak apa Naruto, selama orang itu bisa kau percayai tak masalah menceritakan keberadaan kami, bukan seperti itu Shiroi?"
"Benar Akka" Sahut Shiroi.
Naruto mengangguk mengerti.
"Huh... mereka naga Welsh Dragon dan Vanishing Dragon perwujudan dari Api merah abadi dan kesejatian Es"
Tsunade menatap Naruto lekat. "Apa mereka membantumu atau sebaliknya?"
"Mereka membantuku, mereka sangat baik padaku, soal kekuatan mereka sendiri aku belum tahu karena aku sendiri belum mencobanya tapi mereka billang jika mereka dalam kekuatan penuh mereka dapat setara dengan makhluk 4 arah"
"Apa? tak kusangka kekuatan kedua naga itu dapat menyamai keempat hewan legenda itu" Ucap Tsunade terkejut, tak habis pikir dengan makhluk yang mendiami tubuh Naruto.
"Aku sendiri tak menyangka, tapi aku mohon jangan ceritakan keberadaan mereka pada siapapun karena ini belum waktunya"
Tsunade mengangguk paham. "Tenang saja, aku akan merahasiakan ini"
"Arigatou Baachan"
Tsunade tersenyum didalan perjalanan tak henti -hentinya ia tersenyum, tiba -tiba ia ingat ramalam Jiraiya dan ia yakin Naruto adalah orang yang dimaksud.
'Minato Kushina aku yakin suatu saat kalian akan menyesal menelantarkan Naruto, tapi aku harap kalian sadar sebelum terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan'
~XXX~ Tobe Continued ~XXX~
Fic ini adalah fic pengganti The Miracle of Love yang chapter besok tamat... gak banyak pesan cuma RnR