Fanfiction Yuta yang terinspirasi dari Lagu Little Mix yang berjudul Secret Love. Kalian harus dengerin lagu ini, kalo udah ya alhamdulillah :'D

Jujur aja, ini menusuk(?) hati Yuta banget! Dan Yuta langsung ngebet buat nulis FF ChanBaek berdasarkan Lagu ini :" Sumpah ya ini nyesek bgt. Gatau kenapa Yuta pengen banget bikin ini jadi FF bergenre Romance Ballad(?) yang sedikit Angst. Soalnya Yuta pengen bikin kisah cinta ChanBaek yang 'terlarang' melalui FF ini. Bagaimana perjuangan ChanBaek dengan cinta rahasia mereka yang terlarang di mata banyak orang. Apa alasan kenapa cinta terlarang ini bisa muncul diantara mereka. Ugh! Pokoknya langsung baca aja biar kalian paham sendiri. Yuta gabisa jelasin dengan kata-kata *loh ini kan kata-kata semua Yut? *bodo amat suka-suka aing *di gampar :'D

Oiya satu lagi, FF ini udah pernah Yuta share di akun wattpad Yuta. Tapi baru Chapter pertama. Kalo ada yang belum baca, monggo di baca di fanfiction net ini aja. Dan kalo ada yang penasaran sama kelanjutannya, Yuta bakal publish kelanjutannya disini. Bukan di wattpad lagi :)

Enjoy! Check This Out!


~oOo~ { READ MY BIO FIRST BEFORE YOU READ MY OWN FANFICT } ~oOo~

"Cinta akan menjatuhkan pilihannya pada siapapun. Semua orang berhak merasakan sebuah cinta yang tulus. Sebuah anugerah yang mampu membuat semua insan merasakan artinya kehidupan yang sempurna. Cinta tidak akan menjelma sebagai sebuah tangisan ataupun penderitaan, namun cinta pun tidak akan bisa di katakan cinta jika tidak membutuhkan sebuah perjuangan yang bisa saja menyebabkan tangisan ataupun penderitaan. Cinta adalah cinta. Sebuah perasaan yang tidak harus hanya di rasakan oleh dua jenis mahkluk yang berbeda." -Yuta CBKSHH.

Aku tidak mungkin memilikimu

Aku tidak mungkin hidup bersama denganmu

Dengan sebuah cinta kita yang salah

Namun sayangnya kita memiliki rasa cinta itu

Sampai kapan kita bersembunyi di hutan yang terlarang?

Cinta ini tidak semestinya

Kita tidak mungkin mampu menyempurnakannya

Sesekali nurani menggoyahkan keyakinan hati ini

Sejenak aku bersembunyi ke sebuah sudut ruangan

Berpikir tentang kebenaran rasa ini

Tidak ada yang terlihat benar

Kenapa perasaan ini harus ada?

Chanyeol dan Baekhyun.

Cinta mereka berbeda dari sebuah cerita cinta lain yang semestinya. Cinta yang sering di pandang tidak wajar oleh semua orang yang mereka yang harus di rahasiakan dari orang lain meskipun sebenarnya mereka ingin semua orang tahu cinta mereka itu adalah cinta yang tulus melebihi cinta orang lain.

Berbeda dari cinta yang wajar.

Tetapi kenapa semua orang sangat membenci cinta mereka?

Mereka hanya saling mencintai dan tidak melakukan sebuah kejahatan. Bukankah itu terdengar tidak adil?

Cinta yang di awali oleh pertemuan pertama mereka yang tak terduga dan karena takdir Tuhan.

.

.

.


~oOo~ SECRET LOVE ~oOo~


.

.

.

Author:

Yuta CBKSHH

Tittle:

SECRET LOVE (CHANBAEK)

Main Cast:

Park Chanyeol

Byun Baekhyun

Support cast:

Others cast (EXO's members)

Rating:

M ++

Genre:

Angst, Romance, Drama, Hurt/Comfort

Length:

Chaptered

Disclaimer:

Fanfict yang terinspirasi dari Lagu Little Mix yang berjudul Secret Love Song, dan untuk beberapa scene Yuta ambil dari Drama Korea yang berjudul Heart, karena Drama itu sangat menginspirasi Yuta dalam pembuatan FF ini. Di tulis oleh Yuta sendiri tanpa di bantu oleh siapapun. PLAGIARISM ISN'T MY STYLE! NO COPAST! NO PLAGIAT! Semoga kalian suka dan bisa menerima cerita ini dengan baik ^^

Warning:

BL-BoysLove / YAOI / SHOUNEN-AI / HUBUNGAN SESAMA JENIS. MATURE CONTENT INSIDE! NC-21! DLDR! DO NOT BASH BUT KRITIK ATAU SARAN SANGAT DI PERBOLEHKAN. ENJOY IT!

Summary:

ChanBaek True Love Story. "Apakah kita bisa melakukan ini tanpa bersembunyi lagi? Aku ingin semua orang melihat kita." - Baekhyun. "Kita harus tetap bersembunyi karena cinta kita adalah sebuah kesalahan. Mereka tidak akan bisa menerima cinta kita." - Chanyeol. (CHANBAEK) Slight Official Pairing! RnR!

Backsong:

Little Mix ft. Jason Derulo - Secret Love Song

~~ HAPPY READING ~~

.

.

.

"Umma Appa.. terima kasih sudah membelikanku anak anjing yang sangat lucu ini. Aku begitu senang dan aku berjanji akan merawat anak anjing ini hingga ia tumbuh dewasa nanti."

Terlihat seorang bocah perempuan yang mungil berjalan di antara tubuh tinggi orang dewasa yang ia sebut sebagai Umma dan Appa itu. Tubuh mungilnya terbalut oleh sebuah jaket berbulu yang terlihat sangat mahal dan mewah. Senyuman lebar dari bibir mungil begitu menggambarkan betapa bahagianya ia.

Berbeda dengan sosok lelaki kecil lain yang sedari tadi memperhatikan gadis mungil itu dari sebuah halte bus yang terletak di seberangnya. Lelaki mungil bermata sipit itu tidak hentinya memandangi anak anjing yang tengah di gendong oleh gadis mungil itu. Matanya bahkan sampai berkaca-kaca karena begitu menginginkan anak anjing itu juga. Namun tidak ada yang bisa ia lakukan karena ia tidaklah memiliki sepasang orangtua yang menyayanginya. Nyatanya ia hanya hidup seorang diri dan tinggal di pos yang berada di samping halte bus yang terbilang kecil tersebut.

Ia pun tidak ingat kenapa ia bisa hidup tanpa orangtua seperti ini, dan ia pun tidak ingin mengingatnya. Yang ia ingat hanya sebuah nama yang ia yakini adalah namanya. Byun Baekhyun. Seorang anak kecil berusia 7 tahun yang hidup terlantar tanpa kasih sayang kedua orangtuanya. Setidaknya ia mengingat usianya sendiri, meskipun ia mengetahui usianya karena ada sebuah kalung yang tergantung di lehernya bertuliskan deretan angka 6 digit dan sebuah nama.

Byun Baekhyun.

92.05.06

Wajahnya yang sangat imut itu terlihat sangat lusuh karena ia hanya memakai pakaian seadanya. Orang yang sering menunggu bus atau turun dari bus di halte itu pasti sudah mengenal Baekhyun. Bahkan supir bus yang sering menghentikan busnya disana sering mengajaknya untuk menaiki bus hanya sekedar ingin Baekhyun tidak selalu terdiam di halte tua itu.

Baekhyun kecil sangat senang jika ia di biarkan duduk di atas pangkuan sang supir dan mengelilingi kota kecil yang bernama Busan tersebut. Hingga Baekhyun semakin akrab dengan supir bus tersebut, dan ia bahkan sudah di anggap anak sendiri.

Namun ketika sang supir mengajaknya untuk tinggal dirumahnya, Baekhyun selalu menolak. Bocah mungil nan imut itu berdalih jika ia akan segera menemukan orangtuanya karena orangtuanya menyuruhnya untuk menunggu di halte ini untuk beberapa waktu. Padahal kenyataannya, Baekhyun hanyalah bocah polos yang di telantarkan oleh kedua orangtuanya lebih dari satu tahun tanpa kabar apapun.

Tidak ada yang bisa memaksa bocah imut ini, meskipun banyak sekali yang ingin mengadopsinya sebagai anak.

"Aku ingin anak anjing. Aku sangat kesepian."

Baekhyun kecil mengerucutkan bibirnya sambil melangkahkan kaki mungilnya untuk mengikuti gadis kecil yang berhasil membuatnya iri tadi. Wajah imut Baekhyun hampir tertutupi oleh poninya sendiri dan itu terlihat sangat menggemaskan di mata semua orang yang memandangnya. Tak jarang orang-orang mencubiti pipi gembilnya karena gemas, dan berakhir dengan Baekhyun yang marah dan menunjukkan ekspresi ingin menangisnya.

"Hiks.. aku ingin anak anjing."

Baekhyun bergumam sendiri dan terus berjalan tak tentu arah. Sandal karetnya lah yang menemaninya sepanjang perjalanan yang tanpa sadar membawanya ke sebuah pusat kota yang terdapat banyak orang. Sangat ramai dan Baekhyun merasa kebingungan.

Namun mata sipitnya yang indah itu langsung berbinar ketika ia melihat seekor anak anjing yang berada di salah satu toko hewan. Baekhyun memutuskan untuk menghentikan langkah tepat di depan toko itu dan berjongkok dengan kedua tangannya yang menjadi topangan wajahnya.

"Anak anjing yang lucu, aku ingin memilikimu," gumam Baekhyun sambil terkikikk geli melihat anak anjing itu mencicit ke arahnya. Baekhyun merasa sangat senang meskipun ia dan anak anjing itu di pisahkan oleh sebuah kaca etalase pembatas toko tersebut.

Baekhyun kecil terlihat sedang melompat sendiri dengan senyuman yang terus berkembang di wajah manisnya, hingga membentuk sebuah eyesmile yang sangat cantik. Tidak memperdulikan waktu dan suasana sekitar, Baekhyun terlihat begitu menikmati waktunya kali ini.

Hingga ia merasa lelah dan memutuskan untuk kembali berjongkok. Ia menundukkan kepalanya sejenak dan memainkan jari-jari kaki mungilnya. Bibirnya kembali mengerucut dan ketika ia mendongakkan kepalanya, toko itu tiba-tiba menjadi gelap karena semua lampu sudah dimatikan.

Toko hewan itu tutup karena waktu sudah menunjukkan hampir pukul 10 malam.

"Hei apa yang kau lakukan disana sedari tadi bocah?" ucap seorang lelaki dewasa yang baru saja keluar dari toko hewan tersebut. Ow, sepertinya lelaki itu adalah pemilik toko hewan ini.

Baekhyun langsung berdiri dan membungkuk meminta maaf.

"Maafkan aku Paman."

"Kembalilah ke rumahmu bocah, orangtuamu pasti mengkhawatirkanmu."

Meskipun kenyataannya adalah tidak.

Baekhyun terpaksa beranjak darisana masih berusaha menahan tangisannya. Ia berjalan dengan langkah gontai dan kepala yang menunduk. Mungkin saat ini lebih baik ia kembali ke halte dan beristirahat disana, dan besok ia akan kembali lagi ke toko ini untuk bermain dengan anak anjing yang lucu tadi.

Namun dalam perjalanan pulang, Baekhyun terpaksa menghentikan langkahnya karena merasakan ada sebuah tepukan sebuah tangan pada pundaknya. Membuat Baekhyun mau tidak mau menoleh pada si pelaku yang menepuk pundaknya barusan. Baekhyun langsung terkejut karena ia melihat sosok anak lelaki lain yang sedang tersenyum lebar ke arahnya.

"Apa yang kau lakukan disana? Kau menginginkan anak anjing itu?" ucap anak lelaki yang bertubuh lebih tinggi dari Baekhyun.

Baekhyun hanya menganggukkan kepalanya dan kembali melanjutkan langkahnya berjalan meninggalkan bocah lelaki tinggi tadi.

"Seberapa besar harapanku dan do'aku untuk memiliki anak anjing itu, nyatanya aku tidak akan mampu memilikinya," ucap Baekhyun dengan lesu, dan Baekhyun benar-benar beranjak darisana tanpa memperdulikan bocah tinggi tadi.

.

.

.


~oOo~ SECRET LOVE ~oOo~


.

.

.

Lelaki bermata bulat dan bertelinga lebar itu tidak sengaja mendapati seorang bocah lelaki mungil tengah berjongkok dengan lesu di depan sebuah etalase toko hewan. Ia begitu penasaran dengan apa yang dilakukan oleh bocah mungil itu malam-malam seperti ini, dan berakhir dengannya yang memilih untuk menepuk bahu bocah mungil itu.

"Apa yang kau lakukan disana? Kau menginginkan anak anjing itu?" ucapnya.

"Seberapa besar harapanku dan do'aku untuk memiliki anak anjing itu, nyatanya aku tidak akan mampu memilikinya."

Nampaknya bocah bermata sipit ini merasa pesimis. Dan betapa terkejutnya ia ketika bocah imut itu justru meninggalkannya. Ia begitu penasaran dan akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti bocah yang memiliki poni mangkok itu.

Dan betapa terkejutnya ia ketika melihat bocah itu justru tidur di sebuah halte tua dengan sangat lelap. Tentu ia tidak mungkin menggangu tidur bocah yang terlihat sangat kelelahan itu. Ia lebih memilih untuk membalikkan tubuhnya dan berlari dengan sangat kencang.

'Kau menginginkan seekor anak anjing, bukan? Maka aku akan mencarikannya untukmu.'

Ya, bocah tinggi itu terlihat tengah mengawasi sebuah rumah besar yang dimana terdapat rumah anjing disana. Meskipun ia sempat terjatuh beberapa kali ketika berlari seorang diri malam-malam seperti ini, tetapi itu tidak akan meruntuhkan niatnya untuk mencari seekor anak anjing untuk bocah mungil tadi. Ia benar-benar ingin memberikannya seekor anak anjing.

'Ah itu dia! Anak anjing yang lucu, jangan bangun dari tidurmu ne?'

Ia terus berdo'a dalam hati agar ia tidak membangunkan anak anjing itu. Meskipun ia mengalami sedikit kesulitan, tetapi sepertinya keberuntungan tengah berada di pihaknya. Terbukti dengannya yang berhasil melompati pagar tinggi rumah mewah tersebut dengan seekor anak yang ia dekap di dalam jaket tebalnya.

Ia memutuskan untuk kembali ke halte itu dan meletakkan anak anjing itu tepat di samping tubuh bocah mungil tadi. Ia tertawa bangga akan hasil kerja kerasnya, namun senyumannya luntur ketika ia tiba-tiba merasa begitu mengantuk. Tanpa sadar ia duduk di kursi halte bus kecil itu dan memejamkan kedua matanya.

'Aku harap kau senang dan mau menerima anak anjing ini.'

'Kau bisa memilikinya, karena mulai saat ini, aku akan mewujudkan semua keinginanmu,' batinnya sebelum ia benar-benar terlelap kedalam mimpi.

.

.

.


~oOo~ SECRET LOVE ~oOo~


.

.

.

"Hooaammm~"

Baekhyun menguap lebar ketika ada sesuatu yang basah terasa di pipinya. Dan Baekhyun langsung terlonjak kaget ketika mendapati seekor anak anjing berwarna putih yang tengah menjilati wajahnya dengan antusias. Namun ada satu hal lagi yang membuatnya jauh lebih terkejut, yaitu seorang anak lelaki yang tidak di kenalnya, sedang terlelap di sampingnya.

"Bukankah lelaki ini adalah anak yang kemarin?" gumam Baekhyun seorang diri.

"Eoh? Kau sudah bangun? Selamat pagi," ucap bocah tinggi itu ketika ia tiba-tiba terbangun dari tidurnya.

Namun Baekhyun hanya mengernyit dan menatapnya dengan tatapan yang menyelidik.

"Untuk apa kau memberikanku anak anjing ini? Aku tidak memintamu," ujar Baekhyun sedikit sinis, namun berbanding terbalik dengan tingkahnya yang justru memeluk anak anjing berwarna putih tersebut dengan sangat erat.

"Panggil aku Hyung mulai saat ini. Aku akan menjadi Hyungmu."

Baekhyun mengulum bibirnya karena masih merasa bingung dan matanya terus memperhatikan bocah itu yang kini sudah berdiri di hadapannya.

Baekhyun menatap uluran tangan bocah itu.

"Aku Chanyeol. Siapa namamu?" ucap bocah itu.

Baekhyun reflek ikut tersenyum ketika bocah tinggi bernama Chanyeol itu tersenyum lebar kearahnya.

"Baekhyun."

"Nama yang bagus."

"Terima kasih.. Chanyeol Hyung."

.

.

.


~oOo~ SECRET LOVE ~oOo~


.

.

.

Usia Chanyeol adalah 11 tahun, itu berarti ia 4 tahun lebih tua dari Baekhyun. Chanyeol sebenarnya memiliki rumah, terletak tidak jauh dari pusat kota dimana pertama kali ia bertemu dengan Baekhyun. Chanyeol pun bersekolah dan saat ini ia sudah duduk di bangku tingkat pertama Sekolah Menengah Pertama. Berbeda dengan Baekhyun yang sama sekali tidak pernah merasakan bagaimana rasanya duduk manis di sebuah kelas dan mengemban ilmu yang banyak. Dan itulah yang membuat Chanyeol semakin bertahan untuk terus berada di samping Baekhyun.

"Untukmu. Aku ingin kau berlajar menulis dan pandai membaca," ucap Chanyeol sambil menyerahkan sebuah buku dan peralatan tulis lainnya pada Baekhyun saat ia baru saja kembali dari sekolahnya. Ia selalu menemui Baekhyun di halte bus ini dan menemani Baekhyun hingga malam tiba. Setiap hari.

"Hyung tidak perlu melakukan semua ini. Aku tidak membutuhkan itu semua," jawab Baekhyun tanpa menghiraukan Chanyeol dan terus asik bermain dengan anjing miliknya.

"Kau akan membutuhkannya di masa depan. Bukankah sudah aku katakan jika aku akan menjadi Hyungmu?" Chanyeol terus menyodorkan buku bergambar lucu itu pada Baekhyun yang sedang merengut imut. Chanyeol bahkan harus menahan keinginannya untuk tertawa karena merasa sangat gemas dengan ekspresi adiknya itu.

"Hnngg Hyung~ Aku tidak mau. Aku tidak bisa!" rengek Baekhyun. Chanyeol hanya tersenyum maklum dan mengusak rambut Baekhyun dengan lembut.

"Kau bisa. Hyung akan mengajarimu."

Seperti itulah kelembutan dan rasa perhatian yang sangat besar yang Chanyeol tunjukkan pada Baekhyun. Seolah-olah ia memang benar-benar begitu menyayangi 'adik barunya' ini. Jujur saja ia sangat ingin menjadi Hyung yang terbaik untuk Baekhyun, maka dari itu ia merelakan uang jajannya yang sedikit untuk membelikan apa yang Baekhyun mau. Contohnya seperti ice cream atau kue-kue hangat yang banyak di jual di pusat kota.

Meskipun Chanyeolpun berasal dari keluarga yang tidak mampu, namun tidak menyurutkan semangatnya untuk membahagiakan hanya sekedar mengajak Baekhyun jalan-jalan ke pusat kota dan membelikannya makanan kecil. Ia sudah merasa amat senang, karena melihat senyuman Baekhyun sama saja seperti melihat kebahagiaannya sendiri.

"Apakah kau sudah makan siang?" tanya Chanyeol saat Baekhyun sedang fokus dengan buku barunya.

Baekhyun hanya mengangguk sambil mengerucutkan bibirnya sebagai jawaban atas pertanyaan Chanyeol. Sedangkan anjing mereka hanya memperhatikan percakapan mereka sambil terduduk di samping kursi panjang halte bus tersebut.

"Apakah Paman supir bus itu yang memberinya? Dan Mongryeong sudah makan juga?"

Ah iya, nama anak anjing yang Chanyeol berikan pada Baekhyun adalah Mongryeong, Baekhyun lah yang menamai anak anjing yang lucu itu.

"Iya. Iya," jawab Baekhyun sekaligus dengan suaranya yang sangat lucu.

"Aishh hormatilah aku sebagai Hyungmu, Baek."

Chanyeol merasa tidak terima dengan respon Baekhyun, akhirnya ia mendekap tubuh Baekhyun dengan sangat erat dan menggoyang-goyangkannya bermaksud untuk membuat Baekhyun kesal.

"Ahh jinjja Hyung! Aku sedang belajar dan Hyung terus menggangguku!" bentak Baekhyun sambil mendorong tubuh besar Chanyeol yang terus saja memeluknya dengan erat. Sedangkan Chanyeol justru terkikik mendapati reaksi Baekhyun yang lagi-lagi begitu menggemaskan dimatanya.

"Aigooo adikku manis sekali. Arrasseo, maafkan Hyung ne?" ucap Chanyeol masih dengan tawa lebarnya. Baekhyun masih menampakkan raut kesalnya dan ia membuang tatapannya dari Chanyeol ke arah Mongryeong.

"Mong, bagaimana? Aku harus memaafkan Hyung tidak?" tanya Baekhyun ke Mongryeong. Namun Mongryeong hanya menggonggong dan menjulurkan lidahnya antusias.

"Guk!"

"Mongryeong mengatakan jika Hyung harus membelikanku ice cream terlebih dahulu. Dan setelah itu, aku akan memaafkan Hyung," ucap Baekhyun masih dengan mode merajuknya.

"Hahaha adikku pandai sekali bahasa anjing ya," ucap Chanyeol sambil terkikik.

"Hnnggg~ cepatlah Hyung."

"Baiklah baiklah. Kau tunggu disini ne? Hyung akan segera kembali."

Chanyeol berlari setelah menyempatkan dirinya untuk mengecup dahi mungil Baekhyun. Sedangkan Baekhyun hanya tersenyum dan melihat Hyungnya yang sangat menyayanginya itu berlari dengan sangat kencang.

Tap

Tap

Tap

"Hahh~ hahh~"

Senyuman lebar Chanyeol perlahan memudar. Ia lelah karena berlari, maka dari itu ia memutuskan untuk berhenti sejenak dan ia menopangkan kedua tangannya pada lututnya.

Sebenarnya bukan hal itu yang membuat senyuman Chanyeol memudar, tetapi karena ia teringat jika ia sudah tidak memiliki sisa uang lagi untuk membelikan Baekhyun ice cream. Baiklah, saat ini disakunya memang masih tersisa beberapa won dan itu bisa ia gunakan untuk membeli ice cream. Tetapi dengan resiko, ia harus berjalan kaki menuju ke sekolah besok karena ia tidak memiliki uang lagi untuk menaiki bus.

Namun itu bukanlah hal yang perlu di permasalahkan. Ia tidak ingin mengecewakan Baekhyun dan ia harus segera membeli ice cream itu untuk adiknya yang sangat ia sayangi itu.

"Bibi, aku minta ice cream rasa strawberrynya satu."

"Baiklah anak muda."

"Berapa harganya Bi?"

"Seribu won saja."

"Ini uangnya, terima kasih Bi."

Chanyeol membungkuk hormat dan ia kembali berlari untuk mengantarkan ice cream ini pada Baekhyun. Jarak halte bus tempat Baekhyun tinggal memang tidak terlalu jauh dari pusat kota, tetapi melihat cuaca siang hari ini sangat panas dan terik, membuat Chanyeol sedikit kelelahan karena menguras cukup banyak tenaga. Dan ia pun tidak yakin jika ice cream ini akan bertahan hingga ia tiba di hadapan Baekhyun nanti.

"Ice cream, bertahanlah dan jangan meleleh demi adikku."

Chanyeol kembali berlari tanpa menghiraukan rasa lelahnya. Ia hanya ingin cepat-cepat melihat Baekhyun yang tersenyum antusias saat ia memberikan ice cream ini padanya. Hingga perjuangannya sedari tadi tidaklah sia-sia, ia sudah bisa melihat Baekhyun yang masih terduduk di kursi halte tersebut sambil menundukkan kepalanya. Senyumannya kembali mengembang dan dengan percaya diri ia menghampiri Baekhyun.

"Hey adikku yang manis. Ice cream mu sudah tiba," ucap Chanyeol tiba-tiba yang mana membuat Baekhyun sedikit terkejut.

"Huwaa terima kasih Hyung."

Baekhyun segera berdiri dan mendekati Chanyeol. Matanya berbinar ketika melihat kantung plastik yang di bawa oleh Chanyeol. Ia benar-benar bersyukur karena Tuhan telah mengirimkannya sosok kakak seperti Chanyeol yang begitu menyayanginya.

Chanyeol hanya tersenyum dan lagi-lagi mengusak rambut adiknya itu dengan sayang ketika Baekhyun sudah mulai membuka kantung plastik itu. Baekhyun sungguh membuatnya bahagia.

"Hyung.." ucap Baekhyun dengan nada lirihnya.

"Ada apa?"

Chanyeol mengikuti arah pandang Baekhyun ke kantung plastik itu dan ia sangat terkejut karena ice cream itu sudah meleleh. Astaga! Apa yang harus ia lakukan? Ia tidak ingin Baekhyun menangis.

Srekk!

"Aku membenci Hyung! Hiks!"

Baekhyun melempar kantung plastik itu ke jalan karena ice cream yang ia inginkan ternyata sudah tak berbentuk lagi. Ia seketika marah terhadap Chanyeol karena Chanyeol memberikannya cairan tak berguna ini, bukannya ice cream yang enak dengan bentuk yang bagus.

"Hiks! Chanyeol Hyung jahat!" maki Baekhyun dengan airmata yang sudah membanjiri wajah imutnya. Ia bahkan tidak menghiraukan ekspresi kecewa yang ditunjukkan oleh Chanyeol saat ini. Ia sama sekali tidak menghiraukannya. Ia tidak peduli jika ice cream itu sudah jatuh ke tanah dan kotor.

Tetapi ia tidak tahu jika perbuatannya ini sangat melukai perasaan Chanyeol yang sudah berjuang untuk mendapatkan ice cream itu untuknya.

"Kenapa kau memberikanku ice cream jelek itu Hyung?! Hiks!"

Chanyeol berusaha untuk menahan emosinya ketika Baekhyun terus membentaknya seperti itu. Ia lebih memilih untuk memungut kembali ice cream itu dan menyerahkannya pada Baekhyun. Meskipun ia sadar jika ice cream itu sudah tidak layak untuk di makan lagi.

"Makan ice cream ini," datar Chanyeol sambil menyerahkan kantung plastik yang berisikan ice cream meleleh itu pada Baekhyun.

"Tidak mau! Hiks!"

"Hyung bilang makan ini Baekhyun! Bukankah kau yang memintanya?!" kini giliran Chanyeol yang membentak Baekhyun. Hingga Baekhyun semakin terisak dan menangis dengan keras. Ia segera berlari meninggalkan Chanyeol, sebelumnya ia menggendong Mongryeong terlebih dahulu.

"Hyung jahat!"

Itulah kalimat terakhir yang di ucapkan oleh Baekhyun sebelum ia benar-benar berlari meninggalkan Chanyeol.

"Aishh Baekhyun!" seru Chanyeol sambil mengejar adiknya tersebut. Huhh~ ia sudah sangat lelah telah berlari sedari tadi, dan sekarang? Ia harus kembali berlari untuk mengejar Baekhyun.

Baekhyun, meskipun tubuhnya jauh lebih mungil daripada tubuh Chanyeol, tetapi kecepatan dalam berlari ternyata tidak bisa dianggap remeh. Tetapi tentu Chanyeol tidak akan mau kalah terhadap adiknya tersebut. Hingga ia berlari dengan sangat kencang, dan jangan lupakan satu tangannya yang masih menggenggam plastik ice cream itu.

Grep

"Baekhyun!"

"Lepas Hyung! Hiks!"

Chanyeol berhasil meraih tangan Baekhyun dan ia menggenggamnya dengan sangat erat. Memperhatikan wajah terluka Baekhyun yang ternyata masih menangis karenanya.

"Kenapa kau bersikap seperti itu? Aku bahkan rela sekolah tidak naik bus hanya karena membelikanmu ice cream ini!" tegas Chanyeol meminta pengertian dari Baekhyun.

"Hiks!" Baekhyun tidak mampu menjawab dan hanya menangis sambil menunduk. Ia sadar jika apa yang telah di lakukannya tadi terhadap Chanyeol adalah hal yang salah. Tetapi ia masih enggan untuk mengakui kesalahannya.

"Maafkan Hyung, Baekhyun."

Chanyeol memeluk tubuh Baekhyun yang bergetar dan menjatuhkan kantung plastik ice cream itu. Ia sudah tidak memperdulikan ice cream itu lagi. Bagaimanapun, Baekhyun akan jauh lebih berarti dibanding dengan ice cream itu.

"Hiks ne Hyung."

Baekhyun lebih memilih untuk mengangguk dan membalas pelukan Hyung nya tersebut. Dan tidak beberapa lama kemudian, entah kenapa Baekhyun tiba-tiba terkikik geli. Membuat Chanyeol terpaksa melepaskan pelukannya karena mendengar Baekhyun yang tiba-tiba tertawa.

"Hihihi lihat Mongryeong Hyung!"

Mata sipit itu berbinar ketika melihat Mongryeong menjilati kantung plastik ice cream itu hingga kepalanya terjebak di dalam plastik. Begitu lucu dan menggemaskan dimata Baekhyun. Hingga Baekhyun berjongkok di dekat Mongryeong sambil melepaskan plastik itu dari kepala Mongryeong.

"Guk!"

"Kau lucu sekali Mongryeong hihihi."

Dan disana Chanyeol hanya mampu tersenyum lega ketika melihat senyuman manis itu di tunjukkan oleh wajah imut adiknya. Setidaknya, ia merasa senang karena telah membuat Baekhyun tertawa kembali, bukannya menangis seperti tadi.

"Mongryeong, kau anjing yang pintar," ucap Chanyeol sambil menunjukkan dua jempolnya.

"Guk gukk!"

.

.

.


~oOo~ SECRET LOVE ~oOo~


.

.

.

Terhitung sudah 6 bulan Chanyeol selalu mendatangi Baekhyun. Mereka menghabiskan waktu mereka dengan bermain di tepi sungai, atau pun hanya sekedar berguling-gulingan bersama di rumput lembut yang berada di taman bunga. Tentunya bersama Mongryeong yang tak terasa sudah tumbuh semakin besar. Pertumbuhan Mongryeong cukup pesat karena banyak sekali orang yang baru saja turun di halte tersebut, merasa bersimpati pada Baekhyun dan Mongryeong sehingga tak jarang mereka memberikan Baekhyun dan Mongryeong makanan lezat dalam jumlah yang banyak.

Baekhyun adalah anak yang manis dan pintar, ia juga pandai bercakap dengan orang asing yang ingin berkenalan dengannya. Ditambah dengan seekor anjing lucu berwarna putih yang selalu berada di sampingnya, layaknya seorang anak yang selalu hidup dengan kebahagiaan meskipun pada kenyataannya tidak. Dan saat ini Baekhyun sudah mampu membaca dan menulis, meskipun ia tidak bersekolah tetapi ia merasa sangat bersyukur dan berterima kasih karena selalu ada Chanyeol yang menjadi gurunya selama ini.

Hingga pada suatu hari, saat Chanyeol pulang sekolah ia tidak menemukan Baekhyun maupun Mongryeong di halte bus itu. Ia sudah mencari ke sekitar halte bus itu dan ia sudah mencari ke semua tempat yang biasa ia datangi bersama Baekhyun.

Tepi sungai, taman bermain, pusat kota dan taman bunga. Chanyeol tidak dapat menemukan Baekhyun dimanapun. Chanyeol merasa amat khawatir takut terjadi sesuatu pada Baekhyun, karena tak terasa siang hari sudah berganti menjadi malam hari.

Chanyeol menangis seorang diri sambil menggumamkan nama adik kecilnya itu di halte bus. Tetapi sudah berjam-jam ia menunggu..

Baekhyun tak kunjung muncul di hadapannya.

Bagaimana mungkin ia mampu melanjutkan hidupnya tanpa Baekhyun? Selama ini ia merasa sangat kesepian, dan pertemuannya dengan Baekhyun nyatanya sudah begitu merubah kehidupannya. Ia tidak tahu harus melakukan apalagi besok jika Baekhyun tak juga kembali.

Ia rasa ia akan mati.

"Baekhyun.. kau dimana?" gumam Chanyeol sambil menundukkan kepalanya dengan lemah. Ia sudah lelah mencari Baekhyun dimana-mana, dan ia rasa ia sudah tidak memiliki tenaga lagi.

Chanyeol melipat kedua kaki panjangnya dan menopangkan dagunya di atas tempurung lututnya. Perlahan ia memejamkan matanya dan berharap besok ia mampu melihat adik manisnya lagi.

Tidak ada yang bisa ia lakukan selain berdoa dan berharap untuk dapat melihat Baekhyun.

Namun tidak beberapa lama kemudian Chanyeol terpaksa mengangkat kepalanya karena ada sebuah mobil sedan mewah yang berhenti tepat di depannya. Chanyeol hanya mengawasi mobil itu dengan mata bulatnya dan betapa terkejutnya ia ketika Baekhyunlah yang keluar dari kursi belakang mobil itu. Tentunya dengan Mongryeong yang berada di dalam pelukan Baekhyun.

"Chanyeol Hyung!"

Grep

Baekhyun langsung berlari lalu menubrukkan tubuhnya pada Chanyeol dan memeluknya dengan sangat erat. Jujur Chanyeol masih tidak mengerti kenapa Baekhyun bisa keluar dari mobil itu dan juga..

Pakaian Baekhyun terlihat begitu bagus dan bersih.

"Baek-"

"Kau Hyung dari Baekhyun?"

Ucapan Chanyeol terpotong ketika mendengar suara seorang lelaki paruh baya yang juga keluar dari mobil itu. Terpaksa ia menatap ke arah lelaki paruh baya itu.

"Baekhyun selalu merengek dan menangis meminta untuk bertemu denganmu di halte ini, dan aku baru mengetahui jika kau adalah Hyung Baekhyun yang bernama Chanyeol."

Chanyeol masih terdiam berusaha untuk mencerna perkataan lelaki ini. Siapa sebenarnya lelaki ini?

"Aku adalah Tuan Kim, dan aku adalah orang yang akan.."

"..mengadopsi Baekhyun sebagai anak angkatku."

Deg!

Tatapan Chanyeol langsung terarah kepada Baekhyun. Namun Baekhyun hanya tersenyum manis sambil menganggukkan kepalanya.

"Baekhyun, kau akan meninggalkan Hyung?" tanya Chanyeol dengan nada yang sangat khawatir. Ia sama sekali tidak habis pikir, kenapa ini semua terjadi begitu mendadak dan sangat mengejutkan? Apakah ini adalah mimpi.

"Aku tidak mau kehilanganmu Baekhyun!" ucap Chanyeol dengan lantang saat Baekhyun masih belum menjawab pertanyaannya.

"Hyung maafkan aku.. tetapi aku berjanji akan menemui Hyung seminggu sekali disini," ucap Baekhyun sambil meraih kedua tangan Chanyeol.

"Bagaimana mungkin kau me-"

"Aku sendiri yang akan mengantarnya kesini untuk menemuimu setiap minggu," sela Tuan Kim.

"Baekhyun.. Hyung tidak mau berpisah denganmu."

"Maafkan aku, Chanyeol Hyung."

.

.

.

.

.

.

To Be Continued..

.

.

.

.

.

.

Mungkin untuk 2 Chap, Chanyeol dan Baekhyun masih dalam mode(?) anak kecil. Dan di Chap 3 Yuta janji kalo mereka udah dewasa.

Gimana tanggapannya tentang FF baru Yuta ini?

Sedih ga? Berasa ga tragisnya(?) :")

Semoga berasa feelnya ya T.T

Dan gimana perasaan Chanyeol saat dia harus di pisahin sama adiknya karena Baekhyun di adopsi? Serba salah juga kalo jadi Chanyeol. Di satu sisi dia ga mau berpisah sama adiknya yang paling ia sayangin itu. Tapi di sisi lain dia juga gaboleh egois karena bagaimanapun, ini adalah demi kebaikan Baekhyun.

MAU LANJUT?

MASIH PENASARAN TENTANG SECRET LOVE NYA CHANBAEK?

GAMPANG KOK,

REVIEW DULU TAPI YAA~

YUTA TUNGGU~

TERIMA KASIH~

SARANGHAE BBUING~!