Reina Of El Dorado Present

BTS of BST

(Behind The Scenes of Blood, Sweat, Tears)

Disclaimer : BTS milik Tuhan, Keluarga, Sahabat, Diri mereka sendiri, dan juga Fans.

(Saya tidak mengambil keuntungan dalam bentuk apa pun saat menulis fanfiksi ini, semata-mata hanya untuk kesenangan dan kepuasan diri sendiri).

Genre : Real Life, AR, Non! AU, Yaoi, Smuth, Little Lemon, NC 18, PWP, etc.

Warning : Boys Love, Yaoi, Crack—Pairing, Bromance, OOC, Typo(s), Non EYD, etc.

Don't Like? Don't Read! So? Don't Bash!

Happy Reading

.

.

.

Belakang panggung sebelum Encore.

Seluruh Member BTS bergerak tak menentu di belakang panggung M Count Down, hari ini mereka akan melakukan comeback stage untuk pertama kalinya membawakan lagu terbaru mereka yang berjudul, 'Blood, Sweat, and Tears'.

Park Jimin tengah bermain pukul-pukulan dengan Jung Hoseok tanpa tahu tatapan tajam yang menghunjam punggung keduanya dari mata elang sang kekasih, Jeon Jungkook.

Uhm, kekasih Jimin tentunya—mengingat Hoseok menjalani hubungan jarak jauh dengan kekasihnya.

Ya, jangan terkejut karna kau benar.

Hoseok sudah tidak single lagi.

Jodohnya ada, tapi di masa depan.

Ok, lupakan.

Sementara Seokjin tengah menghafal part lagunya ditemani Namjoon yang entah kenapa sejak tadi hanya menekuk wajahnya dengan mata memandang kesal semua yang terlihat di matanya. Entah apakah ia kurang makan atau kurang jatah? I-iya jatah.

... Jatah makan maksudnya.

Baiklah, tinggalkan kelima manusia di atas karna fokus utama kita adalah Kim Taehyung yang tengah menarikan tubuhnya dengan gerakan-gerakan santai di tengah ruangan temaram ini, bersama ya—kekasihnya, Min Yoongi yang tengah menyandarkan tubuhnya di dinding terdekat sembari menatap Taehyung malas-malasan.

"Hyung, kau tidak mau berlatih bersamaku?" tanya Taehyung bersemangat sembari berjalan mendekati kekasihnya, penerangan seadanya yang berasal dari panggung sudah cukup untuk Taehyung menyadari ekspresi tak senang dari Yoongi.

"Untuk apa?" tanyanya tak berminat, lagi pula mereka sudah latihan berhari-hari dan tentu saja seluruh gerakan sudah melekat seperti permen karet di kepala mereka masing-masing.

"Kuanggap itu penolakan," kata Taehyung sembari menganggukkan kepalanya dengan lambat-lambat. Ekspresi sedramatis mungkin yang membuat Yoongi berdecak karna sikap berlebihan Taehyung. Pemuda itu menyandarkan tubuhnya di sisi Yoongi, sembari memperhatikan Member yang lain.

Jimin terlihat menari dengan luwesnya di sudut sebelah kiri sementara Hoseok masih menempeli leher pemuda manis itu dan membuat Taehyung menggeleng-gelengkan kepala sok bijak.

"Ckckck, aku tak heran kalau nanti masa promo kita habis ada yang tak bisa jalan," gumamnya sembari menatapi sosok bertampang setan, eh, setan, maksudnya tampan yang merupakan Maknae mereka yang memasang raut tak bersahabat sama sekali.

"Aku baru sadar sejak MV kita selesai, Jimin terlalu banyak melakukan skinship dengan yang lain, Hobi Hyung, Namjoon Hyung, bahkan denganmu ju—"

"Taehyung jangan mulai," peringat Yoongi memotong ucapan Taehyung yang langsung mengangkat alisnya tak mengerti.

"Apa? Aku tak boleh cemburu?" tanyanya tak senang. Yoongi menghembuskan napas sembari menatap Taehyung bosan.

Oh, ayolah.

Siapa yang tak bosan saat mendengar hal yang sama berulang-ulang kali? Sejak mereka selesai membuat MV untuk lagu mereka, Taehyung selalu mengungkit soal Yoongi yang terus berada di dekat Jimin.

Mulai dari memukul kepala Jimin, menutup mata Jimin dengan tangan dan pita hitam, lalu menarik-narik tangan Jimin di bagian akhir. Taehyung terus mengoceh soal ini itu sementara ia sendiri tak sadar diri kalau dia pun menempel erat dengan Seokjin di dalam MV mereka itu.

"Kau kekanak-kanakan," cerca Yoongi dengan suara jengkelnya. Taehyung mengendikan bahunya cuek.

"Aku hanya tak suka."

Sekali lagi Yoongi memutar bola matanya bosan.

"Ayo latihan," ujarnya mencoba mengalihkan pembicaraannya. "Mau mulai dari bagian mana?"

"Bagian saat kau mencekikku saja," saran Taehyung. "Aku masih belum tahu ekspresi apa yang tepat di bagian itu Hyung? Bagaimana denganmu?"

"Mencekik?" Dalam bayangan Yoongi ada dua tangan putihnya yang mencekik-cekik leher Taehyung penuh semangat sembari mengguncang kepala pemuda itu dengan keras.

Barangkali sifat idiot dan 4D-nya Taehyung akan hilang?

Eh, jangan lah.

Yang membuat Yoongi jatuh cinta 'kan sikap idiotnya itu.

"Aku juga belum tahu, mungkin aku akan memejamkan mata saja sambil menunduk?" monolog Yoongi dengan suara kecil. "Kau hanya perlu melihat lurus ke depan dengan tatapan mmhh, tatapan sayu mungkin?"

"Ok, ayo kita coba!" seru Taehyung dengan semangat sembari berdiri tegak, diikuti Yoongi yang terlihat menampilkan satu senyuman penuh maksud.

"Baiklah," Yoongi segera maju dengan posisi menyamping. "Aku hanya perlu melakukan ini 'kan?" tanyanya sembari menarikan tangannya dari dada ke leher Taehyung dengan gerakan lamban dan menggoda.

Taehyung mengerjap-ngerjapkan matanya melihat ekspresi Yoongi yang terasa menyengat pusat tubuhnya, pemuda berkulit putih pucat itu menutup matanya dengan bibir plum yang sedikit terbuka, lalu membuka matanya yang menyayu dengan pelan.

Shit!

Ugh, kenapa Taehyung jadi gugup ya?

"Nah?" tanya Yoongi dengan nada ringan. "Jadi bagaimana?"

"Ha-hah?" tanya Taehyung kelabakan. "Uhm ya, aku tak tahu—"

Sret!

Yoongi kembali mengeluskan jari jemari kanannya di dada Taehyung sampai ke bagian leher. Tatapan matanya yang berbinar terasa menghipnotis Taehyung dengan lancangnya, Yoongi pun menutup matanya sembari menunduk pelan-pelan. Bibir ranumnya bergerak-gerak kecil, membuat Taehyung kembali meneguk salivanya susah payah dengan tatapan yang terpusat pada organ kenyal tersebut.

"Uh," lenguhnya dan membuka matanya. "Coba kau menyanyikan bagianmu Tae," perintahnya dan dibalas Taehyung dengan anggukan patuh.

Suara berat rendah Taehyung terdengar melantun dalam nada kecil, dan Yoongi kembali lagi melakukan hal yang sama sejak tadi—menarikan jarinya dengan gerakan menjalar yang membuat jantung Taehyung memompa lebih cepat. Nyanyian Taehyung terhenti seketika ketika ia memperhatikan bulu mata lentik dari kedua mata sipit Yoongi yang tertutup, bibir manis itu membuat garis kecil yang—seperti meremehkan.

"Andwae, andwae," ujar Yoongi sembari menggelengkan kecil kepalanya. Ia membuka mata dan kemudian menarikan jarinya di tubuh tegap Taehyung, Yoongi bahkan memulainya dari bagian atas perut, naik ke dada bidangnya dan menyentuh lehernya Taehyung, mengeluskan jarinya dengan sensual.

"Ani, ini terlalu lama."

Ia kembali menarik jarinya, lalu menyentuhkannya pada dada Taehyung, mengusapnya dan memindahkan tiap jarinya sampai ke leher pemuda itu, lalu mencekiknya dengan lembut sementara wajahnya mendongak, mempertemukan iris matanya pada mata Taehyung yang sejak tadi terus saja menatapinya tak berkedip. Yoongi menjilat bibir bagian atasnya yang terasa kering dengan gerakan kecil, membuat Taehyung makin menahan napasnya yang memburu tak terkontrol.

Oh... Ini buruk.

Tapi Yoongi masih asyik dengan dunianya sendiri, ia menunduk dan kembali bermain-main di dada Taehyung hingga akhirnya pemuda itu menggeram dan menyambar pundak sempit kekasihnya sebelum membawanya melangkah lebih ke arah sudut yang ditumpuki berbagai peralatan panggung, Taehyung membenturkan tubuh kekasihnya di dinding tak jauh dari alat-alat itu berada.

"Cukup!" bentaknya dengan suara rendah. "Don't tease me!"

"Aish!" Yoongi meringis sakit merasakan punggungnya membentur rasa dinginnya dinding. Ia melirik ke segala arah dan beruntungnya, di tempat mereka berdiri sekarang memiliki pencahayaan yang lebih kurang lagi dari tempat lainnya, selain itu tak ada Staf ataupun Member yang memperhatikan keduanya sejak tadi.

"Wae?" tanya Yoongi berusaha terlihat tak mengerti apa-apa. "Apa mungkin... Kau tegang hanya karna ini?" kali ini kedua jemari tangan Yoongi sekaligus menyentuh dada Taehyung, mengusap naik dengan gerakan mengambang sebelum akhirnya melingkari leher Taehyung dan tersenyum nakal.

"Yoongi..." bisik Taehyung dengan geraman kecil.

"Ne?" jawab Yoongi dengan nada tak bersalah yang membuat jantung Taehyung makin menggila, hanya Yoongi dan seluruh godaannya saja lah mampu melakukan hal ini pada Taehyung.

"Waeyo... Tae Oppa?" bisiknya kurang ajar.

Pemuda jangkung itu menunduk dan segera menyambar bibir Yoongi dengan keras, melumatnya dengan terburu-buru dan liar, menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan agar bisa mencecap mulut binal Yoongi yang berani menggodanya saat ini. Cumbuan panas dengan hasrat besar yang menggelegak di dalamnya.

Taehyung menekuk sedikit lututnya hingga kepalanya bisa mendongak dan membawa kepala Yoongi menunduk, dengan posisi itu ia bisa mengeksplorasi seluruh isi mulut Yoongi dengan sesukanya, mengobrak-abrik gua hangat itu dengan lidah terampilnya hingga air saliva jatuh menetes melewati dagu mereka, menyapa langit-langit mulut Yoongi hingga geraman tertahan tercipta. Yoongi mengerang tertahan dengan jari-jari tangan menjambak surai pirang Taehyung, napasnya tersendat tak karuan saat Taehyung masih terus melumat bibirnya dengan rakus dan serakah. Pemuda itu kembali menegakkan posisinya tanpa melepaskan tautan bibir keduanya.

Kedua tangan besar Taehyung bergerak tak tahu malu, memeluk tubuh Yoongi yang selalu terasa pas dalam dekapannya sebelum turun menyapa pundak, punggung, pinggang, dan beralih meremas kuat kedua pipi bokong Yoongi hingga pemuda itu memekik dalam ciuman mereka.

"Ta-Taehyung aahh," desahnya ketika ciuman mereka terlepas dan Taehyung terus saja meremas-remas pipi bokong Yoongi dengan kuat, sesekali mencubitnya gemas.

"Taeh... Jangan," pinta Yoongi dengan wajah memerah.

Seks di ruangan terbuka? Bloody Hell!

"Salah siapa menggodaku?" tanya Taehyung tak mau tahu, Yoongi malah menggeliat-geliat kan badannya mencoba memberontak.

"Itu untuk latihan... Aaahhh! Taehyung! Aku tidak ingin menggodamu!" dusta Yoongi sebagian. Iya awalnya untuk latihan, tapi ujung-ujungnya ia bergaya seperti Slut yang menggoda Master-nya dengan sengaja. "Ja-jangan di sini..."

"Kumohon..." pinta Yoongi dengan wajah memelas yang membuat Taehyung makin menggeram.

"Di mataku, ekspresimu malah mengatakan 'Fuck me slowly Taehyung-ah~' Yoongi-ya," akunya sembari berbisik di telinga Yoongi. Dengan sensualnya, Taehyung melumat telinga kanan Yoongi hingga pemuda itu melenguh dengan suara yang membuat tubuh Taehyung terasa terbakar karna gairah.

Sial Min Yoongi!

Sejak kapan ia menjadi semengairahkan ini?

"Ja-jangan Taehyung~ ahhh," Yoongi mengatupkan bibirnya saat Taehyung menggesekkan ereksinya yang mulai menegang dengan milik Yoongi sendiri.

"Kau benar-benar little bitch Hyung. Bagaimana bisa kau berkata jangan sementara seluruh tubuhmu memintaku mengagahimu dengan kasar dan cepat sekarang juga?"

"Yahh~ Taehyung ahh, ja-jangan di sana!" Yoongi menggigit bibirnya dengan keras saat jari panjang Taehyung menusuk-nusuk belahan bokongnya yang masih terlapisi celana, menggesek-geseknya berulang-ulang kali dengan tempo lambat dan cepat yang terus naik dan turun secara sistematis.

"Bodoh! Banyak orang di sini!" umpat Yoongi susah payah tanpa desahan. Taehyung menyerukan wajahnya di leher Yoongi, lalu mengecup-ngecup bagian tubuh yang merupakan salah satu bagian favoritnya tersebut dengan kecupan cepat dan ringan.

"Ah. Aku sangat ingin lubangmu sekarang juga Yoongi-ya," ucapnya dengan nada mengambang dan bibir yang tertempel dikulit leher Yoongi. Pemuda itu meremas helaian rambut Taehyung dengan kuat.

"Sebentar saja bagaimana?" tawarnya dan dibalas gelengan kuat dari Yoongi.

"Tidak! Aku tak mau menari dengan terpincang-pincang," tegas yang lebih tua itu.

"Well, i see... Mari kita lihat apa jawaban tubuhmu," kata Taehyung sembari makin merapatkan tubuh Yoongi di dinding, menekannya dan membawa kedua kaki kecil itu melingkari pinggangnya dan membuat Yoongi benar-benar panik sekali.

"Tae–Taehyung! Jangan gila!"

Taehyung meraup bibir Yoongi sementara tangannya aktif bergerak menarik baju Yoongi agar keluar dari dalam celana yang ia kenakan, tangan kiri Taehyung menari masuk dipenuhi kemenangan, ia mengusap perut Yoongi dengan gerakan memutar yang membuat Yoongi makin ketakutan sekarang.

Bahaya! Bahaya! BAHAYA!

"Aaah~" desahan kecil Yoongi terdengar ketika Taehyung menggigit bibir bawahnya dengan lembut sebelum lidahnya menyelinap masuk dengan halus, mencari lidah Yoongi untuk diajak berdebat dan ia pun menemukannya dengan mudah, maka Taehyung menekan-nekannya, mengelus, dan membelai lidah Yoongi hingga suara desahan tak jelas mulai terdengar dari bibir ranum Yoongi. Membawa tangan kanan Taehyung yang tertinggal di belakang sana kembali meremas pipi bokong Yoongi karna tak tahan dengan hasratnya sendiri.

"Akkh—" Yoongi menggelinjang geli untuk sesaat, jemari kiri Taehyung menjepit putingnya sebelum memelintir dengan gerakan kecil, lalu menarik-nariknya dan kembali mencubitnya hingga ia pun menikmati pekerjaan jari Taehyung. Taehyung mencubit kasar nipple kecokelatan Yoongi sebelum mengelusnya lembut, menarik-nariknya dengan menggoda hingga Yoongi merasakan air mata mengenangi pelupuk matanya merasa sesak karna kenikmatan yang diberi kekasihnya.

Tiga servis yang dilakukan Taehyung pada tubuh Yoongi membuat pemuda itu melambung di atas awan-awan yang meraup kesadarannya. Tangan Yoongi kembali mengacak rambut Taehyung dengan tempo berantakan, sesekali menjambaknya kasar.

Tapi Taehyung suka. Ia selalu suka ketika Yoongi menyentuh rambut atau pundaknya karna merasa nikmat, maka kenikmatan Taehyung juga akan bertambah berkali-kali lebih nikmat.

"Moan my name babe," bisik Taehyung sembari menjilat pipi Yoongi dengan lambat, membuat Yoongi berdesis karna jari jemari Taehyung bergerak melucuti celananya.

"Tae—aah! Taehyung!"

Taehyung membuka zipper celana Yoongi dan sudah hendak menariknya agar jatuh melorot saat tepukan keras terjadi dengan kuat dari arah belakang kepalanya.

PLAK!

"DASAR ALIEN IDIOT!" Kim Namjoon menepak kepala Taehyung dengan gumpalan kertas tebal dan membuat Taehyung meringis kesakitan.

"Hyu-Hyung!" serunya agak kesal. Disisi Namjoon ada Seokjin yang langsung menarik pundak Taehyung mundur dan membuat Yoongi menjejakkan kakinya secara otomatis di atas lantai.

"Ugh!" Yoongi merasakan napasnya memburu tak tertahankan, ia segera membenarkan pakaiannya yang berantakan.

"10 Menit lagi kita akan tampil dan kalian mau melakukan seks?" tanya Seokjin tak percaya, ia ikut membenarkan penampilan kacau Yoongi.

"Bukan salahku! Yoongi Hyung yang menggoda duluan!"

"Itu tidak masuk akal berengsek!" Namjoon kembali menepak kepala Taehyung hingga pemuda itu kembali meringis sakit.

"Berikan kami 8 menit saja Hyung!" pintanya memelas dan kali ini sebuah pukulan datang dari Park Jimin yang entah sejak kapan ada si sana.

"DASAR MESUM!" Ia menggeser tubuh Taehyung menjauh dan segera melompat memeluk Yoongi.

"Hyung, pantas saja aku khawatir padamu!" Jimin mengusap-usapkan kepalanya di pundak Yoongi hingga Taehyung berdecih tak senang.

"Cham, khawatirkan dirimu sendiri dulu!"

"Taehyung kau benar-benar manusia berotak kotor!" kali ini Hoseok yang menyikut tulang rusuk Taehyung hingga pemuda itu mengaduh lagi.

"Aku bersumpah Yoongi Hyung yang memulai!"

"Benarkah?" tanya Seokjin sembari menghentikan gerakan tangannya di udara.

"Aku hanya... Ingin membantunya latihan di part-part terakhir," bisik Yoongi lemah. Ia menunduk dengan lambat hingga mereka semua bisa melihat air mata menggantung di kelopak mata sang salah satu main rapper BTS.

"Ouuwhh!" seru Namjoon, Seokjin, dan Hoseok gemas.

PLAK!

PLAK!

PLAK!

Taehyung menerima tiga pukulan secara bersamaan, membuatnya mengerang menahan sakit.

"Semoga otak kotormu itu cepat bersih!" omel Hoseok sembari mendengus sebal. "Kenapa bisa Yoongi punya kekasih semesum kau? Harusnya ia bersamaku saja!"

Seokjin memegangi keningnya karna pening. "Aigoo~ dosa apa Yoongi di masa lalu sampai ia mendapatkan pemuda sepertimu Tae?" katanya sembari melangkah pergi sebelum memerintahkan Yoongi untuk diam di tempat karna Seokjin akan memanggil salah satu Coordi Noona mereka untuk membenarkan make up Yoongi.

"Kau benar-benar, woahaahaha! Aku benar-benar ingin menggunting 'sosis-mu' itu V!"

"Ya! Hyung!" seru Taehyung pada Namjoon sembari bergidik ngeri.

"Tenang saja Hyung! Aku akan selalu ada di sampingmu!" ujar Jimin sembari menepuk-nepuk pundak Yoongi.

"Gomawo Jimin," sahut Yoongi sembari menatap Jimin dengan matanya yang basah.

"Aaaaaaaww Hyung-ie~!" kata Jimin dengan nada manja. "Biarkan aku memelukmu!" pekiknya sembari memeluk erat tubuh Yoongi.

"Nado!" seru Hoseok sembari bergegas menyusul Jimin memeluk Yoongi di sisi yang kosong. Jadilah ketiga pemuda berumur itu sudah seperti bocah yang terpengaruh pada adegan suatu tayangan yang meminta semua penonton ikut 'Berpelukaaan!' semacam itu.

Taehyung mendengus melihat adegan di depan matanya sebelum ia terenyak mendapati kekasihnya mengembangkan senyuman lebar dengan mata menyayu dan ia pun membuka bibirnya tanpa suara, mengatakan 'Fuck me slowly Oppa~' dengan tempo lambat dan membuat mata Taehyung berkilat-kilat.

"Ya Kim Yoongi! Aku benar-benar akan memperkosamu sekarang juga!" seru Taehyung penuh nafsu sembari melangkah menarik Yoongi dari pelukan Jimin dan Hoseok.

"YA! YA! YA! KIM TAE! APA KAU GILA?" Jimin, Hoseok, dan Namjoon bicara bersamaan sembari memukuli kepala dan tubuh Taehyung yang hanya bisa mengaduh kesakitan.

Yoongi terkekeh penuh kemenangan sembari menjulurkan lidahnya pada kekasihnya.

"Yoongi-ya! Kemarilah!" Seokjin memanggil-manggil Yoongi untuk mendekat, dan tak perlu berpikir dua kali bagi Yoongi untuk segera melangkah menjauhi kekasihnya yang berteriak merana dalam pitingan Jimin dan tendangan di bokong dari Hoseok, serta pukulan keras Namjoon di seluruh tubuhnya.

"Akh! Hentikan! Sakit Jimin! Yak! Hyung! Ini benar-benar bukan salahku!"

"Maldo andwae!" seru Jimin sembari makin memiting leher Taehyung dengan kuat.

"Yoongi Hyung kemari kau! Aku akan memakanmu!"

"Ouwh! Otakmu itu benar-benar!"

"Yak! Hyung tolong aku!"

"Ish! Apa saja yang selama ini ada di kepalamu itu hah?"

Suara-suara keempatnya saling bersahut-sahutan tak menentu, Yoongi menoleh sebelum tertawa manis pada Taehyung. Ia menepuk bokongnya dan mengedipkan mata kanannya pada Taehyung yang makin memekik tak karuan.

"Lihat? Dia sengaja menggodaku!" adu Taehyung dengan raut jengkel. Ketika yang lain menoleh pada Yoongi, pemuda itu memasang wajah tak mengertinya yang begitu polos.

Wajah sok polos yang benar-benar menarik.

Menarik Taehyung untuk memolosi tubuhnya sekarang juga!

"Yaish! Itu hanya ada dalam imajinasimu Imma!" kata Namjoon sembari menepuk kening Taehyung dengan keras.

"Kim Yoongi kemari kau!" geram Taehyung dan Yoongi malah sengaja menjatuhkan cincinnya hingga ia harus membungkuk mengambil cincin bermata hitam itu dan menggoyangkan pinggulnya dengan gerakan kecil.

"Kim Yoongi!" raung Taehyung kesal.

"Kau benar-benar akan menyesal nanti!" sumpahnya dan Yoongi hanya tertawa saja sembari berlari ke arah Seokjin dan salah satu Coordi Noona.

Well, menggoda seorang Kim Taehyung ternyata asyik juga baginya.

Yah, tentu saja ada balasan yang setimpal dibalik keasyikan Yoongi sekarang ini... Nantinya.

Untuk sekarang ini? Uh, mari kita doakan Taehyung tidak memperkosa Yoongi di atas panggung nantinya ya? ㅋㅋㅋ

.

.

.

Tamat

Bhak! Aku nulis apa sih? ㅠㅠ #dibuang

Yah, salahkan saja dua manusia unyu ini yang selalu meracuni otak saya. ㅋㅋㅋ

Ah ya, ide cerita ini datang pas lagi pc sama adik saya yang gak kalah unyu dari Taehyung sama Yoongi; Whitechuu.

Makasih untuk semua dukungan dan waktu yang Fira sumbangi buat Kakak. Maaf selalu bikin kamu kerepotan ya. ㅠㅠ

Btw, jangan minta sekuel ya... ㅠㅠ #digebuk.

Maaf, maaf, Reina lagi dalam masa tenggang(?) buat lemon secara utuh.

Btw(2) ada sedikit tambahan di bawah ini, dan sampai jumpa dilain kesempatan semuanya~

Xtra Chapter

.

.

.

Ok, kita melupakan satu orang sejak tadi bukan?

Jungkook menghembuskan napasnya kegerahan melihat Jimin yang masih saja sibuk berdebat dengan Taehyung dan—membiarkan lengan Hoseok menempeli pundaknya seperti ular yang melingkari mangsa, apa ia tak sadar 'ular' di balik celana Jungkook sedang terbangun?

Eh?

Lupakan!

"Satu menit lagi sebelum Encore!" teriakan seorang wanita menyadarkan semua Member.

"BTS harap segera bersiap-siapa!" perintah Staf tersebut dan berlalu lagi entah ke mana.

Taehyung berlari ke arah Yoongi yang sudah selesai di make up ulang dan mencuri satu kecupan di bibir sembari mengucapkan sesuatu yang membuat Yoongi memalingkan wajahnya ke arah lain. Kepala Taehyung kembali menjadi sasaran pukulan Seokjin, tapi kali ini Yoongi lah yang mengelusnya dengan lembut hingga Taehyung kembali menyambar bibir pemuda manis itu dalam lumatan liar (dan membuat Seokjin memekik histeris setelahnya)

Jimin, Hoseok, dan Namjoon menyumpah serapahi Taehyung sembari berjalan ke arah mereka, Jungkook juga mau tak mau menggerakkan kakinya bergabung bersama Member lainnya.

Ia mempercepat langkahnya dan berhasil menyambar kedua pundak sempit Jimin dari belakang.

"Jimin-ah," bisik Jungkook dengan suara rendah, ia bahkan dengan sengaja menghentakan miliknya ke belahan bokong Jimin dan membuat pemuda itu tersentak dan gemetar.

"Kook-ie..." ujarnya dengan nada kecil.

"Aku punya hadiah untukmu," Jungkook tersenyum menyeringai di belakang Jimin, ia mengecup ujung telinga Jimin dengan sentuhan mengambang. "Ah, dan juga... Hukuman."

Lalu ia bergerak pergi mendahului Jimin yang memeluk tubuhnya sendiri dengan wajah merona yang kentara. Jantungnya berdebar-debar tak menentu menatapi punggung tegap Jungkook yang menepak kepala Taehyung dan merangkul Yoongi mendekat padanya. Pemuda Jeon itu menoleh dan tersenyum miring pada Jimin yang segera memekik kecil.

Oh... Oh... Oh.

Hukuman dan Hadiah.

Jimin tahu bahwa opsi keduanya sama buruknya.

Ya, berdoa saja untuk keselamatan lubangmu nanti Jimin-ah. Berdoa saja. ㅋㅋㅋ

[Samarinda 24 Oktober 2016]

Reina Of El Dorado