Someone that I loved gave me a box full of darkness


Tittle : Si Deus Me Relinquit

Cast : Kim Taehyung, Jeon Jungkook

Author : Yoonginugget

Rated : M

If you don't like it please go away


Jungkook tidak akan pernah menyalahkan kematian ibunya atas kehidupannya yang pahit ini, karena dari awal saja hidupnya sudah sengsara, ia tak pernah menemukan kebahagian yang berarti, walaupun ia selalu melakukan hal baik di dunia, Tuhan selalu membuatnya menderita, terserah apa kata orang, Jungkook yang sekarang telah melupakan doanya, ia lebih memilih menjual jiwanya dengan seorang iblis yang menampakkan dirinya dengan segala ke indahan yang begitu sempurna.

...

Jari lentik dengan kuku panjang berwarna hitam itu sedang asik menyiapkan satu potong roti dan segelas susu di dapur mewah pada sebuah arpatemen di kawasan Gangnam, dengan cekatan ia mengoleskan selai blueberry pada selembar roti tawar tanpa kulit, menumpukkan nya dengan roti lain, lalu dengan perlahan ia letakan roti tersebut pada cawan mungil dengan ukiran indah pada pinggirannya.

Pemilik si jari lentik itu meletakkan segelas susu dan sepiring roti keatas nampan emas, sedikit merapikan letak dasi hitamnya, setelah rapi ia membawa nampan itu pada sebuah kamar besar, mengetuk pintu nya perlahan lalu meletakkan nampan itu pada sebuah meja kecil disamping ranjang besar berukuran king size, pria itu menepuk pelan sebuah pipi tembam milik seorang pemuda mungil yang sedang asik tertidur di balik selimut tebal berwarna kuning gading lalu membelai lembut dahinya.

"Selamat pagi" ucap pria itu lembut, namun pemuda manis itu tak bergeming dan tetap asik bercumbu dengan mimpi indah nya, dengan sabar pria itu mencoba membangunkan pemuda itu lagi.

Menarik selimutnya pelan dan mengusap rambut si pemuda.

"Ughh…" lenguh pemuda itu seraya meringkukkan badan nya karena merasakan dingin yang menusuk hingga ke tulang nya "Hey bocah" namun pemuda itu tak bergeming.

Apa yang harus pria itu lakukan untuk membangunkan si manis.

Ciuman., kenapa?

Ya, karena sebuah ciuman di pagi hari akan membuat para pelakunya memiliki suasana hati yang indah, pikir pria itu.

Jungkook membelalakkan mata nya ketika ia merasakan sebuah benda kenyal menempel pada bibir merah nya "AAAAAAAAA" Jerit Jungkook tiba-tiba seraya mendorong sang pria dan menjauhkan benda kenyal itu darinya, "Sialan, siapa kau?" hardik Jungkook pada pria tersebut, seraya mengusap tangannya pada bibir mungilnya untuk menghapus jejak ciuman tersebut pada bibirnya..

"Kau melupakan ku sayang?" tanya pria itu lalu meletakan jemarinya pada pipi tembam Jungkook mengusapnya perlahan, Jungkook nampak bingung untuk beberapa detik lalu mengerjapkan matanya lucu, "Kau tidak apa-apa?" tanya pria itu khawatir.

Jungkook menutup dada telanjangnya dengan selimut dan menyilangkan kedua tangannya di dada menunjukkan kewaspadaan nya "K-Kau si iblis itu?" tanya Jungkook terbata-bata.

"Ya, tapi aku merasa terhormat apabila kau memanggilku Taehyung"

"Taehyung?"

"Kau mau melihat sesuatu?" tanya Taehyung "Tentu"jawab Jungkook, Taehyung pun menjentikkan jari nya, tiba-tiba suasana menjadi gelap banyak bulu-bulu hitam berterbangan bagaikan kapas.

Jungkook nampak tercengang.

Ia bersumpah ia dengan jelas melihat sosok hitam yang membelakangi diri nya dengan punggung telanjang yang memperlihatkan sebuah luka yang menganga lebar, serta sebuah sayap besar terpisah yang terlihat sangat rusak.

Jungkook memejamkan kedua matanya, memastikan ini bukan sebuah mimpi.

"Kau ingat dengan perjanjian kita kan?"

Jungkook menelan ludah nya kasar, tiba-tiba ingatannya berputar pada sebuah ingatan kelam dari dimana di hari kematian ibunya sampai ia berakhir pada sebuah kamar hotel mewah dengan seorang ahjussi tua, membuat Jungkook menggidik ngeri dan memeluk dirinya sendiri.

"Sepertinya kau sudah mengingatnya" ucap sosok itu lagi membuat ingatan Jungkook menjadi

buyar.

"S-Sebelumnya aku ucapkan, t-terimakasih sudah m-menyelamatkan ku" ucap Jungkook tersenyum, Taehyung mengangguk ringan.

"Kau bahagia dengan perjanjian ini? Kau akan dibakar bersama ku di neraka?" tanya sosok itu membuat Jungkook tersenyum miris.

"Tentu Taehyung-ssi"

"Kau akan membusuk dineraka"

"Aku tahu Taehyung-ssi"

"Kau menerimanya?" tanya Taehyung seraya mengulurkan jari-jari panjangnya dan menyentuh pipi lembut Jungkook.

"Ya"

...

"Aku kira kau akan berdandan sepertiSebastian Michaelis"

Taehyung menengok kearah Jungkook yang sedang asik memakan camilan makan siangnya, ia memberikan wajah bingung pada Jungkook, "Maksudku, kau menjadi seperti seorang iblis berkedok pelayan seperti yang ada di Anime Jepang itu" Jungkook menghela nafas "Kau tahu, pakaian formal berenda, pertemuan dengan kaum bangsawan, kelas dansa ala Victoria"

"Kau pikir kita hidup di tahun berapa huh?" sela Taehyung.

"Aku hanya bertanya" kekeh Jungkook.

Taehyung menggelengkan kepalanya "Aku suka ketika kau tersenyum" ucap

Jungkook seraya melirik Taehyung, mengedipkan mata indahnya lalu membuang pandangannya ke segala arah seraya berkata "Terimakasih" jawab Taehyung.

"Taehyung-ah apa kau akan menawanku setiap hari disini?"

"Aku akan melakukannya apabila kau mau"

Jungkook melemparkan sebuah bantal kecil kearah wajah Taehyung.

"Ya! Kenapa kau melempar ku dengan bantal bodoh itu" seru Taehyung seraya mendekat kearah Jungkook yang sedang terkekeh karena melihat raut wajah Taehyung yang sedikit bodoh kala itu.

"A-Aku yaaaaaaaa hahahah" tawa Jungkook ketika Taehyung yang berjalan dengan cepat mendekat kearah Jungkook seraya menggelitik tubuh Jungkook yang berada di kungkungannya "T-Taaaee hhhaa"

"Berani-beraninya kau melawan ku"

"Ahhhh hahahahah ya hentikan hahaha" mohon Jungkook seraya menahan jari-jari Taehyung yang terus berusaha menggelitik dirinya "Tidak maauuuu"

"Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" Jungkook menjerit ketika tubuhnya terguling kebawah lantai bersama tubuh Taehyung yang tadinya mengungkung tubuhnya.

Suara dentuman keras terdengar ketika tubuh Taehyung terjatuh terlebih dahulu lalu tertimpa tubuh berisi Jungkook

Tatapan mata mereka bertemu, dan saling memandang lembut Taehyung hampir ingin mencium bibir Jungkook kembali saat itu sebelum Jungkook tersadar dan meminta maaf kepada Taehyung karena telah menindihnya.

"Apa ada yang sakit Jungkook-ah?" tanya Taehyung khawatir.

"Haha tidak ada, tenang saja"

...

Saat ini Hoseok sedang sibuk mengurusi sebuah setumpuk berkas yang sangat banyak, pikirannya terbagi-bagi ketika ia merasakan perasaan yang sangat tak enak, entah apa yang akan terjadi berikutnya, pikirannya seperti mengatakan nasib sial akan terjadi kepada adik sepupunya, Jungkook.

"Arrrgghh, Jungkookie kenapa kau tak ada kabar selama satu bulan ini?" tanya Hoseok seraya menandatangani berkas yang ada dihadapan nya, "Kenapa kau tak mengabariku Jungkook?" lanjutnya lagi seraya menutup berkas sialan yang barusan ia tanda tangani.

"Jimin!" jerit Hoseok.

"Jimiiiiinnn!"

"Ya hyung?" tanya Jimin yang tergesa-gesa menghampiri Hoseok, "Maafkan aku Jimin tapi bisakah kau mengyingkirkan berkas sialan ini, aku mau pulang cepat hari ini"

"Tapi Hyung, ada surat perjanjian yang harus kau tanda tangani hari ini"

"Jim, aku sedang tidak enak badan kau tahu?"

"Tapi hyung"

"Aku minta maaf Jim, untuk hari ini saja, aku ingin mencari sepupu ku yang tak ada kabar selama satu bulan ini"

"Apa ini tentang Jungkook?"

"Ya"

Jawab Hoseok singkat seraya merapikan berkas sialanya dan pergi meninggalkan Jimin sendirian diruangan pribadi Hoseok

.

.

.

To Be Continued


Hey ku update cerita tak jelas ini untuk kalian^^