Aku tak tahu mana yang lebih kubenci.

Dirinya yang diselimuti asap rokok atau justru diriku yang menjadi pecundang di hadapannya?


Nila: Tak Suka

Disclaimer : I do not own Naruto. Naruto © Masashi Kishimoto

No commercial advantage is gained by making this fanfic.

I write this just for my personal amusement. And practice.

Warning: Very Short. M-rated just for safety.

For late #SasuInoRE16


Perempuan itu sudah gila.

Segala tentangnya tak ada yang benar. Rokok, minuman beralkohol, pesta sampai subuh …. Dia bukan tipe mahasiswi teladan yang mengutamakan prestasi akademis.

Dulu dia tak seperti ini. Semenjak dari sekolah dasar, ia selalu mengejarku—meneriakkan kata cinta ke mana pun aku melangkah. Mau tak mau, aku sampai tahu latar belakangnya, keluarganya, teman-temannya …. Aku juga tahu apa saja yang sudah ia hadapi dalam hidupnya; kepahitan dan segala hal yang membuatnya runtuh. Namun, aku tak harus peduli. Ataupun bersimpati. Tidak.

Tidak!

Terutama di saat seperti ini.

Jam lima pagi, dia berdiri di depan pintu apartemenku. Asap rokok menguar dari tubuhnya. Bau alkohol jelas ketara dari mulutnya. Tapi senyum itu membutakanku—membuatku kebal dengan bau rokok dan alkohol yang jelas-jelas kubenci.

"Sasuke-kyuunn~!" Tanpa segan, ia mengalungkan tangannya di leherku. Terkekeh-kekeh manja dan tak jelas.

Lalu, seperti biasa, dia akan menciumku dengan penuh hasrat. Seperti biasa, aku membiarkannya menciumku dengan penuh hasrat. Tak jarang, sapaan pagi ini berakhir di ranjang.

Entah sudah berapa orang yang ia perdaya dengan senyumnya. Dengan mata birunya. Dengan rambut pirang panjangnya. Dengan lekuk tubuh sensualnya. Dengan bibir penuh nafsunya ….

Yamanaka Ino adalah Lilith—iblis.

Dan aku … aku hanyalah salah satu korbannya.

.

.

.

***THE END***


Satu fict lagi sebelum seri pelangi ini beres. Ahahaha.

Supeeeeer pendek memang, tapi ya beginilah adanya. Semoga masih ada yang mau membaca dan memberikan komentar di kotak review~

Salam (semi) hiatus,

Sukie 'Suu' Foxie.

~Thanks for reading~