Kuroko no Basket

By Fujimaki Tadatoshi

STORY milik AUTHOR Levy Aomine Michaelis

SETTING: School, Forest, Mansion, City

MAIN CHARACTER:

Akashi Seijuuro, Kuroko Tetsuya, Mayuzumi Chihiro

SUPPORTING CHARACTER:

Ogiwara Shigero, Midorima Shintaro, Kise Ryouta, Kagami Taiga, Himuro Tatsuya, Haizaki Shougo , Furihata Kouki, Dll.

READ AND REVIEW

~Happy Reading~

Sekolah Makai Vocational School atau sering disebut dengan sekolah jurusan lubang neraka adalah sekolah yang berisi murid-murid yang memiliki bakat dan tindakan tidak normal. Sekolah ini mengolah bakat-bakat mereka agar berguna dan bukan nya menghancurkan di dalam sistem masyarakat nanti nya. Bukan hanya itu, murid-murid nya pun datang dari beberapa kalangan bukan manusia.

Namun setelah seratus tahun lama nya sekolah ini tenang-tenang saja tanpa keributan berarti, muncul lah sebuah kejadian yang tidak beres. Banyak anak-anak murid yang hilang dan disetiap penelusuran para guru hanya mawar biru yang mereka temukan. Seorang pemuda pindahan dicurigai sebagai pelaku nya. Kejadian itu terjadi sehari setelah pemuda itu masuk ke sekolah tersebut,sehingga membuat para guru makin mencurigai nya. Namun para guru belum bisa menemukan bukti kuat jika benar pemuda itu yang bersalah.

"Seijuuro, sebagai ketua keamanan sekolah aku harap kau bisa memperketat penjagaan mu dan juga anggota tim mu lebih baik lagi atau tidak 'mereka yang akan kemari'." Titah kepala sekolah pada Akashi Seijuuro, remaja laki-laki berusia 17 tahun dengan rambut merah dan berwajah tenang. Lelaki ini menjadi ketua keamanan sekolah karena attitude dan dinilai sebagai murid yang paling berbakat disekolah itu.

"Baik" Jawab Akashi menyudahi pembicaraan itu, ia pun keluar dari ruangan. Hari sudah sore dan sekolah sudah sepi, hanya cahaya kuning sinar matahari yang menembus kaca, sehingga lelaki itu terlihat jelas berjalan sendirian melewati ruang-ruang kelas.

Jiwa yang segar

Bisikan suara asing terdengar samar oleh Akashi, namun ia coba mengabaikannya.

Aku ingin memakannya

Bisik suara itu lagi, Akashi pun menghentikan langkah nya. Ia menoleh ke pintu di belakang nya. Aura gelap muncul dari balik sana, tak lama sosok seorang pemuda berambut biru muda muncul, wajahnya terlihat lemas namun tak terlihat jika ia terluka.

Kau harus mati !

Disaat yang bersamaan muncul sosok asing dari belakang Akashi, ia segera menoleh dan menghindar secepat mungkin dari tebasan pedang orang yang ingin menyabet nya tersebut. Tubuh Akashi langsung terduduk di lantai karena ia tak mampu menyeimbangkan tubuh nya.

"Siapa kau?" Jerit Akashi, sosok yang hampir menebas nya itu berdiri membelakangi cahaya matahari sehingga wajah nya tak terlihat jelas dan juga silau dimata Akashi.

"MATI!" Seru sosok itu sambil tersenyum kemenangan, ia kembali mengangkat pedang nya siap untuk menusuk Akashi.

"Akashi-kun! " Pekik suara dari arah lain, mata Akashi terbelalak lebar dengan darah yang memuncrat dari tubuh nya.

.

.

.

"HA?" Akashi terkejut dalam bangun tidurnya di kelas. Murid-murid lain yang kaget mendengar teriakan Akashi langsung menoleh padanya yang duduk dipojokan kelas.

"Seijuuro, Apa kau tidur disaat aku menjelaskan !" Ketus guru nya dengan nada tinggi.

"Maafkan aku Nijimura-sensei" Jawab Akashi yang salah tingkah. Suasana kelas pun kembali seperti semula.

Apa tadi mimpi?Pikir Akashi. Kemudian mata nya berpindah ke pemuda berambut biru muda yang duduk pas di depan nya.

"Orang ini? Apa tadi dia juga ada dimimpi ku? Lalu siapa orang yang ingin membunuh ku itu?" Akashi melamun, ia memikirkan kembali mimpi nya tadi.

"Kuroko, pria dibelakang mu memperhatikan mu dari tadi." Adu Ogiwara, pemuda bersurai coklat yang akrab dengan Kuroko. Akashi yang mampu mendengar ucapan itu pun langsung memalingkan wajah saat Pemuda berambut babyblue tersebut menoleh pada nya. Suasana sunyi sesaat, pemuda itu hanya diam melihat wajah Akashi yang cemberut. Karena tak ada respon pemuda itu kembali menghadap kedepan kelas.

"Tetsuya ya..." Lirih Akashi.

Disaat jam pulang..

"Hey ketua, kami semua punya ide. Bagaimana jika malam ini kita menginap di sekolah untuk membuktikan pemuda itu bersalah?!" Sahut Haizaki sambil merangkul Akashi, mata nya tertuju pada pemuda berambut pemuda babyblue yang tengah merapikan buku.

"Kalian tidak jera ya? Kalian masih ingat kejadian 3 hari lalu saat kalian mencoba untuk mengintrogasi nya? Dari ekspresi wajah nya pun aku sudah tahu kalau dia tidak bersalah." Jelas Akashi, mimik wajah nya terlihat kesal.

" Kau selalu membela nya,atau mungkin kau menyukai nya!" Sindir si rambut abu sambil mengecak pinggang, Akashi tiba-tiba salah tingkah sendiri.

"Ka-kau tau kan aku tidak tertarik dengan hal yang seperti itu, da-dan itu juga tidak penting karena bagiku keamanan sekolah lah yang lebih penting." Akashi menjawab gugup. Memberi jawaban jelas bagi Haizaki.

"Tak usah bohong, mukamu merah tuh" Ledek Haizaki, wajah Akashi jadi merah sungguhan membuat si abu langsung tertawa lepas.

"Diamlah!" Akashi mengeluarkan gunting andalan nya dan langsung menyerang Haizaki, Si pemuda yang sudah terbiasa pun menghindar dengan mudah dari serangan ketua nya.

Perasaan sialan! Batin Akashi. Ia mencoba memungkiri perasaannya sendiri.

.

.

.

.

Suatu hari Akashi mendapat tugas kerja kelompok dikelas nya yang terdiri dari lima orang dalam satu kelompok, kali ini mereka akan membahas tentang sejarah "Cursed Twins". Saat sang guru menyebut kata itu Kuroko terlihat terkejut , hal itu diperhatikan Akashi yang menyadari nya. Akashi satu kelompok bersama Kuroko dan ketiga temannya yaitu Ogiwara, Haizaki, dan Midorima.

"Kutukan kembar, adalah kutukan yang diturunkan pada sepasang anak kembar,dimana salah satu dari jiwa tersebut ditakdirkan menjadi makhluk kegelapan yang sangat berbeda dengan kembaran nya. Jaman dahulu kejadian ini pernah terjadi pada sebuah keluarga Vampire Pureblood yang tinggal didekat hutan. Sang kakak dari si kembar memiliki darah iblis dan ditakdirkan untuk menghancurkan dunia. Namun sang adik yang tak kalah kuat mampu menahan sang kakak dan berhasil mengalahkan nya dalam pertempuran yang sengit. Tugas kalian sekarang adalah membuat dokumentasi dari tempat dimana sejarah Kutukan kembar terjadi, baiklah akan ibu kasih bocoran sedikit, kejadian itu dulu bertempat—" Ucap guru itu lalu sejenak mengambil nafas.

"Makai Vocational School." Ketus ibu itu kemudian. Semua murid menjadi kaget karena tak percaya bahwa sekolah mereka menjadi tempat sejarah yang paling terkenal.

"Benarkah?"

"Aku tak menyangka.."

"Mungkin saja."

Para murid pun mulai asik berkomentar setelah mendengar hal itu dan membuat suasana belajar menjadi ribut, Akashi pun mendiamkan mereka dengan memberi peringatan.

"Sensei aku ingin bertanya, jika iya sekolah kita adalah tempat legenda Kutukan kembar, kenapa sekolah kita harus didirikan disini, apa tidak jadi masalah?" Tanya Ogiwara.

"Itu tugas kalian untuk mencari tahu, baiklah jam pelajaran sudah usai. Ibu harap semua nya mengumpulkan tugas minggu depan" Jawab guru itu lalu kemudian keluar dari kelas.

Sepeninggalan ya guru tersebut, kelas kembali menjadi ribut karena para murid kembali membahas tugas mereka , tak ketinggalan juga kelompok Akashi.

"Jadi kita akan mulai dari mana ketua?" Tanya Midorima.

"Kita akan mulai dari perpustakaan, kita butuh informasi lebih tentang sejarah sekolah ini." Jawab Kuroko mengalihkan.

"Hmm.. bagaimana jika kita tanya saja langsung pada kepala sekolah." Usul Akashi, semua menyetujui nya kecuali Kuroko yang terlihat tak mendukung.

"Kenapa kau diam Tetsuya?" Tanya Akashi.

"Tak apa, maaf aku harus ketoilet." Balas Kuroko kemudian langsung meninggalkan kelas.

"Padahal ini kesempatan untuk mengintrogasinya kan ketua?" Bisik Haizaki pada telinga Akashi.

"Aku sudah bilang—" Akashi keburu didorong Haizaki keluar kelas sebelum menyelesaikan kalimat nya.

"Cih, anak itu" Keluh Akashi. Ia berpikir untuk tak mengikuti saran teman nya tersebut, namun sesuatu menganjal hatinya. Koridor tempat nya berdiri sekarang sangatlah sepi bahkan tak ada tanda-tanda ada nya makhluk hidup selain diri nya. Ia pun berjalan mengarah ke toilet.

Suasana ini.. seperti dalam mimpi itu...

.

.

"Oh, jadi kau sudah ingat ya?" Suara asing dalam mimpi Akashi kembali muncul, membuatnya terkejut. Tak lama kemudian terdengar suara tawa menggelegar mengusik pendengarannya, ia menutup telinga namun tiba-tiba didepan Akashi muncul ilusi dua orang bocah berusia 6 tahun sedang bermain bersama sambil tertawa dan kemudian ilusi itu tiba-tiba hilang saat seseorang menepuk pundak kirinya.

"Akashi !" Sahut suara itu.

"Ah i-iya apa?" Balas Akashi pada orang itu yang ternyata Haizaki.

"Apa kau menemukan Kuroko, dia masih belum kembali" Adu Haizaki. Akashi pun ingat kembali dengan tujuannya.

"Kalian kembali lah ke asrama,kita lanjutkan saja tugas ini besok. Aku akan mencari Tetsuya" Kata Akashi. Haizaki menurut dengan malas nya.

Setelah Haizaki pergi Akashi pun lanjut mencari Kuroko, Alhasil tak ada satu pun orang ditoilet. Ia pun memutuskan keluar sekolah, di halaman, di kantin dan dimanapun ia tak menemukan Kuroko, sampai akhirnya ia mendengar teriakan. Tak jauh dari sana ia melihat seorang gadis sedang terancam bahaya dan dengan cepat ia berhasil menghalangi sebuah katana yang siap menusuk gadis bersurai coklat yang kini dalam lindungan nya.

"Siapa kau?! " Ketus Akashi setelah menangkis katana dengan pedang yang muncul dari telapak tangan nya. Lawannya adalah seorang pemuda dengan rambut keperakan dan sayap hitam yang membentang dari balik punggung pemuda itu. Akashi masih tak bisa melihat jelas wajah orang itu karena terkena silau matahari, iapun teringat dengan orang yang ada dimimpi nya.

Gadis yang ada dibelakang Akashi langsung pergi menyelamatkan diri, meninggalkan Akashi dengan sosok bersayap tersebut.

"Kau masih hidup !" Kata pemuda itu dengan nada geram, sementara Akashi menjadi binggung dengan maksud dari si pemuda.

"Siapa kau? Dan apa maumu? Kenapa kau mengacau disekolah kami!" Tanya Akashi, ia mengabaikan pernyataan pemuda itu.

"Sekolah kami ? Ini Rumahku !" Seru pemuda itu kemudian ia menyerang Akashi dengan ribuan tombak sayap yang keluar dari sayap besar dipunggung nya. Akashi menangkis dengan semampu nya namun beberapa kali tombak tajam itu membesit tubuh Akashi hingga mengeluarkan darah. Hawa sore itu semakin dingin dan mencekam.

"Mayuzumi, Hentikan !" Pekik suara lain dari arah yang berlawanan dari pemuda itu. Tak lama kemudian ribuan kelopak bunga mawar menutupi tubuh Akashi dan menjadi tameng. Samar-samar ia sempat mengetahui siapa pemilik mawar itu sebelum akhirnya pingsan karena pengaruh racun saat di serang oleh ribuan sayap tadi.

"Kenapa adikku tersayang? Kenapa kau melindungi nya lagi" Kata pemuda yang dipanggil Mayuzumi itu sambil tersenyum mengejek. Ia menginggat kejadian terakhir saat ia menusuk Akashi dengan katana nya dan disana Akashi sekarat dengan darah yang terus keluar dari jantung nya.

"Dia tak ada kaitannya dengan kita, jadi jangan gangu dia Mayuzumi-kun. " Sungut Kuroko yang tengan melindungi Akashi dengan kekuatannya, wajahnya nampak kelelahan.

" Luka dapat diobati, namun akan membekas" Ucap Mayuzumi dengan dingin.

"Luka memang membekas, namun tak pantas diungkit. Jika kau menginginkan luka yang lebih dalam maka lakukanlah padaku." Seru Kuroko, Mayuzumi hanya mendecih.

"Ck, itu tidak perlu. Muncul dihadapan ku pun kau sudah lemah begini, tapi takkan kubiarkan kau bangkit lagi." Ucap Mayuzumi lalu menyerang Kuroko. Cahaya terang tiba-tiba muncul dari sisi kanan Mayuzumi, membuat pandangan nya menjadi silau.

"Pergilah Kuroko!" Pekik Ogiwara.

"Terimakasih Ogiwara-kun"

Dengan kemampuan nya Kuroko membawa Akashi keruang kesehatan. Wajah pemuda bersurai merah itu dingin seperti membeku dan berwarna biru, detak jantung nya pun tak terdengar lagi.

"Apa aku terlambat?" Lirih Kuroko sambil menundukkan kepalanya.

"Tidak, kau bisa menghidupkannya lagi." Ucap kepala sekolah yang muncul dari balik pintu.

"Ayah !" Ketus Kuroko.

AYAH?!

Seseorang yang tak sengaja mendengar pembicaraan itu karena sedang berada diruang kesehatan menjadi kaget. Orang itu tetap menjaga agar dirinya tak diketahui siapapun.

"Dia takkan jadi dirinya lagi, apa dia akan menerima nya ayah?" Sahut Kuroko sambil memandangi Akashi.

"Tetsuya, harus nya ini sudah ayah beritahu dari dulu. Dia ditakdirkan menjadi jodoh mu, karena itu ayah mengangkat nya menjadi ketua keamanan di sekolah kita dan menjadi pelindungmu."

Kuroko tertegun dan akhirnya menghela nafas beratnya.

"Baik, akan kulakukan."

Karena pada kenyataannya, Kuroko memang sudah menyukai lelaki besurai merah itu sejak pandangan pertama.

TBC

Doumo minna-san,jumpa lagi sama Levy. Author nista yang suka banget nista-in ship okeh okeh.

Hmm.. mungkin sebagian dari kalian agak tidak suka dengan sifat dari karakter yang kubuat kali ini. Hontou ni Gomenasai.

Penjelasan sedikit tentang isi cerita ya, ini latar belakangnya sebuah kehidupan di sekolah yang semua muridnya anak-anak ajaib yang mempunyai kemampuan diluar akal sehat, namanya juga supernatural.

Maaf banget kalau ada yang OOC kebangetan karakternya, ane memang mau buatnya kayak gitu.

Well, ini akan update cepet, insyaallah:D

Thank buat semua reader yg udah baca, favorite, follow, or review ya.

Nantikan kelanjutannya.