Good Bye

'Dimana Sasuke -kun' pikirnya gelisah.

Selalu saja seperti ini setiap ada janji. Dengan kata lain bukan hanya kali ini kekasihnya berbuat seperti ini.

Ponselnya tidak aktif, dan sekarang ia sedang berdiri merenung di bawah guyuran hujan yang deras tanpa peduli tubuhnya yang sudah pucat pasi.

"Sudahlah, aku lelah Sasuke -kun. Cukup" bisiknya dengan bibir bergetar.

Dengan gontai ia melangkah meninggalkan tempat tersebut. Menyebrangi jalan raya tanpa melihat ada kendaraan yang melintas. Yang selanjutnya terjadi hanya suara debaman keras, di susul warna merah yang perlahan merambah mencemari oksidasi air hujan yang menggenang di tanah.

Tempat lain ...

Seorang pemuda tengah tertawa sinis bersama beberapa perempuan yang menggelayut manja di lengannya, beberapa tanpa ragu meraba -raba tubuh kekarnya.

"Aku tidak menyangka kau benar -benar melakukannya Sasuke" seorang pria berdiri sambil menenggak isi gelas berwarna bening.

Tak lama ia melempar kunci mobil yang di tangkap dengan pas oleh Sasuke.

Pemuda yang di maksud hanya menyeringai bangga. Sebelum ponselnya berbunya dan tertera nama yang tidak asing di sana. Si empu ponsel hanya melirik sekilas kemudian kembali sibuk menciumi gadis berambut coklat di pangkuannya.

"Ponselmu, Otou -to" pria tadi kembali menegur.

"Hn"

Itachi berdecak kesal, dengan cepat ia menyambar ponsel tersebut dan menekan tombol hijau. Tanpa ragu mengucap "Halo".

Namun ia kemudian terdiam, tak lama kemudian Onyx miliknya melebar sempurna. Bahkan sebelum orang di seberang sana menyelesaikan kalimatnya ia melempar begitu saja ponsel yang ia genggam tanpa peduli ponsel siapa yang kini hancur menghantam dinding.

"Ada apa dengan aniki?" pertanyaan itu tersimpan di kepala Sasuke.

End

_'Maaf tuan, kami dari pihak rumah sakit hanya ingin mengabarkan bahwa seorang gadis kecelakaan. Hanya nomor ini yang sedang tersambung sejak