Chapter 5
Disclaimer: Naruto bukan punya saya tapi Masashi kishimoto
.
Pagi hari di mansion Namikaze terlihat keluarga Namikaze telah selesai melakukan sarapan. saat ini Kushina dan Minato tengah mencuci piring kotor sedangkan Naruto kini sedang bermain dengan adiknya Mito. terlihat berkali-kali Mito tertawa karena ulah Naruto yang menggodanya, kegiatan itu terus berlanjut sampai akhirnya Kushina mendatangi mereka.
"apakah perelatan untuk ke akademi sudah kamu siapkan naruto." Tanya Kushina pada Naruto.
"sudah Kaa-san." Jawab Naruto.
"baiklah sebaiknya kita berangkat, Tou-san mu juga sudah bersiap." Ucap Kushina sambil meraih Mito kedalam gendonganya.
"baiklah aku ambil tas dulu ya." Ucap Naruto lalu bergegas kekamarnya untuk mengambil tasnya. Tak lama kemudia Naruto pun kembali dan disana sudah ada Minato yang hanya menggunakan pakaian santai. "Tou-san tidak ke kantor hokage." Tanya Naruto pada Minato.
"tidak, hari ini Tou-san akan mengantarmu untuk pendaftaran siswa akademi. Baiklah ayo berangka." Setelah itu mereka bertiga beserta Mito yang ada di gendonan Kushina pun berangkat menuju akademi Ninja.
.
.
.
.
Sesampainya di akademi ninja di sana sudah ada banyak sekali anak seumuran Naruto bersama orang tua mereka.
"Minato, kau kemari." Sapa seseorang dari arah belakang keluarga Namikaze.
Mereka pun menoleh dan mendapati seorang Uchiha Fugaku beserta istri dan seorang anak seumuran dengan Naruto dengan model rambut seperti pantat ayam.
"Oh, Fugaku kau juga mengantarkan anakmu." Tanya Minato balik dan di jawab anggukan kepala oleh Fugaku.
"dan kalian juga membawa si kecil ini, ah lucunya." Kini giliran Mikito Uchiha yang berbicara sambil berjalan ke arah Kushina lebih tepatnya bayi yang berada di gendonganya.
"tentu saja, mana mungkin kami meninggalkanya." Jawab Kushina.
"nah Naruto perkenalkan mereka adalah teman Tou-san dan Kaa-san, Nama meraka Uchiha Fugaku dan Uchiha Mikoto dan anak mereka bernama Uchiha Sasuke." Ucap Minato memperkenalkan keluarga uchiha pada Putranya.
"Namaku Namikaze Naruto, salam kenal Fugaku ji-san, Mikoto ba-san, dan Sasuke-san." Ucap Naruto memperkenalkan diri lalu membungkuk sopan.
"dia anak yang sopan. Sasuke perkenalkan dirimu." Perintah Fugaku pada anaknya.
"Uchiha Sasuke." Ucap Sasuke dengan tanpa ekspesi, sedangkan Mikoto hanya dapat tersenyum kikuk melihat kelakuan putranya.
"sebaiknya kita masuk kedalam untuk mengurus pendaftaran." Kata Minato, mereka pun memasuki gedung akademi dimana para calon ninja akan di di didik.
.
.
.
.
"ah akhirnya pulang juga." Ucap Naruto sambil menghempaskan tubuhnya di sofa.
"ya ampun, kamu bahkan belum mulai belajar kenapa sudah mengeluh." Kata Kushina sambil duduk di samping Naruto dan menurunkan Mito dari gendonganya ke pangkuanya.
"habisnya disana tadi bukanya langsung berlatih malah hanya perkenalan saja, aku kan jadi bosan." Ucap Naruto sambil mendekat ke arah Mito dan memainkan tanganya.
"di hari pertama memang begitu, kalian harus berkenalan satu sama lain agar Kalian nanti belajarnya nyaman dan agar bisa cepat mendapatkan teman." Ucap Kushina lembut.
"oh iya, kenapa Tou-san tidak pulang dulu dan langsung ke kantor hokage." Tanya Naruto pada ibunya.
"dia tadi mendapat panggilan mendadak dan harus segera ke-sana jadi dia tidak sempat pulang dulu." Jawab Kushina. "sekarang cepat kamu mandi dan setelah itu tolong jada Mito-chan ya, Kaa-san ingin memasak untuk makan siang." Kata Kushina.
"baik Kaa-san." Ucap Naruto, setelah itu dia pun beranjak untuk segera mandi.
.
.
.
.
.
Dua bulan kemudian
Pagi hari di Mansion Namikaze kini Naruto telah bersiap untuk berangkat ke akademi Ninja.
"Tou-san kaa-san, aku berangkat." Ucap Naruto sambil membuka pintu keluar.
"ya, hati hati di jalan." Jawab kedua orang tuanya.
Setelah mendapat ijin orang tuanya naruto pun segera berangkat ke akademi dan sekitar lima belas menit kemudian dia pun telah sampai di akademi konoha.
Naruto pun segera membuka pintu kelasnya dan mendapati kelasnya sangat ribut seperti biasanya. Ia pun segera melangkah menuju tempat duduknya yang berada di pojok paling belakang dekat jendela.
"oh-ohayo Naruto-kun." Sapa seorang gadis berambut biru tua setelah Naruto tiba di tempat duduknya. Gadis itu bernama Hyuuga Hinata teman sebangku dengan Naruto. Alasan Naruto memilih Hinata sebagai teman sebangkunya adalah karena Hinata tidak telalu banyak bicara seperti anak-anak lainya dan juga tidak terlalu pendiam jika Naruto ingin mengajak ngobrol.
"ohayo Hinata." Jawab Naruto di iringi sebuah senyuman lembut.
Tidak berapa lama kemudian Iruka sang sensei pun datang dan seketika semua kegaduhan pun langsung senyap di gantikan dengan sunyi.
"baiklah anak-anak hari ini kita akan belajar di luar kelas, kita akan mengambil nilai praktek di sana." Ucap Iruka memberitahukan kepada para muridnya. "baiklah kita ke lapangan." Setelah mengatakan itu Iruka pun keluar di ikuti murid-muridnya.
Sesampainya di lapangan Iruka pun menyuruh para muridnya untuk berkumpul dan memanggil satu persatu untuk ujian melempar shuriken.
Banyak dari mereka yang masih meleset dalam melempar shuriken. Dan sekarang giliran Naruto.
Naruto pun mengambil sepuluh kunai dan menaruhnya di sela-sela jari dan kemudian melemparkanya ke arah target
TAP TAP TAP TAP
Semua kunai berhasil mengenai targetnya. Banyak murid yang berdecak kagum karena kemampuan Naruto tapi ada Juga beberapa yang iri padanya.
"baiklah anak-anak materi hari ini selesai, kita kembali ke kelas dan setelah itu kalian boleh pulang." Ucap Iruka. Setelah itu mereka pun kembali masuk kedalam kelas dan setelahnya mereka pun pelang kerumah masing masing.
.
.
.
"tadaima" ucap Naruto sambil memasuki rumah.
"okaeri." Jawab Kushina dari dalam.
Naruto pun memasuki ruang keluarga dan mendapati Ibunya sedang menggendong adiknya.
"kamu sudah pulang Naruto, bagaimana belajarnya hari ini." Tanya Kushina.
"belajarnya hanya itu itu saja Kaa-san, aku bahkan sudah bisa melakukan itu semua dari dulu." Jawab Naruto sambil mengeluh karena di akademi yang di pelajari hanya itu itu saja.
Kushina hanya dapat tertawa geli melihat ekspresi anaknya. "tenanglah, suatu saat nanti kamu pasti akan menemukan hal yang menarik di sana." Ucap Kushina menenangkan. "sebaiknya kamu segera makan, makananya sudah Kaa-san siapkan di meja makan."
"baik Kaa-san." Naruto pun segera berjalan ke meja makan untuk memakan makanan yang telah di siapkan Kushina.
.
.
.
.
.
.
.
.
Skip time
Sudah sekitar delapan bulan Naruto belajar di akademi dan sekarang entah kenapa dia disuruh untuk ke kantor hokage.
"kenapa akuu di panggil ke kantor hokage, Iruka sensei." Tanya Naruto pada Iruka yang berjalan di sampingnya, Iruka tidak menjawab dan hanya tersenyum saja pada Naruto dan tak berapa lama kemudian mereka pun telah sampai di depan kantor Hokage. Iruka pun segea mengetuk pintu
TOK TOK TOK
"masuk." Kata orang dari dalam yang bisa di tebak bahwa suara itu milik Yondaime Hokage aka Minato. Mereka pun segera memasuki ruangan itu dan mendapati tidak hanya hokage saja yang berada di dalam di sana juga ada Jiraiya, Kushina, dan beberapa petinggi desa.
"aku sudah membawanya kemari Hokage-sama." Ucap Iruka pada Minato. Minato pun hanya mengangguk mengiyakan.
Sementara Naruto yang melihat keberadaan Jiraiya pun segera menyapa Jiraiya. "Ero-sennin kapan pulang." Tanya Naruto.
"baru saja tadi pagi Gaki." Jawab Jiraiya sambil tersenyum.
Naruto pun mengalihkan perhatianya ke arah Kushina dimana saat ini Kushina sedang sendirian tanpa membawa adiknya dan sedang menatapnya cemas.
"Kaa-san, dimana Mito-chan apa Kaa-san meninggalkanya sendiri di rumah." Tanya Naruto pada Kushina.
Kushina yang mendengar pertanyaan Naruto pun hanya tersenyum. "tenang saja Kaa-san tidak meninggalkanya sendiri kok, tadi Kaa-san menitipkanya pada Mikoto." Jawab Kushina dan Naruto pun hanya ber-oh ria.
"baiklah apakah sudah bisa kita mulai pembicaraanya." Ucap Minato menarik perhatian semua orang dan di jawab anggukan oleh semua orang yang berada di situ kecuali Naruto yang masih belum mengerti apa-apa.
"Naruto kemarilah." Ucap Minato pada Naruto. Naruto pun segera mendekat ke arah Ayahnya itu.
"ada apa Tou-san." Tanya Naruto.
"apa Kau ingat kejadian beberapa hari yang lalu antara kau dan tiga orang seniormu di akademi." Tanya Minato.
"oh kejadian itu." Ucap Naruto dengan pose berpikir.
FLASHBACK
Saat ini Naruto tengah berjalan santai berangkat menuju akademi, dan beberapa menit kemudian dia pun sampai di halaman akademi.
Saat dia memasuki halaman akademi telinganya mendengar sebuah keributan dan dia pun mengalihkan pandanganya ke arah keributan itu dan mendapati disana ada Hinata bersama tiga orang anak laki-laki yang berbadan besar. Sepertinya ada masalah di sana, pikir Naruto.
"a-aku m-minta maaf, aku m-mohan ma-maafkan aku." Ucap Hinata terbata karena ketakutan bahkan teman-temanya yang berada di sekitarnya pun tidak berani menolongnya karena mereka adalah senior mereka yang sebentar lagi akan lulus dari akademi.
"kau pikir minta maaf saja cukup." Ucap salah satu dari mereka yang berbadan paling besar sambil menampar Hinata.
Naruto yang melihat itu pun mengeram marah dan langsung menuju ke tempat mereka.
"hei kalian, hentikan itu." ucap Naruto.
"siapa kau." Tanya salah satu dari tiga anak itu.
"namaku Naruto, aku adalah temanya." Jawab Naruto.
"temanya ya, pergilah atau kami juga akan menghajarmu." Ucap anak yang paling besar.
"aku tidak akan pergi sebelum kalian melepaskan dia, bukankah dia sudah minta maaf." Ucap Naruto sambil menunjuk Hinata.
"dasar keras kepala, ayo teman-teman hajar dia." Ucap anak yang paling besar.
Mereka pun mulai menyerang Naruto dengan membabi buta tapi dengan lihai Naruto dapat menghindari serangan mereka semua.
"sial, kenapa tidak kena-kena." Ucap salah satu dari mereka lalu mengeluarkan sebuah kunai dari kantong senjata miliknya dan di ikuti kedua temanya. "hahaha sekarang menyerahlah, lagi pula kau kalah jumlah." Ucapnya lagi sambil tertawa.
"kalah jumlah ya, bagaimana kalau begini." Ucap Naruto lalu membuat hend seal seperti tanda tambah. "kage bunshin no jutsu."
BOFT BOFT BOFT BOFT
Muncul beberapa kepulan asap di sekitar Naruto dan setelah asap itu menghilang Naruto yang tadinya hanya satu kini menjadi sepuluh.
"sekarang siapa yang kalah jumlah." Ucap Naruto pada ke-tiga seniornya yang tadi menunjukan wajah sombong kini berganti dengan wajah ketakutan.
"ba-bagaimana bisa." Ucap mereka ber-tiga tidak percaya.
"kalian semua hajar mereka." Perintah Naruto kepada para bunshinya.
"baik." Jawab para bunshin Naruto dan mulai maju menyerang ke-tiga anak itu.
BUAK BUAK BUAK
Suara para bunshin Naruto menghajar ketiga anak itu. Tetapi kegiatan itu terpaksa dihentikan karena kedatangan Iruka dan beberapa guru lainya yang memisahkan mereka.
FLASHBACK END
"itu salah mereka karena menyakiti temanku." Ucap Naruto
"hah, bukan itu yang ingin mereka dengar Naruto." Ucap Minato sambil menghela Nafas.
"biarkan aku yang bicara Minato." Ucap seorang Wanita tua yang berdiri disamping seorang Pria tua berkacamata. "nak apa kau bisa mengeluarkan bunshin." Tanya wanita tua itu pada Naruto dan di jawab anggukan kepala oleh Naruto. "bisa kau tunjukan pada kami." Ucap wanita itu lagi.
"baiklah, kage bunshin no jutsu." Ucap Naruto sambil membuat hend seal seperti tanda tambah.
BOFT
Muncul kepulan asap di samping Naruto dan memperlihatkan seorang kembaran Naruto.
'itu bukan bunshin biasa tapi kage bunshin' pikir mereka semua.
"hanya satu, apakah kau bisa membuat lebih dari satu." Tanya wanita tua itu lagi
"berapa." Tanya Naruto polos
"sebanyak yang kau bisa." Ucap wanita tua itu
"baiklah, TAJU KAGE BUNSHIN NO JUTSU." Ucap Naruto sambil membuat hend seal yang sama.
BOFT BOFT BOFT BOFT BOFT
Muncul kepulan asap dengan kapasitas besar dan setelah asap itu menghilang munculah ratusan bunshin Naruto yang memenuhi ruangan itu, bahkan beberapa atap rumah warga yang berada di sekitar gedung hokage pun dipenuhi oleh bunshin-bunshin Naruto.
Mereka semua yang ada di situ kecuali Jiraiya benar-benar tekejut, bagaimana bisa anak yang baru akan menginjak usia tujuh tahun bisa mengeluarkan kage bunshin sebanyak ini yang bahkan orang dewasa sekalipun belum tentu sanggup melakukanya.
"baiklah sudah cukup, hilangkan bunshinmu." Ucap sang wanita tua. Naruto pun segera menghilangkan para bunshinya.
BOFT BOF BOFT BOFT
"baiklah satu lagi, bisakah kau tunjukan sebuah jutsu yang kau kuasai pada kami." Tanya wanita tua itu lagi.
Naruto pun mengulurkan tanganya kedepan dengan telapak tangan menghadap ke atas dan tak lama kemudian munculah bola chakra berwarna biru atau lebih dikenal dengan sebutan rasengan.
Mereka semua benar benar terkejut bahkan Minato dan Kushina pun sangat terkejut karena mereka belum mengetahui jika Naruto telah menguasai rasengan.
"Jiraiya kenapa kau menyembunyikan ini semua dari kami." Tanya sang wanita tua pada Jiraiya selaku guru Naruto.
"apakah aku harus memberitahukan kepada kalian, Koharu." Jawab Jiraiya pada wanita tua yang di ketahui bernama Koharu.
"sudahlah, lagi pula kita sudah melihat kemampuan anak ini jadi kita tidak perlu ragu lagi untuk mengangkatnya menjadi genin." Kini giliran san pria tua berkacamata yang bicara.
"tunggu dulu, inikan terlalu mendadak lagi pula dia kan masih kecil." Ucap Kushina memprotes. Tentu saja dia khawatir, bukanya Kushina tidak bangga pada Naruto yang di usia semuda ini sudah akan dilantik menjadi ninja, tetapi dengan menjadikanya seorang ninja di usia semuda ini pasti akan membuatnya dalam bahaya, lagi pula dia inikan anak hokage pasti akan ada banyak musuh yang mengincarnya.
"tidak ada yang perlu dikhawatirkan, melihat kemampuanya tadi aku yakin dia akan mempu menjadi shinobi konoha." Ucap pria tua itu lagi.
"Homura benar, lagi pula desa kita saat ini sangat membutuhkan shinobi yang berbakat, ini semua demi desa." Ucap Koharu
"baiklah dengan ini kami nyatakan mulai hari ini Namikaze Naruto akan menjadi genin konohagakure."
.
.
.
.
Kini Naruto dan Kushina baru saja keluar dari gedung Hokage, saat ini tujuan mereka adalah kediaman Uchiha untuk menjemput Mito. Terlihat Kushina beberapa kali menghela nafas karena kejadian tadi.
"Kaa-san ada apa." Tanya Naruto pada Kushina.
"tidak apa apa, hanya saja Kaa-san masih belum rela jika kamu menjadi shinobi, dengan begitu kamu pasti akan sibuk dan kita akan jarang bertemu." Jawan Kushina.
"tenang saja, aku pasti akan meluangkan banyak waktu untuk Kaa-san dan Mito-chan." Ucap Naruto mencoba menenangkan ibunya.
Setelah berjalan beberapa menit akhirnya mereka pun sampai di kediaman Uchiha dan di sambut oleh Mikoto yang sedang menggendong Mito dan Fugaku yang berdiri di sampingnya.
Mito yang melihat kedatangan Kushina dan Naruto pun langsung berlonjak kegirangan di gendongan Mikoto.
"ah sayangku apa kamu sudah kangen dengan Kaa-chan." Ucap Kushina sambil meraih Mito kedalam gendonganya. "maaf ya Mikoto, Fugaku jika aku merepotkan kalian." Ucap Kushina meminta maaf pada pasangan Uchiha itu.
"tidak apa apa kok Kushina aku senang, lagi pula dia juga tidak rewel." Ucap Mikoto sambil tersenyum.
"aku dengar Naruto sudah dilantik menjadi genin, apa itu benar." Tanya Fugaku.
"ya itu benar walaupun aku tidak rela sih." Jawab Kushina.
"kalau begitu aku ucapkan selamat untukmu Naruto, kau memang pantas mendapatkanya." Ucap Fugaku memberikan selamat
"selamat ya Naruto-kun, kamu memang hebat." Kini giliran Mikoto yang memberikan selamat.
"iya, sama-sama." Ucap Naruto sambil tersenyum Manis.
"baiklah kalau begitu kami pulang dulu ya karena sebentar lagi akan malam." Ucap kushina pamit.
"ya hati-hati di jalan." Ucap Mikoto.
Dengan itu Kushina dan Naruto pun berjalan pulang menuju kediaman mereka. Setelah berjalan beberapa menit akhirnya mereka sampai di mansion namikaze dan mendapati seorang gadis cilik berdiri di depanya.
"eh Hinata ada apa kemari." tanya Naruto.
"a-aku dengar mulai s-sekarang Naruto-kun sudah menjadi ninja." Tanya gadis itu aka Hinata.
"ya itu benar." Jawab Naruto.
"i-ini." Ucap Hinata sambil menyodorkan sebuah kotak pada Naruto.
"ini apa." Tanya Naruto.
"itu se-sebagai ucapan se-selamat untuk Na-Naruto-kun." Jawab Hinata. Sementara itu Kushina hanya tersenyum melihat tingkah kedua anak itu.
"terima kasih ya Hinata." Ucap Naruto sambil mengelus rambut Hinata, sementara Hinata yang di perlakukan seperti itu wajahnya pun langsung memerah. "kau pasti akan lebih cantik jika rambutmu ini kau panjangkan." Ucap Naruto sambil memainkan rambut Hinata. Sementara Hinata yang mendengar itu wajahnya pun tambah memerah dan karena sudah tidak tahan lagi dia pun memutuskan untuk segera pamit.
"k-kalau be-begitu aku pamit dulu N-Naruto-kun, Kushina-sama." Seteleh mengatakan itu Hinata pun membungkuk sebentar pada Kushina dan mulai berjalan pulang menuju kediamanya.
"baiklah ayo kita masuk." Ajak Kushina pada Naruto. Mereka pun memasuki mansion namikaze.
Sesampainya di dalam Naruto pun segera membuka Kotak pemberian Hinata dan mendapati kue dengan bentuk mirip wajah Naruto.
"apa ini" tanya Naruto entah pada siapa
"wah dia kreatif sekali ya, dia bahkan membuat kue itu mirip seperti dirimu." Kata Kushina.
"mirip sepertiku." Beo Naruto.
"kelihatanya enak, coba kamu makan." Ucap Kushina. Naruto pun mulai memakan kue itu.
"wah benar kue ini sangat enak." Ucap Naruto. Kushina pun hanya tersenyum Melihat putrannya dan tak berapa lama wajahnya berganti menjadi serius.
"Naruto-kun dengarkan Kaa-san, mulai sekaran kamu adalah seorang shinobi jadi Kaa-san mohon behati-hatilah dan jaga dirimu." Ucap Kushina
"tenang saja Kaa-san, aku akan berhati-hati dan aku juga akan menjaga diriku."
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Akhirnya update juga makasih ya untuk kalian yang telah mendukungku dan membuatku semangat untuk melanjutkan fic ini.
Baiklah aku akan mennjawab beberapa riview dari kalian.
Kim ami 282: Next, kim, kgx tau mau coment apalagi, thor. soalnya fic nya cukup bagus :v hehehe.
Iya, makasih dukunganya.
Uchiha Namikaze Venom: oke next thor.
Iya ini sudah lanjut.
.980 : fic yg bgus dan anti mainstream
lanjutkan
makasih. Aku juga tidak terlalu suka yang mainstream.
Firdaus minato: oke
Oke juga
Naraeyz: Gila naruto umur 6 tahun udah kuat banget...! Naruto d kehidupan yg baru itu masih punya ingatan kehidupan sebelumnyakah..? Ko jdi pintar..? Ya itu sih yg cuma ane pertanyakan.
Naruto tidak ingat di kehidupan sebelumnya tapi aku tidak menghilangkan kekuatanya jadi hanya perlu di asah untuk membangkitkan kekuatanya. Dan sebenarnya di canon pun naruto tidaklah bodoh dia hanya bertingkah bodoh untuk mencari perhatian orang lain, di sini kan kedua orangg tua naruto masih hidup jadi dia tidak perlu bertingkah bodoh untuk menarik perhatian.
Anko Guru Matematika: Thor , lanjutkan . Dan salam aku dari Kediri .
Oke ini sudah lanjut. Salam juga, walaupun aku bukan asli kelahiran jawa alias Pujasuma(putra jawa kelahiran sumatera) tapi walaupun begitu bahasa yang aku gunakan sehari hari bersama keluarga tetep bahasa jawa(hidup jawa!) ketika keluar baru menggunakan bahasa palembang.
Kuroyami : lumayan lah thor
kalau bisa wordnya dipanjangin.
oke aku usahakan.
Anindita616: Lanjut senpai :) #Ganbatte '3'
Oke, makasih dukunganya.
Liusifer: Wahh..! Ceritanya bagus, lanjut terus AU gw dukung dah! Makasih buat updatenya.
Makasih juga buat dukunganya.
risky56: ceritanya seru bangat...lanjutkan ya
oke.
Nina: ya gpp,,, cpt up nya ya,,,
Iya, makasih karena selalu mendukungku ya.
Azel : Lanjut thor dan tambah wordnya
Oke aku usahain.
.5 : lanjut update thorrrr.
Okee ini sudah update.
Oke sampai jumpa di chapter selanjutnya.