Name: Reading Maelstrom and the Moon

Author: Blue Phoenix Alchemist

Genre: Adventure, Friendship

Rating: T

Disclaimer: Naruto dan seluruh karakternya adalah milik om Masashi Kishimoto dan Percy Jackson and the Olympian series dan karakternya adalah milik Rick Riordan. Saya hanya memiliki fic dan plot cerita ini saja.

Chapter 4: First Kiss and Revelation

-Naruto PoV-

Setelah aku kembali dari pertarunganku dengan Manticore dan pertemuan keduaku dengan Artemis... Aku saat ini sedang menjelaskan tentang siapa diriku yang sebenarnya pada Frederick dan itu jujur saja membuatnya terkejut. Aku sih tidak kaget dengan reaksinya itu. Semua orang juga pasti kaget saat tahu kalau seorang manusia biasa-biasa saja dengan wajah yang biasa seperti aku ini ternyata adalah seorang Ninja atau yang kadang disebut Shinobi dari dunia atau dimensi lain.

"Pada awalnya kami juga tidak percaya tapi saat kami melihat sendiri kekuatan Naruto saat dia menahan kekuatan Zeus, baru kami percaya." Ucap Hermes yang mengingat saat Naruto dipanggil oleh Zeus ke Olympus dan dengan kesalnya dia menyerang Naruto dengan Master Boltmiliknya karena telah membuat Artemis melanggar sumpahnya tapi Naruto bisa menahannya dengan tangan kosong. Padahal dia menggunakan chakra Kurama di tangannya untuk menahan serangan Zeus.

"Jadi kenapa kau kemari, Naruto?"

"Untuk membuat sosok yang muncul dalam mimpiku mencintaiku, Fred."

Artemis yang mendengar itu pun wajahnya merona karena mendengar perkataan Naruto sedangkan Athena menggertakkan giginya karena hal ini apalagi saat dia mengingat saat dimana dia ditolak mentah-mentah oleh Naruto.

Dan itu membuat Frederick penasaran siapakah gadis dalam mimpiku yang bisa membuatku jatuh cinta sampai seperti ini. Bahkan, Lisa... Gadis yang terlihat mencintaiku, tapi aku tidak memperdulikannya dan bersikap tidak peka kepada perasaannya. Bukan berarti dia tidak cantik. Kalau aku harus akui, memang Lisa sangat cantik bahkan lebih cantik daripada gadis-gadis di Elemental Nation. Tapi soal perasaan, aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri dan entah kenapa hatiku ini bisa lebih menyukai gadis atau wanita yang merupakan seorang pembenci pria dibandingkan dengan Lisa.

"Boleh aku tahu siapa gadis dalam mimpimu yang kau cintai itu Naruto."

Aku melihat raut wajah khawatir dari wajah Frederick. Hmm, mungkin dia pikir kalau Lisa adalah gadis yang aku maksud. Naruto tahu sahabatnya ini sangat mencintai sahabat wanita mereka satu-satunya itu karena itu aku memilih untuk mundur karena tidak mau menyakiti perasaan sahabatnya sendiri dan juga hatiku sudah dimiliki Artemis, walaupun dia masih sangat membenciku karena statusnya sebagai pria yang dibencinya karena insiden Orion.

"Maafkan aku, Naruto."

"Berhentilah meminta maaf Artemis-chan. Aku paham dengan perasaanmu. Orang yang kau percayai menghancurkan kepercayaanmu dan orang yang sudah kau mulai cintai karena telah membantumu mengurus Orion menghilang tanpa kabar. Jadi jangan terus salahkan dirimu sendiri, oke." Balas Naruto yang memeluk Artemis dan mendekatkan wajahnya di dadanya membuat beberapa tersenyum pada mereka berdua kecuali Athena.

"Tenang saja Fred. Gadis yang aku maksud bukan Lisa, jadi kau bisa bernafas dengan lega." Balasku dan aku menyeringai saat melihat rona merah telah terukir di wajahnya.

"Apa yang kau katakan itu bodoh?" Tanya Frederick dengan ketus sambil membuang muka karena dia tidak ingin aku melihat rona merah di wajahnya. Tapi sayang, aku sudah melihatnya buahahaha "Siapa coba yang suka pada Lisa?"

"Kalau begitu, entar aku ajak dia kencan saja ah."

"Hei!" Teriak Frederick yang terlihat marah karena perkataanku, tapi kemudian dia menghela nafas dan berkata "Sialan kau Naruto. Kau mencoba mengerjai aku ya?"

"Habis kau ini. Kalau kau suka sama seseorang, tembak saja. Sebelum dia diambil orang dasar tsundere."

Frederick tiba-tiba terlihat kesal dan sebal karena perkataanku karena dia memang agak mahir dengan bahasa Jepang yang uniknya bisa sama dengan bahasa yang biasa aku dan orang-orang di Elemental Nation pakai setiap harinya. Saat mengatakan saranku untuk Frederick, alis mataku berkedut karena itu mengingatkanku tentang kisah asmaraku dengan Hinata yang kandas bahkan sebelum kami memulainya.

'Naruto... / Tuan Naruto...'

"Jangan lihat aku seperti itu kalian semua." Ucap Naruto dan kemudian dia tersenyum dan berkata "Lagipula aku sudah mempunyai istri yang cantik dan putri yang manis dan imut jadi aku sudah tidak terlalu memikirkannya lagi."

Naruto pun memeluk Artemis dan Luna dan membuat wajah mereka memerah sedangkan Luna berteriak meminta Naruto untuk melepaskan pelukannya "Lepaskan pelukanmu ini, baka oyaji. Aku malu ttebana. Ada banyak teman-temanku disini."

"Tentu saja. Apapun untuk my little moon."

"Ugh..."

Dan hal itu membuat banyak yang mentertawakan Luna karena hal yang dilakukan ayahnya.

"Kalau begitu siapa Naruto? Aku jadi penasaran pada siapa gadis dalam mimpimu yang bisa membuatmu tidak memperdulikan perasaan gadis-gadis di sekitarmu bahkan Lisa."

"Kalau aku memberitahumu, kau tidak akan percaya Fred." Balasku dan Frederick pun membalas dengan dengusan dan itu membuatku sedikit jengkel "Jadi Fred, kau tahu tentang Dewa dan Dewi Olympus kan?"

"Tentu saja aku tahu. Pelajaran tentang sejarah Yunani kuno dan juga dewa-dewi Olympus kan terus diulang-ulang seperti kaset rusak. Tentu saja aku tahu." Balas Fred dan kemudian dia melanjutkan "Memangnya kenapa kau bertanya seperti itu Naruto?"

"Percayalah kau kalau gadis yang aku maksud adalah Artemis?"

"Kau memberitahukannya pada temanmu itu, Naruto? Apa dia bisa menerimanya dengan akal sehat? Maksudku kau tahu sendiri kan sifat kakakku dan kebenciannya pada pria sebelum hubungan kau dan kakakku terjalin." Tanya Apollo pada sang kakak ipar sambil melihat reaksi kakaknya dan dia sedikit lega karena kakaknya tidaklah tersinggung dengan pertanyaannya.

"Dia tidak over-reacted sih sebenarnya. Terkejut iya tapi tidak terlalu over. Mungkin dia masih mencoba menerima dengan akal sehat-nya kalau aku adalah Shinobi dari dimensi lain dan juga aku menyukai dewi yang terkenal sebagai pembenci pria."

"Maksudmu Artemis dewi Yunani yang termasuk dalam dewa-dewi Olympian yang merupakan dewi berburu, memanah, kehidupan alam liar, bulan, kesucian dan kelahiran sekaligus dewi yang termasuk dalam Three Virgin Goddess dan juga dewi yang terkenal dengan kebenciannga pada pria?" Tanya Frederick dan aku membalasnya dengan anggukan kecil. Setelah itu dia terlihat menghela nafas dan berkata "Sigh, entah kenapa aku tidak kaget dan terkejut saat mendengar itu. Mengingat kau itu adalah makhluk abnormal yang selalu saja terlibat dengan masalah. Padahal manusia biasa saja sudah susah mendapatkannya eh kau malah mengharapkan yang lebih susah."

Naruto yang mendengar itu pun mendengus "Bukan salahku juga kalau aku ini magnet-nya masalah."

Minato dan Kushina yang mendengar itu menahan tawa karena memang putranya ini memang sering mengundang masalah. Seperti masalah dengan Orochimaru, Kabuto, Sasuke, Akatsuki dan Kaguya.

"Mau gimana lagi. Sewaktu melihat dia dalam mimpiku entah kenapa aku sudah mulai mencintainya meskipun hatiku baru saja dihancurkan oleh seseorang."

Mendengar itu... Kushina, Artemis dan Luna terlihat geram atas Hinata yang telah menghancurkan hati Naruto. Luna meskipun berteman baik dengan Mitsuki Hyuga, rekan satu tim-nya selain Sarada sekaligus putra dan putri dari Toneri Otsutsuki yang telah berganti nama menjadi Hyuga dan Hinata Hyuga bukan berarti dia tidak membenci kedua orang tua-nya yang telah menghancurkan hati ayahnya.

"Kalau begitu aku keluar dulu mencari udara segar Fred. Kalau Lisa datang, berikan salamku padanya."

"Tentu saja Fishcake."

Aku pun keluar dan menyusuri kota New York seperti biasa dan kemudian aku bertemu dengan dia. Sosok sahabatku, Sasuke Uchiha.

"Dobe..."

Alisku sedikit berkedut saat mendengar panggilan dia padaku dan kemudian aku pun berkata "Kenapa kau kesini, teme?"

Tapi Sasuke tidak merespon dan kemudian berkata "Sampai kapan kau akan terus disini Naruto?"

"Sampai aku bisa melupakan rasa sakit hatiku dan aku berhasil membuat Artemis mencintaiku."

"Dan sampai kapan kau berhasil melakukannya dobe?" Tanya Sasuke dengan raut wajah yang sudah mengeras "Konoha membutuhkanmu sebagai Nanadaime."

Aku tercekat dengan perkataan Sasuke dan banyak skenario buruk yang masuk ke kepalaku. Kemudian aku mencengkram bahu Sasuke dan berkata dengan serius "Apa yang terjadi pada Konoha? Dan apa Kakashi-sensei baik-baik saja?"

"Mereka berdua baik-baik saja tapi kalau kau lebih lama lagi berada di sini aku tidak tahu apa yang akan terjadi di Elemental Nation."

"Apa yang sebenarnya terjadi Sasuke? Kau tidak biasanya seperti ini. Kau biasanya tenang, tapi kenapa aku lihat kau sangat panik hari ini."

"Naruto... Aku pikir segel yang kita pakai untuk menyegel Kaguya tidak akan bisa menahan dia lebih lama lagi. Sebelum kesini aku mengecek segelnya dan layer pertama dari segel Rikudou telah hancur sebagian dan jatuh ke tanah." Balas Sasuke dan kemudian dia melanjutkan "Kau tahu kan sekuat apa dia itu? Aku tidak bisa melawannya sendirian Naruto. Aku membutuhkan bantuanmu."

"Bisa kau tunggu aku dalam kurun waktu 1 tahun lagi Sasuke?" Tanyaku pada Sasuke dan kemudian aku melanjutkan "Kalau aku tidak bisa membuat Artemis mencintaiku dalam kurun waktu satu tahun itu, kau bisa menjemputku dan aku akan kembali ke Konoha. Jadi bagaimana, Sasuke?"

"Baiklah aku akan menunggumu sampai satu tahun lagi." Balas Sasuke yang kemudian melanjutkan "Maaf Naruto. Sebenarnya aku tidak mau melakukan ini padamu. Tapi kalau Kaguya berhasil bebas maka Elemental Nation bisa dalam bahaya besar."

Sasuke kemudian pergi dengan menggunakan kemampuan Rinnegan miliknya. Dan kemudian aku membalikkan badanku dan melihat Artemis yang terlihat sendiri tanpa dikawal para Huntress-nya.

"Oh itu kau Artemis. Ada yang bisa kubantu?"

-Artemis PoV-

Aku tidak mengerti dengan pria bernama Naruto Uzumaki ini. Apa yang membuatnya meencintaiku? Sosok yang sangat membenci pria kecuali Ashura karena perbuatan Orion. Aku sudah tahu sekarang kalau Ashura sudah tiada dan orang bernama Naruto ini adalah reinkarnasi-nya. Tapi tidak mungkin aku mencintainya karena dia adalah targetku dan aku tidak boleh membiarkan perasaanku menghalangi misi dari ayah.

"Kau bicara seolah kau sudah jatuh cinta padanya semenjak kau tahu kalau dia adalah reinkarnasi Ashura."

"Memang." Balas Artemis yang menanggapi cerita Apollo dan kemudian dia melanjutkan "Tapi setelah pertarungan kami dan setelah pendekatan kami. Aku sadar bahwa aku mencintai Naruto bukan sebagai reinkarnasi Ashura tapi sebagai Naruto Uzumaki yang berisik, agak bodoh, dan bertekad untuk menjadi Hokage."

"Aku tidak tahu harus tersinggung atau tersenyum atas perkataanmu itu sayang." Ucap Naruto, membuat Artemis, Luna, Minato dan Kushina tersenyum.

"Kenapa?"

"Kenapa apa maksudmu?" Ucap pria bernama Naruto ini yang terlihat bingung atas pertanyaanku.

"Kenapa kau mencintaiku Naruto Uzumaki?"

Pria itu terdiam sebentar dan dia pun berkata "Karena kau menyelamatkanku Artemis."

"Huh..."

"Aku mencintai seseorang karena dia selalu mensupportku meskipun penduduk di desaku membenci eksistensiku."

Minato dibuat bergidik karena tatapan tajam para Demi-God dan juga Leto serta Kushina. Setelah itu dia pun menatap putranya dan berkata "Maafkan aku Naruto. Karena keputusanku, kau..."

"Untuk apa aku memaafkanmu, tou-chan. Toh kau tidak melakukan kesalahan apa-apa padaku. Merekanya saja yang tidak bisa membedakan scroll dan isi-nya." Balas Naruto dan kemudian dia melanjutkan "Lagipula aku mengerti posisimu. Kau adalah seorang Hokage, jadi kau tidak mungkin meminta anak orang lain untuk dijadikan Jinchuuriki Kurama. Lagipula tanpa Kurama yang kau segel dalam tubuhku ini, aku tidak akan mungkin bisa mengalahkan Madara dan Kaguya. Jadi aku seharusnya berterima kasih padamu bukan memaafkanmu, tou-chan."

"Aku pikir dia gadis yang aneh karena dia selalu merona dan pingsan setiap bertemu denganku, tapi semua itu berubah saat dia mengorbankan dirinya untuk menyelamatkanku dan juga menyatakan perasaannya padaku. Dan semenjak saat itulah aku mulai mencintainya tapi aku tidak ingin memberitahukan perasaanku ini padanya karena aku mempunyai banyak musuh dan aku tidak ingin membuatnya terlibat dalam masalahku."

"Lalu apa yang terjadi setelahnya?" Tanyaku dengan nada serius. Aku penasaran apa yang membuat pria bernama Naruto ini mencintaiku padahal dari yang kudengar dia terlihat mencintai gadis yang dia sebut ini 'Dan kenapa aku merasa cemburu saat pria ini mengatakan kalau dia menyukai gadis yang dia maksud ini. Bukannya aku mencintai Ashura bukan dia.'

"Denial..."

"Diam kau, Aphrodite!"

"Setelah perang yang terjadi karena panutanku kehilangan arah dan membenci dunia ini, aku berniat untuk menyatakan perasaanku padanya. Tapi ternyata dia lebih memilih menikah dengan musuh kami dengan alasan menyelamatkan adiknya dari tangan musuh kami."

Aku terkejut saat mendengar cerita pria bernama Naruto ini. Dalam kehidupanku biasanya aku menemukan pria yang dengan brengseknya meninggalkan dan mencampakkan wanita tapi tidak pernah dia melihat wanita melukai perasaan laki-laki.

"Itu karena kebencianmu yang mendalam pada pria, kakak." Ucap Apollo dengan nada serius, membuat ibu dan kakaknya menatapnya "Jadi kau terlalu bias dan melupakan tentang hal buruk yang dilakukan wanita pada pria. Padahal kalau dihitung, wanita juga banyak melakukan hal seperti yang kau curigakan pada kami. Kau bisa ingat kasus Percy dan Annabeth 1 tahun yanh lalu."

Dan perkataan itu membuat Artemis tersentak. Dia ingat betul tentang kejadian apa yang Apollo maksud. Sebelum Percy menikah dengan Reyna memang dia mempunyai hubungan dengan Annabeth. Mereka berpacaran semenjak Percy mengalahkan Kronos dalam Battle of Manhattan tapi setelah pertarungan The Seven melawan Gaia, Annabeth memutuskan Percy setelah Luke dihidupkan bersamaan dengan Leo, Bianca dan para Demigod yang mati dalam pertarungan Olympus melawan Kronos karena Annabeth masih mencintai Luke dan hanya memanfaatkan Percy saja. Membuatnya dan Luke pergi ke Elemental Nation dan bertemu dengan puterinya, Luna.

Disisi lain, Annabeth yang mendengar itu terlihat meminta maaf pada Percy dengan tatapan mata-nya tapi Percy malah tersenyum dan berkata "Jangan khawatir, Wise Girl. Aku sudah lama memaafkanmu."

"Kau memang pemaaf, Seaweed Brain. Terima kasih."

"Saat aku mengalami koma karena teknik musuhku yang membawa pergi Hinata, aku tersadar di suatu tempat dan melihatnya. Memorimu dengan Ashura saat kau berhadapan dengan pria bernama Orion."

Dan perkataan itu membuatku terkejut "Tapi bagaimana bisa?"

"Aku juga kurang tahu Artemis. Mungkin karena aku adalah reinkarnasinya makanya aku bisa melihat salah satu memori-nya. Sejak saat itulah aku mulai merasakan suatu perasaan kepadamu dan maka daripada itu aku kemari untuk mengenalmu lebih dekat."

Entah kenapa, aku merasakan suatu perasaan yang hangat dan muncul di hatiku saat mendengar perkataan pemuda bernama Naruto itu. Tapi aku teringat akan hal yang aku dengar dari percakapannya dengan seorang pemuda bernama Sasuke dan tanpa sadar aku berkata pada Naruto juga nada bicaraku itu terlihat kesal pada pemuda bernama Naruto itu.

"Untuk apa kau bersusah payah untuk membuatku jatuh cinta padamu kalau pada akhirnya kau akan meninggalkanku juga. Sama seperti Ashura?"

Wajahku terlihat panik saat menyadari apa yang aku katakan. Dia bisa saja mengira aku tidak mengira aku tidak ingin dia pergi meninggalkanku sama seperti Ashura.

'Apa yang kau katakan, dasar mulut bodoh?'

"Kau selalu saja tidak jujur pada hatimu sendiri putriku."

"Tapi aku sudah berubah berkat Naruto ibu." Balas Artemis yang tersenyum pada ibunya "Bahkan aku rela untuk berhenti menjadi salah satu dewi Olympian untuk tinggal bersama dengan suamiku dan putriku di Elemental Nation."

Banyak tatapan terkejut diberikan pada Artemis yang tidak anggap peduli karena hal itu. Walaupun dia berhasil memanfaatkan loop hole yang dimiliki Elemental Nation karena statusnya sebagai dunia yang bukan dibuat oleh Chaos, tapi tetap saja dia ingin tinggal bersama suami dan putrinya di Elemental Nation jadi dia tidak perlu khawatir pada Luna dan bisa mengawasinya dari dekat. Apalagi dia dengar dari Naruto, kalau sebelum dia menemukan loop hole untuk menemui suami dan putrinya setiap waktu— Putrinya pernah dalam bahaya karena sosok yang tidak menyukai Naruto karena statusnya sebagai Jinchuuriki dari Bijuu yang pernah menghancurkan Konoha pada hari kelahiran suaminya itu. Dia pun menghela nafas dan berharap kalau dia bisa seberani Hephaestus yang dengan berani memberikan statusnya sebagai dewa kepada putra-nya yang bernama Leo setelah perang melawan Tartarus dan saat ini dia tinggal di Elemental Nation bersama dengan putranya yang bernama Charles Beckendorf dan menantunya yang bernama Silena Beauregard.

"Jadi kau tidak ingin aku pergi Artemis? I feel so loved." Tanya-nya padaku sambil menyeringai. Membuatku mengepalkan tanganku dan aku ingin menghajarnya dengan dua kepalan tanganku sendiri.

"Jangan terlalu kepedean begitu, Uzumaki. Kau tahu kalau aku sedang menahan diri untuk tidak menghajarmu disini." Balasku dan itu malah membuatnya tertawa. Aku naik pitam karena perbuatannya itu dan menyerangnya tapi dia berhasil menahan pergelangan tanganku dan membantingku ke tanah dengan keras. Aku tahu kalau dia itu hanya manusia biasa tapi demi paman Hades. Bantingan darinya itu sangat menyakitkan bahkan bagian punggungku serasa remuk semua.

Banyak dewa, demigod, Kushina, Leto dan Minato menatap Artemis yang sedang menatap tajam Naruto "Karena bantinganmu itu, punggungku sampai sakit berminggu-minggu kau tahu Naruto."

"Maaf, Artemis. Tapi kau tahu sebagai reinkarnasi dari Ashura aku mewarisi fisik Sage sama seperti Shodaime-sama dan para pendahuluku sesama reinkarnasi Ashura." Balas Naruto

Artemis yang mendengar perkataan Naruto hanya bisa berkata "Kau tahu— Aku tidak bisa marah lama-lama padamu Naruto."

-Naruto PoV-

Aku tidak tahu apa yang membuatku jatuh cinta pada sosok yang berada di bawahku ini meskipun dia adalah sosok yang menyelamatkannya dari rasa sakit yang diberikan Hinata dan Toneri padanya. Dia itu kasar, membenci pria sepertinya dan juga dia agak temperamental sama seperti saat dia baru memulai menjad seorang Shinobi yang gampang sekali di provokasi. Tapi Artemis mengingatkanku pada kaa-chan. Cantik, rambut merahnya yang anggun menarik hatinya sama seperti rambut merah kaa-chan yang telah menarik hati tou-chan, dia juga merupakan wanita yang tangguh sama seperti kaa-chan.

Tapi yang membuatku sangat tertarik padanya adalah mata-nya. Mata berwarna silver milik Artemis sangat langka bahkan aku tidak pernah menemukan-nya seumur hidupku di Elemental Nation. Melihatnya lebih dekat serasa membiusku dan membuatku melakukan hal yang tidak pernah aku lakukan.

.

.

Aku mencium Artemis

.

.

Aku mencium sosok dewi kelahiran, dewi bulan, bla bla bla. Dewi yang sangat membenci laki-laki bahkan adiknya sendiri dan juga mempunyai kelompok yang sama-sama membenci laki-laki seperti atasannya. Aku merasakan kalau Artemis sudah memberontak melawan ciuman dariku tapi aku masih tetap mencium-nya, merasakan manis dan lembutnya bibir dari Artemis. Aku pun terkejut saat Artemis menghentikan perlawannya dan membalas ciumanku. Aku yang merasakan sebuah angin segar tiba-tiba saja melakukan sesuatu yang tidak seharusnya kulakukan. Tanganku sudah memegang payudara Artemis dan meremasnya, membuatnya mengerang dalam ciuman kami dan membuatku menyadari kalau aku sudah melakukan hal yang biasa-nya dilakukan oleh para lelaki yang dibenci Artemis. Membuatku menghentikan ciumanku dengan Artemis.

"Na-Naruto..."

Dia terlihat bingung dan kecewa atas apa yang aku lakukan "Kau kembalilah Artemis."

"Ta-Tapi..."

"Tidak ada tapi-tapian."

Artemis mulai bangkit dan berkata "Baiklah Naruto, aku akan pergi. Tapi ingat, lain kali kita adalah musuh."

"Aku mengerti. Tapi jangan kira aku akan mati di tanganmu tanpa perlawanan, dewi."

Aku pun berlari sekuat tenaga kembali ke apartemen yang aku tinggali, meninggalkan Artemis sendirian 'Dasar bodoh. Apa yang aku telah lakukan? Artemis, maafkan aku.'

"Kau merasa bersalah karena hal itu Naruto? Pantas saja kakakku mencintaiku. Karena kau bukanlah sosok pria brengsek seperti yang berada di luar sana."

"Terima kasih, Apollo."

"Sepertinya situasinya sedang tegang. Boleh aku bergabung?"

"Shojirou-san."

Shojirou atau Shojirou Shiba adalah wujud mortal dari Hephaestus yang lebih memilih tinggal di Elemental Nation. Tepatnya di distrik Olympus yang ditempati Hephaestus, Charles dan istrinya yang bernama Silena, Percy Jackson dan istrinya Reyna Ramirez-Arellano dan juga Luke Castellan dan ibunya May Castellan yang sudah lepas dari kutukan Hades.

"Hephaestus..."

Hera pun menghampiri dan memeluk Hephaestus, membuat Hephaestus berkata "Namaku Shojirou sekarang. Kau tahu itu kan ibu."

"Aku tidak peduli. Yang aku tahu, yang ada di pelukanku ini adalah putra pertamaku dengan Zeus."

'Yang kau lemparkan dari Olympus karena kecacatanku.' Batin Hephaestus saat dia mengingat masa lalunya yang kelam tapi kemudian dia membalas pelukan ibunya karena tidak seperti dulu. Ibunya telah berubah, dan bahkan dia memperbolehkan Hephaestus untuk tinggal di Elemental Nation dan mengizinkan perceraiannya dengan Aphrodite.

Hera pun membawa Hephaestus ke arah Zeus yang terlihat senang melihat anak sulungnya lagi tapi sang adik datang dan berkata dengan tidak sopan "Kau ternyata datang juga ya, cacat. Aku pikir kau tidak akan datang."

"Padahal aku sudah berjalan dengan normal dengan kedua kakiku tapi kau masih saja menghinaku dengan hinaan amatiran begitu ya Ares. Kau tidak pernah berubah huh, kau tenang saja. Walaupun aku kemari aku tidak akan mengambil kembali Aphrodite sebagai istriku lagi. Aku tidak sudi." Balas Hephaestus membuat Ares murka dan membuat Aphrodite menahan tangis "Bisa kau berikan itu Yondaime. Sepertinya aku tertarik untuk membaca lanjutannya."

"Tentu saja. Silahkan Shojirou-san." Balas Minato yang menghampiri Hephaestus dsn memberikan buku yang tadi dia baca pada Hephaestus."

-To Be Continued-

AN: Done. Akhirnya kelar juga nih fic yang udah beberapa kali semedi di kamar mandi tapi gak dapet-dapet ide ceritanya. Oh ya AN ini cuma mau menjelaskan tentang district baru di Konoha setelah event The Story of Four-Demi Gods yang merupakan sekuel fic ini. Disktrik Olympus ini adalah sebuah disktrik baru yang terletak di dekat kediaman Hokage dan keluarganya.

Penghuninya:

Shojirou Shiba/Hephaestus

Charles Beckendorf

Silena Beauregard

Percy Jackson

Reyna Ramirez-Arellano Jackson

Luke Castellan

May Castellan

Review:

Galfimber:

Nope. This fic dont have original fic, so I cant give you the link.

Arakagami Lilith:

Perasaan gak ada deh versi non readingnya.

Michael Gabriel 455:

Iya tapi entar sadar karena wake up call dari Annabeth.

IchiBoy 52:

Enggak lah. A Father's Love itu harem(Naruto x Athena x Aphrodite) dan di fic ini Naruto itu single pair(Naruto x Artemis). Naruto punya dua anak di fic itu(Annabeth x Lacy) di fic ane cuma 1 kecuali kalo digabung sama para anggota Hunters-nya Artemis. Naruto sama anaknya tinggal di PJO verse di fic itu, di fic ane Naruto sama Luna tinggal di Elemental Nation. Dan jangan nyamain fic ane sama fic itu please. Fic yang terinspirasi maybe ngejiplak karya The Father of Demi Gods karya xxAkuxx bedanya dia juga nambahin Hera sama Aphrodite ke pair Naruto.