Sebagai seorang adik Gempa hanya bisa diam tak berkutik karena kabar yang baru saja didengarnya. Sedangkan Halilintar hanya menatap datar topi yang ada di tangan rivalnya itu.

" Jadi dimana sekarang tubuh adikku?" Tanya Halilintar intens. Sofia hanya melirik kesana kemari guna mencari jawaban yang pas untuk sang ketua karate.

" Ah itu…. Dia sekarang ada di…."

" Dimana adikku hah?!" jawab Halilintar yang sudah habis kesabaran. Gempa yang sedang berada di samping kakaknya hanya mengelus punggung kakaknya agar ia tak memukul seorang gadis. Karena, bagi Halilintar memukul gadis seperti Sofia sangat diperbolehkan.

" Sabar kak... sabar. Jika kakak memaksanya seperti itu, ia takkan bicara."

Halilintar hanya membuang muka mendengar kata dari sang adik kedua. Gempa langsung mengusap dada syukur bahwa kakaknya takkan mengamuk walau hanya sesaat. Blaze dan Ice yang sedang ada disana hanya bisa menatap topi dari sang kakak kedua dengan pandangan nanar.

" Kak Taufan….."

BOBOIBOY MILIK MONSTA

AKU PINJAM CHARANYA AJA

WARNING : SEGALA KEKURANGAN YANG ADA DALM FIC INI

ENJOY

.

.

.

Sofia hanya membanting tubuhnya kasar ke atas sofa. Thorn yang melihat sahabatnya datang dengan muka kusut hanya menaikkan alis, sedangkan Solar langsung membawakan minuman dan beberapa camilan untuk sang gadis.

" Jadi bagaimana aktingmu didepan mereka? Apakah berjalan dengan lancar?" Tanya Solar sambil meletakkan nampan yang berisi 3 gelas jus jeruk dan beberapa kue kecil sebagai camilan.

" Kau benar benar membuatku dalam masalah besar Solar. Untung saja tadi aku punya alasan yang bagus tuk bisa mengelak dari ribuan pertanyaan mereka." Jawab Sofia dengan pandangan kesal. Thorn yang tadinya sedang membaca sebuah novel langsung menutup novel tersebut dan duduk di samping sang gadis.

" Ya mau bagaimana lagi? Habis kita tak tahu sih kepada siapa harus meminta tolong." jawab Solar sambil menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

" Tapi kau membuatku dalam bahaya tahu. Bagaimana jika mereka menganggap bahwa akulah yang membunuh Taufan?" jawab Sofia dengan pandangan jengah. Thorn hanya menghela nafas.

" Kau tahu kan mengapa aku membunuh kak Taufan menggunakan gergaji mesin?" Tanya Thorn dengan mata yang berkaca kaca. Sedangkan Solar hanya berselfie ria dengan smartphone barunya yang baru ia beli kemarin.

" Memang karena apa?" Tanya Sofia dengan raut wajah yang penasaran seperti anak kecil. Solar lalu membisikkan alas an mengapa sang kakak dengan tega membunuh sang kakak kedua. Ketika sudah diberi informasi, Sofia langsung melotot.

" K-Kau bercanda kan?"

F

U

G

U

Halilintar hanya memandang nanar tubuh sang adik. Bagaimana tidak? Wajah dan tubuh Taufan 100 % hancur, bahkan Halilintar sulit mengenali apakah tubuh itu milik adiknya yang terkenal menyebalkan atau bukan. Namun, sebagai kakak, ia pasti bersedih melihat salah satu kembarannya langsung di panggil Tuhan dengan cara yang tak wajar.

" Taufan….. apa yang sudah terjadi hingga kau menjadi seperti ini?" Tanya Halilintar entah pada siapa. Ia sedang sendirian di taman belakang tempat ditemukannya jasad sang adik. Halilintar sangat berterima kasih pada marmut yang kabur dari lab dan menemukan jasad tubuh sang adik, meski pada akhirnya ia harus menjerit layaknya perempuan karena takut akan benda berbulu tersebut. Ketika menyentuh wajah sang adik yang rupanya sudah sangat hancur, tiba tiba Gempa datang bersama Blaze dan Ice.

" Kak Halilin, kak Taufan tak meninggal kan?" Tanya Ice ragu. Halilintar langsung berbalik sambil memasang senyum palsu agar adik adiknya tak mengkhawatirkan keadaan Taufan.

"Taufan masih ada kok, ini hanya tubuh orang lain." Ujar Halilintar berbohong. Karena penasaran, Blaze mendekati sosok itu. Ketika ia berjongkok, ia terkejut.

" k-kak Taufan?!" ucap Blaze setengah berteriak.

Ice yang penasaran langsung mendekati tubuh sang kakak keempat. Ice nyaris pingsan melihat keadaan yang sedang terjadi.

" A-apa yang sudah terjadi?!" teriak Ice.

" Jika kak Taufan masih ada, lalu ini tubuh siapa?!" Tanya Gempa sambil menahan amarah dan kesedihan disaat yang sama.

Ketika Halilintar hendak menyahut, tiba tiba suara music mulai kembali terdengar. Bahkan kini diiringi dengan suara piano yang nadanya sangat menyakitkan hingga orang yang mendengarnya akan stress dalam sekejap.

Saatnya balas dendam

Kepada siapapun yang menertawakanku

Membuat ku menderita, di masa lalu

Kau buat ku sakit

Sampai pisau yang bicara

Tapi hanya satu permintaanku

Ku ingin kau merasakan

Apa yang kurasakan

Terimalah persembahan terakhirku

Sebelum kau ke dunia kegelapan…..

Halilintar langsung membawa sebilah bambu yang ia temukan , setelah itu ia memukul belakang kepala Blaze hingga membuat sang anak hyperactive tak sadarkan diri. Ice yang tadi menutup telinga ketika music dimainkan langsung mencegat tubuh sang kakak untuk tak melukai Blaze lebih jauh.

" kak, apa yang kakak lakukan hah? Ujar Gempa sambil menepuk nepuk pipi Halilintar. Halilintar hanya memandang dingin adiknya itu.

"kau yang menertawakanku dimasa lalu, jadi kau sendiri yang harus tanggung konsekuensinya…" ujar Halilintar sambil tersenyum bak iblis.

"k-kak Halilntar, apa maksud kakak?" Tanya Ice sambil menahan tangis.

"siapapun yang menghalangi jalanku maka akan berakhir seperti Taufan…. Hahahahaha…"

Gempa dan Ice langsung mundur tuk menjaga jarak aman dengan sang kakak sulung. Sementara di balik semak semak terdapat tiga orang yang sedari tadi cekikikan melihat tingkah mereka dari kejauhan.

"Hihihi…. Rencana kita berhasil total." Ujar pemuda yang menggunakan kacamata warna kuning terang.

" Ide bagus kau menggunakan suara piano tuk bisa membuat Halilintar seperti itu." Ujar pria yang menggunakan topi miring berwarna hijau.

" no problem, tapi ini hanya rencana awal. Bersiaplah kalian menghadapi permainan music dan angka kematian yang sudah aku siapkan... muahahahaha.." ujar gadis berhijab biru.

" Kau takkan menggunakan angka 6667 kan?" Tanya pemuda berkacamata kuning terang.

" Justru itu rencanaku. Ayo, kita siapkan rencana selanjutnya."

" baik."

Mereka bertiga lalu meninggalkan tkp.

.

.

TBC…..

OK SEGINI DULU AJA YA, KARENA FUGU MAU PERSIAPAN UTS. DOAIN YA BIAR LANCAR.

OK AKU PUNYA PERTANYAAN

1. MOTIF THORN MEMBUNUH TAUFAN

2. RENCANA KEDUA DARI THE THREE OF DEVIL

3. ALASAN HALILINTAR BERUBAH USAI MENDENGAR MUSIK ITU

OK KITA BALAS DULU REVIEW

.

Guest : ok makasih tuk reviewnya, ini juga lanjut kok. Maaf tak sesuai harapan

Fanlady ; makasih kak udah sempetin review. Maaf ya soal typo dan alur terburu buru, ini pembuatannya hanya 40 menit dan tak sempat sunting ulang. Kata kata kakak tak menyinggung kok, justru aku senang dapat krisar. Arigatou

Deesha ; makasih lho sudah di tungguin. Ini juga lanjut kok. Makasih ya sudah review

Murasaki Dokugi ; ini belum seberapa kak, soalnya nanti mungkin lebih sadis, hanya gorenya tak disebutkan langsung agar masih di rating T. makasih ya sudah nyempetin review. I love you kak…./plakk/

Dhiaz Rusyda N ; aku juga sedih saat upan meninggal, tapi ini demi kepentingan cerita. Belim ngerti alurnya ya, itu kan prolog, jadi aku menggunakan alur acak biar readers punya tantangan tuk memecahkan alurnya. Ok maksih ya udah review

Ililara : mau dinyanyiin? Boleh kok. Tapi maaf lirriknya amburadul, maklum ini kan aku ngarang juga. Jadi langsung improve . makasih sudah review

Guest ;makasih tuk semangatnya and makasih juga udah review

wendy windyXD :ini demi kepentingan cerita kak, jadi aku milih upan dulu yang meninggal. maaf soal typo ya, tak sempat sunting ulang. Oh ya, siap siap karena bakal banyak korban yang berjatuhan. Makasih ya sudah review

LizAutif : heheh mereka kan memang sudah cool dari dulu. Oh ya, naas ya upan hanya topi doing. Tapi nantikan juga yang lainnya. Ok? Oh ya makasih sudah ngereview

: Apa ya salah upan? Bakal di lanjut deh di chapter depan. Makasih sudah ngereview

Rampaging Snow : hehehe kakak suka horror juga ya? Sama deh sama Fugu. Oh ya kak, jika kakak mau reques soal kejadian horror juga boleh kok. Insya allah Fugu buatkan. Ok makasih dah ngereview

ShaKiLa AshaKilaShilla : itu dah takdirnya taufan kak, tapi lihat chapter ini. Oh ya, makasih dah ngereview

USS Indianapolis : hehehe namanya juga minta pendapat kak, saah couding? Entahlah/plakk/ makasih dah ngereview

Shidiq743 ; bosen ah jika Gempa teus yang jadi ketos, taufan sekali kali biar anti mainstream. Ok makasih dah ngereview

Vanilla Blue12: hehehe namanya juga anak horror,mesti nulis yang berbau horror pula/alay/ ok hantunya sudah terungkap di chapter ini. Makasih dah ngereview

OK REVIEW DAH TERBALAS. MAAF YA JIKA FUGU JARANG NGEREVIEW KARYA PUNYA KALIAN, SOALNYA DI HP FUGU JUGA TAK BISA BUKA FFN, INI JUGA NGETIKNYA HARUS SAMA TUGAS KE WIFI. KARENA FUGU TAK PUNYA WIFI DI RUMAH / MALAH CURHAT NI ANAK/

OK SEE YOU AGAIN….. BHAYYY….