==*❋The Black and White❋*==
.
.
.
Author: Kuroyuki
.
Disclaimer:
Naruto by Mashashi Kishimoto sedangkan Charnya saya pinjam untuk waktu yang lama
WARNING:
OOC, Gaje, typo yang bertebaran dimana-mana, Canon, Semi canon, Meiton!Naruto, FemSasuke!, etc
Genre:
Adventure, Drama, Action, Romance(Maybe), Hurt/Comfort juga
Rate:M
Pair:?
Author's Note:
Saya cuma bisa minta maaf karena keterlambatan UP, Soalnya masih fokus ke fanfic One Shot milik saya, Gomenasai. (Perkiraan UPnya di tahun 2018, *wtf* Setahun buatnya wkwkwkwk ).
Sekali lagi Gomen, sudah lebih dari 10 bulan gak Up ffn ini hehehe...ya, karena saya kabur ke dunia game yang Subarashii...(Matamu aa). Sebenarnya Chapter ini sudah jadi saat masih bulan Ramadhan.
Tapi karena terlihat tidak cukup menarik dan tidak cukup menyenangkan jadi saya Ralat 3 hari yang lalu.
Sugi wa ore ga ganbaru nda.
Terimakasih buat yang telah beri Review, Favs, Folls, dll untuk cerita ini.
Dan catatan penting lainnya adalah, Sorry buat yang punya akun BBM Kuro tolong hapus ya. Soalnya ntuh akun udah gk guna lagi (baca:Lupa Email dan Pass-nya) dan ntuh akun ada di HP Kuro yang hilang. Kalau ada yang ditanyakan, silakan Inbox aja di fb Kuro. Kuroyuki Yagami.
Atau bisa PM di Whatsapps Kuro, 088215520763.
Dan dilarang untuk ngeflame atau menjelek-jelekan Story yang pernah Kuro buat. (atau gw penggal pake Muramasa+9◇Ziddu gw*Emangnya Iruna?* -_-!)
Dan untuk tambahan, ada insert Heroine yaitu "Yua Ichinose" dari Visual Novel Shinigami no Testament milik Makita Maki-san, dan satu Story dengan Vivi Alhazerd.
Sekalian sengaja ngulur waktu biar lebih greget hehehe...Sekian dan selamat membaca!
*Happy Reading*
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
(不安)
(Fuan)
-Worry -
...
Hari ini peristiwa berdarah akan terjadi di wilayah Hutan Kematian,
Benar,
Sesuai namanya, Pasti ada orang yang akan mati dan berjumlah lebih dari1 orang.
itu Pasti, Mungkin itu adalah Kutukan dari Legenda Konoha sejak Konoha didirikan.
.
.
.
Wushh!
tap!
"Maaf aku sedikit terlambat karena harus balapan dengan ninja dari negeri lain" Itulah alasan yang dibuat oleh seorang pemuda berambut pirang keemasan.
"haahhh...Lama-kelamaan kau tertular sifat Kakashi-sensei ya Naruto" Ujar Seorang gadis berambut hitam berkuncir kuda dengan mata sehitam malam.
"yah mungkin, dan tumben kau membawa Katana? Katana Baru ya" Naruto bertanya ketika melihat katana yang dibawa di tangan kiri Sasuke seperti dirinya.
"begitulah" itulah tanggapan yang diberikan Sasuke kepada pertanyaan Naruto.
"Setidaknya kita sudah berkumpul, kan?" Ujar Gadis berambut seperti kelopak bunga pohon sakura, Namanya juga sama dengan bunga 'itu'.
Mereka sudah berkumpul, dan Kelompok ini termasuk kelompok yang sempurna. .
"Ayo!"
tap! tap! tap!
Mereka berlari agar tidak ada yang menguping pembicaraan mereka.
Sambil berlari, mereka memberi Isyarat tangan, bukan sebagai siasat tetapi berbicara, dan ini hanya dapat dilakukan oleh Uzumaki dan Uchiha itu.
"Sakura-chan, Kita akan mencari gulungan langit, mengerti?" Suara yang ditujukan kepada Sakura berasal dari Sasuke dengan pelan namun terasa tegas.
Sakura mengangguk mengerti,
'Naruto berubah, dia terlihat bersemangat dan berjiwa pemimpin, tidak seperti biasanya' Sasuke menilai keadaan Naruto saat ini yang baginya sedikit ada keganjilan, namun dia mengabaikan pemikiran itu.
'Bukannya itu lebih baik daripada Naruto yang pemurung dan penyendiri di Hutan kematian ini?'
Dan tak disangka-sangka mereka bertemu satu kelompok musuh yang kuat.
'Simbol itu' Naruto melihat ke arah ikat kepala yang dikenakan oleh sekelompok orang yang menghadang jalannya.
"Oto gakure!" gumam Sasuke dengan sedikit geram.
"Sasuke!...Bawa Sakura pergi!...cepat!..." Naruto langsung memerintah Sasuke.
"Tapi-"
"Cepat Pergi! Aku tidak ingin melihat Sakura melihat hal 'itu' untuk kedua kalinya!" dengan tegas Naruto memerintah Sasukedemi kebaikan Sakura.
"Untuk kedua kalinya? maksudnya apa Naruto-kun?" Sakura mengerutkan keningnya, karena dia tidak mengerti dengan apa yang dimaksud Naruto.
"Sesuai dengan nama hutan ini...kau mengerti Sakura?" Tanpa memandang kedua rekan timnya Naruto menarik katana miliknya yang memancarkan sinar dari nyawa orang yang pernah ia bunuh.
"Jangan-jangan kau..." Sakura tidak dapat melanjutkan kata-katanya ketika mengetahuinya.
"Ayo Sakura-chan!" Sasuke langsung membawa Sakura pergi dari tempat itu dengan menarik tangan Sakura.
"Kau pikir bisa lolos?" Seorang wanita dari kelompok itu melompat ke arah Sasuke, namun suara daging terbelah membuatnya terhenti.
Zrassshhh!
"Tak kan kubiarkan kalian mencoba menangkap Sasuke!" Ujar Naruto dengan Datar, Teman mereka sudah mati, perempuan yang berusaha mengejar Sasuke telah hancur berkeping-keping karena sebuah garis melintang berwarna hitam bergaris tepi merah tua mengenai punggungnya sampai menembus dadanya, setelahnya Garis itu terdapat sayatan-sayatan tak wajar dan memiliki warna yang serupa.
"Bagaimana ini Zaku! Dia telah membunuhnya!" Ujar sosok lelaki yang memakai baju kuning.
Sring
"!"
Di dada Seorang Dosu Kinuta telah terdapat garis melintang yang menembus dadanya hingga ke punggungnya, pose Naruto sudah berubah dan berada di dahan di belakang mereka berdua.
"Aku akan mati Zaku-"
Zraassshhh !
Laki-laki bernama Dosu Kinuta tersebut sudah tidak memiliki tubuh yang utuh dengan Kepala yang tersangkut di ranting pohon yang sebelumnya dipijaknya.
"K-Kau Sebenarnya Siapa? Kau ini sebenarnya Apa?" Tanya laki-laki bernama Zaku, Dia gemetaran terlihat jelas dengan bulu landaknya yang berada di punggung bergetar.
Naruto masih membelakanginya, Sesaat kemudian Naruto mengubah posisinya menghadap ke arah Zaku dan mata yang tertutup.
"Aku adalah..."
Matanya yang tertutup segera terbuka, tampaklah mata berdarah yang ditunjukkannya. Mata kiri Naruto seluruhnya berwarna merah dengan sembilan tomoe, sedangkan mata kanannya lebih mirip seperti Sharingan.
"Shinigami!"
Swusshhh
Angin hitam menerpa tubuh Zaku karena tebasan horizontal yang ringan dari Naruto, Meski begitu Angin ini merobek pakaiannya bahkan mencabik-cabik tubuhnya.
Jrasshh!
Setelah hal itu terjadi, Naruto mengambil gulungan berwarna biru kehijauan dari saku Orang yang kepalanya tersangkut di ranting, atau bisa dibilang milik Dosu Kinuta.
"Aku adalah dewa kematian, Dan jangan pikir kalian bisa mengambil tubuh Sasuke untuk Ular itu. "
set!
Dia mendapatkannya, gulungan Langit.
"Sial aku berlebihan" Naruto malah berlutut sambil memegang gulungan tersebut dengan erat, Dia benar-benar menyesal, Setiap kali dia membenci sesuatu pasti ada orang yang terluka, bisa-bisa sampai mati.
.
ooo
.
Tak terasa hari sudah menjelang senja, Tim 7 kini tidak melanjutkan perjalanan mereka, namun mereka memilih untuk bersantai.
Kini terlihat Matahari berada di ufuk barat dan langit menjadi jingga. Udara juga semakin dingin apalagi di dalam hutan kematian.
Di dalam hutan kematian terdapat tiga sosok manusia. Mereka berada di dekat sungai sambil melihat warna air sungai yang berubah menjadi jingga karena pembiasan cahaya.
"Ne Naruto-kun, kenapa kita tidak ke Gedung itu saja?" Seorang gadis musim semi bertanya sambil memandang Gedung yang cukup tinggi di tengah hutan.
"Di sekitar sana masih banyak Genin yang memiliki otak diatas rata-rata, dan aku dapat memastikan disana terdapat lebih dari 10 jebakan, apalagi disini diperbolehkan untuk membunuh" Ujar Naruto dengan santai sambil memandang air sungai dari atas batu besar. Perkataannya barusan membuat Sakura meneguk ludah.
"Tapi tenang saja, ini kan masih hari pertama, masih ada 4 hari lagi batas dari ujian ini, lagipula kita perlu untuk bersantai bukan?" Gadis yang duduk diatas batu yang lain menyahut, dia adalah Sasuke Uchiha.
"Benar" Naruto sependapat dengan Sasuke. Lalu Sasuke yang merupakan ninja tipe sensor merasakan ada 3 Chakra dari dalam hutan di belakang mereka.
"Bersiaga! ada yang datang!" Sasuke memperingati, lantas Kedua rekan timnya langsung bersiaga. Naruto mengaktifkan Shakugan miliknya, begitu juga dengan Sasuke.
sring!
'Chakra ini?!' kelihatannya Naruto mengenali Chakra seseorang yang akan datang.
syuuutt!
Cting!
Naruto langsung menahan tebasan Scythe dari seorang gadis berambut silver yang memakai jubah hitam tanpa lengan.
""Naruto?!/Vivi?!"" Mereka berdua langsung tersadar ketika nama mereka disebut oleh lawan masing-masing.
tep!
Vivi langsung menapakkan kakinya di tanah.
'Gadis itu kan...?' Sasuke berpikir sambil mengingat-ingat terakhir dimana dia melihat gadis itu saat misi di Kirigakure. Gadis itu pernah membuatnya cemburu.
syutt syutt
tap! tap!
Setelah itu tiba-tiba terdapat 2 rekan tim Vivi yang salah satunya juga dikenal Naruto. Mereka bermama Choujuro, si pendekar pedang, dan satunya pemuda yang belum pernah Naruto lihat sebelumnya.
"Kalian kan yang waktu itu memberi salam perpisahan pada kami saat melakukan misi di Kiri gakure?" Sakura bertanya
"Benar" jawab Vivi dengan ramah
"Baiklah aku akan memperkenalkan pada kalian, Namanya adalah Vivi Aruhazaado (Alhazerd)..." Vivi membungkuk memberi salam perkenalan
"Dan yang memegang pedang ini adalah Choujuro" Choujuro hanya canggung sambil menyalami kedua rekan Naruto.
"Lalu orang ini, etto..." Naruto tidak mengenal laki-laki berambut cokelat di sebelah Choujuro.
"Namaku Kiri, Nozushi Kiri... Yoroshiku" laki-laki itu memperkenalkan diri sembari mengulurkan tangannya dengan ramah. lantas Naruto dan timnya berkenalan.
"Aku pikir kalian pasti berpikir namaku sedikit aneh" Ujar Vivi.
"Sebenarnya aku berasal dari luar negara 5 negara element. Di negara kami tidak ada pemimpin yang disebut kage, tetapi dipimpin oleh seorang raja" Jelas Vivi.
"Tetapi aku, -tidak, -kami berdua, aku dan kakakku pergi dari Negara karena Negara sedikit kacau, jadi kami memutuskan untuk datang ke negeri timur" Vivi meneruskan perkataannya.
Sakura dan Sasuke mulai paham.
"Kalau begitu kita adalah teman bukan?...Aku Uchiha Sasuke Yoroshiku! ." Sasuke langsung memberi salam kepada Vivi dengan tersenyum. Mula-mula Vivi tidak paham, tetapi karena melihat Naruto mengangguk dia menyalami Sasuke.
sret!
""ugh"" Sasuke dan Vivi tersentak ketika tangan mereka terhubung, itu karena ada sesuatu yang terbesit di pikiran mereka. Mereka terdiam sambil saling memandang dengan waktu cukup lama.
Beberapa detik kemudian mereka melepas pautan tangan mereka.
'Tadi itu apa?!/Tadi itu apa?!' Batin Vivi dan Sasuke bersamaan.
"Oh ya, Vivi apakah kau belum menemukan gulungan pasanganmu?" Vi?i menggeleng pelan.
"Kau sendiri?"
"Sudah, dan yang memegang adalah Sasuke" Naruto membalas.
"Kalau boleh kutahu apa gulunganmu?" Naruto balik bertanya.
"Langit"
"Begitu ya, aku akan membantumu"
"tidak perlu"
"kenapa?" Naruto heran kenapa Vivi menolak penawarannya.
"Kau bisa saja membunuh orang lagi karena menggunakan mata itu!" Vivi menunjuk mata Naruto. Benar, mata Naruto masim belum kembali ke mode normal.
"begitu ya" Naruto menunduk lesu.
"Aku lebih suka jika kau disampingku" Ujar Vivi sambil mengalihkan pandangannya ke arah sungai.
"Aku selalu disampingmu tahu" Vivi tersenyum. Namun berbeda dengan Sasuke yang justru malah mengeratkan gigi-giginya, dia cemburu.
Matahari sudah tidak menampakkan wujudnya, namun sinarnya masih bersinar di ufuk barat.
"Bagaimana kalau kita berkemah dulu disini? besok kita lanjutkan pencarian" Usul Choujuro.
"Baiklah"
Kemudian shinobi-shinobi itu berjalan ke tepi hutan, kecuali Vivi dan Sasuke yang saling memandang dengan tatapan tidak biasa.
Mereka tidak menyadari jika bayangan mereka yang tergambar di air sungai seperti bayangan yang tertukar.
.
ooo
.
Malam hari terasa senyap namun suara serangga mendominasi tempat itu.
"Hei Choujuro, sejak kapan kau membawa fuuton?" Tanya Kiri ketika Choujuro memasang fuuton.
"Sejak Lusa" tanggapnya ringan.
"Lalu kenapa kau tidak membawa tiga?" Sepertinya mereka mulai berdebat
"itu karena fuuton ini berat, jadi aku hanya membawanya satu."
"ya dan mereka mulai ribut" Naruto bergumam di sebelah Vivi dan Sasuke yang kala itu bersandar di satu pohon.
"Sasuke, kau tidak tidur bersama Sakura?" Naruto bertanya, Sasuke hanya memeriksa katana yang ia bawa.
"Tidak, Aku sedang memikirkan keadaan Akari, Dia memang kuat secara fisik tetapi dia lunak dari dalam. Dia bisa saja kalah karena tekanan mental dari musuh atau musuh membunuhnya secara diam-diam dengan menyamar menjadi salah satu rekan timnya" Mata Sasuke bergetar khawatir, bukan itu saja yang ia pikirkan, ia merasa tersingkirkan ketika Naruto dan Vivi terlihat sangat akrab.
"Tenang saja, apapun yang terjadi Menma pasti melindunginya, karena saat ini dia sudah menjadi kuat" Naruto meyakinkan Sasuke. Akan tetapi itu masihlah belun cukup bagi Sasuke.
"Aku tidak mempercayai orang sombong seperti itu" Sasuke menyanggah
"Heh, rupanya kau masih belum mengerti tentang Menma ya"
"Memang" Sasuke menjawab.
"Dia itu berusaha menjadi kuat disaat ada sesuatu yang ingin ia capai atau lindungi, atau sebuah janji" hanya itu yang dikatakan Naruto.
'itu berarti Menma ingin mencapai Akari?' Pikir Sasuke, dia tersenyum pahit ketika sadar akan hal itu.
'Aku benar-benar iri dengan semua orang, apakah aku bisa membalaskan dendamku dengan perasaan seperti ini?' Batin Sasuke sambil melihat bayangan bulan pada bilah katananya.
"aku akan ke tenda" Sasuke melangkah ke tenda untuk menenangkan diri dengan cara tidur.
.
.
"Yah tinggal kita berdua disini" ujar Naruto sedikit canggung.
Canggung
Begitulah suasana mereka berdua saat ini.
"Naru, bolehkah aku bercerita sesuatu?"
"tentu saja, apa yang ingin kau ceritakan?"
"Aku ingin bercerita tentang kebenaran dibalik kebohonganku selama ini"
"kebohongan?" Naruto mulai bingung.
"Benar, berjanjilah untuk tidak menceritakan hal ini kepada siapapun...ini adalah rahasia kita" Ujar Vivi.
"Baiklah, aku bisa menjaga rahasia, lagipula aku juga akan menceritakan rahasiaku setelah kau bercerita"
"benarkah?"
"Hm" Naruto hanya tersenyum saja.
"Vivi apa yang ingin kau bicarakan tentang kebenaran itu?"
"Ini mengenai kehidupanku yang sebenarnya..."
"Dulu Aku adalah anak dari seorang raja bernama Ichinose Yiruma..." Vivi mulai bercerita tentang dirinya.
"Ibuku bernama Weiss Alhazerd...Kakakku bernama Ichinose Yua..."
"Aku memakai marga ibuku karena aku membenci ayahku, karena setelah dia menjabat menjadi raja untuk menggantikan kakek dia menjadi pemimpin yang serakah dan penindas...Dia menganggap kekuasaan adalah segalanya.." Naruto hanya diam mendengarkan cerita Vivi sampai selesai.
"Aku dan Kakakku merasa bahwa itu tidak pantas, ketika aku akan mengadukan ini kepada Kaa-sama, Kaa-sama meninggal dengan mengenaskan, dimana dia diracun..." Mata Naruto melebar, tetapi dia ingin terus mendengar cerita Vivi sampai selesai
"Saat setelah kejadian itu, Yiruma sedih dan mengabaikan segalanya, akan tetapi karena hasutan seseorang dia kembali ke sifat serakahnya dan mencari istri lagi..."
"satu tahun lalu, Aku memutuskan untuk pergi dari Kerajaan Amazuki. Karena aku bukan lagi bagian dari Negara itu selama Negara itu belum berubah..."
"Kakakku juga sependapat denganku untuk pergi dari Amazuki. Setelah itu aku berlayar ke negeri Kirigakure"
"Tak kusangka tempat itu begitu nyaman dan terdapat salju yang turun, serta aku bisa mendengar suara kicauan burung setiap hari. Waktu itu aku bertemu dengan seorang petani yang berbaik hati mengijinkan kami untuk tinggal di rumahnya, bahkan selama-lamanya.."
"Masakan Istrinya sangat enak, sayangnya mereka belum memiliki anak...jadi kami dianggap anak oleh mereka, begitu pula dengan sebaliknya"
.
Flashback
.
Terlihat dua gadis yang memiliki warna mata yang sama tengah memperhatikan dua bunga yang berwarna sama, bunga itu adalah bunga mawar. Sedangkan kedua gadis itu bernama Vivi Alhazerd dan Yua Ichinose.
Vivi memakai baju mini dress merah muda, rok merah, stocking, dan pita hitam di kepalanya.
Sedangkan Yua berambut hitam, dan berpakaian hitam dan mirip seperti gadis kaya.
Note: Lihat dulu character Yua Ichinose di google kalo masih bingung.
"Vivi-chan!, Yua-chan!"
"Hai'!/Hai'!..."
Dua gadis yang memiliki rambut kontras itu kembali menuju rumah yang kini mereka singgahi.
ketika sudah memasuki rumah, seorang wanita dewasa meminta tolong kepada mereka untuk mencari kayu di hutan, mereka baru 2 minggu tinggal di negara ini.
"Baiklah" Kedua gadis itu langsung mencari kayu di hutan tanpa rasa takut sama sekali. Mereka berdua adalah gadis-gadis pemberani yang memiliki kekuatan di luar nalar manusia biasa.
...
Di hutan mereka mencari kayu yang sudah jatuh yang dapat digunakan untuk memasak sembari mencari buah-buahan
Setelah terkumpul mereka beristirahat sebentar.
"Kita sudah mendapatkan kayunya"
"Kalau begitu. Ayo pulang" Vivi berusul untuk segera pulang, itu karena ada perasaan buruk yang terbesit dalam benaknya.
'Perasaan apa ini?' Pikir Vivi khawatir.
DUAAARRRR...
Mata kedua manusia itu langsung melebar.
'Apa yang terjadi?'
'Kenapa ada ledakan dari arah sana?' pikir Yua dan Vivi bergantian.
Yua dengan cepatnya berlari ke arah ledakan, dimana itu berasal dari arah rumah kedua orang tua angkatnya. Dia meninggalkan adiknya dan berlari secepat mungkin
"Nee-sama!"
Vivi berlari menyusul Yua, tetapi meskipun larinya berada di garis rata-rata dia tidak dapat mengejar Yua apalagi kini dia membawa kayu yang masih basah, selain itu lari Yua seperti Cheetah atau lebih mirip seperti Assasin ketika mata semerah ruby miliknya menyala. .
.
ooo
.
Ketika Vivi telah keluar dari hutan, pandangan yang ia lihat benar-benar sudah hancur. Pohon-pohon tumbang, sebuah rumah hancur lebur, Tanah berlubang, beberapa bilah pedang menancap pada batang kayu-pohon-tanah dan sesosok mayat yang mereka kenal.
"TOU-SAN!" kedua mata Vivi melebar, dia melihat sebuah pedang menancap tertembus di punggung sang ayah yang masih muda itu yang sudah tidak bernyawa.
Dan disisi lain terdapat sesosok ibu bagi mereka yang juga tergeletak tak bernyawa.
"Tou-san...Kaa-san... kenapa tou-san dan kaa-san meninggalkan Vivi? padahal kita baru saja menjadi keluarga kan!" Vivi meneteskan air matanya menangisi kedua orang tua yang selama ini ia impikan.
Sekilas Vivi melihat secarik kertas yang tertindih batu. Dan di dalam tulisan itu terdapat nama Yua Ichinose.
"Nee-sama?" Vivi menghentikan acara menangisnya dan mengambil kertas tersebut dan membuang batu kecil yang menindihnya.
'Vivi maafkan aku karena tidak bisa melindungi kedua orangtua angkat kita, ini semua salah Yagura, Yondaime Mizukage, orang suruhannya menghancurkan rumah ini bertujuan untuk membunuh kita karena kita adalah orang asing. Aku pergi dulu untuk membunuh Yondaime..'
Begitulah isi kertas itu. Vivipun merasa kehilangan seseorang lagi. Dan saat itu juga dia memiliki kekuatan Kegelapan. Terbukti dengan warna kegelapan menguar dari dalam dirinya, matanya juga menyala semerah delima.
.
ooo
.
Terlihat Vivi sedang membaca sebuah gulungan, dia sedang berada di sebuah ruangan yang bisa diasumsikan milik Yondaime Mizukage, itu adalah ruang pribadinya.
kala itu Perang Saudara Kirigakure telah berakhir, dan perutnya sudah disembuhkan oleh salah satu Legenda Konoha.
Jubah hitamnya tidak ia pakai, sehingga dia memakai mini dress merah muda, dan punggungnya yang seputih porselen itu terekspose jelas.
Saat dia membaca isi gulungan itu, Vivi melebarkan matanya.
Dugg!
'Yiruma sialan, dia ingin membunuh anaknya sendiri huh?, lihat saja, setelah ini aku akan kembali ke negaramu...dan menghancurkanmu!' Vivi terlihat geram sambil mengepalkan tangan, bahkan sebelumnya dia membanting gulungan itu ke lantai.
.
Flashback END
.
Mata Naruto melebar, dia tidak menyangka kisah Vivi lebih buruk dari kisahnya. Di memandang nanar Vivi di bawah sinar rembulan.
"Aku merindukan Nee-sama, karena di sampingnya aku merasa tenang. Aku ingin bertemu dengannya sekali lagi" Itulah Keinginan Vivi Alhazerd.
"Kita pasti akan bertemu dengannya" Ujar Naruto meyakinkan Vivi.
tep
Naruto menyentuhkan kedua jari tangannya ke kening Vivi, Gadis itupun terlihat terkejut.
"Itu pasti" Naruto tersenyum lembut ke arah gadis bersurai perak itu lalu membelai rambut peraknya. Setelah itu Naruto memeluk tubuh mungil itu.
"Naruto..." Vivi bergumam, dia merasa sangat senang dan bahagia berada di dekat Naruto.
.
tes!
Dari balik tenda, Sasuke telah meneteskan air matanya, dia merasa sakit hati ketika Naruto berpaling darinya. Itu berarti ciuman pertama yang diberikannya tidak berarti bagi Naruto.
"Hidoi unmei da ne (Takdir yang kejam)" gumam Sasuke kecewa terhadap kenyataannya.
.
ooo
.
Keesokan harinya, Tim Naruto membantu pasangan dari gulungan tim Vivi. Naruto dan Vivi tampak akrab dan lebih dekat. Itu membuat Sasuke semakin kecewa sampai-sampai sharingannya yang bertomoe dua aktif.
sring!
Tiba-tiba muncul beberapa Shuriken dari arah kanan.
sruutt! sruutt! sruutt!
sringg
Ctringgg!
Untung saja Sasuke dengan cepatnya menangkis semua shuriken itu. Lantas seluruh anggota dari kedua tim langsung bersiaga.
"Siapa disana?!" Sasuke berteriak kepada sosok yang melempar Shuriken.
wusshh! tap!
Dan munculah sesosok wanita yang memakai pelindung kepala Kusa gakure.
"Dia sendirian?" Kiri bergumam.
"Meskipun sendirian, mataku bisa merasakan jika dia bukan perempuan biasa!" Sasuke semakin menyipitkan matanya, itu karena tanda bahaya yang dirasakan oleh sharingannya.
"Uchiha ya..." Gumam Choujuro sembari menyiapkan pedangnya ketika melihat Sasuke.
"Kiri gakure dan Konoha gakure yang akur ya khukhukhukhu..." Tawa perempuan yang sedang berpijak di salah satu dahan pohon itu berkata dengan disertai bersilat lidah.
"kau benar-benar hebat Naruto-kun..." Kini Naruto yang semakin waspada.
"Akan tetapi, Aku hanya menginginkanmu Uchiha Sasuke!" Mata semua orang tertuju pada Sasuke, namun tidak melepaskan kewaspadaan mereka terhadap perempuan dari Kusa gakure itu.
sreett!
"Kalau begitu kalahkan aku dulu!" Sasuke dengan gegabah langsung menyerang perempuan yang menginginkan dirinya.
swushhh!
Perempuan dari Kusa gakure itu dapat menghindari tebasan dari Sasuke. Itu membuat Sasuke semakin geram.
"Hyaaa!"
syuutt syuutt syuutt...
Percuma, tak satupun tebasan yang dapat mengenai perempuan itu. Tubuh Perempuan tersebut seperti karet.
'Sial tak ada satupun sayatan yang mengenai dirinya' Batin Sasuke kesal.
"Sasuke!" Naruto memanggil nama Sasuke tapi Sasuke tidak menghiraukannya.
"Kiri-san bantu aku!" Naruto dengan Serius meminta bantuan Kiri Nozushi lalu melesat ke arah musuh. Kiri pun dengan senang hati membantu Naruto.
swusshh! swusshh!
set! set! set!
"Fuuton!...Fuuryuuka no jutsu!" Kiri menyemburkan tekanan angin besar ke arah perempuan itu.
Bwuussshh!
Blarrrrmmm!
Sayangnya Perempuan itu dilindungi dua ular besar yang tiba-tiba menyembul dari dalam tanah.
tep!
"gagal!" Kiri geram karena jutsu andalannya dapat ditangkis oleh Shinobi desa lain.
sringg!
sett!
Naruto menghunus katana Kaze no Mirai miliknya. sedangkan Kiri mengambil sesuatu dari kantong senjata miliknya, dan yang ia ambil adalah sepasang pisau lancip .
'Aku tidak akan menggunakan Shakugan untuk sementara waktu, dan aku akan mengaktifkannya di saat terdesak saja' Pikir Naruto matang-matang.
Sasuke melompat di salah satu dahan pohon lalu merangkai segel api.
"Hiken!" Tubuh Naruto mendekati perempuan dari Kusa gakure tersebut.
swinggg
Naruto akan menebas kepala perempuan itu akan tetapi kepala perempuan tersebut lebih dahulu mematah ke kiri.
"Fuujin!"
Brasshhh!
kepala dan tubuh perempuan tersebut hancur berkeping-keping. Namun bukan tubuh manusianya melainkan ular-ular yang menggantikan tubuh orang itu.
"huh~...huh~...huh~..." Nafas Naruto berubah menjadi Nafas memburu.
"Khukhukhu...Kau memang genin yang paling hebat Naruto-kun..." Terdengar suara dari salah satu dahan pohon. Disana terdaapt perempuan tadi akan tetapi hanya sebagian tubuhnya saja, sedangkan kakinya berada di dalam dahan pohom seperto menyatu dengan pohon tersebut.
"Akan kuberi satu kesempatan Naruto-kun...Jika kau tidak mengijinkan Sasuke aku miliki maka kau akan menjadi penggantinya bagaimana?" Narutohanya diam dengan tatapan waspada dan berpikir.
'kulit pucat dan lidah yang sering menjilat. aku jadi teringat dengan yang jiji katakan tentang Orochimaru!'
"Katon!...Ryuuka no jutsu!" Tiba-tiba Sasuke telah berada di belakang perempuan tadi. Dan perempuan itu melihat kebelakang untuk mengetahui siapa orang yang berada di belakangnya.
Bwossshhh!
Alhasil pohon itu terbakar.
Sasuke masih belum puas karena matanya masih merasakan chakra orang itu. Oleh karena itu dia merangkai segel lagi dan lagi.
set! set! set!
"Katon!...Goukakyou no jutsu!" Muncul bola api dari mulut Sasuke
Bwosshh!
set! set! set!
"Katon!... Akukyou no jutsu!" Muncul semburan api yang lurus seperti tembakan laser
Blasstt!
set! set! set!
"Katon, Meikakyou no jutsu!" Dan ini adalah serangan terakhir Sasuke, yaitu dinding api yang lebih mirip dengan ombak api.
Bwooossshhhh!
Setelah mengeluarkan semua itu tubuh sasuke melemas dan tangan kanannya menyentuh pohon.
"Benar-benar ceroboh!" Umpat Choujuro sambil mengaktifkan pelindung dari air yang super besar untuk melindungi Anggota timnya serta Naruto.
Beberapa detik kemudian hutan itu dikelilingi oleh asap pekat.
Bwusshh!
Tiba-tiba saja asap menghilang begitu saja oleh terpaan angin yang cukup besar.
tep!
"Kau benar-benar ceroboh Sasuke khukhukhu..." Di sampingnya terdapat sosok wanita itu namun kulitnya melepuh. Yang lebih mengejutkan lagi adalah masih ada kulit di balik kulit.
Sasuke mengedipkan matanya. Penglihatannya tidaklah salah. matanya juga telah kembali ke keadaan semula
Dia ingin segera melompat ke dahan lain tapi dia terlalu banyak kehilangan chakra sehingga bergerak pun serasa menggendong 1 ton besi.
Leher orang aneh itu tiba-tiba saja memanjang seperti karet dan mulutnya menggigit leher Sasuke, Sasuke hanya diam saja hingga matanya melebar dan bergetar.
Sesuatu yang panas dan menyakitkan merasuk ke dalam. Sasuke tidak dapat berteriak. Dia hanya dapat merasakan kalau jantungnya berdetak lebih kencang dari pada detakan jantungnya yang terkencang.
Lehernya terasa sakit, tubuhnya terpaku di sana. Orang yang menggigit leher Sasuke melepaskan gigitannya pada leher Sasuke
Syuutt!
"Jangan menyentuh Sasuke-chan!...dasar cabul!" Sakura langsung terbakar oleh api amarah.
Duakkkhh
Blarrr
Sebuah Pukulan melesat dan mengenai wajah Orang yang kulitnya melepuh yang telah menggigit leher Sasuke.
Tubuh Sasuke hampir terlempar karena efek pukulan dari Sakura. Dan yang menangkapnya adalah Naruto yang sedang memegang Katana yang telah disarungkan dan Naruto membawa tubuh Sasuke ke salah satu dahan pohon dengan gaya bridal.
Sasuke memejamkan matanya karena kesakitan, tangannya memegangi lehernya ya sakit , katananya sudah menghilang entah dimana. Ditambah lagi ada tanda seperti mata Uchiha di lehernya.
Duakkhh!
Buing!
Tubuh orang itu berubah menjadi ular-ular kecil karena jutsu kawarimi.
Dari dahan pohon muncul orang tersebut menggelantung seperti kelelawar.
"Khukhukhu pukulan itu seperti milik Tsunade saja"
"Kau Orochimaru kan?!" Naruto menatapnya dengan pandangan marah.
tep! tep! tep!
Vivi dan yang lainnya juga telah menyusul Naruto.
"Si Uchiha Sasuke itu membuatku harus kehilangan hampir setengah dari chakraku sekarang..." Ujar Choujuro menyiapkan pedang legendaris miliknya namun tatapannya justru ke arah Sosok yang kulitnya melepuh namun memiliki lapisan kulit lagi
"Khukhukhu...Akhirnya kau mengenaliku juga bocah Namikaze"
"AKU BUKANLAH NAMIKAZE SIALAN!" Entah mengapa Naruto menjadi emosi ketika menyangkut segala tentang ayahnya.
"Sudah kuduga kau akan menjawab seperti itu Naruto-kun"
Kreett!
Sosok itu akhirnya menunjukkan wujud aslinya. Dia menyobek karet yang melapisi kulitnya. Dia adalah laki-laki dari salah satu Sannin, Orochimaru. Bisa dibilang ilmuwan gelap.
"Akan kuberikan tawaran untukmu...Jika kau bersedia menjadi wadahku yang selanjutnya maka aku akan melepaskan Sasuke-kun" Ujar Orochimaru dengan disertai seringaian.
"Aku menolak!, Aku tidak akan memberikan tubuh siapapun untuk orang sepertimu!" Naruto menolak mentah-mentah perkataan Sannin itu.
"Kau mengingatkanku pada seseorang, yaitu adik dari Tsunade" Naruto menyipitkan matanya, dia tahu maksud Orochimaru akan tetapi saat ini dia sedang menahan emosinya lebih lanjut atau matanya akan menyala sendiri.
"khukhukhu...aku bercanda" Orochimaru tertawa ringan setelah itu dia menyatu dengan pohon.
"Aku akan selalu mengawasi Sasuke-kun, aku akan melihat tahap selanjutnya dari ujian ini. Aku bisa memastikan kalian akan menang...khukhukhu..."
Meski menghilang dari tempatnya dia masih bisa berbicara semacam itu.
'Kau tidak akan bisa, karena Menma akan selalu melindungi Akari dan Sasuke mulai saat ini!' Batin Naruto saat melihat wajah kesakitan Sasuke.
Dari tadi Vivi hanya menonton saja, dia tidak terlalu tertarik untuk mencampuri urusan mereka. Akan tetapi dia merasakan rasa sakit yang di rasakan Sasuke.
"Kita teruskan pencarian kita, aku akan mengurus Sasuke...Saat senja tiba kita berkumpul di tempat kemarin" Naruto menyuruh teman-temannya untuk mencari pasangan dari gulungan tim Vivi
"Ayo, " Dengan tersenyum Vivi menambahi. Lalu mereka pun mengikuti perintah Naruto
.
.ooo.
.
"Sabaku Shoso!"
Brasshhh!
Pasir yang memadat di udara tiba-tiba saja pecah dengan diserta warna merah darah.
pluk!
terdapat gulungan pertanda bumi jatuh dari atas bekas dari ledakan pasir.
tep! tep!
pluk!
Seorang remaja berambut merah dengan dahi kiri bertato yang bertuliskan 'ai' mengambil gulungan itu.
"Lagi-lagi Bumi, " Gumamnya dengan memasang ekspresi datar.
"Kita sudah membunuh banyak tim dan kita tidak mendapatkan apa yang kita cari, melelahkan" Sosok lain yang membawa boneka menyahut.
"Kita sudah mendapatkan 4 gulungan, jika ditambah dengan milik kita maka kita memiliki 5 gulungan bumi" gadis berkuncir empat yang membawa kipas besar juga menyahut.
"Yang kuinginkan hanyalah membunuh" Ujar remaja berambut merah.
"membunuh orang lemah seperti mereka tidak ada gunanya, lebih baik kau membunuh orang yang lebih kuat...setidaknya itu bisa membuatmu senang" Ujar gadis berambut pirang picat berkuncir empat
"Kalau begitu aku ingin membunuh mereka" wajah yang dipancarkan oleh remaja jabrik merah itu malah menyeringai seperti psikopat.
"Oleh karena itu kita harus mencari gulungan langit dan pergi ke menara di sebelah utara. Disana nantinya akan ada orang-orang kuat yang berkumpul" Laki-laki bernama Kankuro menimpali.
"Baiklah kalau begitu" Gaara, dia adalah nama remaja berambut merah itu. Dia menyeringai tidak sabar.
.
.ooo.
.
Keesokan harinya Sasuke membuka matanya. Mata yang dipancarkannya terlihat lebih kelam dan gelap dari sebelumnya. Seolah-olah dia telah kehilangan cahayanya.
Sasuke dalan posisi tidur dengan tasnya sebagai bantalnya di dalam tenda
"Kau sudah sadar Sasuke?" Naruto dengan menambahkan senyuman menanyai gadis di depannya.
Sasuke hanya diam dan wajahnya tetap datar.
"Hey, Sasuke? kau tidak apa-apa? apakah kau masih sakit?" Tidak ada respon dari Sasuke. Sasuke bangun dari posisi nya.
"Sasuke jika kau-"
"Diamlah" Hanya kalimat itu yang dikeluarkan oleh Sasuke.
"Hah? tapi-"
"Urusai" Meski perkataannya datar tetapi menusuk bagi Naruto.
"Sudah waktunya mencari pasangan gulungan tim Vivi Alhazerd" Gadis itu berdiri.
"Tapi kau belum makan apa-apa Sasuke!"
"Aku tidak memerlukannya" Ujar Sasuke. Mata Sasuke melirik kanan dan kiri, Dia melihat katana miliknya. Lantas dia mengambilnya
sreett!
Sasuke bangkit dan keluar dari tenda. Naruto benar-benar tidak menyangka perubahan sikap Sasuke secepat itu.
'Apakah karena gigitan Orochimaru kemarin itu?' Pikirnya
.
"Ohayou Sasuke-chan!" Dengan ceria Sakura menyambut Sasuke dengan masakan di tangannya. Namun Sasuke tidak berkata sedikitpun.
"Aku memasak sup untukmu"
"Aku tidak butuh" Tanpa ekspresi tetapi menusuk. Sasuke pun meninggalkan Sakura yang tubuhnya menegang dengan senyum kecut.
Dari kejauhan Vivi melihat Sasuke tanpak berbeda dari sebelumnya. Sedangkan Sasuke pergi memasuki hutan sendirian .
.
.
.
syuut! syuutt!
'Sasuke, dimana perginya dia?!'
Naruto dan Sakura serta tim Vivi sedang melompati dahan ke dahan. Mereka sedang mencari keberadaan Sasuke yang begitu cepat menghilang.
Tentu saja Naruto dan Sakura sangat mengkhawatirkan rekan timnya itu.
wushh!
tep!
"Sasuke!" Naruto berteriak keras memanggil Nama Sasuke ketika Naruto sudah melihat keberadaan Sasuke.
wushh!
tep! tep! tep!...
Naruto dan kelompoknya kini telah menapaki tanah namun mata mereka harus melotot tak percaya akan kejadian ini.
Sakura menahan mulutnya agar tidak muntah karena bau amis darah. Choujuro dan Kiri hanya dapat menutup hidung mereka dan menoleh ke arah lain agar tidak terbawa suasana.
Tubuh Sasuke membelakangi mereka, jadi tidak terlihat ekspresi yang terpasang di wajah Sasuke saat ini.
Mayat Shinobi mengitari tubuh Sasuke dengan bagian yang tidak utuh, sama seperti saat Naruto kehilangan kendali atas matanya.
"Sasuke apa yang kau lakukan?" Naruto tak percaya dengan ini.
'Chakra Sasuke meningkat tinggi!' Batin Naruto merasakan perubahan chakra Sasuke
"Apa yang kulakukan?...Tentu saja mencari gulungan bumi untuk Vivi".
"Sayangnya...Gulungannya adalah langit" Sasuke membalik badannya menghadap Naruto, lalu melempar 3 gulungan ke arah Naruto.
'Tiga gulungan langit?!' Mata Naruto bergetar ketika melihat gulungan itu.
Sasuke telah membunuh seluruh anggota dari 3 tim di ujian ini. Darah membasahi baju dan wajah Sasuke, begitu juga dengan bilah katana Sasuke
"Demo Maa ii..."
Kemudian Sasuke mendongakkan kepalanya. Kemudian Sasuke tersenyum.
"Aku tidak bisa mendapatkannya..." Maksud dari perkataan Sasuke adalah tidak bisa mendapatkan Naruto, yang memiliki arti semua usahanya sia-sia.
"Ternyata..." Gadis psikopat itu memutar-mutar tubuhnya seolah-olah sangat menikmati permainan yang saat ini ia mainkan.
"...Membunuh itu sangat menyenangkan ahahahaha..." Sasuke tertawa kecil seperti menertawakan dirinya sendiri.
"Sasuke..." Kini mereka yang melihat Sasuke harus terkejut setengah mati terutama Naruto.
Naruto merasa seperti dia melihat dirinya saat membunuh manusia. Ya, Benar-benar mirip dengan Sasuke yang sekarang.
Mata beriris merah, lalu wajah dan katana yang dihiasi darah, tak lupa dengan seringaian terpatri di wajahnya.
"Aku sekarang mengerti kenapa Nii-san membantai klan Uchiha..."
Sasuke menghadap ke arah Naruto. Mata Vivi, Sakura, Choujuro, Kiri, bahkan Naruto bergetar tidak percaya.
Seringaian Sasuke benar-benar mengerikan.
"...Itu karena membunuh manusia benar-benar menyenangkan...ufufufufu..." bibir Sasuke melengkung tajam, mata Sharingan di mata kirinya bertambah satu tomoe. Mata Sasuke kini lebih tajam dan menusuk dari sebelumnya.
"Ini bohong kan, Sasuke-chan?!" Sakura meneteskan air matanya karena sedih dengan keadaan Sasuke yang terlihat kasihan. Sementara Naruto dan Vivi hanya dapat membuka rahang masing-masing.
"Sakura-chan ikutlah denganku,...kita akan bersenang-senang bersama!...fufufufu..."
"Tidak Sasuke-chan, bukan begini..." Sakura menolak. Sasuke mengulurkan tangannya ke arah Naruto.
"Kalau begitu, Nee...Naruto kenapa kamu tidak ikut denganku? bukankan membunuh adalah keahlianmu?" Senyuman sadis Sasuke membuat Naruto terasa seperti terkunci.
"...Jika kau ikut denganku maka kita akan menjadi pasangan yang tak terkalahkan, semua manusia akan tunduk kepada kita!..." masih dengan wajah yang sama. Naruto hanya dapat menggelengkan kepala.
"Tidak mau ya?"
"Kalau begitu aku menyerahkan tubuhku ini padamu...Kau bisa menikmatinya kapan saja kau mau...fufufufu..."
Sakura hanya dapat menutup mulutnya dengan isakan tangis tak percaya, Vivi merasa hatinya seperti ditusuk bukan karena tawaran dari Sasuke melainkan perubahan sikap Sasuke yang semakin menjadi-jadi. Sedangkan Naruto hanya menegang tampa bisa berkutik lagi. keringat mengucur di pelipisnya.
"Kalau begitu kita adalah teman bukan?...Aku Uchiha Sasuke...Yoroshiku!..." Vivi tertunduk terbayang dengan senyuman manis Sasuke saat berkenalan di pinggir sungai.
Lalu Vivi melihat wajah Sasuke yang berbeda dari yang ada di pikirannya.
"Uchiha Sasuke..." Vivi bergumam.
fussshh!
Tercipta Scythe yang mengerikan di tangan kanan Vivi.
swift!
Mata Ruby Vivi menyala seperti Sasuke.
"KEMBALILAH!"
tep! tep! tep!
"fufufu Vivi-chan kamu ini tidak sabaran ya!..." Sasuke menyeringai ketika Vivi berteriak dan melesat ke arahnya dengan senjata besar.
klek!
tep! tep! tep!
Sasuke dan Vivi sama-sama melesat.
Syuutt!
Syuutt!
Trankk!
Kedua logam yang tajam itu saling berbenturan dengan ekspresi pemiliknya yang berbeda-beda
•
※TBC※
•
Ending Song:
※Go Shiina ft. Naomi-Kouhai Chi※
(Anime God Eater ED)
•
この物語を読みくれてありがとう。
Kono Monogatari wo yomi shite kurete arigatou .
•
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Kuroyuki のNote:
Yo, kono monogatari wa dou datta?
Menyenangkan?...Terharu?(wtf)...Menyedihkan?...Colorful?(Muatamu)...
Yah, kurang ide sih tapi abis melihat banyak review yang bertulis "Lanjut" apalagi "tolonglah"... waduh... mau gimana lagi klo gak ngelanjutin ffn ini.
Dan Chapter ini terinspirasi dari ffn GORE milik Shiroyuuki yang berjudul "I'm not a Hero:The Second Stage"
•
•••
•
※Tabun Kono Jinsei wa hito ga higeki wo hagurakasu dekinai mitai nda na ※
•
•••
•
-黒と白-
•
.
.
.
.
.
.
.
.
.
#Kuroyuki Log Out