Kai's Diary
Cast :
- Kim Kai GS 'EXO'
- Park Chanyeol 'EXO'
Genre : Free
Rated : Mature
WARNING : Disini Kai gue jadiin bitchy yah.. Yang gak suka silahkan close tab gak usah baca atau gak usah komen.. Kali ini gue pingin coba bikin Kai jadi slut karna udah cape bikin Kai lemah mulu.. hahaha Jadi sorry kalo terkesan maksa yahh..
WARNING 2 : TYPO, MAINSTRAM!
Happy Reading guyss...
.
.
.
Aku kini sudah menjadi seorang mahasiswi di Shinhwa University, tempat ayahku bekerja meskipun aku berbeda jurusan dengan ayahku mengajar. Aku mahasiswi yang biasa saja sebenarnya, tidak terlalu suka bergaul dengan mereka. Biasanya setelah selesai jam kuliah aku akan langsung pulang kerumah. Tapi bukan berarti aku tidak memiliki teman. Teman ku banyak terutama yang laki-laki, hanya saja memang aku tidak terlalu suka berkumpul diluar kampus seperti yang lainnya.
Ayahku juga tidak akan mengijinkanku untuk keluyuran bersama mereka, bisa-bisa uang jajanku dipotongnya. Yahh paling jika mereka ingin berkumpul denganku biasanya mereka akan main kerumahku.
Aku juga bingung dengan ibu dan ayahku, padahal usia ku sudah 19 tahun tapi kenapa mereka masih memperlakukanku seperti anak sekolahan. Terkadang aku merasa iri dengan mereka yang bisa berkumpul ditempat-tempat yang sedang Hits saat ini. Aku ingin juga. Tapi aku tetap tidak bisa melawan orang tuaku.
Seperti saat ini, aku mendapatkan kerja kelompok untuk tugas mata kuliahku. Temanku mengajaku untuk mengerjakannya di cafe dekat kampus, tapi lagi-lagi ayahku melarangnya. Dan meminta untuk mengerjakannya dirumah.
Jadi mau tidak mau Chanyeol datang kerumahku untuk mengerjakannya. Kini aku dan Chanyeol berada dikamar ku. Dengan meja belajar kecil yang memisahkan kami. Pemuda tinggi itu dengan fokus mengerjakan tugasnya.
"Chan, kau mau minum apa?" Tanya ku,
Chanyeol tersenyum memandangku, "Apa saja boleh Kai, kalau bisa yang dingin yahh hehe. Cuaca diluar sangat panas."
"Ok, tunggu sebentar yah.."
Aku langsung keluar dari kamarku, untuk mengambil munum. Sesampainya didapur aku bertemu dengan ibu dan ayah yang sedang mengobrol dimeja makan.
"Kai, mau apa?" Tanya Ibuku.
"Aku ingin ambil minum untuk Chanyeol bu." Jawabku, seraya mengambil kotak jus jeruk.
"Ohh iya, ibu lupa membawakannya. Sini biar ibu siapkan." ujar ibu.
"Tak perlu bu, biar aku saja." Jawaku.
"Kai, ingat yah pintu kamarmu jangan ditutup." Celetuk ayahku. Ini yang menyebalkan dari ayahku.
"Ayah pikir aku akan melakukan apa dengan Chanyeol?." Jawabku sedikit ketus.
"Bukan begitu Kai, ayah hanya takut nanti akan terjadi sesuatu."
"Astaga ayah, aku dan Chanyeol hanya mengerjakan tugas bukan yang lain."
"Sudah-sudah, Kai cepat antarkan minumannya untuk Chanyeol, kasihan dia pasti sangat haus." Ucap Ibu ku menengahi.
"Nae.." Dengan sebal aku mengambil cemilan dari dalam kulkas, dan membawanya menggunakan nampan. Melewati ayah ku begitu saja. Dia sangat-sangat menyebalkan.
Aku kembali memasuki kamarku, dan membuka sedikit pintu kamarku seperti perintah ayah. Meskipun kesal tapi tetap saja lagi-lagi aku tidak bisa membantah perintahnya. Aku meletakan nampan berisi jus jeruk dan cemilan itu dilantai.
"Chanyeol-ah, ini diminum dulu." Ucapku membuyarkan fokus Chanyeol.
"Ahh iya Kai, terima kasih." Jawab Chanyeol, seraya meraih gelas jus itu, kemudian meminumnya setengah.
"Apa panas sekali yah?" Tanya ku yang sedikit melihat keringat dipelipis Chanyeol.
"Lumayanlah.. hehe."
Memang aku sengaja mematikan AC-nya, karna biasanya aku jarang menyalakan AC disiang hari. Tapi karna cuaca hari ini memang sedikit panas jadi mau tidak mau aku harus menyalakannya. Kasihan juga Chanyeol.
Mata ku terbuka saat melihat Chanyeol melepas kaosnya, kini pemuda tanpan itu hanya memakai kaos tanpa tangan, sehingga kini aku bisa melihat lengan berototnya. Kurasakan wajahku memerah.
"Tak apa kan kalau aku membuka baju? Habisnya panas sekali sih." Ujarnya.
"N-nae.." Jawabku gugup.
Aku kembali duduk ditempatku semula, meraih buku tugas milikku. Namun sayang aku tidak bisa fokus kembali . Mata ku kadang melirik lengan berotot Chanyeol. Nafasku tercekat. Entah kenapa melihat nya seperti ini fantasiku semakin menjadi liar.
Aku juga tidak mengerti sepertinya ada yang salah dengan diriku ini. Semenjak kejadian waktu SMA dulu saat bersama temanku Taeyong, aku merasa mudah sekali berfantasi. Apalagi jika melihat pemuda tampan dan bertubuh tegap. Seperti Chanyeol ini.
Aku benar-benar terpukau dengan otot Chanyeol, aku jadi membayangkan pasti yang dibawah sana juga memiliki otot yang indah seperti dilengannya. Aku memejamkan mataku, kemudian menggelengkan kepalaku pelan. Sepertinya aku memang sudah gila.
"Kai, kau baik-baik saja?" Tanya Chanyeol.
Kai terlonjak kaget, "Y-ye? A-aku baik-baik sa-saja." Jawab Kai gugup.
Aku mengambil gelas jusku, bermaksud untuk meminumnya agar bisa mengurangi kegugupanku. Tapi aku meminumnya dengan terburu-buru, aku malah menumpahkan sebagian jusnya dibajuku.
"Akhh"
"Kai, kau tak apa?" Tanya Chanyeol.
"Gwaenchana, aku hanya ceroboh." Aku mengambil tissue yang ada dimeja belajarku. Dan membersihkan bajuku. Ughh bahkan dinginnya sampai terasa dipayudaraku.
"Sini biar aku bantu." Chanyeol ikut mengambil tissue dan me-lap bajuku.
Aku tercengang melihat kegiatan Chanyeol. Dia terus melap bajuku, sambil bergumam "Kau harusnya hati-hati, Kai".
Jantungku semakin berdegup kencang saat tanpa sengaja Chanyeol menyentuh bagian payudaraku. Meskipun masih terbalut bra dan baju namun tetap saja aku bisa merasakan sengatannya.
Aku merasa sepertinya Chanyeol menyadari itu, dia sempat menghentikan kegiatannya sebentar lalu kembali melanjutkannya. Tapi sekarang sepertinya Chanyeol memang sengaja menyentuh payudaraku, dia terus melakukannya berulang-ulang.
Tanpa sengaja aku menggigit bibir bawahku. Rasa dingin dari Jus itu membuat payudaraku jadi dingin juga. Dan entah bagaimana bisa aku menarik baju ku yang kebetulan berbahan kaos ini kebawah sehingga bagian atas dadaku terlihat.
Dan Chanyeol melap bagian yang terekspos itu. Tapi kali ini dia tidak menggunakan tissue, melainkan dengan telapak tangannya. Dia melap bahkan cenderung mengusap permukaan kulit payudaraku.
"Nghh" Entah kenapa aku mengerang. Tapi bulu kuduk ku sedikit meremang merasakan tangan besar Chanyeol menyentuh kulitku.
Kurasakan nafas Chanyeol menjadi sedikit berat. Aku memandangi wajah tampan Chanyeol yang kini tepat berada dihadapanku. Dan kulihat mata Chanyeol tertuju pada payudaraku, aku hanya bisa mengigit bibir bawahku. Kali ini aku membayangkan bagaimana jika wajah Chanyeol menempel dipayudaraku? Pasti rasanya...
Kini wajah Chanyeol benar-benar mendekati payudaraku, bahkan aku sudah bisa merasakan hembusan nafasnya pada permukaan kulit dadaku. Entah keberanian dari mana, aku malah memajukan dadaku untuk memperpendek jaraknya.
"Kai.." Gumamnya.
Tangan besar Chanyeol dengan ragu-ragu menangkup dada besarku. Jantungku makin membuncah merasakan payudaraku kini digenggam oleh tangan Chanyeol.
"Bolehkah?" Tanyanya dengan lembut.
Aku terdiam sejenak, ya Tuhan bagaimana ini? Aku takut juga jika ketahuan ibu dan ayahku. Apalagi mereka berdua sedang berada dirumah, bagaimana jika ketahuan.?
Tapi didetik selanjutnya aku hanya bisa mengangguk. Sudahlah, untuk apa memikirkan itu, nikmati sajalah.
"Nghh"
Karna mendapatkan lampu hijau dariku, Chanyeol pun memulai aksinya, meremas payudara padatku.
Remasan tangannya sangat lihai, bisa membuat libidoku mulai bangkit hanya dengan remasan saja. Padahal aku masih mengenakan bra. Jadi kupikir bahwa Chanyeol sudah berpengalaman dalam urusan seperti ini. Tentu saja, dengan wajah tampan yang dia miliki pasti dia punya banyak wanita diluar sana. Dia hebat.
Chanyeol menaikan kaos ku, sehingga dia sudah bisa melihat Bra ku yang berwarna pink, sedkit kontras dengan kulit tan ku. Dia mengecupi Bra ku dan payudaraku. Aku mengigit bibir bawahku, tak ingin menimbulkan suara aneh yang bisa mengundang perhatian dari ibu dan ayah.
Aku menyentuh lengan berotot Chanyeol, mengelusnya. Dan kembali berhasil membuatku berfantasi semakin liar. Lengan itu sungguh hebat, keras dan hangat. Aku jadi benar-benar membaynagkan miliknya dibawah sana akan sekeras seperti apa?.
Dan selanjutnya aku sudah bisa merasakan kulit payudaraku menyentuh udara dingin didalam kamar ini. Ternyata Chanyeol sudah membuka Bra ku. Dan kini sudah terpampanglah payudara besarku, menggelantung disana.
Dengan hitungan detik kini puting ku sudah masuk kedalam goa hangat Chanyeol. Pemuda tampan ini mulai mengemut putingku yang sudah menegang.
"Aaahhhh" Aku menengadahkan kepalaku, rasa geli, basah dan hangat menyergapi putingku. Rasanya sungguh hebat permainan lidah Chanyeol. Bahkan rasanya sungguh berbeda dengan permainan yang pernah kurasakan dari Taeyong.
Aku menelusupkan jariku ke rambut hitam Chanyeol, mendorongnya semakin dalam untuk menghisap putingku. Tangan Chanyeol yang satunya memainkan payudaraku yang sebelah lagi. Memelintir putingku dengan gemas, mencubit-cubitnya.
Chanyeol mengigit-gigit puting ku, kemudian menghisapnya. Seandainya aku sudah menyusui mungkin Chanyeol bisa menghabiskan stok ASIku. Rasanya sangat nikmat.
Aku meraba tubuh Chanyeol, menyentuh badan Chanyeol yang bisa kurasakan kekokohannya. Kemudian dengan keberanian akibat nafsu, aku mulai meraba bagian bawahnya. Nafasku semakin tercekat merasakan kejantanan Chanyeol yang sudah mengeras itu.
Chanyeol sudah melepaskan putingku dari mulutnya, kemudan mata kami saling bertemu. Nafasku tersengal-sengal akibat rangsangan dari Chanyeol. Kami tersenyum satu sama lain. Kemudan aku melihat keareah pintu kamarku yang terbuka. Untunglah sepertinya tidak ketahuan, mungkin ayah dan ibuku sudah masuk kedalam kamar mereka.
Aku menarik tangan Chanyeol kearah belakang pintu, kebetulan dibelakang pintu terdapat meja belajarku. Entah Chanyeol mengerti situasinya atau apa, dia mengambil kursi nya kemudian dia taruh dibelakang pintu untuk menahannya agar pintu itu tidak terbuka tiba-tiba.
Setelahnya Chanyeol kembali padaku, memberikan kecupan-kecupan singkat dibibirku. Tersenyum kembali. Chanyeol mengangkatku sehingga kini aku sudah duduk diatas meja belajarku. Dia menyibakan rok ku dan mencoba untuk membuka celana dalamku.
Aku menahan tangan Chanyeol, kemudan menggelengkan kepalaku. Ini tidak benar. Meskipun aku suka sex tapi aku tidak ingin kehilangan keperawananku.
"Kenapa Kai?" Tanya Chanyeol.
"Tidak Chan, aku tidak mau." Jawabku.
"Kau yakin? Ini akan nikmat sayang." Ucap Chanyeol mencoba meyakinkanku.
Aku kembali menggelengkan kepalaku.
"Baiklah jika kau tidak mau, biar aku saja."
Chanyeol kemudian membuka resleting celana jeansnya sampai ke paha lalu menurunkan boxer dan celana dalamnya. Sehingga kini terpampanglah penis Chanyeol yang sudah berdiri tegak. Mata ku semakin terbelalak melihat ukuran penis Chanyeol.
Ternyata bayangan penis Chanyeol sejak tadi terjawab sudah. Terpampanglah penis berurat itu didepanku, dengan kepala penis yang sudah mulai mengeluarkan pre-cum, sehingga terlihat mengkilat. Aku menelen ludahku.
Chanyeol mengangkat sebelah kakiku untuk bertumpu pada meja belajarku, sehingga kini aku terlihat seperti mengangkang didepan Chanyeol. Kemudian dia mendekatkan penisnya kearah kewanitaanku.
"Nghhhh" kepala penis Chanyeol sudah menyentuh vaginaku yang masih tertutup oleh celana dalam.
"Kau bisa merasakannya?" Tanyanya.
Aku meremat pundak Chanyeol saat pemuda tinggi ini menggesek-gesekan penisnya ke vaginaku. Sial! Aku bisa merasakan kelembaban dari celana dalamku.
"Aaahhh ssshhh"
Penis Chanyeol semakin cepat menggesek vaginaku, bahkan terkadang kepala penis itu berhasil menyentuh bibir vaginaku. Tak tinggal diam, tangan Chanyeol kembali meremas payudaraku, memainkan benda bulat nan kenyal itu.
"Sshhhh" Chanyeol berdesis sambil menengadahkan kepalanya.
"Aaahhh nnggghhh"
Tanpa sadar aku makin melebarkan kakiku, membiarkan Chanyeol dengan leluasa menggesekan penisnya pada vaginaku.
Kurasakan tangan Chanyeol beralih ke pantatku, aku sedikit bingung dengan apa yang sedang Chanyeol lakukan, sampai akhirnya aku merasakan bibir vaginaku terasa dingin akibat bertemu udara didalam kamar ini. Ternyata Chanyeol menarik celana dalamku, sampai berlipat memanjang. (Ngerti gak? Jadi celananya Kai itu gak dilepas Cuma ditarik jdi melipat dan kecil). Sehingga celana dalamku terlipat dan tidak bisa menutupi vaginaku, hanya mampu menutupi bagian tengahnya saja.
Chanyeol semakin semangat menggesekan penisnya, bedanya yang sekarang adalah aku bisa merasakan bibir vaginaku bergesekan langsung dengan kulit penis Chanyeol. Sehingga aku bisa menikmati otot pada penis Chanyeol yang keras.
"Aagghhhhh nngghhh nggghhhh" Aku memelankan suara desahanku, bisa bahaya jika ayah atau ibuku mendengarnya.
"Ssshh nnggghhhh"
"Chanhhh nnggghhhh"
Chanyeol semakin semangat memainkan vaginaku, apalagi saat kepala penisnya hampir saja masuk kedalam vaginaku. Aku bisa membayangkan rasanya pasti sangat luar biasa. Siaaallll! Aku ingin sekali merasakannya..
"Kaihhh aahh ssshhh" Chanyeol semakin melebarkan pahaku.
Sehingga kepala penis itu berhasil menyentuh klitorisku, dan lagi-lagi membuatku merasa semakin menggila.
"Teruss Chanhhh sentuhh yang ituhhh" Ucapku penuh dengan desahan.
Chanyeol yang mengerti semakin gencar menggesek klit ku. Yang bisa kurasakan sudah bengkak akibar setiap kenikmatan yang Chanyeol berikan.
"Ouchhh Chanyeollhhhh nngghhh"
"Sssshhh Kaihhhh"
Vaginaku semakin berkedut, sepertinya klimaksku sudah dekat. Dan Chanyeol semakin liar menggesekan penisnya, dia juga akan keluar sebentar lagi.
"Oucchhhh Chanhhh ugghhh aahhh"
"Ssshhh aaaahhhh"
"Aahhh ouccchhhh nnnggghhhhhh aaahhhhhh"
"Aaahh sssshhhh sshhh"
Rasa hangat menyentuh vaginaku. Chanyeol menembakan sperma nya kevaginaku, membasahi vagina dan celana dalamku. Aku juga sudah mencapai klimaksku. Vaginaku sudah banjir dengan cairanku dan juga sperma hangat dari Chanyeol yang mengotori selangkanganku.
"Hahh hahhh"
"Haahh haahh haahh"
Kami saling bertukar pasokan udara. Nafas kami berburu satu sama lain.
Aku menurunkan kakiku, pegal juga mengangkang terlalu lama. Kemudian Chanyeol memelukku dan menurunkanku dari meja belajar.
"Gomawo untuk tugas kelompoknya." Bisiknya.
Aku tersenyum, "Terima kasih juga untuk spermanya." Ucapku genit. Chanyeol terkekeh.
"Kau suka sperma tapi tidak mau dimasuki." –Chanyeol-
"Belum saat nya sayang."
"Dasar gadis nakal." –Chanyeol-
"Hehe.." Aku dan Chanyeol terkekeh bersama, kemudian kami melepaskan pelukannya. "Jja, bersihkan semuanya, sebelum ayah dan ibuku tahu kegiatan kelompok kita."
"Ok.."
Aku dan Chanyeol membereskan kekacauan yang sudah kami buat. Merapihkan diri kami masing-masing. Tapi aku tidak melap sperma Chanyeol yang masih mengotori vaginaku, aku ingin menikmati kehangatan cairan kental Chanyeol lebih lama lagi.
Dan aku mulai memasang bra yang sempat Chanyeol buka tadi, tapi sebelum benar-benar terpasang, Chanyeol kembali meraup putingku lagi. Menghisapnya dengan sangat kuat hingga aku sedikit merasakan ngilu, lalu menghisap bagian dada nya, dia menciptakan sebuah hickey disana.
.
.
.
T
B
C
.
.
.
Haiiii~~~
Kali ini gue bawa Kai untuk Chanyeol. Karna banyak yang minta pasangan ChanKai..
Maaf yahh kalo gak se-hot bayangan kalian hahaha.. Ini gue ngerjainnya pas abis pulang kerja, gara-gara temen gue tadi ijin pulang duluan gara2 mau ngerjain tugas kelompok kuliahnya jadi baru dapet ide nya.. hahah
Banyak yang minta Kai sama ahjussi ahjusii tampan yahh.. Haha
Ide bagus tuhh..
Mungkin chap depan Kai bakalan di pasangain sama ahjussi ahjussi hot.. Kalian boleh kok request ahjussinya.. hehe
Ok lahh, cukup disini gue menemani kalian semua, sampai ketemu di chap dan di FF selanjutnya.. Dan gue juga ucapin terima kasih banyak buat kalian yang udah menyempatkan waktu untuk review FF gue ini.. Makasih banyak yahh #cipokk
Annyeong...