THE REASON

Cast :

Jeon Jungkook,

Kim Taehyung,

Jeon Eunha,

BTS Member and others

Pairing :

KookV ! slight Minyoon

Genre :

Drama, Romance, Family

Rated : T menuju M

Author : Taejeon (92L)

Warning ! Namja x Namja, Yaoi, Typo Bertebaran

DL!DR!

.

Chap 1

Selamat Membaca ^_^

.

.

.

Seperti hari yg sudah sudah, tidak ada yg istimewa dihidup seorang kim taehyung selalu berpindah dari tempat satu ketempat lainnya, kalau dibilang dia seorang gembel, heii..! mana ada seorang gembel seperti dirinya tampan dan juga cantik diwaktu bersamaan, dia bukan gembel, dia hanya tidak punya tujuan didalam hidupnya, tidak punya siapa siapa yg bisa membantunya,

orang tuanya? Orang tuanya sudah lama pergi meninggalkannya, pergi bukan berarti bisa bertemu kembali, tapi pergi untuk selamanya karna kecelakaan maut yg terjadi 3 tahun lalu, orang tuanya yg ingin keseoul bertemu dengannya mengalami kecelakaan, dan kecelakaan itu membuat orang tuanya meninggal, bukannya orang tuanya tidak memiliki harta atau semacamnya, semua harta dan kekuasaan yg harusnya jatuh ditangannya malah dirampas oleh samcheonnya sendiri, samcheonnya menggusir taehyung dari rumahnya sendiri,

untungnya taehyung punya tabungannya sendiri, tabungan yg orang lain bahkan kedua orang tuanya tidak tau, tabungan yg hanya bisa digunakannya untuk makan, kalau taehyung menggunakan tabungannya untuk menyewa kamar atau apartement, itu tidak bakal cukup untuk makan, jadi taehyung memutuskan untuk tidur ditempat tempat yg layak atau pantas digunakanya untuk tidur, seperti sekarang ini dia tertidur dipelosotan taman bermain anak anak.

"eomma.. apa yg kau lakukan disini" seorang yeoja kecil menarik narik baju taehyung, dengan terpaksa taehyung membuka matanya dengan sangat malas, dan lagi apa yg didengarnya, eomma? Siapa yg dipanggil eomma disini?, taehyung mengucek matanya, membiasakan sinar mentari masuk kedalam indera penglihatannya,

"eomma? Siapa yg kau panggil eomma gadis kecil" sungguh suara taehyung benar benar lembut, gadis kecil itu tersenyum ramah ke taehyung, menampilkan gigi kelincinya yg lucu,

"kau, kau adalah eomma ku" taehyung merasa tercekik ditenggorokannya, bagaimana anak kecil ini memanggil dirinya eomma, haii gadis kecil, taehyung itu seorang namja, dan bahkan dia sekarang tidak memakai pakaian wanita atau memakai wig dirambutnya, jadi bagian sisi mananya yg mirip dengan seorang yeoja,

"kau menggemaskan" taehyung mencubit pipi tembem gadis kecil itu

"siapa nama mu gadis kecil?"

"eunha, Jeon Eunha eomma" lagi lagi gadis kecil itu menampilkan gigi kelincinya yg begitu menggemaskan dimata taehyung,

"eunha, oppa bukan eomma mu, jangan panggil oppa dengan sebutan eomma, oppa seorang namja bukan seorang yeoja sayang" taehyung menggendong eunha, dan mendudukan eunha diatas pahanya,

"tapi eomma sangat mirip dengan eomma eunha, seperti didalam foto yg tunjukan appa ke eunha"

"begitukah?"

"eum" gumam eunha mengiyakan,

"baiklah kalau oppa mirip dengan eomma eunha, tapi jangan panggil oppa eomma ya, oppa namja bukan yeoja, dan eunha tau kan, eomma itu hanya sebutan untuk seorang yeoja" taehyung mengusap lembut surai hitam eunha, merapikan helaian surai hitam yg begitu lembut,

"shierro! Eunha tidak mau, eunha tetap akan memanggil eomma, bukan oppa!" eunha menggeleng gelengkan kepalanya,

"baiklah kalau itu maunya eunha" akhirnya taehyung menggalah dengan sebutan eomma didirinya, toh dia tidak akan bertemu lagi dengan eunha setelah ini, jadi apa salahnya mengiyakan keiinginan gadis kecil yg sedikit keras kepala menurut taehyung,

"yeee.. eunha sayang eomma" eunha membalikkan badannya dan memeluk taehyung yg masih memangkunya, taehyung tersenyum melihat tingkah eunha, entah kenapa taehyung merasa benar benar memiliki seorang anak, taehyung bahkan menetapkan hatinya untuk menyanyangi eunha sepenuhnya, tapi senyuman diwajah taehyung berubah menjadi kesenduan, sendu karna ini hanya sekejap dirasakannya, yg mengingat dirinya tidak punya tempat tinggal yg mengharuskannya berkelana,

"eomma, wae-yo..? euljima-yo eomma" tangan mungil eunha menangkup wajah taehyung yg sendu,

"tidak sayang, oppa tidak menangis" taehyung mengusap lembut surai hitam eunha,

"tapi kenapa wajah eomma seperti itu"

"oppa hanya senang bertemu dengan eunha disini"

"eunha juga senang bertemu dengan eomma disini" eunha memeluk taehyung, memeluk leher taehyung begitu erat, seakan tidak ingin berpisah dari taehyung,

"eunha berapa tahun umurnya sayang?, dan apa yg eunha lakukan disini?" taehyung mengalihkan pandangannya melihat sekitar, berharap menemukan seseorang yg membawa eunha ketaman,

"4 tahun, eunha tadi menunggu jemputan disekolahan, tapi eunha bosan karna appa terlalu lama menjemput eunha, jadi eunha kesini untuk bermain" eunha turun dari pangkuan taehyung, berdiri didepan taehyung memainkan jari jari taehyung yg besar dari jarinya, mempoutkan bibir mungilnya,

"sekolah eunha dimana?"

"disebelah taman ini eomma, itu . .!" eunha menunjuk kearah bagunan sekolah, taehyung benar benar tidak tau bahwa taman ini bersebelahan dengan sekolah kindergarten,

"kalau begitu kita kembali kesekolahnya eunha ya, siapa tau appanya eunha sudah menunggu eunha disana" taehyung menggendong eunha dan berjalan menuju kindergarten.

.

.

Taehyung menurunkan eunha dari gendongannya secara perlahan, menggengam tangan mungil eunha, melihat sekitar kindergarten yg sudah sunyi,

"apa eunha melihat appa eunha?"

"tidak eomma, eunha tidak melihat appa" eunha menggeleng gelengkan kepalanya, taehyung masih menelusuri kindergarten dengan penglihatannya sekarang,

"eunha-ya..." taehyung mengalihkan padanganya kesumber suara, eunha melepas pegangan taehyung dan berlari menuju sumber suara,

"harabojie" teriak eunha riang, dan memeluk namja paruh baya itu,

"apa eunha sudah menunggu lama sayang" kakek itu mengusap lembut surai hitam eunha

"eum" gumam eunha mengiyakan

"tapi eunha senang harabojie" eunha menatap kakeknya dengan tatapan senang, senyum kelinci yg taehyung suka masih terlihat diwajah mungilnya eunha,

"senang kenapa eunha, bukannya harabojie kelamaan menjemput eunha" bingung sang kakek menatap cucunya

"senang karna eunha bisa bertemu dengan eomma harabojie"

"eomma?" sungguh kakeknya tidak mengerti apa yg dibilang cucunya barusan, dan eomma? Bukannya eommanya sudah lama meninggal waktu melahirkannya,

"eum eomma, eomma...!" eunha melepas pelukannya disang kakek dan beralih memeluk taehyung yg masih berdiri dari posisinya, kakek eunha terbelalak kaget melihat taehyung,

kaget karna, emang benar wajah taehyung sangat mirip dengan eommanya, dan kaget karena bukan seorang yeoja melainkan seorang namja,

"eh, eunha-ya . . itu bukan eomma sayang, seharusnya eunha memanggil oppa bukan eomma" kakek eunha berjalan mendekat ke taeyung, menarik lengan eunha yg memeluk taehyung, menarik lengan mungil itu agar lepas,

"bukan harabojie, bukan oppa tapi eomma! Hiks hiks hiks" eunha menghempaskan tangan kakeknya yg menarik lengannya, memeluk pinggang taehyung, dapat taehyung rasakan bajunya yg basah karena tangisan eunha,

"maafkan cucu saya_?"

"taehyung, Kim Taehyung" taehyung menunduk sedikit memperkenalkan namanya,

"taehyung-ssi"

"tidak perlu minta maaf ahjussi, saya juga tidak masalah dia memanggil saya eomma, ya.. walapun itu sedikit memalukan karena saya seorang namja, tapi itu tidak masalah, karena mungkin ini pertemuan pertama dan terakhir bagi kami" taehyung tersenyum tulus dan jari jarinya mengelus surai hitam eunha,

"eomma.. hikss hikss apa eomma akan meninggalkan eunha?" eunha mendongakan kepalanya keatas melihat taehyung tepat dimatanya, mata taehyung sekarang berkaca kaca mengingat bahwa dia akan berpisah dengan malaikat kecil yg sangat menggemaskan ini, taehyung hanya bisa tersenyum sendu ke eunha yg masih minta jawaban dari pertanyaannya, sungguh taehyung sangat tidak bisa mengatakan 'iya, aku akan meninggalkan mu',

"eomma.. hikss kenapa eomma diam, apa eomma benar akan meninggalkan eunha hikss hikss, shierro! Eunha tidak mau kehilangan eomma lagi" tanpa sadar taehyung meneteskan air matanya yg sudah ditahannya untuk keluar, taehyung tetap tidak menggeluarkan suaranya,

"taehyung-ssi apa kau bisa ikut dengan ku ada yg ingin ku bicarakan pada mu" taehyung mengusap air matanya dengan punggung tangannya, menganggukan kepalanya, kakek eunha tersenyum menerima jawaban taehyung, taehyung mengangkat eunha dan menggendongnya, menghapus tetesan air mata yg menggalir dipipi tembem eunha, mencium pipi tembem itu, eunha menggalungkan tangannya dileher taehyung, menenggelamkan wajahnya dileher taehyung, taehyung mengusap sayang punggung eunha yg masih bergetar, kakek eunha hanya bisa tersenyum melihat tindakan manis taehyung ke cucunya, memperlakukan eunha begitu sayang,

"kalau begitu ayo ikut saya" kakek eunha berjalan duluan menuju mobilnya dan diikuti taehyung, masuk kedalam mobil yg pintunya dibukakan supir kakek eunha, posisi taehyung duduk tepat disamping kakek eunha, eunha masih pada posisinya memeluk leher taehyung, mirip seperti koala,

taehyung dapat rasakan hembusan hangat napas eunha yg teratur dilehernya, dan dengkuran kecil eunha terdengar ditelingga taehyung, benar eunha sekarang tertidur dalam pelukannya.

.

.

"maafkan cucu saya taehyung-ssi, dia sebelumnya tidak seperti ini, dekat dengan seorang yg baru dikenalnya, bahkan sampai menangis seperti tadi, memang ku akui apa yg dibilang eunha memang benar, kau sangat mirip dengan ibunya" taehyung dan kakek eunha sedang berada disebuah café, dipinggiran kota yg tidak terlalu ramai dari pengunjung, kalau kalian bertanya tentang eunha?, Eunha sedang berada didalam mobil karena tertidur, kakek eunha yg menyuruh taehyung membaringkan cucunya didalam mobil,

"tidak, aku tidak keberatan ahjussi, aku senang bisa menggenal eunha"

"syukurlah kalau kau tidak keberataan, dan kalau boleh tau, dimana rumah mu taehyung-ssi? Biar aku mengantarmu pulang"

"eh, aku tidak punya rumah ahjussi" taehyung menundukan wajahnya,

"benarkah?! Jadi kau tinggal dimana taehyung-ssi?, eh, maksud ku kau tidur dimana?"

"aku tidur dimana saja yg menurut ku layak untuk ku tempati dan ku tiduri, tadi aku sedang tertidur ditaman dekat sekolah eunha, eunha datang menghampiri ku dan begitu saja memanggil ku eomma"

"jadi begitu ceritanya kalian bertemu"

"nhe seperti itu ahjussi" taehyung menganggukkan kepalanya 'iya',

"eomma . . . hikss hikss" taehyung dan kakek eunha sepontan mengalihkan padangannya kesumber suara yg terdengar menangis didepan pintu, jangankan taehyung dan kakek eunha, pelanggan yg berada di café itu pun mengalihkan pandangan mereka ke sumber suara gadis kecil yg berdiri didepan pintu masuk dan menangis tersendu sendu,

"eunha" gumam taehyung terkejut, terkejut karena bukannya eunha tadi tidur dan kenapa dia bisa menangis seperti itu

eunha berlari kearah taehyung yg masih terkejut, menghamburkan pelukannya ketaehyung sambil menangis, jangan tanya pelanggan yg berada dicafe itu, mereka semua terkejut dan bertanya tanya kenapa gadis kecil itu memanggil seorang namja dengan sebutan eomma bukannya appa,

tapi masing masing dari pelanggan itu mengetahui maksud sigadis kecil memanggilnya eomma, karna mereka dapat lihat tatapan kasih sayang seorang ibu yg diberikan namja itu, perlakuan sayang yg diberikannya ke gadis kecil itu, taehyung menangkup wajah mungil eunha, menghapus air mata yg mengalir dipipi tembemnya, mengangkat eunha kepangkuannya, mencium puncak kepala eunha, seraya memberi tahu eunha 'eomma disini, jangan menangis lagi',

"maafkan saya tuan besar Jeon, nona eunha tadi menangis dan memanggil eommanya tanpa henti, karena saya merasa kasihan kepadanya, jadi saya bawa dia kemari, maafkan saya" namja paruh baya itu menundukan badannya meminta maaf, supir pribadinya kakek eunha,

"sudah tidak masalah cha-ahjussi"

"kalau begitu saya tunggu diluar" cha-ahjussi pun membungkukkan badannya dan berjalan keluar café,

.

Kakek eunha hanya bisa terkagum kagum melihat taehyung yg begitu telatennya memperlakukan seorang anak kecil, taehyung sekarang lagi menyuapi eunha makan, memotong steak yg dipesan dan menyuapinya keunha, tepat seperti seorang ibu yg menyulangi anaknya,

"harabojie, apa eomma akan ikut kita pulang?" taehyung mengalihkan pandangannya dari acara memotong steak dan menatap eunha, kakek eunha hanya bisa tersenyum melihat cucunya yg begitu bijak bahkan berbicara pun eunha lancar dengan pasti,

"itu tergantung eomma eunha, apa eomma eunha mau ikut kita kerumah atau tidak, harabojie tidak bisa memutuskannya" kakek eunha mengusap puncuk kepala eunha,

"tentu harabojie, tentu eomma mau ikut kita pulang" bukannya bertanya ke taehyung, eunha malah menjawab keinginannya sendiri,

"bukan eunha yg menjawab, tapi eomma, harabojie ingin mendengarnya sendiri dari eomma eunha" kakek eunha mencubit gemas hidung eunha, dan beralih menatap taehyung,

"eomma, eomma akan ikut eunha pulang kerumah dan bertemu appa"

"tidak bisa eunha, oppa tidak bisa ikut eunha, oppa tidak ingin merepotkan eunha dan harabojie, lagian oppa punya rumah, dan oppa harus pulang" bohong! Bohong taehyung keeunha, tapi sungguh taehyung benar benar tidak bisa tinggal dengan orang yg baru beberapa jam lalu bertemu dengannya,

"apa kau yakin taehyung-ssi, bukannya kau tidak punya tempat untuk dituju?!" tanya kakek eunha ke taehyung,

"aku yakin ahjussi, aku hanya tidak ingin merepotkan ahjussi, bahkan kita baru bertemu, ahjussi seharusnya berhati hati terhadap orang asing, seperti ku"

"aku selalu berhati hati menilai orang, dan aku berani bertaruh kau orang yg baik, kau tau naluri seorang bocah seperti eunha sangat bagus, dan dia menyukai mu"

"terima kasih ahjussi karna percaya pada ku, tapi sungguh aku tidak bisa"

"eomma . . hikss hikss . . eunha tidak ingin pisah dari eomma, kalau eomma tidak ingin pulang, eunha juga tidak mau, eunha ingin bersama eomma hikss hikss" lagi lagi eunha menangis, sungguh taehyung tidak sama sekali berniat membuat gadis kecil ini menangis, tapi taehyung masih bertanya tanya kenapa gadis kecil berumur 4 tahun, sudah tau apa yg orang besar bicarakan dan mengerti apa yg dibicarakan, taehyung mengelus surai hitam eunha dengan lembut,

"kalau kau tidak ingin merasa direpotkan, aku akan mempekerjakan mu sebagai pengasuh eunha dirumah ku, kau juga bisa tinggal disana, mendapat gaji tiap bulannya, bukannya itu bagus dan kau tidak perlu merasa terbebani, dan eunha bisa bersama dengan mu" taehyung terlihat berpikir sejenak, memang benar apa kata kakek eunha,

taehyung menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya setuju, bekerja sebagai pengasuh eunha itu berarti dia bisa bersama dengan malaikat kecil ini dan tidak harus luntang lantung lagi dijalanan,

"baguslah kalau kau setuju dengan tawaranku" kakek eunha meneguk tetes terakhir kopinya,

"apa itu artinya eomma akan selalu bersama eunha?" tanya eunha dengan tatapan memohonnya ke taehyung,

"eum, oppa akan selalu bersama eunha" taehyung mencium gemes pipi tembem eunha,

"apa eunha sudah selesai makannya sayang"

"em, eunha sudah selesai harabojie" ucap eunha sambil menghapus jejak air mata dipipinya dengan semangat,

"kalau begitu, kajja kita pulang, harabojie rasa, appa nya eunha sudah dirumah sekarang"

"oh iya harabojie.." eunha menarik lengan kakeknya yg berjalan didepannya

"ada apa sayang..?"

"kenapa appa hari ini tidak menjemput eunha harabojie, bukannya harabojie sibuk?" kakeknya eunha menundukkan dirinya, mensejajarkan tingginya dengan eunha, memegang kedua pundak eunha,

"harabojie memang sibuk, tapi appa nya eunha lebih sibuk dari harabojie, jadi appa nya eunha meminta harabojie menjemput eunha, karna harabojie juga ingin pulang"

"emm, appa memang selalu sibuk, appa bahkan tidak pernah bermain dengan eunha" eunha mempoutkan bibirnya lucu, kesal ke sang appa yg tidak memeliki waktu sedikit pun kepadanya,

"tapi eunha senang, sekarang ada eomma yg akan selalu bersama eunha" sambung eunha dengan antusias,

"eunha benar, sekarang eunha tidak sendiri lagi" kakek eunha memeluk cucunya dengan sayang, mencium kening eunha,

eunha beralih ketaehyung, merentangkan tangannya ketaehyung, taehyung yg mengerti maksud eunha tersenyum, dan meraih eunha untuk digendongnya

"kajja eomma, kita pulang" seru girang eunha.

.

.

Taehyung benar benar terkagum kagum melihat bagunan didepan matanya, halaman yg luas, rumah yg cukup besar seperti sebuah mansion dengan cat berwarna putih dan abu abu, taehyung keluar dari mobil yg dinaikinya dan masih setia mengendong eunha seperti koala,

"eomma turun" titah eunha yg ingin turun dari gendongan taehyung, taehyung menurunkan eunha, eunha yg sudah mendaratkan kakinya dilantai langsung menarik jari jari taehyung, mengajak taehyung masuk kedalam rumah,

"ayo eomma kita masuk, appa pasti sudah pulang, appa pasti senang melihat eomma" eunha menarik narik jemari taehyung, menyuruh taehyung mengikutinya, taehyung menoleh kearah kakek eunha, meminta ijin untuk masuk kedalam bersama eunha, kakek eunha menganggukkan kepalanya seraya mengiyakan, taehyung mengikuti langkah eunha yg masih menariknya,

"appa . . appa . ." teriak eunha mencari sosok appa nya,

"appa disini sayang" seorang namja tampan turun berjalan dianak tangga, turun ketempat eunha berada, taehyung dapat melihat dengan jelas sosok appa dari gadis kecil imut ini, sosok appa yg begitu tampan, dada bidang seperti atlet, tinggi, rambut yg tertata rapi, dengan setelan jas maroon yg membuat dia semakin tampan, eunha melepaskan tangan taehyung, berlari menuju appanya, appa eunha langsung menyambut dan menggendong eunha,

"kenapa eunha lama sekali pulangnya sayang, bukannya harabojie yg menjemput eunha"

"em, harabojie memang menjemput eunha"

"dimana harabojie, appa tidak melihatnya" namja tampan itu mengedarkan pandangannya mencari sosok namja paruh baya, sorot matanya menjaman melihat sosok asing yg masih berdiri ditempatnya, dan berlalu mengabaikan sosok itu,

"harabojie masih tertinggal jauh dibelakang appa, tadi eunha meninggalkan harabojie, eunha sudah tidak sabar ingin memberi tau appa" senyum terpatri diwajah eunha,

"beri tau tentang apa sayang?"

"appa turunkan eunha dulu" eunha sedikit memberontak digendongan appa nya

"iya iya, appa turunkan" appa nya menurunkan eunha, eunha langsung berlari kearah taehyung yg masih diam seribu bahasa ditempatnya, appa eunha menggerutkan dahinya tidak mengerti,

"appa . . eunha sudah menemukan eomma, eomma ini appa eunha" eunha menunjuk ketahyung seraya mengatakan eomma, dan menatap taehyung seraya memperkenalkan appa nya,

"eomma..?" sungguh appanya tidak mengerti sama sekali apa yg dikatakan eunha, dan eomma? Yg benar saja eunha.. itu bukan eomma melainkan oppa, memang wajahnya mirip dengan eomma yg sudah meninggal, tapi dia seorang namja bukan yeoja, walaupun diakui wajahnya manis,

"em, eomma, eomma eunha" eunha menganggukkan kepalanya,

"sayang... dia bukan eom_"

"tidak! Tidak appa! Dia eomma eunha! Akan tetap jadi eomma eunha!" eunha memotong perkataan appanya, sedikit membentak appanya,

"sayang.." appanya berjalan mendekat ke eunha, tapi eunha memundurkan langkahnya, berdiri dibelakang taehyung,

"tidak appa! Dia eomma eunha . . hikss" ucap eunha sedikit terisak, eunha memeluk kaki taehyung,

"jungkook-ah.." suara kakek eunha yg datang dari belakang punggung taehyung, memanggil appa nya eunha,

"abojie, ada apa ini?!, kenapa dengan eunha?!"

"apa kau tidak mempersilahkan tamu mu masuk dan duduk dulu, apa kau akan tetap menyuruhnya berdiri seperti itu" kakek eunha berjalan melewati taehyung,

"ah, maafkan aku, silahkan" jungkook mempersilahkan taehyung masuk dan duduk disofa, tepatnya diruang tengah keluarga, jungkook juga menyuruh eunha masuk kekamarnya yg ditemani Lee-ahjumma.

.

.

"Kim Taehyung-ssi perkenalkan, dia putra ku Jeon Jungkook, appa nya eunha, dan jungkook-ah dia kim taehyung, mulai sekarang dia akan bekerja dirumah ini, sebagai pengasuh eunha"

"pengasuh..?" tanya jungkook masih bingung,

"nhe, pengasuh eunha, kau sudah dengar sendirikan eunha memanggilnya eomma, dan eunha tidak mau pisah dari taehyung, dia selalu menangis kalau jauh dari taehyung, jadi karna taehyung juga tidak punya kerjaan atau pun tujuan, jadi aku mempekerjakannya sebagai pengasuh eunha"

"tapi abojie! Kau tidak bisa mempekerjakan orang yg baru kau kenal, dan bahkan untuk mengasuh eunha" jungkook menentang keputusan kakek eunha mempekerjakan taehyung yg baru dikenal dirumahnya, bahkan mengasuh anaknya, sungguh jungkook tidak ingin terjadi sesuatu kepada eunha,

"maafkan aku tuan, aku juga tidak memaksa untuk dipekerjakan dan sebaiknya aku pergi, selamat sore" taehyung berdiri dari posisi duduknya , menunduk sedikit dan berjalan menuju pintu,

"tunggu dulu taehyung-ssi!" kakek eunha memberhentikan langkah taehyung yg menuju pintu, taehyung berhenti dan berbalik menatap kakek eunha,

"terima kasih ahjussi, ahjussi sungguh baik kepada ku" taehyung membungkukkan badannya lagi, berjalan mendekat ke pintu

"aku bilang berhenti KIM TAEHYUNG!" kakek eunha membentak taehyung supaya taehyung berhenti ditempatnya, taehyung yg merasa dibentak, berhenti seketika

"aku yg membuat keputusan dirumah ini, jangan membantah ku JEON JUNGKOOK!" bentak kakek eunha ke jungkook,

"tapi abojie?! Aku tidak setuju!" taehyung masih membatu ditempatnya, mendengar dengan jelas perdebatan anak dan ayah tentang dirinya, taehyung benar benar merasa bersalah masuk kedalam keluarga Jeon, taehyung melangkahkan kakinya menuju pintu dan akan segera menggapai kenop pintu kalau dia tidak mendengar suara eunha memanggilnya

"eomma . . eomma mau kemana?" suara eunha menghentikan perdebatan ayah dan anak, mereka berdua menatap eunha yg berdiri ditengah anak tangga, taehyung membalikan badannya, menatap eunha, tersenyum tulus ke eunha yg masih berdiri diposisinya,

"maaf eunha, maafkan aku"gumam taehyung, taehyung menggapai kenop pintu itu, membukanya perlahan

"tidak eomma! Eomma tidak boleh meninggalkan eunha!" teriak eunha panik melihat taehyung yg ingin keluar

"eomma! Eomma! Tidak! Jangan tinggalkan eunha! Eomma!" eunha berlari dianak tangga dengan terburu buru, eunha ingin menggapai taehyung yg ingin keluar dari rumahnya, taehyung membuka pintu itu dan melangkahkan kakinya keluar,

"eunha!"

.

.

.

.

.

TBC

hai hai, salam kenal semuanya,

aq 92L kalian bisa memanggil ku taejeon atau eon utk yg lebih muda dari ku,

maaf ya kalau masih banyak typo nya, aku juga baru di dunia ff ini, jadi kalau banyak yg salah, tolong di ingatkan ya

dan terima kasih banyak yg udah menyempati singgah di ff gaje ku ini,

kotak review terbuka 24 jam :D

see yaaaa . .