Name: Shinobi and Assassins
Author: FI. World Arcana TV
Genre: Romance and Adventure
Rating: M
Disclaimer: Naruto and Akame ga Kill bukanlah milik saya.
Pair: Naruto Uzumaki x Akame x Leone x Chelsea, Tatsumi x Mine x Esdeath x 1 chara from Narutoverse(AN: From filler or Movie, no Sara and Ryuzetsu), Kakashi Hatake x Najenda, Lubbock x Hikari Yamagishi(OC), Wave x Kurome, Sasuke Uchiha x Sakura Haruno, Shikamaru Nara x Temari, Chouji Akimichi x Karui, Sai x Ino Yamanaka, Kiba Inuzuka x Tamaki, Shino Aburame x OC, Konohamaru Sarutobi x Hanabi Hyuga, Ren Akatsuki x Hitomi Sahashi, Takashi Shiden x Rei Amamiya, dll.
ARC I - Part 13: Assault on the Moon Part I
Sembilan bulan berlalu setelah diambil-nya mata Hinata yang telah dikubur di pemakaman Konoha. Banyak yang sudah terjadi seperti kandungan Akame yang semakin membesar, hubungan Naruto dan Chelsea bertambah dekat, dia juga bertambah dekat dengan sahabat dari Akame yang bernama Leone. Saat Naruto sedang terlihat menghabiskan waktu istirahatnya dengan Akame dan Chelsea, ada sebuah suara dentuman yang begitu keras dan membuat Naruto dan Chelsea keluar dari rumah Naruto.
"Apa-apaan ini!"
Teriak Naruto saat melihat ada sebuah batu berukuran besar yang berada dekat dengan gerbang Konoha dan bagian sekitar situ telah hancur lebur. Dia juga dibuat terkejut saat melihat ada beberapa meteor yang mengarah ke arah Konoha, membuatnya memasuki mode Senjutsu Rikudou yang saat ini tidak lagi diperkuat oleh kesembilan Bijuu tapi kekuatan penuh Kurama yang dulu chakra-nya terbagi dua karena perbuatan ayahnya yang telah menyatu kembali.
"Kage Bunshin no Jutsu!"
"Bijuudama Rasenshuriken!"
Duarrrr
Duarrrr
Blaaaassstt
Naruto tersenyum kemenangan karena beberapa meteor telah hancur karena teknik-nya, tapi dia melihat masih ada meteor yang belum hancur dan mengarah ke kantor milik sensei-nya 'Sial!'
"Asa Kujaku!"
Meteor itu pun dihancurkan oleh Rock Lee yang telah menggunakan Hachimon dan telah membuka gerbang ke-enam, Keimon "Arigatou, Lee."
"Sama-sama, Naruto-kun." Balas Lee yang tersenyum ala Maito Gai dan memberikan thumb up pada Naruto.
Naruto pun menggunakan kemampuan Negative Emotion Sensing yang dimiliki Kurama, dan itu menuntunnya menemukan Toneri dan Urashiki yang sedang berada di sebuah platform yang mempunyai kemampuan untuk terbang. Melihat itu, dia menambah kecepatannya dan langsung menyerang mereka berdua tapi Urashiki yang mempunyai senjata seperti alat untuk memancing itu mengeluarkan tali yang terbuat dari chakra dan tali itu melilit tubuh Naruto. Membuatnya tidak bisa bergerak.
"Jangan buru-buru seperti itu, reinkarnasi Ashura." Ucap Urashiki dengan tenang, membuat Naruto menatapnya dengan tajam "Katakanlah apa yang ingin kau katakan, Toneri."
Toneri pun mengambil nafas pelan dan berkata "Wahai saudaraku, para keturunan dari Kaguya Otsutsuki sekalian. Kalian pasti merasa shock dengan kabar ini apalagi aku dengar leluhur kita adalah musuh terakhir dalam perang keempat kalian di tempat ini. Kaguya Otsutsuki mempunyai dua putra, Hagoromo Otsutsuki dan Hamura Otsutsuki. Kalian mungkin hanya tahu dengan Hagoromo Otsutsuki atau yang kalian kenal sebagai Rikudou Sennin, mengingat dia adalah sosok leluhur kalian semua para shinobi yang tinggal di bumi. Tapi pasti kalian tidak mengenal tentang Hamura Otsutsuki. Mungkin ada yang tahu tentang beliau tapi minim. Kalau begitu aku akan memberitahukan kalau dia adalah leluhur kami, para shinobi yang tinggal di bulan dan juga leluhur dari klan Hyuga karena dia adalah pengguna Byakugan kedua setelah Kaguya Otsutsuki. Dan aku akan melakukan titahnya, yaitu menghancurkan bumi sampai bumi hilang dari peredaran dan kalian para keturunan Hagoromo akan mati disini."
"Kenapa kau melakukan ini? Apa salah kami?" Tanya salah seorang di bawah dan bisa dilihat kalau banyak shinobi dan civilian terlihat berkumpul di depan gerbang Konoha.
"Lucu kalian bertanya tentang itu." Balas Toneri yang kemudian melanjutkan "Setelah Kaguya Otsutsuki yang telah menjadi Juubi disegel oleh Hagoromo dan Hamura-sama, dia dan pengikutnya membawa dia ke bulan dan menjaga sisa dari chakra Juubi yang tersisa dan membentuk sebuah patung bernama Gedo Mazo. Tapi Madara Uchiha yang telah membangkitkan mata yang sama dengan Hagoromo yaitu Rinnegan, berhasil membawa patung itu dari wilayah kami dan membuat Perang Besar Dunia Keempat terjadi. Lagipula, Hagoromo bilang sendiri kalau keturunannya sudah cukup parah menyalahgunakan Ninshu, maka kami para keturunan Hamura-sama boleh menghancurkan bumi dan Hamura-sama pun setuju akan hal itu. Jadi jangan salahkan kami kalau tindakan kalian merubah Ninshu yang awalnya dipakai untuk menyatukan semua orang oleh Hagoromo, malah kalian rubah menjadi Ninjutsu yang kalian pakai untuk melukai banyak orang dan mendeklarasikan perang."
Mendengar itu banyak shinobi terutama Naruto yang paham betul atas apa yang dikatakan Toneri menundukkan kepalanya "Tapi aku tidak sekejam itu. Aku beri kalian waktu kalian 7 hari. Kalau kalian bisa mencapaiku di bulan, mengalahkan kami berdua dan menghancurkan rencana kami, aku akan menghentikan rencanaku untuk menghancurkan bumi. Aku akan menunggu kalian berdua, reinkarnasi Ashura dan Indra Otsutsuki."
Blaaaaassst
"Tidak perlu menunggu satu minggu lagi." Ucap Naruto yang telah lepas dari lilitan senjata dari Urashiki dan aura mode Rikudou Senjutsu miliknya sudah bertambah kuat "Aku akan mengalahkan kalian berdua sekarang juga!"
Naruto mengeluarkan pedang Muramasa miliknya dan berniat menggunakan menggabungkan mode bertarung yang dimiliki pedangnya dengan mode Rikudou Senjutsu miliknya seperti yang dia lakukan pada mode Bijuu miliknya di pertarungannya melawan Delta tapi tidak bisa dan membuat Toneri berhasil menyerangnya. Meskipun Naruto telah menghalang serangannya dengan pedangnya, tapi itu tidak cukup dan membuatnya terpental ke arah patung batu Hashirama, membuat patung itu hancur sebagian.
"Naruto! / Naruto-kun! / Naruto-niisan!"
Toneri yang melihat itu menatap Naruto dan berkata "Kau kurang mempercayai kekuatanmu sendiri, reinkarnasi Ashura. Tidak, tapi Naruto Uzumaki. Ayo kita pergi, Urashiki."
Mereka terlihat pergi meninggalkan Konoha dan Naruto pun turun ke bawah dan melihat kalau Akame dan Chelsea beserta teman-temannya menghampiri-nya.
"Hoy, kau tidak apa-apa Naruto?"
"Aku tidak apa-apa, Kiba."
"Tapi menurutku orang itu kuat sekali ya."
"Apa maksudmu Ino?"
"Maksudku itu, Chouji. Seperti yang kita tahu kalau mode Rikudou Senjutsu adalah mode terkuat Naruto yang dia pakai untuk mengalahkan Madara dan Kaguya kan? Tapi orang itu bisa mementalkan Naruto dengan mudah. Aku pikir kita akan sulit untuk melawannya, minna."
Mereka semua terdiam mendengar perkataan Ino dan wajah mereka sudah terlihat pucat. Chelsea yang melihat ekspresi wajah Naruto berkata "Kau tidak apa-apa kan, Naruto-kun?"
"Ah, aku baik-baik saja Chelsea-chan."
-Time Skip-
"Ternyata kau disini, Naruto."
"Oh, itu kau Sasuke." Balas Naruto pada sahabatnya itu. Sasuke yang dimaksud Naruto langsung duduk di sebelah temannya yang sedang duduk di atas patung batu ayahnya "Kapan kau kembali?"
"Baru saja. Aku agak khawatir saat ada meteor yang jatuh dan itu dekat dengan arah Konoha. Jadi aku kemari." Balas Sasuke yang kemudian melanjutkan "Kenapa denganmu? Aku dengar dari Sakura kalau musuh yang menyerang desa bisa mengalahkanmu padahal kau sedang menggunakan mode terkuatmu. Apa itu yang membuatmu begini, Naruto?"
"Bukan begitu Sasuke." Balas Naruto dan kemudian dia melanjutkan "Aku hanya kesal karena dia bilang padaku kalau aku tidak begitu percaya pada kekuatanku sendiri saat aku mencoba menggunakan mode spesial pedangku dan mode Rikudou Senjutsu seperti yang aku lakukan pada mode Bijuu saat aku melawan Delta. Beraninya dia berkata hal seperti itu. Aku percaya pada kekuatan Kurama dan—"
"Aku pikir dia ada benarnya, Naruto." Potong Sasuke dan itu membuat Naruto menatapnya dengan tajam.
"Apa maksudmu berkata seperti itu, teme?"
"Kekuatan Kurama dan kekuatan Rikudou di tubuhmu tidak ada masalah. Tapi kau tidak percaya pada kekuatan yang diberikan pedangmu itu. Kau takut setiap kau menggunakannya, kau akan menjadi sosok lain. Sosok yang haus darah dan kemanusianmu tidak akan ada lagi. Hal itulah yang menurutku membuatmu ragu dan membuat penggabungan mode itu dan mode Rikudou Senjutsu gagal, tidak seperti saat kau melawan Delta." Balas Sasuke dan kemudian dia melanjutkan "Tidurlah. Siapa tahu keesokan hari, Rokudaime akan membahas hal ini dan kita juga akan terlibat ke depannya."
"Kau benar, Sasuke. Arigatou."
"Apa gunanya teman, usuratonkachi." Balas Sasuke yang melakukan tos dengan Naruto dan mereka pun kembali ke rumah masing-masing.
Tapi di tengah perjalanan, Naruto terlihat berpapasan dengan Chelsea dan Chelsea terlihat membuka suaranya "Apa kau tidak apa-apa, Naruto-kun?"
Naruto tersenyum pada Chelsea dan berkata "Aku tidak apa-apa, Chelsea-chan."
"Baguslah kalau begitu." Balas Chelsea yang terlihat ingin kembali ke apartemennya tapi langkahnya terhenti karena pelukan dari Naruto "Na-Naruto-kun."
"Chelsea-chan, aku ingin mengatakan sesuatu padamu kalau kau tidak keberatan." Balas Naruto yang masih memeluk Chelsea "Saat pertama-tama aku mengenalmu, aku sedikit tertarik padamu karena err kau cantik seperti Akame-chan dan warna rambutmu mengingatkanku dengan ibuku meskipun warna rambutmu lebih cerah. Tapi aku tidak bisa menerima perasaan
itu karena aku tidak mau menyakiti Akame-chan. Pada saat itu juga aku mulai mengganggapmu menyebalkan, melakukan sesuatu yang tidak-tidak seperti menciumku sebelum aku pergi ke rapat Gokage. Tapi saat kau sudah menjadi asistenku menggantikan Akame-chan, aku merasa lebih dekat denganmu dan perasaanku padamu yang aku sudah timbun muncul lagi Chelsea-chan. Ah, masa bodoh! Yang ingin aku katakan adalah, aku mencintaimu Chelsea-chan. Sama seperti Akame-chan dan aku ingin menghabiskan waktuku bersama dengan kalian berdua, Chelsea-chan."
"Na-Naruto-kun."
"Maukah kau menikah denganku dan menjadi ibu dari anak-anakku, sama seperti Akame-chan, Chelsea-chan?"
Chelsea terlihat meneteskan air mata karena lamaran Naruto. Dia tidak percaya kalau hal ini akan terjadi padanya. Dia selalu berpikiran kalau dia akan mati dan membayar dosanya yang telah membunuh banyak orang, jadi dia tidak begitu percaya dengan cinta. Tapi pemuda di depannya ini membuat dirinya percaya lagi dengan cinta dan mengubah hidupnya menjadi lebih baik dan itu membuat dirinya berkata "Aku bersedia, Naruto-kun."
Cup
Naruto mencium Chelsea dengan lembut dan dari kejauhan terlihat Akame yang tersenyum melihat momen Chelsea dan Naruto, dia juga terlihat sedang mengelus perutnya yang sudah sangat membuncit "Kerja bagus Naruto-kun. Sepertinya kau akan mendapatkan saudara nanti, anakku."
-Time Skip-
"Jadi penyerangan bukan terjadi di Konoha, Tsuchikage-jiji?" Tanya Naruto pada Tsuchikage yang telihat di refleksi proyektor yang dipakai Kakashi.
"Ya, itu benar gaki. Hal ini juga terjadi sini, Kumo, Kiri dan Suna juga." Balas Onoki dan itu membuat Naruto menatap refleksi dari sahabatnya yaitu Gaara.
"Apa itu benar Gaara? Apa tidak terjadi apa-apa disana?"
"Aku dan keluargaku serta para penduduk Suna tidak apa-apa, Naruto. Aku berhasil menahan meteor itu dengan teknik pasirku."
"Syukurlah."
"Hokage-dono, aku berencana untuk membuat tim untuk menuju ke bulan dan menghentikan mereka. Bagaimana menurutmu?" Tanya A, Yondaime Raikage.
Kakashi yang mendengar itu berkata "Kenapa kau tidak menggunakan meriam chakra super yang dibuat di Kumogakure, Raikage-dono?"
"Benda itu perlu persiapan untuk bisa digunakan, jadi aku rasa membuat tim untuk dikirim disana tidaklah buruk. Lagipula, meriam chakra itu memang kuat. Tapi menurutku hal itu bisa membuat ekosistem di Elemental Nation rusak. Jadi bagaimana, Hokage-dono?"
"Sepertinya idemu boleh juga, Raikage-dono." Balas Kakashi dan kemudian dia melanjutkan "Jadi bagaimana dengan tim khusus yang akan dikirim ke sana. Apa tim itu terdiri dari para shinobi terkuat di Konoha, atau kita bisa membuat tim dengan perwakilan desa kita masing-masing?"
"Ide keduamu itu cukup bagus, Hokage-dono. Bukan berarti aku tidak percaya kalau anggota tim itu semuanya adalah shinobi terkuat dari Konoha. Hanya saja kalau anggota tim terdiri dari pilihan kita para Kage, mungkin kedekatan antara 5 desa besar bisa lebih dekat lagi dan publik akan percaya saat orang pilihan kita ini diangkat menjadi Kage kedepannya."
"Aku mengerti, Raikage-dono." Balas Kakashi dan kemudian dia melanjutkan "Kalau begitu orang pilihanku, adalah Naruto Uzumaki."
Naruto yang mendengar itu, tidak terlihat kaget akan pilihan Kakashi "Sensei, apa kau tidak memilih Sasuke juga?"
Sasuke yang mendengar perkataan sahabatnya itu langsung membalas "Naruto, kalau aku juga ikut maka siapa yang akan melindungi Konoha? Aku tidak akan ikut karena aku percaya padamu, dobe. Kau sendiri sudah cukup untuk pergi kesana bersama dengan orang pilihan para Kage yang lain."
Naruto terdiam mendengar perkataan Sasuke. Dia sudah mengerti sekarang. Sasuke memilih tinggal di bumi untuk melindungi bumi selama kepergiannya dan juga menghabiskan waktu bersama dengan istri dan anaknya "Kalau begitu, keamanan dan keselamatan bumi akan aku serahkan padamu, Sasuke."
"Hn."
Rapat terus berlanjut dan Amemutuskan untuk memilih Darui, Mei memutuskan untuk memilih Chojuro, Onoki memutuskan untuk memilih cucunya yang bernama Kurotsuchi dan Gaara memilih kakaknya, yaitu Kankuro untuk menjalankan misi ini.
"Karena semua perwakilan dari 5 desa besar telah terpilih, maka aku nyatakan rapat ini selesai. Kalian berlima, perwakilan dari kami akan bertemu di Tanzaku Gai dan memulai dari sana."
"Aku ada sedikit pertanyaan, sensei. Itu juga kalau kau tidak keberatan."
"Pertanyaan apa itu, Naruto?"
"Seperti yang kita tahu, bahwa batas waktu misi ini adalah 7 hari seperti ultimatum yang diberikan Otsutsuki itu. Jadi apa yang akan terjadi kalau kami masih berada disana di waktu terakhir, hari ketujuh?"
"Aku akan menembak bulan dengan meriam chakra milik kami." Balas Raikage.
"Raikage! Kau bilang kalau kau tidak akan menggunakan meriam chakra itu?" Teriak Kakashi yang sudah menggebrak meja karena perkataannya, sampai-sampai nada hormat yang biasa Kakashi katakan untuk Raikage menghilang. Sasuke bahkan terlihat hampir membakar layar yang menunjukkan A dengan Amaterasu yang tercipta di tangannya.
"Aku juga tidak mau melakukan ini, Hokage-dono. Karena walau bagaimanapun Naruto adalah penyelamat dunia kita dalam perang terdahulu dan Darui adalah calon penggantiku. Tapi apa kita harus membiarkan bulan itu jatuh kesini sendiri dan membunuh kita semua?"
"Kalau begitu kenapa kau tidak menghancurkan bulan itu sekarang juga Raikage-dono?" Tanya Gaara dengan tenang meskipun dia terlihat kesal dengan tindakan Raikage yang begitu saja ingin mengorbankan kakak dan sahabatnya kalau misi mereka tidak selesai.
"Seperti yang aku bilang pada Hokage-dono, kalau meriam itu tidak bisa dipakai begitu saja. Tapi harus mengisi kekuatan dulu dan itu lumayan lama."
"Tch."
"Jadi bagaimana dengan usulku?" Tanya Raikage pada keempat Kage yang lain. Kakashi dan Gaara telah jelas menolak, tapi Mei dan Onoki setuju dengan usulan A untuk menggunakan meriam chakranya jika tim pilihan mereka gagal menjalankan misinya sedangkan Gaara dan Kakashi menolak rencana itu "Maaf, Kazekage-dono, Hokage-dono. Tapi mayoritas lebih menyukai usulanku."
Gaara, Sasuke dan Kakashi terlihat marah karena perkataan A, tapi Naruto malah terlihat santai dan berkata "Mah, tidak usah marah begitu, Kakashi-sensei, Gaara, Sasuke. Ini hanyalah tes bagiku. Kalau aku dan mereka berempat kecuali Kankuro tidak bisa melakukan itu, mana bisa aku bermimpi untuk menjadi Hokage?"
"Naruto, tapi misi ini ada batas waktunya! Kalau kalian tidak bisa melakukannya, maka kalian semua akan tewas. Pikirkan jabang bayi di dalam perut Akame-san." Ucap Kakashi yang terlihat emosi pada muridnya itu.
"Rokudaime ada benarnya, Naruto." Balas Sasuke dan kemudian dia melanjutkan "Kalau begitu, izinkan aku untuk menggantikanmu."
"Aku tidak akan membiarkanmu, teme." Balas Naruto pada Sasuke "Karena misi rahasia dari sensei untuk mencari sosok yang menurutmu lebih bahaya dari Kaguya, kau sampai harus berpisah dengan anak dan istrimu. Kalau kau pulang pun, itu tidak dalam jangka waktu yang kama. Izinkan aku untuk melakukan ini, teme. Kau fokus saja untuk menghabiskan waktu bersama keluargamu dan melindungi Elemental Nation. Nanti aku akan meminta tolong bantuan Shukaku, Matatabi, Isobu, Son Goku, Kokuo, Saiken, dan Chomei untuk membantumu."
Kemudian Naruto menatap Kakashi dan berkata "Aku berjanji akan tetap hidup dan melihat putra atau putriku dengan Akame-chan lahir ke dunia ini, sensei. Dan aku tidak pernah melanggar janjiku. Kau tahu itu kan?"
Kakashi dan Kage lain hanya terdiam dan dia menutup rapat itu. Saat Naruto sedang dalam perjalanan ke arah rumahnya, dia pun didorong dengan keras sampai menabrak tiang listrik yang ada di dekatnya oleh sahabat dari dua calon istrinya, Leone.
"Guh..."
"Kau—"
Belum Leone menyelesaikan perkataannya, perkataannya telah dipotong oleh Naruto "Kau mau apa dariku, Leone-san?"
"Kau idiot! Kau pikir apa yang kau lakukan ini, Naruto-san!"
"Apa maksudmu?"
"Jangan pura-pura bodoh, brengsek!" Teriak Leone. Naruto terlihat terkejut saat cairan bening telah menetes dari kedua kelopak mata Leona "Kau tahu apa yang aku maksud."
"Jadi kau menguping saat kami melakukan rapat ya?" Tanya Naruto yang terlihat terkekeh dan itu membuat Leone bertambah emosi.
"Apa kau merasa hal yang kulakukan ini lucu, Naruto-san? Sampai-sampai kau tertawa seperti itu?"
"Tidak ada. Hanya saja aku ingin bertanya satu hal padamu." Balas Naruto yang kemudian membalik keadaan, membuat wanita pirang berdada besar itu terdorong oleh Naruto ke tiang listrik ke dekatnya "Sebegitu tidak percayakah kau padaku sampai-sampai kau pikir kalau aku akan mati begitu saja dan meninggalkan Akame-chan dan Chelsea-chan begitu saja."
"..."
Melihat Leone tidak berkata apa-apa, Naruto pun berkata "Aku tekankan padamu, Leone-san. Aku tidak akan mati. Aku tidak akan mati sampai aku melihat anakku dan Akame-chan terlahir ke dunia ini."
"Bagaimana kalau kau tidak bisa menepati janjimu?"
"Heh, itu tidak mungkin." Balas Naruto dan membuat Leone menaikkan alisnya akan perkataan Naruto "Karena seorang Naruto Uzumaki. Sangat pantang untuk mengingkari janji."
Naruto kemudian melepaskan Leone dan melanjutkan perjalanan ke rumahnya kembali. Setelah kepergian Naruto, Chelsea terlihat menghampiri Leone dan Leone terlihat berkata "Kau percaya dengan perkataannya, Chelsea?"
"Aku percaya padanya, Leone."
"Kenapa?"
"Karena aku mencintainya, Leone. Jadi sudah sewajarnya aku percaya dengannya." Balas Chelsea yang berkata "Kau juga mencintainya kan? Harusnya kau juga percaya padanya."
"Hmft..."
Melihat kepergian Leone, Chelsea hanya menghela nafas dan berkata dalam hatinya 'Leone...'
-Line Break-
Keesokan harinya Naruto terlihat sedang menunggu di Konoha dan dia pun menunggu keempat partnernya disana. Pertama-tama Kankuro yang datang karena lokasi Suna lumayan dekat dengan Konoha, kemudian Kurotsuchi yang di dampingi ayahnya yang bernama Kitsuchi, kemudian Choujuro dan yang terakhir adalah Darui dan istrinya yang bernama Samui.
"Maaf atas ini, Samui-san. Padahal saat ini harusnya kau sedang melakukan bulan madu dengan suamimu."
"Tidak apa-apa, Naruto-san. Ini adalah misi penting demi kedamaian di Elemental Nation lagipula." Balas Samui yang tersenyum, kemudian dia menatap suaminya dan berkata "Jangan repotkan Naruto-san dan cepat pulanglah ke rumah, setelah misimu selesai."
"Tentu saja Samui."
Naruto tersenyum saat melihat salam perpisahan dari Kitsuchi kepada putrinya dan dari Temari kepada adiknya, Kankuro. Saat mereka sedang bersiap untuk berangkat, Akame pun datang dan memeluknya, membuat langkahnya terhenti.
"A-Akame-chan... Apa yang kau lakukan disini? Kau seharusnya dirumah. Calon anak kita bisa dalam bahaya nanti."
"Aku hanya ingin memberikan ini." Balas Akame yang memberikan ciuman singkat pada Naruto dan dia pun berkata "Kembalilah dengan selamat, Naruto-kun."
"Tentu saja Akame-chan. Berikan salamku pada Wave, Kurome dan Chelsea-chan."
Kelima orang itu memulai perjalanan mereka untuk menuju ke tempat Toneri dan Urashiki dan Darui terlihat bertanya pada Naruto.
"Jadi kau sudah tahu mereka berada dimana, Naruto-san?"
"Iya." Jawab Naruto singkat "Tim ilmuwan di Konoha membuat sebuah micro chip yang memungkinkan kita untuk mendeteksi keberadaan chakra seseorang dan sebelum aku dipentalkan oleh Toneri, aku berhasil menaruhnya di bajunya itu. Semuanya, ikuti aku."
Mereka mengikuti Naruto dan mereka sampai di sebuah gua yang didalamnya hanya ada air seperti danau di dalamnya. Kankuro yang melihat itu terlihat berkata pada Naruto "Kau serius disini tempat keberadaan mereka, Naruto?"
Naruto tidak menjawab dan langsung melompat ke dalam danau itu membuat Kankuro dan yang lain mengikuti Naruto. Naruto dan para anggota dalam tim misi mereka kali ini sungguh tidak mengerti dengan air yang mereka masuki itu. Mereka berenang semakin kedalam, tapi mereka tidak merasa pernafasannya terganggu sama sekali. Seolah mereka masih berada di atas.
"Disana!" Teriak Naruto saat melihat sebuah tulisan kanji yang bersinar terang, layaknya sebuah segel pada sebuah portal. Naruto dan yang lain langsung bergegas menuju kesana, tapi tiba-tiba saja mereka diserang dengan cepat oleh seseorang.
"Guh..."
"Sialan!"
"Siapa kau? Tunjukkan dirimu brengsek?"
Mendengar perkataan Kurotsuchi, sosok yang menyerang mereka pun muncul. Dia adalah pria berambut biru tua yang tidak memakai pakaian apapun, tapi memakai celana yang terlihat seperti sarung. Dia juga terlihat memegang sebuah Trident di tangannya.
"Namaku adalah Izuki. Aku adalah salah satu dari keempat Jendral terkuat yang bekerja pada Toneri Otsutsuki-sama." Balas orang bernama Izuki itu dan kemudian dia melanjutkan "Dan aku akan menghabisi kalian semua disini. Demi Toneri-sama!"
Izuki terlihat akan menyerang Naruto terlebih dahulu, tapi dia dipentalkan oleh Chojuro yang sudah berada di depan Naruto dan menggunakan pedangnya Hiramekarei.
"Aku yang akan meladeni-nya, Naruto-san."
"Jangan bercanda, Chojuro! Kita akan melakukan ini bersama!"
"Pergilah! Bukankah kau ingin misi ini cepat selesai dan kau akan bisa melihat kelahiran anakmu?" Tanya Chojuro dan itu membuat Naruto terdiam "Kalian tenang saja. Aku tidak akan kalah dengan dia di domain-ku sendiri. Sekarang pergilah!"
Naruto dan yang lain langsung bergegas menuju portal itu tapi Izuki tidak tinggal diam dan mencoba menghentikan mereka meskipun dia harus dihajar oleh Hammer Form dari Hiramekarei. Membuatnya terlempar dan berhasil memberikan waktu pada teman-temannya untuk memasuki portal.
"Dasar bocah idiot. Kau tahu apa yang kau lakukan, gaki? Kau membuang kesempatanmu untuk bertahan hidup. Kalau teman-temanmu ada disini, mungkin kau bisa mempunyai kesempatan untuk melawanku. Meskipun itu tidak akan membantu banyak."
"Kau terlalu percaya diri, pak tua." Desis Chojuro "Kalau begitu akan aku tunjukkan padamu kekuatan dari seorang yang dipercaya oleh nona Mizukage. Huzzzaaahh!"
-With The Team-
Mereka semua berhasil lolos dan sampai di semua kuil. Saat mereka keluar dari kuil, Kankuro terkejut saat dia menggunakan teropong miliknya dan berhasil melihat bumi. Dunia tempat dia, keluarganya dan orang-orang yang saat ini di sampingnya itu terlihat lebih besar dari biasanya.
"Kau kenapa Kankuro?"
"Kau lihat sendiri, Naruto."
Naruto juga cukup terkejut akan hal itu dan kemudian dia berkata "Hmm, jadi portal di dalam danau itu menghubungkan bumi dan bulan ya?"
"Sepertinya begitu." Balas Kankuro.
Naruto yang melihat Kurotsuchi terlihat gelisah, terlihat menghampirinya dan berkata "Kau tidak apa-apa Kurotsuchi?"
"Aku tidak apa-apa, Naruto." Balas gadis yang merupakan cucu dari Onoki itu "Aku hanya mengkhawatirkan Chojuro saja."
"Kita semua mengkhawatirkannya, Kurotsuchi." Balas Naruto yang menepuk pundak Kurotsuchi dengan pelan "Tapi percayalah padanya. Kalau kita semua percaya padanya, pasti dia bisa melewati rintangan yang berada di depan matanya. Oh ya, mari kita bergegas. Waktu sudah hampir malam. Kita harus menemukan tempat yang cocok dan aman untuk beristirahat."
"Aku mengerti, Naruto. Dan terima kasih telah menghiburku." Balas Kurotsuchi yang sudah bersiap untuk melanjutkan perjalanan 'Aku harap kau baik-baik saja, Chojuro.'
-With Chojuro-
"Gaaahh!"
"Bagaimana bocah! Sudah menyerah?"
"Aku tidak akan menyerah padamu pak tua." Balas Chojuro yang telah mengubah Hiramekarei menjadi Greatsword Form. Dia lalu menyerangnya, tapi serangannya bisa ditahan oleh Izuki dengan satu tangannya 'Apa kau serius? Sekuat apa orang ini sebenarnya? Apa ini kekuatan sebenarnya dari anggota klan Otsutsuki?'
"Hahahahaha!"
"Kenapa kau tertawa? Apa ada hal lucu yang membuatmu tertawa pak tua?"
"Aku hanya geli saja dengan jalan pikiranmi, bocah." Balas Izuki dan kemudian dia melanjutkan "Kau pasti berpikiran kalau aku adalah anggota dari klan Otsutsuki seperti Toneri-sama. Tapi kau salah bocah."
"Apa maksudmu?"
"Aku hanya makhluk yang dibuat oleh Toneri-sama dengan kemampuan maha dahsyat-nya."
Setelah dia mengatakan itu, nafas Chojuro serasa berat karena kekuatan Izuki telah meningkat pesat dan muncul beberapa butiran air yang berada di dekatnya. Butiran air itu terlihat mulai menyerang Chojuro dengan akurasi yang lumayan. Chojuro berhasil menahan beberapa butiran air itu dengan pedangnya, tapi butiran air itu muncul kembali dengan jumlah yang lebih banyak dan butiran air itu menjadi lebih cepat, membuat dia tidak bisa menahan semua butiran air itu.
"Aaaarrrrggggghhhh!"
"Kau bilang air adalah domainmu?" Tanya Izuki pada Chojuro yang masih berteriak kesakitan karena serangan butiran air dari semua sisi "Mungkin kau benar bocah. Tapi kau salah saat ini, gaki. Tempat ini adalah domainku dan tempat ini akan menjadi kuburanmu."
Deg
Izuki merasa tubuhnya tidak bisa bergerak dan dia cukup terkejut saat melihat badannya telah tertusuk beberapa jarum chakra berwarna biru. Dia pun melihat Chojuro yang telah menggunakan Twin-Sword Form dari pedangnya yang telah dia pelajari semenjak Perang Dunia Shinobi Keempat. Dia juga terlihat sedang dalam kondisi yang lumayan terluka parah, dan bibirnya telah meneteskan cairan berwarna merah.
"Terkejut? Jangan terkejut begitu Izuki-san." Ucap Chojuro yang kemudian melanjutkan "Teknik itu adalah teknik yang aku pelajari setelah perang akbar yang terjadi dua tahun yang lalu. Chigiri Tōhō: Honenuki. Jarum-jarum chakra itu akan menembus tubuhmu, menghancurkan aliran chakra di tubuhmu dan membunuhmu secara perlahan-lahan."
"Jadi begitu ya?" Balas Izuki dan kemudian dia melesat ke arah Chojuro, membuatnya terkejut "Kalau begitu... Sebelum aku mati, aku akan membunuhmu terlebih dahulu gaki!"
Slaaaaassshhh
Karena terlalu bernafsu untuk membunuh Chojuro, dia tidak menyadari kalau ada sosok di belakang tubuhnya yang mengarahkan sebuah pedang berukuran besar ke arah lehernya dan membuat kepala Izuki terputus dari badannya.
"Ti-Tidak mungkin..."
Ternyata sosok yang melakukan itu adalah Chojuro atau lebih tepatnya, Mizu Bunshin buatannya yang saat ini telah memegang Kubikiribuchou. Ya, karena Chojuro adalah anggota dari Seven Swordsmen of Mist satu-satunya yang masih hidup, dia pun dilatih untuk menjadi seperti Mangetsu Hozuki kedua dan dia telah berhasil menguasai dan memegang semua pedang itu, termasuk pedang Kubikiribuchou yang dikembalikan Suigetsu Hozuki dan juga Samehada yang dikembalikan oleh Killer Bee. Meskipun dia belum bisa menguasai Samehada seutuhnya, karena setiap pedang itu dipakai... Pedang itu selalu saja menghisap chakra-nya dan membuatnya lebih lemah, jika dibandingkan saat dia menggunakan pedangnya yang lain.
Setelah Mizu Bunshin buatannya mengembalikan pedang Kubikiribuchou padanya, dia pun menghilangkan bunshinnya dan mengembalikan pedang itu ke dalam scroll. Dia kembali ke permukaan dan bersender pada dinding gua yang mereka masuki 'Sepertinya mereka telah jauh dari sini. Maafkan aku minna, tapi izinkan aku istirahat disini. Sisanya aku serahkan pada kalian.'
Di istana-nya Toneri cukup terkejut saat melihat pillar yang menggambarkan Izuki hancur dan Urashiki pun berkata "Mereka berhasil mengalahkan salah satu Jendral-mu itu Toneri. Mereka semua selain Naruto Uzumaki juga tidak bisa dianggap enteng."
Toneri terlihat mendengus saat mendengar perkataan partnernya itu dan berkata "Masih terlalu dini untuk mengatakan itu, Urashiki. Lagipula, seperti yang kau tahu kalau Izuki itu adalah Jendral-ku yang paling lemah."
"Kau benar juga." Balas Urashiki yang tersenyum jahat "Aku harap mereka menyisakan Naruto Uzumaki untuk kita."
"Tentu saja. Aku akan memberitahukannya kepada mereka."
-Time Skip-
Keesokan harinya, Naruto dan anggota tim-nya terlihat melanjutkan perjalanan dan mereka sampai di sebuah kuil yang berisi banyak makam. Setelah itu muncullah proyeksi jiwa dari salah seorang penunggu disana dan mereka harus dibuat terkejur saat tahu kalau semua makam disana adalah makam dari para anggota klan utama Otsutsuki yang tinggal di bulan dan mereka semua dibunuh oleh Toneri yang menyalahartikan titah dari Hamura dengan bantuan Urashiki yang mereka tidak tahu berasal dari mana.
"Aku memohon pada kalian, keturunan Hagoromo. Tolong hentikan rencana gila dan jahat Toneri dan Urashiki."
"Kami akan usahakan."
Mendengar itu, sang proyeksi kembali ke dunia-nya dan mereka keluar dari kuil tapi mereka dikejutkan oleh badai pasir berukuran besar yang akan menghantam mereka.
Naruto yang sigap, langsung memasuki mode Bijuu dan menggunakan tekniknya "Bijuu Tatsumaki!"
Dan teknik itu berhasil menghentikan badai pasir itu dan kemudian dia melihat gadis cantik berambut hijau diikat satu, berwarna mata coklat yang melihat mereka dengan tatapan bosan "Kau hebat seperti yang dibicarakan sensei-ku, rubah."
Naruto menghilangkan mode Bijuu miliknya dan berkata "Siapa kau?"
"Namaku adalah Ikasa. Aku adalah murid dari Toneri-sensei." Balas gadis bernama Ikasa itu yang kemudian membuat badai pasir kembali tapi dengan sekali tebasan pedang Naruto, badai pasir itu hancur dengan mudahnya.
"Naruto, jangan buang-buang energimu. Biarkan aku yang melawannya." Ucap Kankuro yang sudah mengeluarkan Kugutsu miliknya.
Mendengar itu, gadis bernama Ikasa itu pun tertawa terbahak-bahak dan berkata "Kau ingin melawanku. Kau bisa apa? Mungkin temanmu beruntung bisa mengalahkan Izuki, tapi kau tidak akan seberuntung itu."
"Kau pikir, aku takut. Aku berlatih bersama dengan adikku berkali-kali. Dan dia itu lebih hebat daripada kau dalam mengendalikan pasir." Balas Kankuro, membuatnya murka "Kalian pergilah..."
Meskipun mereka tampak ragu meninggalkan Kankuro sendiri, tapi akhirnya mereka mengerti dan memutuskan untuk menyerahkan gadis bernama Ikasa itu untuk dihadapi oleh Kankuro. Melihat kepergian mereka, Ikasa berniat menyerang mereka tapi tindakannya itu dihentikan oleh Kugutsu milik Kankuro yang berubah menjadi tameng dan menghentikan langkah pasir milik Ikasa.
"Musuhmu adalah aku, nona manis."
"Dan aku adalah Dewa Kematianmu, pemuda-san."
Kankuro tanpa aba-aba langsung melesat dengan boneka-nya dan menyerang Ikasa, tapi dia bisa menghindari semua serangannya "Hanya ini seranganmu?"
Kankuro hanya tersenyum dan Ikasa terjatuh dan masuk ke dalam boneka Kuroari milik Kankuro yang telah dia sembunyikan sebelum kemunculan Ikasa, membuatnya panik 'Sial!'
Kankuro yang melihat itu langsung merubah boneka Karasu miliknya untuk menghabisi Ikasa yang berada di dalam boneka Kuroari miliknya, tapi dia dibuat terkejut saat butiran-butiran pasir mulai keluar dari celah-celah yang berada di boneka Kuroari miliknya dan membentuk sosok Ikasa, membuat Kankuro mendecih 'Tch, dia bahkan bisa merubah dirinya sendiri menjadi pasir. Ini akan menjadi semakin rumit."
"Itu hampir saja tadi pemuda-kun. Aku terlalu meremehkanmu." Balas Ikasa yang mencoba menyerang Kankuro. Kankuro juga mencoba menyerangnya dengan boneka Karasu miliknya, tapi tubuhnya berubah menjadi pasir sebelum boneka miliknya berhasil menyerangnya dan pasir itu mengarah ke arah Kankuro.
Buaaaaakkkk
"Guaaaahhh!"
Perut Kankuro dipukul oleh Ikasa yang telah kembali menjadi wujud manusianya dan membuatnya memuntahkan darah segar.
"Jadi bagaimana pemuda-san?"
"Untuk ukuran gadis secantik dirimu, Ikasa-san. Kau boleh juga." Balas Kankuro dan entah kenapa wajah Ikasa terlihat memerah "Tapi, meremehkan seseorang itu tidak bagus loh."
"Apa maksud—Arrrrggghh! Tangan-ku!"
Ikasa harus dibuat berteriak karena tangan-nya kanannya terjatuh dan menjadi lumpur karena Kankuro menggunakan boneka yang menyemburkan sebuah air ke tangannya.
"Maaf, aku tidak bermaksud melukaimu, Ikasa-san. Tapi aku berada disini untuk menyelamatkan keluargaku di bawah sana." Balas Kankuro yang menepuk kepala milik Ikasa dan terlihat meninggalkannya.
Ikasa yang diperlakukan seperti itu terlihat marah dan berkata "Jangan remehkan aku."
Kankuro menolehkan kepalanya dan dia dibuat terpental oleh Ikasa yang mementalkannya dengan elemen Fuuton yang sangat kuat sampai dia menabrak pohon dengan keras.
Tangan Ikasa kembali utuh dan melakukan serangan kedua-nya. Kankuro mencoba menahan serangan angin milik Ikasa dengan boneka Karasu miliknya, tapi kedua boneka itu tercabik-cabik oleh angin milik Ikasa dan membuatnya meloncat ke samping 'Tch. Teknik Fuuton miliknya juga sehebat Temari.'
Setelah itu, Kankuro membuat boneka Karasu miliknya yang telah tercabik-cabik, melapisi tubuhnya layaknya sebuah armor. Ikasa yang melihat itu tidak tinggal diam dan mencoba menyerangnya dengan hembusan angin yang sangat kuat tapi Kankuro tidak bergeming dan terus berjalan menembus angin buatan Ikasa dan berkata "Jangan remehkan, Armor: Defense Mode milikku."
Kankuro kemudian merubah armornya menjadi Assault Mode dan mulai menyerang Ikasa. Ikasa menghindar dan mengeluarkan pasirnya, tapi Kankuro tidak mau kalah. Dia juga menggunakan pasir sama seperti Ikasa. Pasir yang dulu sangat terkenal di kampung halamannya, yaitu pasir besi. Pasir yang digunakan oleh mendiang Sandaime Kazekage dan kemudian Sasori setelah dia membunuh beliau dan menjadikannya Kugutsu. Saat ini dia juga bisa menggunakannya setelah dia mengotak-atik kugutsu Sandaime Kazekage dan Sasori setelah Perang Dunia Shinobi Keempat berakhir dan itu membuat boneka Karasu yang dia gunakan menjadi armor ini juga bisa menggunakan pasir besi seperti mereka berdua.
"Matilah!"
"Aku tidak akan mati! Setidaknya sampai aku tahu kakak dan adikku aman di bumi!"
Pertarungan sengit terjasi antara pasir milik Ikasa dan pasir besi milik Kankuro. Kedua pasir sama-sama kuat tapi karena keteguhan hati Kankuro melebihi keinginan Ikasa untuk menghabisinya, pasir besi milik Kankuro mulai merangsek ke dalam pasir Ikasa dan akhirnya mementalkannya dengan keras ke kuil yang mereka tempati semalaman penuh dan menghancurkannya, membuat teknik badai pasirnya menghilang.
'Sial! Naruto bisa marah padaku akan hal ini.'
Kankuro berniat menyusul teman-temannya, tapi dia menghentikan langkahnya dan malah berjalan mendekati Ikasa yang terlihat terluka parah dan mengeluarkan banyak darah 'Maaf, minna. Sisa-nya aku serahkan pada kalian. Ada sesuatu yang harus aku lakukan. Aku harap kau selamat, Ikasa-san.'
Dan Kankuro mulai membuka baju Ikasa dan mulai mengobati tubuhnya dengan teknik yang dia pelajari dari saudara dan saudari Nyonya Chiyo.
-With Toneri and Urashiki-
Sementara di markas Toneri, pilar 4 elemen yang menggambar Ikasa memudar tapi tidak hancur seperti Izuki. Toneri yang melihat itu berkata "Hmft, sepertinya Ikasa kalah."
"Tapi dia tidak mati, Toneri. Apa kau tidak mau menyelamatkan muridmu itu? Aku bisa saja memerintahkan Raijin dan Gaius untuk menyelamatkannya."
"Tidak perlu, Urashiki." Balas Toneri dan kemudian dia melanjutkan "Aku tidak membutuhkan bidak yang lemah. Kalau dia kalah, berarti dia sudah tidak ada gunanya bagiku."
"Bukannya dia itu muridmu?"
"Murid... Siapa yang membutuhkan itu? Setiap aku melihatnya, yang aku lihat hanyalah bidak yang bisa aku kendalikan. Tapi dia berbeda. Dia itu bukan sosok yang aku buat dengan kemampuanku. Dia itu manusia dan akan selalu begitu selama kemanusiaan dia masih ada. Selama kemanusiaannya masih ada. Dia tidak akan bisa menjadi bidak dan juga mesin pembunuhku yang sangat berguna. Kalau begitu, aku pergi dulu untuk beristirahat, Urashiki."
"Toneri, kau sudah mengkhianati banyak anggota klanmu, membunuh banyak anggota klan utama dan kau pun mengkhianati muridmu sendiri. Murid yang kau latih dan rawat seperti adikmu sendiri? Sebenarnya apa yang kau inginkan Toneri?"
-To Be Continued-
AN: Maaf, minna. Sebenernya chapter ini ane rencanakan untuk menceritakan chapter terakhir Arc I Epilogue dari Arc I, tapi menulis battle sepanjang itu sungguh membuat tangan ini gemetaran. Padahal scene bertarungnya baru battle antara Izuki(Water General) vs Chojuro dan Ikasa(Wind General) vs Kankuro. Mungkin di Part II akan ada battle antara Raijin(Lightning General) vs Darui dan Gaius(Earth General) vs Kurotsuchi), sekaligus sama battle Naruto vs Toneri dan Urashiki. Buat scene pernikahan Naruto sama Akame dan Chelsea dan pengangkatan dia sebagai Hokage mungkin akan ane buat di Epilogue? Lah kok epilogue, apa Shinobi and Assassins udah tamat? Enggak juga. Soalnya ada dua Arc lagi. Arc Invasi Momoshiki dan Kinshiki sama Arc terakhir, Fifth Shinobi World War Arc.
Karena udah sampai sini dan Arc 2 bentar lagi akan mulai. Ane akan kasih tahu nama anak Naruto dari Akame, Chelsea dan Leone.
Naruto dan Akame: Akane Uzumaki
Naruto dan Chelsea: Alisa "Alice" Uzumaki
Naruto dan Leone: Yuu Uzumaki
Buat yang bingung buat sifat Urashiki di akhir dan berfikiran kalau dia itu Good Guy atau Bad Guy sebenarnya, lihat saja di Part II?
Adios, semuanya.
FI. The World Arcana yang telah berganti nama menjadi FI. World Arcana TV
Review:
Akwoakwoakwoak:
Dia lebih kuat dari canon dan ditambah dia itu dibantu sama Urashiki, jadi Naruto tambah sulit buat lawan dia.
CursedEternal:
Tentu saja. Kan ane bikin ini chap berdasarkan The Last, tapi gak ada cinta-cintaan tetek bengek kaya The Last yang actionnya kalah sama selendang dan cipokan NaruHina, bleeh.
Arestia:
Program biar Naruto atau anggota klan besar yang cuma sedikit atau tinggal satu anggota-nya bisa punya istri banyak. Naruto entar sama Chelsea dan Leone juga hehehe.
Ichizan Hissatsu:
Namanya juga Our Harem King.