Title: IT's Not a Reason|Meanie story|MPreg

Cast:

Kim minggyu

Wonwoo

All of member seventeen

And others

Genre: Romance,Family,little angst

WARNING! MPREG!NC!

BACA DULU!READ IT First!

!(adegan NC akan diletakkan disembarang chapter sesuai mood author)

!(please,be smart reader! If you didn't ever accept mpreg or dont like fanfiction w/ mpreg in story, please stay away! Get out from my fantasy!Keep your hands off my fantasy! Dont bash! I said for ONCE MOR TIME!PLEASE BE SMART READER)

!(no plagiat! Ini murni hasil pemikiran saya, ketika lagi badmood)

!(dalam fanfict ini saya tidak berusaha untuk mengikuti yang asli, melainkan saya meminjam alur kehidupan member seventeen yang asli, yang tampak didepan publik. Guna menyambungkan satu-satu fantasy saya. Karena sungguh banyak fantasy saya terhadap Meanie saat mereka dibelakang kamera. So, i try to make story based on their life. Bisa kalian lihat didalam nanti)

!(Read and Review, i'll stop this story if yout dont leave review, thanks... sorry for being rude, i ask like that because your reviews are my spirit and motivation to update soon as possible)

!(cerita ini hanyalah fiktif, namanya juga fanfiction. Jadi kalau ada kesamaan nama,latar belakang, alur yang menyinggung readers, saya minta maaf. Sekali lagi! FF ini murni hasil khayalan saya kalau lagi badmood dan ketika tiap kali saya melihat video mereka. mungkin akan terlihat saya membuat cerita dibelakang kamera. Ya itu benar! Oleh karena itu saya meminjam alur seventeen)

Synopsis:

"aku sungguh tidak bermaksud melakukan ini kepadamu"

Pemuda pemilik fox eye itu tak merespon apapun yang ia dengar. Pikirannya kini lumpuh. Sedikitpun ia tak pernah membayangkan hal seperti ini menimpa dirinya.

"hyung,maafkan aku"

Lalu pemuda tersebut beranjak dan meninggalkan pemuda yang kini sedang merasa bersalah. Pemuda tersebut melempar apa yang aada dihadapannya kedepan hingga membentur dinding,ia mengacak-acak rambutnya. Untung saja yang dilemparnya bukan barang-barang yang terbuat dari kaca, sehingga tidak membuatnya repot untuk merapikan ruangan itu nanti.

"ku pikir kau sudah cukup dewasa untuk berpikir mana yang terbaikkan, nak wonwoo",Pemuda tersebut pasrah dengan apa yang menimpanya. Ia siap untuk mengorbankan apapun demi sesorang yang amat teramat berharga dalam hidupnya.

"sampai semua kembali normal, kau bisa kembali ke seventeen"

"aku mengerti sajang-nim", dengan senyum mengembang dipipinnya, ingatkan dia bahwa ia sedang ternyemu palsu saat ini.

"dibalik kehilangan, pasti ada sesuatu yang akan menggantikan kehilangan tersebut" ujar pemuda itu menyemangati dirinya sendiri dalam menghadapi semua cobaan yang menampar keras dirinya.

Chapter 1 "beginning of..."

"chanie! Pasti dia Mafia!" seru seokmin,jihoon dan minggyu kompak. Chanie membelalakkan matanya tak terima. Seungcheol yang statusnya sebagai rakyat kini telah tewas karena dibunuh oleh sekelompok mafia yang menyamar sebagai rakyat dan ditambah dengan kecurigaan member lain terhadapnya karena hoby membunuh member lain seperti seungkwan, jisoo, dan hansool yang ternyata juga merupakan rakyat biasa itu,kini angkat bicara.

"kalau kalian membunuhnya,para mafia menang"

"yang mati tidak boleh bicara" sindir seungkwan yang masih kesal terhadap Scoups, padahalkan mereka sama-sama rakyat. Bagaimana bisa dengan mudahnya scoups membunuh mereka. yaa walaupun bukan hanya dia yang menurunkan jempolnya, namun Scoups juga merupakan salah satu provokator. Ia harus menyelamatkan dirinya sendiri oleh karena itu ia memanas-manasi mereka yang ingin membunuh tersangka.

Mianghao kini hanya tersenyum polos saat mendapat tatapan tajam dari Seongcheol, pasalnya sebelum seongcheol ditewaskan, ia lah orang yang pertama kali bersikeras menyatakan kalau seongcheol ialah salah satu dari mafia yang ada. Karena kepolosan yang tiada tara milik mianghao, semua member yang belum tewas ikut memojokkan seongcheol. Mianghao nyengir polos saat berhasil menyingkirkan seongcheol,alhasil ia juga tewas setelahnya dengan statusnya sebagai mafia. Bagaimana tidak, minghao berteriak "yes!" yang pada akhirnya membuat jeonghan curiga kepadanya. 'Sungguh tak dapat berbohong'ucap s-coups dalam hati.

"kalau kalian membunuhku kita akan kalah dan mafia yang berkuasa, kalian mau?", lee chan berusaha meyakinkan hyung-hyungnya bahwa ia rakyat biasa. "ayolaah! Kalian samua sadar! Kita sudah dapat satu mafia. Lihat saja bagaimana sifat mafia yang dibelakang"tutur Jeonghan ikut meyakinkan dongsaengnya untuk menyelamatkan lee chan. "hey hyung!maksudmu apa?" tak terima dirinya kembali dibawa-bawa Minghao protes. Ia merasa bahwa aktingnya cukup baik sebagai bocah ...kelewat polos

"yang mati tidak boleh bicara!" seru jeonghan lalu melanjutkan perkataannya."bukankah yang cocok sebagai mafia itu kau?" tunjuknya pada Wonwoo yang mengikuti permainan namun tak bersuara dari awal permainan dan membunuh siapapun yang menjadi tersangka.

"aku?meskipun aku membela diri, apa kalian percaya kalau aku bukan mafia?" tanpa ekspresi ia melihat semua mata yang menatap tajam kearahnya.

"aku mencurigai sesuatu disini!mingyu wonwoo adalah mafia!" seru Woozi bersemangat saat tak sengaja melihat wonwoo dan minggyu tersenyum satu sama lain.

"aku melihat mereka tersenyum satu sama lain!" sambungnya lagi.

"haaah! Tidak masuk akal! Apa disini ada larangan untuk tersenyum? Atau apakah disini ada larangan untuk memegang tangan?" protes Minggyu tak terima tuduhan dari jun sembari melakukan apa yang diucapkannya.

"wonwoo hyung mafia!". seru chan mendukung Jeonghan untuk membunuh Wonwoo, Chan memerhatikan wonwoo dalam diam sampai ia melihat wonwoo dan mingyu saling tatap kembali. "wonwoo silahkan maju, dan katakan kata-kata terakhir mu" kata jun selaku Pemandu game ini.

"silahkan saja kalian membunuh ku, dengan kalian membunuhku kalian dapat melihat siapa mafia yang sesungguhnya" tutur wonwoo, sambil menatap jun dengan sinisnya, tiba-tiba saja jun menariknya kedepan.

"tentu saja!kalau kau mati kami akan mengetahui identitasmu sebagai mafia" ucap soonyoung setelahnya.

Setelah mereka memutuskan untuk membunuh wonwoo akhirnya wonwoo yang menjadi rakyat biasa mati. Sungguh penyesalan besar yang dirasakan rakyat biasa yang masih hidup. Mingyu berjalan menyusul Wonwoo yang sedang mengayunkan kaki diatas meja bersama seungkwan,kemudian Mingyu membisikkan sesuatu ditelinga Wonwoo. apa tidak bisa nanti saja membahas siapa yang menang, sudah jelas mingyu yang menang.

"aku menang, Wonu hyung"

"ck! Cuma untuk itu saja kau menyusulku?" tanya Wonwoo dengan wajah emonya.

"just for your information" jawab Mingyu sambil tersenyum simpul melihat wajah kesal wonwoo karena dirinya harus terbunuh.

Mingyu mengusap-usap surai hitam milik wonwoo,Setelah itu mingyu langsung kembali bersama member seventeen yang masih bertahan dalam permainan MAFIA GAME.

Sedangkan yang ditinggalkan, wajahnya memanas. Untung saja tidak memerah, sempat memerah, harus jawab apa dia kalau ada yang bertanya. Ada untungnya juga memiliki wajah emo, ucap Syukur Wonwoo dalam hati.

.

.

.

Setelah Wonwoo keluar permainan masih berlanjut hingga Terbunuhnya Woozi dan chan. Di pihak rakyat hanya tersisah jeonghan dan seokmin otomatis Permainan dimenangkan oleh pihak mafia, yaitu myunghoo, soonyoung dan minggyu. Penyesalan mendalam pun dirasakan oleh pihak rakyat yang harus menerima hukuman membersihkan ruangan latihan untuk seharian ini.

Tebakan wonwoo tentang siapa mingyu didalam game tadi, terjawab sudah. Ternyata manusia yang beberapa kali ia lindungi ini merupakan musuh dalam selimutnya. Tapi percuma saja! Ia juga sudah kalah dalam permainan mereka berdua. Sebelumnya mereka sempat taruhan, ketika wonwoo bertanya kepada mingyu kalau sungguh mafia atau bukan, dan mingyu berusaha keras untuk mengelak. Jadi, wonwoo dengan enaknya memutuskan untuk membuat taruhan, apabila Wonwoo terbunuh duluan dari mingyu maka mingyu lah yang menang. Begitu sebaliknya. Sungguh taruhan yang tidak penting sebenarnya. namun tidak untuk mingyu, mingyu harus bisa menang karena ia harus mengatakan sesuatu kepada wonwoo.

"hyung, bagaimana bisa kau tahu kalau aku mafia?" tanya minggu kepada wonwoo yang sibuk menulis lirik untuk rap freestylnya. "karena kau tidak cocok jadi seorang aktor,makanya kau dilatih untuk menjadi seorang rapper di sini?"

"apa kau pikir actingmu tadi bagus, hm?" kini gantian mingyu yang menyidir wonwoo. Wonwoo memutar bola matanya tanda bahwa ia tak mengambil hati sindiran mingyu, yang sedikitnya ia akui bahwa kemampuan actingnya sedikit tidak bagus. Padahal keseharian ia sering berlatih acting tiba-tiba jika ingin mengganggu member lain ataupun sedang diganggu.

"apa yang kau inginkan hyung?" tanya mingyu, Wonwoo menghentikan aktivitasnya dan menutup laptop yang selalu menemaninya saat dibalik kamera. "Apa kau mau melucu, kim mingyu?" wonwoo mengela nafas lalu kembali berbicara setelah memposisikan tubuhnya menghadap mingyu yang sedang bersandar di tempat tidurnya. Mingyu menyengir khas anak-anak. Badan saja tinggi untuk pria berumur 18 mingyu sangatlah tinggi, dan didukung dengan perawakannya yang berisi dibanding dengan wonwoo, orang tertinggi nomor dua di seventeen.

Mingyu turun dari tempat tidurnya menuju pintu, ia celingukan kekanan dan kekiri. Matanya mengawasi apakah ada orang atau tidak. Saat ia mendengar suara anak-anak asik dengan televisi diruang tengah, mingyu menghela nafas lega. Kemudian ia menutup pintu kamar mereka dengan lembut hingga suara yang dihasilkan pintu tersebut hampir tidak terdengar.

Wonwoo menatapnya bingung, namun ia enggan bertanya. Ia akan menunggu apa yang sebenarnya akan mingyu lakukan. Tak ada yang wonwoo pikirkan bahkan ketika mingyu kembali duduk dihadapannya, hingga mingyu bersuara...

"aku mencintaimu, hyung" ucap minggyu dengan tegas tanpa keraguan. "aku tahu" langsung mendapat balasan dari wonwoo. Mingyu memanyunkan bibirnya sambil menatap wonwoo lalu menggelang.

"aku sungguh, sangat, serius mencintaimu,hyung", mingyu kembali mengucapkan hal yang sama namun disertai penekanan kata-katanya. "aku juga"

"hyuuuung~" akhirnya mingyu merengek karena ia merasa wonwoo tidak menganggapnya serius.

"aku ingin kau menjadi kekasihku hyung!" seru mingyu terkesan memerintah. Wonwoo menatap mingyu tidak percaya, seulas senyuman terukir dibibirnya.

Wonwoo menghela nafas panjang lalu menariknya kembali dan perlahan ia keluarkan beriringan kata-kata yang keluar dari mulutnya, "apa kau ingin mengerjaiku?"

"hah?!" mingyu kini gantian terperangah, "dari sisi mana aku ingin mengerjaimu?apa aku bercanda?"mingyu menggaruk kepalanya yang tidak gatal saking kesalnya.

"aku serius, hyung! Aku ingin bersamamu selamanya, menjagamu, merawatmu saat kau sakit,dan banyak hal yang ingin kulakukan bersamamu diesok hari"

Wonwoo sebenarnya tidak berani meyakini perasaan mingyu terhadapnya maka dari itu ia dari tadi tidak menganggap mingyu sedang serius. Bahkan perlakuan minggyu yang overprotectif terhadapnya saat berdekatan dengan member lain, mingyu yang sering menggenggam tangannya setiap saat dan melakukan skinship lainnya, wonwoo hanya beropini kalau mingyu cemburu dengan member lain karena hyungnya dimonopoli orang lain, dengan kata lain wonwoo menganggap mingyu hanya kecemburuan seorang dongsaeng kecil yang belum beranjak dewasa.

Wonwoo menatap mingyu datar, "jadi selama ini kau menciumku untuk apa? Menggodaku?"

Minggyu cengengesan, ia tergagap menjawab pertanyaan wonwoo.

"i-itu aku mm..a-aku..."

"apa kau ingin membuatku cepat mati huh?apa kau tau saat kau mencium pipiku, memelukku, menggenggam tanganku, jantungku seakan ingin keluar dari dalam tubuhku. Ditambah kau berkata seperti itu,apa kau benar-benar ingin aku cepat mati?!" oceh wonwoo yang sedari tadi mencoba untuk mengendalikan perasaannya yang meledak ledak itu.

"tentu saja tidak! Aku sangat mencintaimu! Mengapa aku ingin kau mati, aku ingin kau berada disisiku sampai aku mati" mingyu menarik wonwoo kedalam peluknya, sontak wonwoo terkejut. Dalam hati wonwo berbicara 'bagaimana bisa bocah raksasa keras kepala dan kekanak-kanakkan seperti mu melakukan hal seperti ini, kim mingyu'. Meskipun tidak sesenggukan, airmata yang tidak diizinkan mengalir kini mengalir dari eyes fox wonwoo saat ia merasakan degup jantung mingyu berdetak kencang seperti dirinya. Ia juga tidak tahu mengapa ia bisa menjatuhkan airmata segitu mudahnya.

Masih dalam posisi pelukkan, mingyu menyadari sesuatu, "eh? Kata-katamu tadi? kau juga merasakan hal yang sama denganku, hyung?"

Moment romantis wonwoo terpecahkan karena keleletan minggyu memahami kata-katanya tadi. wonwoo meninju perut mingyu, hingga mingyu meringis. "sudah jelaskan, pabo"

Mingyu melepas pelukannya saat mendengar suara wonwoo yang bergetar, "ke-kenapa kau menangis, hyung? Kan yang menyakitiku dirimu hyung"

"pabo! Kau lebih menyakiti ku. Kau seperti mempermainkan perasaanku, mingyu-ya" mingyu kembali mendekap hyung kesayangannya itu.

"mian, aku sangat mencintaimu, hyung" mingyu mengecup dahi wonwoo, wonwoo membalas pelukan mingyu, "aku tahu kim mingyu, sudah kukatakan actingmu sangat buruk, bukan?"

"benarkah? Sangat buruk? Hingga kau menangis?" wonwoo hanya tertawa menikmati hangatnya pelukan mingyu yang baru kali ini benar-benar ia rasakan. Wonwoo benar-benar tidak menyangka kalau jalan hidupnya bisa sesuai dengan permintaannya dengan mudah. Semoga kedepan tidak menjadi jalan bebatuan yang menghambat mereka.

"mingyu-ya"

"hm?"

"ternyata kau sungguh egois" mingyu yang tengah berbaring disebelah wonwoo, mengerutkan dahinya sembari menghadap wonwoo.

"kau bilang, kau ingin aku bersamamu sampai kau mati?" mingyu berpikir keras, mengingat kata-katanya persis yang seperti wonwoo bilang.

"akhirnya malah kau yang seenaknya meninggalkanku. bukankah itu egois? Apa kau pikir aku mau seperti itu?jika kau mati, aku juga akan mati. Ingat itu!"

Mata mingyu berbinar mendengar kata-kata wonwoo,

"tidak perlu ku ingat karena cinta kita akan tetap hidup walaupun kita mati" ia mendekap wonwoo dalam tidurnya hingga mereka terlelap.

Minggyu dan wonwoo, mereka sepakat merahasiakan hubungan mereka yang baru berumur dua jam itu hingga waktu yang membongkar semuanya. Mereka berdua tidak ingin mengorbankan usaha yang mereka lakukan demi menjadi idol. Karena keseharian mereka selalu menempel tak terlepaskan, tidak menimbulkan kecurigaan para member dan orang-orang disekitar terhadap mereka.

TBC/End/?

Astaga! Apa ini yang ku tulis-_-

Gaje amat, maafkeun daku ya readers tercinta, baru juga chapter 1 udah ngebosenin aja. Ok! Gini, chaoter ini hanya berfokus ke masa lalu meanie. Jadi ff nya pendek, gaje juga.

Ayo kritik, saran...

Read and Review yaaa...