Chapter 5 : The Beginning

Author's Note :

Hola Minna-san~ hamba akhirnya kembali~!

Nah, untuk chapter ini, hamba khususkan untuk membahas masa lalu Naruto dan Sasuke saat berakhirnya Perang Dunia Shinobi ke-4 dan saat mereka pertama kali masuk ke Dimensi DxD. Bagi para reader yang review, maaf hamba belum bisa membalas semuanya, mungkin di chapter selanjutnya akan hamba jawab :'v

Untuk chapter 5 dan 6 author akan memfokuskan untuk menerangkan awal dari facfict ini, jadi jika ada yang bingung bisa ditanyakan.

Dan untuk reader yang menanyakan untuk pair.. tenang saja :v Sona nggak akan sama Naru kok

Naru : Author kampret! Lu kira gua apaan sampe diincer ama dua cewek kacamata, minus pula!

Author : ano Naru.. tuh.. Lihat, Sona sama Riku udah bawa apaan..

Naru : Mampus gua.. KURANG AJAR LU THOR!

Nah.. karena Naruto nya sedang dihajar oleh duo megane-onna, kita mulai saja fic gaje ini!

.

.

.

Disclaimer : Naruto by Masashi Kishimoto and Highschool DxD by Ichiei Ishibumi

This is just a fanfiction. More read, more talk, more stories.

Enjoy.

.

.

.

.

Shinobi Dimension, Middle of Dessert, 2 years ago.

Keadaan medan pertempuran tersebut sudah hancur lebur. Ootsutsuki Kaguya akhirnya dikalahkan, berkat Tim 7 dan Obito. Saat ini Tim 7 sedang menuju ke arah Hagoromo untuk mendengarkan pesan terakhirnya, bersama dengan seluruh Bijuu yang sudah berkumpul.

" Nah, Naruto, Sasuke, Sakura dan Kakashi, kuucapkan selamat telah mengalahkan ibuku. Aku berterima kasih, berkat kalian Dunia Shinobi akhirnya selamat " ucap Hagoromo halus.

" Tentu Hagoromo-sama, ini semua berkat seluruh Shinobi, bukan hanya kami saja " balas Kakashi merendah.

" Baiklah, waktuku di sini sudah hampir habis. Selain itu, kalian para Bijuu bagaimana? Kalian sudah bebas, apa kalian ingin tetap di tubuh Naruto atau bebas? " tanya Hagoromo pada ke-9 Bijuu yang sudah berkumpul.

Sontak semua Bijuu terdiam, namun Kurama segera menimpali.

" Kami akan berada di tubuh Naruto, Jijii. Kami para Bijuu setuju untuk bersama Pahlawan Shinobi ini hingga akhir hayatnya " ucap Kurama tegas.

" KURAMA?! BENARKAH? YATTA! KUKIRA KAU AKAN PERGI MENINGGALKANKU KARENA KAU SUDAH BEBAS! " Naruto sangat girang mengetahui bahwa sahabatnya itu tidak meninggalkannya. Sementara para Bijuu hanya menertawai Kurama karena mempunyai Jinchuuriki yang begitu berisik.

" Urusai! Bersyukurlah pada Kurama-sama, dasar bocah tengik " yaah pada akhirnya Kurama kesal juga.

WUUSH WUUSH WUUSH

Tiba-tiba, datanglah ke-4 Hokage terdahulu, mendarat di sebelah Kakashi yang sedang bicara dengan Hagoromo.

" Naruto " Naruto menengok ke siapa yang memanggilnya. Yondaime Hokage, atau Namikaze Minato, atau ayahnya. Dengan segera Naruto berlari ke arahnya dan memeluknya dengan erat, seakan ingin mengatakan " ayah aku berhasil! " dan membuat ayahnya itu bangga.

" Hora hora, ada apa Naru? " tanya Ayahnya dengan senyuman lembut pada anak satu-satunya itu.

" Tidak apa, aku hanya bahagia saja akhirnya aku bisa membuatmu dan ibu bangga " balas Naruto sembari tersenyum tulus.

" Ahahaha, kau memang benar-benar mirip Ibumu, Naru. Nah, Naru, waktuku sudah tidak akan lama lagi, kau tahu kan kalau aku ini adalah Edo Tensei dan ini sudah bukan dunia yang harus kutempati lagi " Minato berucap dengan perasaan campur aduk, antara sedih dan tak rela meninggalkan anak yang sangat disayanginya ini.

" Aku tahu, maka dari itu aku memelukmu untuk yang terakhir kalinya " Naruto pun begitu, dalam hatinya ia tidak ingin ayahnya kembali meninggalkannya.

Di saat momen ayah anak itu berlangsung, Tobirama segera melaju ke arah Madara yang sekarat akibat Kaguya yang mengambil Juubi darinya.

" Heh, jadi saat seperti ini kau juga ingin membunuhku? Sama saat kalian membunuh Izuna, adikku dulu " Madara berucap dengan lemah, pasrah akan ajal yang akan menjemputnya lagi.

" Kau tidak pantas berada di dunia ini, kau hanyalah penghancur Madara. Maka dari itu, aku akan segera menyelesaikan apa yang kakakku tidak bisa lakukan " Tobirama mengeluarkan kunai dan mengarahkan kunai tersebut ke arah Madara yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa.

WUUSH TAK

Namun, tanpa diduga, Hashirama segera menahan tangan adiknya tersebut. Hashirama menatap tajam Tobirama, seakan memberi ancaman kalau berani berbuat sesuatu pada Madara.

" Lepaskan kakak! Aku akan segera mengakhirinya! " Tobirama mencoba untuk berontak, tapi Hashirama tidak melepasnya malahan semakin kuat mencengkeram tangan adiknya itu.

" Berhenti Tobirama. Sekali lagi, kau akan membuat kesalahan fatal " Hashirama berucap dengan sangat dingin dengan aura yang membuat Hagoromo sedikit merinding. Pada akhirnya, Tobirama berhenti dan sembari mendecih pergi dari sana dan membuat Hashirama dan Madara kini hanya berdua saja untuk bicara terakhir kalinya.

" Heh, miris sekali. Sahabat yang dulu ingin kubunuh, malah sekarang menyelamatkanku " Madara berucap sinis pada Hashirama yang memandangnya sendu.

" Apa yang kau tunggu? Cepat bunuh aku, aku sudah tidak bisa berbuat apapun padamu " ucapan Madara tersebut membuat Hashirama semakin sedih. Ia duduk di sebelah sahabatnya tersebut, mengalirkan chakra miliknya sehingga perlahan Madara merasakan bahwa chakra dan tenaganya kembali.

" Apa yang kau lakukan?! Kenapa kau melakukan ini?! " Madara berusaha berontak menolak chakra Hashirama, tetapi tidak bisa. Hashirama memaksa chakra nya masuk.

" Tentu saja menyelamatkanmu sahabatku. Ini hanya satu-satunya cara agar aku bisa membalasmu. Terlebih, kau ingin mengatakan sesuatu pada kedua pahlawan tersebut bukan? " Madara terkejut karena Hashirama mengetahui apa yang ingin ia lakukan.

" Ini adalah satu-satunya cara aku membalasmu sahabatku. Tak peduli kau dulu pernah jadi rivalku, musuhku dan pernah mencoba membunuhku, aku tetap menganggapmu sahabatku " Hashirama tersenyum cerah kepada Madara yang terkejut dan tidak bisa berucap apa-apa.

" Heh, dasar dobe " pada akhirnya, untuk pertama kalinya sejak kecil, Madara menampakan senyuman tulus miliknya. Semua yang berada di sana terkejut, kalau kedua Dewa Shinobi tersebut bisa akur, tidak seperti di buku sejarah yang mengatakan sebaliknya.

" Berhenti mengatakan itu Teme! Kau membuatku malu di depan Hagoromo-sama " Hashirama sontak kesal mendengar panggilan dari Madara tersebut, meskipun sebenarnya ia merindukannya. Tingkah keduanya, membuat semua yang ada di sana menjadi…sweatdrop?

" Hentikan candaan kalian, aku ingin tahu apa yang ingin kau sampaikan padaku dan Naruto, Kuso-jijii " Sasuke berucap dingin pada Madara yang hanya menatap datar dirinya.

" Hooh, ternyata Fugaku memberikanku cucu kurang ajar " Madara seperti kesal saat Sasuke berucap kurang ajar padanya. Sementara Sasuke hanya berkedut-kedut tanda marah mendengar ucapan Madara itu.

" Berhenti bercanda! Katakan cepat! "

" Baiklah, Kuso gaki, kemarilah " Madara memanggil Naruto yang sontak membuat Naruto kesal, namun tetap menurut datang ke Madara.

" Melihat kalian telah mengalahkan Kaguya, aku ingin memberikan sesuatu pada kalian dan meminta sesuatu pada kalian. Dulu, saat aku menyembuhkan lukaku, aku membuka portal dimensi dengan Rinnegan dan Jikkukan Ninjutsu yang kupelajari dari Uzumaki. Aku terdampar di sebuah dimensi, di mana di dimensi tersebut terjadi peperangan yang melegenda. Iblis, Malaikat dan Malaikat jatuh berperang, sehingga manusia pada saat itu terkena dampaknya. Aku dengan segenap kekuatanku menghentikan peperangan tersebut dan berhasil, dengan bantuan fraksi Iblis yang mengembalikan kekuatanku dan memberikanku umur yang sedikit panjang. Setelah dimensi tersebut damai, aku kembali ke Dunia Shinobi, melanjutkan rencana mata bulan yang hanya akal-akalan untuk membangkitkan diriku supaya aku bisa kembali bertarung dengan Hashirama, karena pada saat itu, Hashirama telah tertindih tanah " Madara mencoba sedikit humor untuk menghilangkan tegang pada ceritanya itu. Hashirama hanya bisa pundung mendengar ucapan Madara yang menghina dirinya.

" Aku ingin kalian menjaga perdamaian tersebut. Di sana, aku minta kalian menjaga kedamaian antara ketiga fraksi dan Youkai, bila kalian bertemu dengan pemimpin Youkai di sana, berikanlah kalung mutiara ini kepadanya. Ia pasti tahu kalung ini. Dan.. " Madara merapal beberapa segel tangan yang rumit dan mensummon berbagai perlengkapan ninja yang ia punya.

" Aku berikan seluruh perlengkapan ninjaku ini pada kalian. Gunbai milikku, kuserahkan pada Naruto sementara Sasuke kau mendapatkan schyte milikku. Aku juga memberikan kedua armor milikku dan Hashirama yang masih kusimpan, bersama scroll jutsu milikku. Dan yang terakhir, kemarilah Naruto " Naruto menurut dan duduk di depan Madara.

" Pejamkan matamu dan diamlah untuk beberapa saat " Madara menyentuh kedua mata Naruto yang tertutup, mentransferkan seluruh kekuatannya dan Rinnegan miliknya.

" Apa ini? Mengapa aku merasa kekuatan yang amat besar " Naruto sendiri terkejut dengan kekuatan yang mengalir ke dalam dirinya.

" Heh, aku memberikan semua kekuatanku padamu, termasuk Sharingan dan Rinnegan milikku. Semuanya telah tertanam di Rinneganku, kau bisa melihat masa laluku. Dan untuk Sasuke, aku memberikan sel senju padamu, agar kau bisa membangkitkan Rinnegan milikmu secara sempurna " Madara memberikan tabung yang berisi cairan berwarna putih kepada Sasuke.

" Nah, ini saja. Ingatlah pesanku ini, semua kekuatan ini gunakanlah demi kebaikan. Aku pernah berbuat kesalahan besar, jangan sampai kalian mengulang lagi kesalahanku ini. Dan Naruto, buatlah aku bangga dengan menjadi penerus Uchiha Madara, Uchiha Naruto. Bukalah portal tersebut dengan Rinnegan, kau bisa langsung membukanya karena sudah tertanam di Rinnegan tersebut " Madara lalu beralih pada Hashirama yang masih saja pundung. Madara mencoba berdiri, walau harus susah payah dan dibantu oleh Naruto, lalu berjalan ke arah Hashirama.

" Dobe, bangunlah " Hashirama menengok dan melihat Madara yang sedang menatapnya dengan lembut. Hashirama segera bangun dan terkejut ketika Madara memeluknya layaknya kakak yang sangat sayang pada adiknya.

" terima kasih, sampai bertemu di akhirat. Sayonara "

Dengan begitu, Uchiha Madara telah tiada, meninggalkan cahaya yang menyilau selama beberapa detik. Momen haru itu membuat Naruto meneteskan sedikit air matanya, sementara Hashirama sudah menangis karena bahagia kalau Sahabatnya telah kembali ke jalan yang benar.

" Nah, kalau begitu aku akan melepas Edo Tensei ini. Kalian para Bijuu segeralah kembali ke dalam tubuh Naruto " para Bijuu menurut, kecuali Hachibi yang memberikan setengah chakranya pada Bee yang masih terkena Tsukuyomi.

" tunggu Hagoromo-sama. Aku ingin menyampaikan sesuatu pada Naruto terlebih dahulu " Minato segera memberikan tanda kepada Naruto untuk segera menuju ke arahnya.

" Nah Naruto, selamat ulang tahun! " Naruto sontak sangat terkejut, mendengar ucapan selamat ulang tahun kedua selain dari Iruka.

" Hehe, kau sudah tumbuh sangat besar, dan membuatku serta Kushina bangga " Minato tersenyum lebar melihat Naruto yang masih saja terkejut.

" Nah Naruto, inilah akhirnya. Aku harus segera kembali ke Kushina, atau tidak nanti dia memarahiku. Ada yang ingin kau sampaikan pada Ibumu? "

" Tunggu ayah. Hagoromo-jijii, bolehkah aku meminta dua hal padamu? " Naruto bertanya kepada Hagoromo yang lumayan jauh darinya.

" Hmm, apa itu Naruto-kun? "

" Aku ingin, kau tidak melepas Edo Tensei ayahku, dan aku ingin agar kau membawa jenazah ibuku ke sini " ucapan Naruto sontak membuat semua yang ada di sana terkejut, mengetahui apa yang ingin dilakukannya.

" Tunggu Naruto, kau tidak boleh melakukannya. Ini sal- " ucapan Kakashi terhenti oleh Hagoromo.

" Tidak apa-apa Kakashi, ini adalah satu-satunya hadiah dariku untuknya. Dan, aku akan membawa jasad Jiraiya beserta Itachi dan kawanmu Neji telah kubangkitkan juga, meski kini ia pingsan " Sasuke juga terkejut mendengar hal tersebut.

POOF POOF POOF

Tiba-tiba, muncullah tiga peti mati yang memunculkan jasad Kushina, Jiraiya dan Itachi. Naruto yang bisa melihat ibunya secara langsung, sangat bahagia.

" terima kasih banyak Hagoromo-sama! " Naruto membungkukkan badannya kepada Hagoromo.

" Sama-sama Naruto-kun. Nah, adakah yang ingin kalian sampaikan pada Naruto, para Kage terdahulu? " tanya Hagoromo pada semua mantan kage yang ada di sana.

" Naruto, ingatlah pesanku ini. Jadilah Shinobi yang bijaksana, lindungilah apa yang kau sayangi, dan jadilah Shinobi yang hebat ,melampaui kami semua. Dan.. jagalah impian Madara, kumohon padamu " ucapan Hashirama mewakili semua kage yang ada adalah ucapan terakhir sebelum jiwa mereka kembali ke akhirat, terkecuali Minato yang tetap berada di sana.

" nah, aku akan kembali. Sekali lagi, terima kasih telah menjaga dunia ini " Hagoromo pun juga ikut menghilang mengikuti para kage yang terlebih dahulu menghilang.

" Nah sebelum aku membangkitkan mereka, kita harus melepas Tsukuyomi terlebih dulu Sasuke " Naruto menjulurkan tangannya yang terdapat tanda Matahari ke arah Sasuke yang juga ikut menjulukan tangannya ke arah Naruto.

" Mugen Tsukuyomi : Kai! "

Dan setelah itu, akhirnya semua shinobi maupun penduduk yang terkena ilusi tersebut kembali seperti semula. Kembali hidup dan bersorak gembira menandakan kemenangan mereka.

' Kau berhasil, Naruto ' batin Tsunade, Gaara dan teman-temannya.

Kembali ke Naruto dan team 7 beserta Minato, kini Naruto sudah memasuki mode Ashura nya dan segera mengaktifkan Rinnegannya, sehingga kini ia bukan lagi memasuki mode Ashura, tapi sudah masuk Rikkudou Mode. Rambutnya menjadi putih, dengan perban melilit dahinya (mirip Ashura), serta pakaian khas Ootsutsuki dengan Sembilan magatama di belakangnya, tak lupa tongkat dengan Gudoudama mengitarinya.

" Inikah Rikkudou mode? Sangat hebat, kuyakin kau akan masuk mode ini juga Sasuke " ucap Naruto penuh bangga seakan mengejek Sasuke yang kelihatan iri.

" Nah Ayah, Ibu, Jiraiya-sensei, Itachi-san, selamat datang kembali ke dunia. Senpou : Gedo Rinne Tensei no Jutsu! " Naruto mengatupkan kedua tangannya dan menyebutkan jutsunya. Dari tanah munculah kepala(?) yang membuka mulutnya lebar dan mengeluarkan aura hijau yang masuk ke dalam tubuh keempat mayat tersebut.

Tubuh Minato yang tadi seperti kertas kembali menjadi manusia normal, dengan pakaian yang biasa ia pakai beserta jubah Yondaime Hokage miliknya. Sementara hal serupa juga terjadi pada ketiga lainnya. Kulit pucat mereka kembali menjadi kulit pada umumnya, dan perlahan-lahan mereka kembali membuka mata mereka. Tangan Jiraiya yang hilang pun juga ikut kembali.

" Ini.. di mana? " Kushina yang pertama kali terkejut kalau ia sudah hidup kembali. Diedarkan pandangannya ke seluruh penjuru dan melihat Minato beserta team tujuh yang juga ikut terkejut.

" Haah.. haah.. selamat..datang.. k-kembali.. Ibu.. " Kushina terkejut mendengar suara yang sangat ia rindukan. Suara buah hati satu-satunya. Ia menengok ke arah suara tersebut berasal, dan melihat Naruto yang sudah kembali ke mode normalnya yang kelelahan.

" N-naruto.. NARUTOO! " Pelukan hangat, itulah yang diterima Naruto dari ibunya. Ia segera membalas pelukan ibunya tersebut, seakan mereka adalah anak dan ibu yang sudah dipisahkan sangat lama dan baru bertemu sekarang.

" Naruto! Kau Naruto kan? Anakku?! " Kushina menangis bahagia mengetahui kalau anaknya yang telah membangkitkannya.

" Tentu saja, aku ini satu-satunya anakmu hihi " tambah deraslah air mata Kushina. Ia sangat bahagia akhirnya bisa bertemu dengan anaknya secara langsung, bukan saat ia membantu Naruto mengontrol kekuatan Kyuubi.

" Kushina?! Minato?! Dan Kakashi serta Itachi juga?! Bagaimana mungkin?! " Jiraiya juga terkejut tatkala ia membuka matanya, ia sudah melihat kejadian ini. Tak jauh darinya, Itachi juga sangat terkejut melihat hal ini.

" Ah, Jiraiya-sensei, akhirnya kau bangun juga. Selamat datang kembali ke dunia ini " ucapan Minato membuatnya tersadar dari keterkejutannya.

" Bagaimana ini bisa terjadi? " Jiraiya merasa sangat bingung, ia seharusnya sudah mati dan malah kembali hidup lagi.

" Tanyakan pada muridmu itu sensei, ia yang memaksa Rikkudou-sama untuk memenuhi keinginan terakhirnya " ucap Minato sambil menunjuk Naruto

" Naruto.. jadi ini ulahnya? Dan, apakah ini sehabis terjadi perang? "

" Ya, kami para aliansi Shinobi memenangkan peperangan ini dengan bantuan tim 7 Konoha beserta Obito. Para Edo Tensei sudah dilepas berkat Itachi " Sasuke menjelaskan dengan dingin.

" Sasuke.. ada apa ini? " Itachi bertanya kepada Sasuke, namun Sasuke malah menengok ke arah Naruto yang sudah tidak kelelahan akibat Sakura yang menyembuhkannya.

" Naruto, perang sudah selesai. Ada satu hal yang harus kulakukan, yakni membuat revolusi di Konoha " Sasuke berujar tajam kepada Naruto

" Apa maksudmu Sasuke?! Bukankah kita mendapat misi?! " Naruto berujar marah pada Sasuke

" Persetan dengan misi, aku akan membuat revolusi pada dunia shinobi. Jika kau ingin menghentikanku, datanglah ke tempat kita pertama kali bertarung " Dengan begitu, Sasuke segera menghilang dengan Shunshn.

" Naruto! Hentikan Sasuke, kumohon! " Itachi berteriak kepada Naruto yang terkejut. Dengan sigap, Naruto menghilang menuju ke arah di mana satu-satunya tempat mereka pertama kali bertarung

(Pertarungan sama seperti di Canon, akan terlalu lama mendeskripsikannya)

Skip Time, after the battle

Satu bulan sudah berlalu sejak pertarungan kedua dewa shinobi yang baru, semua desa kembali melakukan aktivitasnya masing-masing. Pagi yang cerah di Konoha, terlihat Naruto sedang berjalan-jalan bersama Hinata, ehem, kencan maksudnya, ya mereka berkencan di pagi yang cerah ini. Entah apa yang terjadi, setelah sembuh dari pertarungannya dengan Sasuke, ia segera mencari Hinata dan mengajaknya kencan sehari kemudian.

" Nee Hinata, apa yang kau inginkan untuk hari ini? " Naruto bertanya lembut pada Hinata. Sontak, Hinata memerah karena melihat Naruto yang sangat tampan (hoek).

" Etto.. aku hanya ingin berjalan-jalan saja denganmu, Naruto-kun " tentunya, Hinata masih sedikit gugup ketika dekat dengan Naruto.

" Hmm.. baiklah, bagaimana jika kita jalan-jalan mengelilingi desa lalu akan kuajak kau ke tempat favoritku? " tanya Naruto yang dijawab anggukan antusias Hinata.

Sementara itu..

" Hoi lihat, Naruto sudah memulai pedekate nya tuh " suara perempuan memecah keheningan yang tercipta dari sudut gang yang sepi.

" ck, mendokusei, untuk apa kita mengikuti mereka? Biarkan saja mereka berkencan, lagipula kenapa pula kalian mengajakku sih? " tanya suara laki-laki dengan nada malas

" Oh ayolah, kau tidak ingin kulaporkan ke Temari kalau kau pura-pura sakit untuk menghindar kencan dengannya kan? " kali ini suara perempuan lain terdengar dengan nada mengancam kepada laki-laki tersebut

" Haaah.. perempuan memang merepotkan " suara pasrah laki-laki itu terdengar

" UOOH NARUTO-KUN! IA SUDAH MELANGKAH LEBIH DULU DARIKU! SEMANGAT MASA MUDA NYA MEMBARA! "…tidak perlu dijelaskan siapa dia

" Hn, sudahlah, biarkan saja mereka kencan dengan bahagia " ucap suara laki-laki dengan nada dingin

" Ara Sasuke-kun, kau tidak lupa dengan janjimu kan? " suara perempuan pertama terdengar lagi

" Uuh.. t-tentu tidak Sakura " Sasuke menjawab dengan takut

" Jadi, apa yang sebenarnya kita ingin lakukan? Mereka sudah pergi menjauh " tanya Sakura pada yang lainnya.

" Bagaimana kalau kita ke Yakiniku Q saja? Aku lapar " jawab Chouji pada Sakura.

" Hmm.. ide bagus, sekalian kita ajak Naruto dan Hinata juga " Ino menimpali ide dari Chouji dengan senang

" Baiklah baik, kalau begitu aku akan mencari Sai " balas Sakura sembari pergi untuk mencari Sai

" Aku pergi dulu, aku ingin pulang untuk berlatih bersama Itachi " Sasuke juga akhirnya pulang karena merasa tidak ada lagi yang harus ia lakukan di sana.

" Mendokusei, ayo Chouji, Ino " Shikamaru juga ikut pulang menuju rumahnya.

" Neji-kun, apa kita ikut pulang saja? " tanya Tenten yang kebetulan ikut.

" Aku akan berlatih bersama Lee, kau mau ikut? " ajak Neji pada Tenten yang secara resmi sudah menjadi tunangannya.

" Ah, boleh aku ikut Neji? Aku ingin sparring melawan kalian berdua " tanya Kiba yang disambung gonggongan Akamaru.

" Boleh saja, nah Lee, ayo kita pergi " dengan begitu, mereka berempat menuju ke training ground khusus tim 9.

Tunggu, ada yang terlupakan…

" Mereka tidak mengingatku " er..ah.. Kasihan Shino.

" Apa kau senang hari ini Hinata? " tanya Naruto pada Hinata yang kini menggandeng tangannya

" Uhm, aku senang, terima kasih Naruto-kun " tentu saja, siapa yang nggak senang?

" Haha, baiklah, kita akan segera menuju ke tempat favoritku, pegangan " ucap Naruto yang dijawab anggukan oleh Hinata.

' Hiraishin ' cahaya kilat berwarna putih terlihat bersamaan dengan hilangnya Naruto dan Hinata.

WUUSH

Kini mereka berdua berada di atas patung Hokage, tentu saja Hinata terkesima melihat pemandangan Konoha dari atas sana.

" Nah, ini adalah tempat favoritku di mana dulu aku sering menghabiskan waktuku di sini untuk melihat desa ataupun berlatih di hutan sana " Naruto segera duduk di samping Hinata untuk menikmati indahnya sore hari di Konoha.

" Hee, ternyata Naruto-kun mempunyai tempat rahasia juga " Hinata terkikik melihat ekspresi Naruto yang seakan tidak mengerti maksudnya.

Hinata kemudian menyenderkan kepalanya ke pundak Naruto, yang membuat empunya terkejut sedikit. Naruto kemudian merangkul Hinata yang notabene adalah kekasihnya sejak ia keluar dari rumah sakit. Ia sedang berpikir, apakah dirinya sanggup untuk pergi meninggalkan Hinata untuk mengemban tugas yang diamanatkan oleh Madara.

" Nee, Hinata, boleh aku bertanya sesuatu? " Naruto membuka suaranya memecah keheningan di antara mereka berdua.

" Uhm, apa itu Naruto-kun? " tanya Hinata penasaran.

" Etto.. kau sudah tahu perihal aku akan pergi menuju dimensi lain kan? apakah tidak apa-apa aku meninggalkanmu? " Naruto tertunduk lesu

" Hihi, kenapa kau bertanya seperti itu Naruto-kun? Walau pada akhirnya aku melarangmu, kau pasti akan pergi juga kan? Aku pasti akan sedih jika Naruto-kun pergi, tapi aku tidak boleh egois bukan? " Hinata menjawab dengan senyum lembut sembari mengusap pipi Naruto.

" Apapun yang terjadi, ingatlah kalau aku akan selalu mencintaimu Naruto-ku, aku siap menunggumu sampai kapanpun. Dan apabila kau menyukai perempuan lain di sana, kejarlah mereka, aku akan merelakanmu demi mereka, asal kau tidak melupakanku " jawaban dari Hinata membuat Naruto menatap gadis yang kini sangat dekat dengannya. Ia kemudian memeluk Hinata dengan sangat erat yang membuat Hinata terkejut namun ia juga membalasnya.

" Hinata.. arigatou, kau benar-benar beruntung dicintai perempuan sepertimu. Tenang saja! Aku tidak akan melupakanmu, lagipula, aku akan berusaha menemukan cara untuk mengunjungimu " jawab Naruto yang masih memeluk Hinata.

" Uhm, tentu. Apapun untuk Naruto-ku " Hinata tersenyum bahagia, perasaannya tersampaikan juga dan dibalas. Ia sangat bahagia saat ini.

" Nee Hinata, 2 hari lagi aku akan pergi, jadi besok maukah kau berkencan untuk terakhir kalinya sebelum aku mengunjungimu lagi? "

" tentu saja, aku pasti akan sangat merindukanmu Naruto-kun " jawab Hinata dengan lembut.

" Arigatou, Hinata "

Hari ini adalah keberangkatan Naruto dan Sasuke menuju dimensi baru mereka. Semua kerabat dan sahabat mereka sekarang berada di atas Gedung Hokage untuk melihat kepergian mereka. Terlihat juga kelima Kage yang kebetulan hadir di Konoha untuk membahas kerja sama antar lima desa tersebut.

" Nah, ini sudah waktunya. Tsunade-baachan terima kasih sudah menyembuhkan tanganku dan Sasuke tanpamu pasti karir Ninjaku akan terhambat hehe " ucap Naruto dengan cengiran khasnya sementara Tsunade hanya tertawa bangga.

" Naruto, Sasuke, jaga diri kalian baik-baik. Lindungi apa yang ingin kalian lindungi, ingatlah itu " ucap Itachi dengan senyuman tipis.

" Tentu saja, Itachi-san, aku akan menjaga adik bodohmu ini agar tidak salah jalan lagi nantinya " sementara Sasuke hanya menatap tajam Naruto seakan berkata ' Sekali lagi kau bilang begitu, akan kubuat hangus kau '

" Naruto, ambilah gulungan ini " Jiraiya melempar sebuah gulungan kepada Naruto

" Itu adalah gulungan untuk mempelajari Fuinjutsu, pelajarilah agar kau bisa memasteri Fuinjutsu karena itu sangat berguna untukmu " ucap Jiraiya.

" Arigatou, Ero-sennin " dengan kurang ajarnya Naruto berkata seperti itu.

" Nah, sudah waktunya. Minna, jaga diri kalian ya! "

" Naruto, tunggu! " Kushina berjalan ke arah Naruto dan memeluk putranya tersebut untuk terakhir kalinya.

" Naruto, jagalah dirimu baik-baik, jangan terlalu banyak memakan ramen, itu tidak sehat untukmu. Sering-seringlah makan sayur agar kau sehat, jangan lupa banyaklah istirahat. Naruto, Ibu berterima kasih padamu telah memberiku kehidupan keduaku, maaf aku baru memberi kasih sayang untukmu selama satu bulan ini. Dan Naruto, lindungilah orang yang kau sayang, seperti Ayahmu yang melindungi desa ini. Kami..menyangangimu Naruto " Naruto tidak bisa membendung air matanya, ia sangat menyayangi Ibunya tersebut.

" Uhm.. tentu saja, Kaa-san. Akan kuingat pesanmu, jaga juga kondisimu Kaa-san. Aku sangat sangat menyayangi kalian berdua, terima kasih sudah ingin menjadi orang tuaku " ucap Naruto lembut sembari memeluk ibunya.

" Naruto, pesanku sama seperti ibumu, maaf aku tidak bisa memberi apa-apa " Minato berujar pada anak semata wayangnya itu.

" Tak apa Tou-san. Nah, aku pergi dulu, sampai jumpa minna! "

Naruto kemudian mengaktifkan Rinnegan miliknya dan kemudian terciptalah sebuah celah dimensi yang lumayan besar. Sasuke dan Naruto segera masuk ke celah dimensi tersebut dan kemudian celah tersebut tertutup rapat kembali.

' Selamat berjuang, Naruto, Sasuke '

Underworld, DxD Dimention, Gremory's Forest

BRUK BRUK

Naruto dan Sasuke mendarat dengan mulus di sebuah Hutan.

" Ini di mana? Seperti di hutan " tanya Naruto bego yang sontak langsung dihadiahi tinjuan di kepalanya.

" Ittai, apa yang kau lakukan?! "

" Kau bego apa idiot? Ini kan memang hutan " ujar Sasuke sambil menghela nafas melihat saudara tak sekandungnya ini begitu bodoh.

" Cih, kau yang bego, gak bisa bedain bego dan idiot " ujar Naruto kesal

" Apa katamu?! Mau kubakar kau hah?! " Sasuke menarik kerah Naruto dan Naruto juga ikut menarik kerahnya.

" Siapa takut?! Kau hanya beruntung menang dariku saat itu! "

Sementara itu, keempat iblis yang sedari tadi ada di sana sweatdrop melihat tingkah dua manusia di depan mereka. Naruto dan Sasuke yang merasakan ada yang bersembunyi berhenti bertengkar dan tatapan mereka menjadi tajam.

" Keluarlah kalian, aku tahu kalian ada di sana " ucap Naruto lantang dan membuat keempat iblis tersebut terkejut.

" Wah, ternyata kau tahu ya? Ah maafkan kami yang tidak sopan " ucap Sirzech diikuti anggukan malu dari Ajuka, senyuman polos dari Serafall dan Falbium yang menguap.

" Siapa kau? Kenapa aura mu berbeda dari manusia? " tanya Sasuke tajam

" Ah, maaf, aku adalah Sirzech Lucifer, pemimpin Iblis, yang di sebelahku adalah Ajuka Beelzebub, yang perempuan di sampingku ini adalah Serafall Leviathan sementara dia adalah Falbium Asmodeus, kami semua adalah Maou atau pemimpin iblis. Dan ini adalah Underworld, tepatnya berada di bawah dunia manusia " ujar Sirzech sambil tersenyum ramah.

" A-APA?! I-IBLIS?! J-JANGAN MENDEKAT! A-AH PERGILAH! " Naruto sontak langsung bersembunyi di belakang Sasuke dan membuat keempat Maou tersebut kembali sweatdrop.

" Ahaha, tak perlu takut, kami berbeda dari Hantu. Dan ngomong-ngomong siapa kalian berdua? Bagaimana kalian yang notabene adalah manusia bisa masuk ke sini? " tanya Ajuka pada Naruto dan Sasuke.

" Kami berasal dari Dimensi Shinobi, di mana aku dan saudaraku yang pengecut ini datang. Di sana kami adalah dua dari 5 orang yang berhasil mengalahkan sosok yang dapat menghancurkan dunia. Kami mendapat misi dari mendiang kakek buyutku untuk menjaga dan mendamaikan dunia kalian. Kalian tentu tahu Uchiha Madara kan? " ujar Sasuke yang membuat keempat Maou tersebut sangat terkejut.

" Uchiha Madara-sama, maksudmu orang yang mempunyai kekuatan yang amat besar tersebut? " tanya Sirzech memastikan.

" Ya, dia adalah kakek buyutku dan juga saudaraku ini berhasil mengalahkannya. Namaku adalah Uchiha Sasuke dan dia Namikaze Naruto. Dan dobe, bukankah Madara sudah memberitahumu tentang ini? Kenapa pula kau masih takut " Sasuke menyudahi perkenalannya dan Naruto dengan menendang Naruto sehingga tersungkur di depan para Maou

" Err.. S-salam kenal, Sirzech-san, Serafall-san, Falbium-san, Ajuka-san. Namaku Namikaze Naruto, panggil aku Naruto. Dan maaf telah mengira yang tidak-tidak pada kalian " ujar Naruto sembari menggaruk tenguknya yang tidak gatal, tentunya setelah berdiri dan memberikan glare ke Sasuke.

" Ahahaha tentu, jadi, bagaimana kalau kita bicarakan ini di rumahku? Sekalian akan kuperkenalkan pada keluargaku bahwa keturunan Madara-sama telah datang " ujar Sirzech pada Naruto dan Sasuke.

" Madara-sama? Kakek tua itu kau panggil dengan Madara-sama? Hadeh, aku heran kenapa ia bisa mendapat panggilan tersebut " ucap Naruto yang disambut tawa dari Sirzech dan Ajuka.

" Haha, tentu saja, karena ia berhasil mengalahkan keempat Maou terdahulu sendirian. Ia bahkan membuat seluruh Iblis di Underworld kagum dan menghormatinya " ujar Ajuka

" Heh, ternyata sikapnya di dunia ini begitu berbeda daripada ia yang berada di dunia shinobi " Sirzech tertawa pelan karena kedua pemuda yang baru saja datang ini berani menghina manusia yang dianggap sebagai pahlawan di Underworld.

" Ahaha, memang seperti itulah, ia berhasil membuat keempat Maou terdahulu kalah dengan pertarungan empat lawan satu, bukankah ia hebat? Meski sikap arogan dan datar nya itu sering membuat kami takut " Ajuka menimpali omongan Naruto yang membuat Naruto tertawa

" Haha, asal kau tahu Ajuka-san, ia itu hanya menjaga imej nya saja, buktinya saudaraku ini pernah ketahuan mengintip perempuan di ons- " belum sempat Naruto menyelesaikan omongannya, kepalanya sudah kena bogeman dari Sasuke yang memamerkan mata saktinya

" Sekali lagi kau mengolok-olokku, akan kubuat kau gosong " yah..intinya Uchiha selalu menjaga imej nya.

" Ano, bisakah kalian mendekat? Kita akan segera berteleportasi ke kediamanku, sementara Maou yang lain akan kembali ke tempat masing-masing " Sirzech berujar sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

" Ah maaf, baiklah ayo Sirzech-san " ucap Sasuke sembari menarik(baca : menyeret) badan Naruto yang tersungkur di tanah

" Baiklah, Ajuka, Sera, Falbi, aku serahkan sisa urusan ini pada kalian. Kalian tentu tahu harus berbuat apa kan? "

" Serahkan saja pada kami Sir-tan " ujar Serafall sembari berteleport menyusul kedua Maou yang sudah meninggalkannya.

" Nah, ayo kita menuju ke kediamanku " dengan begitu, lingkaran sihir dengan lambang Gremory muncul di bawah kaki mereka bertiga dan seketika mereka bertiga menghilang dari hutan tersebut.

Gremory's Mansion

Lingkaran sihir muncul di depan gerbang utama Kediaman Gremory dan memunculkan tiga sosok..ehm, satu iblis dan dua manusia. Iblis tersebut berwajah bijaksana, charming, dengan rambut berwarna merah dan menggunakan armor putih. Manusia pertama memiliki wajah tampan dengan rambut yang menutup mata kirinya, menggunakan baju biru keabu-abuan dan celana hitam panjang beserta sandal shinobi dengan sebuah katana terselip di pinggangnya. Sementara manusia yang satu lagi… berwajah cukup tampan, memiliki wajah yang manis dengan tiga guratan di kedua pipinya, menggunakan hitai-ate berlambang daun dengan baju berwarna hitam dan celana oranye-hitam. Meski manusia tersebut masih pingsan sih.

" Sirzech-sama! Ada apa gerangan Anda membawa dua manusia ini? " tanya salah satu penjaga gerbang tersebut.

" Maa, aku bertemu mereka berdua di Hutan Gremory. Dan mereka ini adalah keturunan dari Pahlawan Underworld " ucap Sirzech sembari tersenyum kecil kepada penjaga tersebut.

" Ah begitu, baiklah maafkan ketidaksopanan kami, silahkan masuk " kedua penjaga tersebut kemudian membuka gerbang Mansion Gremory.

" Baiklah, ayo Sasuke-san, kasihan jika saudaramu itu terus menerus diseret "

Yaah.. pada akhirnya Naruto harus merelakan dirinya diseret sepanjang jalan menuju kediaman utama Gremory.

" Tadaima, Okaa-sama, Otou-sama " Sirzech memberi salam kepada kedua orang tuanya yang sedang menikmati teh sore hari.

" Oh Sirzech, okaeri, tumben kau sudah pulang " ujar Zeoticus atau biasa disebut Lord Gremory.

" Tou-sama, Kaa-sama, aku ingin memperkenalkan kedua pemuda in- "

" DOBE! BANGUN! " sebelum Sirzech menyelesaikan ucapannya, Sasuke memukul kepala Naruto yang kemudian membuat empunya terbangun seketika.

" Ittai! Apa-apaan kau hah? "

" Lihat, kita sudah sampai, jangan berpura-pura pingsan. Kau itu berat sekali, jangan merepotkanku " ujar Sasuke yang kesal akibat tingkah saudaranya itu.

" A-ah, maafkan kelakuan saudaraku yang rada bodoh ini. Perkenalkan, namaku Namikaze Naruto, dan dia adalah Uchiha Sasuke. Kami berdua merupakan keturunan dari Uchiha Madara " ucap Naruto sembari membungkukan sedikit badannya bersamaan dengan Sasuke yang mengikutinya.

" M-Madara-sama?! A-ah, maafkan jika kami menyambutmu kurang sopan Naruto-san, Sasuke-san " ujar Zeoticus sembari tersenyum canggung.

" Ahaha, tidak apa-apa. Ngomong-ngomong, aku belum mengetahui nama kalian selain Sirzech-san " ujar atau lebih tepatnya Naruto meminta untuk mereka memperkenalkan diri.

" Ah maaf, namaku Zeoticus Gremory dan ini adalah istriku, Venelana Gremory " ujar Zeoticus memperkenalkan dirinya.

" Nah, Naruto-san, Sasuke-san, jika tidak keberatan maukah kalian menginap di Underworld hari ini? " tawar Zeoticus pada mereka berdua.

" Apa tidak merepotkan Zeoticus-sama? Sejujurnya aku dan saudaraku ini ingin tinggal di dunia manusia " ujar Sasuke yang ingin menolak tawaran Zeoticus.

" Tentu saja tidak, suamiku ini pemaksa Sasuke-kun, Naruto-kun. Kami juga belum memperkenalkan kalian dengan Rias " ujar Venelana yang juga memaksa mereka untuk menginap.

" Baiklah kalau begitu. Dan siapa itu Rias, Vanelana-sama? " tanya Naruto

" Cukup panggil Venelana-san saja, Naruto-kun. Rias adalah anak kedua kami, ia bersekolah di dunia manusia sembari menjaga teritori Gremory dan Sitri "

" Sitri? Klan yang bisa memanipulasi air itu? " tanya Naruto pada Venelana

" Ya, kau benar Naruto-san. Baiklah, Sirzech antarkan mereka ke kamar mereka. Dan Naruto-san, Sasuke-san, anggaplah seperti di rumah sendiri, jangan sungkan untuk meminta bantuan pelayan di sini " ujar Zeoticus ramah.

" Ah, terima kasih Zeoticus-san " ujar Naruto sopan sembari membungkukan sedikit badannya.

" Baiklah, ikuti aku Naruto-san, Sasuke-san " ujar Sirzech kepada kedua manusia tersebut.

Skip Time

Night Time at Gremory's Mansion

Kini Naruto dan Sasuke sedang berada di perpustakaan keluarga Gremory. Tujuannya sih berbeda-beda, Sasuke yang mencari info tentang dimensi baru mereka sementara Naruto mencari buku ilmu.

' Trihexa,Great Red dan Ouroboros Dragon. Buku ini sepertinya menarik '

" Hoi teme, kau sedang baca apa? " tanya Naruto yang datang dengan 3 buah buku bersampul angka, sains dan teknologi.

" Sejarah dunia ini mungkin, lanjutkan saja bacaanmu dobe dan jangan ganggu aku dulu " ujar Sasuke yang sedang serius membaca.

" Huh, kau tidak asik " Naruto kemudian duduk jauh dari Sasuke dan dengan khusyuk membaca bukunya itu.

' Ouroboros Dragon adalah naga yang memiliki kekuatan immortal atau tidak ada batasnya. Konon, Ouroboros Dragon bersama dengan Great Red pernah bertarung dengan makhluk yang dapat mendatangkan kiamat ke dunia ini, Trihexa atau 666. Dalam pertempuran yang memakan bertahun-tahun itu, Trihexa dapat dikalahkan dan disegel jauh dipelosok dunia ini. Dunia saat itu bersyukur kepada kedua naga tersebut '

Kemudian Sasuke membuka lembar berikutnya dan membaca sampai habis.

" Sasuke-sama, Anda dan Naruto-sama diharapkan untuk segera menuju ke ruang makan oleh Zeoticus-sama " ujar sesosok…Maid? Ah, Maid dengan rambut silver

" Ah baiklah, terima kasih Grayfia-san, dan tolong panggil kami dengan akhiran san saja " ujar Sasuke yang kemudian membangunkan Naruto.

" Bangun Dobe, kita disuruh untuk ke ruang makan, kurasa waktu makan malam telah tiba " ujar Sasuke sembari menepuk punggung Naruto yang tertidur setelah membaca habis buku sains yang tadi ia bawa.

" Humm.. 5 menit lagi Kaa-san.. " sontak perempatan muncul di kepala Sasuke.

" BANGUN BAKA! " teriak Sasuke ke telinga Naruto yang sontak membuat empunya berteriak.

" KORA! BISAKAH KAU MEMBANGUNKANKU DENGAN LEBIH MANUSIAWI?! " Naruto yang telah bangun (dengan tidak etis) itu segera 'menyembur' Sasuke yang terlihat kesal.

" Sudahlah! Ayo cepat kita ke ruang makan " Sasuke kemudian meninggalkan Naruto yang berteriak menyumpahi dirinya.

" Ah Naruto-san, Sasuke-san, silahkan duduk " ujar Zeoticus ramah

" Terima kasih, Zeoticus-san " yang kemudian dituruti oleh kedua manusia tersebut.

" Baiklah, karena semua sudah berkumpul, mari kita mulai makan malamnya "

Tak ada suara yang bergema selain suara dentingan sendok dan garpu yang mereka gunakan untuk makan. Naruto yang tidak biasa menggunakan sendok merasa sedikit kesusahan untuk menyantap makanannya.

" Ano maaf, apakah ada sumpit? " tanya Naruto ke Grayfia yang berdiri di belakang Sirzech

" Sepertinya ada, tunggulah akan saya ambilkan " kemudian Grayfia berjalan ke dapur untuk mengambilkan sumpit.

" Terima kasih, Grayfia-san "

Makan malam yang hening tersebut akhirnya selesai.

" Ehem, Naruto-san, Sasuke-san, apakah kalian yakin ingin tinggal di dunia manusia? " tanya Sirzech yang membuka pembicaraan malam itu.

" Tentu Sirzech-san, kami tidak ingin merepotkan kalian lebih dari ini " ujar Naruto sopan.

" Kalau begitu, besok kalian bisa menempati rumah baru kalian. Dan Naruto-san, bisakah aku meminta tolong padamu? " Sirzech kemudian melirik ke arah ayahnya dan dibalas anggukan kecil.

" Tentu, apa itu Sirzech-san? " tanya Naruto penasaran.

" Aku ingin kau bersekolah di sekolah yang sama dengan Rias, di sana temanku yang merupakan Gubernur Datenshi menjadi kepala sekolah, dan aku ingin kau menjaga Rias " ujar Sirzech atau lebih tepatnya memohon.

' Kuuh.. ternyata dia ini sister complex ' batin Naruto sweatdrop.

" Ano, kenapa hanya Naruto saja? Apa aku mendapat misi khusus? " tanya Sasuke yang kelihatan iri dengan Naruto.

" Ah, untukmu Sasuke-san, aku sudah merekomendasikan dirimu dengan Michael untuk membantunya membuat fraksi Manusia di mana pemimpinnya adalah kau sendiri dan berada dalam pengawasan penuh ketiga pemimpin fraksi " jelas Sirzech.

" Ah begitu, baiklah. Dan dengan dibuatnya fraksi manusia ini, aku harus mencari anggotanya bukan? " ujar Sasuke yang sudah mengerti tugasnya.

" Yap, kuharap kau bijak memilih anggotamu Sasuke-san " ujar Zeoticus yang ikut dengan pembicaraan ini.

" Tentu saja, Zeoticus-sama. Aku bukanlah orang bodoh seperti saudaraku ini " ejekkan dari Sasuke sukses mendapatkan glare dari Naruto.

" Ahahaha, kau bisa saja Sasuke-san " dan malam itupun dihabiskan dengan obrolan tentang masalah dimensi tersebut.

The Next Day

Morning at Gremory's Mansion

" Apa kalian yakin tidak ingin tinggal di sini saja? Kalian sudah kuanggap anak sendiri " ujar Venelana sedih

" Ahaha, maafkan kami Venelana-san, tapi kami harus menjaga dunia manusia karena itu pesan terakhir dari kakek buyut kami " ujar Naruto sembari tersenyum canggung

" Huh, baiklah. Tapi berjanjilah untuk sering ke Underworld jika ada waktu, aku pasti akan merindukan kalian berdua " Venelana kemudian memeluk Naruto dan Sasuke selayaknya ibu yang memeluk anaknya sendiri.

" Hehe, tentu saja Okaa-sama " ujar Naruto yang membuat Sirzech, Grayfia dan Zeoticus tersenyum.

" Baiklah, aku akan menteleportasi kalian ke rumah baru kalian, sampai jumpa besok " ujar Sirzech dan kemudian menyuruh Grayfia untuk menteleportasi kedua manusia itu.

Lambang sihir keluarga Gremory muncul di bawah kaki keduanya dan kemudian naik hingga membuat keduanya menghilang dari hadapan keempat iblis tersebut.

' Selamat berjuang, Naruto, Sasuke '

Kuoh City, Japan

Di depan sebuah rumah yang (naudzubillah) besar, muncul lingkaran sihir berlambang Gremory yang mengeluarkan dua remaja berbeda warna rambut. Si pirang dengan rambut jabrik, menggunakan jaket berwarna hitam dengan selingan oranye, celana panjang berwarna oranye dan sepatu ninja berwarna hitam. Sementara satu lagi yaitu remaja berambut hitam dengan model emo, raut datarnya menghiasi wajahnya yang (hoek) tampan. Kimono berwarna biru tua dengan Kusanagi no Tsurugi bertengger di pinggangnya, tak lupa ia juga memakai celana panjang berwarna hitam dengan sepatu ninja berwarna hitam juga.

" Haaah, apa Sirzech tidak berlebihan memberikan rumah ini " ucap si pirang sembari memijit pangkal hidungnya. Sementara si hitam hanya menaikan bahunya tak peduli dan memasuki rumah baru mereka itu.

" Hmm, selain rumah ini begitu besar, ia juga tidak segan memberikan uang sebanyak ini kepada kita. Dasar Iblis riya " si pirang yang sudah kepalang pusing mendudukan badannya ke sofa yang ada di ruang tamu.

" Oi dobe, di atas meja ada surat, kau baca dulu sana. Aku ingin segera bertemu dengan Michael-sama " dengan begitu si hitam menghilang meninggalkan kilatan biru.

" Cih, seenak jidatnya saja dia "

Si pirang kemudian membuka surat yang ada di meja tersebut dan kemudia ia melamun. Maksudnya ia membaca surat itu..

' Kepada Namikaze Naruto dan Uchiha Sasuke

Yo, kalian sudah melihat-lihat rumah ini kan? Apa uang yang kuberikan cukup? Tenang saja, jika kurang bilang saja padaku, akan kuberikan lagi nanti.

Oh ya, aku ingin memberitahumu kalau besok kau sudah bisa bersekolah di Kuoh Academy, Naruto. Dan kuingatkan padamu, jangan membuat masalah di sana, dan jangan lupa juga tugasmu untuk menjaga kedua adikku dan Serafall. Dan untuk Sasuke kau diharapkan sesegera mungkin untuk mencari anggota fraksi manusia.

Itu saja, selamat menikmati hari-hari awalmu di dunia manusia.

Sirzech Gremory '

Si Pirang atau bisa disebut dengan Naruto itu kemudian berdiri dan meletakan surat tersebut kembali ke tempat awalnya. Ia mendesah pelan dan bergerak menuju kulkas dan kemudian membuka kulkas tersebut.

' Oh Tuhan.. inikah namanya cinta..? Ah, Kau sungguh amatlah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.. sungguh.. inikah namanya kebahagiaan? '

… " YATTA! MISO RAMEN SPECIAL! SIRZECH KAU YANG TERBAIK " …err ya.. itulah kegiatan awal tokoh utama kita.

Kuoh City, Sector 2

Bayangan hitam melewati gang-gang sempit yang ada di Kota Kuoh. Selayaknya angin yang berhembus kencang menghiraukan apa saja yang menghalanginya. Bayangan hitam itu berhenti di sebuah gang yang amatlah gelap.

" Oooh.. apakah makan malam sudah tiba? Ternyata ada manusia bodoh yang datang ke tempat ini " suara menyeramkan menggema di sudut gang tersebut dan memperlihatkan banyak sekali iblis dengan berbagai bentuk, singa, harimau, elang, bahkan laba-laba.

" Hei manusia, apa kau ingin menjadi santapan kami? Baumu lezat sekali, ayo kemari dan buat kami kenyang " sementara sosok tersebut hanya diam dan mengeluarkan sebilah katana yang ada di punggungnya.

" Tugasku adalah membasmi kalian semua, para iblis yang membangkang. Aku bukanlah santapan kalian, dan ini adalah akhir dari kalian " ujar sosok tersebut yang terdengar seperti suara perempuan yang sangatlah dingin.

Seketika itu, selama 10 menit berlalu hanya terdengar suara jeritan yang menggema dari gang tersebut. Darah berceceran di mana-mana, organ tubuh yang terdampar di mana-mana, hingga bau amis yang amat menyengat berasal dari mayat-mayat iblis yang telah dibantai. Sosok perempuan tersebut, membuka topeng yang ia pakai dan memperlihatkan wajah cantik namun tak ada emosi.

" Sekali lagi, manusia aman dari mereka yang membangkang. Tugasku selesai, semoga kalian tenang di alam sana. Sayo-nara "

…malam itu, adalah awal dari Kuro Shinigami yang menunjukkan keahliannya. Hanya sebuah kertas putih dengan tulisan darah tertinggal dari gang tersebut.

' Maaf atas kelakuanku, tapi ini sudah kewajibanku. '

Perempuan tersebut tersenyum, menggunakan kembali kacamata yang sempat ia tanggalkan. Ia kemudian menghilang dari sunyinya malam dengan menggumamkan sebuah kalimat yang akan selalu membuat para pembangkang ketakutan.

' Kuro Shinigami mengawasi kalian, Mihara Riku mengetahui apa yang kalian perbuat '

To Be Continued

Author's note!

Yo minna~ *ditimpukin*

Ahahaha, gomen gomen baru bisa apdet sekarang. Hamba mengalami penyakit yang sulit dihilangkan yakni ma-las. Teehee XD

Terima kasih kepada para pembaca setia yang menunggu fict gak jelas ini, hamba hanya bisa bilang mohon maaf dan terima kasih.

Masa lalu NaruSasu di awal sudah diperlihatkan, eiits ini baru satu chapter, chapter depan akan ada simple conflict yang menjadi awal NaruRiku. Nah ikuti terus fict ini.

Misteri semakin terungkap sedikit demi sedikit, siapakah sosok Riku ini? Kenapa julukan Kuro Shinigami ada padanya?

Nah, sekian dulu, author akhiri dengan mengucapkan :

Arigatou Gozaimasu!

Ciaoossu!

Ryukizaki