ANOMALI

.

.

Title:

ANOMALI

Author:

Elixir Edlar

Disclaimer:

All cast belong to God, their parents and Bighit. Ent. I do not own the characters.

Genre:

UFO

(Unidentified Fiction Of – mine)

Just a drabble about VKOOK

.

.

WARNING:

This fiction contains disgusting content! Yang gampang jijik, jangan baca!

.

.

Pada suatu hari di dunia VKOOK, Telebangtan bermain-main.

Kitty Jimin bermain bersama Telebangtan.

Hoppie Winky, Yoongie, Mon-Mon, Jin~

Telebangtan~ Telebangtan~

Ucapkan

HAAAALLLOOOO!

AAAAA...! OOOOO...!

Hoppie Winky, Yoongie, Mon-Mon, Jin~

Telebangtan~ Telebangtan~

Empat buntelan warna-warni loncat-loncat di pinggir kali~

Ungu, hijau bola kasti, kuning lemon, dan merah!

BERPELUKAN...!

BYUUURRRRR

Semuanya nyemplung ke kali.

.

.

"Kityyyy~ Yuhuuu~Where are you~"

Suara dari arah pintu utama apartemen menyambangi indera pendengaran Jimin.

Itu suara Mommy Kookie. Mommy kesayangannya.

"MOMMMYYY~"

Jimin melonjak kegirangan. Ia segera menghambur ke tubuh sang mama.

Melekat seperti koala yang menempel pada pohon ekaliptus di Afrika.

Memangnya pohon ekaliptus ada di Afrika?

Kamu tak tahu?

Hmm, sama! Saya juga!

Hahaha.

Maaf tadi saya hanya bercanda.

Koala itu aslinya dari Australia.

Hahaha.

(Astaga, gua berasa edan, nulis beginian)

.

.

Tiba-tiba Jungkook membisiki Kitty-nya tersebut dengan suara lirih.

"Wes ewes ewes biskuntulubiskuntulbaris wes ewes ewes bablas angine~"

Tenang saja, itu bukan sedang promosi iklan An*tangin.

"Mengerti Kitty manis?"

Jungkook mematut-matut pipi sekenyal marshmallow milik si Kitty.

"Siap Mommy Kookie!"

Jimin berpose laiknya kapiten mempunyai pedang pendek (?).

"Aku seorang Kapiten~ Mempunyai pedang pendek~ Yahoo..!"

Begitu cara Jimin menyindir Mommy-nya yang berpedang pendek.

Oops...

Jungkook mendelik seram, murka stadium empat. Hati-hati, Kitty!

"Maksudnya, Kitty yang pedangnya pendek Mommy."

Jimin menunduk takut-takut, memilin ujung kaos putih transparannya itu.

Sesekali, diliriknya Jungkook yang masih menampilkan pelototan maut kepadanya.

"Oh, kukira Kitty sedang menyatire Mommy."

Satire. Menyatire. Menyindir. Ya apa pun istilahnya.

.

"Mana berani Kitty menyatire Mommy."

Kilah Jimin, diiringi picingan netra Jungkook, sang Mommy.

Belum percaya pada Jimin rupanya.

"Kitty kan sayang Mommy. Mommy yang paling cantik. Mommy wangi bunga-bunga."

Jimin merayu pula menggombal tuk ambil hati Jungkook.

Jungkook nyengir lebar, diusapnya surai pirang Kitty-nya yang manis dengan lembut.

"Miaaaoowww~"

Jimin sang Kitty mengeong.

"Kucing pintar~ Kitty nanti tahu kan apa yang harus dilakukan?"

Jungkook menggaruk-garuk dagu Jimin sehingga empunya merem-melek kegelian.

"Miaaoowww~ Mengerti Mommy~"

Jimin menjulurkan lidahnya sembari bernapas cepat-cepat.

"Kitty, kau itu kan cosplay kucing, bukan anjing."

Air muka Jungkook mendadak berubah sedatar papan setrikaan.

"Guk! Guk! Kitty lupa Mommy!"

Jimin nyengir lima jari dengan tampang polos plus bonus oon-nya tersebut.

"ASTAGA, BOCAH INI..."

Jungkook menepuk dahi kinclongnya sendiri.

.

.

.

Malam ini malam Minggu.

Kebetulan Taehyung dan Jungkook tidak ada jadwal apa pun.

Tak ada balapan pun tarung jalanan.

Keduanya menikmati malam bersama dengan Kitty peliharaan mereka.

Siapa lagi kalau bukan Park Jimin?

Si Kitty tampak asyik menjilati es krim Strawberry.

Dibelikan Jungkook tadi pagi. Lima kotak sekaligus.

Kurang baik apa lagi coba sebagai Mommy?

"Bajingan jelek, let's play game!"

Ajak Jungkook pada kekasih ternistanya, Taehyung.

"What kinda game, bedebah sialanku?"

Taehyung bertanya dengan manik berkilat-kilat. Penasaran.

"Permainan mencium aroma ketiak, how how?"

Jungkook naik turunkan alis, menggoda Taehyung.

"Hmmm..."

Taehyung mengerutkan dahi sambil memicingkan mata.

Kurang sepakat alias tidak setuju.

Kalau soal aroma ketiak, Jungkook jelas juaranya.

Bagaimana tidak?

Ketiak Jungkook itu wangi aromaterapi.

Mandinya saja dua jam plus-plus.

Berendam di dalam jacuzzi dengan campuran lima botol minyak wangi.

Kalau begitu ceritanya, Taehyung tentu kalah telak.

Dia kan mandinya hanya sepuluh menit minus-minus.

Cuma pakai detergen lagi.

Setelah tepapar matahari maka akan langsung bau apek lagi.

Asam-asam seperti mangga busuk tiga hari.

Aroma ketiaknya?

Ampun...!

Tengiknya setengah mati.

Hmm, kasihan Taehyungie~

(Astaga, ampuni saya. Ampun~ Kenapa saya malah geli sendiri pas nulis ini ya?)

.

"Tidak mau!"

Tegas Taehyung. Menolak keras. Tidak mau.

Pokoknya sekali tidak ya tetap tidak.

"Kenapa?"

Jungkook bertanya. Pura-pura polos. Padahal kilatan maniknya sungguh selicik rubah.

"Ketiakku itu bau. Puas kau?!"

Akhirnya Taehyung mengaku.

Jungkook menyeringai penuh kemenangan.

"Ayolah Jerkface, kita coba dulu. Ya? Ya?"

Rayu Jungkook dengan daya pikat kedipan mata sekuat Cleopatra.

"Aku tidak tanggung jawab kalau kau kena morning sickness lagi, Asshole!"

Jungkook tertawa getir sebagai respon.

"Tenang saja idiot! Kan ada Kitty~"

Jungkook menunjuk Jimin dengan dagunya.

Si Kitty masih sibuk menjilati wadah eskrimnya yang sudah kosong.

Sama sekali belum move on dari dunia es krimnya.

"Hehehe boleh juga!"

Taehyung ber-high five ria dengan kekasihnya.

Keduanya bersiap mengerjai Kitty mereka.

Jimin, hati-hati. Kau berada dalam sarang penyamun sekarang.

.

.

"Kitty~ Kitty~ Boom! Boom! Alala~ Boom! Boom! Kitty~ Kitty~ Kit~ Boom~ Alala~ Boom! Boom!"

Panggil Taehyung dengan melodi dangdut ala negeri tetangga.

"Ada apa Daddy jelek?"

Jimin merespon tanpa mau repot memandang Taehyung.

"Astaga...! Pilih kasih! Pilih kasih! Pilih kasih! Huweeee~"

Taehyung gelosoran di lantai sambil mewek-mewek unyu.

Matanya ia kucek-kucek sementara bibirnya mengerut lucu.

Jungkook menghampiri Taehyung yang tiba-tiba menangis.

"Ada apa ini? Apa yang terjadi? Kenapa kau mewek begitu?"

Jungkook bertanya memberondong, kaget juga melihat Taehyung begitu.

Kekasih Jungkook itu masih betah gelosoran di lantai sambil garuk-garuk pantat kali ini.

"Kitty nakal! Kitty nakal! Kitty nakal! Huweeee~"

Taehyung menunjuk Kitty yang hanya memasang tampang aidonou alias meneketehe.

Tidak mengerti mengapa Daddy-nya menangis sambil guling-guling begitu.

"Kitty, apa benar kau nakal pada Daddy?"

Jungkook bertanya. Sejujurnya ia tengah menahan tawa.

Jimin menggeleng. Muka tanpa dosanya ia pasang baik-baik.

"Kitty tidak nakal kok. Kitty hanya bilang kalau Daddy Taehyung jelek."

Seulas cengiran kinclong muncul di wajah Jimin.

"Bukankah Mommy sering berkata bahwa Daddy jelek? Dan Daddy menyukai kata itu."

Tambah Jimin lagi. Tanpa merasa bersalah sedikit pun.

"Oh..."

Jungkook hanya bisa bilang 'oh'. Maklum saja sih sebenarnya.

"Tega! Tega! Tega! Padamu, dia bilang kalau kau itu cantik, imut, dan baik hati."

Srooot... Srooot...

Taehyung menghirup ingus yang kerapkali meler ke ujung hidungya.

"Padaku, dia selalu bilang kalau aku jelek, bau, dan jahat... Huweee! Pilih kasih!"

Taehyung lagi-lagi nangis gegulingan ke sana kemari.

"Itu sih salahmu sendiri. Siapa suruh memandikan Kitty pakai detergen? Dia trauma tahu!"

Jungkook menguraikan duduk perkaranya agar semua menjadi jelas.

Sementara Taehyung masih sibuk dengan sedu-sedan beserta ingusnya.

"Kitty itu mandi pakai sabun cair aroma madu. Yang warna cokelat keemasan itu. Bagaimana sih kau ini?"

Taehyung mengelap air matanya.

Sebagai gantinya, ia memainkan ingusnya menjadi bulatan gelembung udara.

"Ewwww! Kim Taehyung, hentikan! Itu menjijikan!"

Jungkook buang muka. Tapi tetap saja melirik-lirik ke arah kekasihnya.

"Hehehe~ Ini namanya balon udara. Bagus kan?"

Taehyung berulang kali meniup-niup gelembung ingus di hidungnya.

SROOOOOT!

Namun terlalu kuat sehingga gelembungnya pecah dan lendirnya menghambur ke seluruh wajahnya.

Menjijikan.

Sungguh TER-LA-LU.

"Hoooeeeek!"

Jungkook menangkupkan tangan ke mulutnya.

Kemudian segera berlari ke toilet untuk melegakan rasa mual di perutnya.

Telinga elektrik Kitty langsung bereaksi begitu mendengar suara Jungkook muntah.

"Taehyung! Jungkook muntah-muntah!"

Jimin berujar girang sambil loncat-loncat di atas sofa.

"Mmm.. Hmm.."

Taehyung mengangguk sebagai respon.

"Yay! Jungkook hamil lagi! Yeyeye lalala! Yeyeye lalala!"

Jimin berputar-putar mengitari Taehyung yang masih betah gelosoran di lantai.

"Cup! Mmmuaaaah!"

Jimin menunduk, mengecup kening Taehyung dari atas.

"Selamat Taehyung! Sebentar lagi, kau akan jadi Appa!"

Jimin bertepuk tangan riang sambil sesekali menepuk-nepuk pipi Taehyung.

"Ini hebat! Kau bahkan bisa menghamili Jungkook hanya dengan ingus ajaibmu itu!"

Jimin menyentil hidung bangir Taehyung.

"Sudah dulu ya? Bye~ Tae~ Aku akan mengurut tengkuk Jungkook dulu!"

Jimin pun segera menyusul Jungkook menuju kamar mandi.

Sedangkan Taehyung?

Hanya garuk-garuk kepala sendirian sembari melamun bingung.

Sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu.

"HOREEEEE! AKU AKAN SEGERA JADI APPA!"

Ya, Kim Taehyung ketularan virus sinting Park Jimin.

END

.

.

Senin, 26 September 2016

07:00 PM

.

.

NOTE:

HAHAHAHA FIKSI MACAM APA ITU!

Maafkan saya~ Ini fanfiksi benar-benar nista!

Senista-nistanya pikiran saya yang bikin fanfiksi model beginian.

Ini dibuat dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Gara-gara review dari guest: NananChimin, tadi.

Tiba-tiba aku langsung kesamber ide!

Kebetulan hujan kan?

Entahlah, aku selalu kooperatif sama yang namanya hujan.

Mungkin pengarang lainnya juga sering dapat ide pas hujan.

Iya kan? Ngaku hayoo~

.

.

REVIEW kalo MAU

.

Fiksi di atas itu nggak lucu tapi eww~ absurd..