THIS IS A FAN FICTION ABOUT SEVENTEEN PAIRING: JEON WONWOO & KIM MINGYU
SPECIAL
Main Cast : Jeon Wonwoo
Kim Mingyu
Length : FICLET
Genre : UNKNOWN
Rating : Teen. PG 13
Author : Alham Baskoro.
WordS : 1678 words
Pages : 5 pages
Writted since : August 28th 2016
Disclaimer : This is just a fiction story about SEVENTEEN pairing Jeon Wonwoo & Kim Mingyu. The real characters is belongs to the greatest God, ©PLEDIS ENTERTAINMENT, SEVENTEEN, and their Parents. I just borrow their name. of course the storyline is mine . DO NOT COPY MY STORY
ALHAM BASKORO PROUDLY PRESENT
.
..
…..
….
Halo, namaku Kim Mingyu, umurku menginjak angka 15 tahun ini. Aku di sini akan menceritakan bagaimana rasanya hidup dikelilingi orang orang spesial. Aku tinggal di rumah, sama seperti kalian. Namun bedanya, aku tinggal bersama beberapa orang lain yang sama spesialnya dengan diriku. Jujur saja walaupun di sekitarku banyak orang, terkadang aku merasa kesepian. Maka dari itu Aku akan menceritakan ini padamu, tapi kamu harus berjanji setelah ini kita akan berteman selamanya, setuju? Oh iya, aku memang kesepian, tapi aku juga punya sahabat sejati. Jeon Wonwoo, dia sahabatku. Kami bersahabat sedari kecil karena kami sama-sama spesial. Di rumah ini, Aku juga tidak terlalu banyak mengenal orang orang karena Wonwoo tidak mengizinkanku, entah mengapa alasannya. Jadi, aku akan menceritakan tentang beberapa orang yang dekat dengan Wonwoo karena temannya Wonwoo itu temanku juga.
Selagi Wonwoo pergi, aku ingin mengajakmu mengobrol sebentar di taman belakang rumah ini. Kami mempunyai taman belakang yang luas dengan banyak bangku taman terpatri kokoh di atas rumputnya yang hijau. Kita bisa berbincang sebentar sambil duduk dan menunggu Wonwoo datang. Kalian bisa berkenalan dengan Wonwoo juga, dia pasti akan merasa senang jika tahu aku punya teman baru.
Hidup ini akan terasa lebih indah jika kalian tahu betapa spesialnya diri kalian. Begitu pula dengan kami semua penghuni rumah ini.
Kita mulai dari Lee Chan. Anak laki laki kecil berusia sepuluh tahun itu baru genap dua bulan ini sering mengunjungi rumah kami. Dia anak yang manis dan riang, memang begitu harusnya seorang anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Wonwoo pernah bilang padaku, jika Chan itu pernah mengalami masa kelam sebelum akhirnya dia kembali riang seperti sekarang. Akhirnya hari senin kemarin, Aku dan rasa penasaranku –ditemani Wonwoo—memberanikan diri untuk sekadar bertanya padanya.
"Aku ingat ketika ayah pergi meninggalkan kami selamanya setelah kecelakaan mobil tiga bulan yang lalu, ada aku dan juga ibuku di dalamnya. Lalu setelah itu aku tidak mengingat apa apa lagi, bahkan ibu menangis ketika aku mengingat namanya tadi pagi." Kata Chan semangat dan pupil matanya menatap Wonwoo lekat.
"Kenapa bisa begitu, Chan-ah?"
"Aku tidak tahu. Ibu bilang lebih baik aku tidak mengetahuinya dan aku akan cepat pulih jika aku bermain di sini."
Ya, agak miris memang. Di balik Chan yang suka tersenyum manis, Tuhan menyelipkan satu coretan hitam di kertas kehidupannya. Untung saja kejadian itu tidak merenggut kebahagiaan dan masa depannya.
Jika Lee Chan adalah anak laki laki manis yang periang, berbeda dengan orang yang satu ini; Choi Hansol namanya. Dia bule keturunan Amerika-Korea. Sepintas, garis wajahnya menggambarkan jelas bahwa ia terlahir dengan ras non-Asia. Namun tetap saja dia punya darah Asia dari ayahnya. Hansol ini lebih tua satu tahun umurnya dari Chan. Aku sering melihat Hansol bersama perangkat musik nirkabelnya di taman belakang rumah ini; menyendiri dan menikmati ketenangan. Omong omong, sudah lebih dari enam bulan Hansol rutin mengunjungi rumah ini. Terkadang ia hanya mampir untuk bertemu seseorang atau bahkan ia juga menginap lalu pulang keesokan harinya. Aku tidak tahu jelas apa sebabnya namun sekali lagi, aku bersama Wonwoo pernah bertanya pada bule itu dan ini jawabannya;
"Aku gampang mengalami mood swing. Itu suatu kondisi dimana aku bisa dengan cepat merasakan euforia berlebihan lalu berubah menjadi depresi dalam tempo yang singkat. Jujur itu sangat menggangguku, itu sebabnya aku akan mampir ke sini bersama ibuku jika aku mulai menyakiti diriku sendiri."
"Apa kamu merasa aneh dengan perasaan itu?" Aku bertanya namun hanya dijawab tatapan kosong olehnya.
"Sejak kapan kamu merasakan hal itu mengganggumu?" Kali ini Wonwoo yang bertanya. Telapak tangannya menggenggam jemariku dengan kuat, mungkin dia mencoba menenangkanku karena Hansol tidak menggubris pertanyaanku tadi.
"Aku tidak tahu. Kata ibuku, waktu itu kepalaku pernah terbentur hebat karena berkelahi dengan temanku. Ya, aku pikir itu penyebabnya."
Jika Hansol pernah terbentur kepalanya, maka beda lagi ceritanya tentang temanku yang satu ini. Boo Seungkwan, kalian bisa memanggilnya dengan sebutan 'Diva Boo' karena itu lah yang paling disukainya. Anak laki laki berpipi tambun itu sama usianya dengan Hansol, namun dia telah menetap di rumah ini lebih lama dari Hansol. Wonwoo bilang jika Seungkwan itu lebih spesial daripada yang lain karena suaranya yang merdu.
Anak itu agak susah untuk didekati pada awalnya, dia hanya mau main bersama orang-orang tententu di rumah ini. Untungnya, Wonwoo bisa mendekati Seungkwan dan bertanya sesuatu padanya, namun tidak bersamaku. Seungkwan bilang pada Wonwoo untuk tidak mengajakku, ditambah ia tidak mau mengenalku entah apa sebabnya.
Seungkwan itu sangat pemilih, termasuk soal berteman. Wonwoo juga bilang jika Seungkwan itu suka merasa dirinya penting dan menjadi pusat perhatian. Ia punya keinginan besar untuk menjadi seorang bintang suatu saat nanti agar semua orang bisa melihatnya di atas panggung. Aku tahu jika itu merupakan hal yang positif dan baik untuk masa depannya, namun ku pikir tidak untuk terlalu memilih teman. Aku sungguh tidak menyukai Seungkwan saat dia bilang pada Wonwoo jika tidak semua orang bisa sama hebat dengan dirinya. Ia bahkan mengatakan jika ia mau berteman dengan Wonwoo hanya karena Wonwoo itu tampan.
Aku akan melupakan Seungkwan dan segala keangkuhannya. Kali ini, aku ingin bercerita tentang salah satu penghuni rumah ini yang umurnya sama denganku. Seo Myungho namanya, atau ia lebih suka panggilan dalam hanja; Xu Minghao.
Minghao hanya beberapa kali dalam seminggu mengunjungi rumah ini, namun intensitasnya sering dan sudah lebih dari tujuh bulan dia rutin ke sini. Maka dari itu, Aku tidak terlalu dekat dengannya, begitu pula Wonwoo. Aku hanya tahu jika anak lelaki kurus itu bukan warga Korea asli dan dia sering diantar oleh seseorang yang ia panggil 'gege'.
Wen Junhui, pria asal Shenzhen itu lah satu satunya informan kami untuk mengetahui tentang Minghao lebih lanjut.
"Dari kecil, Minghao memang susah untuk menyantap makanan. Bukan, dia bukan orang yang suka memilih makanan. Dia hanya menyantap porsi makan hariannya dengan cara tidak wajar. Ia hanya mau makan tiga sendok nasi dengan sedikit tambahan lauk setiap harinya sebelum ia ku bawa ke tempat ini."
"Apa Minghao mengalami perkembangan?"
"Perlahan tapi pasti. Dia mulai menyantap berbagai jenis buah walaupun tetap dalam porsi yang kecil. Rasa cemasku perlahan pudar, namun bobot tubuhnya masih belum ideal untuk anak seumurannya."
Ya, setidaknya Minghao masih dalam kondisi sehat.
.
.
.
.
.
"Hey, Gyu!" Lihat siapa yang datang, itu Wonwoo.
"Kemari! Aku sedang menceritakan seseorang." Wonwoo ikutan duduk di sebelahku, wajahnya sumringah juga penasaran.
"Bicara dengan siapa?"
"Dengan teman baruku. Kalian harus berkenalan."
Wonwoo terdiam sebentar, pupil matanya bergerak ke kanan dan ke kiri. Sedetik kemudian, dia mengukir senyum manis di bibirnya.
"Perkenalkan namaku Jeon Wonwoo."
"Nah, karena Wonwoo sudah datang, aku bisa menceritakan lebih detil tentang orang-orang di sini. Kali ini, bagaimana dengan Lee Seokmin?"
"Aaah! Bocah kelebihan energi itu sedang larut dalam mimpi di kamarnya."
"Coba ceritakan padaku. Waktu itu kamu tidak mengajakku untuk bertemu Seokmin."
"Tidak ada yang istimewa dari Seokmin karena yah, kamu tau kan kita semua istimewa di sini. Lee Seokmin hanya seorang bocah kelebihan energi yang mudah panik dan merasa cemas. Ia bilang, jika rasa paniknya sudah di ambang batas, ia akan terbatuk-batuk karena rasa mual hebat di dalam perutnya. Tak lama, ia juga akan terserang sakit kepala. Obat paracetamol dosis tinggi merupakan salah satu hal yang bisa mengatasinya. Jika terlambat, ia bisa kolaps saat itu juga."
"Apa itu selalu terjadi padanya?"
"Ya, bahkan tadi pagi Seokmin sempat muntah. Ia panik karena sang ibu menghubungi namun ia tidak bisa menemukan ponselnya." Tutur Wonwoo santai. Aku melirik lengan jaketnya yang tersingkap hingga ke siku, ada gumpalan kapas yang diplester menempel di sana.
'Ah, rupanya Wonwoo telah menerima dosis hariannya.'
"Aku juga ingin kau menceritakan perkenalanmu dengan Hoshi dan Soonyoung. Aku selalu suka cerita yang satu itu."
"Yah, namanya Kwon Soonyoung. Dia punya seseorang lagi di dalam dirinya. Ia sering menyebutnya Hoshi, yang artinya bintang. Hoshi dan Soonyoung ini adalah dua pribadi yang bertolak belakang dalam satu tubuh. Soonyoung pernah bilang padaku jika Hoshi akan muncul jika ada acara tertentu yang berkaitan dengan olah tubuh seperti dance misalnya."
"Jadi, Hoshi ini bentuk pelarian rasa tidak puas atas Kwon Soonyoung atau bagaimana?"
"Tepat sekali. Soonyoung itu penderita anemia dan sering kali mengeluh betapa hidupnya abu-abu dan sia-sia jika hanya berdiam diri dengan vonis penyakit seperti itu. Lalu di saat Soonyoung menyangkal semua tentang penyakitnya, di sana Hoshi bisa muncul kapan saja. Hoshi itu pribadi yang ramah dan tubuhnya lentur bukan main. Ia bisa saja melakukan gerakan dance dua puluh empat jam tanpa kenal lelah, namun di saat yang sama, tubuh Soonyoung tidak bisa mengantisipasinya lalu jatuh pingsan."
"Woaaah. Jika seperti itu, Aku sangat ingin melihat Hoshi menari."
"Aku pernah melihatnya sekali, dia suka SHINee dan dia mengcover gerakan lagu View dengan enerjik lalu setelahnya ia pingsan di tempat."
"Agak mengerikan." Aku tertegun dengan cara Wonwoo menceritakannya. Aku benar benar merasakan sensasinya sedari tadi, seolah aku benar benar melihat apa yang terjadi.
"Uh oh, bagaimana dengan Lee Jihoon?"
Sorot mata Wonwoo berubah sendu. Apa aku salah bicara?
"Aku tidak tahu kabar terakhir tentang Jihoon. Tapi yang pasti, dia akan selalu menjadi teman baikku."
"Apa ada yang salah dengannya?"
"Tidak, dia teman masa kecilku, sebelum kamu datang tentunya. Lee Jihoon itu jenius musik, bakatnya di bidang seni muncul sejak ia sering melamun di atas atap sekolah dan semua lirik ciptaan Jihoon berasal dari imajinasinya yang kelewat hidup. Jihoon sama sepertiku namun dia tidak bisa mengekspresikan kebahagiaannya dengan cara yang biasa. Jika ia sedang bahagia karena proses rekaman lagunya telah selesai maka ia akan memintaku menusuk jari dengan peniti lalu membiarkan darah menetes ke lembar partiturnya yang sudah selesai ia kerjakan. Lalu setelah berbulan-bulan aku pindah ke sini, aku tidak bisa lagi menghubunginya."
Aku merasa sangat bersalah karena sekarang Wonwoo mulai menitikkan air mata. Ingin aku menghapusnya sebelum seseorang wanita berjas putih datang menginterupsi.
"Wonwoo, ternyata kamu di situ." Wonwoo tidak memberi respon, pandangannya kosong ke depan tapi air mata tetap mengalir dari sudut matanya.
"Wonwoo, ayo kita ke dalam. Ibumu menunggu."
Wonwoo tetap tidak memberikan respon. Wanita itu pun mendekat lalu menempelkan punggung tangannya di kening Wonwoo.
"Suhu tubuhmu naik lagi. Lebih baik kita masuk ke dalam dan minum cokelat panas. Lihat, di luar sini mendung."
"Tapi, aku rindu Jihoon." Akhirnya Wonwoo bersuara, walaupun suaranya kelewat parau namun wanita itu masih bisa mendengarnya.
"Lain kali kita tengok Jihoon, dia sudah tenang. Kita ke dalam dan siapa tau Mingyu bisa menemanimu minum cokelat panas."
Apa katanya? Hey, aku di sini! Apa wanita itu tidak melihatku?
[FIN]
.
.
.
.
A/N: SIAPA SUKA MEANIE? MAAF KALO MEANIENYA GA KERASA :") GUA MAU BIKIN AWARENESS TENTANG GANGGUAN PSIKOLOGI SEBENERNYA DARIPADA NULIS ROMANSA :") HAYO SIAPA YANG BISA NEBAK GANGGUAN PSIKOLOGI APA YANG GUA SEMATKAN DALAM PERAN MASING MASING KARAKTER DI SITU? TERMASUK WONWOO, TEMPAT APA ITU DAN SIAPA MINGYU SEBENERNYA. YANG BISA NEBAK NANTI GUA KASIH REWARD DEH! BTW, GUA MAU CURHAT DONG...
PERTAMA, GUA UDAH BIKIN 95% DARI FF RATED M PERTAMA GUA DENGAN CAST MINGYU X HOSHI DENGAN TEMA SUGAR BABY, SUGAR DADDY. INI JUGA DADDY KINK. GUA AGAK RAGU SEBENERNYA BUAT NGEPOST ITU. CLUENYA, ADA DI SETIAP FF YANG GUA TULIS.
KEDUA, FINALLY SEBONGS KNEW I AM EXIST :") BLESS MY LORD OMG
KETIGA, GUA JUGA LAGI ADA BEBERAPA KOLAB BARENG AUTHOR SENPAI TERMASUK AUTHOR AZURA EVE. BTW MAKASIH BANYAK MBA ZUL ATAS JACKPOTNYA! GABISA BERKATA KATA LAGI BUAT SEUNGCHEOL DI SITU...
KEEMPAT, NANTIKAN AKUN FFN DENGAN USERNAME UNIK YANG AKAN BERISIKAN FANFICT RELAY ALA ALA YANG AKAN PUBLISH SEBENTAR LAGI.
LAST BUT NOT LEAST, MIND TO FAV, FOLLOW, AND REVIEW?
SINCERELY
NAN GWISHIN KKUM KKOTTO :* /AEGYO/
ALHAM BASKORO