Let's Fight! Love is a War!

NCT, EXO, SVT, iKON, dll

YAOI, bahasa acak-acakan, OOC, typo

Cast milik Tuhan YME, ortu dan agensi. Saya hanya meminjam nama mereka

.

.

.

Demi kerang ajaib Spongebob, Mingyu bersumpah keberuntungan tak pernah berada di pihaknya atau lebih tepatnya, kisah cintanya.

Dia tahu Jung Jaehyun, anak kelas sebelah yang 'meng-klaim' Doyoung sunbae tepat di hari pertama MOS mereka sudah mengalami kemajuan yang pesat -terlalu pesat malah- dan dalam tahap pdkt. Winwin juga bertindak seolah-olah namjachingu Kun sunbae sekarang -walau yang bersangkutan menyangkal- dan hubungan mereka sangat sangat sangat unyu. Mingyu mah apaan, baru mau nyapa Wonwoo aja udah dihalangi sama Woozi.

Iya, dia sadar kok rasa kekeluargaan anak OSIS itu keren banget dan udah kayak semacam goals bagi anak non-OSIS. Taeyong, Seungcheol dan Joshua adalah penguasa tertinggi di kepengurusan dan mereka kayak udah sepakat menghalangi semua anak baru yang mulai nge-gaet anak OSIS lainnya. Katanya Winwin udah direstuin, Jaehyun juga kayaknya masih diproses. Mingyu mah apaan, dari awal aja Joshua udah sensi sama dia.

Hidup si -buluk- ganteng ini emang ngenest.

"Tampangnya biasa aja Gyu, jangan kayak anak anjing buluk yang dibuang ke pasar pas ujan-ujanlah," kata Minghao bercanda yang membuat Mingyu melirik males. "Eh, kamu gak pernah ngerasain perjuangan cinta sesulit ini kan? Jalan di tempat mulu, gak bisa maju-maju kayak gini," balasnya lesu.

"Ya makanya, jalan tuh jalan maju. Jangan jalan di tempat"

".. Garing sumpah"

"Seenggaknya aku udah usaha, hargainlah"

"Berapa sih? Goceng? Seharga harga dirimu?"

"Daripada kamu, yang harga dirinya jadi minus karena ngegodain Wonwoo sunbae di kantin waktu itu"

Mingyu mengerang frustasi sementara Minghao tersenyum penuh kemenangan. Dia masih ingat kok, kenekatannya di kantin waktu itu. Entah tanggal dan bulan berapa dia gak ingat, dan gak penting juga buat diingat karena dia malu banget. Waktu itu berbekal suara yang.. walau gak sebagus Seungkwan-Seokmin tapi tetep oke, dan gitar yang udah dia pelajari semenjak SMP, seorang Kim Mingyu nekat nyanyi di kantin buat ngecengin Wonwoo.

Tolong dicatat bahwa nilai tertingginya pas ujian nyanyi aja 75, itu pun karena seongsenim-nya baik kalo enggak ya dia ngulang lagi. Terus lagu yang sering dia nyanyiin aja lagu nasional, sekarang dia sok-sokan nyanyi lagu cinta.

Mingyu rada menghela nafas, dia udah sok duduk di meja kantin -setelah melihat ke sekeliling gak ada Joshua ataupun Yunhyeong, duduk di meja kan gak sopan- dan saat melihat Wonwoo lagi jalan bareng Woozi, dia udah mulai memetik gitarnya.

Ku temukan dalam pencarian
Cinta sejati untuk hidupku
Kurang lebih yang seperti dia
Ku harap dalam cintaku

Dia melirik Wonwoo mengerjab bingung, sementara semua anak di kantin menganga melihatnya. Semakin pede, Mingyu melanjutkan nyanyiannya.

Ku tak mau menjanjikannya
Pasti bahagia bila denganku
Biar dia rasakan sendiri
Betapa gilanya cintaku

Beberapa teman sekelasnya tampak mulai menepuk tangan sesuai irama, dan terdengar teriakan "GO, GO, KIM MINGYU!" yang dipastikan datang dari duo rempong Seungkwan-Seokmin.

Aku memang pencinta wanita
Namun ku bukan buaya
Yang setia pada seribu gadis
Ku hanya mencintai sunbaenim

Mingyu tersenyum ke arah Wonwoo saat menyanyikan kata terakhir, semua orang mulai histeris.

"Lah akhirannya maksa dah"

"Biarin aja, udah direkam kan, Hanbin?"

"Oh jelas, biar bisa kita bully nanti"

Aku memang pencinta wanita
Yang lembut seperti dia
Ini saat ku akhiri semua
Pencarian dalam hidup
Dan cintaku ternyata
Yang ku mau hanyalah dia

Mingyu terus memetik gitarnya, bodo amat tadi dia nge-crack, bodo amat tadi salah metik kunci. Yang penting Wonwoo harus tahu kalau dia rela, rela dipermaluin nantinya demi Wonwoo. Karena dia mau membuat Wonwoo terkesima sama keseriusannya dan ketampanannya juga. Hoho.

"Kim Mingyu"

Sebentar, kenapa yang bereaksi malah Woozi?

"Pertama-tama aku mau nanya, kamu kenal gak sama semua teman Wonwoo?" tanya Woozi dengan tampang yang gak bisa dideskripsikan. Mingyu mengangguk bingung, pirasat enak. "Oh ya? Kalau gitu biar kutegasin lagi siapa aja mereka. Gak, gak semua anak OSIS bakal kujelasin, kan capek ngomongnya. Ada Kim Doyoung, anak klub vokal yang selalu mengisi acara sekolah dan memiliki suara yang diakui guru musik tergalak kita. Terus, Joshua hyung yang anak klub akustik tapi suaranya 11-12 sama Doyoung, terus ada juga aku.."

Woozi menyerigai saat Mingyu kelihatan mulai menangkap apa yang dia maksudkan. "Aku, Lee Jihoon, si komposer jenius yang mengatur semua acara musik di sekolah ini. Aku cukup tahu bahwa suaramu oke, tapi jika dibanding aku, Joshua hyung dan Doyoung kamu sangat jauh.." Gila, Mingyu bahkan seperti merasakan teror paling mengerikan dalam hidupnya, selain ketahuan eomma-nya nonton bokep pas SD. "Mengerti maksudku? Kuyakin kamu bisa lebih baik dari ini, kalau kamu punya persiapan lebih tapi kayaknya kamu bermodalkan nekat 99% deh, 1%-nya? Yah ngertilah.."

Hanbin dan Ten syok dengan cara yang lebay, sementara anak OSIS yang entah kenapa udah pada duduk manis ber-hah ria dengan elegan.

"Jadi Mingyu-ya, kusarankan mendekati Wonwoo dengan hal yang emang kamu sangat kuasai. Yah, tapi bukan berarti aku ngijinin kamu ngedeketin Wonwoo lho," sambung Woozi dengan kekaleman yang mencekam. "Kalau gak ada kualitas diri yang bisa kamu banggakan, jangan harap kamu di dekat Wonwoo kurang dari 100 meter."

"ITULAH OSIS TER-SAVAGE KITA, LEE JIHOON!"

"PERAGAIANNYA YANG SEBENARNYA KELUARRR"

"ADUH MINGYU! KAMU SIAL KARENA ADA WOOZI DI SITU"

Selanjutnya Mingyu gak ingat, tetiba aja dia udah di kelas dengan Vernon yang menatapnya khawatir, duo Seokmin-Seungkwan yang masih berlebay ria sementara Minghao gak nanggung-nanggung langsung nyodorin soal fisika yang udah dia tulis. "Kamu bengong abis Woozi sunbae bilang gitu, kita sih berbaik hati nyelametin kamu tadi. Nih udah pelajaran fisika, salin soalnya terus kamu kerjain ya." Mingyu yakin hati Minghao terbuat dari batu, keras amat.

Reaksi Wonwoo gimana waktu itu? Seungkwan bilang Wonwoo kayak kesian gitu, nyuruh Woozi jangan savage-savage amat ke anak baru sementara Joshua malah nyeletuk 'biarin aja, biar dia tahu gak rela kita kamu sama dia.' Mingyu jadi sedih.

"Kok seongsenim gak masuk-masuk sih," kata Vernon asal. Dia masih asik dengerin lagu lewat headset sambil ngemil. "Jangan ngomong gitu ah, entar seongsenim dateng lagi.."

"Selamat pagi, anak-anak"

Yha kan bener.

Vernon buru-buru menyembunyikan headset dan makanannya, sementara Minghao langsung duduk di belakang Mingyu. Seokmin, Seungkwan dan Donghyuck tiba 15 menit kemudian, tampak keringat mengucur di dahi mereka.

"Kalian baru sebulan di sini udah berani telat?" tanya Park seongsenim yang sialnya pebimbing komite kedisipilan. "Mianhae, seongsenim!" seru ketiga anak itu. Park seongsenim hanya mengangguk, dia yakin ketiga orang ini udah dihukum. "Yaudah, kalian boleh duduk. Jangan lupa PR dikumpulkan"

"HAH?!"

Park seongsenim nyengir. "Saya cuma bercanda. Oke, kita lanjutkan ke materi selanjutnya"

~Let's Fight! Love is a War!~

"Mark, kok lesu gitu?"

Mark cuma menatap Winwin balik, lalu dia menghela nafas seolah-olah sedang menghadapi masalah besar. "Gak apa-apa, hyung"

"Gak apa-apa? Jangan-jangan kamu ada masalah lagi sama Donghyuck," celetuk Chanwoo yang malah diangguki Mark. "Eh bener? Tadi aku cuma asal nyeletuk lho," katanya yang malah syok sendiri. Secara misterius -atau karena Winwin- seorang Jung Chanwoo mulai akrab dengan geng mereka, walau sebenarnya Chanwoo supel sih. "Baru sadar kalau HTS itu hubungan yang buang-buang waktu dan gak ada kejelasan?" tanya Jaehyun yang seolah-olah angin lalu.

"Yah, kalau gak mau cerita gak apa sih. Tapi keluar yuk, udah istirahat juga," ajak Winwin yang langsung dilakukan keempat namja itu. Mark memandang kelas Donghyuck dari kejauhan dengan sendu, pas weekend kemarin bahkan mereka gak jalan dan dia gak tahu kabar Donghyuck gimana. Udah disamperin ke rumah malah diusir lagi, pas berangkat tadi juga katanya Donghyuck udah jalan duluan. Kenapa nasib percintaannya mirip banget kayak Mingyu?

"Winwin gak ngecengin Kun sunbae?" tanya Chanwoo kepo. "Enggak, masa aku monopoli terus, Kun gege punya temen dan kehidupan sendiri kali," jawab Winwin santai yang entah kenapa menusuk Jaehyun.

"Tuh dengerin Jaehyun hyung." Jaehyun menatap Mark yang entah kenapa udah nyengir lagi, ini anak bipolar kayak Donghyuck ya?

Winwin dan Chanwoo meneruskan diri buat membully Jaehyun sementara Mark mendengarkan dan sesekali menimpali. Seenggaknya sih, Mark udah gak lesu-lesu amat.

BRUK

"Akh! Mianhae!"

Mark memicing saat melihat seorang namja menabrak.. Donghyuck?!

"Eh, em.. Gak masalah sih, sini kubantuin berdiri"

"Makasih.."

"Dino dari kelas X-3, kamu?"

"Donghyuck, kelas X-2"

Ngapain si Dino-Dino mandang Donghyuck sambil nyengir? Gak nyadar aja Mark, ketiga orang di sekitarnya ikutan berhenti dan memerhatikan dalam diam.

"Eh, sebentar. Di muka kamu ada sesuatu deh"

"Eh, dimana?"

Dino berbaik hati menghentikan jari Donghyuck yang bergerilya bingung. "Ada namja manis!"

Krik krik krik

"NAJIS GOMBALAN GAK MUTU"

"TAHU, YANG BAGUSAN DIKIT NAPA"

Jaehyun untungnya masih sanggup nahan Mark yang mau adu jotos sama namja-yang-berani-godain-Donghyuck daripada cengo ngeliat temennya Donghyuck ngata-ngatain Dino. "Cuma temen, gak punya hak marah," kata Winwin polos dan menusuk sangat. "Tolong dikondisikan perasaannya, Mark Lee."

Jadilah Jaehyun dkk makan terpisah sama Donghyuck -yang masih diikutin sama Dino-, bukannya gak mau gabung tapi Mark bisa berantem sama itu anak. Masa belom satu semester udah berurusan sama komite kedisiplinan? Jaehyun juga butuh restu Joshua -Winwin udah direstui semua anak OSIS lho-.

"Aku mau ngomong ini sejak lama, tapi kenapa kamu gak nembak-nembak Donghyuck sih? Liat tuh, jadi keduluan yang lain kan?"

Jaehyun langsung mukul Winwin sementara Chanwoo menganga bodoh. Winwin ini gak bisa baca situasi ya?

Tapi kata-kata Winwin malah direspon frustasi sama Mark. "Aku juga maunya gitu hyung, tapi aku sama Donghyuck kan temenan udah lama. Kalau misalnya dia nolak terus kita gak deket lagi? Aku gak bisa tanpa Donghyuckkkkkkk"

Setiap orang emang ada masa-masa alay, Jaehyun sama Winwin.. udah lewat kayaknya dan sekarang masanya Mark.

"Tapi Donghyuck kan nge-respon kamu. Kalian manja-manjaan gitu juga, banyak kan yang nyangka pacaran," sambung Jaehyun. Chanwoo yang biasanya nyerobot masuk percakapan diem, dia gak tahu apa-apa sih. "Tapi.."

Mark tampak ragu unuk melanjutkan perkataannya, dia akhirnya memasukkan bakso ke mulutnya. Dikunyahnya bakso itu napsu dan kuat, yang lain nungguin dengan sabar. Mark mulai membuka mulutnya, tapi dia malah masukkin bakso lagi. Yaelah, kalo gini caranya Mark gak bakal lanjut curhat. Ujung-ujungnya Jaehyun, Winwin dan Chanwoo mulai fokus ke makanan saat tiba-tiba Mark memekik cepat, "AKUTAKUTMEMULAIHUBUNGANKARENAAKUBUKANORANGYANGBERTANGGUNGJAWAB"

"Hah?!"

Mark mengulangi dengan malu, "aku takut memulai hubungan, karena aku bukan orang yang bertanggung jawab." Chanwoo bereaksi cepat dan bertanya lagi, "apa hubungannya pacaran dan tanggung jawab? Emang kalo pacaran bisa bikin hamil?"

Diam melanda sebelum Jaehyun berdehem. "Jangan bilang kalo kamu gampang kegoda? Gitu?" pancing Jaehyun yang membuat Mark makin menunduk. "MWO?!" pekik Chanwoo dan Winwin heboh. "Bu.. Bukan! Walau itu salah satu alasannya sih, tapi bukan itu!" kata Mark yang malah panik. Jaehyun tersenyum aneh. "Terus?"

"Err.. Emang perlu banget ya ditegasin? Aku takut nanti mengekang dia, aku rada posesif soalnya. Terus bukannya udah cukup begini aja? Kan semua juga tahu kalau aku sama Donghyuck saling suka"

Krik krik krik

"MARK LEE!"

Muka Mark cengo bingung, Jaehyun-Winwin rasanya mau jedotin kepala ke meja, sementara Chanwoo mengerjab. Kenapa Mark ini bego banget sih?

~Let's Fight! Love is a War!~

Wonwoo itu polos, polos yang sekadarnya dan gak menjurus bego kayak Doyoung. Dia itu ganteng lebih ke cantik, makanya yang deketin kalo gak yeoja ya namja berstatus seme. Tapi selama 17 tahun hidupnya dia belom pernah namanya pacaran. Boro-boro pacaran, ada yang deketin aja langsung dijegal sama Joshua.

Dia gak butuh pacar sebenernya, karena pikirannya 'buat apa sih pacaran? Kalo punya temen udah asik gini'. Jadi tanpa usaha Joshua pun, Wonwoo bakal dingin aja sama yang deketin dia. Tapi seumur-umur dideketin sama orang, yang cukup bernyali kayaknya cuma Kim Mingyu aja. Wonwoo sih gak peduli, nanti juga dia berhenti kan?

Makanya waktu -secara gak resmi- Mingyu bilang bakal memperjuangkan dirinya, dia acuh aja. Lagian kalo jodoh juga ga bakal kemana.

Harusnya sih gitu.

"Jadi kesian liatnya," kata Doyoung yang direspon anggukan Ten. Saat ini mereka memang sedang rapat entah-apa di ruang OSIS yang dibuat Taeyong, tapi doi yang belum keliatan diasumsikan sedang pacaran sama Yuta lagi. Ruangan mereka.. gak rame-rame amat karena biang masalah lagi diem buat persiapan pekan kuis -kalo pekan ulangan aja ada, kenapa pekan kuis gak ada?-.

"Dia membuat Joshua hyung terus melakukannya"

"Ne"

"Dia suka banget ngelakuin itu, padahal Wonwoo gak ngerespon"

"Ne"

"Mungkin persiapan belum selesai, dia lanjut ke yang lebih dalam"

"Ne.. Tunggu, lanjut ke yang lebih dalam?"

Ten mengangkat alisnya sambil tersenyum aneh pada Doyoung. "Ne, lanjut ke.. yang lebih dalam," katanya yang makin diperjelas. Wonwoo yang dari tadi diem mulai sweetdrop tapi gak bilang apa-apa, gak ada gunanya menyia-nyiakan oksigen buat mengklarifikasikan semuanya. Dipakainya headset dengan volume full, bodo amat dah.

Doyoung bereaksi dengan memukul temannya cepat, Ten sendiri menatapnya dengan ekspresi terluka yang fake banget. "AKH! Emang kamu mikirnya apa?"

Terdengar alunan 'eii~' yang panjang. "Jiwa Doyoung dirasuki setan jahat!" kata Soonyoung heboh sambil menatap Hanbin. "Kok ngomong 'setan'nya ke aku?" tanya Hanbin tersinggung. "Kenapa hayo~"

"Mingyu kan orangnya agresif ya, nantangin Joshua hyung mulu," kata Ten gak peduli sama Hanbin yang mau ngata-ngatain Soonyoung. "Eh, jangan-jangan yang jadian entar Joshua hyung sama Mingyu lagi"

"Kenapa dah?"

"Gini lho Bobby, di drama yang kutonton kan ada senior galak gitu karena juniornya nantangin dia. Juniornya kan benci gitu, tapi lama-kelamaan jadi suka!" jelas Ten yang entah kenapa membuat beberapa kepala terangkat ke arahnya. "JANGAN BILANG KALAU ITU SOTUS?!" pekik Jennie heboh yang membuat Ten syok. "Kamu nonton?" tanya Ten balik yang mendapat respon heboh. "IYALAH!"

"Bener juga! Di sana Arthit kan awalnya benci gitu sama Kongpob, tapi karena berbagai kejadian akhirnya.."

"Maksud Nayeon eonnie, karena Joshua sejak awal ngebenci Mingyu suatu saat mereka bakal.."

"Hiyaaaa andwaeeeeeeeee! Aku maunya Joshua oppa sama Seungcheol oppa"

"Tenang Yeri, yang perlu kita lakukan adalah memperumit hubungan cinta Seungcheol! Jadinya Joshua gak akan berpaling ke Mingyu"

"Chamkaman, Seungcheol itu masih threesome sama Jeonghan-Joshua kan?"

"Iya dong Sana-chan, mungkin karena dia memuaskan dan dipuaskan dengan baik"

"Memuaskan gimana Jennie eonnie?"

"Kan Seungcheol itu.. baik, pengertian. Jadi memuaskan hasrat curhat gitu"

"Waduh, eonnie kok tahu? Bukannya yang seme itu Joshua?"

"Kita gak tahulah di balik layar gimana.."

Kalau para yeoja di OSIS udah ngegosip kayak gini, biasanya para namja sibuk nutup telinga pakai headset aja. Contohnya Seungcheol yang sedari tadi gak denger -atau sengaja gak denger- karena asik main game pakai headset, atau Joshua yang mengencangkan volume lagu. Mereka tahu tidak ada gunanya melawan para yeoja, gak bakal menang juga.

"Taeyong pasti naena lagi sama Yuta"

"Gak tahu diri emang, bukannya hotel bisa begituan ya?"

"Taeyong kan tipe yang gampang kegoda, inget gak waktu Yuta abis tanding terus bajunya basah? Sumpah tampang Taeyong itu kayak ahjussi-ahjussi mesum mengincar mangsa"

"Oh iya! Yeri inget Yeri inget! Taeyong oppa ngejilat bibirnya sendiri gitu, eww"

"Yampun.. Hilangkan kejadian hina itu Yeri-ya, hilangkan dari otakmu"

"Jisoo eonnie, senyumnya aneh masa"

"Ah, kita gak usah sok alimlah.."

"Kalau seandainya kita bisa dapetin video mereka na.."

Cklek

Para yeoja langsung diem tatkala pintu terbuka, ternyata yang datang Taeyong dan Yuta.

"Yaelah, lama banget sih," protes Seungcheol sambil melepas headset-nya, untung udah selesai war tadi. Taeyong menggumamkan maaf yang gak serta-merta diiyakan, mereka dendam karena waktu pulang tersita begitu aja. "Kalau begitu, ayo mulai rapatnya!"

~Let's Fight! Love is a War!~

"Donghyuck-ah, hey don't avoid me"

Donghyuck masih memasang wajah datar sementara Mark berusaha menyamai langkah Donghyuck yang semakin cepat. "Donghyuckie, aku.."

"Kan udah kubilang, aku gak mau ngeliat muka kamu dulu!"

Mark terdiam. Dia gak pernah menyangka bahwa Donghyuck akan semarah ini, dan dia bahkan gak tahu kenapa. Walau dia merasa karena doi capek digantungin sih, tapi kan apa gunanya pacaran kalau ujung-ujungnya bakal pisah? Dia gak mau hal itu terjadi.

Duo rempong cuma bisa melihat sambil menjaga jarak yang aman, walau mereka dekat sama Donghyuck bukan berarti mereka mau ikut campur sama masalah pribadinya. "Duh, jadi kepo nih sama masalah mereka," kata Seokmin gregetan. Seungkwan mengangguk kuat. "Tapi Donghyuck diem aja, dia gak mau curhat ke kita. Apa kita belum jadi teman akrab ya sama dia?"

"Yaudahlah, kukira cuma masalah waktu sampai Donghyuck terbuka sama kita. Kesian gak sih, ngeliat dia kesiksa karena jauh-jauhan sama Mark?"

"Ne, Jaehyun dkk juga nyadar tapi gak ngelakuin apa-apa. Mereka berdua butuh privasi sih ya"

"Btw kita nungguin Donghyuck apa enggak nih? Kalo ditunggu kelamaan, kalo gak dianya entar ngomel"

"Kalo 5 menit lagi gak selesai kita duluan aja hyung"

Seokmin mengangguk pasrah, karena walau Donghyuck bilang gak mau liat muka Mark tapi doi malah lagi tatap-tatapan marah. Elah pasangan bodoh yang satu ini..

"Donghyuck? Belum pulang?"

Huahahaha tetiba Dino muncul!

"Eh, em belom kok. Pulang bareng yuk!" kata Donghyuck langsung mengambit tangan Dino yang tentu saja membuat seorang Mark Lee marah. Dengan kasar dia menarik Donghyuck ke arahnya.

"Kamu kenapa sih? Lepasin!" pekik Donghyuck sambil berusaha menarik tangannya. Namun sial karena Mark menggenggam tangannya dengan erat. "Appo!"

Dan Lee Dino malah terlihat seperti pahlawan yang menyelamatkan sang putri dari penjahat.

Gak tanggung-tanggung, Dino malah narik Donghyuck dengan kekuatan yang di atas rata-rata. "Dengerkan dia bilang lepasin?" tanyanya gak lupa menyembunyikan Donghyuck ke belakang tubuhnya. Donghyuck agaknya cengo tapi tersipu karena seposesif-posesifnya Mark, dia gak pernah diginiin. Mark tentu saja tambah emosi. "MINGGIR! KAMU GAK TAHU APA-APA!"

"BERENTI WOIIII"

Tentu saja Seokmin dan Seungkwan gak tinggal diam melihat Mark dan Dino baku hantam, dengan panik keduanya berusaha memisahkan kedua seme yang berebut uke itu. Walau agak kesusahan tapi mereka bisa mengatasinya.. mungkin.

"KAMU BUKAN SIAPA-SIAPANYA KAN? KENAPA CEMBURU AKU DEKET SAMA DONGHYUCK?"

"KAMU JUGA KENAPA KEGATELAN DEKETIN DONGHYUCK?"

"MAU DEKET SAMA SIAPA ITU URUSANKU!"

"KALIAN JANGAN BERANTEM! DAN LEPASIN TANGAN DONGHYUCK SEKARANG!"

"SEOKMIN SAMA SEUNGKWAN GAK USAH IKUT CAMPUR!"

"KALIAN BEREBUTAN SAMPAI NARIK-NARIK DONGHYUCK GITU, GAK NGELIAT DONGHYUCK KESAKITAN APA!"

"ANAK KELAS X! BERHENTI SEKARANG!"

Entah beruntung atau sial, di hadapan mereka kini berdiri Yunhyeong, si wakil komite kedisiplinan yang tampak baik seperti ibu peri tapi kadang jahat seperti Hanbin. "Ke ruang komite, sekarang!"

Mark dan Dino masih punya rasa hormat pada senior, sehingga mereka melepas tangan Donghyuck -doi langsung dilindungi Seungkwan dan Seokmin- dan berjalan patuh di belakang Yunhyeong.

~Let's Fight! Love is a War!~

Ruang komite kedisiplinan atau lebih mirip ruang BP adalah sebuah ruangan di mana para siswa yang bermasalah disidang dan dikenai hukuman apapun itu. Ruangan yang menjadi basecamp dari Park Chanyeol selaku pebimbing komite kedisiplinan ini terkadang menjadi ruangan curhat karena Park seongsenim itu pengertiannn banget -dan ganteng juga-.

"Coba jelasin, asal mulanya gimana?"

Karena Song Yunhyeong adalah orang yang baik hati, kemarahannya selesai saat mereka masuk ke ruang komite tadi. Kini mereka duduk berhadapan di kursi yang biasa diduduki Park seongsenim, Seokmin dan Seungkwan duduk di sofa dekat mereka.

"Aku mau ngajak pulang Donghyuck, terus pas kita mau pulang tiba-tiba aja Mark nahan kita. Ya tentu aja aku gak membiarkannya begitu aja"

Mark yang sedang menyusun kata-kata malah buyar dan menatap Dino tajam. "Tentu aja aku nahan, kamu seenaknya ngajak pergi Donghyuck padahal aku lagi ngomong sama dia!"

"Tapi kamu aja kasar sama dia, kalo mau ngajak ngomong secara baik-baik dong!"

"Itu bukan urusan kamu ya, urusin aja diri kamu sendiri!"

"Jangan berantem lagi!" kata Yunhyeong kencang yang membuat Mark dan Dino kicep. "Donghyuck-ah, kejadian awalnya gimana?" tanya Yunhyeong lembut, beda banget sama waktu ngadepin Mark dan Dino tadi. Donghyuck yang sebenernya duduk diapit kedua seme bocah itu menatap lurus ke Yunhyeong sebelum berkata, "mereka salah karena ngerebutin aku, sunbaenim. Hukum aja seberat-beratnya"

Lah?

"Sebenernya gak bisa gitu juga, tapi jika awalnya karena percintaan satu-satunya yang bisa kulakukan adalah kasih poin. Gak banyak-banyak kok, cuma 15 aja buat berantem di sekolah," ujar Yunhyeong sambil mikir. "Lee Seokmin dan Boo Seungkwan, ada hal yang perlu ditambahin gak dari cerita mereka bertiga?"

Seungkwan yang lagi merenung agak cengo tapi menjawab dengan cepat, "sebenernya sih awalnya Mark sama Donghyuck berantem udah lama, tapi kurasa hari ini puncaknya. Dino muncul dan malah bikin makin berabe." Seokmin menatapnya tajam karena aib Donghyuck kesebar juga. "Kami rasa masalah ini harusnya ada mediasi orang ketiga, sunbae. Kalau enggak kan Mark sama Dino bisa berantem lagi."

Yunhyeong mengangguk, agaknya pernyataan mereka memberi sedikit titik terang. "Kuharap ini terakhir kalinya melihat kalian berantem karena Donghyuck, dan jika kalian butuh tempat curhat yang netral atau apapun itu bisa kok ke sini. Buku poin kalian bawa kan?"

Buku poin adalah tempat poin pelanggaran siswa dicatat dan buku ini wajib dibawa seluruh murid SIHS. Buku poin siswa dan yang dipegang Park seongsenim jelas beda, makanya kalau buku poin siswa hilang, catatannya masih ada.

"Ne." Jawaban penuh kelesuan ini kadang membuat Yunhyeong tersenyum, dia memang senang melihat orang lain menderita *enggak. Maksudnya, dia senang karena mereka tampak menyesal. "Sini kasih ke sunbae, kalau udah selesai kalian langsung pulang ya. Gak ada berantem lagi, kalau yang nge-gep Joshua hyung kalian bakal disuruh lari keliling lapangan 50 kali."

Yunhyeong mengeluarkan sebuah buku lain dan mulai mencatat, setelah selesai dikasih lagi. "Sunbae harap, gak akan ngeliat kalian berdua lagi di sini dengan permasalahan yang sama," kata Yunhyeong sambil tersenyum manis. Mark dan Dino mengangguk, sementara Seokmin dan Seungkwan saling bertatapan. Ya kalo mau mereka gak berantem, masalahnya kudu diselesaikan.

"Oke, kalian pulangnya hati-hati ya!"

Dan salam manis Yunhyeong menutup perjumpaannya dengan kelima remaja tanggung itu.

~Let's Fight! Love is a War!~

Jaehyun yang lagi asik nungguin -calon- namjachingu-nya sambil main hape dikejutkan dengan sapaan seseorang. "Oh, Mingyu. Hai juga, nungguin Wonwoo sunbae ya?" tanyanya basa-basi. Mingyu menganggukkan kepalanya. "Temenmu itu gak nungguin Kun sunbae? Mereka kan pacaran?"

"Enggak ah, katanya masih HTS-an"

"Gitu? Tapi kayak mereka udah pacaran, katanya anak OSIS juga udah restuin ya?"

"Ne, itu anak walaupun idiot tapi mujur juga. Gak kayak kau"

"Tahu deh yang gak dihalangi sama anak OSIS.."

"Tapi nasibku seperti ditengah-tengah, bisa dekat sama Doyoung hyung tapi direstui aja belom. Firasatku gak enak, Johnny hyung masuk bunny-protection-squad sih"

Mingyu menatapnya cengo. "Doyoung sunbae punya pelindung sampai segitunya? Berapa banyak coba?" tanyanya yang mendapat respon gelengan kepala. "Johnny hyung bungkam sama hal begituan, mana mungkin aku nanya ke Doyoung hyung, 'hyung, bunny-protection-squad itu siapa aja sih?' entar restu anak OSIS terbang menghilang lagi." Mingyu cuma menganggukkan kepalanya, dan di saat yang cukup tepat Winwin menghampiri mereka berdua.

"Widih, dibeliin cilok. Makasih lho," kata Jaehyun sambil berusaha mengambil bungkusan di tangan Winwin. Tapi tentu saja, si empu langsung menjauhkannya. "Apaan sih? Ini buat Kun gege ya.."

Mingyu menatapnya lalu menghela nafas -yang menarik perhatian, tentu saja-. "Kenapa Mingyu? Kok lesu gitu?" tanya Winwin yang baik hati dan polos. Mingyu menggerakkan tangannya sambil berkata, "enaknya yang bisa dekat sama sunbae tersayang. Aku mah apa atuh, gak bisa deket Wonwoo sunbae kurang dari 100 meter. Kalian jalan berduaan dibolehin." Winwin mem-pukpuk Mingyu, sementara Jaehyun membuat wajah aku-teringat-sesuatu.

"Kita bertiga sama-sama ngejar sunbae-nim ya? Bisa sama gitu," kata Jaehyun yang membuat Winwin dan Mingyu saling berpandangan. Dan mereka langsung heboh sendiri. "BENAR JUGA!"

"Sama-sama anak baru, ngejar anak kelas XI, dan berjuang dapetin restu anak OSIS -kecuali Winwin sih-. Kayaknya kita bisa bikin grup sendiri nih"

"Hm, gimana dengan trio-pejuang-97l? Banyak yeoja sekelasku bikin nama kayak gitu"

Mendengar kata 'kelas', membuat Jaehyun kembali membuat wajah aku-teringat-sesuatu. "Kau sekelas dengan Donghyuck kan?"

Perubahan arah pembicaraan membuat Mingyu menyernyitkan dahinya. "Ne, emang kenapa?" tanyanya. Winwin yang baru ngeh langsung bertanya, "Donghyuck ada pacaran sama anak kelasmu, gak?" Yak, pertanyaan yang bagus sekali. Dan tentu saja Mingyu menggeleng. "Mana kutahu.."

Pembicaraan mereka terhenti saat pintu ruang OSIS terbuka. Erangan malas Hanbin dan keluhan di sana-sini membuat trio-pejuang-97l mengangkat kepalanya cepat.

"Kun gege!" panggil Winwin sambil berjalan -nyaris lari- ke arah Kun -yang mau ngomel-ngomel karena Doyoung sengaja menyelengkat kakinya, tapi langsung mingkem lagi-. Perubahan sikap Kun membuat Doyoung dan Ten saling lihat-lihatan dengan senyum terkembang aneh. "Kenapa Winwin? Kok belom pulang?" tanya Kun lembut. Para fujoshi langsung menyiapkan kameranya.

"Winwin nungguin gege dong, sekalian Winwin beliin cilok juga," kata Winwin sambil mengangkat bungkusan cilok di tangannya. Terdengar alunan 'cie~' yang membuat Kun memerah malu, Winwin sendiri menatap bingung. "Udah yuk pulang," kata Kun sambil menggeret Winwin, meninggalkan Doyoung yang protes.

"Kita kan mau pulang bareng!"

Jaehyun sendiri tersenyum dan menghampiri Doyoung. "Bareng aku aja hyung, kan kita searah," katanya yang tetiba dijegal Taeyong.

Dijegal langsung weh.

"Inget ya, Jung Jaehyun. Aku bakal selalu ngawasin kamu. Kalau Doyoung nangis karena kamu atau sedih, siap-siap aja!"

Terus dia langsung pergi sambil menggenggam tangan Yuta. Jaehyun menatap kepergiaan orang paling berkuasa di OSIS itu dengan cengo.

"Masih sempet-sempetnya mesra-mesraan sambil ngancem, bener-bener deh.."

Keluhan Nayeon itu membuat mereka semua tersadar, para yeoja masih di situ dengan hape sedang merekam segala sesuatunya. Mingyu sendiri melambaikan tangannya ke arah Wonwoo.

"Gak ada deket-deket sama Wonwoo!" tunjuk Woozi yang langsung nantangin. Mingyu syok. "Cuma mau lihat aja, sunbaenim. Kangen.."

"Eh! Jangan mendekat, ingat jarak 100 meter masih berlaku!"

"Kurangi dong, sunbae. Plis~"

"Gak!"

Jaehyun mengambil kesempatan dengan mengajak Doyoung pulang. "Bye gengs, duluan ya~"

"CIE! PEGANGAN TANGAN SAMA DEDEK KESAYANGAN!"

"KIM MINGYU, JANGAN MELANGKAH! JARAK 100 METER, INGET!"

"Ta.. tapi Woozi sunbae.."

"Mingyu, ini udah sore. Cepet pulang nanti orang tua kamu khawatir, terus jangan berharap kamu boleh pulang bareng Wonwoo"

"Baik, Joshua sunbae.."

.

.

.

TBC

Ada yang kangen Panda? Enggak ada? Gak heran XD

Emang Panda sadar, apdet bisa setahun sekali *bener-bener setahun sekali. Terus banyak, banyak banget utang yang mau Panda lunasin tapi elah kenapa nulis aja susah banget sih. Kalian harus percaya bahwa Panda sudah memikirkan ending ff ini, dan berbagai detail lainnya tapi elah kenapa ide gak keluar-keluar sih. Tahun ini banyak banget berita yang mengguncangkan, entah itu bahagia ataupun sedih. Tapi Panda harap kalian semua melewatinya tanpa kata menyerah ya XD

Oh ya, Panda juga berniat membuat beberapa tambahan cerita -macam corner gitu lho-. Chapter kemarin ada seongsenim corner, dan chapter ini ada.. Baca aja XD

SIHS fujoshi corner

"KYAAAAAAA! ITU... JAEDO TATAP-TATAPAN!"

Jisoo yang lagi enak ngetik laptop langsung menengok ke asal suara. Saat melihat sebuah foto -dimana Jaedo saling tatap-tatapan sambil senyum-, senyumnya ikut mengembang. "Astaga! Mereka imut bangetttttt, apalagi Doyoung!" Nayeon -si pelaku peneriakan(?)- mengangguk antusias. "Ne! Doyoung bener-bener mirip kelinci, unyu~"

"Ih! Jelas-jelas lebih unyu Winkun! Liat pas Winwin genggam tangan Kun dengan malu-malu! Unyu banget!"

"Gak dong, Momo. Jaedo itu jauh lebih unyu! Liat Jaehyun, dia itu bisa melindungi Doyoung! Emang kayak Winwin yang masih kayak bayi"

"Jaehyun mah menang di muka om-om gitu, mending Winwin yang baby face!"

"EH! Ini masalah apakah seorang seme bisa melindungi uke-nya atau tidak, dan Winwin bisa gak? Aku malah lebih yakin kalau Winwin yang dilindungi Kun!"

"YA KAN KITA GAK TAU NAYEON EONNIE! AKU YAKIN KALAU ADA MASALAH APA, PASTI NALURI SEME WINWIN AKAN KELUAR!"

"ITU BUKAN JAMINAN! DAN KAMU BERANI TERIAK-TERIAK SAMA EONNIE?!"

Jisoo menatap kedua dongsaeng-nya dengan tabah, kenapa juga mereka membanding-bandingkan 2 couple itu? Mau badannya Jaehyun lebih besar atau Winwin gak bisa beladiri, mereka berdua sama-sama masih bayi di mata Jisoo. Dia hanya menggelenggkan kepalanya lalu lanjut mengetik.

"Eonnie masih ngetik ff buat Cheolhansoo? Bikin adegan hot dong~"

"Sabar Jennie, adegan ciuman masih diketik"

"Oh ya, gimana ff yang kutitip di akun eonnie? Yang Taeyu itu lho"

Senyum Jisoo berubah menjadi aneh. "Responnya bagus, banyak yang like, terus minta dilanjut. Mulai ngetik sana!" katanya sambil mendorong Jennie yang wajahnya beda 1 cm sama layar laptopnya. "Butuh ide, eonnie~ Butuh momen baru!"

Tiba-tiba pintu ruangan yang menjadi momok menakutkan para yaoi couple itu terbuka lebar, dan muncullah wajah Seulgi, Yeri dan Sana yang nyengir.

"ADA KABAR TENTANG WINKUN?"

Yeri langsung menutup telinganya. "Santai, momen baru mah ada. Tapi kita punya berita hot tentang couple lain!"

Perkataan Sana langsung membuat setiap kegiatan di ruangan itu terhenti. Jisoo berhenti mengetik ff, Nayeon-Momo berhenti bertengkar, Jennie mengalihkan pandangannya dari layar hape-nya. "APA ITU? APA?"

Dengan senyum aneh, Seulgi dan Yeri menjelaskan perkelahian Dino-Mark yang memperebutkan Donghyuck yang heboh. Bahkan sampai waketu Yunhyeong turun tangan, pasti benar-benar gawat. Dan sebagai fujoshi, mereka semua mulai heboh.

"ASTAGA! KAYAK LOVE SICK WAKTU PHUN BEREBUT SAMA EARN!"

"ENGGAK KELES, LEBIH MIRIP MAKE IT RIGHT!"

"KYAAAA! AKU TAHU, KEDUA ORANG ITU PASTI COUPLE-AN!"

Jisoo dan Jennie termasuk tenang, selain faktor umur juga karena mereka lebih suka couple high age(?) macam Cheolhansoo, Taeyu, Johnten, dan Hyukbin. Mereka juga masih suka Vmin yang udah putus. Kalau ditanya alasannya kenapa, mereka cuma bilang biar lebih gampang dinistain di ff.

"Meanie gak ada perkembangan nih?"

"Gak ada, Momo-chan! Joshua oppa sama Woozi ketat banget sih!"

"Yah, kalau mereka turun tangan mah, kita gak bisa ikut campur"

"Ne. Pertama ngeliat Joshua oppa marah, yang semacam Taeyong oppa sama Johnny oppa aja kicep"

"Woozi juga pernah mukul Ten pakai gitar dulu, aku syok liatnya"

"Sial banget ya, nasib Kim Mingyu. Aku turut berduka deh"

"Oh ya! Momen baru Jaedo sama Winkun?"

"Jaedo.. Kayak biasa aja. Kalau Winkun, tadi Kun makannya berantakkan terus Winwin lap sudut mulutnya Kun"

"KYAAA TATAPAN WINWIN BIKIN MELELEH!"

"KUN MALU-MALU GITU, LUCU BANGET KAYAK KUCING!"

"Nanti kita jual foto-foto ini. Terus foto Cheolhansoo oppadeul belum dapat ya, Jennie eonnie?"

Jennie menggeleng, dia benar-benar kecewa karena trio itu main belakang. "Kita susah dapat foto yang udah pada lulus, tapi yang kutahu Johnten bakal pergi malam minggu nanti"

Semuanya tersenyum. "Siapa yang ngambil tugas ini?"

"Sana-chan aja! Taeyu jadi tugas Jisoo eonnie ya~"

"SIAP!"

Berikut balasan review chapter kemarin XD

Guest: Boleh juga usulnya XD Tapi Panda masukin salah satunya aja ya, karena.. Panda punya rencana asik lainnya XD Makasih buat reviewnya

zeroo082: Ehe~ akan ada banyak kok mulai chap ini. Makasih buat reviewnya

jiraniatriana: Yup, mereka cuma TTM aja. Dan hubungan Winkun pun serupa, karena Winwin mengharapkan kalau pacaran itu hubungan suka antar 2 orang, bukan cuma dia aja. Makasih buat reviewnya

Guest: Yuta itu tegas sih, karena ambisinya terletak di pundak anak baru~ TY mah haus rasa hormat *plakk. Winwin polos sih, makanya direstuin karena anak OSIS yakin Kun gak bakal diapa-apain XD Makasih buat reviwnya

ichinisan1-3: Panjang sekali ka XD Terima kasih sudah mengomentari 1 persatu sampai Panda gak tahu mau ngerespon gimana. Bagian Kun ikut wushu itu keputusan bersama kan XD Adegan Mark sengaja dibikin hot, karena mereka masih kecil(?) Yuta gak bakal disakiti kok.. Mungkin XD Makasih buat rekomen guru dan reviewnya

: Harus Panda akui, kaka itu gila. Ya, gila karena review di tiap chap kak itu panjangnya demi apapun XD Sebenarnya murid rempong gitu karena diajarin gurunya lho(?) dan Jungkook itu malah bisa membuat Meanie gak bersatu karena.. adalah XD Terima kasih atas reviewnya di tiap chap dan panjang kayak 1shoot

tenbreeze: Lebih karena muka Winwin lebih polos dan murni daripada Jaehyun-Mingyu yang kerdus dan kayak om-omo XD Makasih buat reviewnya

Sejujurnya Panda sangat berharap kalian mengapresiasi ff abal yang jarang apdet ini dengan review -like sama follow juga sih-. Terima kasih udah membuang waktu kalian dengan membaca ff ini dan review please~