Hanya milik MK sensei
Author cuman minjem

#CHAP SEBELUMNYA

"Cantik "
Gumam Naruto ketika melihat wajah ayu Hinata

Begitu pula dengan Hinata .
Pandangan dirinya tidak bisa beralih dari bola mata biru Naruto

"Kau semangkin tampan kalau begini"

Naruto yang melihat posisi mereka segera menjauh dan membuat Hinata agak terkejut,

"Aku ke toilet dulu,jangan ke mana-mana"
Peringat Hinata

Hinata segera berjalan ke toilet di kamar nya sambil menyentuh area jantungnya yang berdetak lebih dari biasanya.

Sedangkan Naruto ,jangan di tanya lagi ,dia merasakan hal yang lebih gila.
Karena Area selangkangan nya mengeras karena tadi tanpa sadar dia melirik belahan dada Hinata saat mereka berhadapan karna baju Hinata agak berantakan akibat adegan tarik menarik tadi.

'Itu Sangatt indahh. Bahkan tanpa menyentuh nya aku tau itu sangat lembut'
Batin nista naruto

RzOneNHL

Di toilet Hinata berusaha payah meredam detak jantung nya.

"Mekapa perasaan ini aneh sekali, padahal aku sering menggoda lelaki lelaki di kampus , tetapi dia mungkin sepesial, karna hanya dia yang pernah ku gandeng bahkan membawanya ke kamarku ." gumam Hinata di depan cermin sambil menatap wajahnya yang bersemu.

"Kau tidak boleh jatuh cinta Hinata , dia yang harus bertekuk lutut di hadapanmu ,, semangat Hinata"
Hinata mencoba memberi semangat kepada dirinya sendiri
.

#CHAP 2

Naruto masih terpaku di atas ranjang Hinata sambil memandang seisi kamar pribadi Hinata .

"Kamar yang indah , sangat cocok untuk tuan putri seperti dirinya "
Gumam pelan Naruto

Kamar Hinata yang di dominasi warna ungu pucat dan beberapa dekorasi yang sangat indah membuat Naruto terlena, di tambah bau harum lavender yang menyeruak masuk ke Indra penciuman nya .

RzOneNHL

"Aku bosan di sini, kenapa aku hanya duduk diam , padahal dia menggajiku".

Tanpa Naruto sadari Hinata sedari tadi sudah keluar dari kamar mandi dan mendengar celotehan Naruto.

"kau mau kuberi Naruto-kun?, " ucap Hinata mendadak tepat di belakang Naruto

"Ehkkk, Hinata-sama, aku hanya tidak enak saja, karna sedari tadi kau tidak menugaskan , padahal aku pembantumu"

"Hussttt" Hinata meletakkan telunjuknya di bibir Naruto
"Kau bukan pembantu, kau pelayanku ingat ituhh Narutho-kun"

Naruto merinding disko saat Hinata membungkam bibirnya dengan telunjuk Hinata , bukan karna jarj Hinata bauk ikan asin ataupun trasi tapi karna kalimat Hinata yang terakhir
'Apa apaan itu, dia menyebut namaku dengan mendesah seksi ,aku berharap tidak segera menerkamnya tuhann'
Batin nista Naruto kembali kumat .

"Aku lelah Naruto-kun, bisa kah kau memijat punggungku"
Hinata mulai membaringkan badannya telungkup di depan Naruto.

Naruto masih meresapi kata kata Hinata yang sangat menggoda iman kelaki lakian Naruto yang mulai membuncah ketika memandang tubuh Hinata yang seolah pasrah akan mendapat terkaman dari Naruto.

'Tenang Naruto ,ini hanya sekedar pijat memijat punggung, jadi jangan sampai kau memijat yang lain apalagiii ahkk jangan bayangkan bokong matang yang montok dan menantang itu Naruto , kau hanya seorang Maid tidak lebih dan '

Lamunan Naruto terhenti ketika ad tangan halus yang menuntun tangannya ke arah punggung Hinata ,
Jangan di tanya lagi , itu pasti tangan hangat plus lembut Hinata .

"Ayo pijat punggung ku Naruto-kun , aku sudah sangat lelah dan merasa pegal"

"B-ba-ik Hinata-sama"

'Demi cicak yang sedang berusaha menangkap nyamuk, aku harus bisa melewati rintangan yang menguji kejantanan ku'

Dengan gemetar tangan Naruto mulai memijat punggung Hinata secara berlahan

"Enghh"
Hinata sedikit Mendesah saat merasa pijatan Naruto mengenai leher jenjangnya .

"Iyahh , di situ sangat nikmat Naruto-kun ,tapi biasakah kau melakukannya lebih lembut-enghh"

"Maaf Hinata-sama ini pertama kalinya bagiku"

"Engghh , tidak masalah Naruto-kun , ini nikmat"

Dibalik pintu kamar Hinata terlihat Kaka beradik yang baru saja menguping . mereka tidak tau kejadian sebenarnya karena datang disaat lenguhan erotis Hinata keluar

"Nii-san , kau dengar itu ,apa yang sedang mereka lakukan,
Hinata nee terlihat sangat menderita dan menikmatinya?"

Neji yang mendengar pertanyaan Hanabi hanya bisa bungkam,
Sungguh miris nasib bocah wanita ini
Mungkin itu pikiran Neji saat mendengar pernyataan polos adik kecilnya ini.

"Ahkk Hanabi-chan , mungkin mereka sedang main kuda kudaan, dan sebaiknya kita pergi dari sini"

Sepertinya Neji tidak ingin pendengaran adik kecilnya ini tercemar dengan desahan erotis nee-san nya yang sedang berdansa ria di dalam sana .

"Apa kita tidak boleh bergabung nii-san , sepertinya asik juga"

Pakkk
Neji sukses menampar wajahnya sendiri
Pertanyaan bodoh apa itu.
Demi dewa, Neji pasti akan membunuh bocah pirang itu kalau bertemu di lain waktu itupun kalau Hinata tidak bersama pemuda pirang itu.

"Sudahlah Hanabi-chan , ayo kita per..."

"Engghh Narutho-kun, sepertinya aku akan melepaskan bajuku biar terasa lebih nikmat"

Ctarrrr
Seperti Sambaran petir di siang bolong . Neji merasa gosong karna petir tadi mungkin,

"Neji nii , mengapa Hinata nee ingin membuka bajunya , apa bermain kuda kudaan harus membuka bajunya?"

Pertanyaan polos atau bisa juga di bilang polos kembali mengantar Neji menuju petir yang sempat menghilang ntah kemana.

"T-tidak Hana-chan , mungkin mereka bermain kuda kudaan versi baru, dan sebaiknya kita segera pergi "

Neji menarik tangan Hanabi secara paksa ,karna tidak ingin mendengar desahan erotis di tambah pertanyaan aneh bin ajaib bin abtrud plus polos bin tolol Hanabi .

#kembali ke dalam kamar

Naruto yang baru saja mendengar kata kata Hinata yang ingin membuka bajunya hanya bisa diam membisu plus tampang cengok kayak capung sawah.

"Narutho-kun , tarikan sering belakang bajuku , agar kain ini tidak menghalangi pijatanmu "

"Ba-baik Hinata-sama , hanya daerah punggung bukan?"

"Ia dong Naruto-kun, kau kan hanya memijat punggungku , hnnnn apa kau ingin yang lainnn Narutho-kun khuu"

'Ti-ti-tidakk Hinata-sama , aku tidak sebejat itu , kumohon percayalah"

"Benarkah begitu Narutho-kun , khu Khu khu , apa kau tak ingin melihat tubuh polos seorang gadis seksi sepertiku"

"T-tidak Hinata-sama, aku sangat ingin ,ehhkkkk salah ,maafkan mulut hamba ini Hinata-sama , saya minta maaf.

Naruto bersujud sujud di atas tempat tidur Hinata sambil menampar bibirnya yang sempat keceplosan.

" apakah wajahku kurang cantik, atau tubuhku kurang ramping atau dadaku kurang besar"
Hinata mendudukkan dirinya sambil memegang seluruh area yang di sebutnya,

Gubrakkk
"Ituu sangat indah datebayoo"
Gumam Naruto dengan darah mengucur dari hidungnya.

Bagai mana tidak, pada saat Hinata menyentuh dada besarnya dan membusungkannya di hadapan Naruto, bahkan author ikutan terkapar.

"Naruto-kun bangunn , jawab pertanyaan ku barusan"

Naruto yang mendengar suara Hinata langsung bangun sambil menyeka darah yang keluar dari hidungnya

"Tidak Hinata-sama, kamu terlihat cantik kok, dan tubuhmu sempurna "
Ucap Naruto sambil menyunggingkan senyumnya.

Hinata yang melihat senyuman Naruto menjadi sedikit tersipu

"Hmmm benarkah , apakah di bagian sini gak terlihat kecil?"

Gubrakkk
'Ini pemandangan surga dunia tuhann'
Naruto benar benar tepat setelah Hinata mengacungkan kembali kedua buah melonnya kearah Naruto .

"Heii Naru bangun, kau masih bertugass , hei heii , ahkk sudahlah, mungkin dia lelah, huahh aku juga mengantuk , sebaiknya aku tidur juga"

Hinata menyerah membangunkan Naruto dan memilih tidur disampingnya.

Coba kita lihat wajah Naruto
Kalian pasti bisa menebaknya
Wajah tertidur penuh dengan senyuman mesum dan sedikit darah yang mengintip di lubang hidungnya.

RzOneNHL

Detik berganti menit, menit berganti jam ,dan sudah lebih dari 3 jam Naruto dan Hinata tertidur.

Naruto masih memejamkan matanya, dia terlihat sangat lelap di tambah senyum mesum yang masih terpatri apik di wajah tampannya.

"Engghh , Hinata-sama, jangan di situ"
Naruto bergumam dalam tidurnya sambil mengelus daerah rudal yang tampak menonjol dari balik celananya.

Sudah bisa di pastikan, si baka dobe ini sedang bermimpi yang aneh aneh.
Hmm, mari kita coba mengunjungi mimpi mesum Naruto .

#naruto dream

"Hinata-chan , kau sangat cantik,kecantikan mu membuatku ingin menyentuh buah persikmu ini hime"

Gombal nakal Naruto di dalam mimpinya.

Hinata yang agresif terlihat sangat berbeda di sini.
Hinata terlihat sangat pemalu plus wajah polos bin imut yang menggoda iman.

"Hinata-chan, apa kau melamun?, aku sedang bertanya kepadamu sayang"

Hinata mulai gugup sambil menyilangkan tangannya di daerah buah persik kesukaan Naruto .

"Ta-tapi Naruto-kun, aku malu , ba-bagai mana kalau ada yang memergoki kita"

"Tanah sayang , gubuk yang beralaskan tikar dan beratapkan terpal ini sangat aman, kau lihat dinding dinding kokoh ini " ucap Naruto sambil mengetok ngetok papan lapuk di sebelahnya

Gubrakkk

"Ehhh"
Hinata sweetdrop sambil menatap Malang tembok gubuk kayu yang mereka huni.

"Tenang sayang , ini hanya lubang kecil , kita hanya butuh sebuah goni untuk menyumpelnya, ahhh ini dia goninya"

Naruto dengan cekatan menyumpali lubang kecil di gubuk reaot yang kata Naruto kokoh itu dengan gesit.

Kalau kita lihat dari jauh ternyata mereka tepat berada di tengah kebon sawit pak aji.

Author juga mulai bingung , mengapa Naruto berfantasi di dalam gubuk di tengah kebon sawit.
Emang ad kebon sawit di Jepang. Mungkin dia terlalu banyak menonton bokev indo dari situs abal abal yang katanya tampilan HD ketika di Play gambarnya blurr plus suara yang serak serak hancur. Plakkkk ,ok author mulai ngelantur . kembali ke laptop. Kata Tukul piranha

"Ba-baik lah Naruto-kun , kau boleh melakukan apapun yang kau mau, aku milikmu"
Hinata mulai menidurkan badannya secara berlahan ke tikar berdebu andalan anak indo kalau sedang di gubuk .

"Terimakasih Hinata-chan, kau yang terbaik"

Dengan semangat ala pejuang jaman kerajaan, Naruto mulai mengekang Hinata .
Tangan Tan itu mengelus wajah putih Hinata dengan lembut
"Kau sangat cantik sayang"
Dengan berlahan satu persatu pakaian mereka terlepas.

Wusssssss
Angin bertiup kencang di luar gubuk,
Gubuk tersebut terlihat akan tumbang
Sedangkan yang di dalam masih sibuk dengan endusan endusan layaknya akamaru mencari jejak.

Gubrakkk!
Yahh gubuknya tumbang dehh.
Batal dong adegan yang sudah di nanti nanti raider dan author .. Plakkk ,dasar para pembaca mesummm .

"Wadauuuuu"

#out Naruto dream

"Wadauuuuu"

Kaki Hinata sukses menghantam daerah krusial Naruto.
Dengan seketika Naruto sukses bangun dari mimpi indahnya.

"Hah hah hah, untung hanya mimpi, tapi sakitnya sangat terasa nyata "
Naruto bergumam sambil menatap barang kesayangannya itu.

'Kaki ?, mengapa ada kaki di sini ' batin Naruto .

Wajah Naruto memerah seketika setelah melihat gadis yang tertidur pulas di sampingnya.

"Hinata-sama, hei bangun ini sudah waktunya makan siang"
Naruto mulai menggoncang bahu Hinata .

"Engghh"

Hanya suara suara lenguhan yang di dapat Naruto .
Naruto terus menatap wajah cantik Hinata saat sedang tertidur.

Tangan yang semulanya berada di bahu Hinata ,sekarang berpindah mengelus pipi chabi dan mulus tanpa noda di wajah ayu Hinata.

"Kau terlihat sangat cantik hime , tapi kalau dalam keadaan sadar kau sangat berbeda , walau kecantikanmu tidak berkurang tapi sifatmu sangat aneh, hihihi, maaf aku hanya berkata yang sejujurnya"

Kriuuukkk!

"Sepertinya aku butuh sedikit makanan "

Naruto mulai turun dari ranjang menuju pintu kamar Hinata .

Krieett
Secara berlahan dia membuka pintu agar Hinata tidak terganggu dalam tidurnya.

Kaki Naruto mulai menuruni tangga untuk menuju kelantai bawah dan mencari makanan di dapur .

Walau sedikit nyasar ke kamar pembantu sampai mendapatkan tamparan keras dari Hanabi karena di tuduh mengintip, akhirnya dia sampai juga.

"Hahhh "

Ketika Naruto ingin membuka pintu lemari pendingin ,tiba tiba ada tangan seseorang yang menghalanginya.

"Ehhkk, maaf aku hanya ingin minum"

"Siapa yang membolehkan mu minum di sini."
Neji bertanya dengan nada mengancam.

"Maaf tuan, tapi aku sangat haus dan aku juga bekerja untuk Hinata-sama. ini kan rumahnya juga"
Naruto mencoba membela diri.

"Bekerja kau bilang, maksudmu melayani Hinata di atas ranjang"

Naruto yang mengerti maksud Neji mulai gugup.

"Bukan Hyuga-san, aku hanya me-"
Belum sempat Naruto menyelesaikan kalimatnya Neji langsung nyolot .

"Sudahlah, jangan mencoba membela dirimu yang hina ini, aku mendengar semuanya tadi .

"Ka-kau salah paham Hyuga-san, kami hanya-"

"Sudah salah masih nyolot lagi , mau gue hantam lo "

"Sejak kapan Monas pindah ke Jepang , lo gue lo gue ,emang ini Jakarte, ini Medan lae, ehh salah , ini Tokyo lae, bukan Jakarte ."

"Nyolot lagi, dasar cowok brengsek, di bayar berapa lo"

Naruto mulai emosi dengan kata kata menyebalkan Neji.
Tanpa sengaja dia melihat Hinata yang sedang berjalan kearah mereka.
'Hnn akan ku balas kau '
Batin Naruto

Naruto menatap Neji remeh .

"Kau tau Hyuga-san, ughh tubuh polos Hinata sangat indah di bawah kukunganku, apa kau ingin mendengar cerita panas kami di ranjang , kau pasti iri denganku"

"Diamm kau brengsek, akan kubunuh kau!"
Neji mulai geram dan ingin menghantam wajah menyebalkan Naruto yang sedang menyeringai .

"Ughh kau tau Neji , tangan lembut Hinata saat sedang membelai peni-"

"DIAMM KAUUU!"
Tangan Neji dengan cepat mencekram kerah baju Naruto .

"Neji-nii ! Jauhkan tanganmu dari Naruto, atau kupatahkan tangan kotormu itu"

Neji dengan sigap menari kembali tangannya ketika mendengar teriakan Hinata.

Hinata dengan cepat berdiri di depan Naruto sambil merapikan kerah baju Naruto yang tadi sempat di rusak Neji .

"Tapi hinata-chan , tadi dia berkata yang ti-"

"Dian Neji-nii ! "
Setelah mencetak Neji , Hinata langsung menatap Naruto
"Kau tidak apa apa Naruto-kun, lehermu memerah, apa Neji menyakitimu ?"
Hinata tampak khawatir kepada Maid baru kesayangannya ini, dan itu sukses membuat Neji semangkin muakk dan langsung pergi meninggalkan dua sejoli itu.

"Dasar, lelaki brengsek"
Gumam Neji sambil berlalu.

Naruto yang mendengar samar samar gumam Neji langsung menyeringai ke arah Neji 'rasakan itu' batin Naruto .

"Ayo Naruto-kun , kita makan di luar saja , aku lapar"

"Baik Hinata-sama"

"Kau tunggu di depan, aku ingin merapikan penampilanku"

Naruto segera menuju garasi dan mengeluarkan mobil yang akan mereka gunakan..

TBC

Maaf gak bisa update cepat.
Kalian pasti tahu penyebabnya .
Selain ide cerita yang berubah ditambah ngetiknya menggunakan handphone
Ini terasa sulit dan melelahkan

Thx R&R

RzOneNHL off