Kyuhyun terdiam, kepalanya sedikit tertunduk melihat pemuda disampingnya yang dengan tiba-tiba bersandar di bahu kirinya itu.

"Biarkan aku bersandar sejenak," ucap Sungmin, pemuda yang kini tengah menyandarkan kepalanya pada bahu roomatenya itu. Tentu Kyuhyun tidak akan mempermasalahkan hal tersebut, terlebih ketika hyungnya itu berada di bawah pengaruh wine yang baru saja diminumnya.

"Kau terlalu banyak minum, hyung," ujar Kyuhyun, pelan. Ia sedikit membenarkan posisi duduknya setelah itu agar Sungmin bisa merasa sedikit nyaman bersandar di bahunya. "Apa kau mengantuk?" bisiknya kemudian.

"Mhmm…" gumam Sungmin.

"Kalau begitu tidurlah," balas Kyuhyun. Ia sedikit menepuk-nepuk punggung tangan Sungmin dengan pelan. "Aku yakin pengaruh wine itu akan hilang besok."

Sungmin hanya menggumam kembali dan sedikit tersenyum lemah ketika melihat Kyuhyun mengambil sebuah iPod—lalu memasang headset di kedua telinganya kemudian.

"Apa kau sedang merasa senang, Kyuhyun-ah?" jemari Sungmin meraih satu headset dari telinga Kyuhyun sebelum akhirnya memasangkan headset itu di telinganya sendiri. "Kau sering tersenyum akhir-akhir ini…" gumamnya.

Sebuah senyuman tipis terukir dibibir Kyuhyun ketika mendengar ucapan Sungmin.

"Mungkin karena pengaruh lagu yang sedang aku dengarkan ini, hyung," jelas Kyuhyun pada pemuda disampingnya. Sementara Sungmin hanya ber'hum' pelan merespon perkataan Kyuhyun tersebut. Pikirannya sedikit terfokus pada lagu yang juga tengah di dengarkannya kini. Lagu yang dimaksud oleh Kyuhyun tadi.

Untuk beberapa detik, keheningan itu muncul diantara mereka. Sungmin mungkin akan mencari beberapa topik untuk dibicarakan dengan dongsaengnya itu. Namun, ia justru lebih memilih untuk diam dan menikmati suara Kyuhyun yang dengan pelan mengikuti irama lagu yang tengah mereka dengarkan.

Beberapa hari ini, Kyuhyun memang lebih memilih menghabiskan waktu bersama iPodnya—hanya untuk mendengarkan lagu yang sama. Well, Kyuhyun tidak bisa memungkiri kalau lagu itu…cukup untuk mewakili perasaannya sekarang. Perasaannya pada Sungmin—roommate sekaligus pemuda yang berada disampingnya kini.

"Tapi, dia mencintaimu, hyung."

Kyuhyun masih bisa mengingat dengan jelas percakapannya dengan Eunhyuk beberapa hari yang lalu. Dan betapa ia merasa iri dengan kenyataan kalau Sungmin begitu mencintai Eunhyuk.

"Dengar, Kyuhyun. Sungmin hyung mungkin mencintaiku. Tapi, dia sama sekali tidak pernah memandangku dalam arti yang special. Dan kau Kyuhyun…tidak ada alasan untukmu menyerah begitu saja. Kau mencintai Sungmin hyung, bukan?"

"…I have loved you for a thousand years, I love you for a thousand more."

Sungmin tersenyum tipis ketika Kyuhyun menyanyikan larik tersebut. Dan Kyuhyun bisa merasakan jemari Sungmin menggenggam satu tangannya kini, lemah namun lembut sekaligus.

Kyuhyun menghentikan nyanyiannya, kemudian mengalihkan pandangannya seketika pada jemari tangannya sendiri.

Meskipun samar karena redupnya cahaya di sekeliling mereka, namun Kyuhyun masih bisa menangkap kilauan cahaya yang memantul pada cincin di jari Sungmin itu. Dan membuat Kyuhyun semakin yakin kalau…ya, jemari Sungmin memang sedang menggenggam tangannya.

Sungmin tersenyum sekilas, kemudian memejamkan matanya dengan perlahan. Rasa kantuk itu semakin menyerangnya kini. Dan sebelum Sungmin benar-benar terlelap, Kyuhyun masih bisa mendengar Sungmin samar-samar berkata "Apa kau sedang jatuh cinta, Kyuhyun-ah?"

Kyuhyun terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis setelah itu. "Ya, hyung," gumamnya. Ia sedikit menundukkan kepalanya—mengamati wajah hyungnya yang telah terlelap itu.

"Aku memang…sedang jatuh cinta," ucapnya pelan sembari tersenyum kembali. Dan ia pun membalas genggaman jemari Sungmin setelah itu, lembut.

.

.

.

End