.
.
Disclaimer: Masashi kishimoto
Pairing: Sasufemnaru, Itafemkyuu, and other
Rating: T
Genre: Romance / Drama
Warning: AU, OOC, Blend Gender, Gaje, typo dimana-mana,.
.
Happy reading
.
.
OH MY DEAR!
.
.
chapter 3.
.
.
"Dosen itu hari ini pake baju apa, sakura?"
aku bisik-bisik tetangga dengan sakura disela-sela buku ku. Sakura yang sama-sama nutup wajahnya pakai buku yang sama denganku, Ikutan bisik-bisik tetangga.
"hijau kayaknya, to"
"ih, ganteng gak, sak?" kataku masih bisik-bisik
"gantenggg bangeett to~!" ujar sakura setengah memekik. bego.
'Uh, Kalo ini gak lagi kbm aja udah gue tempeleng luh'—batinku dongkol.
.
..
hari ini pelajaran oro-sensei, dosen killer pelajaran statistika. Biasanya kalo tuh dosen udah masuk, kami sekelas pasti pada diem. Gak berani berkutik deh pokoknya. –_–"
Habisnya tuh dosen kalo memberi tugas gak pernah gak menumpuk, kalau gak tuh dosen nantinya menyuruh kami maju satu-satu,ditambah, pertanyaannya selalu tidak pernah nyambung dengan materi yang diajarkannya.
lagi, kami sekelas yakin kalo orochimaru-sensei itu punya snake-syndrom. Soalnya kalau setiap mengajar pasti ujung-ujungnya dia curhattentang ular peliharan kesayangannya, si manda. =_=^
Pernah ada seseorang dari kami mengomentari tentang kebiasaannya itu, zabuza namanya. Eh, udahnya, gak tau di bawa kemana tuh anak sama oro-sensei. Dan pulang-pulangnya tuh anak udah nangis-nangis kejer sambil teriak-teriak gaje. –_–^
Ngeliat si zabuza yang berbadan besarkaya preman aja jadi begitu, kami sekelas pada trauma, Dan setelah itu gak berani ganggu gugat kebiasaan sensei itu .
.
'mungkin waktu itu dia dilempar ke kandang manda.'—begitulah aku berasumsi.
.
Makanya kalo pelajaran oro-sensei tuh pada hening sekelas. Tapi hari ini beda! ternyata oro-sensei membawa asisten nya, si ganteng, Yahiko-sensei. and—OH MI GOSS! He's so sexyy. Dia Gantengg banget~ ^0^-
Aku sama sakura Cuma kipas-kipas panas ngeliat tubuh berotot milik si jabrik coklat yahiko-sensei yang—hot—sexy sambil ngences. =A= Tapi sayang beribu sayang—pake banget,si anjing herder yang mengawasi (melototin) kami dari si ganteng di depan sana, –_–^ siapalagi lah lagi kalo bukan orochi-hebi-sensei. (Y^Y)
Hiks.. aku sama sakura yang sama-sama ngefans gila sama si asdos baru ganteng—tampan—rupawan itu Cuma bisa sembunyi-sembunyi memandang tuh asdos ganteng lewat celah buku.
Jika oro-sensei tahu maka matilah kami. Apalagi gara-gara sakura tadi si hebi melototin kami terus. =0="
.
hiii papi~ naru takuttt...T ^ T
.
.
'semoga kalo ketahuan, sakura aja yang dihukum. amiin'—doaku dalam hati. –v–^
.
.
.
.
.
" setelah ini kamu mau kemana, itachi?"
itachi, si mahasiswa populer mendongak menatap orang yang berbicara padanya. dia mengernyitkan dahinya saat melihat penampilan wanita bersurai jingga, mami, namanya—yang diingatnya teman sekelompoknya Statistika—dengan sebelah alis terangkat.
wanita itu berdiri di depannya dengan pakaian super sexy, mami—wanita itu memakai tangtop hitam dipadu dengan cardigan tipis dan rok mini berwarna peach, bahkan orang-orang bisa melihat belahan dadanya tanpa harus berjinjit ataupun menunduk mengintip.
namun sayang sekali sepertinya itachi tidak tergoda sama sekali, walaupun sekarang wanita itu menatap itachi dengan senyum nakal, sungguh, itachi biasa saja.
"mungkin aku akan pulang." itachi menjawab sekenanya.
"eeeh, tidak mau bermain bersama kami..?" wanita bersurai jingga menunjuk rombongan teman-temannya. wajahnya dibuat cemberut sok imut.
"aku hanya ingin mengajakmu makan di kantin."
"maaf, aku tidak bisa."
pemuda itu langsung menghentakan kasar tangan wanitaitu yang sekarang malah bergelayut manja di lengannya. bahkan wanita itu tidak malu-malu sengaja menempelkan dadanya ke lengan itachi—dan sungguh, itu membuat itachi risih.
sudah berapa kali dia menolak ajakan wanita-wanita di kelasnya hari ini? bukan sekali-dua kali dia mengalami hal seperti ini—hampir setiap hari.
seberapa banyak dan kerasnya itachi menolak, seberapa banyak dan keras pula wanita-wanita itu bersikekeuh mengejarnya, membuat Itachi terkadang memaki pheromon yang dimilikinya ini.
merepotkan, menjadi populer itu sungguh merepotkan, dan itachi tidak berharap menjadi salah satunya.
"ayolah, pleasee~" wanita itu memasang wajah memohon. itachi menatapnya tajam. "jangan memaksa ku."
meringis takut, akhirnya wanita itu menyerah juga.
"kamu menyebalkan." lalu dia pergi menemui teman-temannya—Yg sedari menatap dari kejauhan.
.
"bagaimana?" salah satu temannya bertanya.
"dia menolakku." kata wanita tadi sambil mengeluh. teman-teman wanitanya tertawa.
"bukankah selalu seperti itu? sudah kubilang kan dia itu aneh." ejek temannya yang berambut merah.
"Diam kau."
"ku dengar dia sudah punya pacar." ucap temannya yang berambut pendek. si wanita berpakaian seksi tadi mendesis menyeramkan.
"jangan ingatkan aku! laki-laki itu saja yang aneh. apa sebegitu cantik pacarnya itu sampai-sampai tidak tergoda oleh tubuh seksi ku ini, apa dia buta?!"
"dia gila!" tambahnya lagi. melihat si surai jingga yang mulai emosi begitu, membuat teman-temannya yang lain hanya menggeleng-gelengkan kepala.
.
'kasihan.'—batin mereka kompak.
.
.
sedangkan 'laki-laki' yang menjadi objek pembicaraan mereka hanya menghela napas mendengar komentar wanita-wanita itu tentang dirinya. mereka tidak sadar kalau sejak tadi itachi bisa mendengar suara bising mereka.
merasa tidak ada yang diperlukan lagi, itachi kemudian meninggalkan kelas.
"merepotkan" katanya sambil mengangkat bahu acuh.
.
.
.
.
"Yo!"
"sedang apa kamu disini, kisame?" tanya itachi mengernyitkan dahinya heran. kisame, pemuda bertambang mirip hiu itu hanya menyeringai membalas pertanyaannya.
"menjemput my little prince." itachi meringis.
"tidak lucu. selera humormu jelek." komentar si rambut raven. dia sedikit terkekeh.
"memang."
"jadi ada apa?"
"aku hanya ingin pulang bareng. oh ya! dei-dei menanyakanmu terus." kisame berdiri sambil menepuk-nepuk celananya yang kotor. wajah itachi berubah dingin. lalu itachi menaikan sebelah alis. "kalian habis beraksi lagi?"
"tidak. hanya 'pertemuan' kecil. lagi pula sekarang sudah tidak seru jika tidak ada kau." kisame berkata acuh. itachi lagi-lagi terkekeh mendengar perkataan sahabatnya itu. dia lalu berdehem.
"kamu bisa bergabung lagi jika mau."
"tidak mau." itachi tersenyum. "kenapa?" sedangkan yang ditanya hanya mengalihkan muka dan menggerutu.
"kau tau alasannya bukan." itachi menghela napas. wajahnya berubah datar. "kisame, kamu tidak harus mengikutiku. aku sudah tidak bisa." berapa kali dia harus menjelaskan pada sahabatnya ini.
"aku tidak bisa 'seperti itu' lagi."
"..."
"kisame—"
"aku tau, aku tau." katanya, sengaja memotong perkataan itachi. lalu kisame mendelik kesal kearahnya.
"tapi bagiku, kau satu-satunya pemimpinku." tekannya.
itachi tersenyum tipis. "terima kasih."
"udah, jangan banyak bacot lagi. mau pulang gak nih? aku ngambil motorku dulu di parkiran."
"dan tolong lain kali ikat wanita mu itu, itachi, kau tau—dia cerewet." tapi itachi mengabaikannnya. lalu kisame berlalu untuk mengambil kendaraannya.
"oke, aku tunggu di depan ya." kisame hanya melambai dari jauh.
.
selepasnya kepergian kisame, itachi menghela napas panjang. "maaf kisame.. aku harus menemukan 'dia' terlebih dahulu—sebelum kembali." katanya dengan pandangan kosong.
lalu kemudian..
.
tlilililit tlilililit~ (panggilan masuk)
.
"hallo?"
/ 'Itachi~!" oh dia tau suara ini.
"kenapa?" kata itachi malas. wajahnya berubah gelap.
/ 'hey! kenapa sih suara mu begitu!'kata orang diseberang telepon. itachi bisa mendengar orang itu mengerang jengkel.
"katakan saja, apa mau mu—deidara." itachi yakin saat ini wajahnya tidak mengenakkan untuk dilihat, terbukti dari orang-orang berlalu lalang yang melihatnya takut.
/ '...'
Itachi menggeram. "DEIDARA—"
/ '..kenapa kamu sekarang berbeda, itachi?'
"..."
/ 'kamu begitu dingin padaku.'
/ 'kenapa..?' 'kumohon—' hati itachi merasa sakit mendengar suara wanita itu terdengar pilu.
/ 'hiks..jangan seperti ini, itachi.''berhenti—' itachi memejamkan mata.
/ 'aku tau kamu belum bisa memaafkanku..'
"..." kini dia mengepalkan erat kedua tangannya.
/ 'tapi aku sudah menjelaskan padamu.. aku masih mencintaimu, chi, aku—'
"—jika tak ada hal yang penting aku tutup telponnya."
/ 'Itachi tu—'
"Aku sibuk."
tuut tuut tut,
.
itachi mencoba menetralkan napas yang putus-putus, dadanya kembali terasa sesak. lalu dia memejamkan erat kedua matanya. bergumam lirih "kau tau, ini semua salahmu" benar ini semua salahnya. salah orang itu yang menghancurkan kepercayaannya.
dia—orang itu yang dulu pernah paling dikasihinya,wanita yang dulu paling dicintainya, wanita bersurai pirang panjang itu, wanita yang dulu sangat dia percaya, wanita yang—tapi ternyata malah dengan tega mengkhianatinya. wanita itu, deidara, mengkhianati kepercayaan itachi!
jadi jangan salahkan itachi jika itachi bersikap berbeda. karena tidak ada alasan untuk itachi bersikap seolah baik-baik saja. itachi hanya merasa sakit jika terus bersikap seolah tidak terjadi apa-apa diantara mereka. salahkan, salahkan orang itu yang membuatnya menjadi seperti ini. walaupun itachi tau sampai kapanpun, dia—tidak akan bisa membenci orang itu, karena itachi sudah berjanji. dan itachi bukan orang yang suka mengingkari janjinya.
walaupun janji itu kini membuatnya sakit dan juga lelah. tapi yang pasti— dia hanya melakukan apa yang harus dia lakukan.
.
'—sebagai seseorang yang dikhiananti' katanya dalam hati. lalu dia tersenyum miris. dia menatap kosong jalan didepannya.
.ini semua salahmu, dei. ini semua salahmu." bisiknya pilu.
dia hanya berdiri mematung sambil menatap kosong kedepan. tidak menyadari ada 'sesuatu' yang sedang bergerak cepat kearahnya.
.
.
"Minggir! minggirrr—AWAS!"
"...?!"
Syuttt—
BRAK!
"Adooww~!"
"iiisssh—!" (dorong)
.
.
BRUG! /pluk.Kiss.
.
.
"..."
"..."
"eh?"
"..?!"
"WAAAA!"
to be continue..
A/N:halohaa minaa-saan~
sebelumnya saya benar-benar minta maaf karena telah setahun menelantarkan cerita ini, berhubung tahun kemarin benar-benar sibuk dengan kegiatan kuliah, so hampir aja lupa dgn FFN, maaf karna saya baru berani balik ke Ffn lagi. (=A=")v dan benar-benar menyesal saya tidak bisa membalas komentar teman-teman di cahpter sebelumnya.. :'-(
yosh! mungkin kali ini ada masih ingin memberi kritik dan saran tentang ff ini? XD
Terima Kasih. Sampai jumpa lagi~ XD
kan_nana 04/08/2017 Bandar Lampung.
